Anda di halaman 1dari 7

Pengukuran kecepatan aliran dengan Current-meter

Prinsip kerja jenis curent meter ini adalah propeler berputar dikarenakan partikel air yang
melewatinya. Jumlah putaran propeler per waktu pengukuran dapat memberikan kecepatan
arus yang sedang diukur apabila dikalikan dengan rumus kalibrasi propeler tersebut.
Jenis alat ini yang menggunakan sumbu propeler sejajar dengan arah arus disebut Ott propeler curent meter dan yang sumbunya tegak lurus terhadap arah arus disebut Price cup
current meter. Peralatan dengan sumbu vertikal ini tidak peka terhadap arah aliran.
Keuntungan:
Propeler curent meter ini menghasilkan pekerjaan yang akurat dan cepat apabila dilakukan
perawatan yang baik dan pelaksanaan yang cermat. Juga kalibrasi propeler harus dilakukan
dengan baik.
Kerugian:
Dapat dipengaruhi oleh kapal (pitching dan rolling), sehingga kecepatan arus yang diukur
bukan hanya kecepatan arus aliran sungai saja. Diperlukan test kalibrasi untuk mengatasi
hal ini.
Cara pemakaian:
Ott current-meter dapat digunakan baik dengan digantung pada kabel/tali maupun pada
tiang. Cara yang pertama dapat dilaksanakan pada pengukuran di sungai maupun di muara
sungai, sedangkan cara kedua dapat dipakai pada pengukuran di kanal yang kecil atau
digantung di jembatan.

Gambar (a) Cup current meter dan (b) Propeler current meter
Metode pengukuran kecepatan aliran di sungai:
a. Metode satu titik
Metode ini digunakan untuk sungai yang dangkal dengan mengukur pada kedalaman 0,6 h.
Kecepatan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
V=V

0,6

Metode 1 titik
b. Metode dua titik

Metode 2 titik
Pengukuran dilakukan pada kedalaman 0,2 h dan 0,8 h. Kecepatan rata-rata
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

c. Metode tiga titik

d. Metode lima titik

Pengukuran kecepatan aliran dengan pelampung


Pelampung merupakan alat ukur kecepatan arus yang paling sederhana. Pelampung
bergerak terbawa oleh arus dan kecepatan arus didapat dari jarak tempuh pelampung dibagi
dengan waktu tempuh. Pelampung dapat berupa pelampung permukaan, pelampung ganda,
pelampung tongkat dan lain-lain.
Cara ini dapat dengan mudah digunakan meskipun permukaan air sungai itu tinggi. Cara ini
sering digunakan karena tidak dipengaruhi oleh kotoran atau kayu-kayuan yang hanyut dan
mudah dilaksanakan.

Gambar Macam-macam pelampung untuk mengukur kecepatan aliran


Tempat yang harus dipilih adalah bagian sungai yang lurus dengan perubahan lebar sungai,
dalamnya air dan gradien yang kecil. Seperti terlihat dalam gambar, tiang-tiang untuk
observasi dipancangkan pada 2 buah titik dengan jarak dari 50 sampai 100 m. Waktu
mengalirnya pelampung diukur dengan stopwatch. Setelah kecepatan aliran dihitung, maka
diadakan perhitungan debit yakni kecepatan kali luas penampang melintangnya.
Biasanya digunakan 3 buah pelampung yang dialirkan pada satu garis pengukuran aliran
dan diambil kecepatan rata-rata. Mengingat arah mengalirnya pelampung itu dapat dirubah
oleh pusaran-pusaran air dan lain-lain, maka harga yang didapat dari pelampung yang
arahnya sangat berbeda harus ditiadakan.
1. Pelampung permukaan:
Untuk mengukur kecepatan aliran permukaan digunakan sepotong kayu dengan diameter 15
sampai 30 cm, tebal 5 cm. Supaya mudah dilihat, kayu itu dicat atau kadang-kadang pada
malam hari dipasang bola lampu listrik yang kecil. Bahan dari pelampung yang digunakan
adalah tidak tentu, sepotong kayu, seikat jerami, botol dan lain-lain, dapat digunakan.
Pengukuran kecepatan aliran dengan pelampung permukaan digunakan dalam keadaan
banjir atau jika diperlukan segera harga perkiraan kasar dari debit, karena cara ini adalah
sangat sederhana dan dapat menggunakan bahan tanpa suatu pilihan.
Akan tetapi, harga yang teliti adalah sulit diketahui karena disebabkan oleh pengaruh angin
atau perbandingan yang berubah-ubah dari kecepatan aliran permukaan terhadap
kecepatan aliran rata-rata yang sesuai dengan keadaan sungai. Kecepatan rata-rata aliran
pada penampang sungai yang diukur adalah kecepatan pelampung permukaan dikali

dengan koeffisien 0,70 atau 0,90, tergantung dari keadaan sungai dan arah angin. Dr. Bazin
menggunakan koeffisien 0,86.
2. Pelampung tangkai:
Pelampung tangkai dibuat dari sepotong/setangkai kayu atau bambu yang diberi pemberat
pada ujung bawahnya. Pemberat itu dibuat dari kerikil yang dibungkus dengan jaring atau
kain di ujung bawah tangkai.
Pelepasan pelampung:
Beberapa saat sesudah pelepasan, pelampung itu tidak stabil. Jadi pelampung harus
dilepaskan kira-kira 20-50 m di sebelah hulu garis observasi pertama, sehingga pada waktu
observasi, pelampung itu telah mengalir dalam keadaan yang stabil. Hal ini akan
dipermudah jika di sebelah hulu titik pelepasan terdapat jembatan. Mengingat posisi
pelepasan itu sulit ditentukan, maka sebelumnya harus disiapkan tanda yang menunjuk
posisi tersebut dengan jelas.

Gambar Sketsa Alur


Sungai Untuk Pengukuran Debit Metode Pelampung
https://perhubungan2.wordpress.com/2012/01/16/pengukuran-kecepatan-aliran-sungai/

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan di Sungai Cikuda Jatinagor dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Debit aliran sungai berdasarkan pengukuran dengan metode apung sebesar 16,002 m3/s.
2. Debit aliran sungai berdasarkan pengukuran dengan menggunakan current meter sebesar 8,90
m3/s.
3. Pengukuran debit aliran sungai dengan menggunakan current meter lebih akurat dibandingkan
dengan metode apung.
5.2 Saran
Pada pengukuran debit aliran sungai dengan metode apung sebaiknya dikaji mengenai
pengaruh dimensi benda yang digunakan dan sebelum pengamatan dilakukan sebaiknya
dicoba dahulu berapa waktu tempuh benda dari jarak tertentu hingga dapat menetukan jarak
yang memenuhi syarat pengamatan, yaitu waktu perjalanan benda sekurang-kurangnya 20
detik.Untuk pengukuran dengan current meter perlu diperhatikan tempat pengukuran yang
arusnya tidak terhalang oleh batu atau benda lainnya sehingga kecepatan yang diukur benarbenar kecepatan aliran sungai.
http://triyadirikky06.blogspot.co.id/2011/04/mengukur-debit-aliran-sungai.html

Debit Aliran Sungai adalah volume air sungai yang mengalir dalam satuan waktu
tertentu.
http://pengertian-definisi.blogspot.co.id/2011/09/debit-aliran-sungai.html
kegunaan mengukur kecepatan aliran sungai:untuk mengetahui kecepatan aliran air pd
sungai tsb, dan juga untuk mengetahui jikalau ada hujan lebat, solusi untuh sungai tsb itu
bagaimana dan seperti apa

a. Merawas
Pengukuran debit dengan cara merawas adalah petugas pengukur langsung masuk ke dalam badan air. Petugas
pengukur minimal terdiri dari 2 orang, 1 orang petugasmengoperasikan peralatan dan 1 orang petugas mencatat
data pengukuran. Dalam pelaksanaannya perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.
2.

dilakukan pada lokasi sebatas pengukur mampu merawas


posisi berdiri pengukur harus berada di hilir alat ukur arus dan tidak boleh menyebabkan berubahnya
garis aliran pada jalur vertikal yang diukur

3.

letakkan tongkat penduga tegak lurus pada jarak antara 2,5 7,5 cm di hilir kabel baja yang telah
dibentangkan

4.

hindari berdiri dalam air apabila akan mengakibatkan penyempitan penampang melintang

5.

apabila posisi current meter (arah aliran) tidak tegak lurus terhadap penampang melintang sungai,
maka besarnya sudut penyimpangan perlu dicatat untuk menghitung koreksi kecepatan di vertikalnya.

b. Perahu
Pengukuran debit menggunakan perahu adalah petugas pengukur menggunakan sarana perahu sebagai alat
bantu pengukuran. Petugas pengukur minimal terdiri dari 3 orang, 1 orang petugas memegang dan menggeser
perahu, 1 orang petugasmengoperasikan peralatan dan 1 orang petugas mencatat data pengukuran.
Petugas pelaksanaan pengukuran dengan menggunakan perahu perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.

dilakukan apabila tidak memungkinkan pengukuran dengan cara merawas

2.

alat ukur arus dilengkapi dengan alat penggulung kabel (sounding reel) dan pemberat yang disesuaikan
dengan kondisi aliran (kedalaman dan kecepatan)

3.
4.

posisi alat ukur harus berada di depan perahu


kabel yang digunakan untuk mengukur lebar sungai (tagline) harus terpisah dari kabel yang digunakan
untuk menggantungkan perahu

5.

apabila lebar sungai lebih dari 100 m, atau sungai digunakan untuk transportasi air maka kabel
penggantung perahu tidak dapat digunakan. Pengaturan posisi perahu diatur dengan
menggunakan sextant meter agar lintasan pengukuran tetap berada pada satu jalur sehingga lebar sungai
sesuai dengan lebar sungai sesungguhnya. Metode ini disebut metode sudut (angular method). Selain
metode ini dapat juga digunakan metode perahu bergerak.

c. Sisi jembatan
1.

Pengukuran debit dari sisi jembatan adalah pengukuran dilakukan dari sisi jembatan bagian hilir aliran
dan sebaiknya jembatan yang digunakan tidak terdapat pilar. Peralatan yang digunakan adalah bridge crane,
sounding reel, tagline, dan 1 set current meter + pemberat yang beratnya tergantung dari kecepatan aliran.
Petugas pengukur minimal terdiri dari 3 orang, 2 orang petugasmengoperasikan bridge crane dan peralatan
pengukur dan 1 orang petugas mencatat data pengukuran.

2.

Pengukuran dari sisi jembatan dilakukan apabila pada lokasi pos terdapat fasilitas jembatan, dengan
kondisi kedalaman air lebih dari 2 m dan kecepatan airnya cukup deras sehingga tidak memungkinkan
dilakukan pengukuran dengan menggunakan perahu.

d. Cable Car (Kereta Gantung)

Cable car adalah alat bantu pengukuran berupa kereta gantung yang digantungkan pada kabel utama yang juga
berfungsi sebagai alat ukur lebar sungai, dilengkapi dengan tempat duduk petugas pengukur dan
dudukansounding reel. Peralatan yang digunakan adalah current meter lengkap dengan ekor panjang dan
pemberat yang disesuaikan dengan kondisi kecepatan dan kedalaman aliran. Petugas pengukur terdiri dari 2
orang, 1 orang petugasmengoperasikan peralatan dan 1 orang petugas mencatat data pengukuran.

e. Winch Cable Way


Pengukuran debit dengan menggunakan winch cable way dilakukan dari pinggir sungai dengan menggunakan
peralatan winch cable way. Petugas pengukur minimal terdiri dari 2 orang, 1 orang petugasmengoperasikan
peralatan dan 1 orang petugas mencatat data pengukuran.
Lokasi penempatan winch cable way harus memenuhi persyaratan teknis seperti halnya tempat pengukuran
dengan metode lainnya. Persyaratan tersebut antara lain pada bagian alur sungai yang lurus, aliran laminar dan
merata, dll.
Peralatan winch cable way yang terdiri dari:
1.

Kabel pengukur lebar sungai

2.

Kabel pengukur kedalaman air juga berfungsi sebagai kabel penghantar listrik untuk menghitung jumlah
putaran dan juga berfungsi sebagai penggantung current meter + pemberat yang disesuaikan dengan kondisi
aliran (kedalaman dan kecepatan)

3.

Kabel utama (main cable) yang berfungsi sebagai penggantung semua peralatan yang digunakan.
Kabel utama diikatkan pada dua buah tiang yang dipasang pada kedua tebing sungai, dan salah satu
tiangnya digunakan untuk menempatkan pengerek (winch)

4.

Pengerek (winch) yang berfungsi untuk menggulung kabel pengukur lebar sungai dan kabel pengukur
kedalaman air. Winch dapat terdiri dari 2 (double drum winch) atau hanya terdiri dari 1 winch (single drum
winch)

Anda mungkin juga menyukai