Desa Dan Kota 1
Desa Dan Kota 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masyarakat desa dan kota dari dahulu memiliki sesuatu daya tarik untuk diteliti lebih
dalam. Banyak aspek-aspek yang menarik perhatian dan hubungan antara desa dan kota tanpa
disadari sangat kuat dan penting untuk dipahami secara lebih mendalam. Dari permasalahanpermasalahan dalam masing-masing masyarakat kelompok urban dan rural mendapatkan
perhatian dan memiliki sesuatu yang menarik.
Bukan hanya mengenai permasalahan yang ada dalam kedua kelompok tersebut tetapi
masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui apa itu kelompok urban dan kelompok rural.
Melihat kenyataan tersebut perlu dibuat sebuah pembahasan yang sistematis yang mampu
menjelaskan seperti apa komunitas rural dan urban yang terjadi disekitar masyarakat.
Proses-proses terbentuknya masyarakat urban dan rural cukup menarik untuk diamati dan
dapat mengetahui bagaimana solusi yang diberikan akibat munculnya kesua kelompok tersebut.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penulisan makalah diatas, dalam keterbatasan masalah di atas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Masyarakat Desa
Secara awam masyarakat desa sering diartikan sebagai masyarakat tradisional dari
masyarakat primitif (sederhana). Namun pandangan tersebut sebetulnya kurang tepat, karena
masyarakat desa adalah masyarakat yang tinggal di suatu kawasan, wilayah, teritorial tertentu
yang disebut desa. Sedangkan masyarakat tradisional adalah masyarakat. yang menguasaan
ipteknya rendah sehingga hidupnya masih sederhana dan belum kompleks. Memang tidak dapat
dipungkiri masyarakat desa dinegara sedang berkembang seperti Indonesia, ukurannya terdapat
pada masyarakat desa yaitu bersifat tradisional dan hidupnya masih sederhana, karena desa-desa
di Indonesia pada umumnya jauh dari pengaruh budaya asing/luar yang dapat mempengaruhi
perubahan-perubahan pola hidupnya.
Masyarakat Perkotaan
Membahas masyarakat perkotaan sebetulnya tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat
desa karena antara desa dengan kota ada hubungan konsentrasi penduduk dengan gejala-gejala
sosial yang dinamakan urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa kekota. Masyarakat
perkotaan merupakan masyarakat urban dari berbagai asal/desa yang bersifat heterogen dan
majemuk karen terdiri dari berbagai jenis pekerjaan/keahlian dan datang dari berbagai ras, etnis,
dan agama.
Mereka datang ke kota dengan berbagai kepentingan dan melihat kota sebagai tempat yang
memiliki stimulus (rangsangan) untuk mewujudkan keinginan. Maka tidaklah aneh apabila
kehidupan di kota diwarnai oleh sikap yang individualistis karena mereka memiliki kepentingan
yang beragam. Lahan pemukiman di kota relatif sempit dibandingkan di desa karena jumlah
penduduknya yang relatif besar maka mata pencaharian yang cocok adalah disektor formal
seperti pegawai negeri, pegawai swasta dan di sektor non-formal seperti pedagang, bidang jasa
dan sebagainya. Sektor pertanian kurang tepat dikerjakan di kota karena luas lahan menjadi
masalah apabila ada yang bertani maka dilakukan secara hidroponik. Kondisi kota membentuk
pola perilaku yang berbeda dengan di desa, yaitu serba praktis dan realistis.
B.
Rural Community
Pedesaan adalah gambaran orang, tempat dan hal hal yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat desa yang sebagian besar bermatapencaharian bertani.
Menurut Paul H. Landis, desa adalah pendudunya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan ciri ciri
sebagai berikut:
1.
Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
4.
Dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang
Urban Community
Kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia dengan kepadatan penduduk yang
tinggi, strata sosial ekonomi yang heterogen, dan corak kehidupan yang materialistik.
Masyarakat perkotaan sering juga disebut urban community. Pengertian masyarakat kota
lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupan serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan
masyarakat pedesaan. Masyarakat kota memiliki tatanan yang heterogen sehingga kelompoknya
lebih dinamis. Masyarakat kota mempunyai daya tarik bagi masyarakat desa untuk melakukan
urbanisasi.
Perhatian khusus masyarakat kota tidak terbatas pada aspek-aspek seperti pakaian,
makanan dan perumahan, tetapi mempunyai perhatian lebih luas lagi.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
B.
daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan
tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek proyek perumahan. Proyek
pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya
adalah pekerja pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila
pekerjaan dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka
merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
Interface, dapat diartikan adanya kawasan perkotaan yang tumpang-tindih dengan kawasan
perdesaan, nampaknya persoalan tersebut sederhana, bukankah telah ada alat transportasi,
pelayanan kesehatan, fasilitas pendidikan, pasar, dan rumah makan dan lain sebagainya, yang
mempertemukan kebutuhan serta sifat kedesaan dan kekotaan.
Hubungan kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena itu
dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan makin menentukan
kehidupan perdesaan.
Secara teoristik, kota merubah atau paling mempengaruhi desa melalui beberapa caar, seperti: (i)
Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan merubah atau
mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan besaran dan
kecepatan yang beraneka ragam; (ii) Invasi kota , pembangunan kota baru seperti misalnya
Batam dan banyak kota baru sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat
kedesaan lenyap atau hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan; (iii) Penetrasi kota ke
desa, masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses ini yang sesungguhnya
banyak terjadi; (iv) ko-operasi kota-desa, pada umumnya berupa pengangkatan produk yang
bersifat kedesaan ke kota. Dari keempat hubungan desa-kota tersebut kesemuanya diprakarsai
pihak danorang kota. Proses sebaliknya hampir tidak pernah terjadi, oleh karena itulah berbagai
permasalahan dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam kehidupan dunia
yang memang akan mengkota.
Salah satu bentuk hubungan antara kota dan desa adalah :
a). Urbanisasi dan Urbanisme
Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota yang saling ketergantungan dan saling
membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu proses
berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan
proses terjadinya masyarakat perkotaan. (soekanto,1969:123 )
Aspek Positif dan Negatif
a. Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian,
b. Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
c. Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat
sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
d. Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
e. Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau
panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.
Hal hal yang termasuk Pull Factor antara lain :
a. Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih mudah
untuk mendapatkan penghasilan
b. Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah
menjadi industri kerajinan.
c. Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat.
d. Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat
pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.
e. Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk
mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah ( Soekanti, 1969 : 124-125 ).
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan diatas adalah:
Komunitas desa adalah, sekumpulan orang yang tinggal jauh dari daerah perkotaaan yang jumlah
penduduknya kurang dari 2500 jiwa dan sebagian besar bermatapencaharian bertani karena
masih sangat bergantung pada alam.
Masyarakat perkotaan sering juga disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih
ditekankan pada sifat-sifat kehidupan serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan
masyarakat pedesaan. Masyarakat kota memiliki tatanan yang heterogen sehingga kelompoknya
lebih dinamis. Masyarakat kota mempunyai daya tarik bagi masyarakat desa untuk melakukan
urbanisasi. Terdapat perbedaan antara Rural Community dan Urban Community
.
DAFTAR PUSTAKA
http://celoteh-galang.blogspot.co.id/2012/11/masyarakat-pedesaan-masyarakat-perkotaan.html di unduh
pada Minggu, 20 Maret 2016
http://dapatkanyangandacari.blogspot.co.id/2011/12/komunitas-urban-dan-komunitas-rural.html
di
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1) Mendeskripsikan definisi masyarakat.
2) Mendeskripsikan definisi masyarakat pedesaan.
3) Mendeskripsikan definisi masyarakat perkotaan.
4) Mendeskripsikan hubungan antara masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
5) Mendeskripsikan ciri-ciri masyarakat Kota dan Desa.
1.4 Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
berikut :
1. Beranggotakan minimal 2 orang.
2. Anggotanya sadar sebagai suatu kesatuan.
3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang
saling berkomunikasi dan membuat aturan aturan hubungan antar anggota masyarakat.
4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkn kebudayaan serta keterkaitan satu sama
lain sebagai anggota masyarakat.
Ciri sebuah masyarakat yang baik adalah sebagai berikut :
1. Ada sistem tindakan utama.
Untuk menciptakan masyarakat yang baik diperlukan sebuah sistem utama yang
mengatur segala hal yang memiliki kaitan dengan kegiatan bermasyarakat, baik sistem
yang mengatur anggota masyarakat, kelompok masyarakat, dan hal lain yang
mempengaruhi kegiatan kemasyarakatan misalnya norma-norma yang mengatur tingkah
laku anggota masyarakat, konsekuensi yang diterima anggota masyarakat pada saat
melakukan pelanggaran aturan, kegiatan-kegiatan yang mampu mempererat keakraban
antar anggota masyarakat, dan lain-lain
2. Saling setia dengan tindakan utama.
Masyarakat yang baik akan menaati setiap aturan-aturan yang telah ditetapkan
sebelumnya dalam sistem kemasyarakatan yang telah disepakati bersama.
3. Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.
Sebuah masyarakat yang mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota
menunjukkan masyarakat tersebut bukanlah masyarakat yang lemah, sebab memiliki
generasi penerus yang melestarikan keberadaan kelompok masyarakat tersebut agar tidak
punah tertelan oleh zaman.
4. Sebagian atau seluruh anggota baru didapat dari kelahiran /reproduksi manusia.
Anggota baru yang terlahir dari anggota masyarakat akan secara otomatis
melestarikan keberadaan masyarakat itu sendiri, sebab secara naluri seseorang akan
mencintai tanah kelahirannya, dan menyandang asal usul sesuai tempat lahirnya misalnya
orang yang lahir dan besar di pinrang akan disebut orang pinrang meskipun kelak ia
akan merantau atau pindah ke daerah lain.
makanan pokok.
b. Desa memiliki potensi besar dalam hal bahan mentah dan tenaga kerja yang jika diolah
dengan baik akan sangat berguna bagi daerah perkotaan.
c. Masyarakat perkotaan mampu mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai yang
nantinya juga akan dimanfaatkan oleh masyarakat pedesaan seperti pakaian, pupuk, alat
transportasi, dan lain-lain.
2. Perbedaan antara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan.
Masyarakat perkotaan dan pedesaan memiliki beberapa perbedaan dalam berbagai
hal diantaranya :
a. Jumlah penduduk di desa lebih sedikit daripada di kota.
b. Masyarakat pedesaan bersifat homogen sedangkan masyarakat perkotaan bersifat
c.
heterogen.
Mata pencarian masyarakat perkotaan lebih berfariasi dibandingkan mata pencarian
masyarakat perkotaan.
Mobilitas masyarakat perkotaan jauh lebih tinggi daripada masyarakat pedesaan.
Masyarakat pedesaan jauh lebih bisa berinteraksi dengan lingkungan sekitar di
4) Kemampuan masyarakat perkotaan mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai.
5) Aturan kerja yang tegas dengan batas yang jelas.
Adapun aspek negatif masyarakat perkotaan adalah sebagai berikut :
1) Pola hidup individualistik masyarakat menghilangkan rasa kebersamaan.
2) Kehidupan beragama yang kurang.
3) Mudahnya pengaruh luar masuk tanpa adanya filter.
4) Biaya hidup yang tinggi di daerah perkotaan terkadang membuat segilintir orang
menghalalkan segala cara demi mendapatkan rupiah.
5) Solidaritas social yang kurang.
b. Masyarakat pedesaan.
Aspek positif yang dimiliki masyarakat pedesaan adalah :
1)
2)
3)
4)
5)
1)
2)
3)
4)
5)
2. Orang
bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau
individu.
3. Pembagian
4. Kemungkinan-kemungkinan
5. Interaksi yang lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada
faktor pribadi.
6. Pembagian
waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar
kebutuhan individu.
7. Perubahan-perubahan
1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuan terhadap kebiasaan.
3. Cara
dipengaruhi alam sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan
pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
4. Didalam
lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya
di luar batas wilayahnya.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan paparan singkat makalah kami ini maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
Masyarakat adalah suatu kelompok orang yang tinggal di suatu wilayah yang saling
berinteraksi dan bergaul dalam waktu yang cukup lama sehingga menghasilkan
kebudayaan tersendiri serta memiliki aturan-aturan yang mengatur tata kehidupan
anggota masyarakatnya.
Masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang jumlahnya kurang dari 2.500
jiwa yang tinggal di suatu wilayah hukum, yang juga merupakan suatu organisasi
pemerintahan yang di pimpin oleh seorang kepala desa dan diberi kewenangan mengatur
urusan rumah tangganya masing-masing.
Masyarakat perkotaan adalah sekolompok orang yang tinggal di wilayah yang
cukup besar, padat, permanen, , dihuni oelh masyarakat yang heterogen, dan cenderung
melakukan interaksi hanya atas dasar kepentingan bukan karena pribadi.
Hubungan antara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan adalah
hubungan simbiosis mutualisme, hubungan yang saling menguntungkan antar satu sama
lain misalnya masyarakat pedesaan memenuhi kebutuhan bahan mentah yang dibutuhkan
oleh masyarakat perkotaan untuk membuat barang jadi, dan masyarakat pedesaan
nantinya menggunakan barang jadi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Atoshoki Antonius. Dkk. 2005. Relasi dengan sesama. Jakarta: PT. Eleks media
komputindo.
Indah, Pengertian dan definisi desa, http://carapedia.com/pengertian_definisi_desa
_info2128.html
Vics, Masyarakat perkotaan, http://fikrigundar.blogspot.com/2012/01/pengertianmasyarakat-perkotaan.html
Waluya Bagja. 2007. Sosiologi: Menyelami fenomena sosial di masyarakat.
Bandung: PT. Setia puma invest.
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam Bahasa Inggris disebut Society, asal katanya Socius yang berarti kawan.
Kata Masyarakat berasal dari bahasa Arab, yaitu Syiek, artinya bergaul. Adanya saling
bergaul ini tentu karena ada bentuk bentuk akhiran hidup, yang bukan disebabkan oleh
manusia sebagai pribadi melainkan oleh unsur unsur kekuatan lain dalam lingkungan sosial
yang merupakan kesatuan.
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang
membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi
adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Lebih abstraknya,
sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas.
Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain).
Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup
bersama dalam satu komunitas yang teratur.
BAB II
PEMBAHASAN
A Sekilas tentang definisi masyarakat Desa dan Kota
Pengertian desa/pedesaan
Yang dimaksud dengan desa menurut Sutardjo Kartodikusuma mengemukakan
sebagai berikut: Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu
masyarakat pemerintahan tersendiri.1
Menurut Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial,
ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan
pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.
Dalam kamus sosiologi kata tradisional dari bahasa Inggris, Tradition artinya Adat
istiadat dan kepercayaan yang turun menurun dipelihara, dan ada beberapa pendapat yang
ditinjau dari berbagai segi bahwa, pengertian desa itu sendiri mengandung kompleksitas yang
saling berkaitan satu sama lain diantara unsur-unsurnya, yang sebenarnya desa masih
dianggap sebagai standar dan pemelihara sistem kehidupan bermasyarakat dan kebudayaan
asli seperti tolong menolong, keguyuban, persaudaraan, gotong royong, kepribadian dalam
berpakaian, adat istiadat , kesenian kehidupan moral susila dan lain-lain yang mempunyai ciri
yang jelas.
Dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 disebutkan pengertian desa sebagai kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dari defenisi tersebut, sebetulnya desa merupakan bagian vital bagi keberadaan
bangsa Indonesia. Vital karena desa merupakan satuan terkecil dari bangsa ini yang
menunjukkan keragaman Indonesia. Selama ini terbukti keragaman tersebut telah menjadi
kekuatan penyokong bagi tegak dan eksisnya bangsa. Dengan demikian penguatan desa
menjadi hal yang tak bisa ditawar dan tak bisa dipisahkan dari pembangunan bangsa ini
secara menyeluruh.
Pengertian Kota
Seperti halnya desa, kota juga mempunyai pengertian yang bermacam-macam seperti
pendapat beberapa ahli berikut ini :
Wirth Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni
oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
Max Weber Kota menurutnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi
sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar lokal.
Dwigth Sanderson Kota ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau
lebih. Dari beberapa pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar
yang sama.
Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu
dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.
Menurut konsep Sosiologik sebagian Jakarta dapat disebut Kota, karena memang
gaya hidupnya yang cenderung bersifat individualistik. Masyarakat perkotaan sering di sebut
juga Urban community karena sifat-sifat yang di miliki sangat berbeda dengan masyarakat
pendesaan2.
B. CIRI MASYARAKAT DESA3
Masyarakat desa :
1) Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
2) Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuan terhadap kebiasaan.
3) Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam
sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan
agraris adalah bersifat sambilan.
4) Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih
mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas
wilayahnya.
5) Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
6) Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
7) Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan
sebagainya.
Secara teoristik, kota merubah atau mempengaruhi desa melalui beberapa cara, seperti:
(i) Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan merubah
atau mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan besaran
dan kecepatan yang beraneka ragam;
(ii) Invasi kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru
sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau hilang dan
sepenuhnya diganti dengan perkotaan;
(iii) Penetrasi kota ke desa, masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses ini
yang sesungguhnya banyak terjadi;
(iv) kooperasi kota-desa, pada umumnya berupa pengangkatan produk yang bersifat kedesaan
ke kota. Dari keempat hubungan desa-kota tersebut kesemuanya diprakarsai pihak dan orang
kota. Proses sebaliknya hampir tidak pernah terjadi, oleh karena itulah berbagai permasalahan
dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam kehidupan dunia yang
memang akan mengkota.
Salah satu bentuk hubungan antara kota dan desa adalah :
a). Urbanisasi dan Urbanisme
Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota yang saling ketergantungan dan
saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu
proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi
merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. (soekanto,1969:123 ).
b) Sebab-sebab Urbanisasi
1.) Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya
(Push factors)
2.) Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap
dikota (pull factors).
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Manusia menjalani kehidupan didunia ini tidaklah bisa hanya mengandalkan dirinya sendiri
dalam artian butuh bantuan dan pertolongan orang lain , maka dari itu manusia disebut
makhluk sosial, sesuai dengan Firman Allah SWT yang artinya : Wahai manusia! Sungguh
Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian
Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal
( bersosialisasi )..... (Al-Hujurat :13 ).
Kehidupan bermasyarakat hendaklah menjadi sebuah pendorong atau sumber kekuatan untuk
mencapai cita-cita kehidupan yang harmonis, baik itu kehidupan didesa maupun diperkotaan.
Barangkali kita berprasangka atau mengira fenomena-fenomena yang terjadi diatas hanya
terjadi dikota saja, ternyata problem yang tidak jauh beda ada didesa, yang kita sangka adalah
tempat yang aman, tenang dan berakhlak (manusiawi), ternyata telah tersusupi oleh
kehidupan kota yang serba boleh dan bebas itu disatu pihak masalah urbanisasi menjadi
masalah serius bagi kota dan desa, karena masyarakat desa yang berurbanisasi ke kota
menjadi masyarakat marjinal dan bagi desa pengaruh urbanisasi menjadikan sumber daya
manusia yang produktif di desa menjadi berkurang yang membuat sebuah desa tak maju
bahkan cenderung tertinggal.
B. SARAN SARAN
-Pembangunan Wilayah perkotaan seharusnya berbanding lurus dengan pengembangan
wilayah desa yang berpengaruh besar terhadap pembangunan kota.
-Masalah yang terjadi di kota tidak terlepas karena adanya problem masalah yang terjadi di
desa, kurangnya sumber daya manusia yang produktif akibat urbanisasi menjadi masalah
yang pokok untuk diselesaikan dan paradigma yang sempit bahwa dengan mengadu nasib
dikota maka kehidupan menjadi bahagia dan sejahtera menjadi masalah serius.
-Memberikan keleluasaan kepada seluruh daerah untuk mengembangkan potensinya menjadi
lebih baik, sehingga kota dan desa saling mendukung dalam segala aspek kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, Drs. 2003. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineke Cipta.
Marwanto, 12 November 2006. Jangan bunuh desa kami. Jakarta:Kompas
_______, 1994. Sosiologi 3 SMU. Jakarta: Yudistira
Kosim, H, E. 1996. Bandung: Sekolah Tinggi Bahasa Asing Yapari
administrasi nasional.
PERUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksud masyarakat pedesaan dan perkotaan ?
Apa saja ciri-ciri masyarakat pedesaan dan perkotaan ?
Bagai mana perbedaan antara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan ?
TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a.
Penulis mampu melakukan pengkajian yang terdiri dari pengumpulan data, analisis data,
b.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
Masyarakat Pedesaan adalah masyarakat yang kehidupannya masih banyak dikuasai
oleh adat istiadat lama. Adat istiadat adalah sesuatu aturan yang sudah mantap dan mencakup
segala konsepsi sistem budaya yang mengatur tindakan atau perbuatan manusia dalam
kehidupan sosial hidup bersama, bekerja sama dan berhubungan erat secara tahan lama,
dengan sifat-sifat yang hampir seragam.
Ada 3 pendapat yang dikemukakan mengenai pengertian desa, antara lain:
1 . Menurut Sutardjo Kartohadikusuma
desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan
sendiri.
2. Menurut Binart
desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan kultural
yang terdapat disuatu daerah.
3. Menurut Paul H. Landis
desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa.
Masyarakat perkotaan adalah masyarakat yang kehidupannya banyak dipengaruhi
oleh perkembangan jaman seperti dari dampak globalisasi. Secara umum, masyarakat
perkotaan sosialisasinya sudah berkurang dan kepribadiannya beragam. Kurangnya rasa
sosialisasi karena masyarakat perkotaan sudah sibuk dengan kepentingannya masing-masing,
sedangkan dari kepribadiannya masyarakat perkotaan kebanyakan sedikit stress karena
banyaknya target/pencapaian yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu. Pola interaksi
masyarakat perkotaan lebih ke motif ekonomi, politik, pendidikan, dan terkadang hierarki dan
bersifat vertikal serta individual. Pola solidaritas sosial masyarakat perkotaan terbentuk
karena adanya perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat. Walaupun begitu, tidak
semua masyarakat perkotaan seperti apa yang dijelaskan di atas.
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community, pengertian masyarakat kota lebih
ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan
masyarakat pedesaan.
B. CIRI-CIRI MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
Ciri-ciri masyarakat pedesaan :
Karakteristik umum masyarakat pedesaan yaitu masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri
dalam hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada
situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat dicontohkan pada kehidupan
masyarakat desa di jawa. Namun dengan adanya perubahan sosial dan kebudayaan serta
teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku. Berikut ini ciriciri karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka yang bersifat
umum.
1. Sederhana
2. Mudah curiga
3. Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
4. Mempunyai sifat kekeluargaan
5. Lugas atau berbicara apa adanya
6. Tertutup dalam hal keuangan mereka
7. Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
8. Menghargai orang lain
9. Demokratis dan religius
10. Jika berjanji, akan selalu diingat
Sedangkan cara beadaptasi mereka sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi sikap
kekeluargaan dan gotong royong antara sesama, serta yang paling menarik adalah sikap sopan
santun yang kerap digunakan masyarakat pedesaan.
Ciri-ciri masyarakat perkotaan :
1.
2.
orang-orang lain.
3. Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas
4.
yang nyata.
Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh
5.
faktor pribadi
6. Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota mengakibtkan pentingnya faktor waktu bagi warga
7.
kota.
Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata dikota-kota.
BAB III
KESIMPULAN
Masyarakat Pedesaan adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan bekerjasama
yang berhubungan secara erat tahan lama dengan sifat-sifat yang hampir sama
(Homogen) disuatu daerah atau wilayah tertentu dengan bermata pencaharian dari
sektor pertanian (Agraris), Sedangkan masyarakat kota ialah masyarakat yang tinggal
di tengah-tengah kota, gaya hidup induvidual, jalan pikiran yang rasional dan tidak
terikat pada norma tertentu.
Meskipun banyak sekali perbedaan antara masyarakat desa dan kota, namun diantara kedua
komponen tersebut memiliki hubungan yang signifikan, artinya kehidupan perekonomian di
kota tidak akan berjalan dengan baik bila tidak ada pasokan tenaga atau barang dari desa ,
begitu juga sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiwinata,Jajat.2007.Sosiologi Antropologi Pendidikan.Bandung:UPI PRESS
Fathoni,Abdurrahmat.2006.Antropologi Sosial Budaya.Jakarta:PT Rineka Cipta
http://www.scribd.com/doc/42585724/MASYARAKAT-PEDESAAN-DAN-MASYARAKATPERKOTAAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak alasan pentingnya membicarakan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan.
Selain belum ada kesempatan umum tentang keberadaan masyarakat desa sebagai suatu
pengertian yang baku,juga kalau dikaitkan dengan pembangunan yang orientasinya banyak
dicurahkan kepedesaan, maka pedesaan memiliki arti tersendiri dalam kajian struktur,sosial
atau kehidupanya.Dalam keadaan desa yang sebenarnya, desa masih dianggap sebagai
standard an pemelihara system kehidupan bermasyarakat dan kebudayaan asli seperti tolong
menolong, keguyuban, persaudaraan, gotong-royong, kesenian, kepribadian dalam
berpakaian, adat-istiadat ,kehidupan moral-susila,dan lain-lain.
Orang kota membayangkan bahwa desa ini merupakan tempat orang bergaul dengan rukun,
tenang, selaras, dan akur. Akan tetapi justru dengan berdekatan, mudah terjadi konflik atau
persaingan yang bersumber dari peristiwa kehidupan sehari-hari, hal tanah, gengsi,
perkawinan, perbedaan antara kaum muda dan tua serta antara pria dan wanita. Bayangan
bahwa desa tempat ketentraman pada konstelasi tertentu ada benarnya, akan tetapi yang
nampak justru bekerja keraslah yang merupakan syarat pokok agar dapat hidup di desa.
Demikian pula dalam konteks pembangunan desa (pertanian),semula orang beranggapan
bahwa masyarakat pertanian mangalami involusi (kemunduran) pertanian yang berjalan
dalam proses kemiskinan dan apapun teknologi dan kelembagaan modern yang masuk ke
pedesaan akan sia-sia.Pernyataan-pernyataan sumbang inilah yang ingin kami bahas dalam
makalah yang ringkas dan singkat ini,yang mana adanya kontroversi kesan atau pendapat ini
mungkin lebih tepat apabila dihubungkan dengan berbagai gejala sosial seperti konsepkonsep perubahan sosial atau kebudayaan.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana
pengertian dari masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan, ciri-ciri masyarakat
D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah menggunakan metode pustaka
yaitu penulis menggunakan media pustaka dalam penyusunan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MASYARAKAT PERKOTAAN
1. Pengertian Masyarakat.
Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat
adalah ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh
lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua
perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah
sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial,
bangsa,
golongan
dan
sebagainya.
Pengertian Menurut Para ahli sebagi berikut :
Linton
:
Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan
bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir
tentang dirinya dalam kesatuan social.
Herkovits
:
Masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti
satu cara hidup tertentu.
L.Gilian
:
Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai
kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama.
R.Steinmetz
:
Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar, yang meliputi
pengelompokan
pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai perhubungan yang
erat dan teratur.
Hasan
Sadily
Masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia.
Selo
Sumardjan
:
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan
kebudayaan.
Karl
Marx
:
Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi
Emile
Durkheim
:
Masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang
merupakan anggotanya.
Paul
B.
Horton
&
C.
Hunt
:
Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup
bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah
tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar
kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
Secara etimologis kota dalam bahasa lain yang agak tepat dengan pengertian ini,
seperti dalam bahasa Cina, kota artinya dinding dan dalam bahasa Belanda kuno, tuiin
bisa berarti pagar. Jadi dengan demikian kota adalah batas.
Kota adalah suatu ciptaan peradaban budaya umat manusia. Kota sebagai hasil dari
peradaban yang lahir dari pedesaan, tetapi kota berbeda dengan pedesaan.
Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung
pada orang lain.
Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batasbatas yang nyata.
agraris(pertanian)
Corak kehidupan social di desa dapat dikatakan masih homogen(satu jenis),
sebaliknya dikota sangat heterogen(beraneka ragam) karena disana saling bertemu
berbagai suku bangsa,agama,kelompok dan masing-masing memiliki kepentingan
yang berlainan.
Sistem statifikasi di kota jauh lebih kompleks daripada di desa.
Mobilitas (kemampuan bergerak) social di kota jauh lebih besar daripada di desa.
Interaksi social misalnya : Bila terjadi pertentangan,di usahakan untuk dirukunkan,
karena memang prinsip kerukunan inilah yang menjiiwai hubungan sosial pada
masyarakat pedesaan.
Jumlah angkatan kerja yang tidak mempunyai pekerjaan tetap di pedesaan jauh lebih
besar daripada di perkotaan.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu
sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang
erat. Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung
pada dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras sayur
mayur, daging dan ikan.
Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan tertentu dikota.
Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek proyek perumahan. Proyek pembangunan atau
perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja
pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan
dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke
kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
Hubungan kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena itu
dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan makin
menentukan kehidupan perdesaan.
Secara teoristik, kota merubah atau mempengaruhi desa melalui beberapa cara, seperti:
Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan
merubah atau mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan
dengan besaran dan kecepatan yang beraneka ragam;
Invasi kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru
sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau
hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan;
Penetrasi kota ke desa, masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses
ini yang sesungguhnya banyak terjadi;
Aspek Negatif :
Masyarakat kota biasanya tidak bisa menghargai adat yang ada di desa.
Kesenjangan sosial yang jauh antar masyarakat kota dan desa dapat menyebabkan
perpecahan.
Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota.
Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak , maka
kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru.
B. MASYARAKAT PEDESAAN
1. Pengertian Desa/ Pedesaan
Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan
keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan
subyektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk
kelompok tertentu saja.(lawannya Universalisme)
Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak
diperoleh berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan
Masyarakat desa dinilai oleh orang kota sebagai masyarakat damai, masyarakat yang
sebagian tidak mementingkan masalah politik mereka hanya mementingkan gimana
menikmati hidup dengan kedamaian dengan ekonomi yang sederhana, untuk mereka
itu cukup dibanding dengan harus mengatur atau memegang sebuah jabatan. Dan
masyarakat pedesaan ini memiliki sifat yang kerja keras untuk mendapatkan hasil
yang terbaik sesuai dengan kemampauan mereka, hidup dengan ekonomi yang serba
kecukupan bukan berarti mereka bodoh atau malas, buktinya memang ada seorang
pejabat yang mengerti akan mengelola padi untuk mendapatkan beras terbaik ? anda
pasti bisa menjawab itu, kecuali pejabat itu anak dari petani. Masyarakat pedesaan ini
memiliki unsur yang tidak dimiliki masyarakat perkotaan yaitu hidup dengan
bergotong royong, justru masyarakat perkotaan ini sangat bergantung dengan
masyarakat pedesaan karena merekalah yang memproduksi beras, apa jadinya biala
didunia ini memiliki pemerintahan yang mayoritas masyarakatnya adalah orang kaya.
Fungsi masyarakat pedesaan ini yaitu merka menjadi lumbung bahan mentah dan
tenaga kerja.
Masyarakat pedesaan mempunyai sifat yang kaku tapi sangatlah ramah. Biasanya adat
dan kepercayaan masyarakat sekitar yang membuat masyarakat pedesaan masih kaku,
tetapi asalkan tidak melanggar hukum adat dan kepercayaan maka masyarakat
pedesaan adalah masyarakat yang ramah.
Sebagian besar masyarakat desa itu hidup dari hasil perkebunan. Maka kegiatan
sehari-hari masyarakat desa yaitu mengurusi perkebunan mereka, mulai dari sawah
yang ditanami padi, hingga lahan-lahan yang ditanami teh, tembakau, sayuran, buahbuahan dan yang lainnya.
Pada saat ini pekerjaan gotong royong lebih populer dengan istilah kerja bakti,
misalnya memperbaiki jalan, saluran air, menjaga keamanan desa (ronda malam), dan
sebagainya. Kerja sama macam ini biasanya menangani hal-hal yang lebih bersipat
demi kepentingan umum dan bukan untuk kepentingan perseorangan (individual),
seperti mendirikan rumah, pesta perkawinan, pada musibah (seperti kematian),
kelahiran dan sebagainya. Perlu dicatat dan diketahui di sini bahwa semua kegiatan
kerja sama ini, baik kerja bakti ataupun tolong-menolong, tidak membutuhkan tenaga
ahli tertentu. Dalam arti, setiap warga desa mampu mengerjakannya, pekerjaan gotong
royong (kerja bakti) terdiri atas dua macam, yaitu:
Kerja sama untuk pekerjaan yang timbulnya dari inisiatif warga masyarakat itu
sendiri (biasa diistilahkan dari bawah).
Kerja sama dari masyarakat itu sendiri, tetapi berasal dari luar (biasa berasal
dari atas).
Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadangkadnag untuk mencapai kedudukannya.
Mereka menganggap alam tidak menakutkan bila ada bencana alam atau
bencana lain itu hanya merupakan sesuatu yang harus wajib diterima kurang
adanya agar peristiwa-peristiwa macam itu tidak berulang kembali. Mereka
cukup saja menyesuaikan diri dengan alam, kurang adanya usaha untuk
menguasainya.
C. URBANISASI
1. Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi adalah suatu proses perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dapat
pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.
Tanda-tanda urbanisasi :
Perpindahan penduduk
o
transportasi umum yang telah disediakan yang menjadi masalah utama kurangnya minat
masyarakat terhadap transportasi umum adalah kenyamanan. Banyak yang menganggap
bahwa transportasi umum tidak aman dan juga tidak nyaman. ini juga karena faktor
pemerintah yang seolah cuek dengan masalah transportasi.
2. Kemiskinan
Status kota yang dapat diartikan sebagai wilayah yang laju ekonominya sudah berkembang
dengan cepat, namun bukan menjadi jaminan bahwa masyarakat yang tinggal disana adalah
masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi rendah. Masalah ini bisa terjadi karena
lapangan kerja yang terbatas sudah tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang tinggal
disana.
3. Emosi
Entah mengapa masyarakat kota terutama remajanya banyak dari mereka yang tempramental
dan mudah di provokasi. itu juga menyebabkan banyaknya kasus Tawuran antar pelajar
ataupun kelompok masyarakat yang belakangan ini sangat sering terjadi dan sudah memakan
banyak korban.
4. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk juga menjadi sebuah pekerjaan rumah bagi setiap pemimpin daerah
tersebut. kepadatan penduduk bisa disebabkan karena tingkat kelahiran yang tinggi dan juga.
arus Urbanisasi yang sangat tinggi. banyak dari masyarakat di desa yang menganggap bahwa
dengan mereka pergi kekota mereka akan mendapatkan pekerjaan. namun kenyataanya?
mereka harus bersusah payah mencari uang hanya untuk makan dan kotapun semakin sesak.
permasalahan ini juga cukup sulit di selesaikan karena persepsi yang sudah melekat di
masyarak di desa bahwa mencari kerja di kota mudah.
5. Gaya Hidup
Masyarakat perkotaan cenderung memiliki gaya hidup yang glamour dan menengah keatas.
Ini bisa terjadi karena tuntuan hidup yang ada diperkotaan menuntut mereka bergaya hidup
glamour. Tetapi tidak semua masyarakat kota yang memiliki penghasilan tinggi. ini juga
yang membuat tingkat kriminal di perkotaan tinggi karena kesenjangan sosial yang terlampau
jauh
daerah Perkotaan. tetapi juga ada daerah Pedesaan yang justru membutuhkan perhatian lebih
dari pemerintah.
2. Pendidikan
Kualitas Pendidikian di pedesaan menajadi masalah yang sangat penting. karena kualitas
pendidikan masih di bawah kualitas pendidikan di perkotaan. Ini karena sarana pendidikana
yang kurang dan juga tenaga pengajar yang kurang juga menjadi sebab kurang bagusnya
pendidikan di pedesaan. Dan ini juga menyebabkan kurang terserapnya Tenaga kerja
masyarakat pedesaan untuk lapangan pekerjaan yang formal.
3. Sarana dan Prasarana
Ini adalah Masalah yang paling utama di pedesaan. minimnya sarana dan prasaran sudah
memunculkan banyak masalah besar lainya. Sarana dan prasarana seperti jalan yang
memadai, sekolah, fasilitas kesehatan dan ada juga fasilitas listrik yang masih belum bisa
diikmati masyarakat pedesaan.
Namun dari semua kekurangan yang dimiliki pedesaan masih banyak sisi positif yang
dimiliki masyarakat pedesaan, seperti hubungan kekeluargaan antar masyarakat. Masyarakat
pedesan cenderung lebih taat kepada agama, mereka juga masih memegang teguh adat
istiadat yang ada di daerah mereka masing-masing. Mereka juga lebih kreatif dalam
memanfaatkan sumberdaya yang ada di sekitar mereka dengan cara yang wajar dan Merek
juga sangat ramah kepada pendatang yang berkunjug ke wilayah mereka.
Di setiap wilayah yaitu Pedesaan dan Perkotaan memiliki kekurangan dan kelebihan masingmasing. namun dengan adanya persepsi dua wilayah, perkotaan dan pedesaan seharusnya
bukan menjadi perbedaan prioritas pemerintah untuk menjalankan kewajibanya untuk
membangun wilayah negara menjad lebih maju. Begitu juga seluruh masyarakat yang ada
diwilayah itu. Mereka seharusnya tidah membeda-bedakan berasal darimanakah orang itu.
Karena darimanapun orang tersebut mereka masih bagian dari wilayah tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang mendiami suatu wilayah dan
mempunyai hubungan yang erat serta perasaan yang sama terhadap adat kebiasaan yang ada
dan menunjukkan adanya kekeluargaan, seperti gotong royong dan tolong-menolong.
Masyarakat pedesaan mencari mata pencaharian dengan cara bertani di sawah atau di ladang,
di desa belum mengenal teknologi canggih yang telah ada di zaman modern.
Masyarakat perkotaan merupakan suatu himpunan penduduk yang bertempat tinggal di dalam
pusat kegiatan ekonomi, pemerintahan kesenian, ilmu pengetahuan dan sebagainya.
Masyarakat kota mencari mata pencahariannya rata-rata menggunakan tekhnologi yang
canggih,
seperti
menggunakan
tenaga
mesin,
komputer
dan
lain-lain.
B.
SARAN
Masyarakat pedesaan merupakan wilayah yang masih agraris dan lingkungannya yang masih
alamiyah, oleh karena itu sebaiknya kealamian lingkungan tersebut harus tetap terjaga sebab
lingkungan yang masih alami memiliki udara yang sejuk. Selain itu, masyarakat desa juga
memiliki rasa persaudaraan yang erat, sebaiknya penduduk desa selalu menjaga kerukunan
bersama.
Masyarakat kota yang modern dengan berbagai alat tekhnologi yang canggih, alangkah
baiknya jika memanfaatkan alat-alat tersebut dengan baik tanpa ada penyalahgunaan. Seperti
penyalah gunaan pada internet, sehingga banyak terjadi suatu kejadian yang tidak diinginkan.
Sumber :
http://saranghanda-yeongwonhi.blogspot.com/2012/11/makalah-masyarakat-perkotaandan.html
http://miftahul-syifa.blogspot.com/2012/11/makalah-isbd-masyarakat-kota-dan-desa.html
http://kanissaputri.blogspot.com/2013/01/aspek-positif-dan-negatif-perkotaan.html
http://ardhiskate.blogspot.com/2013/11/sifat-dan-hakikat-masyarakat-pedesaan.html
http://ademudahaputra.blogspot.com/2012/01/faktor-faktor-terjadinya-urbanisasi.html