ASP

UJIAN PRAKTIKUM INTEGRASI

HEMATOLOGI

ADITYA SURYA PRATAMA

1102013009 FK A

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

ASP

HISTOLOGI
ERITROSIT

NEUTROFIL
BATANG :

SEGMEN :

ASP

EOSINOFIL

BASOFIL

MONOSIT

LIMFOSIT

ASP

PARASITOLOGI
Wuchereria Bancrofti

Brugia Malayi

Brugia Timori

ASP

Potongan Melintang Cacing Dewasa

Larva Filaria

ASP

PATOLOGI ANATOMI
A. LIMFADENITIS KRONIK NON SPESIFIK

ASP

B. TUBERKULOSA KELENJAR GETAH BENING

ASP

C. LIMFOMA MALIGNUM NON HODGKIN

ASP

D. PENYAKIT HODGKIN

ASP

E. METASTASE TUMOR GANAS PADA KGB

ASP

PRAKTIKUM 1

(PEMERIKSAAN KADAR HEMOGLOBIN SAHLI)

PRINSIP : Hemoglobin diubah oleh HCL menjadi histamin asam ( gr/dl )

ALAT

: 1 set alat Hemoglobinometer Sahli

Nilai Normal :

Wanita
Pria
Anak
Bayi baru lahir

12-16 gr/dL
14-18 gr/dL
10-16 gr/dL
12-24gr/dL

Antikoagulan : EDTA, Heparin, Natrium sitrat, Campuran Oksalat Seimbang, Acid Citrat Dextrose.

Hb Rendah (<10 gram/dL)

Anemia defisiensi besi, Pendarahan berat, Hemolisis, Leukemia leukemik, Sirosis hepatis,
Lupus eritematosus sistemik, dan obat-obatan: obat antikanker, asam asetilsalisilat,
rifampisin, primakuin, dan sulfonamid. Ambang bahaya adalah Hb < 5 gram/dL.
Hb Tinggi (>18 gram/dL)
Luka bakar, Gagal jantung, COPD (bronkitis kronik dengan cor pulmonale), Dehidrasi,
Diare, Eritrositosis, Polisitemia vera, dan obat-obatan: metildopa dan gentamisin.

ASP

PRAKTIKUM 2

(PEMERIKSAAN KADAR HEMATOKRIT)

PRINSIP: Untuk mengetahui volume eritrosit dalam 100ml volume darah ( % )

Nilai Normal :

Anak
Pria dewasa
Wanita dewasa

33 -38%
40 48 %
37 43 %

Antikoagulan : K2EDTA, K3EDTA dan Heparin

Catatan

: Kadar Ht normal 3x nilai Hb

Ht Tinggi Hemokonsentrasi (> 55 %)

Penyakit Addison, Luka bakar, Dehidrasi / Diare, Diabetes melitus, dan Polisitemia. Trauma
berat. Ambang bahaya adalah Ht >60%.

Ht Rendah Hemodilusi (< 30 %)

Anemia, Sirosis hati, Gagal Jantung, Perlemakan hati, Hemolisis, Leukemia, Kehamilan,
Malnutrisi, Pneumonia, Rheumatoid Athritis. Ambang bahaya adalah Ht <15%.

ASP

PRAKTIKUM 3

(PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH)

PRINSIP: Mengukur kecepatan pengendapan eritsrosit di dalam plasma ( mm/jam)

LED melalui 3 Fase
1. ROULEAUX 15 MENIT
2. PEMADATAN 30 MENIT
3. PENGENDAPAN 15 MENIT
Menggunakan tabung : WESTERGREN
Nilai Normal :
Pria <10 mm/jam pertama

Wanita <15 mm/jam pertama

Lansia pria <20 mm/jam pertama

Lansia wanita <30-40 mm/jam pertama

Wanita hamil 18-70 mm/jam pertama

Anak <10 mm/jam pertama

Faktor yang mempengaruhi LED :

Jenis Kelamin, Aktivitas, Jumlah eritrosit, Volume eritrosit, Protein Plasma, Morfologi Eritrosit.

LED Meningkat
Infeksi, inflamasi, penyakit imunologis, Gangguan nyeri, Anemia hemolitik, dan penyakit
keganasan, Infeksi kronis, TBC atau rematik, tumor, keracunan logam, radang ginjal.

LED Rendah
Gagal jantung dan poikilositosis, Polisitemia vera, Anemia sel sabit, Angina Pektoris.

ASP

PRAKTIKUM 4

(MENILAI SEDIAAN DARAH TEPI)

PRINSIP: Mengetahui & menilai unsur sel darah tepi ( % )

Fiksasi Methanol : 2-3 menit

Wright/Giemsa : 5-10 menit
Larutan Dapar : 10-12 menit

Wright : untuk sel muda + sum-sum tulang / struktur inti dan sitoplasma jelas.
Giemsa : granula basofil larut, eritrosit warna abu, parasit jelas.

Nilai Normal
BASOFIL
EOSINOFIL
NETROFIL BATANG
NETROFIL SEGMEN
LIMFOSIT
MONOSIT

: 0-1
: 1-3
: 2-6
: 50-70
: 20-40
: 2-8

1. ERITROSIT

: Laki-laki 4,4jt-5,9jt /l & Perempuan 3,8jt-5,2jt /l

2. LEUKSIT
3. TROMBOSIT

: 5000-10.000 /l
: 150.000-450.000 (103/l) dijumpai 4-8 trombosit / 100 eritrosit

ASP

PRAKTIKUM 5

(MENILAI SEDIAAN DARAH TEPI ABNORMAL)

PRINSIP: Menilai unsur sel yang abnormal ( % )

A. ERITROSIT
1. SIZE
Mikrositik
Anemia defisiensi besi, Anemia sideroblastik, Anemia penyakit kronis

Makrositik
Anemia megaloblastik, Mielodiplasia, Peningkatan Eritropoiesis

Anisositosis

2. STAINING
Hipokrom
Anemia defisiensi besi, Talasemia, Anemia sideroblastik

 Polikromasi / Retikulosit
Perdarahan akut, hemolisis

3. SHAPE
Sel Target
Talasemia, Anemia sel sabit, Anemia sideroblastik

Sferosit
Congenital: Sferositosis herediter
Didapat: anemia hemolitik autoimun, Luka bakar berat, Hiperasplenisme

Ovalosit
Congenital: eliptosis herediter
Didapat: Anemia megaloblastik, Anemia defisiensi besi, Mielofibrosis

ASP

 Stomatosit
Sferositosis, Alkoholisme akut, obat-Fenotiazin

Sel Sabit
Hb-S, Hb-C

Akantosit
Penyakit hati, Hipotiroidisme, Defisiensi vit.E

Burr Cell
Uremia, Penyakit jantung, Keganasa lambung, Dehidrasi

ASP

 Sel Helmet
Emboli paru, Disseminated Intravascular Coagulation

Fragmentosit
Anemia hemolitik mikroangiopati , DIC, Sindroma hemolitik uremik

Tear Drop Cell

Mielofibrosis, Metaplasia mieloid, talasemia

Poikilositosis

ASP

 Rouleaux Formation
LED tinggi ( Mieloma, Anemia berat)

Crenated Cell

Autoaglutinasi
Anemia Hemolitik autoimun

BADAN INKLUSI DALAM ERITROSIT

Badan Howell- Jolly
Anemia megaloblastik, anemia hemolitik

ASP

ASP

Basophilic Stippling
Kercunan timah hitam, talasemia, gangguan sintesis heme

Gangguan Pappenheimer
Anemia sideroblastik, hemosiderosis, hemokromatosis

Badan Heinz
Talasemia, defisiensi enzim G-6-PD

Eritrosit berinti
Anemia berat, neonatus, eritropoiesis hiperaktif

ASP

Cabot Ring
Anemia pernisiosa berat

B. LEUKOSIT

LEKUOSITOSIS
Neutrofilia : Shif to the left NB meningkat (perdarahan,hemolitik, neonatus)
Shif to the right NS menigkat (liver disease, anemia megaloblastik)
Eosinofilia : Asma, urtikaria, LGK, polisitemia vera, TBC, aspergillosis
Basofilia
: Alergi, polisitemia vera, mielofibrosis, miksedema
Monositosis : Tuberculosis, Leukimia Monositik, Malaria, SLE
Limfositosis : Hepatitis, Sifilis, TBC, Limfoma, LLK

LEUKOPENIA
Neutropenia : demam tifoid, Anemia aplastik, Anemia defisiensi Folat/vit B12
Eosinopenia : Sindroma Crushing, ACTH
Limfopenia : Anemia aplastik, Hodgins disease

KELAINAN MORFOLOGI LEUKOSIT

Granulasi Toksik
Infeksi berat, Inflamasi, Anemia aplastik, Luka bakar, Syndrome myelodisplasia,Myeloid leukemia

 Vakuolisasi
Ketoasidosis diabetic, Sepsis, Leukimia

Badan Dohle
Infeksi berat, keracunan, Luka bakar

Inti Piknotik
Sepsis, Leukimia

Batang Aurer
Leukimia akut non limfoblastik

ASP

 Hipersegmentasi
Anemia megaloblastik, penyakit hati, Sepsis, Uremia

Anomali Pelger Huet

Sindroma mielodiplasia, Leukimia kronik

Smudge Cell
Leukimia Limfositik kronik

Limfosit Atipik
Hepatitis infeksiosa, TBC, sifilis, demam tifoid

Morfologi Leukoeritroblastik
Fibrosis, Carsinoma, Mielofibrosis, perdarahan, Hemolisis berat
(Gambaran darah tepi menunjukan leukositosisdengan pergesran ke kiridisertai
eritrosit berinti, anisositosis, poikilositosis, tear drop cell)

ASP

ASP

C.

TROMBOSIT
Giant Platelet Trombositopenia, Leukimia, ITP

ASP

PRAKTIKUM 6

(MENGHITUNG LEUKOSIT)

PRINSIP: Menggunkan larutan pelisis eritrosit dan trombosit, tetapi tidak melisiskan leukosit dan eritrosit
Berinti : larutan TURK ( jumlah sel/ l )

RUMUS : Jumlah sel x pengenceran = ........ / l

Volume kamar hitung (0,4)
Contoh : 116 x 26 = 6.960 / l
0,4

(NORMAL : 5000-10000 / l)

LEUKOSIT MENINGKAT
Fisiologis : Injeksi adrenlin, anoreksia, stres emosi, kesakitan, paparan dingin, menstruasi, kehamilan,
radiasi ultraviolet, paroksimal takikardi.
Patologis : abses, infeksi akut/kronik, cacar air, difteri, reaksi leukemoid, polisitemia vera, reaksi tranfusi,
anemia, uremia, eritroblastosis fetalis.

LEUKOSIT MENURUN
Agranulasitosis, lupus eritematosus, leukimia, brucelosis, sirosis hepatis, hepatitis, measles, demam rheuma.

ASP

PRAKTIKUM 7

(MENGHITUNG TROMBOSIT)

PRINSIP: Darah diencerkan o/ larutan Ammonium Oksalat 1% : melisiskan eritrosit ( satual sel/ l )
RUMUS : : Jumlah sel x pengenceran = ........ / l
Volume kamar hitung(0,02)

Contoh : 189 x 26 = 245.700 / l

0,02
(NORMAL : 150.000 450.000 / l)

TROMBOSIT MENINGKAT
Kehilangan darah akut, trauma, fraktur, pembedahan, splenektomi, aspiksia

TROMBOSIT MENURUN
LGA, LLA, LLK, ITP, difteri, demam rheuma akut, anemia aplastik, leukimia monositik,
multiple mieoloma, radiasi X-ray, kemoterapi.

ASP

PRAKTIKUM 8

(HITUNG RETIKULOSIT)

PRINSIP: Retikulosit adalah eritrosit muda, terdapat sisa ribosom dan RNA dengan pewarnaan New
Methylen Blue, Brilliant Cressyl Blue, Purified Azure B ( % / l )

ERITROSIT
RETIKULOSIT

116
2

95
1

102
2

98
1

99
1

108
4

101
2

91
1

98
2

Misalnya dalam 10 lapang pandang dijumpai 21 Retikulosit dan 1005 Eritrosit.

Jumlah Retikulosit :
Jumlah retikulosit

x 100% = ...... %

Retikulosit + Jumah eritrosit

21
x 100 % = 2,046 %
1005+21
Atau jika diketahui jumlah eritrosit 3,5 jt/pl, maka jumlah mutlak retikulosit :
2,046 x 3.500.000 = 71.610 l
100
(NORMAL : 0,5 2,5 %)

RETIKULOSIT MENINGKAT
Anemia hemolitik autoimun, anemia sel sabit, thalasemia mayor, leukimia, Hb-C
RETIKULOSIT MENURUN
Anemia pernisiosa, anemia defisiensi folat, anemia aplastik, hipofisis anterior

97 1005
5
21

ASP

PRAKTIKUM 9

(PENILAIAN SEDIAAN SUM-SUM TULANG)

PRINSIP: Untuk melihat proses pembentukan sel dgn pewarnaan Wright, Giemsa, May-Grunwald Giemsa.
1. ERITROPOIESIS

PROERITROBLAS/ RUBRIBLAS

ERITROBLAST BASOFILIK/ PRORUBRISIT

ERITROBLAST PLIKROMATOFILIK/ RUBRISIT

NORMOBLAS/ METARUBRISIT

ASP

ERITROSIT POLIKROMATOFILIK/ RETIKULOSIT

ERITROSIT

2. GRANULOPOIESIS

MIELOBLAST

PROMIELOSIT

MIELOSIT

ASP

METAMIELOSIT

NETROFIL BATANG

NETROFIL SEGMEN

3. MONOPOIESIS

MONOBLAST

PROMONOCYTE

ASP

MONOCYTE

4. LIMFOPOIESIS

LIMFOBLAST

PROLIMFOSIT

LIMFOSIT

5. TROMBOPOIESIS

MEGAKARIOBLAST

ASP

PROMEGAKARIOSIT

MEGAKARIOSIT

MIKROMEGAKARIOSIT

TROMBOSIT

HIPERSELULER

ASP

PRAKTIKUM 10

(BLEEDING TIME)

PRINSIP: Untuk menilai keadaan pembuluh darah, dinding kapiler dan integritas trombosit dalam
membentuk sumbat trombosit.
Cara Kerja : 1. IVY ( 1- 6 menit )
2. DUKE ( 1-3 menit )

Contoh : 10 x 30 : 60 = 5 ( NORMAL )
15 x 30 : 60 = 75 ( ABNORMAL )

HASIL MEMENDEK ( BT ) : Penyakit Hodgkin

HASIL MEMANJANG ( BT ) : Idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP), abnormalitas trombosit, abnormalitas

vascular, leukemia, penyakit hati serius, disseminated intravascular coagulation (DIC), anemia aplastik, defisiensi
faktor koagulasi (V, VII, XI). Pengaruh obat : salisilat (aspirin), dekstran, mitramisin, warfarin (Coumadin),
streptokinase.

ASP

PRAKTIKUM 11

(GOLONGAN DARAH)

PRINSIP: Penetapan golongan darah dengan cara menentukn jenis aglutinogen (antigen) yang ada
dipermukaan membran eritrosit.