MAKALAH Trauma Tumpul Abdomen
MAKALAH Trauma Tumpul Abdomen
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Akhir Semester
Dosen : Dudang, S.Kep., Ners
Disusun Oleh :
Galuh Jatnika
11DP277016
Kelas 2 A
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan
mengambil pembahasan Trauma Tumpul Abdomen.
Dalam pembentukan makalah ini tentu banyak hambatan-hambatan yang
penulis temukan, akan tetapi atas bantuan dan dukungan semua pihak makalah ini
dapat terselesaikan, oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini sehingga penulis dapat
menyelesaikannya dengan baik.
Penulis menyadari bahawa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Ciamis, Januari 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................
B. Tujuan Penulisan..............................................................................
C. Metode Penulisan.............................................................................
i
ii
1
1
2
2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
A. Konsep Dasar Penyakit....................................................................
1. Pengertian..................................................................................
2. Etiologi / Faktor Penyebab........................................................
3. Klasifikasi.................................................................................
4. Anatomi dan Fisiologi...............................................................
5. Pathofisiologi............................................................................
6. Manifestasi Klinis.....................................................................
7. Komplikasi................................................................................
8. Pemeriksaan Diagnostik............................................................
9. Penatalaksanaan........................................................................
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan................................................
1. Pengkajian ................................................................................
2. Diagnosa Keperawatan..............................................................
3. Intervensi Keperawatan.............................................................
3
3
3
3
4
4
5
6
8
8
9
10
10
13
13
15
15
15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era Modernisasi kemajuan dibidang tekhnologi trasnportasi
dan semakin berkembangnya mobilitas manusia berkendaraan di jalan raya,
menyebabkan kecelakaan yang terjadi semakin meningkat serta angka
kematian semakin tinggi. Salah satu kematian akibat kecelakaan adalah
diakibatkan trauma abdomen. Kecelakaan laulintas merupakan penyebab
kematian 75 % trauma tumpul abdomen, sedangkan penyebab lainnya adalah
penganiayaan, kecelakaan olahraga dan terjatuh dari tempat ketinggian,
sedangkan akibat dari penganiayaan ini disebabkan oleh karena senjata tajam
dan peluru. Oleh karena hal tersebut diatas akan mengakibatkan kerusakan
dan menimbulkan robekan dari organ organ dalam rongga abdomen atau
mengakibatkan penumpukan darah dalam rongga abdomen yang berakibat
kematian. Di Rumah Sakit data kejadian trauma abdomen masih cukup tinggi.
Dalam kasus ini Waktu adalah nyawa dimana dibutuhkan suatu
penanganan yang professional yaitu cepat, tepat, cermat dan akurat, baik di
tempat kejadian ( pre hospital ), transportasi sampai tindakan definitif di
rumah sakit.
Tindakan definitif dengan jalan pembedahan sangatlah penting
dilakukan, oleh karena itu dibutuhkan kerja sama antara pasien, keluarga
pihak dokter maupun perawat sebagai mitra kerja ataupun merupakan Team
Work dalam melaksanakan tindakan pembedahan sekaligus memberikan
Asuhan Keperawatan. Perawat merupakan ujung tombak dan berperan aktif
dalam memberikan pelayanan membantu klien mengatasi permasalahan yang
dirasakan baik dari aspek psikologis maupun aspek fisiologi secara
komprehensif. Mengingat kurangnya pengetahuan dan pengertian klien
maupun keluarga tentang penyakit atau sebab dan akibat dari trauma dan
alasan tindakan therapy pembedahan yang dilakukan, oleh karena itu
sangatlah diperlukan informasi yang adequat. Dengan demikian klien dan
keluarga akan kooperatif dan tingkat kecemasan berkurang.
B. Tujuan Penulisan
1. Memahami pengertian, penyebab, klasifikasi, anatomi
1
fisiologi,
BAB II
PEMBAHASAN
atau
tanpa
tembusnya
dinding
perut
dimana
pada
dengan
Motilitas usus
Kelemahan fisik
trauma.
Cedera serius dapat terjadi walaupun tak terlihat tanda kontusio pada
dinding abdomen.
Pada trauma penetrasi biasanya terdapat:
Terdapat luka robekan pada abdomen.
Luka tusuk sampai menembus abdomen.
Penanganan yang kurang tepat biasanya
perdarahan/memperparah keadaan.
Biasanya organ yang terkena penetrasi bisa keluar dari dalam
memperbanyak
andomen.
Menurut (Hudak & Gallo, 2001) tanda dan gejala trauma
abdomen, yaitu :
a. Nyeri
Nyeri dapat terjadi mulai dari nyeri sedang sampai yang berat. Nyeri
dapat timbul di bagian yang luka atau tersebar. Terdapat nyeri saat
ditekan dan nyeri lepas.
b. Darah dan cairan
Adanya penumpukan darah atau cairan dirongga peritonium yang
disebabkan oleh iritasi.
c. Cairan atau udara dibawah diafragma
Nyeri disebelah kiri yang disebabkan oleh perdarahan limpa. Tanda
ini ada saat pasien dalam posisi rekumben.
d. Mual dan muntah
e. Penurunan kesadaran (malaise, letargi, gelisah)
Yang disebabkan oleh kehilangan darah dan tanda-tanda awal shock
hemoragi.
7. Komplikasi
Segera : hemoragi, syok, dan cedera.
Lambat : infeksi (Smeltzer, 2001).
8. Pemeriksaan Diagnostik
a. Foto thoraks
Untuk melihat adanya trauma pada thorak.
b. Pemeriksaan darah rutin
Pemeriksaan Hb diperlukan untuk base-line data bila terjadi
perdarahan terus menerus. Demikian pula dengan pemeriksaan
hematokrit. Pemeriksaan leukosit yang melebihi 20.000/mm tanpa
terdapatnya infeksi menunjukkan adanya perdarahan cukup banyak
kemungkinan ruptura lienalis. Serum amilase yang meninggi
menunjukkan kemungkinan adanya trauma pankreas atau perforasi
usus halus. Kenaikan transaminase menunjukkan kemungkinan
trauma pada hepar.
c. Plain abdomen foto tegak
Memperlihatkan udara bebas dalam rongga peritoneum, udara bebas
retroperineal dekat duodenum, corpus alineum dan perubahan
gambaran usus.
d. Pemeriksaan urine rutin
tulang belakang)
Patah tulang pelvis
2) Kontra indikasi relatif melakukan DPL adalah sebagai berikut :
Hamil
Pernah operasi abdominal
Operator tidak berpengalaman
Bila hasilnya tidak akan merubah penatalaksanaan
g. Ultrasonografi dan CT Scan
Sebagai pemeriksaan tambahan pada penderita yang belum dioperasi
dan disangsikan adanya trauma pada hepar dan retroperitoneum.
9. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Medis :
a. Abdominal paracentesis
Menentukan adanya perdarahan
dalam
rongga
peritonium,
Penatalaksanaan keperawatan:
a. Mulai prosedur resusitasi (memperbaiki jalan napas, pernapasan,
sirkulasi) sesuai indikasi.
b. Pertahankan pasien pada brankar atau tandu papan ; gerakkan dapat
menyebabkan fragmentasi bekuan pada pada pembuluh darah besar
dan menimbulkan hemoragi masif.
1) Pastikan kepatenan jalan napas dan kestabilan pernapasan serta
sistem saraf.
2) Jika pasien koma, bebat leher sampai setelah sinar x leher
didapatkan.
3) Gunting baju dari luka.
4) Hitung jumlah luka.
5) Tentukan lokasi luka masuk dan keluar.
c. Kaji tanda dan gejala hemoragi.
d. Kontrol perdarahan dan pertahanan volume
darah
sampai
pembedahan dilakukan.
e. Aspirasi lambung dengan selang nasogastrik. Prosedur ini membantu
mendeteksi luka lambung, mengurangi kontaminasi terhadap rongga
peritonium, dan mencegah komplikasi paru karena aspirasi.
f. Tutupi visera abdomen yang keluar dengan balutan steril, balutan
salin basah untuk mencegah kekeringan visera.
g. Pasang kateter uretra menetap untuk mendapatkan kepastian adanya
hematuria dan pantau haluaran urine.
h. Siapkan pasien untuk pembedahan jika terdapat bukti adanya syok,
kehilangan darah, adanya udara bebas dibawah diafragma, eviserasi,
atau hematuria.
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Aktifitas/istirahat
Data Subyektif
: Pusing, sakit kepala, nyeri, mulas,
Data Obyektif
: Perubahan kesadaran, masalah dalam keseim
Bangan cedera (trauma)
b. Sirkulasi
Data Obyekti
c. Integritas ego
Data Subyektif
Data Obyektif
d. Eliminasi
Data Subyektif
kandung
kemih/usus
atau
makan.
: Mengalami distensi abdomen.
: Kehilangan kesadaran sementara, vertigo
: Perubahan kesadaran bisa sampai
perubahan
status
mental,Kesulitan
koma,
dalam
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul:
a. Defisit Volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan perdarahan
b. Nyeri berhubungan dengan adanya trauma abdomen atau luka
penetrasi abdomen.
c. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan pembedahan, tidak
adekuatnya pertahanan tubuh.
d. Ansietas berhubungan dengan krisis situasi dan perubahan status
kesehatan
e. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan fisik
3. Intervensi Keperawatan
a. Defisit Volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan
perdarahan
Tujuan
: Terjadi keseimbangan volume cairan.
K.H
: Kebutuhan cairan terpenuhi
10
Intervensi :
1) Kaji tanda-tanda vital
R/ untuk mengidentifikasi defisit volume cairan
2) Pantau cairan parenteral dengan elektrolit, antibiotik dan vitamin
R/ mengidentifikasi keadaan perdarahan
3) Kaji tetesan infus
R/ awasi tetesan untuk mengidentifikasi kebutuhan cairan.
4) Kolaborasi : Berikan cairan parenteral sesuai indikasi.
R/ cara parenteral membantu memenuhi kebutuhan nuitrisi tubuh.
5) Tranfusi darah
R/ menggantikan darah yang keluar.
12
A. Kesimpulan
Trauma tumpul abdomen adalah pukulan / benturan langsung pada
rongga abdomen yang mengakibatkan cidera tekanan/tindasan pada isi rongga
abdomen, terutama organ padat (hati, pancreas, ginjal, limpa) atau berongga
(lambung, usus halus, usus besar, pembuluh pembuluh darah abdominal)
dan mengakibatkan ruptur abdomen. Trauma abdomen disebabkan oleh
Kecelakaan lalu lintas, penganiayaan, kecelakaan olahraga dan terjatuh dari
ketinggian.
B. Saran
Banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya trauma abdomen,
faktor tertinggi biasanyadisebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, kemudian
karena penganiayaan, kecelakaan olahraga dan jatuh dari ketinggian. Agar
tidak terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki, hendaknya kita harus selalu
berhati-hati dalam melakukan aktivitas, agar terhindar dari bahaya trauma
maupun cedera.
DAFTAR PUSTAKA
Brooker, Christine. 2001. Kamus Saku Keperawatan Ed.31. Jakarta: EGC
13
Carpenito, 1998 Buku saku: Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinis,
Edisi 6. Jakarta: EGC
Doenges. 2000.Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk perencanaan dan
Pendokumentasian perawatan pasien, Edisi 3. Jakarta: EGC
FKUI. 1995. Kumpulan Kuliah Ilmu bedah. Jakarta: Binarupa Aksara
http://noviethadhewi.blogspot.com/2012/08/trauma-abdomen.html
Hudak & Gallo. 2001. Keperawatan Kritis : Pendekatan Holistik. Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1.FKUI : Media
Aesculapius
Sjamsuhidayat. 1998. Buku Ajar Bedah. Jakarta : EGC
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Keperawatan Medikal-Bedah Brunner and Suddarth
Ed.8 Vol.3. : Jakarta: EGC.
Suddarth & Brunner. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :
EGC
Training.
2009.
Primarytrauma
care.(http
://www.primarytraumacare.org/ptcman/training/ppd/ptc_indo.pdf/ 10,
17, 2009, 13.10 1m,
14