Anda di halaman 1dari 3

Cara Membentuk Sikap Keperawatan Profesional Agar Lestari

B.

Kerangka Konsep Pendidikan keperawatan

Sesuai dengan hakikatnya sebagai pendidikan profesi, maka kurikulum pendidikan


tinggi keperawatan disusun berlandaskan pada kerangka yang kokoh, mencakup:
a)

Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Keperawatan

Program pendidikan keperawatan harus dilaksanakan sesuai dengan perkembangan


Zaman serta dunia keperawatan sehingga memungkinkan peserta didik memahami
dan menguasai IPTEK keperawatan sesuai dengan tuntutan profesi keperawatan
(standar professional) dan mengembangkan IPTEK keperawatan. Peserta didik
diharuskan menguasai body of knowledge yang diperlukan oleh seorang perawatan
professional dan menguasai berbagai metode dan teknik keperawatan yang
diperlukan untuk melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan.
b)

Menyelesaikan Masalah Secara Ilmiah

Pengalaman belajar pada pendidikan tinggi keperawatan, terintegrasi sepenuhnya


dalam penumbuhan dan binaan peserta didik untuk memecahkan masalah secara
ilmiah, dan penalaran ilmiah seperti studi kasus. Penumbuhan dan pembinaan
kemampuan ini juga dikaitkan dengan tercapainya proses keperawatan oleh peserta
didik yang merupakan pendekatan dan penyelesaian masalah keperawatan secara
ilmiah dan termasuk didalamnya pembinaan keputusan klinik.
c)

Sikap dan Tingkah Laku Profesional

Profesionalisme (profsionalisme) ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara


pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada
atau dilakukan oleh seorang profesional. Profesionalisme berasal daripada profesion
yang bermakna berhubungan dengan profesion dan memerlukan kepandaian
khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Jadi, profesionalisme adalah tingkah
laku, kepakaran atau kualiti dari seseorang yang profesional (Longman, 1987).
Sebagai perawat professional maka perawat harus memiliki kemampuan:
1)
Berdasarkan intelektual, pengetahuan teoritik yang mantap dan kokoh dari
berbagai ilmu dasar serta ilmu keperawatan sebagai landasan untuk melakukan
pengkajian, menegakkan diagnostik, menyusun perencanaan dan memberikan
asuhan keperawatan yang lainnya.
2)
Teknikal, melaksanakan ASKEP dengan memperhatikan perkembangan
pelayanan dan program pembangunan kesehatan seiring dengan perkembangan
IPTEK bidang kesehatan/keperawatan serta diperlukan proses pembelajaran baik
institusi pendidikan maupun pengalaman belajar klinik di rumah sakit dan
komunitas.

3)
Interpersonal dan moral, Pelayanan kesehatan dihadapkan pada suatu dilema,
di satu sisi harus mengepankan kepedulian terhadap sesama serta meningkatkan
mutu asuhan kesehatan disertai dengan sikap ramah tamah, murah senyum,
empati dan sebagainya.
4)
Bertanggungjawab, meliputi sikap perawat yang jujur, tekun dalam tugas,
mampu mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas, konsisten serta
tepat dalam bertindak.
d)

Belajar Aktif dan Mandiri

Segala bentuk pengalaman belajar dikembangkan dan dilaksanakan dengan


berorientasi pada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan belajar aktif
dan mandiri. Seperti; pemecahan masalah dengan diskusi atau studi kasus.
e)

Pendidikan Berada di Masyarakat

Yaitu dengan pengalaman belajar klinik (PBK) dan pengalaman belajar lapangan
(PBL) yang diharapkan setelah pembelajar tersebut peserta didik mampu
mengambil keputusan, sesuai dengan penalaran ilmiah dan etik keperewatan dari
masalah-masalah yang nyata.

C.

Tujuan Pendidikan Tinggi Keperawatan

Institusi pendidikan tinggi keperawatan diharapkan mampu melakukan hal-hal:(1)


Menumbuhkan/membina sikap dan tingkah laku professional yang sesuai dengan
tuntunan profesi keperawatan. (2) Membangun landasan ilmu pengetahuan yang
kokoh. (3) Menumbuhkan/membina keterampilan professional. (4)
Menumbuhkan/membina landasan etik keperawatan yang kokoh dan mantap
sebagai tuntutan utama dalam melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan dan
dalam kehidupan keprofesian.

D.

Hakikat Pendidikan Tinggi Keperawatan

Pendidikan tinggi sebagai subsistem pendidikan nasional dibentuk untuk


menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
akademik dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan/atau
menciptakan IPTEK. System pendidikan tinggi keperawatan sebagai landasan
integral dari system pendidikan tinggi merupakan kesatuan dari staf akademik dan
peserta didik yang mempunyai kemampuan serta potensi dalam profesi, ilmiah,
belajar dan kreasi yang tinggi. Dilengkapi sarana belajar dan penelitian serta
prasarana pendidikan yang secara keseluruhan mempunyai potensi besar untuk
berperan dalam pembangunan kesehatan masyarakat secara umum dan
masyarakat keperawatan kesehatan pasa khususnya.

E.

Peran Pendidikan Tinggi Keperawatan

Membina Sikap Pandangan dan Kemampuan Profesional. Diharapkan perawat


mampu bersikap dan berpandangan professional, berwawasan keperawatan yang
luas, serta mempunyai pengetahuan ilmiah keperawatan yang memadai, dan
menguasai keterampilan professional secara baik dan benar (Husin,1966).
Meningkatkan Mutu Pelayanan/ASKEP Keperawatan dan Kesehatan. Pendidikan
tinggi keperawatan menghasilkan perawat yang bersikap professional mencakup
keterampilan intelektual, dan teknikal, mampu mempertanggungjawabkan secara
legal keputusan dan tindakan yang dilakukan sesuai dengan standar dan kode etik
profesi, serta dapat menjadi contoh peran bagi perawat lain.
Menyelesaikan Masalah Keperawatan dan Mengembangkan Iptek Keperawatan
Melalui Penelitian. Penelitian secara khusus bertujuan: (1) menghasilkan jawaban
terhadap pertanyaan, (2) menghasilkan solusi masalah, baik melalui produk berupa
teknologi atau metode baru maupun berupa produk jasa, (3) menemukan dan
menafsirkan fakta baru, (4) menguji teori berdasarkan kondisi atau fakta baru, dan
(5) merumuskan teori baru (Leddy dan Pepper, 1993;Mayer, Madden dan Lawrence,
1990).
Meningkatkan Kehidupan Keprofesian Melalui Organisasi Profesi. Dengan
pendidikan professional, perawat sebagai anggota dari suatu organisasi profesi
akan lebih memahami dan menghayati peran, tanggung jawab, dan haknya sebagai
anggota organisasi profesi.

F.

Batang Tubuh Ilmu Keperawatan

Program Studi Ilmu Keperawatan meyakini bahwa keperawatan merupakan


pelayanan professional yang bersifat humanism (humanistic=asas dan landasan
kemanusian, nilai, dan moral manusia/kemanusia), holism(holistic=melihat manusia
dan lingkungan secara menyeluruh dalam satu kesatuan system), and care(caring =
focus pelayanan/ASKEP yang diberikan kepada klien/manusia), (Chity;1997).

Anda mungkin juga menyukai