Anda di halaman 1dari 4

Hasil Wawancara Tugas Hukum Lingkungan mengenai Pengelolaan Sampah di DKI Jakarta

Pertanyaan :
1. Peraturan apa saja tentang pengelolaan sampah baik ditingkat pusat maupun di DKI
Jakarta?
2. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pengelolaan sampah di DKI Jakarta?
3. Solusi mengenai masalah atau kendala tersebut?
4. Apakah sudah efektif penerapan pengelolaan sampah orgnaik dan non-organik?
5. Berapa banyak sampah yang ada di DKI Jakarta?
Jawaban :
1. PerDa No.3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah. Dari PerDa tersebut yang masih
bersifat umum maka Peraturan Gubernur, Keputusan Gubernur, dan Instruksi Gubernur
dibuat agar peraturannya dapat berjalan lebih spesifik dan lebih jelas penjelasan tugas
dari masing-masing dinas yang ada DKI Jakarta, untuk saat ini PerGub masih dalam
tahap pembahasan untuk melengkapi PerDa No.3 Tahun 2013. Pada tahun 2017 akan ada
penggabungan Dinas Kebersihan dan BPLHD (Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Daerah) yang dimana nantinya akan diubah menjadi Dinas Lingkungan Hidup dan
Kebersihan.
Untuk pengelolaan sampah salah satunya ada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
No.14 Tahun 2013 tentang Simbol dan Label Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
yang bertujuan agar bahan berbahaya dan beracun (B3) tidak merusak lingkungan
dikarenakan jika B3 dibuang langsung tanpa pengelolaan sebelumnya akan menimbulkan
kerusakan yang parah di lingkungan. Ada pula Peraturan Presiden Republik Indonesia
No.18 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis
Sampah di Provinsi DKI Jakarta, Kota Tangerang, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota
Surakarta, Kota Surabaya, dan Kota Makassar, yang dimana dari PerPres itu akan dibuat
pembangkit listrik tenaga sampah di 7 kota di Indonesia.
Untuk TPA nya sendiri DKI Jakarta hanya memiliki 1 yaitu di Bantar Gebang dan Bantar
Gebang pun tidak masuk dalam wilayah DKI Jakarta, dikarenakan semakin banyaknya
sampah di Jakarta maka dibuat Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.50 Tahun
2016 tentang Pembangunan dan Pengoperasian Fasilitas Pengelola Sampah di Dalam
Kota atau Intermediate Treatment Facility(ITF), dimana nantinya akan dibangun 4 TPA
baru di DKI Jakarta yang direncanakan pembangunannya dimulai pada Tahun 2017.

2. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengelola sampahnya terlebih dahulu, hanya


beberapa orang saja yang melakukan hal tersebut, dan pengerjaannya belum efektif.
Seperti pengelolaan sampah yang dijadikan pupuk kompos hanya ada beberapa orang

saja yang melakukannya dan tidak memiliki efek yang signifikan dalam hal pengurangan
sampah di Jakarta
Kurangnya TPA di DKI Jakarta yang dimana kita hanya memiliki 1 TPA dan itu pun
lokasi nya ada di luar Jakarta dan berada di Bekasi, dikarenakan DKI Jakarta membuang
sampahnya ke Bantar Gebang yang berada di Bekasi, maka PemDa DKI Jakarta seolaholah mempunyai kewajiban untuk membantu PemKot Bekasi yang dimana semakin lama
semakin rumit dan memotong biaya APBD PemDa DKI Jakarta.

3. Solusi nya dengan membangun ITF di DKI Jakarta agar kita tidak perlu lagi
mengeluarkan lagi APBD ke PemKot Bekasi untuk membuang sampah di Bantar
Gebang.
Menyadarkan masyarakat agar dapat meminimalis sampahnya dari sumber, dan selalu
menjaga kebersihan tidak membuang sampah ke kali atau sungai atau di tempat-tempat
yang tidak seharusnya.

4. Sudah memiliki konsep namun saat ini belum efektif. Di Rawa Jati telah melakukan
konsep ini, dimana sebelum dibuang sampahnya telah di daur ulang. Ada juga di Jakarta
Pusat Ibu Sri Wulansari memiliki konsep TPS ramah lingkungan dimana sampah organik
nya mereka jadikan pupuk, dan non-organik nya dijadikan bahan tangan seperti tas, kotak
pensil, dll, namun dibalik itu memiliki kesulitan juga dimana barang-barang daur ulang
tersebut sulit diminati oleh masyarakat dan mengurangi semangat orang-orang yang telah
membuat barang daur ulang itu.

5. Sampah yang ada di DKI Jakarta ada setidaknya 7000 Ton perhari nya.

LEMBAR PENGESAHAN

Hasil Wawancara Tugas Hukum Lingkungan mengenai Pengelolaan Sampah di DKI Jakarta.

Disusun sebagai tugas Hukum Lingkungan


Semester Ganjil

Oleh :

Nama

: Aditya Adhitama Aiman

NIM

: 2014-050-153

Hasil Wawancara ini disahkan sebagaimana mestinya sesuai ketentuan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai