Anda di halaman 1dari 10

Dewasa ini perkembangan dunia masakan semakin luas karena muncul berbagai

macam makanan tiap harinya. Dimana tujuannya hanya satu yaitu menciptakan makanan
yang sehat namun dapat dijangkau dari segala kalangan.
Makanan yang kini sering dikenal seperti fastfood terkadang memiliki beberapa
kelemahan, seperti kolesterol tinggi, obesitas dan masih banyak lagi. Oleh karena itu kami
memunculkan solusi dalam memecahkan kasus ini yaitu Kedai Burger Tempe. Yaitu kedai
yang menciptakan makanan yang lezat, sehat dan juga terjangkau oleh segala kalangan.

Struktur Harga
Harga yang ditawarkan oleh produsen Kedai Burger Tempe permakan berkisar Rp.
5.000 sampai Rp. 20.000 dan perminum berkisar Rp. 5.000 sampai Rp. 7.000. Namun,
apabila terjadi pesanan untuk partai besar, maka akan di berikan diskon dari harga normal
tergantung dari banyaknya pesanan yang diinginkan konsumen.
Proyeksi Produksi
Produk yang dihasilkan selama satu periode atau satu bulan diperkirakan sebanyak 350
per item makan dan minum.
Segmenting, Targeting, Positioning
Konsep STP yang merupakan singkatan dari Segmenting, Targeting, and Positioning
merupakan konsep yang mendasari pemasaran suatu produk, terutama produk yang baru akan
dipasarkan. Konsep ini merupakan tiga langkah yang dilakukan oleh seorang pemasar untuk
mencapai tujuan di bidang pemasaran.
a

Segmentasi

Segmentasi didefinisi sebagai suatu kegiatan membagi-bagi pasar menjadi beberapa segmen
yang memiliki karakteristik yang relatif homogen (Kotler dan Keller, 2006). Pembagian
dilakukan beberapa variabel seperti variabel geografis, variabel demografis, variabel
psikografis, dan variabel keperilakuan.
Berdasarkan konsep diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa segmen dapat dijabarkan menjadi
konsumen baik pria atau wanita, konsumen pada usia anak-anak, remaja, atau dewasa, yang
berpenghasilan tinggi atau kelas menengah ke bawah, konsumen yang suka mencari suasana
baru dan suka berkumpul bersama teman-teman nya, saudara, dan lain-lain. atau konsumen
yang suka suasana berbeda yang mencari kenyamanan saat melepas penat aktivitas kerjanya
sehari - hari. Segmen yang ingin diincar khususnya adalah kalangan mahasiswa, eksekutif
muda, dan para penikmat kuliner.
b

Targeting

Langkah kedua dalam strategi STP adalah targeting, yaitu memilih segmen pasar untuk
dilayani (Kasali,1998). Pasar yang menguntungkan bagi Kedai Burger Tempe adalah
mahasiswa dan para eksekutif muda khususnya mahasiswa dan eksekutif muda yang padat
akan tugas-tugas nya dan ingin bersantai sambil mencari suasana baru. Target pasar yang
dapat dilayani oleh produk ini adalah kalangan anak-anak sampai dewasa baik laki-laki atau
perempuan yang ingin Menikmati makanan.
c

Positioning

Langkah ketiga dalam strategi STP adalah positioning, yaitu menempatkan produk dalam
benak konsumen agar produk yang ditawarkan dipersepsi berbeda dengan produk pesaing
(Kasali, 1998).. Berdasarkan karakteristik produk yang akan ditawarkan, maka positioning
yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan kenyamanan suatu tempat untuk berkumpul
yang menyediakan berbagai makanan sehat dan minuman, bagi para pengunjung yang hanya
ingin bersantai. Serta memberikan fasilitas WiFi & AC

2.2

Analisis SWOT

Strength
1. Memiliki suasana yang nyaman
2. Makanan yang higenis
3. Pelayanan yang optimal
4. Harga yang terjangkau
Weaknesses
1. Makanan tidak bisa disimpan dalam waktu yang lama
2. Waktu pelayanan sedikit lama karena pegawai masih sedikit
Opportunity
1.

Masih belum ada kedai yang menjual burger tempe

2.

Bisa menjadi peluang dalam membuka frinchise

Threat
1. Makanan cepat saji seperti MCD, KFC dan masih banyak lagi

2. Produk dapat ditiru dengan mudah

2.3

Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran dalam produk in terdiri dari 4P, yaitu product, price, place, promotion.
A.Produk :
Menu Utama

Burger Tempe

Proses Pembuatan Burger Tempe adalah Sebagai Berikut:

Bahan:
roti tawar 4
tempe, 200 gr
tepung terigu 50 gr
telur 1 btr / tepung kanji sebagai pengikat
garam 1/2 sdt
merica 1/4 sdt
pala
bubuk 1/4 sdt
mentega/margarin 4 sdm
Roti burger
saus tomat/sambal botolan
Irisan Timun dan selada
Cara membuat burger tempe :
a

Haluskan dahulu tempe dan roti tawar (tambahkan air dan haluskan dengan blender)

Campur tempe, tepung terigu, dan roti tawar, aduk hingga rata.

Masukkan tepung kanji/telur serta bumbu burger kemudian aduk sampai rata.

bentuk adonan menjadi bulat dan pipih.

e
Panaskan mentega/margarin, kemudian goreng burger tempe sampai matang
kecokelatan.
f
Belah roti burger menjadi 2 bagian, letakkan burger tempe ditengah dan tambahkan
irisan tomat,ketimun serta daun selada,
g

Sajikan.

Kekuatan (Strength) Top Tempe:


Dapat menguasai pasar lokal di wilayah perusahaan berproduksi.
Memahami selera konsumen dan kebutuhan akan panganan berkualitas dengan harga
terjangkau.
Harga merakyat
Bebas dari bahan pengawet kimia yang berbahaya
Berusaha menggunakan Brand sebagai proses pemasaran agar lebih di kenal dari tempe
produk lain
Selain itu panganan dari olahan kedelai ini banyak sekali peminatnya, tempe merupakan
panganan yang sehat dan memenuhi nutrisi dengan harga yang terjangkau

Kelemahan (Weakness):
Memiliki banyak pesaing
Brand masih dalam tahapan proses
Usaha masih terbilang rumahan dengan skala kecil dan belum karyawan masih kerabat atau
keluarga saja
Produk hanya dapat bertahan 3 hari dalam suhu ruangan dan 1 minggu dalam lemari
pendingin
Memerlukan biaya tambahan untuk membuat Brand lebih dikenal

Opportunity (Kesempatan):
Mengemas tempe semenarik mungkin untuk menarik para konsumen
Belum banyak produk tempe yang bermerek, berlogo, dan mencantumkan ferivikasi BPOM
serta logo halal

Ancaman (Threats):
Harga bahan utama yakni kedelai yang tak menentu, terlebih lagi jika sedang melonjak naik
Pesaing lain yangbergelut di bidang yanng sama

Hampir semua orang di Indonesia suka dengan tempe. Makanan yang berasal dari
olahan kacang kedelai ini menjadi salah satu bahan makanan yang telah dikonsumsi
sejak nenek moyang kita masih ada, hingga saat ini. Tempe merupakan makanan
sehat yang mengandung banyak protein nabati, dan berasal dari kacang kedelai.
Tempe juga dibuat secara alami tanpa menggunakan tambahan bahan kimia
apapun.
Tempe juga memiliki harga yang murah dengan kualitas gizi yang cukup tinggi, tidak
seperti daging yang identik dengan lemak dan kolesterol. Sehingga setiap orang
bebas mengkonsumsi tempe tanpa takut dengan kolesterol ataupun lemak yang
dapat mengganggu kesehatan. Selain itu bagi kaum vegetarian, tempe juga bisa
menjadi alternatif pengganti daging sebagai lauk yang sehat dan penuh manfaat.
Seiring dengan majunya kehidupan, kini tempe tidak hanya menjadi bahan konsumsi
makanan sehari hari saja. Menu olahan tempe telah menjadi peluang usaha bagi
masyarakat. Tempe dapat diolah menjadi berbagai macam olahan menu kuliner,
seperti tempe goreng, tempe bacem, tempe mendoan, kripik tempe, hingga burger
tempe dan masih banyak menu yang dihasilkan dari olahan tempe.

Baru baru ini menu tempe juga telah dijadikan sebagai bahan isian burger, untuk
menggantikan daging yang biasa digunakan. Inovasi baru dari makanan siap saji
yang digemari banyak konsumen ini telah mulai dijadikan sebagai peluang bisnis
baru bagi pelaku bisnis kuliner. Awalnya menu burger tempe sebetulnya ditujukan
bagi kaum vegetarian, namun karena rasanya yang tak kalah enak dengan daging
dan nilai ekonomisnya kini burger tempe diminati semua konsumen. Agar tidak
penasaran dengan menu tersebut, Anda bisa mencoba membuatnya sendiri untuk
keluarga Anda ataupun untuk menjadikannya sebagai peluang usaha baru Anda.
Berikut kami berikan resep Burger Tempe .

Tempe merupakan jenis makanan fermentasi dengan bahan dasar kedelai atau
jenis kacang-kacangan yang lain dan merupakan makanan khas Indonesia.
Tempe yang paling banyak dikonsumsi oleh masayarakat Indonesia dibuat
dengan bahan dasar kedelai. Tempe dibuat dengan memfermentasi kedelai
dengan bantuan jamur jenis kapang jamur rhizopus. Tingkat konsumsi tempe
oleh masyarakat Indonesia relatif tinggi karena terdapat berbagai kelebihan yang
dimiliki tempe dari segi nilai gizi dibandingkan makanan lain. Tempe termasuk
makanan sumber protein nabati karena kandungan proteinnya sangat tinggi
yaitu 18,3 g/100 g tempe. Selain itu, tempe juga mengandung zat besi cukup
tinggi.
Selain dari segi kandungan gizi, tempe mempunyai rasa yang tidak
membosankan. Tempe dapat diolah menjadi beraneka ragam masakan berbahan
dasar tempe. Hal ini ditunjukkan oleh adanya restoran-restoran yang menyajikan
makanan berbahan dasar tempe. Tempe dapat dimanfaatkan sebagai menu
vegetarian maupun makanan alternatif bagi orang yang alergi protein hewani.
Berbagai olahan tempe yang telah banyak di pasaran antara lain burger tempe,
puding tempe dan pizza tempe (Yuni Pradata, 2005). Adanya keanekaragaman
olahan tempe inilah dapat membuka peluang usaha serupa untuk meningkatkan
nilai ekonomi dari tempe. Selain itu, adanya keanekaragam olahan tempe ini
dapat memperluas pasar khususnya olahan tempe untuk anak-anak dan remaja.
Berdasarkan uraian tersebut menunjukkan bahwa usaha diversifikasi produk
olahan tempe merupakan salah satu usaha yang berprospek bagus dengan
adanya beberapa faktor pendukungnya. Agar usaha diversifikasi produk olahan
tempe dapat berjalan lancar maka memerlukan analisis usaha. Analisis usaha
diperlukan untuk memantapkan usaha yang akan dijalankan dan mengurangi
faktor resiko, kelemahan dan ancaman yang mungkin terjadi selama
menjalankan usaha tersebut.

Analisis S.W.O.T
STRENGHT
-Mempunyai ciri khas menu yang berbeda dengan usaha burger dan sosis yang lain nya yaitu
burger tempe,burger daging,dan burger sayur.
-Tempatnya strategis.
-Rasanya sangat enak.
-Harganya cukup murah atau terjangkau.
-Pelayanan yang memuaskan.
-Rapi dan bersih

Weakness
-Tidak cocok buat orang yang tidak suka roti,tempe,dan daging.
-Belum mempunyai cabang

Opportunity
-Di gemari sebagian mahasiswa.
-Ciri khas menu menjadikan usaha ini sangat menjanjikan keuntungan yang cukup besar.

Threat
-Banyak saingan di luar sana.
-Harga bahan baku yang sewaktu-waktu bisa naik dapat menyebabkan kenaikan harga yang
mungkin dapat ,mengurangi pembeli.

G.

Gambaran Umum Rencana Usaha

Gambaran umum rencana usaha Burger Jamur Muzizat menggunakan teknik


analisis SWOT sebagai berikut :

1)

Kekuatan (strengths)

Produk ini sangat cocok untuk para konsumen yang menginginkan produk lain
dari burger yang halal dan sehat berbahan dasar jamur. Burger jamur ini juga
memiliki kelebihan yaitu :
a)
b)
c)
d)

Non cholesterol
Lowfat
Non daging
Non telur

Jadi burger jamur ini sangat cocok bagi orang yang vegetarian maupun untuk
orang lanjut usia yang memiliki kecenderungan untuk terkena kolesterol.

2)

Kelemahan (weaknesses)

a)

Tidak tahan lama karena tidak menggunakan bahan pengawet.

b)

Produk baru yang perlu penetrasi.

3)

Peluang (opportunities)

Di kawasan kampus merupakan pasar yang sangat menjanjikan, karena jumlah


mahasiswa kian bertambah dari tahun ketahun. Namun, jumlah penyedia
makanan masih kurang dan tuntutan konsumen yang menginginkan makanan
yang berangam belum terpenuhi. Peluang inilah yang kami manfaatkan untuk
berwirausaha Burger Jamur Muzizat.

4)

Ancaman (threats)

a)

Bahan baku jamur sulit didapatkan.

b)

Kenaikan harga BBM terhadap biaya transportasi

Anda mungkin juga menyukai