LT Ekstraksi Kafein Dari Kopi
LT Ekstraksi Kafein Dari Kopi
SATUAN PROSES II
EKSTRAKSI KAFEIN DARI KOPI
DISUSUN OLEH
: KELOMPOK 3/ 4KB
ASEF RIYADI
MAIMUNAH
QURNIA ALMUSYADDAH
WULANDARI
Tujuan Percobaan
Mendapatkan kafein dari daun kopi dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut air dan
khloroform.
Menentukan kadar kafein dari daun kopi.
Alat ekstraksi
Gelas kimia 250 ml
Kaca arloji
Gelas ukur 100 ml
Corong pisah 100 ml
Corong kaca
Heater
Pengaduk
Pipet ukur 25 ml
Bola karet
Spatula
Neraca analitik
Botol aquadest
1 unit
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
Bahan :
Kopi
Aquadest
Kalsium karbonat (CaCO3)
Khloroform
Percobaan ini bertujuan untuk mendapatkan kafein dari kopi dan untuk menentukan kadar
kafein dari kopi. Kafein merupakan alkoloid yang mengandung nitrogen dan memiliki properti
basa amina organik. Kafein dapat larut dalam pelarut organik seperti CaCO 3 dan dalam air.
Kafein juga dapat terikat oleh senyawa non polar seperti khloroform. Khloroform dapat
memisahkan kafein dari zat lain dalam kopi. Pemisahan kafein dalam teh dilakukan dengan cara
ekstraksi. Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat dari campurannya dengan membagi
sebuah zat terlarut dimana dua pelarut. Hal ini dilakukan untuk mengambil zat terlarut tersebut
dari satu pelarut ke pelarut lain.
1. KAFEIN DALAM KOPI
Kopi selalu identik dengan kadar kafeinnya yang tinggi. Kafein adalah senyawa hasil
metabolisme sekunder dari golongan alkaloid dari tanaman kopi dan memiliki rasa yang pahit.
Peranan utama kafein ini di dalam tubuh adalah meningkatan kerja psikomotor sehingga
tubuh tetap terjaga dan memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi.
Di bawah ini merupakan kandungan kafein pada beberapa jenis minuman :
Sumber
Secangkir kopi
Secangkir the
Minuman berkarbonasi
Minuman berenergi
Jenis kopi
Kopi instan
Kopi moka
Kopi robusta
Kopi arabika
Kandungan kafein
85 mg
35 mg
35 mg
50 mg
Kadar
2.8-5.0 %
1.00 %
1.48 %
1.10 %
Kandungan kafein dalam kopi tidak hanya memiliki efek buruk bagi kesehatan. Berikut
ini adalah manfaat kafein dalam kopi untuk kesehatan, diantaranya:
1. Kafein yang terkandung didalam kopi adalah zat kimia yang berasal dari tanaman yang
dapat menstimulasi otak dan sistem saraf.
2. Kafein membantu Anda untuk bisa berpikir lebih cepat.
3. Kafein mencegah gigi berlubang.
4. Kafein mengurangi derita sakit kepala.
5. Kafein bisa melegakan napas penderita asma dengan cara melebarkan saluran bronkial
yang menghubungkan kerongkongan dengan paru.
6. Kafein dapat membuat badan tidak cepat lelah, bisa melakukan aktifitas fisik lebih lama,
di perkirakan karena kafein membuat bahan bakar yang dipakai otot lebih lama.
7. Kafein bisa meningkatkan rasa riang, membuat kita merasa lebih segar dan energik.
8. Perempuan yang minum dua cangkir kopi atau lebih per hari dapat mengurangi risiko
terkena pengeroposan tulang (osteoporosis).
9. Kopi dapat meningkatkan penampilan mental dan memori karena kopi dapat merangsang
banyak daerah dalam otak yang dapat mengatur tetap terjaga, rangsangan, mood dan
konsentrasi.
10. Kafein dapat menangkal radikal bebas dan menghancurkan molekul yang dapat merusak
sel DNA.
11. Kafein juga melindungi sakit jantung dan kanker
12. Minum kopi membuat sperma berenang lebih cepat dan mampu meningkatkan
kesuburan pria.
2. KOPI
Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji
tanaman kopi.
Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah yang berarti kekuatan, karena pada
awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami
perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi
menjadi koffie dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam
bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.
Minuman kopi yang ada saat ini sangatlah beragam jenisnya.Masing-masing jenis kopi
yang ada memiliki proses penyajian dan pengolahan yang unik.Berikut ini adalah beberapa
contoh minuman kopi yang umum dijumpai:
Kopi hitam, merupakan hasil ektraksi langsung dari perebusan biji kopi yang disajikan
tanpa penambahan perisa apapun.
Espresso, merupakan kopi yang dibuat dengan mengekstraksi biji kopi menggunakan
uap panas pada tekanan tinggi.
Latte (coffee latte), merupakan sejenis kopi espresso yang ditambahkan susu dengan
rasio antara susu dan kopi 3:1.
Caf au lait, serupa dengan caffe latte tetapi menggunakan campuran kopi hitam.
Caff macchiato, merupakan kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara
kopi dan susu 4:1.
Cappuccino, merupakan kopi dengan penambahan susu, krim, dan serpihan cokelat.
Dry cappuccino, merupakan cappuccino dengan sedikit krim dan tanpa susu.
Kopi instan, berasal dari biji kopi yang dikeringkan dan digranulasi.
Kopi Irlandia (irish coffee), merupakan kopi yang dicampur dengan wiski.
Kopi tubruk, kopi asli Indonesia yang dibuat dengan memasak biji kopi bersama dengan
gula.
Melya, sejenis kopi dengan penambahan bubuk cokelat dan madu.
Kopi moka, serupa dengan cappuccino dan latte, tetapi dengan penambahan
sirup cokelat.
Oleng, kopi khas Thailand yang dimasak dengan jagung, kacang kedelai, dan wijen.
Kopi akan menjalani serangkaian proses pengolahan yang panjang dari biji kopi untuk
menjadi minuman kopi. Berbagai metode pengolahan biji kopi telah dicoba untuk
menghasilkan minuman kopi terbaik. Dalam hal ini, proses penanaman juga turut berperan
dalam menciptakan cita rasa kopi yang baik.
Pemanenan dan pemisahan cangkang
Tanaman kopi selalu berdaun hijau sepanjang tahun dan berbunga putih. Bunga ini
kemudian
akan
menghasilkan buah yang
mirip
dengan ceri terbungkus
dengan cangkang yang keras. Hasil dari pembuahan di bunga inilah yang disebut
dengan biji kopi. Pemanenan biji kopi biasanya
dilakukan secara manual
dengan tangan. Pada tahap selanjutnya, biji kopi yang telah dipanen ini akan dipisahkan
cangkangnya. Terdapat dua metode yang umum dipakai, yaitu dengan pengeringan dan
penggilingan dengan mesin. Pada kondisi daerah yang kering biasanya digunakan metode
pengeringan langsung di bawah sinar matahari. Setelah kering maka cangkang biji kopi
akan lebih mudah untuk dilepaskan.Di Indonesia, biji kopi dikeringkan hingga
kadar air tersisa
hanya
30-35%. Metode
lainnya
adalah
dengan
menggunkan mesin. Sebelum digiling, biji kopi biasanya dicuci terlebih dahulu. Saat
digiling dalam mesin, biji kopi juga mengalami fermentasi singkat. Metode penggilingan
ini cenderung memberikan hasil yang lebih baik dari pada metode pengeringan langsung.
Pemanggangan
Setelah dipisahkan dari cangkangnya, biji kopi telah siap untuk masuk ke dalam proses
pemanggangan. Proses ini secara langsung dapat meningatkan cita rasa dan warna dari biji
kopi. Secara fisik, perubahan biji kopi terlihat dari pengeringan biji dan penurunan bobot
secara keseluruhan. Pori-pori di sekeliling permukaan biji pun akan terlihat lebih
jelas. Warna cokelat dari biji kopi juga akan terlihat memekat.
Penggilingan
Pada tahap selanjutnya, biji kopi yang telah kering digiling untuk memperbesar luas
permukaan biji kopi. Dengan bertambah luasnya permukaan maka ekstraksi akan menjadi
lebih efisien dan cepat. Penggilingan yang baik akan menghasilkan rasa, aroma, dan
penampilan yang baik. Hasil penggilingan ini harus segera dimasukkan dalam
wadah kedap udara agar tidak terjadi perubahan cita rasa kopi.
Seni perebusan
Perebusan merupakan langkah akhir dari pengolahan biji kopi hingga siap
dikonsumsi. Untuk menciptakan minuman kopi yang bercita rasa tinggi, perebusan biji
kopi harus dilakukan dengan baik dan sempurna. Terdapat banyak variabel dalam
perebusan biji kopi, antara lain komposisi biji kopi dan air,ukuran partikel, suhu air yang
dipakai, metode, dan waktu perebusan. Kesalahan kecil dalam perebusan kopi dapat
menyebabkan penurunan cita rasa. Sebagai contoh, perebusan yang terlalu lama biasanya
akan menimbulkan rasa kopi yang terlalu pahit. Oleh karena itu, bukanlah hal yang mudah
untuk menyajikan kopi yang baik.
Dekafeinasi
Dekafeinasi atau penghilangan kafein termasuk ke dalam metode tambahan dari
keseluruhan proses pengolahan kopi. Dekafeinasi banyak digunakan untuk mengurangi
kadar kafein di dalam kopi agar rasanya tidak terlalu pahit. Selain itu, dekafeinasi juga
digunakan untuk menekan efek samping dari aktivitas kafein di dalam tubuh. Kopi
terdekafeinasi sering dikonsumsi oleh pecandu kopi agar tidak terjadi akumulasi kafein
yang berlebihan di dalam tubuh. Proses dekafeinasi dapat dilakukan dengan melarutkan
kafein dalam senyawa metilen klorida dan etil asetat.
V. Prosedur Kerja
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
Ekstraksi 1 + 2 ml khloroform
Proses evaporasi
VII. Perhitungan
= 54,6 gr
= 54,7 gr
= 0,1 gr = 100 mg
% crude kafein =
=
= 28,57 % per 350 mg kopi bubuk
larutan
tersebut, diantaranya memisahkan kafein dari senyawa-senyawa yang lai yang terkandung
dalam kopi.
Setelah pemanasan dilakukan proses filtrasi dengan tujuan untuk memisahkan larutan
tersebut dengan padatan yang tersuspensi sehingga terpisah antara cake dan filtrat. Filtrat yang
didapat, dilakukan pemanasan hingga 1/3 volume filtrat. Penambahan khloroform pada filtrat
bertujuan untuk memisahkan dan mengekstraksi kafein dari larutan kopi. Pada percobaan ini
khloroform bertindak sebagai pelarut. Kemudian memanaskan bagian atas lapisan untuk
mendapatkan kafein dalam kopi. Dan kafein yang terkandung didalap sampel kopi yang
digunakan adalah 0,1 gr.
IX.
Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan ini dapat disimpulkan bahwa:
Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat dari campurannya dengan membagi sebuah
zat terlarut dimana dua pelarut.
% crude kafein yang terkandung dalam kopi CapBulan adalah 28,57 % per 350 mg kopi.
X.
Daftar Pustaka
http://www.google.com/
http://www.wikipedia.com/
Taufik, Muhammad. 2009. Petunjuk Pratikum Satuan Proses. POLSRI: Palembang
Gambar Alat
Gelas kimia
Bola karet
Corong gelas
Pengaduk
Spatula
Gelas ukur
Neraca analitik
Heater
Corong pisah
Botol aquadest
Pipet ukur