Syaikh Abdullah bin Jibrin menjelaskan, kami berpandangan bahwa tidak boleh bagi wanita
untuk shalat di raudhah jika di sana ada para lelaki, atau jika dikhawatirkan mereka terlihat
oleh para lelaki. Juga tidak dibolehkan jika tujuan masuk ke raudhah adalah untuk mendekati
kuburan Nabi. Adapun jika di masjid tidak terdapat lelaki maka tidak mengapa wanita masuk
ke raudhah yang letaknya antara mimbar dan rumah Nabi untuk melakukan shalat atau ibadah
sunnah lainnya.
Beliau melanjutkan, Dan tidak diperbolehkan juga baik bagi wanita maupun laki-laki untuk
mengusap-usap dinding kuburan Nabi atau pun mengusap-usap mimbar Nabi ataupun benda
lainnya yang ada di raudhah. Yang dituntut ketika berada di raudhah adalah mengerjakan
shalat fardhu ataupun shalat sunnah dengan penuh kekhusyukan dan menghadap ke kiblat
(bukan ke kuburan Nabi, pent.) [3].
Demikian uraian yang singkat ini, semoga bermanfaat.