Anda di halaman 1dari 4

Metode Dalcroze

Metode Dalcroze dikembangkan pada awal abad ke-20 oleh musisi dan pengajar asal Swiss,
mile Jaques-Dalcroze. Metode ini dibagi menjadi tiga konsep dasar pemakaian solfge,
improvisasi, dan euritmika. Kadang disebut gimnastika ritmik, euritmika mengajarkan
konsep ritme, struktur, dan ekspresi musik menggunakan gerakan, dan merupakan konsep
terkenal dari Dalcroze. Metode ini berfokus pada memungkinkan pelajar mendapatkan
kesadaran fisik dan pengalaman musik melalui pelatihan yang dilakukan dengan semua
indera, terutama kinestetik. Menurut metode Dalcroze, musik adalah bahasa dasar otak
manusia dan secara mendalam terhubung dengan definisi manusia.
Metode Kodly

Bahasa tangan Solfge Curwen. Versi ini memiliki tendensi nada dan judul menarik untuk
setiap nada.
Zoltn Kodly (18821967) adalah pengajar musik dan komponis Hongaria yang
menekankan manfaat instruksi fisik dan respon terhadap musik. Meski sebenarnya bukan
metode pendidikan, ajaran-ajarannya berada dalam kerangka kerja yang menyenangkan dan
mendidik yang dibangun kuat pada teori musik dasar dan notasi musik dalam berbagai bentuk
verbal dan tertulis. Tujuan utama Kodly adalah menciptakan cinta abadi terhadap musik
dalam diri pelajar dan merasa bahwa sudah menjadi tugas sekolah anak untuk menyediakan
elemen pendidikan yang vital ini. Sejumlah metode pengajaran ciptaan Kodly mencakup
pemakaian bahasa tangan solfge, notasi pendek musik (notasi stik), dan solmisasi ritme
(verbalisasi). Meski banyak negara memakai tradisi musik rakyat mereka untuk membangun

urutan instruksinya sendiri, Amerika Serikat cenderung memakai urutan Hongaria, padahal
musik rakyat Hongaria sangat berbeda ketimbang Amerika Serikat.
Karya Katinka S. Daniel membawa pemikiran Kodaly ke garis depan pendidikan musik di
Amerika Serikat. Daniel memperkenalkan kurikulumnya di Konferensi Kodaly Internasional
tahun 1973 dan pada tahun-tahun selanjutnya yang berujung pada penerbitan literatur untuk
pengajar musik yang menggabungkan lagu rakyat Hongaria dengan lagu rakyat Amerika
Serikat dan musik klasik barat. Daniel setuju dengan Kodaly mengenai kewajaran memakai
lagu ringan yang sederhana dari budaya pelajarnya sendiri sebagai dasar pendidikan musik,
namun ia kukuh bahwa urutan di mana pola nada diajarkan harus dimulai dengan nada ketiga
minor menurun, atau sol-mi, pola yang merupakan interval paling alami dan sederhana bagi
semua anak untuk dinyanyikan. Katina Daniel membuat tugas mengadaptasi karya Kodaly ke
pendidikan musik Amerika Serikat tidak lagi menakutkan bagi para pengajar Amerika
Serikat.
Orff Schulwerk
Carl Orff adalah seorang komponis ternama Jerman. Orff Schulwerk karyanya dianggap
sebagai pendekatan terhadap pendidikan musik. Pendekatan ini dimulai dengan
kemampuan dalam diri pelajar untuk bermain dengan bentuk-bentuk musik yang belum
sempurna, menggunakan ritme dan melodi dasar. Orff menganggap tubuh merupakan
instrumen perkusif dan pelajar didorong mengembangkan kemampuan musik mereka dengan
cara yang mellintasi perkembangan musik barat. Pendekatan ini mendorong improvisasi dan
mengurangi tekanan orang dewasa dan latihan mekanik, sehingga membantu penemuan jati
diri pelajar tersebut. Carl Orff mengembangkan sekelompok instrumen khusus, termasuk
bentuk modifikasi glockenspiel, silofon, metallophone, drum, dan instrumen perkusi lainnya
untuk memenuhi persyaratan kursus Schulwerk.
Metode Suzuki
Metode Suzuki dikembangkan oleh Shinichi Suzuki di Jepang sesaat setelah Perang Dunia II,
dan metode ini memakai pendidikan musik untuk memperkaya hidup dan karakter moral para
pelajarnya. Gerakan ini berdiri di atas pemikiran bahwa semua anak bisa menjadi terpelajar
dalam musik, dan bahwa belajar bermain musik pada tingkat tinggi juga melibatkan
pembelajaran ciri-ciri dan keutamaan karakter yang menjadikan jiwa seseorang lebih indah.
Metode utama dalam mencapai hal ini terpusat pada menciptakan lingkungan belajar musik
yang sama seperti lingkungan seseorang untuk belajar bahasa ibu mereka. Lingkungan ideal
ini membutuhkan cinta, contoh berkualitas tinggi, pujian, berlatih menghapal dan mengulang,
dan sebuah jadwal yang diatur oleh kesiapan perkembangan pelajar untuk mempelajari suatu
teknik tertentu. Meski Metode Suzuki lumayan terkenal di seluruh dunia, di dalam Jepang
sendiri pengaruhnya kurang muncul ketimbang Metode Yamaha, dikembangkan Genichi
Kawakami bekerja sama dengan Yamaha Music Foundation.

Metode ternama lainnya


Selain empat metode internasional ternama di atas, beberapa pendekatan lain juga
berpengaruh. Metode-metode yang kurang dikenal disebutkan di bawah:
Teori Pembelajaran Musik Gordon

Metode ini didasarkan pada penelitian dan uji coba lapangan yang ekstensif oleh Edwin E.
Gordon dan rekan-rekannya. Teori Pembelajaran Musik memberikan guru musik sebuah
metode lengkap untuk mengajar kemusisian melalui audiasi, istilah ciptaan Gordin untuk
mendengar musik dalam pikiran dengan pemahaman. Metode pengajaran membantu guru
musik menetapkan tujuan kurikulum berurutan sesuai dengan gaya dan keyakinan pengajaran
mereka.
Pedagogi Musik Dunia
Pertumbuhan keragaman budaya dalam populasi usia sekolah mendorong para pengajar
musik dari tahun 1960-an dan seterusnya mendiversifikasi konten kurikulum musik, dan
bekerja sama dengan etnomusikolog dan sejumlah seniman-musisi dunia dalam menciptakan
praktik instruksional yang relevan dengan tradisi musik. Pedagogi musik dunia dicetuskan
oleh Patricia Shehan Campbell untuk menyebut konten musik dunia dan praktik pada
program musik sekolah dasar dan menengah. Perintis gerakan ini, terutama Barbara Reeder
Lundquist dan William M. Anderson, memengaruhi generasi kedua pengajar musik (termasuk
Bryan J. Burton, Mary Goetze, Ellen McCullough-Brabson, dan Mary Shamrock) untuk
merancang dan menyalurkan model kurikulum ke guru-guru musik dari berbagai tingkatan
dan spesialisasi.
Solfge Konversasional
Dipengaruhi metodologi Kodly dan Teori Pembelajaran Musik Gordon, Conversational
Solfge dikembangkan oleh Dr. John M. Feierabend, ketua pendidikan musik di Hartt School
di Universitas Hartford. Filsafat metode ini adalah memandang musik sebagai seni aural
dengan kurikulum berbasis literatur. Urutan metodologi ini melibatkan proses 12 tahap untuk
mengajar melek musik. Tahap-tahap tersebut meliputi pola ritme dan nada dan memecahkan
pola tersebut menggunakan silabel dan notasi. Tidak seperti metode tradisional Kodly,
metode ini mengikuti instruksi aktual Kodly dan memakai urutan yang didasarkan pada lagu
rakyat Amerika Serikat, bukannya memakai urutan yang digunakan di Hongaria berdasarkan
lagu rakyat Hongaria.
Metode Carabo-Cone
Pendekatan awal masa kecil yang kadang dikenal sebagai Pendekatan Sensori-Motor
Terhadap Musik ini dikembangkan oleh violinis Madeleine Carabo-Cone. Pendekatan ini
melibatkan pemakaian perlengkapan, kostum, dan mainan untuk anak-anak untuk belajar
konsep musik dasar berupa staf, durasi not, dan kibor piano. Lingkungan konkret ruangan
kelas yang dirancang secara khusus memungkinkan anak-anak mempelajari dasar-dasar
musik dengan mengeksplorasi melalui sentuhan.
MMCP
Manhattanville Music Curriculum Project dikembangkan tahun 1965 dan merupakan metode
alternatif dalam membentuk perilaku positif terhadap pendidikan musik. Pendekatan kreatif
ini berpusat pada pelajar menjadi musisi dan terlibat dalam proses penemuan. Guru
memberikan pelajar kebebasan untuk mencipta, mementaskan, berimprovisasi, melakukan,
meneliti, dan menyelidiki berbagai faset musik dalam kurikulum spiral.
Metode OConnor

Mark OConnor mengembangkan metode pendidikan biola yang dirancang untuk memandu
pelajar melalui perkembangan teknik musik yang diperlukan untuk menjadi violinis yang
mahir. Metode ini terdiri dari serangkaian piece yang mencakup berbagai genre. Sesi
pelatihan guru didasarkan pada metode yang diberlakukan di negaranya.
Metode Boss School
Pada masa kejayaannya, Boss School of Music di Mumbai mengembangkan metode
pendidikan khusus menggunakan teknologi audio-visual, konsep yang disederhanakan dan
peralatan musik yang dirancang khusus.Mereka melatih pelajar pemula untuk ujian kibor
elektronik bertingkat terstandardisasi yang diadakan Trinity College London, dan
memerlukan 3-6 bulan saja untuk melatih mereka menggunakan metode sendiri, yang
dengan metode tradisional malah memakan 8 tahun. Dr. Vidyadhar Vyas, Kepala Departemen
Musik Universitas Mumbai mengklaim mereka telah merevolusi pembelajaran musik
dengan mengajarkan konsep musik rumit dalma waktu singkat. Mereka juga melatih
beberapa anak antara usia 6 dan 10 tahun untuk ujian Kibor Elektronik Tingkat 8 yang
diadakan Trinity College, dan setelah mereka lulus ujian, mereka disebut-sebut sebagai anak
berkemampuan istimewa. Meski metode mereka tidak terdokumentasikan secara formal,
banyak musisi terkenal di Mumbai seperti Louis Banks mengakui bahwa sekolah tersebut
telah mengembangkan sebuah teknik yang revolusioner.

Anda mungkin juga menyukai