Pedoman Lab RMH Sakit
Pedoman Lab RMH Sakit
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang
di
rumah
sakit
menempati
kedudukan
sentral.
(technical
Toksikologi,
Kimialingkungan,
Patologianatomi
data
ilmiah
yang
tajam
untuk
digunakan
dalam
yang dilakukan
untuk
otomatik
dan
robotik.
Pelayanan
manajemen
Laboratorium Klinik.
5. Keputusan Mentri Kesehatan RI No 1267 Menkes/SK/XII/2007 Tentang
Pedoman Klasifikasi dan Kodefikasi Jenis Pemeriksaan, Spesimen,
Metode Pemeriksaan Laboratorium Kesehatan.
6. Keputusan Mentri Kesehatan
BAB II
dengan
pekerjaannya
dengan
sesama
yang
diselenggarakan
secara
terencana
dan
pernyataan
tertulis
(sertifikat)
dari
instansi
penyelenggara.
b. Informal
yang dimaksud dengan diklat informal adalah pendidikan dan
pelatihan yang diselenggarakan secara tidak terjadwal oleh
instansi penyelenggara. Keikutsertaan dibuktikan dengan
pernyataan tertulis dari instansi penyelenggara, yang tidak
mempunyai dampak administratif.
c. Bimbingan teknis
bimbingan teknis diberikan oleh tenaga laboratorium kepada
tenaga laborartorium lain yang memiliki kemampuan teknis di
bawah laboratorium pembimbing. Pelaksanaan dapat dilakukan
oleh laboratorium pembimbing sendiri atau laboratorium yang
ditunjuk.
Pendidikan dan pelatihan dapat dilakukan baik secara internal
maupun
sekurang
sekali
dalam
setahun
mengikuti
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Jumlah tenaga pelaksana dan distribusi ketenagaan dilaboratorium
disesuaikan dengan kebutuhan dan standar yang berlaku.
1. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Laboratorium Patologi KliniK
Fungsi :
Bertindak sebagai penanggung jawab, koordinator, supervisor
pelaksanaan kegiatan dan pengembangan pelayanan laboratorium
dan pelayanan pendidikan di instalasi laboratorium.
Uraian tugas :
a.
Memimpin dan mengkordinasikan kegiatan pelayanan di
instalasi laboratorium.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Persyaratan jabatan :
a. Pegawai Negeri Sipil.
b. Berijazah S2 Kesehatan, S1 Analis, D3 Analis, SMAK atau
sertifikat pelatihan di bidang laboratorium.
c. Dapat bekerja penuh dalam jabatan fungsional.
6
d. Menguasai
permasalah,
peraturan
pemerintah
tentang
laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium
f. Mampu menganalisa situasi dan laporan.
g. Bersedia bekerja di luar jam kerja apabila diperlukan
Wewenang :
a. Menentukan keputusan menyangkut kebijaksanaan pelayanan
dan pengembangan instalasi laboratorium
b. Mengusulkan
program-program
yang
berkaitan
dengan
jawab
kepada
Direktur
atas
kelancaran
laboratorium.
bahan/keperluan
rapat
kepala
instalasi
laboratorium
e. Menyusun jadwal pertemuan kepala instalasi
tentang
laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium
f. Mampu menganalisa situasi dan laporan-laporan yang masuk.
Wewenang :
a. Meminta fasilitas untuk kelengkapan pelaksanaan pelayanan
administratif dan
Menunjuk
staf
mewakili
kepala
instalasi
menghadiri
penghitungan insentif.
Tugas :
a. Menyusun laporan pendapatan keuangan laboratorium
b. Menyusun laporan pengeluaran / belanja laboratorium
c. Atas persetujuan kepala instalasi laboratorium menghitung dan
menetapkan insentif di lingkup laboratorium patologi klinik
d. Mengusulkan pola tarif pelayanan laboratorium kepada direktur
e. Melakukan
advokasi
administrasi
keuangan
kepada
staf
tentang
laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium
f. Mampu menganalisa situasi dan laporan.
Wewenang :
a.
b.
Tanggung jawab :
di
instalasi
laboratorium serta
kelancaran
kegiatan
tentang
laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium
f. Mampu menganalisa situasi dan laporan.
Wewenang :
10
perbaikan
penggantian
sarana
dan
alat
pengadaan
alat
menunjang peningkatan
dan
sarana
yang
dapat
administrasi
Tanggung jawab :
Bertanggungjawab kepada kepala instalasi laboratorium atas
kelancaran dan kualitas hasil pelayanan teknis medis dan
administrasi di instalasi laboratorium
5. Nama Jabatan : Koordinator Perencanaan dan Pengembangan
Fungsi :
Bertindak sebagai koordinator perencanaan dan pengembangan
laboratorium
serta membantu
pelayanan
membuat
di
perencanaan
11
tentang
laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium
f. Mampu menganalisa situasi dan laporan.
g. Bersedia bekerja di luar jam kerja apabila diperlukan.
Wewenang :
a. Mengusulkan program
instalasi laboratorium
b. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan perencanaan dan
pengembangan instalasi laboratorium
Tanggung jawab :
Bertanggungjawab kepada kepala instalasi laboratorium
terhadap
instalasi laboratorium
6. Nama jabatan: Penanggung Jawab Informasi dan Pemasaran
Fungsi :
Bertanggungjawab
atas penyampaian
informasi
kegiatan
pelaksanaan dan pengembangan pelayanan instalasi laboratorium
kepada seluruh pelanggan.
Tugas :
a. Secara teratur dan periodik membuat info lab yang memuat testes dan alat alat yang dimiliki oleh laboratorium, baik yang
lama maupun yang baru.
b. Mengkoordinasi penyebaran info lab kepada seluruh pelanggan
laboratorium, baik intern rumah sakit maupun ekstern rumah
sakit.
c. Menyusun
jadwal
periodik
sosialisasi
kepada
pelanggan
tindak
lanjutnya.
Persyaratan jabatan :
a. Pegawai Negeri Sipil.
b. Berijazah S2 Kesehatan, S1 Analis, D3 Analis, SMAK atau
sertifikat pelatihan di bidang laboratorium.
c. Dapat bekerja penuh dalam jabatan fungsional.
d. Menguasai permasalah, peraturan pemerintah
tentang
laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium
f. Mampu menganalisa situasi dan laporan.
Wewenang :
a. Mengusulkan program kegiatan yang berkaitan dengan bidang
informasi dan pemasaran kepada kepala instalasi yang
mendukung fungsi pengembangan pelayanan laboratorium.
b. Melakukan evaluasi hasil program di bidang informasi dan
pemasaran.
Tanggungjawab :
13
dan
melaksanakan
kegiatan
pengabdian
masyarakat.
c. Mengevaluasi hasil kegiatan pengabdian masyarakat.
d. Membuat laporan rutin (bulanan/tahunan)
e. Memberikan pembinaan kepada staf di subunit pengabdian
masyarakat.
Persyaratan jabatan :
a. Pegawai Negeri Sipil.
b. Berijazah S2 Kesehatan, S1 Analis, D3 Analis, SMAK atau
sertifikat pelatihan di bidang laboratorium.
c. Dapat bekerja penuh dalam jabatan fungsional.
d. Menguasai permasalah, peraturan pemerintah
tentang
laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium
f. Mampu menganalisa situasi dan laporan.
g. Bersedia bekerja di luar jam kerja apabila diperlukan.
Wewenang :
a.
b.
14
Tanggung jawab :
Bertanggungjawab kepada kepala instalasi atas kelancaran
kegiatan yang berhubungan dengan program laboratorium
dalam rangka pengabdian masyarakat.
8. Nama Jabatan : Tim Mutu
Fungsi :
Bertindak sebagai tim pengawas mutu pelayanan di instalasi
laboratorium rumah sakit.
Tugas :
a. Mengawasi mutu pelayanan laboratorium secara umum.
b. Bersama koordinator pelayanan mengawasi dan mengevaluasi
kegiatan pemantapan mutu internal.
c. Bersama koordinator pelayanan mengawasi dan mengevaluasi
kegiatan pemantapan mutu eksternal.
Persyaratan jabatan :
a. Pegawai Negeri Sipil.
b. Berijazah S2 Kesehatan, S1 Analis, D3 Analis, SMAK atau
sertifikat pelatihan di bidang laboratorium.
c. Dapat bekerja penuh dalam jabatan fungsional.
d. Menguasai permasalah, peraturan pemerintah
tentang
laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium
f. Mampu menganalisa situasi dan laporan.
g. Bersedia bekerja di luar jam kerja apabila diperlukan.
Wewenang :
a. Melakukan evaluasi pelayanan laboratorium secara umum.
b. Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kegiatan
pemantapan mutu internal dan eksternal.
Tanggung jawab :
15
dan
sarana/prasarana,
sebelum
koordinasi
dengan
bagian
SDM/Bagian
16
Persyaratan jabatan :
a. Pegawai Negeri Sipil.
b. Berijazah S2 Kesehatan, S1 Analis, D3 Analis, SMAK atau
sertifikat pelatihan di bidang laboratorium.
c. Dapat bekerja penuh dalam jabatan fungsional.
d. Menguasai permasalah, peraturan pemerintah
tentang
laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium
f. Mampu menganalisa situasi dan laporan.
g. Bersedia bekerja di luar jam kerja apabila diperlukan
Wewenang :
a. Melakukan seleksi administratif bagi setiap pengguna jasa
laboratorium di instalasi laboratorium
b. Memberikan saran/masukan kepada kepala instalasi dalam hal
pengambilan keputusan administratif serta pengembangan dan
pendayagunaan SDM
Tanggung jawab :
Bertanggung jawab kepada kepala instalasi dalam hal
administrasi umum, logistik, sarana dan prasarana/alat, serta
sumber daya manusia (SDM) di instalasi laboratorium
10. Nama jabatan : Penanggung Jawab Logistik
Fungsi :
Menyiapkan segala kebutuhan logitik di instalasi laboratorium dan
mengelolanya secara efektif dan efisien
Tugas :
a. Menyusun
permintaan
kebutuhan
bahan
laboratorium/
17
c. Menghubungi
bagian
pengadaan
rumah
sakit
untuk
pengarsipan
dokumen
pengadaan
bahan
tentang
laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium
f. Mampu menganalisa situasi dan laporan.
Wewenang :
a.
b.
Mengurangi/
menambah
permintaan/pemesanan
berdasarkan kebutuhan
Tanggung jawab :
18
Bertanggung
jawab
kepada
kepala
instalasi
melalui
c.
direktur
daftar
setelah
kebutuhan
disetujui
oleh
barang
cetakan
kepala
instalasi
laboratorium
Melayani permintaan barang cetakan ( FPP =
Formulir
Permintaan
Pemeriksaan)
dari
ruang
perawatan/poliklinik
d.
Melayani permintaan kebutuhan barang cetakan, ATK
e.
f.
g.
laboratorium
h.
Membuat laporan persediaan barang cetakan, ATK,
i.
Persyaratan jabatan :
a. Pegawai Negeri Sipil.
b. Berijazah S2 Kesehatan, S1 Analis, D3 Analis, SMAK atau
sertifikat pelatihan di bidang laboratorium.
c. Dapat bekerja penuh dalam jabatan fungsional.
19
d. Menguasai
permasalah,
peraturan
pemerintah
tentang
laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium
f. Mampu menganalisa situasi dan laporan
Wewenang :
a. Membatasi permintaan dari ruangan-ruangan berdasarkan
kebutuhan
b. Mendapatkan training (khusus maintanance) bagi setiap alat
baru di laboratorium
Tanggung Jawab :
Bertanggungjawab
kepada
kepala
instalasi
melalui
permohonan
untuk
cuti/ijin
diteruskan
staf
kepada
kepada
kepala
kepala
instalasi
laboratorium
d. Melayani permintaan data ketenagaan dan urusan kepegawaian
lainnya di instalasi laboratorium
e. Membuat jadwal orientasi bagi pegawai baru di lingkup instalasi
laboratorium
f. Melakukan pengawasan dan monitoring langsung aktifitas
pegawai baru dalam masa orientasi
20
tentang
laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium
f. Mampu menganalisa situasi dan laporan.
g. Bersedia bekerja di luar jam kerja apabila diperlukan.
Wewenang :
Menunda permohonan cuti/ijin staff dengan alasan/pertimbangan
ketersediaan tenaga yang terbatas sehingga dapat mempengaruhi
pelayanan di instalasi laboratorium
Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab kepada kepala instalasi melalui penanggung
jawab administratif
13. Nama Jabatan : Penanggung Jawab Pelayanan Rawat Jalan
Fungsi :
Bertindak sebagai penanggung jawab Pelayanan Rawat Jalan di
Instalasi laboratorium
Tugas :
a. Menyusun/membuat daftar piket pagi bagi analis di instalasi
laboratorium
21
Persyaratan jabatan :
a. Pegawai Negeri Sipil.
b. Berijazah S2 Kesehatan, S1 Analis, D3 Analis, SMAK atau
sertifikat pelatihan di bidang laboratorium.
c. Dapat bekerja penuh dalam jabatan fungsional.
d. Menguasai permasalah, peraturan pemerintah
tentang
laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium
f. Mampu menganalisa situasi dan laporan.
g. Bersedia bekerja di luar jam kerja apabila diperlukan.
Wewenang :
a. Memberikan teguran pembinaan kepada staf dalam hal
pelayanan rawat jalan di instalasi laboratorium
b. Memberikan masukan kepada kepala ruangan (karu) dalam
pengaturan kerja staf di ruangannya untuk optimalisasi
tugas/pekerjaan
22
Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab kepada koordinator pelayanan melalui
penanggung jawab teknis medis.
14. Nama Jabatan : Penanggung JawabTeknis Medis
Fungsi :
Bertanggungjawab terhadap kelancaran pelayanan secara
medis yang
tentang
laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium
f. Mampu menganalisa situasi dan laporan.
g. Bersedia bekerja di luar jam kerja apabila diperlukan.
Wewenang :
a. Mengusulkan fasilitas yang diperlukan untuk pelaksanaan
pelayanan medis kepada koordinator pelayanan
b. Mengusulkan
perbaikan/penggantian
sarana
dan
alat
Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab kepada koordinator pelayanan dalam hal
pelayanan teknis medis rawat jalan, rawat inap, pelayanan 24
jam dan bank darah di instalasi laboratorium.
daftar
jaga/shift
(sore,
malam,
hari
staf
dan
koordinator
pelayanan,
termasuk
tertib
Persyaratan jabatan :
24
tentang
laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium
f. Mampu menganalisa situasi dan laporan.
g. Bersedia bekerja di luar jam kerja apabila diperlukan.
Wewenang :
a. Memberikan
teguran/pembinaan
kepada
staf
dalam
hal
di
ruangannya
untuk optimalisasi
tugas/pekerjaan
Tanggung jawab :
Bertanggung jawab kepada kepala instalasi atas kelancaran
pelayanan teknis medis
25
c. Berkoordinasi
laboratorium
dengan
bila
terjadi
bagian
sarana
masalah
pada
dan
alat
prasarana
inventaris
laboratorium .
d. Berkoordinasi dengan bagian teknis medis bila ada masalah
pada hasil laboratorium.
e. Membuat permintaan bahan dan fasilitas yang diperlukan
untuk pelayanan.
f. Melakukan dan mengawasi semua kegiatan pelayanan BDRS.
g. Melakukan kegiatan teknis sesuai protap dan pedoman kerja
BDRS.
h. Berkoordinasi dengan kolektor IRD untuk penyetoran dan
penerimaan keuangan BDRS.
i. Membuat laporan keuangan bulanan yang akan diserahkan ke
mobilisasi dana rumah sakit dan bendahara Pembina setelah
diketahui Kepala Instalasi.
j. Membuat
laporan
pelayanan
bulanan
BDRS
dan
dengan
bagian
sarana
dan
prasarana
26
tentang
laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium dan BDRS
f. Mampu menganalisa situasi dan laporan.
g. Bersedia bekerja di luar jam kerja apabila diperlukan.
17. Nama Jabatan : Penanggungjawab Patologi Anatomi, Hematologi
Klinik, Imunologi Klinik, Kimia Klinik, Klinik Rutin
dan Mikrobiologi/Parasit.
Fungsi :
Bertindak sebagai penanggungjawab pelayanan, pendidikan dan
pengembangan dalam bidang Patologi Anatomi, Klinik Rutin,
Hematologi Klinik, Imunologi Klinik, Kimia Klinik, Mikrobiologi dan
parasit di instalasi laboratorium.
Tugas :
a. Mengawasi kelancaran pelayanan setiap hari di bidang masingmasing.
b. Mengawasi pelaksanaan kontrol kualitas/PMI (Pemantapan
Mutu Internal) di bidang masing-masing.
c. Melakukan evaluasi hasil PMI secara harian maupun bulanan
di bidang masing-masing.
d. Mengikuti Pemantapan Mutu Eksternal (PME) secara berkala di
bidang masing-masing
e. Melakukan koordinasi dengan Koordinator Pelayanan dan Tim
mutu terhadap evaluasi hasil PMI maupun PME.
27
Wewenang :
a. Meminta
fasilitas
yang
diperlukan
dalam
menunjang
Tanggung jawab :
a. Bertanggungjawab
terhadap
kepala
instalasi
laboratorium
28
b. Membuat
rencana
kebutuhan/
Rencana
Kerja
Anggaran
masing- masing.
C. PENGATURAN JAGA
Guna kelancaran dalam pelaksanaan pelayanan laboratorium ,
koordinator ruangan bersama koordinator rawat jalan dan rawat inap
bersama menyusun / membuat daftar jaga / shif sore, malam, hari
minggu / raya bagi staf/ analis dilaboratorium
serta mengatur
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
Instalasi laboratorium harus mempunyai denah ruang dan tata
ruang yang
29
B. STANDAR FASILITAS
1. Secara umum tersedia ruang terpisah untuk :
a. Ruang penerimaan : ruang tunggu pasien dan ruang
pengambilan spesimen masing- masing sekurang-kurangnya
mempunyai luas 6 m2
b. Ruang pemeriksaan : banyaknya tergantung jumlah dan jenis
pemeriksaan
yang
dilakukan,
masing-masing
sekurang-
pemeriksaan
mikrobiologi
masing-masing
memiliki
ruangan terpisah.
c. Ruang admistrasi/pengolahan sampel : sekurang-kurangnya
mempunyai luas 6m2
2. Persyaratan konstruksi ruang laboratorium rumah sakit adalah :
a. Dinding terbuat dari bahan porselin atau keramik setinggi 1,50
m dari atas lantai.
b. Tinggi langit langit antara 2,70 3,30 m dari lantai
c. Lebar pintu minimal 1,20 m dan maksimal 2,10 m.
d. Ambang bawah jendela minimal 1,00 dari lantai
e. semua stop kontak dan saklar dipasang minimal 1,40 m dari
lantai
f. Lantai
terbuat
dari
bahan
yang
kuat,mudah
30
c.
31
dibersihkan.
f. Ada dinding pemisah antar ruang pasien dan laboratorium
g. Penerangan dalam laboratorium harus cukup
h. Permukaan dinding,langit-langit dan lantai agar rata agar
mudah dibersihkan,tidak tembus cairan serta tahan terhadap
desinfektan.
i. Tersedianya bak cuci tangan dengan air mengalir dalam setiap
ruangan laboratoriu dekat pintu keluar.
j. Pintu
laboratorium
sebaiknya
dilengkapi
dengan
label
32
yang memadai
b. Tersedianya
kualitas
air
yang
memadai
sesuai
dengan
kebutuhan
laboratorium.
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. PENDAFTARAN DAN PENCATATAN
Pendaftaran , pencatatan dan pelaporan kegiatan laboratorium
diperlukan
dalam
pengambilan
perencanaan,pemantauan
keputusan
untuk
dan
evaluasi serta
peningkatan
pelayanan
c. Pencatatan logistik
d. Pencatatan kepegawaian
Pencatatan
kegiatan
lainnya
seperti
pemantapan
mutu
3. Penyimpanan dokumen
Setiap laboratorium harus menyimpan dokumen- dokumen :
a. Surat permintaan pemeriksaan laboratorium
b. Hasil pemeriksaan Laboratorium
c. Surat permintaan dan hasil rujukan
Prinsip penyimpanan dokumen :
a. Semua dokumen yang disimpan harus asli
34
Dokumen.
informasi informasinya
Sebelum
dimusnahkan,
Pada pelaksanaan
ambil
pemusnahan
B. PENGELOLAAN SPESIMEN
Spesimen yang berasal dari manusia dapat berupa : darah
(whole blood), serum, plasma, urin, tinja, sputum, cairan otak, bilasan
lambung, apus tenggorok, apus rektum, sperma, pus, cairan pleura,
cairan arcites, sekret( uretra, telinga, hidung, mata ).
Pengelolaan spesimen terbagi atas 2:
1. Spesimen infeksius
a. Spesimen infeksius harus ditempatkan dalam wadah tertutup
rapat dan
b. Wadah harus terbuat dari bahan yang tidak mudah pecah atau
bocor dan diberi label tentang
identitas spesimen,wadah
petugas
penerima
sampel
infeksius
harus
tangan
sesering
mungkin
dengan
sabun
dan
desinfekta
2. Spesimen tidak infeksius
Semua spesimen di laboratorium dianggap infeksius dan
ditangani sesuai prosedur.
C. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan
laboratorium
merupakan
kegiatan
pelayanan
ataupun
masyarakat.
Tujuan
melakukan
suatu
pasien
secara
umum.
Persiapan
pasien
untuk
Puasa 10 12 jam
Puasa 10 12 jam
Trgliserida
Asam urat
Puasa 10 12 jam
Puasa 10 12 jam
36
VMA
Renin (PRA)
Insulin
C Peptide
Gastrin
Aldosteron
Homocysteine
LP (a )
PTH intact
Apo A1
Apo B
Puasa 10 12 jam
Puasa 10 12 jam
Puasa 8 jam
Puasa 8 jam
Puasa 12 jam
Puasa 12 jam
Puasa 12 jam
Puasa 12 jam
Puasa 12 jam
Dianjurkan Puasa 12 jam
Dianjurkan Puasa 12 jam
variasi
diurnal
(perubahan
kadar
analit
sepanjang hari )
g. Pemeriksaan yang dipengaruhi variasi diurnal perlu diperhatikan
waktu pengambilan darhnya , antara lain Pemeriksaan ACTH
,Renin,dan aldosteron.
2. Faktor pada pasien yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan
a. Diet
Makanan dan minuman dapat mempengaruhi hasil beberapa
jenis pemeriksaan , baik langsung maupun tidak langsung,
misalnya :
37
minuman.
didalam
pembuluh
darah
dan
terhadap
permukaan laut.
g. Demam
1) Pada waktu demam akan terjadi peningkatan gula darah
dengan akibat terjadinya peningkatan kadar insulin yang akan
menyebabkan terjadinya penurunan kadar gula darahpada
tahap lebih lanjut.
2) Terjadinya penurunan kadar kolesterol dan trigliserida pada
awal demam karena terjadi peningkatan metabolisme lemak .
3) Lebih mudah menemukan parasit malaria dalam darah
38
4)
harian
(Variasi
diurnal
),siklus
bulanan
dan
musiman.
k. Umur, Umur berpengaruh terhadap kadar dan aktifitas zat dalam
darah ,kadar Hb dan hitung eritrosit jauh lebih tinggi neonatus
dibandingkan orang dewasa.
l. Ras, jumlah lekosit orang kulit hitam amerika lebih rendah
dibandingkan orang kulit putih.
m. Jenis kelamin
bila
pemeriksaan
dilakukan
pada
pasien
39
agar
spesimen
tersebut
mewakili
keadaan
yang
sebenarnya.
4. Pemberian identitas
Pemberian identitas dan atau spesimen merupakan hal penting
40
surat
pengantar
/formulir
permintaan
pemeriksaan
sinar matahari dan metabolisme oleh sel sel hidup pada spesimen
Beberapa cara penyimpanan spesimen : Pada suhu kamar ,
41
42
sama
untuk
penyimpanan
pengangkutan
dan
penampungan
untuk
limbah,
harus
memadai,
Kuning
Semua jenis limbah yang akan dibakar
43
Limbah
untuk
autoclaving
(pengolahan
sejenis)
Netralisasi
Oksidasi-reduksi
Penukaran ion
b. Limbah Infeksi
Semua
infeksi
harus
diolah
dengan
cara
disinfeksi,
pencatatan
dan
pelaporan
dilaboratorium
harus
yang sesuai
desimal
terhadap
bulat,cukup
nilai
dilaporkan
normal.Bila
dalam
angka
diperlukan
bulat
satu
tanpa
angka
desimal
44
keterangan
yang
penting
,misalnya
bila
pemeriksaan
sangat
menentukan
manfaat
laporan
mungkin
segera
setelah
pemeriksaan
selesai
dilaksanakan
6. Dokuntasi /arsip
Setiap laboratorium harus mempunyai sistem dokumentasi yang
lengkap. Hasil suatu kegiatan pencatatan a/ laporan haruslah
berupa dokumen yang lengkap, jelas dan mudah dimengerti serta
tidak melupakan efisiensi waktu penyampaian dokumen tersebut
kepada peminta pemeriksa.tersedia buku ekspedisi di dalam / luar
laboratorium. Kasus tertukar dan hilangnya spesimen dapat terjadi
baik di dalam transportas luar sehingga hal ini harus dihindarkan.
F. PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI ALAT
Peralatan laboratorium merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium untuk itu alat perlu
dipelihara dan dikalibrasi secara teratur.kalibrasi peralatan untuk alat
yang dikeluarkan oleh pabrik tertentu dapat dilakukan oleh pabrik yang
memproduksi alat tersebut, untuk alat- alat yang tidak dikeluarkan oleh
45
hebat
pada
saat
terjadi
percepatan
dan
bulan sekali
menggunakan
alat yang
disebut
tachometer.
2. Pipet
46
a. Perawatan
pipet harus dilakukan dengan baik.sisa larutan terutama yang
bersifat
dibersihkan
menggunakan
deterjen
dan
secara
berkala
10
selama
semalam.untuk
pipet
semiotomatik
mengetahui
besar
penyimpangan
yang
mungkin
3. Fotometer
a. Perawatan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1) Gunakan lampu yang sesuai dengan fotometer
2) Tegangan listrik harus stabil
3) Hidupkan alat terlebih dahulu selama 5 30 menit supaya
cahaya lampu menjadi stabil.
4) Monokromator atau filter harus bersih ,tidak lembab dan
berjamur
5) Kuvet harus tepat meletakkannya
6) Tidak boleh ada gelembung udara dalam kuvet
7) Untuk pemeriksaan enzimatik,kuvet harus diinkubasi pada
suhu yang sesuai dengan suhu pemeriksaan
8) Fotometer dijaga kebersihannya,bersihkan permukaannya
47
dimaksud
dengan
linearitas
fotometer
adalah
gelombang
yang
sampai
pada
melakukan
pemeriksaan
seringkali
terjadi
suatu
48
BAB V
LOGISTIK
A. MACAM / JENIS
1. Reagen
a. Menurut tingkat kemurniannya reagen dibagi menjadi :
1) Reagen tingkat analitis
terdiri atas zatt kimia
tinggi
2) Zat kimia tingkat lain,zat kimia yang tersedia dalam tingkatan
dan penggunaan yang berbeda.
b. Menurut cara pembuatannya dibagi menjadi :
1) Reagen buatan sendiri
2) Reagen jadi ( komersil )
49
2. Standar
Standar adalah zat-zat yang konsentrasi atau kemurniannya
diketahui dan diperoleh dengan cara penimbangan.ada 2 macam
standar, yaitun :
a. Standar primer,standar yang merupakan zat termurni dalam
kelasnya yang menjadi standar untuk semua zat lain.
b. Standar sekunder,merupakan zat-zat yang konsentrasi dan
kemurniannya ditetapkan melalui analisis dengan perbandingan
terhadap standar primer.
3. Bahan kontrol
Bahan kontrol adalah bahan yang digunakan untuk memantau
ketepatan suatu pemeriksaan dilaboratorium ,atau mengawasi
kualitas hasil pemeriksaan sehari- hari.
Bahan kontrol dapat dibedakan berdasarkan :
a. Sumber bahan kontrol, dapat berasal dari manusia, binatang,
atau merupakan bahan kimia murni.
b. Bentuk bahan kontrol , menurut bentuknya ,yaitu bahan cair,
bentuk padat bubuk (bentuk liofilisat ) dalam bentuk strip
c. Buatan,dapat dibuat sendiri atau dapat dibeli dalam bentuk
sudah jadi.Ada beberapa macam bahan kontrol yang dibuat
sendiri,yaitu :
1) Bahan kontrol yang dibuat dari serumkumpulan (pooled
sera) merupakan campuran dari bahan sisa serum pasien
yang sehari-hari dikirim kelaboratorium.
2) Bahan kontrol yang dibuat dari kimia murni sering disebut
larutan spikes
3) Bahan kontrol yang dibuat dari lisat,disebut juga hemolisat.
Ada beberapa bahan kontrol yang dibeli dalam bentuk sudah
1) Bahan unnassayed
50
nilai
rujukannya
serta
toleransi
menurut
metodenya.
Untuk digunakan sebagai bahan kontrol suatu pemeriksaan ,bahan
tersebut harus memenuhi persyaratan sebagfai berikut :
a. Harus
memiliki
komposisi
sama
atau
mirip
dengan
bahan
terpenting dan paling sering digunakan ,oleh karena itu kualitas air
yang digunakan harus memenuhi standar seperti halnya bahan lain
yang digunakan dalam analisis.
5. Media
Media/ medium adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran
nutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba.
Supaya mikroba dapat tumbuh dengan baik dalam suatu media ,
perlu dipenuhi syarat-syarat sebagai berikur :
a. Harus mengandung semua nutrisi yang mudah digunakan oleh
mikroba
b. Harus mempunyai tekanan osmose ,tegangan muka dan PH
51
yang sesuai.
c. Tidak mengandung zat-zat penghambat
d. Harus steril.
Jenis media dapat digolongkan berdasarkan :
a. Susunan kimia
Berdasarkan susunan kimianya ,terdapat berbagai jenis media
yaitu ;
1) Media anorganik : media yang tersusun dari bahan-bahan
anorganik,misalnya silika gel
2) Media organik : media yang tersusun dari bahan-bahan
organik
3) Media
sintetis
52
perbenihan
yang
digunakan
untuk
media
perbenihan
yang
dapat
1. Kebutuhan
2. Produksi pabrik yang telah dikenal
3. Deskripsi lengkap dari bahan atau produk
4. Mempunyai masa kadaluarsa yang panjang
53
kebutuhan
dapat
diperoleh
berdasarkan
jumlah
54
D. PENYIMPANAN
Bahan laboratorium yang sudah ada harus ditangani secar cermat
dengan
mempertimbangkan :
yang
lebih
dahulu
masuk
persediaan
harus
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. PENGERTIAN
1. Patient safety adalah mengidentifikasi & mengontrol risiko yang
dapat mencederai pasien,mencegah terjadinya cedera, membuat
pasien aman
2. Patient safety merupakan transformasi kultural, dengan perubahan
budaya yang diharapkan adalah : cultur safety, blame-free culture,
reporting culture, dan learning culture sehingga diperlukan upaya
transformasi yang menyangkut intervensi multilevel dan multi
dimensi yang terfokus pada misi dan strategi organisasi,
leadership style serta budaya organisasi.
3. Patient safety suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang disebabkan
55
di
rumah
sakit,
terlaksananya
program-program
Tujuan Khusus :
a) Menurunkan Insiden Keselamatan Pasien dalam medication
error
b) Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
c) Menanggapi pihak yang mengalami cedera dengan segera
d)
dan selayaknya
Mengantisipasi dan merencanakan pertanggungjawaban jika
terjadi kerugian.
e) Membantu praktisi kesehatan dan lembaga terkait untuk dapat
menelusuri kesalahan obat
C. TATA LAKSANA KESELAMATAN PASIEN
1. Standar
Mengingat masalah keselamatan pasien merupakan masalah
yang penting dalam sebuah rumah sakit, maka diperlukan standar
56
Kesehatan
RI
telah
menerbitkan
Panduan
a.
b.
c.
d.
Hak pasien
Mendidik pasien dan keluarg
Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
Penggunaan metoda metoda peningkatan kinerja
untuk
57
laboratorium
Memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga tentang
keluarganya;
f. Peka, proaktif dan melakukan penyelesaian masalah terhadap
kejadian tidak diharapkan.
g. Mendokumentasikan dengan
h.
benar
semua
pelayanan
kemungkinan-kemungkinan resiko
i. Melaporkan kejadian-kejadian tak diharapkan (KTD) kepada
yang berwenang
j. Berperang Aktif
dalam
melakukan
pengkajian
terhadap
58
r. Berkolaborasi
dengan
sistem
pelaporan
nasional
untuk
terus
menerus
mengembangkan
peranan
analis
kesehatan
b. Menentukan ruang lingkup praktek laboratoris sehingga analis,
atau disiplin lainnya, dan masyarakat menyadari terjadinya
proses evolusi pada profesi
c.
g.
Mendorong
Lembaga
pendidikan
untuk
meningkatkan
59
untuk
pengkondisian
temperature
dibutuhkan
60
dan
fungsional
ergonomic
berpengaruh
pasien.
cepat
sehingga
diperlukan
pelatihan
untuk
penggunaannya
dapat
meningkatkan
pasien.
4) Proses
a) Desain kerja : Desain proses yang tidak dilandasi riset
yang akurat dan kurangnya penjelasan dapat berdampak
terhadap tidak konsisten perlakuan pada setiap orang hal
ini akan berdampak terhadap kesalahan. Untuk mencegah
61
keterlambatan
memperpanjang
waktu
hasil
pemeriksaan
diagnosistentunya
akan
akan
62
b)
kepada
kinerja
dengan
menurunnya
interaksi
manusia
dengan
teknologi
dan
berpengaruh
terhadap
pemahaman
kenapa
terhadap
keputusan,
bagaimana
pemecahan
mengkomunikasikan halhal
cara
membuat
masalah
baru,
yang baru.
6) Budaya
a) Faktor
budaya
sangat
bepengaruh
tentang
keamanan
besar
terhadap
pasien.
keselamatan
pasien
63
mendapat
blaming
hambatan
Budaya
karena
terbentuknya
menyalahkan
(Blaming)
komunikasi
yang jelas.
e) Staff kelebihan beban kerja, jam dan kebijakan personal.
Faktor lainnya yang penting adalah system kepemimpinan
dan budaya dalam merencanakan staf, membuat kebijakan
dan mengantur personal termasuk jam kerja, beban kerja,
manajemen kelelahan, stress dan sakit
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. PENGERTIAN
64
65
dan
lingkungannya
disemua
jenis
dan
jenjang
pelayanan
laboratorium.
Kegiatan laboratorium kesehatan mempunyai resiko baik yang
berasal dari faktor fisik, biologi, kimia, ergomik dan psikososial dengan
akibat dapat menggangu kesehatan dan keselamatan petugas
laboratorium serta lingkungannya.Seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi kedokteran ,khususnya
kemajuan
terlaksana
melalui
proses
identifikasi,
perencanaan,
66
lingkungan kerja
g. Kecelakaan Kerja, Kecelakaan kerja adalah kejadian yang
tidakterduga
dan
tidak
diharapkan.
Biasanyakecelakaan
sendiri.
67
yang
telah
disediakan
(sebaiknya
gunakan
destruction clip)
3) Bekerja di bawah pencahayaan yang cukup
k. Risiko terjadi kebakaran (sumber : bahan kimia, kompor) bahan
desinfektan yang mungkin mudah menyala (flammable) dan
beracun Kebakaran terjadi bila terdapat 3 unsur bersama-sama
yaitu: oksigen, bahan yang mudah terbakar dan panas.
Pencegahan :
1) Konstruksi bangunan yang tahan api
2) Sistem penyimpanan yang baik terhadap bahan-bahan
yang mudah terbakar
3) Pengawasan
terhadap
kemungkinan
timbulnya
kebakaran
4) Sistem tanda kebakaran , Manual yang memungkinkan
seseorang menyatakan tanda bahaya dengan segera,
Otomatis yang menemukan kebakarandan memberikan
tanda secara otomatis
5) Jalan untuk menyelamatkan diri
6) Perlengkapan dan penanggulangan kebakaran.
7) Penyimpanan dan penanganan zat kimia yang benar dan
aman.
l. Penyakit
Akibat Kerja
dilaboratorium kesehatan.
1) Penyakit akibat kerja di laboratorium kesehatan umumnya
berkaitan dengan : faktor biologis ( kuman patogen yang
berasal umumnya dari pasien )
2) faktor kimia (pemaparan dalam dosis kecil namun terus
menerus seperti antiseptik pada kulit, zat kimia / solvent
3)
68
setinggi-tingginya.
Pendekatan
ergonomi
bersifat
kesehatan
yang
dapat
menimbulkan
kurang
laboratorium,
di
ruang
ruang
kamar
perawatan
dan
sekitar.
Terkena radiasi, Khusus untuk radiasi, dengan
berkembangnya
teknologi
pemeriksaan,
dapat
membahayakan
petugas
yangmenangani.
Pencegahan :
a) Pengendalian cahaya di ruang laboratorium.
b) Pengaturan ventilasi dan penyediaan airminum yang
c)
d)
e)
f)
5)
cukup memadai.
Menurunkan getaran dengan bantalan antivibrasi
Pengaturan jadwal kerja yang sesuai.
Pelindung mata untuk sinar laser
Filter untuk mikroskop
faktor psikologis ( ketegangan di kamar penerimaan
69
6) Faktor Biologis
Pencegahan :
a) Seluruh pekerja harus mendapat pelatihan dasar
tentang kebersihan,epidemilogi dan desinfeksi.
b) Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan
untuk memastikandalam keadaan sehat badani, punya
cukup kekebalan alami untuk bekrjadengan bahan
infeksius, dan dilakukan imunisasi.
c) Melakukan pekerjaan laboratorium dengan praktek
d)
penggunaan yangbenar.
e) Sterilisasi dan desinfeksi terhadap tempat, peralatan,
sisa bahan infeksiusdan spesimen secara benar
f) Pengelolaan limbah infeksius dengan benar
g)
Menggunakan kabinet keamanan biologis yang
sesuai.
h) Kebersihan diri dari petugas.
7)
banyak
digunakan
dalam
komponen
antiseptik,
penyakit akut
laboratorium.
Menggunakan karet isap (rubber bulb) atau alat vakum
untuk mencegah tertelannya bahan kimia dan terhirupnya
c)
aerosol.
Menggunakan alat pelindung diri ( pelindung mata,
sesuai
kesehatan
dan
keselamatan
kerja
masalah
kesehatan
dan
keselamatan
kerja
71
dicari
alternatif
upaya
penanggulangannya
sebelum
(petugaskesehatan
seseorang
dan
calon
non
pekerja
kesehatan)
mulaimelaksanakan pekerjaannya.
2)
72
berkala
yang
disesuaikan
denganbesarnya
resiko
Pemeriksaan Khusus,
yang
dilakukanpada
khusus
diluar
waktu
pengawasan
dan
pengendalian
penerapan
program K3 dilaboratorium.
1) pengendalian penyakit akibat kerja dan kecelakaanmelalui
penerapan kesehatan dan keselamatan kerja
2) pengendalian
melalui
Perundang-undangan(Legislative
Peraturan
Menteri
Kesehatan
tentang
higene
dansanitasi lingkungan.
f)
melalui
Administrasi
/Organisasi
73
Procedure)
untuk
masing-masing
instalasi
dan
prosedur
keselamatan
kerja
(safety
petugas
kesehatan
dan
non
kesehatan
(Recognition)
kecelakaan dan
penyelidikan
sesuai
kebutuhan
didalam
kejadian
atau
masalah
K3
dilaboratorium
kesehatan.
74
5. Melaksanakan
upaya-
upaya
perbaikan
continues
improvement )
a. Menetapkan kebutuhan tahun depan
b. Memperbaiki sistem, prosedur dan manajemen yang kurang .
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Peningkatan mutu pelayanan laboratorium kesehatan dilaksanakan
melalui berbagai upaya, antar lain peningkatan kemampuan manajeman
dan kemampuan tehnis tenaga laboratorium kesehatan, peningkatan
tehnologi laboratorium, peningkatan rujukan dan peningkatan kegiatan
pemantapan mutu.
Pemantapan mutu laboratorium kesehatan adalah semua kegiatan
yang ditujukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan
laboratorium, dilaksanakan melalui berbagai kegiatan, antara lain melalui
metode yang tepat, pengambilan spesimen yang benar, pelaksanaan
pemeriksaan laboratorium oleh tenaga yang memiliki kompetensi dan
pelaksanaan kegiatan pemantapan mutu internal serta eksternal.
Pemantapan mutu internal adalah kegiatan pencegahan dan
pengawasan
secara terus menerus agar diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat dan
teliti.
Berbagai tindakan pencegahan perlu dilaksanakan mulai dari tahap
pra analitik, tahap analitik, samapai tahap pasca analitik.
A. PRA ANALITIK
Tahap pra analiti yaitu tahap mulai mempersiapkan pasien, menerima
spesimen,
memberi
identitas
spesimen,
mengambil
spesimen,
),
no.lab,
tanggal
pemeriksaan,
permintaan
sudah
ditandai.
benar,
dengan
volume,
cara,
peralatan,
wadah
spesimen,
76
peralatan
laboratorium,
sampai
dengan
menguji
ketelitian ketepatan.
1. Persiapan reagen / media
a. Apakah reagen / media memenuhi syarat
b. Apakah masa kaduluwarsa tidak terlampaui
c. Apakah cara pengenceran sudah benar
d. Apakah pelarutnya (aquadest) memenuhi syarat
2. Pipetasi reagen dan sampel
a. Apakah semua peralatan laboratorium yang digunakan bersih,
memenuhi persyaratan
b. Apakah pipet yang digunakan sudah dikalibrasi
c. Apakah pipetasi dengan benar
C. PEMANTAPAN MUTU EKTERNAL ( PME )
Pemantapan
Mutu
Eksternal
adalah
kegiatan
yang
mutu
eksternal
dibagi
dalam
berbagai
bidang
77
menunjukkan
performance
(penampilan/proficiency
harus
dilaksanakan
oleh
petugas
yang
biasa
eksternal
tersebut
benar-
benar
dapat
mencerminkan
adalah
pusat
laboratorium
kesehatan
dan
balai
laboratorium
Yogyakarta
sebagai
laboratorium pelaksana.
Penilaian dilakukan dengan memakai sistem skor dengan nilai
antara 0 9 untuk isolasi dan identifikasi kuman, serta 0 10
untuk uji kepekaan dengan antibiotika.Makin tinggi nilai yang
diperoleh suatu laboratorium,berarti makin baik laboratorium
tersebut.
4. Pemantapan
mutu
eksternal
bidang
mikrobiologi
untuk
untuk
pemeriksaan
HIV.Penyelengaranya
VDRL,
adalah
Widal
pusat
dan
HBSAg
laboratorium
serta
kesehatan
79
pemeriksaan
HIV
diselenggaran
oleh
pusat
laboratorium
dari
pemeriksaan
kimia
air
dan
kimia
pestisida.
adalah
pusat
urinalisis
(PME
laboratorium
U).
kesehatan
penampilan
laboratorium
misalnya
kecepatan
kepala-
kepala
laboratorium
untuk
membahas
dan
rujukan
untuk
dibandingkan
terhadap
hasil
diperiksa,
dan
pemeriksaan
hasilnya
laboratorium
pengirim.
b. Persentase tertentu dari hasil pemeriksaan positif dan negatif
dikirim ke laboratorium rujukan untuk di periksa ulang.
BAB IX
PENUTUP
Buku pedoman pemeriksaan laboratorium, mencakup beberapa hal
yang berkaitan dengan pemeriksaan laboratorium,untuk membantu
petugas
laboratorium
RSUD
Haji
Makassar
memahami
dan
melaksanakan praktek laboratorium yang benar dalam kegiatan seharihar, sebagai acuan
laboratorium.
Pedoman
praktek
laboratorium
ini
masih
memerlukan
81
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang.....................................................1
Ruang Lingkup......................................................2
Batasan Operasional.....................................3
Landasan Hukum..............................................
BAB II
A. Kualifikasi Sumber Daya
B.
Manusia.........................................................5
Distribusi
Ketenagaan..............................................................6
C.
Pengaturan
Jaga.....................................................................
BAB III
A.
B.
C.
D.
Metode Pelaksanaan...............................................19
Orientasi...................................................................20
Observasi.................................................................20
Sosialisasi................................................................20
Praktek Kerja...........................................................21
PEMBAHASAN
Pemeriksaan Darah Rutin.......................................44
Pemeriksaan Kimia Darah......................................48
Pemeriksaan Immunologi.......................................50
Pemeriksaan Mikrobiologi ( BTA ).........................53
Pemerksaan Urinalisa.............................................54
Pemeriksaan Parasitologi......................................55
BAB VI PENUTUP
A.
B.
Kesimpulan..............................................................62
Saran........................................................................62
83
84