Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH KOPI TERHADAP

KESEHATAN JANTUNG
Makalah ini disusun sebagai tugas akhir Mata
Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia

Muhammad Sulthon Annasiro Bahrun


1510311085
Fakulltas Kedokteran Jurusan Profesi
Dokter
Universitas Andalas
A. Pembuka

Kopi adalah minuman yang banyak


dikonsumsi masyarakat, terutama kaum
pria. Kopi dijual dengan berbagai macam
jenis dan merek. Banyak tujuan meminum
kopi, diantaranya agar tidak mengantuk,
sekedar gaya hidup, atau sebagai bentuk
coba-coba. Namun, akhir-akhir ini banyak
beredar di masyarakat berita bahwasanya
kopi dapat menyebabkan penyakit jantung.
Diantaranya jantung sering berdebardebar, mudah lelah, dll. Sehingga, tidak
sedikit masyarakat yang mulai mengurangi
atau bahkan meninggalkan kopi sebagai
minuman rutin. Oleh sebab itu, makalah ini
disusun untuk menjelaskan secara ringkas
apa pengaruh kopi terhadap kesehatan
jantung. Manfaat dari makalah ini adalah
sebagai informasi kepada pembaca

bagaimana sebenarnya pengaruh kopi


terhadap kesehatan jantung.
B. Isi
Seluruh kopi yang diproduksi
mengandung kafein, baik itu dalam jumlah
banyak maupun sedikit. Kafein adalah zat
yang terdapat dalam kopi dan juga di
dalam teh yang dapat menyebabkan efek
diuretik, yaitu efek yang ditandai dengan
meingkatnya pengeluaran urin (sering
buang air kecil). Zat tersebut memicu
ginjal untuk melakukan filtrasi (proses
penyaringan darah), rearbsorpsi
(penyerapan kembali cairan tubuh), dan
augmentasi (penambahan zat pada urin)
lebih banyak dan cepat dari keadaan
normal. Sedangkan ginjal membutuhkan
20-30% aliran darah dari jantung untuk
melaksanakan fungsinya. Karena fungsi
ginjal meningkat, jantung pun ikut bekerja

ekstra melaksanakan fungsi homeostasis


(keseimbangan) tubuh dengan cara
memompakan darah ke ginjal sebagai
kompensasi peningkatan fungsi kerja
ginjal. Maka, denyut jantung yang semula
rata-rata 80 kali/menit bisa menjadi di atas
100 kali/menit.
Namun, hal itu dapat terjadi tergantung
beberapa faktor:
1. Bagaimana tubuh memetabolisme
(memroses) kafein tersebut. Bila tubuh
mampu memetabolisme kafein dengan
baik, maka gejala yang disebutkan di atas
kecil kemungkinan terjadi.
2. Banyak kafein yang terkandung
dalam kopi. Rata-rata, satu cangkir kopi
seduh atau mengandung sekitar 100 mg
kafein. Sedangkan kopi tanpa kafein atau
kopi decaf (tidak berkafein) hanya
mengandung beberapa miligram kafein

saja. Semakin banyak kafein


memungkinkan gejala di atas.
3. Frekuensi minum kopi. Semakin
tinggi frekuensi minum kopi, maka gejala
di atas semakin sering terjadi.
Dalam penelitian yang dilakukan
Eliseo Guallar dkk dan peneliti dari
Kangbuk Samsung Hospital di Seoul, Korea
Selatan dengan sampel lebih dari 25 ribu
pria dan wanita yang menjalani cek
jantung secara rutin didapatkan bahwa
orang yang meminum kopi lebih kecil
resiko penimbunan kalsium di arteri
jantung daripada yang tidak meminum
kopi. Penimbunan kalsium di pembuluh
arteri jantung adalah salah satu faktor
resiko serangan jantung. Dengan efek
kafein tadi, sirkulasi darah menjadi lebih
kuat dan lancar sehingga mencegah

penimbunan kalsium, terutama pembuluh


arteri jantung. Meski begitu, peneliti
tersebut hanya menganjurkan meminum
kopi 1 kali/hari dan tidak dalam jumlah
berlebihan. Sangat dianjurkan meminum
air yang banyak untuk menyeimbangkan
banyaknya darah yang disaring oleh ginjal
agar tidak terjadi dehidrasi.
Namun, apabila seseorang yang
telah menderita penyakit jantung seperti
jantung koroner maka dianjurkan tidak
meminum kopi kecuali maksimal 1
kali/hari. Pada jantung koroner, pembuluh
arteri jantung telah terjadi penyempitan
oleh lemak dan sebagainya, sehingga
oksigen ke jantung berkurang yang
mengakibatkan melemahnya kerja jantung.
Apabila diberi kafein dalam jumlah banyak,
maka jantung akan bekerja lebih keras

memompa darah ke tubuh. Namun, karena


oksigen ke jantung tidak seimbang dengan
kerja jantung, maka jantung akan
kelelahan dan dapat terjadi nekrosis
(kematian sel) otot jantung yang
mengakibatkan gagal jantung.
C. Penutup
Dalam jabaran di atas dapat
disimpulkan bahwa kopi secara umum
tidak menyebabkan penyakit jantung,
bergantung kepada faktor frekuensi,
jumlah kafein, dan bagaimana tubuh
memetabolisme kafein dalam tubuh.
Bahkan kopi dapat menurunkan resiko
penimbunan kalsium di pembuluh arteri
jantung. Namun kopi dapat memperparah
penderita penyakit jantung dengan efek
kafein yang telah dijelaskan di atas.

Oleh sebab itu, mengonsumsi kopi


selama tidak berlebihan maka tidak
menyebabkan penyakit pada jantung. Iringi
meminum kopi dengan banyak meminum
air untuk menyeimbangkan cairan tubuh
yang disaring ginjal dan menghindari
dehidrasi. Selain itu, banyak cara lain
untuk meningkatkan fungsi jantung yaitu
dengan berolahraga, menghentikan
merokok, mengurangi diet kolesterol, dll.

Anda mungkin juga menyukai