Anda di halaman 1dari 6

KOPI DAN PENYAKIT JANTUNG

KORONER

Gambar Copyright Pixabay


dr. Nur Eviriani Pahisa
DR. dr. Khalid Saleh, Sp.PD, KKV, FINASIM, M.Kes
Rumah Sakit Umum Pusat Wahidin Sudirohusodo
Makassar

Pendahuluan

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan pembunuh nomor 1 di dunia dan masih banyak

faktor risiko yang belum diketahui, salah satunya kopi. Kopi adalah salah satu minuman yang

paling banyak dikonsumsi di dunia. Masyarakat Indonesia mulai menggemari kopi seiring

dengan berkembangnya jenis dan varian kopi saat ini. Cita rasa yang kuat pada kopi diperoleh

dari senyawa kimiawi yang terkandung dalam kopi yaitu kafein, diterpenes, flavonoids,

polipenols. Senyawa ini dapat mempengaruhi sistem saraf dan juga regulasi peredaran darah di

dalam tubuh. Pada sistem saraf, kafein berpengaruh dalam pencegahan rasa kantuk, menaikkan

daya tangkap panca indera, mempercepat daya pikir dan mengurangi rasa lelah. Di dalam tubuh,

kafein bersifat antagonis terhadap kerja senyawa adenosine, sehingga membuat seseorang tidak

mengantuk usai meminum kopi dan memiliki energi ekstra atau dapat menyebabkan seseorang

mengalami insomnia sesaat.

Hubungan antara kebiasaan konsumsi kopi dengan penyakit jantung koroner masih belum jelas,

masih menjadi perdebatan apakah bersifat prediktif atau protektif. Beberapa penelitian
menunjukkan hasil yang berbeda, tergantung dari disain studinya seperti yang dilakukan oleh

para peneliti dari berbagai negara. Hasil meta analisis dari beberapa studi kasus kontrol

didapatkan efek prediktif dari konsumsi kopi, akan tetapi hasil meta analisis dari beberapa studi

kohor ataupun studi potong lintang menunjukkan efek protektif dari asupan kopi.
Konsumsi Kopi dan Penyakit Jantung Koroner

Menurut World Health Organization (WHO), penyakit jantung koroner (PJK) merupakan

pembunuh nomor 1 dalam 15 tahun terakhir di dunia, dan telah menyebabkan sekitar 7,4 juta

kematian pada tahun 2015. Di Indonesia sendiri, PJK merupakan pembunuh nomor 2 setelah

stroke. Kopi merupakan minuman yang telah menjadi kebutuhan bagi sebagian besar orang di

dunia. Studi yang dilaporkan dari American Heart Association Journal Circulation, orang yang

mengonsumsi kopi kurang dari cangkir sehari dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit

kardiovaskuler, penyakit neurologik, penyakit diabetes mellitus dan mencegah bunuh diri.

Meskipun tidak menyebabkan penyakit jantung koroner (PJK) secara langsung, terdapat

beberapa variable yang secara statistik menunjukkan hubungan positif terutama pada populasi

perempuan, sebuah studi meta analisis prospektif melibatkan 21 studi melaporkan konsumsi 4-6

cangkir perhari pada pemantauan jangka panjang menurunkan risiko PJK, studi lainnya

melaporkan penurunan risiko PJK hingga 5%, dan pada suatu meta analisis mengatakan

konsumsi kopi 1,5 cangkir perhari menurunkan risiko sebesar 11% dan konsumsi 5 cangkir

perhari menurunkan risiko PJK sebesar 7%.

Mekanisme kopi yang diperankan oleh kafein untuk mempengaruhi tubuh terutama dengan

memblokir reseptor adenosine yang menyebabkan peningkatan sekreksi katekolamin: adrenalin,

dopamine dan serotonin, efek tersebutlah yang akan merangsang sistem saraf pusat, percepatann

denyut jantung dan vasodilatasi darah yang juga akan terjadi peningkatan tekanan darah yang

kurang signifikan. Dilihat dari beberapa penelitian terhadap responden tanpa komorbid sepeerti

hipertensi dan riwayat penyakit jantung sebelumnya, hubungan kebiasaan mengonsumsi kopi

dapat menjadi efek protektif terhadap penyakit kardiovaskular seperti stroke, penyakit jantung

coroner dan infark miokard. Dari hasil studi kohor yang dilakukan oleh Kokubo et all di Jepang
didapatkan kesimpulan bahwa dengan frekuensi yang berbeda, konsumsi kopi yang tinggi

bermanfaat untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler, infark miokard, stroke, infark

serebral. Namun pada penelitian lain, didapati hasil studi yang menunjukkan bahwa minum kopi

dapat meningkatkan penyakit kardiovaskular dengan mekanisme peningkatan konsentrasi

kolestrol total, peningkatan LDL, penurunan kolestrol HDL, dan peningkatan konsentrasi

homosistein.

Data mengenai hubungan antara minum kopi dan risiko jantung koroner menunjukkan beberapa

pertentangan. Tidak ada hasil yang sesuai dengan studi epidemiologi dan klinis yang dapat

menunjukkan bahwa karena perkembangan efek negatif toleransi tubuh dari konsumsi kopi

menurun.

Sebuah jurnal yang dipublikasikan oleh American Heart Association pada tahun 2006 tidak

menunjukkan bukti yang kuat mengenai hubungan konsumsi kopi dengan peningkatan faktor

risiko PJK. Sementara itu, pada tahun 2015 PLOS ONE Journal merilis jurnal yang meneliti

tentang adanya hubungan antara kopi dengan PJK, dengan kesimpulan yang didapatkan yaitu

mengkonsumsi lebih dari 2 cangkir kopi sehari dikaitkan dengan peningkatan risiko PJK.

Manfaat Kopi untuk Kesehatan Jantung

1. Dengan mengkonsumsi kopi hitam di pagi hari juga dapat menurunkan risiko serangan

jantung karena tinggi kadar anti oksidan. Senyawa anti oksidan dalam kopi ini ternyata juga

bermanfaat untuk daya tahan tubuh si penikmat kopi ini.

2. Mencegah jantung coroner, penyakit jantung kronik yang tidak hanya menyerang lansia

patut diwaspadai. Untuk mencegah jantung terkena penyakit coroner, terutama yang

memiliki berat
badan di atas ideal, dapat meminum segelas kopi tawar hangat setiap hari diimbangi dengan

olahraga dan diet

3. Meminimalisir penyumbatan pada jantung, merupakan salah satu gejala awal dari penyakit

jantung kronis. Mengkonsumsi, segelas kopi tawar secara berkala untuk mengurangi

penyumbatan dan penyempitan pembuluh darah pada jantung.

4. Perilaku minum kopi dan kemampuan pengendalian stress dapat mencegah risiko terjadinya

penyakit jantung kronik.

Efek Negatif Kopi terhadap Jantung

Salah satu efek negatif kopi adalah memicu peningkatan detak jantung. Hal ini juga bisa

menyebabkan fibrilasi atrium atau perubahan irama detak jantung. Kafein dalam kopi bisa

memicu pelepasan hormon norepinefrin yang menghasilkan efek stimulasi mirip adrenalin.

Selain itu, kafein juga bisa meningkatkan jumlah kalsium dalam sel-sel jantung yang turut

mempengaruhi aktivitas pemompaan jantung. Namun, hingga saat ini belum ada riset ilmiah

yang membuktikan konsumsi kopi bisa memicu risiko penyakit jantung. Meski demikian, orang

yang memiliki kondisi jantung abnormal atau tekanan darah tinggi tidak boleh mengonsumsi

kafein berlebihan.

Aturan minum kopi yang baik dan sehat untuk jantung:

1. Batasi konsumsi hingga 3-5 cangkir kopi setiap harinya. Satu cangkir kira-kira setara

dengnan 150 mililiter.

2. Maksimal kafein yang dikonsumsi dalam kopi adalah 400 miligram. Kandungan kafein

dalam tiap kopi berbeda, perlu diperhatikan, kopi kira-kira mengandung 40-120 mg kafein

dalam 1 cangkirnya.
3. Jenis kopi yang dipilih sebaiknya dipilih kopi hitam.

4. Hindari mengkonsumsi kopi dengan campuran krim dan gula yang berlebihan. Tingginya

asupan lemak dan gula yang terkandung didalamnya memiliki efek samping terhadap

kesehatan.

5. Untuk ibu hamil dan menyusui asupan kafein dibatasi, dibawah 200 miligram perhari.

Anda mungkin juga menyukai