DI SUSUN OLEH
OLEH
HARTINA
NPM : 14.16.03881
KATA PENGANTAR
kepada
semua
pihak
yang
berperan
dalam
penulis
berharap
semoga
proposal ini
dapat
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................
A. Latar Belakang...........................................................
B. Identifikasi Masalah
C. Perumusan Masalah..................................................
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian...............................
E. Manfaat Penelitian......................................................
i
ii
1
1
3
3
5
6
8
9
10
13
14
16
19
19
20
22
22
22
23
23
24
JADWAL PENELITIAN.....................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Khususnya di Indonesia, yang memiliki wilayah luas dan jumlah penduduk yang
besar, sangat rawan terjadinya krisis pangan.
Hampir seluruh masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras sebagai
makanan pokok. Pemerintah perlu menyediakan persediaan beras yang
mencukupi untuk konsumsi sehari-hari rakyatnya dengan kualitas yang baik
dan sesuai dengan daya beli masyarakat. Namun masih ada permasalahan
yang harus diselesaikan oleh pemerintah, karena ternyata jumlah masyarakat
Indonesia yang mampu membeli beras dengan harga pasar normal masih
sangat terbatas. Hal ini dikarenakan masih terdapat banyak masyarakat yang
berpenghasilan rendah sehingga berpengaruh pada daya beli mereka terhadap
kebutuhan pangan.
Saat ini Indonesia masih menghadapi masalah kemiskinan dan
kerawanan pangan yang harus ditanggulangi bersama oleh pemerintah dan
masyarakat. Masalah kemiskinan ini seakan tidak pernah berhenti dibahas dan
diperhatikan banyak cendekiawan, politisi, bahkan pemuka agama. Kemiskinan
manusia tidak hanya dilihat dari tingkat pendapatan yang rendah, juga harus
dikaitkan dengan tingkat pendidikan dan kesehatan, atau hidup dalam
adanya
Instruksi
Presiden
Nomor
Tahun
2008
melakukan
upaya
seluruh
Indonesia
untuk
meningkatkan
ketahanan
pangan
dan
memberikan
Raskin
mulai
dari
tingkat
Pusat,
Provinsi,
Kabupaten/Kota
Raskin
telah mengalami
beberapa
kali
penyesuaian,
namun
banyaknya
jumlah
Rumah
Tangga
Sasaran
di Desa
Pulau Tambak, tentunya tidak lepas dari hambatan dalam program penyaluran
beras bersubsidi. Penulis ingin melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengkaji
efektivitas Program Raskin dan memetik pelajaran dalam rangka perbaikan
program ini. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai
pendistribusian beras Raskin di wilayah Kecamatan tersebut, terkait dengan
tujuannya untuk mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Miskin melalui
pemenuhan sebagian kebutuhan pangan pokok berupa beras. Diharapkan
dengan Program Raskin yang efektif, maka kebutuhan pangan masyarakat
miskin dapat terpenuhi dengan baik.
B.
Identifikasi Masalah
Seiring dengan perubahan paradigma dalam pembangunan ekonomi
yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi saja namun juga
pada penanggulangan masalah kemiskinan, maka sudah sepantasnya apabila
pemerintah dituntut untuk dapat mengentaskan masalah kemiskinan tersebut
dengan pengadaan paket-paket kebijakan yang memberikan perlindungan pada
pemerintah
setempat
dengan
pihak
yang
bersangkutan
dalam
pelaksanaan Program Raskin di Desa ini. Untuk itu, diharapkan distribusi beras
untuk keluarga miskin ini dapat menjangkau jumlah keseluruhan rumah tangga
miskin di Desa Pulau Tambak Amuntai Selatan.
Maka penulis memilih judul kontribusi program raskin bagi masyarakat
Desa Pulau Tambak karena penulis sangat tertarik dengan masalah program
bantuan pangan yang dilaksanakan oleh pemerintah di lingkup Kecamatan
Amuntai Selatan. Tentunya perlu dilakukan pendataan keluarga miskin yang
layak menerima manfaat dari Program Raskin ini secara baik dan benar agar
program beras berubsidi ini dapat tepat sasaran dan memberikan kontribusi
yang nyata bagi masyarakat.
C. Rumusan Masalah
Pemerintah telah menggulirkan kebijakan penanggulangan kemiskinan
melalui program-program anti kemiskinan. Program-program anti kemiskinan
tersebut diantaranya adalah Program Raskin. Program Raskin
tersebut
sajakah
kendala
yang
dihadapi
dalam
pelaksanaan
mengetahui
besaran
kontribusi
Program
Raskin terhadap
mengetahui
kendala
yang
dihadapi
dalam
pelaksanaan
E.
Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Akademisi
Sebagai salah satu bahan kajian dalam menambah khasanah
ilmu pengetahuan di bidang social ekonomi, khususnya mengenai
pembangunan
social
ekonomi
yang
berbasis
pada
peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
2. Bagi Pemerintah Daerah
Sebagai
salah
satu
bahan
pertimbangan
dalam
hal
3. Bagi masyarakat
Diharapkan dapat mengetahui secara jelas tujuan, manfaat dan
fungsi masyarakat melalui keikut-sertaannya dalam mensukseskan
program- program penanggulangan kemiskinan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kontribusi
Bagi masyarakat awam mungkin kurang begitu memahami apa
pengertian kontribusi secara teoritis. Masyarakat awam mengartikan kontribusi
sebagai sumbangsih atau peran, atau keikutsertaan seseorang dalam suatu
kegiatan tertentu. Ada banyak definisi kontribusi dari berbagai ahli. Mereka
mengartikan kontribusi menurut sudut pandangnya masing-masing. Mungkin
sebagian dari anda pernah mendengar penggalan kalimat seperti ini dalam
melakukan pembangunan di daerah masyarakat harus ikut berkontirbusi dalam
pembangunan desa kata kontribusi disini diartikan sebagai adanya ikut campur
masyarakat baik dalam bentuk tenaga, fikiran dan kepedulian terhadap suatu
program atau kegiatan yang dilakukan pihak tertentu.
Kontribusi tidak bisa diartikan hanya sebagai keikutsertaan seseorang
secara formalitas saja, melainkan harus ada bukti nyata atau aksi nyata bahwa
orang atau kelompok tersebut ikut membantu ikut turun ke lapangan untuk
mengsukseskan suatu kegiatan tertentu. Bentuk kontribusi yang bisa diberikan
oleh masyarakat harus sesuai dengan kapasitas atau kemampuan masingmasing orang tersebut. Individu atau kelompok bisa menyumbangkan pikirannya,
tenaganya, dan materinya demi mengsukseskan kegiatan yang direncanakan
demi untuk mencapai tujuan bersama. Itulah pengertian kontribusi secara umum.
Definisi kontribusi menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
mengartikan mengartikan kontibusi sebagai bentuk iuran uang atau dana pada
suatu forum, perkumpulan dan lain sebagainya. Kontribusi sebagai sokongan
berupa uang atau sokongan malah dalam pengertian tersebut mengartikan
kontribusi ke dalam ruang lingkup yang jauh lebih sempit lagi yaitu kontribusi
sebagai bentuk bantuan yang dikeluarkan oleh individu atau kelompok dalam
bentuk uang saja atau sokongan dana.
Jadi bisa disimpulkan berdasarkan pengertian diatas bahwa kontribusi
merupakan bentuk bantuan nyata berupa uang terhadap suatu kegiatan tertentu
untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya.
Namun, kiranya kontribusi tidak boleh hanya diartikan sebagai bentuk
bantuan uang atau materi saja. hal ini akan membatasi bentuk kontribusi itu
sendiri. Maksudnya, hanya orang-orang yang memiliki uang saja yang bisa
melakukan kontribusi, sedangkan kontribusi disini diartikan sebagai keikutsertaan
atau kepedulian individu atau kelompok terhadap suatu kegiatan.
B. Pengertian Program
Ada dua pengertian untuk istilah program, yaitu pengertian secara
khusus dan umum. Menurut pengertian secara umum, program dapat diartikan
sebagai rencana. Apabila program langsung dikaitkan dengan evaluasi program
maka program didefinisikan dari suatu unit atau kesatuan kegiatan yang
merupakan realisasi atau implimentasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam
proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang
melibatkan sekelompok orang.
Ada tiga pengertian penting dan perlu ditekankan dalam menentukan
program, yaitu (1) realisasi atau implimentasi suatu kebijakan, (2) terjadi dalam
waktu relatif lama-bukan kegiatan tunggal tetapi jamak berkesinambungan, dan
(3) terjadi dalam organisasi yang melibatkan sekelompok orang.
Sebuah program bukan hanya kegiatan tunggal yang dapat diselesaikan
dalam waktu singkat, tetapi merupakan kegiatan berkesinambungan karena
melaksanakan suatu kebijakan. Oleh karena itu, sebuah program dapat
berlangsung dalam kurung waktu relatif lama. Pengertian program adalah suatu
unit atau kesatuan kegiatan maka program merupakan sebuah sistem, yaitu
rangkaian
kegiatan
yang
dilakukan
bukan
hanya
satu
kali
tetapi
C. Program Raskin
Program Raskin merupakan salah satu program pemerintah dari 3
kluster upaya penanggulangan kemiskinan, yaitu Kluster I (Bantuan dan
Perlindungan Sosial), Kluster II (PNPM Mandiri), dan Kluster III (Kredit Usaha
Rakyat). Program Raskin masuk di dalam Kluster I bersama program
perlindungan dan bantuan sosial lainnya seperti Jamkesmas, Bantuan Langsung
Tunai (BLT), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bantuan Operasional
Siswa (BOS). Sepuluh tahun lebih Program Raskin telah dilaksanakan
pemerintah untuk membantu pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat dan
telah dirasakan manfaatnya untuk membantu meringankan beban pengeluaran
masyarakat. Karena itu pemerintah tetap mengalokasikan anggaran untuk
Program Raskin. Namun sebelum mengetahui lebih jelas mengenai Program
Beras untuk Keluarga Miskin ini, maka kita perlu mengetahui pengertian
kemiskinan terlebih dahulu.
Kemiskinan merupakan sebuah kondisi yang berada di bawah garis nilai
standar kebutuhan minimum, baik untuk makanan dan non makanan, yang
disebut garis kemiskinan (poverty line) atau batas kemiskinan (poverty
threshold). Garis kemiskinan adalah sejumlah rupiah yang diperlukan
setiap
individu
untuk
dapat
membayar
oleh
kilo kalori per orang per hari dan kebutuhan non- makanan yang terdiri dari
perumahan, pakaian, kesehatan, pendidikan, transportasi, serta aneka barang
dan jasa lainnya (BPS dan Depsos, 2002). Menurut Riant Nugroho Dwidjowijoto,
kriteria
kemiskinan
yang
menggunakan
pendekatan
gabungan
antara
konsep kebutuhan dasar dan rumah tangga menghasilkan empat asumsi dasar,
yaitu (1) unit masyarakat paling kecil adalah keluarga sehingga status
kemiskinan seseorang/individu sangat terkait dengan status kemiskinan
keluarga/rumah tangga; (2) setiap rumah tangga miskin selalu beranggotakan
individu miskin sehingga keberhasilan menentukan sebuah rumah tangga miskin
berarti menunjukkan keberhasilan menentukan individu-individu miskin dalam
sebuah rumah tangga; (3) kebutuhan dasar lebih mudah diformulasikan dalam
unit rumah tangga dibandingkan dalam unit individu; (4) tidak setiap individu
miskin mampu mempunyai pekerjaan dan penghasilan, dan tidak setiap individu
miskin yang mempunyai/memiliki pekerjaan dan penghasilan itu mampu
memenuhi standar minimal konsumsi untuk dirinya sendiri (Riant Nugroho
Dwidjowijoto, 2007 : 152).
Perlu disadari bahwa kemiskinan bukan hanya sederetan angka, tetapi
menyangkut nyawa jutaan rakyat miskin, terutama masyarakat yang tinggal di
pedesaan, kawasan pesisir, dan kawasan tertinggal. Sehingga masalah
kemiskinan menyentuh langsung nilai-nilai kemanusiaan, kesetaraan dan
keadilan. Masalah kemiskinan ini berkaitan erat dengan tidak terpenuhinya hakhak dasar masyarakat miskin dalam mempertahankan dan mengembangkan
kehidupannya
secara
bermartabat.
Untuk
bisa
bermartabat
dalam
Februari
mempunyai
untuk
mengakses
kebutuhan
pokok
bagi
adalah
kebutuhan
pangan.
Kebutuhan
pangan
Raskin
untuk
memberikan
akses
kepada
mereka
dalam
penyaluran
beras
bersubsidi
bagi
kelompok
masyarakat
miskin.
belakang,
kebijakan
pemerintah,
tujuan,
sasaran,
pengelolaan,
2. Bentuk Bantuan
Program Raskin ini memberikan bantuan kepada Rumah Tangga
Sasaran berupa penjualan beras murah yang disubsidi oleh pemerintah. Pihak
kelurahan setiap awal bulan akan menerima kiriman beras dari Perum
BULOG. Jumlah kiriman beras adalah sesuai dengan kuota alokasi yang telah
ditentukan untuk tiap kelurahan. Beras bersubsidi tersebut dikirim dalam bentuk
karungan, dan setiap karung beratnya adalah 20 kg. Beras tersebut akan dijual
kepada kelompok sasaran, yaitu keluarga miskin yang termasuk dalam kriteria
Rumah Tangga Sasaran
Penerima
Manfaat
Beras Raskin yang telah ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Jangka waktu yang diberikan kepada Rumah Tangga Sasaran untuk
membeli beras Raskin adalah selama enam hingga sepuluh hari. Hal ini juga
disesuaikan dengan keadaan Rumah Tangga Miskin yang membutuhkan waktu
untuk mempersiapkan uang pembelian beras tersebut.
3. Penyetoran Dana
Setelah pelaksana distribusi di kelurahan menyelesaikan penjualan
beras bersubsidi, pelaksana distribusi tersebut wajib menyetorkan uang hasil
penjualan beras ke petugas kecamatan. Petugas yang berhak menerima dana
pembayaran beras Raskin di kecamatan adalah Sekretaris Camat atau pegawai
kecamatan yang ditunjuk sebagai Ketua Tim Koordinasi Raskin Kecamatan.
Setelah itu petugas penerima dana tersebut harus menyetorkan uang hasil
penjualan beras Raskin dari tiap kelurahan ke rekening BULOG di bank yang
telah ditunjuk yaitu BRI.
4. Pelaporan
Pelaporan hasil pelaksanaan program dilakukan setiap bulan oleh
pihak BULOG Subdivre.
E.
Tujuan, Sasaran,
No. Kriteria, Bentuk,
Indikator
Keberhasilan
1.
Tujuan
PROGRAM
RASKIN
2.
Sasaran
Kriteria
4.
Bentuk Program
F.
Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian: kemiskinan
absolut, kemiskinan relatif dan kemiskinan kultural. Seseorang termasuk
golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis
kemiskinan, tidak cukup untak memenuhi kebutuhan hidup minimum: pangan,
sandang, kesehatan, papan, pendidikan. Seseorang yang tergolong miskin
relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di
bawah kemampuan masyarakat sekitarnya. Sedang miskin kultural berkaitan
erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau
berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari fihak lain
yang membantunya.
juga dapat
G.
Penyebab Kemiskinan
Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yakni
kemiskinan alamiah dan karena buatan. Kemiskinan alamiah terjadi antara lain
akibat sumber daya alam yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah dan
bencana alam.
Kemiskinan "buatan" terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di
masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai
sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia, hingga mereka
tetap miskin. Perlu disadari bahwa lembaga-lembaga dalam pasaran faktor dan
produk
merupakan
penentu-penentu
penting
mengenai
bagaimana
pembangunan
menimbulkan
proses-proses
yang
sekaligus
yang
terfokus
pada
pertumbuhan
tersebut
akhirnya
dan
Lange,
1995 :
14).
Kemiskinan
meningkat secara
(vicious
circle
of
poverty).
Adanya
keterbelakangan,
Rendahnya
produktivitas
mengakibatkan
mengakibatkan
H. Indikator Kemiskinan
Suatu objek dalam penelitian mempunyai ciri atau sifat. Jika kita
mengukur suatu objek dalam penelitian, yang diukur sebenarnya bukan
objek tersebut, bukan pula sifatnya, tetapi yang diukur adalah indikan dari ciri
atau sifat objek tersebut. Maka dalam kajian penelitian dengan objek
kemiskinan, akan ditentukan indikan dari ciri atau sifat kemiskinan.
BPS
memberikan
14
kriteria
yang
dijadikan
sebagai
indikator
lantai
bangunan
tempat
tinggal
terbuat
dari
tanah/bambu/kayu murahan
3. Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari bambu/rumbia/kayu berkualitas
rendah/tembok tanpa diplester
4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar / bersama-sama dengan rumah
tangga lain
5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik
6. Sumber
air
minum
terlindung/sungai/air hujan
berasal
dari
sumur/mata
air
tidak
7. Bahan
bakar
untuk
memasak
sehari-hari
adalah
sanggup
membayar
biaya
pengobatan
di
puskesmas
atau poliklinik
12. Sumber penghasilan kepala rumahtangga adalah: petani dengan
luas lahan
memiliki
tabungan/barang
yang
mudah
dijual
dengan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah pada Desa Pulau Tambak Kecamatan Amuntai
Selatan. Pemilihan lokasi penelitian karena lokasi penelitian tidak jauh dari
tempat tinggal peneliti. Peneliti tertarik untuk meneliti kontribusi program raskin di
desa ini.
B. Metode Penelitian
Tipe penelitian yang dipergunakan dalam penelitian pada Desa Pulau
Tambak Kecamatan Amuntai Selatan adalah tipe penelitian semi deskriftif, yaitu
penelitian yang sifatnya menggambarkan secara umum penelitian yang
dilakukan. Hanya bagian-bagian tertentu saja yang diuraikan pada laporan
penelitian ini, yaitu berkaitan dengan kontribusi program raskin terhadap
masyarakat.
Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data yang dilakukan untuk
kepentingan analisis dan pembahasan hasil penelitian dibedakan ke dalam dua
bagian yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari
sumbernya langsung, diantaranya kepala desa, dan masyarakat penerima raskin
dan masyarakat bukan penerima raskin. Sedangkan data sekunder di dapat dari
penelitian, penglihatan peneliti langsung.
Dengan metode pendekatan tersebut diharapkan upaya pemahaman
kontribusi program raskin terhadap masyarakat dapat dilketahui secara lebih
komprehensif dan nyata.
1 Orang
2. Aparat Desa
10 Orang
3. Penerima Raskin
50 Orang
4. Bukan Penerima
39 Orang
Jumlah
100 Orang
Karena jumlah populasi tepat 100, maka sampel penelitian ini akan
dilakukan terhadap semua jumlah populasi yaitu 100 orang.
dan
keterangan
atau
kenyataan
yang
benar
sehingga
dapat
2. Dokumentasi
Dokumentasi yang dilakukan yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, agenda, dan sebagainya, yang berkaitan dengan tema penelitian.
3. Metode Wawancara
Metode Wawancara yang digunakan yaitu dengan cara percakapan
antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara sampel dan pewawancara,
dengan tujuan untuk mendapatkan informasi dimana sang pewawancara
melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh sampel secara langsung.
DAFTAR PUSTAKA
Penelitian
Suatu
Pendekatan
JADWAL PENELITIAN
No.
Kegiatan
Persiapan
a. Mengurus Perizinan
b.
c. Menentukan
responden
d. Menyusun Instumen
Penelitian
Pelaksanaan
September
1
2
3
4
a. Pengumpulan Data
b. Klasifikasi
Tabulasi
c. Penarikan
Kesimpulan
Penyelesaian
dan
a. Penyusunan
Laporan Penelitian
b. Cetak
Laporan/Perbanyak
Bulan
Oktober
2
3
November
1
2
3
4
X
X
X
X
X
X
X
X