Anda di halaman 1dari 7

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

SAMBUTAN PADA
KEGIATAN REMBUK STUNTING (AKSI #)
DI KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

Penajam, 03 Juni 2021

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Salam sejahtera bagi kita sekalian.
Ise Kabar Taka?
Yth. Wakil Bupati Penajam Paser Utara;
Yth. Saudara Ketua DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara;
Yth. Plt. Sekretaris Daerah, Para Pejabat, Unsur Pimpinan dan
Staf di lingkungan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser
Utara;
Yth. Para Camat, Lurah dan Kepala Desa se- Kabupaten Penajam
Paser Utara;
Yth. Para Peserta Rembug Stunting (Aksi 3) serta hadirin dan
undangan yang berbahagia.

1
Marilah senantiasa kita haturkan puji dan syukur kehadirat
Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga pagi hari ini kita
masih diberi kesempatan untuk melanjutkan tugas-tugas
pemerintahan, pembangunan serta pelayanan kepada
masyarakat, masih dalam suasana Pandemi Covid-19.
Mengawali sambutan ini, saya menyampaikan apresiasi yang
setingi-tingginya atas terselenggaranya acara ini. Semoga melalui
acara ini tercipta komitmen seluruh pihak yang hadir dalam
menanggulangi permasalahan stunting secara bersama, serta
program yang telah dirancang dapat terealisasi dengan baik.
Hadirin dan Undangan yang berbahagia,
Seperti kita ketahui bersama, persoalan stunting telah
menjadi agenda pembangunan nasional, dan kabupaten Penajam
Paser Utara menjadi salah satu kabupaten prioritas, dari 100
kabupaten/kota di Indonesia.
Stunting tidak hanya mengenai pertumbuhan anak yang
terlambat, namun juga berkaitan dengan perkembangan otak
yang kurang maksimal. Hal ini menyebabkan kemampuan

2
mental dan belajar yang dibawah rata-rata dan bisa berakibat
pada prestasi sekolah yang buruk.
Menurut WHO, batasan prevalensi stunting suatu wilayah
sebesar 20 persen. Secara nasional, prevalensi stunting menurun
dari 37,2 persen menjadi 30,8 persen. Meskipun sudah menurun,
tetapi masih jauh dari batasan WHO. Begitupun, kasus stunting di
kabupaten kita, yang sampai saat ini masih memerlukan
perhatian khusus.
Hadirin dan para peserta rembug stunting yang saya
hormati,

Tingkat prevalensi stunting yang masih tinggi, perlu segera


kita atasi bersama. Baik pemerintah kabupaten maupun
pemerintah desa, individu, komunitas, CSR maupun lembaga
swasta harus bersinergi dan bersatu dalam upaya
penanggulangan stunting.
Sesuai dengan strategi nasional dalam penanggulangan
stunting, telah ditetapkan 5 (lima) pilar pencegahan stunting
diantaranya: Komitmen dan Visi Kepemimpinan, Kampanye
Nasional dan Komunikasi Perubahan Perilaku, Konvergensi
Koordinasi dan Konsolidasi Program antara Pusat, Daerah dan

3
Desa, Ketahanan pangan dan yang terakhir adalah Pemantauan
dan Evaluasi.
Dalam rangka pelaksanaan strategi tersebut, maka pada hari
ini kita mengadakan rembuk stunting yang ketiga, yang mana
setelah pelaksanaan kegiatan ini saya harapkan dapat
meningkatkan komitmen bersama dalam penurunan dan
pencegahan stunting di kabupaten Penajam Paser Utara.
Kunci pencegahan dan penanganan kasus stunting adalah di
1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), sehingga perhatian kepada
ibu hamil dan balita dibawah dua tahun, baik melalui intervensi
gizi spesifik, maupun intervensi sensitive perlu terus kita
upayakan. Terkait hal ini, saya minta agar intervensi ini tidak
hanya dilakukan oleh sektor kesehatan saja, tetapi juga harus
dilaksanakan oleh sektor yang lain. Karena tingkat keberhasilan
program ini sangat dipengaruhi sektor non kesehatan dengan
proporsi dukungan mencapai 70 persen. Dukungan tersebut
diantaranya melalui pembangunan sanitasi, air bersih,
penyediaan pangan yang aman dan bergizi dan utamanya
pemahaman secara baik, serta kepedulian masing-masing

4
individu maupun masyarakat untuk mengoptimalkan perannya
dalam upaya penanggulangan stunting.
Hadirin dan Undangan yang berbahagia,
Pandemi Covid-19 yang terjadi hingga saat ini, telah kita
rasakan dampaknya, terutama di bidang kesehatan dan gizi
masyarakat. Kondisi ini dapat dilihat dari layanan posyandu
balita maupun ibu hamil yang mengalami penurunan, baik
karena penghentian penyelenggaraan posyandu maupun faktor
ketakutan masyarakat untuk mengunjungi posyandu dan
fasilitas kesehatan ibu dan balita.
Dampak tersebut tentunya sangat berpotensi dalam
meningkatkan kasus stunting dan berpotensi mengancam target
menurunkan angka stunting baik di tingkat daerah maupun di
tingkat nasional. Di sisi lain, masalah gizi tetap harus menjadi
prioritas yang tidak boleh kita abaikan. Pemerintah daerah tetap
memiliki kewajiban untuk menjamin untuk menjamin
kecukupan gizi masyarakat.
Oleh karenanya, saya minta kepada seluruh Perangkat
Daerah bersama stake holder terutama dalam melakukan
inovasi-inovasi dalam kondisi pandemi, agar upaya pemenuhan

5
gizi masyarakat, utamanya bagi mereka yang rentan seperti ibu
hamil dan anak balita, bisa tetap terpenuhi dengan tetap
menerapkan secara ketat protokol kesehatan.
Hadirin dan para peserta rembug stunting yang saya
hormati,
Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya juga minta agar
ditingkat desa/kelurahan, bidan desa dan petugas gizi
puskesmas, bersama-sama dengan kader masing-masing untuk
kembali melakukan penelusuran dalam pengidentifikasian bayi
dan balita yang berpotensi stunting. Balita berpotensi stunting
ini harus ditangani bersama, tidak hanya oleh puskesmas, tetapi
juga rumah sakit dengan melibatkan dokter-dokter anak yang
ada di daerah.
Dan kepada para Camat, agar memfasilitasi dan
mengkoordinir desa dan kelurahan. Pastikan kegiatan
penurunan dan pencegahan stunting di tingkat desa/kelurahan
dapat terlaksana dengan baik.
Pada kesempatan ini, tak lupa pula saya sampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh komponen
masyarakat, perangkat Pemerintah Daerah dan segenap para

6
pemangku kepentingan, atas kerjasama dan dukungannya dalam
upaya penanggulangan dan pencegahan stunting selama ini.
Hadirin dan Undangan yang berbahagia,
Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan pada
kesempatan ini. Saya berharap kemitraan ini dapat terus terjalin
untuk mewujudkan Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi
Kabupaten Zero Stunting.
Tidak lupa saya berpesan, mari tetap patuhi protokol
kesehatan, dimanapun dan kapanpun. Tetap kenakan masker,
mencuci tangan, menjaga jarak dan hindari kerumunan. Sehat
selalu dan tetap semangat.
Akhirnya dengan mengucap “Bismillahirrahmaanirrahiim”,
Kegiatan Rembuk Stunting (Aksi 3) di Kabupaten Penajam
Paser Utara, secara resmi saya nyatakan dibuka. Semoga Allah
SWT, Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi dan
membimbing kita sekalian. Aamiin Yaa Robbalalamin.
Sekian dan terima kasih,
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
BUPATI
ttd.
H. ABDUL GAFUR MAS’UD, SE, ME
7

Anda mungkin juga menyukai