Anda di halaman 1dari 10

PROGRAM PENCEGAHAN STUNTING MAHASISWA KKN-T IAIN LANGSA

X BKKBN ACEH MELALUI PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT


DI DESA SIDODADI
Rianto1, Rahiman Effend2, Zaid Al Asyi3, Indah Sari4, Gita Lianda5, Tata Alfajanur6, Sela
Hermayana7, Wanda Nur Fadillah8, Putri Mauliza9, Isna Nabilah10
1 Komunikasi Dan Penyiaran Islam, Ushuluddin Adab Dan Dakwah, IAIN Langsa
2Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, Ushuluddin Adab Dan Dakwah, IAIN Langsa
3Perbankan Syariah, Ekonomi Dan Bisnis Islam, IAIN Langsa

4Hukum Pidana Islam, Syariah, IAIN Langsa

Alamat Email : kknsidodadi2023@gmail.com

Abstrak
Pelaksanaan program pencegahan stunting melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat di Desa
Sidodadi Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa. Dengan mengintegrasikan pendekatan gizi dan
ekonomi, ini bertujuan untuk meningkatkan kondisi kesejahteraan masyarakat dan secara simultan
mengurangi resiko stunting pada balita. Metode yang digunakan melibatkan sosialisasi terkait
pencegahan stunting, melakukan budidaya sayuran hijau, serta melakukan kolaborasi erat dengan
masyarakat dan perangkat desa. Hasil menunjukkan adanya peningkatan partisipasi dan respon positif
masyarakat dalam kegiatan yang kami jalankan, serta pemahaman gizi seimbang yang lebih baik.
Dampak positif ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pencegahan stunting
di tingkat desa. Meskipun demikian, ditemukan beberapa tantangan seperti, harus lebih ekstra dalam
membangun komunikasi dengan para orangtua yang anaknya sudah ditetapkan stunting.
Rekomendasi untuk pengembangan ke depan mencakup penguatan pelatihan gizi, peningkatan usaha
ekonomi, serta peningkatan kerjasama dengan lembaga kesehatan dan pemerintah daerah. Penyuluhan
periodik dan pemanfaatan teknologi juga diidentifikasi sebagai strategi tambahan untuk memperkuat
kesadaran dan akses terhadap informasi kesehatan dan ekonomi.Ini memberikan kontribusi pada
pemahaman praktis tentang pelaksanaan program pencegahan stunting yang bersifat menyeluruh dan
berkelanjutan di tingkat desa, dengan harapan dapat menjadi contoh serupa di desa lainnya.
Kata Kunci: Pencegahan Stunting, Gizi, Pemberdayaan Ekonomi

Abstract
Implementation of a stunting prevention program through community economic empowerment in Sidodadi
Village, Langsa Lama District, Langsa City. By integrating nutritional and economic approaches, this aims to
improve the welfare conditions of the community and simultaneously reduce the risk of stunting in children under
five. The methods used involve outreach regarding stunting prevention, cultivating green vegetables, and
collaborating closely with the community and village officials. The results show an increase in participation and
positive response from the community in the activities we carry out, as well as a better understanding of balanced
nutrition. This positive impact is expected to make a significant contribution to preventing stunting at the village
level. However, several challenges were found, such as having to be extra careful in building communication with
parents whose children have been diagnosed as stunting. Recommendations for future development include
strengthening nutrition training, increasing economic efforts, and increasing collaboration with health
institutions and local governments. Periodic outreach and the use of technology were also identified as additional
strategies to strengthen awareness and access to health and economic information. This contributes to practical
understanding of the implementation of comprehensive and sustainable stunting prevention programs at the
village level, with the hope that it can become a similar example in other villages .
Keywords: Stunting Prevention, Nutrition, Economic Empowerment
PENDAHULUAN
Desa Sidodadi yang terletak di Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa, menjadi

fokus kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan mengangkat Program Pencegahan

Stunting melalui Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat yang berkolaborasi langsung

dengan BKKBN Aceh. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak yang

dapat berdampak pada perkembangan fisik dan kognitif mereka. Masalah stunting di

desa Sidodadi sendiri disebabkan oleh beberapa faktor yakni masalah ekonomi, pola

makan, sanitasi dan pernikahan dini, dan juga bisa diakibatkan karena kurangnya

pemahaman orang tua terkait gizi anak. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis

situasi untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap stunting.

Program ini bertujuan untuk tidak hanya meningkatkan kesehatan anak-anak

tetapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Pertama, perlu

dilakukan studi mengenai tingkat kesehatan dan gizi anak-anak di Desa Sidodadi.

Pemahaman terhadap pola makan, asupan gizi, dan status kesehatan anak-anak dapat

memberikan gambaran awal mengenai potensi risiko stunting di wilayah tersebut.

Data ini dapat dihimpun melalui Bidan Desa setempat setelah mengikuti kegiatan

posyandu.

Kedua, analisis ekonomi keluarga menjadi aspek penting dalam konteks

pencegahan stunting. Kemampuan ekonomi keluarga secara langsung memengaruhi

akses terhadap makanan bergizi dan pelayanan kesehatan. Identifikasi tingkat

kemiskinan di Desa Sidodadi dan upaya peningkatan ekonomi masyarakat perlu

diperhatikan dalam merancang program pencegahan stunting yang efektif.

Selanjutnya, pemahaman terhadap sanitasi dan kebersihan lingkungan di Desa

Sidodadi dapat menjadi faktor yang signifikan dalam pencegahan stunting. Air bersih,

sanitasi yang baik, dan pola hidup sehat merupakan faktor penting untuk mencegah

penyakit yang dapat menyebabkan stunting. Evaluasi kondisi sanitasi rumah tangga
dan penyuluhan mengenai praktik hidup bersih perlu dilakukan untuk memastikan

lingkungan yang sehat bagi pertumbuhan anak-anak.

Keempat, menikah usia mudan merupakan bahwa pasangan belum

sepenuhnya matang secara emosional dan psikologis (Fadli, 2023). Kekurangan

pengalaman hidup dan pemahaman diri sendiri dapat menciptakan ketidakstabilan

emosional yang dapat mempengaruhi hubungan pernikahan. Pasangan yang

menikah pada usia muda mungkin belum memiliki stabilitas ekonomi yang cukup.

Hal ini dapat menyebabkan tekanan keuangan, kesulitan memenuhi kebutuhan

sehari-hari, dan kendala dalam merencanakan masa depan yang stabil.

Kelima, peran serta komunitas dan pemangku kepentingan lokal sangat

diperlukan. Melibatkan masyarakat setempat, lembaga pemerintah, dan organisasi

non-pemerintah dalam penyuluhan dan program pencegahan stunting dapat

memperkuat implementasi kebijakan. Sosialisasi mengenai pentingnya gizi seimbang,

pemeriksaan kesehatan rutin, dan praktik hidup sehat harus diintegrasikan dalam

budaya masyarakat Desa Sidodadi. Lembaga pemerintah, baik tingkat desa maupun

kota, memiliki tanggung jawab penting dalam memberikan dukungan infrastruktur

dan kebijakan yang mendukung pencegahan stunting. Ini mencakup upaya

peningkatan akses terhadap layanan kesehatan, fasilitas sanitasi yang memadai, serta

program-program bantuan gizi bagi keluarga dengan risiko stunting tinggi.

Kolaborasi dengan organisasi non-pemerintah juga dapat memperkuat

implementasi kebijakan, terutama dalam penyediaan sumber daya dan dukungan

teknis. Terakhir, monitoring dan evaluasi secara berkala perlu dilakukan untuk

menilai efektivitas program pencegahan stunting yang diimplementasikan di Desa

Sidodadi. Data hasil monitoring dapat digunakan sebagai dasar penyesuaian dan

perbaikan program agar lebih responsif terhadap perkembangan situasi kesehatan

anak-anak di desa tersebut. Dengan pendekatan holistik dan partisipatif, diharapkan

Desa Sidodadi dapat menjadi contoh sukses dalam pencegahan stunting.


METODE

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak yang dapat mempengaruhi

perkembangan fisik dan kognitif mereka. Ruang lingkup stunting mencakup berbagai

aspek, termasuk penyebab, dampak, pencegahan, dan penanggulangan. Berikut

adalah beberapa poin penting yang mencakup metode dan ruang lingkup dalam

melihat gejala stunting:

1. Penyebab Stunting Kurangnya Asupan gizi yang kurang, terutama pada 1.000 hari

pertama kehidupan (mulai dari konsepsi hingga usia dua tahun), dapat

menyebabkan stunting. Sehingga berefek Infeksi kronis seperti diare, infeksi

saluran pernapasan, dan parasit usus dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan

pertumbuhan anak.

2. Dampak Stunting Kurangnya pertumbuhan fisik Anak-anak yang mengalami

stunting biasanya memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari anak sebaya

mereka. Dampak kognitifnya itu adalah Stunting dapat mempengaruhi

perkembangan otak dan kognitif anak, yang dapat berdampak pada prestasi

akademis dan perkembangan intelektual.

3. Pencegahan dan Penanggulangan Pemberian nutrisi yang baik asupan gizi yang

cukup selama 1.000 hari pertama kehidupan sangat penting. Perbaikan sanitasi dan

lingkungan fasilitas sanitasi yang baik dan lingkungan yang bersih dapat

membantu mencegah infeksi. Oleh karena itu pendidikan kesehatan kepada orang

tua dan masyarakat tentang pentingnya nutrisi dan kebersihan dapat membantu

mencegah stunting.

4. Monitoring dan Evaluasi Sistem pemantauan dan evaluasi diperlukan untuk

mengukur efektivitas program-program pencegahan stunting dan mengidentifikasi

area-area yang masih memerlukan perhatian.

Kelompok Sasaran yang diharapkan dari kegiatan KKN Tematik ini adalah

mahasiswa dapat ikut berperan dalam membantu pemerintah dan masyarakat


setempat dalam mengatasi permasalahan masyarakat yang ada khususnya masalah

stunting. Dengan demikian secara lebih spesifik, target yang ingin dicapai adalah

sebagai berikut:

1. Kelompok Sasaran Umum

Melalui KKN Tematik ini diharapkan mahasiswa mampu menerapkan

ilmu yang diperolehnya di kampus melalui program-program dan skill yang

telah mereka kuasai dan pelajari untuk diimplementasikan kepada masyarakat.

2. Kelompok Sasaran Khusus

Meningkatkan serta memberikan informasi dan pengetahuan kepada

masyarakat tentang kesadaran penanggulangan Stunting di tahun 2023 dan

meningkatkan kreativitas masyarakat dalam upaya pencegahan stunting

melalui pengolahan bahan pangan bergizi berbasis sumber daya pangan lokal.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilaksanakannya KKN Tematik X BKKBN Aceh selama 40 hari

terhitung mulai tanggal 1 November sampai tanggal 11 Desember 2023. Tahapan

pencapaian target hasil diuraikan menurut runtutan metode pelaksanaan dengan

beberapa modifikasi sesuai kondisi lapangan. Pelaksanaan KKN Tematik Institut

Agama Islam Negeri Langsa yang berlokasi di Desa Sidodadi, Kecamatan Langsa

Lama, Kabupaten Kota Langsa, Provinsi Aceh ini tujuan utamanya adalah

melaksanakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian pada

masyarakat dan membangun citra Universitas dalam rangka mensejahterakan desa

dan masyarakat melalui program-program yang dibawa oleh mahasiswa dan harus

diimplementasikan.

Dari beberapa manfaat yang ditemukan pelaksanaan KKN ini, bahwasanya

manfaat sebenarnya adalah lebih biasa mengetahui bagaimana dan seperti apa ciri

khas masyarakat, selain itu bisa memberikan pengarahan kepada masyarakat terkait

dampak serta cara dalam pencegahan stunting yang memberi yang bermanfaat dalam
segi pemberdayaan ekonomi masyarakat didesa sidodadi. Program kerja KKN

Tematik X BKKBN di Desa Sidodadi dibagi menjadi beberapa tahap pelaksanaan.

Tahap pelaksanaan program kerja dirincikan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan KKN Tematik direncanakan selama 40 hari mulai dari tanggal 1

November 2023 sampai dengan tanggal 11 Desember 2023

2. Perencanaan program kerja dilaksanakan secara musyawarah dan disosilisasikan

kepada pemerintah desa, bidan desa, kader posyandu dan masyarakat

3. Program kerja dikembangkan menjadi program kerja inti dan program kerja

tambahan

4. Program kerja inti berupa sosialisasi dan penyuluhan tentang pencegahan stunting,

memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat tentang kesadaran

penanggulangan Stunting di tahun 2023 dan meningkatkan kreativitas masyarakat

dalam upaya pencegahan stunting melalui pengolahan bahan pangan bergizi

berbasis sumber daya pangan lokal kepada warga Desa Sidodadi, Kecamatan

Langsa Lama, Kota Langsa.

Program kerja umum terdapat Hasil dari pelaksanaan pengabdian KKN

Tematik yaitu berupa sosialisasi tentang Optimalisasi peran masyarakat dalam segi

ekonomi, dan juga kesehatan dalam upaya penanggulangan stunting didesa Sidodadi,

Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa. Kegiatan inti lainnya yang dilaksanakan KKN

Tematik di desa sidodadi berupa pembuatan Pembuatan makanan PMT untuk balita

dari daun kelor menjadi puding daun kelor. Daun kelor dipilih sebagai bahan

pembuatan makanan PMT dikarenakan memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik

untuk pencegahan stunting. Karena zat besi yang terkandung didalamnya 25x lebih

banyak, kemudian jika dibandingkan dengan wortel, vitamin A yang terkandung

didaun kelor 10x lebih banyak. Sehingga daun kelor sangat cocok dikreasikan menjadi

bahan makanan tambahan untuk balita selain mencegah dari penyakit daun kelor juga

bisa menunjang kekebalan tubuh anak. Selain pembuatan PMT mahasiswa KKN juga
mempunyai kegiatan inti lainnya diantaranya, menanam bibit tanaman sayuran sehat,

sawi, bayam, dan kangkung untuk dibagikan kepada anak-anak yang terimplikasi

stunting, mmebuat berbagai lomba untuk melatih kreatifitas dan juga untuk

mengenalkan kepada anak-anak tentang jenis makanan sehat yang wajib dikonsumsi

untuk pencegahan dari stunting didesa sidodadi. Pelaksanaan kegiatan inti tersebut

berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan jadwal perencanaan yang telah dibuat

sebelumnya hingga hari evaluasi tentang pelaksanaan kegiatan inti tersebut. Kegiatan

sosialisasi tentang pencegahan dan penanggulangan stunting dihadiri oleh ibu-ibu

hamil,ibu mneyusui, balita, bidan desa, kader posyandu, dan ibu geuchiek, desa

sidodadi. Sosialisasi tentang stunting dipaparkan langsung oleh Mahasiswa KKN

IAIN Langsa. Selain itu sosialisasi juga dirangkaikan dengan penyuluhan tentang pola

hidup bersih, bahan pangan bergizi, pengenalan serta bagaimana pencegahan dari

stunting yang dibawakan langsung oleh mahasiswa KKN di Desa Sidodadi.

Gambar 1. Sosialisasi dan Penyuluhan Stunting Mahasiswa KKN-


Tematik X BKKBN Aceh
Gambar 2. Pembuatan PMT dari Daun Kelor Menjadi (Puding Daun
Kelor)

KESIMPULAN

Dalam pelaksanaan program pencegahan stunting melalui pemberdayaan

ekonomi masyarakat di Desa Sidodadi Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa, kami

berhasil melaksanakan dan juga mencapai beberapa hasil positif. Adanya respon

positif serta partisipasi dari masyarakat dalam kegiatan yang kami jalankan. seperti

pada saat kegiatan Posyandu, Sosialisasi terkait pecegahan stunting, dan juga

program Dashat (Dapur Sehat) yang kami adakan. Dari beberapa kegiatan yang sudah

berhasil kami jalankan, diharapkan dapat berpotensi untuk mengurangi resiko

stunting. Selain itu, terdapat peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi

dan peranannya dalam mencegah stunting. Pemahaman terkait pola hidup sehat dan

mengenai pentingnya nutrisi telah meningkat. Melalui beberapa program ini, berhasil

terbangun kolaborasi yang baik antara mahasiswa, masyarakat, dan perangkat desa

dalam menciptakan sinergi yang mendukung keberlanjutan program terkait

pencegahan stunting ini. Meskipun demikian, kami menyadari bahwa masih ada

ruang kesalahan yang harus kami perbaiki dalam tindakan dan program kerja yang

kami jalankan. Diharapkan kedepannya, Perangkat Desa bisa lebih menumbuhkan

kesadaran diri kepada para orangtua melalui sosialisasi terkait pentingnya gizi

seimbang dengan harapan dapat memperkuat dampak positif yang telah dicapai dan
memberikan kontribusi yang lebih besar dalam upaya pencegahan stunting di tingkat

desa Sidodadi, serta dari program-program yang kami jalankan semoga dapat

bermanfaat dan bisa dijadikan inspirasi untuk meningkatkan perekonomian

masyarakat didesa sidodadi.

UCAPAN TERIMAKASIH

Kesuksesan dan kelancaran kegiatan yang kami jalankan tentu saja tidak

terlepas karena kerjasama dan dukungan penuh Bapak Trimo selaku kepala desa

Sidodadi, Ibu Bidan, Ibu Geuchiek, Ibu-ibu Kader Posyandu, dan seluruh masyarakat

Sidodadi, dengan kerendahan hati kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih

yang tulus. Selama masa KKN kami di Sidodadi, kami merasakan dukungan luar biasa

dari semua pihak.

Bapak Trimo, sebagai Kepala Desa yang bijaksana, arahan dan bimbingan

Bapak menjadi pilar penting dalam kesuksesan kami menjalankan program kegiatan

kkn kami. Ibu Bidan, Ibu Geuchiek, dan Ibu-ibu Kader Posyandu, terima kasih atas

kerjasama dan ilmu yang berharga yang telah diberikan. Kami merasa terhormat

dapat bekerja bersama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Sidodadi.

Kami juga mengucapkan terimakasih Kepada seluruh masyarakat, terima kasih

atas sambutan hangat dan keramahan yang kami terima selama berada di Sidodadi.

Kerjasama dan partisipasi masyarakat adalah kunci keberhasilan setiap inisiatif

program kegiatan yang akan kami jalanin, dan kami sangat berterima kasih atas

kontribusi yang diberikan. Semua ini tidak hanya menjadi catatan tugas, tetapi juga

kenangan indah yang akan selalu kami simpan. Terima kasih atas pengalaman

berharga ini dan semoga kerjasama yang baik ini dapat terus berlanjut untuk

kesejahteraan Sidodadi.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian PPN/Bappenas. Kajian Sektor Kesehatan Pembangunan Gizi di
Indonesia. Kementerian PPN/Bappenas. 2019.
Fadhli Rizal Makarim. November 6, 2023, Halodoc website:
https://www.halodoc.com/
Kementerian Kesehatan, 2018, Riset Kesehatan Dasar.
1–78 p LIPI, 2018, Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2018, Fokus Percepatan
Penurunan Angka Stunting.
UNICEF. Situasi Anak di Indonesia - Tren, Peluang, dan Tantangan dalam Memenuhi
Hak-hak Anak. Unicef. 2020;8–38.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, 2020, Data Stunting 2017-2019
Utami RA, Setiawan A, Fitriyani P. Identifying causal risk factors for stunting in
children under five years of age in South Jakarta, Indonesia. Enferm Clin.
2019;29:606–11.

Anda mungkin juga menyukai