PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Tingginya harapan hidup manusia mulai abad dua puluh ini disebabkan
penyakit
pada pembuluh
darah yaitu
atherosklerosis
atau
mendadak, sedangkan pada tahun 1991 dari 2557 kasus diperiksa 228 laki-laki
(8,9%) dan 54 perempuan (2,1%). Pada tahun-tahun terakhir ini, penyebab
kematian
tersering
pada
kasus
kematian
mendadak
adalah
penyakit
mendadak
yang
disebabkan
oleh
penyakit,
seringkali
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Definisi
Pengertian kematian mendadak sebenarnya berasal dari kata sudden
2.2.
Epidemiologi
Pada umumnya kasus kematian mendadak bervariasi antara 5080 tahun,
dan yang terbanyak adalah pihak laki-laki mengingat motivasi kerja dan
bepergian. Di Indonesia sukar didapat insiden kematian mendadak yang
sebenarnya. Angka yang ada hanyalah jumlah kematian mendadak yang diperiksa
di Bagian Kedokteran Forensik FKUI. Dalam tahun 1990, dari seluruh 2461
kasus, ditemukan 227 laki-laki (9,2%) dan 50 perempuan (2%) kasus kematian
mendadak sedangkan pada tahun 1991 dari 2557 kasus diperiksa 228 laki-laki
(8,9%) dan 54 perempuan (2,1%) (lihat table).
Tabel. Jumlah kematin mendadak pada laki-laki dan perempuan (1990-1991)
Tahun
Jumlah seluruh
kasus
Jumlah mati
mendadak
Jumlah kasus
laki-laki
1990
1991
2461
2557
277 (11.2%)
282 (11%)
227 (9.2%)
228 (8.9%)
Jumlah
kasus
perempua
n
50 (2%)
54 (2.1%)
wajar dan mungkin akan ada penuntutan, dokter jangan membuat surat keterangan
kematian. Untuk itu dokter harus melakukan pemeriksaan tubuh mayat dengan
teliti sekali. Jika ada kecurigaan setelah ia melakukan pemeriksaan, maka pihak
keluarga dianjurkan melapor kepada polisi dan kemudian dibuatkan visum et
repertumnya.
Sikap penyidik dalam kasus mati mendadak, penyidik harus melakukan
tindakan-tindakan sebagai berikut :
1. Jangan mengajukan pertanyaan yang mendatangkan syok.
2. Tentukan keadaan sekitar korban dan memperkenalkan diri dengan semua
anggota keluarga.
3. Berusaha untuk mendapatkan informasi baik di dalam hal penyakit atau
perlukaan dari korban sebelum korban meninggal dunia.
4. Perhatikan tubuh korban :
5. Adakah tanda-tanda kekerasan atau perlawanan.
6. Adakah tanda-tanda keracunan.
7. Adakah tanda-tanda bahwa korban pernah mendapatkan perawatan atau
pengobatan.
Sebab Kematian adalah
2. Basa.
3. Intoksikasi.
Mekanisme Kematian adalah gangguan/kelainan fisiologik dan atau
biokimia yang bertanggung jawab terhadap timbulnya kematian.
Mekanisme kematian :
1. Mati lemas (asfiksia)
2. Perdarahan
3. Kerusakan organ vital
4. Refleks vagal
5. Emboli, dll
Mekanisme kematian bisa kombinasi beberapa mekanisme.
KEMATIAN
MENDADAK
Hal-hal yg perlu
diketahui dari orang
tentang korban
Keadaan sekitar
korban
Morat-marit atau tidak Pintu terkunci
Harta benda yang hilang
Keterangan mengenai
kesehatan terakhir, Riwayat
pengobatan (berobat ke mana)
Penyebab kematian
Kematian mendadak yang disebabkan oleh penyakit (Unexpected Death
due to Natural Disease), pada seseorang terutama bila kematian tersebut terjadi di
tempat umum, seperti di hotel dan khususnya bila terjadi pada seorang tersangka
pelaku kejahatan atau seorang tahanan; merupakan peristiwa yang sensitif
sehingga perlu diselesaikan secara tuntas dan cepat. Adapun penyakit-penyakit
yang dapat menyebabkan kematian secara mendadak adalah :
a. Penyakit Pada Sistem Kardiovaskuler
Merupakan penyebab kematian mendadak yang tersering, khususnya
penyakit pada pembuluh darah koroner, baik hanya berupa penyempitan maupun
penyumbatan. Penyakit jantung yang juga dapat menyebabkan kematian
mendadak adalah peradangan, penyakit pada katup serta pecahnya batang nadi
tubuh (aorta) dimana pecahnya aorta sering dihubungkan dengan penyakit pada
pembuluh nadi jantung (miocard infark). Lebih dari 50% penyakit kardiovaskuler
adalah penyakit jantung iskemik akibat sklerosis koroner. Urutan berikutnya
adalah miokarditis, kelainan katup, refleks viserovagal, hipersensitivitas carotid,
sinkop vasovagal, ketidakseimbangan asam basa dan elektrolit.
1. Penyakit Jantung Iskemik
Terjadinya sklerosis koroner dipengaruhi oleh faktor-faktor makanan
(lemak), kebiasaan merokok, genetik, usia, jenis kelamin, ras, diabetes
mellitus, hipertensi, stress psikis, dan lain-lain.
Kematian lebih sering terjadi pada laki-laki daripada wanita. Sklerosis ini
sering terjadi pada ramus desendens arteria koronaria sinistra, pada
lengkungan arteria koronaria dekstra. Lesi tampak sebagai bercak kuningputih (lipoidosis) yang mula-mula terdapat di intima, kemudian menyebuk
ke lapisan yang lebih dalam. Kadang-kadang dijumpai perdarahan
Tabel. Hasil analisa situasi pada saat kematian (Dotzauer dan Naeve)
sklerosis
Infark miokard
Thrombosis
tanpa infark
ruptur
Istirahat
Pekerjaan
Kerja fisik
Stress
651
150
sehari-hari
663
89
155
35
psikis
128
20
93
76
44
16
99
47
17
3. Miokarditis
Miokarditis biasanya tidak menunjukkan gejala dan sering terjadi pada
dewasa muda. Diagnosis miokarditis pada kematian mendadak hanya dapat
ditegakkan dengan pemeriksaan histopatologik. Otot jantung harus diambil
sebanyak minimal 20 potongan dari 20 lokasi yang berbeda untuk
pemeriksaan ini. Pada pemeriksaan histopatologik tampak peradangan
intersisial dan atau parenkim, edema, perlemakan, nekrosis, degenerasi otot
hingga miolisis. Infiltrasi lekosit berinti jamak dan tunggal, plasmosit dan
histiosit tampak jelas.
4. Hipertoni
Hipertoni ditegakan dengan adanya hipertrofi otot jantung disertai dengan
tanda-tanda lain seperti:
a) Perbendungan atau tanda-tanda dekompensasi
b) Sklerosis pembuluh perifer serebral(2/3 kasus)
c) Status lakunaris pada ganglia basal
d) Sklerosis arteria folikularis limpa , dan
e) Arteriosklerosis ginjal
Hipertrofi jantung tersendiri belum dapat menjelaskan kematian,
meskipun dikatakan bahwa berat 500 gram adalah batas berat jantung
yang disebut sebagai berat kritis (critical weight).
b. Penyakit Pada Sistem Pernafasan
Penyakit pada sistem pernafasan yang tersering di Indonesia adalah
perdarahan akibat penyakit tuberkulosa/TBC, dimana darah tersebut menyumbat
mendadak
adalah
penyakit
tukak
lambung
(maag),
dimana
manifestasinya adalah muntah darah. Penyakit hati yang kronis (sirosis hepatis)
juga dapat menyebabkan perdarahan di lambung oleh karena terjadi perbendungan
pembuluh balik, dan kemudian pecah ke dalam lambung dan akhirnya
dimuntahkan.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
a. Pada umumnya kasus kematian mendadak bervariasi antara 5080
tahun, dan yang terbanyak adalah pihak laki-laki mengingat motivasi
kerja dan bepergian.
10
b. Kematian
DAFTAR PUSTAKA
Budiyanto. A, Widiatmika.W, Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta. Bagian
Kedokteran Forensik Universitas Indonesia. 1997.
Centers for Disease Control and Prevention. 2003. The State of Ageing and
Health In America.
Chen, Harold. Marfan Syndrome. Available at: http://www.emedicine.com Last
update: Juny 4, 2007. Accessed: 19 Juni 2011.
11
12