Anda di halaman 1dari 8

I.

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Di daerah Kabupaten Tanah Laut ini banyak terdapat tanaman jagung yang
merupakan jenis tanaman holtikultura khususnya di kecamatan Batu Ampar
banyak terdapat jagung manis (Zea mays). Yang biasanya jagung manis tersebut
diolah menjadi sayuran ataupun makanan, tapi kami disini mencoba untuk
mengolah yang beda dari yang lain yaitu membuatnya menjadi sebuah cemilan
dengan berbagai rasa sehingga dapat dikonsumsi oleh semua kalangan baik anak
kecil maupun orang tua dengan berbagai rasa.

Adapun manfaat dari daun sirih tersebut yaitu dapat mengatasi bau
mulut, sariawan, dapat menguatkan gigi dan daun sirih dapat menahan
pendarahan sehingga lazim digunakan sebagai obat mimisan.
Purun tikus (Eleocharis dulcis) merupakan tumbuhan yang banyak
dijumpai pada lahan rawa. Biasanya tumbuhan ini tumbuh subur pada
lahan rawa sulfat masam, karena kemampuannya menyerap besi dalam
jumlah besar. Noor (2001), menyebutkan purun tikus berkembang pada
lahan gambut yang tergenang air.
Penggunaan purun tikus dalam budidaya tanaman belum banyak
dilakukan. Tim peneliti dari Balai Penelitian Lahan Rawa melakukan
penelitian mengenai purun tikus sebagai biofiler untuk mengurangi unsur
beracun air buangan (Balitra, 2004).
Bokashi adalah hasil fermentasi bahan organik dengan teknologi EM4
yang dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk menyuburkan tanah
dan meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman (Handayanto,
1998; Anonim, 1995).
Praktek pertanian organik atau pengurangan penggunaan bahan kimia
telah dilaporkan di Jawa Tengah, dengan hasil yang yang memuaskan.
Sebagi contoh, penerapan pupuk organik seperti biokom dan bio guano
super meningkatkan penampilan tanaman padi. Penggunaan biokom pada
padi di Wonogiri meningkat dari 6.0 menjadi 8.5 ton ha-1 (Widjajanto dan
Miyauchi, 2002).
1

Di Karang Anyar produksi padi meningkat dari 5.0 menjadi 8.3 ton
ha-1 akibat penerapan pupuk organik pada areal pertanian. Penggunaan
pupuk organik seperti

bio guano super yang dikombinasikan dengan

pupuk anorganik meningkatan produksi padi di Klaten dari 5.5 menjadi 7.3
ton ha-1 (Widjajanto dan Miyauchi, 2002).
1.2.

Tujuan

Kami menciptakan badan usaha ini dengan tujuan


untuk mempelajari teknologi yang terjadi di dunia
yang

makin

berkembang

ini.

Kami

ingin belajar

tentang persaingan ekonomi di dunia dan belajar


untuk bekerja dan menghasilkan uang dari usaha ini
yang adalah bagian dari kehidupan kita.
1.3. Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah tanggapan masyarakat tentang produk makanan ampal jagung
b.

dengan berbagai rasa ?


Apakah produk ini akan laku di pasaran ?

II. TINJAUAN PUSTAKA


Dalam membuat produk makanan ini kami menyewa disebuah gedung yang
tidak terpakai itu tepatnya didaerah takisung didepan gor olahraga.
2.2.

Alat dan Bahan


Alat

Blender

Baskom

Saringan penggorengan

Parutan

Panci

Nampan/piring kecil

Wajan

Sendok

Kompor

Bahan

Bawang putih

Kemiri

Ketumbar bubuk

Garam

Penyedap rasa

Telur

Jagung manis

Tepung beras

Minyak goreng

Cabai rawit

Berbagai perasa makanan

Prosedur Kerja

II.

HASIL DAN PEMBAHASAN

II.1 Hasil dan Perhitungan


Diketahui

: m NaOH = 0,44 gram


V

= 0,1 L

Ditanyakan : Konsentrasi Larutan (M ) A, B, C, D dan D ?


Jawab :
Konsentrasi Larutan A

HCL 4,2 mL
4,64 gram 37 % = 1,7168 gram
n = gr/BM
= 1,7168/36
= 0,0476 mol
M = n/0,1
= 0,0476/0,1
= 0,476 M
Konsentrasi Larutan B
M1 V1 = M2 V2
0,476 20 = M2 100
M2 = 0,0952 M
Konsentrasi Larutan C
n = m/BM
= 0,44 gram / 40 gmol-1
M = n/V
= 0,011 mol/ 0,1 L
= 0,11 M
Konsentrasi Larutan D
M1 V1 = M2 V2
0,11 25 = M2 100
M2 = 0,0275 M

Konsentrasi Larutan E
Titrasi
Penitrasi = NaOH = 0,0275 M
Zat yang dititrasi = HCL ?
M1 V1 = M2 V2
0,0275 20 = M2 10
M2 = 0,055 M
II.2 Pembahasan

Hasil antara perhitungan dengan rumus dan percobaan ternyata tidak


berbeda jauh, jadi bias dikatakan bahwa percobaan yang dilakukan sudah
mendekati benar. Jika larutan asam ditetesi dengan larutan basa, maka pH larutan
akan naik. Sebaliknya, jika pH larutan asam ditetesi dengan larutan basa maka
pH akan turun. Indicator yang digunakan dalam titrasi adalah indikator yang
memiliki trayek pH sesuai dengan perubahan pH saat titrasi. Perubahan warna
pada titrasi menunjukkan bahwa reaksi larutan penguji dengan larutan contoh
telah melewati titik ekuivalen.
Titik ekuivalen pada titrasi adalah pH saat larutan penguji dan larutan
contoh tepat habis bereaksi. Titik akhir titrasi adalah pH saat larutan indicator
tepat menunjukkan perubahan warna. Perubahan warna yang terjadi pada titik
akhir titrasi disebabkan oleh perubahan pH larutan.

III.
III.1

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Larutan adalah suatu campuran homogeny yang terdiri atas dua

komponen, yaitu zat terlarut ( solute ) dan zat pelarut ( solvent ). Konsentrasi dari
suatu larutan menunjukkan berapa banyak jumlah suatu zat terlarut dalam larutan
tersebut. Untuk membuat suatu larutan dengan konsentrasi tertentu dapat
dilakukan dengan cara:
1. Melarutkan zat terlarut yang berada dalam bentuk padatan
2. Mengencerkan suatu larutan pekat

Antara hasil perhitungan menurut rumus dan menurut percobaan hasilnya


tidak jauh berbeda, itu berart dalam percobaan pembuatan dan penentuan
konsentrasi larutan sudah mendekati benar.
III.2

Saran
Dalam melakukan praktikum pembuatan dan penentuan konsentrasi

larutan hendaknya saat menimbang NaOH perlu ketelitian dan kehati-hatian


karena menggunakan timbangan analitik yang bias berubah-ubah beratnya yang
disebabkan faktor udara.

DAFTAR PUSTAKA

Wismono Jaka. 2007, Kimia dan Kecakapan Hidup, Jakarta : Ganeca exact
Taufik Agus, Purawisastra Suryana. 2007, Kimia, Jakarta : PT Widya Utama
Nana Sutresna. 1994. Penuntun Belajar Kimia 1. Bandung : Ganecha exact
Achmad, Hiskia. 2001. Kimia Larutan. Bandung : CITRA ADITYA BAKTI

Anda mungkin juga menyukai