Anda di halaman 1dari 4

BAB IX

PEMASARAN

9.1

BAGAN ORGANISASI
Pemasaran limestone PT Aroma Cipta Anugrahtama tidak lepas

dari posisinya sebagai bagian dari PT Lafarge Cement Indonesia. Secara


spesifik, operasi tambang PT Aroma Cipta Anugrahtama ditujukan
untuk mensuplai limestone yang akan digunakan sebagai bahan baku
pembuatan semen oleh PT Lafarge Cement Indonesia.
Oleh karena posisi tersebut, PT Aroma Cipta Anugrahtama tidak
memiliki divisi atau bidang khusus pemasaran. Namun demikian apabila
nantinya

dibutuhkan

diversifikasi

pasar

akibat

kebijakan

induk

perusahaan, PT Aroma Cipta Anugrahtama dapat membentuk bidang


baru. Bidang kerja tersebut bertugas memasarkan limestone atau dalam
bentuk lain berdasarkan kondisi perusahaan saat itu. Bidang kerja ini
dapat berupa Bagian Pemasaran yang dipimpin oleh seorang Manajer
Pemasaran dan Penjualan. Dalam menjalankan operasinya, manajer
dibantu oleh beberapa staft dengan bagiannya masing-masing. Contoh
bagan organisasi pemasaran dan penjualan dapat dilihat pada Gambar
9.1.

Studi Kelayakan Pertambangan Limestone


IUP Eksplorasi Lhoknga
PT Aroma Cipta Anugrahtama Aceh Besar

IX - 1

Manager
Pemasaran
dan
Penjualan
Tata
Tata Usaha

Pemasaran

Penjualan

Kontrak
Penjualan
dan
Pemasaran

Gambar 9.1
Contoh Bagan Organisasi Pemasaran dan Penjualan
9.2

PROSPEK PEMASARAN
Batugamping atau biasa disebut limestone merupakan salah satu

mineral industri yang banyak digunakan untuk sektor industri ataupun


konstruksi dan pertanian, antara lain untuk bahan bangunan. Dalam
industri bangunan, limestone sering digunakan untuk pembuatan
semen abu atau biasa disebut semen portland.
Cukup banyak produsen semen di indonesia yang memiliki
kapasitas produksi tinggi, salah satunya adalah PT Lafarge Cement
Indonesia yang dulunya bernama PT Semen Andalas Indonesia (SAI).
Limestone hasil penambangan PT Aroma Cipta Anugrahtama digunakan
sebagai bahan baku pembuatan semen pada PT Lafarge Cement
Indonesia, sehingga besar produksi penambangan limestone sangat
berpengaruh

dengan

kapasitas

produksi

semen.

Semakin

besar

permintaan pasar, maka produksi limestone akan meningkat, begitu


pula sebaliknya.
Data dari Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menunjukkan bahwa
penjualan semen indonesia rata-rata meningkat sebesar 4-6% tiap
tahun.

Studi Kelayakan Pertambangan Limestone


IUP Eksplorasi Lhoknga
PT Aroma Cipta Anugrahtama Aceh Besar

IX - 2

Faktor utama pemicu pertumbuhan penjualan adalah pembangunan


infrastruktur, sektor properti seperti perumahan dan perkantoran,
proyek proyek seperti pembangunan jalan tol sumatera, medan
kualanamu, dan MRT.
Tabel IX.1
Penjualan Semen di Indonesia

Sumber : Asosiasi Semen Indonesaia (ASI)

9.2.1 Dalam Negeri


Kebutuhan semen di dalam negeri cenderung diproyeksikan
meningkat pada tahun 2015. Saat ini kapasitas produksi semen di
indonesia mencapai 68 juta ton pertahun, namun kapasitas tersebut
belum cukup memenuhi kebutuhan pasar untuk beberapa tahun
kedepan, produsen semen di indonesia dituntut untuk meningkatkan
kapasitas produksi jika ingin memenuhi kebutuhan pasar dimasa yang
akan datang.
PT Lafarge Cement Indonesia berencana untuk meningkatkan
produksi yang sebelumnya dari 1,6 juta ton per tahun menjadi 2,1 juta
ton per tahun. Peningkatan kapasitas produksi tersebut dilakukan
sebagai upaya antisipasi atas tingginya permintaan semen di Pasar
Sumatera Utara, Sebagian Sumatera Selatan, dan Aceh.
Studi Kelayakan Pertambangan Limestone
IUP Eksplorasi Lhoknga
PT Aroma Cipta Anugrahtama Aceh Besar

IX - 3

9.2.2 Luar Negeri


Indonesia merupakan salah satu produsen semen terbesar di
Asia Tenggara, namun kebanyakan hanya untuk memenuhi kebutuhan
domestik atau dalam negeri, belum ada keinginan untuk melakukan
ekspor ke luar negeri. Mengingat pada 2014 lalu kebutuhan semen
indonesia mencapai 58 juta ton, sedangkan produksi semen domestik
sendiri hanya 55 juta ton, hal ini menyebabkan terjadinya import semen
dari luar negeri untuk menutupi sisa kekurangan 3 juta ton.
PT

Lafarge

Cement

Indonesia

sendiri

hanya

melakukan

penjualan semen di pulau sumatera yang meliputi aceh, sumatera utara,


dan sebagian sumatera selatan. Meskipun apabila dilihat, pasar semen
Asia Tenggara cukup prospektif, namun untuk dapat mengekspor ke
luar, PT Lafarge Cement Indonesia harus terlebih dahulu meningkatkan
kapasitas produksi semen untuk memenuhi kebutuhan pasar di pulau
sumatera, baru kemudian mulai merambah pasar Asia tenggara.
Meningkatnya produksi semen tentu berpengaruh terhadap produksi
penambangan limestone, itu berarti

PT Aroma Cipta Anugrahtama

harus meningkatkan produksi penambangan limestone yang merupakan


bahan baku utama untuk pembuatan semen.

Studi Kelayakan Pertambangan Limestone


IUP Eksplorasi Lhoknga
PT Aroma Cipta Anugrahtama Aceh Besar

IX - 4

Anda mungkin juga menyukai