Anda di halaman 1dari 6

Contoh Kasus sebuah Perusahaan yang berada pada pasar

Oligopoli

MINI PAPER
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Manajerial
Dosen: ANDRE ILYAS,SE,ME

Di Susun Oleh :
ANNISA ASLITA (19101155310054)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG


Bab 1
Pendahuluan

A. Latar Belakang.
Dalam buku Ekonomi Mikro karya Sigit Sardjono, pasar oligopoli merupakan keadaan
di mana hanya sedikit penjual, sehingga tindakan seorang perodusen akan mendorong
produsen lainnya.

Sedangkan menurut Alam S. dalam buku Ekonomi, pasar oligopoli merupakan pasar
di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Jumlah
perusahaan pada pasar oligopoli umumnya lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Karakteristik pada pasar oligopoli ?
2. contoh kasus perusahaan apa yang berada pada pasar oligopoli ?

C. Tujuan
Mengetahui contoh kasus perusahaan yang berada pada pasar oligopoli
Bab 2
Pembahasan

1. Karakteristik pasar Oligopoli

Dikutip dari laman Accurate, pasar jenis ini memiliki karakteristik atau ciri-ciri tertentu. Ini
yang membedakannya dengan jenis pasar yang lain. Berikut ini karakteristik dari pasar
oligopoli:
1. Dijalankan Dua Produsen atau Lebih
Ciri-ciri pasar oligopoli yang pertama adalah dijalankan dua produsen atau lebih. Sedangkan
batas jumlahnya adalah kurang dari sepuluh produsen atau pihak penyedia barang.
Karena ciri-ciri inilah pasar jenis ini disebut persaingan tidak sempurna disebabkan jumlah
produsen yang menjual produk sangat sedikit. Tentu berbeda dengan produsen teknologi
yang jumlahnya banyak sehingga persaingannya juga maksimal.
2. Produk yang Dijual Homogen dan Saling Menggantikan
Ciri-ciri pasar oligopoli yang kedua adalah produk yang dijual homogen dan bisa saling
menggantikan. Salah satu contohnya adalah produk rokok. Yang mana produk yang dijual
hanya satu rokok, tetapi variasi produknya banyak.
Selain itu, rokok yang dianggap tidak laris di pasaran bisa digantikan oleh rokok yang
lainnya. Karena alasan inilah, produk rokok disebut produk yang dipasarkan di pasar jenis ini.
3. Kebijakan Produsen Utama sebagai Acuan Produsen Lainnya
Di dalam pasar oligopoli kebijakan produsen utama menjadi acuan produsen lainnya
(produsen cabang). Oleh karena itu, pihak produsen cabang hanya menjalankan saja
kebijakan tersebut.
Yang termasuk ke dalam kebijakan produsen utama yang harus diikuti produsen lainnya
adalah penarikan produk lama dan digantikan oleh produk yang baru. Termasuk juga
pergantian fungsi, harga, dan rasa dari produk.
4. Harga Barang di Pasar Relatif Sama
Ciri-ciri yang selanjutnya adalah harga barang di pasar relatif sama. Sekalipun ada perbedaan,
selisihnya tidak terlalu besar. Misal, harga sabun merek A di toko Intan harganya tidak akan
jauh berbeda dengan harga sabun merek yang sama di Toko Barokah.
Ini disebabkan oleh kebijakan naik turunnya harga ditentukan oleh produsen utama. Sehingga
produsen yang di bawahnya akan menyesuaikan dengan harga-harga tersebut. Karena jumlah
produsennya tidak terlalu banyak, tentu selisih harga yang muncul di pasaran juga tidak
terlalu besar.
5. Produsen Baru Kesulitan Masuk Pasar
Produsen baru akan sangat kesulitan untuk memasuki pasar oligopoli. Karena produsen yang
lama sudah eksis dengan cara memainkan harga agar konsumen tidak berpindah.
Sedangkan produsen baru tentunya tidak akan bisa mengejar eksistensi tersebut. Memang
perusahaan bisa memberikan harga murah, tetapi sebagai usaha baru tentu sangat riskan.
Karena keuntungan yang didapatkan sangat kecil.
6. Membutuhkan Strategi Pemasaran yang Matang
Ciri-ciri terakhir jenis pasar ini adalah membutuhkan strategi pemasaran yang matang.
Karena produk yang dipasarkan homogen dengan jumlah produsen yang sedikit.
Dikhawatirkan jika sosialisasi pasar tidak dilakukan dengan intensif, konsumen akan
berpindah ke produk lain.
Oleh sebab itu, promosi atau strategi marketing perlu untuk dijalankan dengan baik. Karena
ini yang menentukan produk masih beredar atau malah tenggelam.
2. Contoh Pasar Oligopoli

 Provider Kartu Sim

1. Telkomsel
Telkomsel didirikan pada tanggal 26 Mei 1995. Sampai sekarang ini, Telkomsel
adalah perusahaan sambungan telepon seluler dengan paling banyak pelanggan
yaitu sebesar 178 juta pengguna di Indonesia.

2. Indosat Ooredoo
Selanjutnya adalah Indosat Ooredoo yang berdiri pada tahun 1967. Ketika itu,
Indosat adalah perusahaan penanaman modal asing pertama di Indonesia. Namun
kini ia beralih menjadi perusahaan yang menyediakan jasa telekomunikasi dan
jaringan.

3. Three (3)
Jaringan 3 di Indonesia dioperasikan oleh PT. Hutchison 3 Indonesia. Markas
Pusat 3 berada di Hongkong. Tak hanya ada di Indonesia, jaringan Three juga
meluas hingga ke Eropa, Asia, dan Australia.

4. Smartfren
Nama awal perusahaan ini adalah PT. Smart Telecom Tbk dan PT. Mobile-8
Telecom Tbk. Namun karena adanya krisis keuangan, pada bulan November 2009
perusahaan ini diakuisisi Sinar Mas Group. Sampai sekarang, perusahaan
menggunakan nama PT. Smartfren Telecom Tbk.

 Pasar Semen

1. Holcim
PT. Holcim Indonesia Tbk mempunyai pabrik di Jawa barat, Jawa Timur, dan
Jawa Tengah. Masing-masing lokasinya di Narogong, Tuban, dan Cilacap. Pabrik
tersebut berkapasitas maksimum 12,5 juta ton semen per tahun.

2. Indocement
PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk didirikan pada tanggal 16 Januari 1985.
Produk semen dari Indocement yang populer adalah Semen Tiga Roda.

3. Semen Baturaja
PT. Semen Baturaja (Persero) termasuk sebagai Badan Usaha Milik Negara
(BUMN). Semen Baturaja berdiri pada tanggal 14 November 1974.

4. Semen Indonesia
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk didirikan pada tanggal 7 Agustus 1957.
Semen Indonesia termasuk sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan
merupakan produsen semen terbesar di Indonesia. Dalam perluasan usahanya,
Semen Indonesia tidak hanya melakukan penjualan di dalam negeri, namun juga
melakukan ekspor ke negara lain, termasuk Hongkong, Kamboja, Singapura,
Malaysia, Australia, Madagascar, Yaman, dan negara-negara lain.

5. Semen Gresik
PT. Semen Gresik adalah anak perusahaan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Semen Gresik didirikan pada tahun 2013.

6. Semen Padang
PT. Semen Padang didirikan pada tanggal 18 Maret 1910. Hal ini membuat Semen
Padang sebagai produsen semen tertua di Indonesia. Produksi Semen Padang
dalam satu tahun mencapai 7,4 juta ton semen.

7. Semen Tonasa
PT. Semen Tonasa (Persero) terletak di Desa Biringere, Kecamatan Bungoro,
Kabupaten Pangkajene, Sulawesi Selatan. Semen Tonasa didirikan pada tanggal 5
Desember 1960, sesuai TAP MPRS No. II/MPRS/1960 yang dimiliki langsung
oleh pemerintah.

 Pasar Mobil

1. Toyota
Perusahaan Toyota di Indonesia adalah Toyota Motor Manufacturing Indonesia.
Produksi Toyota di Indonesia dapat mencapai 200.000 unit dalam satu tahun.

2. Honda
Honda mempunyai pabrik di Karawang. Pabrik tersebut bisa memproduksi mobil
sampai 200.000 unit dalam satu tahun.

3. Daihatsu
Daihatsu memiliki pabrik di Sunter dan Karawang. Pabrik tersebut bisa
memproduksi mobil 180.000 sampai 200.000 unit dalam satu tahun.

4. Suzuki
Suzuki memiliki pabrik di Cikarang. Pabrik itu bisa memproduksi mobil sampai
150.000 unit dalam satu tahun.

5. Nissan
Nissan mempunyai pabrik di Purwakarta. Pabrik tersebut bisa memproduksi mobil
sampai 80.000 unit dalam satu tahun.
Kesimpulan

Yang termasuk ke dalam kebijakan produsen utama yang harus diikuti produsen lainnya
adalah penarikan produk lama dan digantikan oleh produk yang baru. Produk yang Dijual
Homogen dan Saling Menggantikan

Ciri-ciri pasar oligopoli yang kedua adalah produk yang dijual homogen dan bisa saling
menggantikan. Kebijakan Produsen Utama sebagai Acuan Produsen Lainnya

Di dalam pasar oligopoli kebijakan produsen utama menjadi acuan produsen lainnya
(produsen cabang). Harga Barang di Pasar Relatif Sama

Ciri-ciri yang selanjutnya adalah harga barang di pasar relatif sama. Dijalankan Dua
Produsen atau Lebih

Ciri-ciri pasar oligopoli yang pertama adalah dijalankan dua produsen atau lebih.

Karena ciri-ciri inilah pasar jenis ini disebut persaingan tidak sempurna disebabkan jumlah
produsen yang menjual produk sangat sedikit.

Selain itu, rokok yang dianggap tidak laris di pasaran bisa digantikan oleh rokok yang
lainnya. Membutuhkan Strategi Pemasaran yang Matang

Ciri-ciri terakhir jenis pasar ini adalah membutuhkan strategi pemasaran yang matang.

Anda mungkin juga menyukai