Anda di halaman 1dari 22

MEKANISME PASAR OLIGOPOLI

KOMODITAS BBM NON SUBSIDI INDONESIA

Disusun Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah


Ekonomi Mikro

Oleh:

SHONAFIRI JANNA BIDARI


1360101020

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU EKONOMI


UNIVERSITAS DARUL ’ULUM JOMBANG
2014
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas anugrahNya penulisan paper ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa

kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

terlaksananya penulisan paper ini hingga bisa tersusun dengan baik.

Paper ini kami susun berdasarkan pengetahuan yang kami peroleh dari

beberapa buku dan media elektronik dengan harapan orang yang membaca dapat

memahami tentang mekasnisme pasar oligopoli, segmentasi pasar oligopoli,

demand dan supply komoditi pasar oligopoli, produsen dan konsumen pasar

oligopoli.

Akhirnya, kami menyadari bahwa penulisan paper ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun demi perbaikan penerbitan paper ini di masa mendatang.

Jombang, Mei 2014

Penyusun

PENDAHULUAN
Pasar merupakan tulang punggung perekonomian masyakat, baik

masyarakat yang berada dikalangan kelas bawah ataupun masyarakat yang berada

di kalangan kelas atas. Pasar juga merupakan proses hubungan timbal antara

2
penjual dan pembeli untuk mencapai kesepakatan harga dan jumlah suatu

barang/jasa yang diperjual belikan. Pasar merupakan perwujudan dari kegiatan

ekonomi, pasar muncul karena pemenuhan akan kebutuhan semakin beragam.

Pada awalnya dikenal dengan sistem barter disini melakukan pertukaran barang

dengan barang lain, dari sini pasar terus berkembang dengan pesatnya sampai

sekarang berbagai jenis pasar bermunculan dengan celah-celah ekonomi

berdasarkan permintaan pasar. Dalam perkembangannya kita kenal pasar oligopoli

sebagai bentuk bagian dari pasar saat ini, (wikipedia.co.id).

Pasar Oligopoli merupakan salah satu jenis dari pasar persaingan tidak

sempurna. Istilah oligopoli berarti beberapa penjual. Beberapa penjual di dalam

konteks ini maksudnya dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh

beberapa perusahaan. Beberapa dapat berarti paling sedikit 2 dan paling banyak

10 sampai 15 perusahaan. Pasar oligopoli merupakan suatu struktur pasar dimana

hanya terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang

bersaing. Jika pasar oligopoli hanya terdiri dari dua perusahaan saja maka disebut

duopoli, (wikipedia.co.id).

Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai

bagian yang terikat dengan permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka

dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha

promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga dan sebagainya

dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka, salah

satu komoditi yang termasuk ke dalam pasar oligopoli adalah BBM.

BBM atau bahan bakar minyak adalah salah satu jenis bahan bakar yang

berbentuk cair. Selain bisa digunakan untuk memanaskan air menjadi uap, bahan

3
bakar cair biasa digunakan kendaraan bermotor. BBM atau yang biasanya kita

sebut bensin ini mempunyai beberapa jenis, yang paling populer adalah Premium

(RON 88), Pertamax (RON 92) dan Pertamax Plus (RON 95), (wikipedia.co.id).

Setiap tahunnya di Indonesia mengalami peningkatan konusmsi BBM, salah satu

faktor terbesar yang mempengaruhi adalah meningkatnya derajat ekonomi

masyarakat Indonesia dan kebijakan pemerintah dalam memberikan kemudahan

masyarakat untuk mendapatkan kendaraan bermotor sehingga menambah jumlah

permintaan terhadap BBM.

BBM merupakan komoditi di bidang pertambangan. Sejak

diundangkannya UU No.21/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi pada 23

Nopember 2001, perlahan-perlahan migas di liberalisasi. Dengan diberlakukannya

UU Migas yang baru, terjadi perubahan pada pasar sektor hilir Migas dari pola

yang monopolistik menjadi kegiatan yang terbuka melalui mekanisme pasar.

Akibat UU Migas, Pertamina harus melepaskan monopolinya sebagai pemasok

bahan bakar dan minyak (BBM) dan dengan masuknya perusahaan swasta asing

maka BBM beralih menjadi mekanisme pasar oligopoli, (Silalahi, Udin. 2007).

PEMBAHASAN

A. Struktur Pasar BBM

Masuknya Petronas dan Shell membuat praktek monopoli penjualan BBM

di Indonesia berakhir. Pertamina kini memiliki pesaing, untuk mempertahankan

4
pasarnya Pertamina harus dapat meningkatkan daya saing dengan melakukan

inovasi, efiensi dan efektivitas dalam kegiatan usahanya. Pasar BBM berubah dari

pasar monopoli menjadi pasar oligopoli, dimana dulu penjualan BBM subsidi dan

non subsidi dikuasai dan diatur tunggal oleh PT. Pertamina, sekarang BBM telah

dijual dan didistribusikan oleh beberapa perusahaan swasta lain. Sedangkan

dilihat dari jenisnya, BBM adalah termasuk jenis pasar Oligopoli Murni (Pure

Oligopoly). Jenis ini merupakan praktek oligopoli dimana barang yang

diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik/homogen.

Setelah PP No.36/2004 diundangkan, pasar hilir migas dibuka bagi pelaku

usaha asing. Yang dibuka adalah pada pasar stok minyak di kilang, pendistribusian

dan pasar bahan bakar minyak tingkat eceran. Pertamina bukan lagi pemain

tunggal tetapi masih tetap sebagai leader market. Kecenderungan market follower

mengikuti perilaku market leader sangat besar, karena pada struktur pasar

oligopoli khususnya yang bergerak pada produk homogen seperti BBM akan

terjadi penyesuaian perilaku antara para pelaku usaha. Pada struktur pasar yang

oligopoli, tidak ada persaingan secara kualitas, akibatnya persaingan harga tidak

terjadi secara tajam, tetapi sebaliknya market follower akan mengikuti harga jual

market leader. Khususnya pada tingkat penjual eceran BBM akan terjadi perilaku

yang saling menyesuaikan pada SPBU mereka, (Silalahi, Udin 2007).

Dengan masuknya Shell, Total dan Petronas ke pasar ecer BBM akan

terjadi persaingan yang ketat diantara para pengelola SPBU tersebut. Sebagai

pemain baru Indonesia, para perusahaan swasta tersebut akan berusaha

mendapatkan sebanyak mungkin pelanggan/konsumen yang dulunya adalah

konsumen Pertamina.

5
B. Produsen/Distributor BBM

BBM diproduksi oleh kilang minyak yang ada di Indonesia, dan Impor

dari Negara luar. Pertamina masih dipercaya menjadi pemain tunggal distribusi

BBM bersubsidi. BUMN ini harus menyalurkan tiga jenis bahan bakar yang

harganya masih dalam kontrol pemerintah, yaitu premium, solar, dan minyak

tanah. Di samping keuntungan yang bisa diperoleh perseroan, pelaksana

kewajiban PSO juga bertanggung jawab atas ketersediaan bahan bakar di

masyarakat.

Pemerintah telah memberi cukup waktu kepada Pertamina untuk

menyiapkan diri agar bisa bersaing dengan badan usaha niaga BBM yang masuk,

baik lokal maupun multinasional. Namun, liberalisasi pasar tidak dibiarkan

terjadi, apalagi sampai muncul persaingan yang saling mematikan. Pemerintah

tidak ingin pasar BBM bersubsidi menjadi pasar yang kompetitif. Meskipun ada

badan usaha lain yang menemani Pertamina, tapi Pertamina tetap jadi penentu

pasar. Dalam struktur pasar oligopoli BBM bersubsidi, Pertamina diproyeksikan

menguasai 70-80 persen. Badan usaha lain diarahkan untuk mengisi pasar yang

tidak dikelola dengan baik oleh Pertamina. Pendistribusian BBM bersubsidi

dengan konsep penyediaan dan pendistribusian BBM berbasis wilayah yang lebih

kecil diterapkan 2010, (ekonomi.kompasiana.com).

Shell Chemicals Indonesia. SCI yang merupakan anak perusahaan Royal

Dutch Shell plc, mulai beroperasi di Indonesia sejak tahun 1928. Bidang bisnis

Shell antara lain perdagangan dalam produk petrokimia, gas & tenaga,

penjelajahan dan produksi (E&P). Hingga pertengahan Oktober 2005, perusahaan

6
pemerintah, Pertamina, merupakan satu-satunya perusahaan yang mendirikan

SPBU di Indonesia. Pada 1 November 2005, Shell menjadi perusahaan swasta

pertama yang membuka SPBU-nya di Indonesia, yang terletak di Lippo Karawaci,

Tangerang. Perusahaan Belanda ini menjual bahan bakar beroktan tinggi yang

diimpor dari Singapura dan memasang harga yang kompetitif dengan harga milik

Pertamina, (wikipedia.co.id)

AKR Corporindo. Pada tahun 2005, AKR merupakan perusahaan swasta

pertama yang ditunuk pemerintah untuk mendistribusikan bahan bakar non

subsidi di Indonesia. Dalam rangka mempertahankan kualitas bahan bakar yang

didistribusikan, perusahaan Malaysia ini mengimpor bahan bakar dari perusahaan

minyak dan perdagangan minyak internasional, terutama dari Singapura dan

Taiwan, (akr.co.id).

Petronas Niaga Indonesia. Petronas kependekan dari Petroliam Nasional

Berhad, adalah perusahaan minyak dan gas Malaysia yang didirikan pada tanggal

17 Agustus 1974. Petronas tercatat sebagai salah satu badan usaha penyalur BBM

subsidi. Sebanyak 15 SPBU dari 19 SPBU Petronas tutup sejak 31 Agustus 2012

lalu. Salah satu alasan ditutupnya SPBU Petronas karena tidak mampu bersaing

mengingat harga BBM di Indonesia masih disubsidi.Sedangkan Petronas menjual

BBM dengan harga keekonomian. Kondisi ini membuat pendapatan perusahaan

turun. (petronas.com)

Total Oil Indonesia. Di Indonesia, Grup Total diwakili oleh afiliasinya di

sektor hulu dan hilir. Di bidang eksplorasi dan produksi (hulu), TOTAL E&P

INDONESIE (TEPI) telah menjadi operator untuk Blok Mahakam di Kalimantan

Timur sejak tahun 1968. TEPI merupakan produsen gas terbesar di Indonesia

7
sejak tahun 2000 dan saat ini berkontribusi sebesar 82% dari keseluruhan pasokan

Kilang LNG Bontang. Di sektor hilir, Total di Indonesia diwakili oleh PT. Total

Oil Indonesia (TOI). Pada tahun 2007, perusahaan Perancis ini mulai memasuki

bisnis bahan bakar di Indonesia dengan mengembangkan Divisi Bahan Bakar

Ritel dan Konsumen. Bertujuan untuk memperkuat posisi pasar dan

mengkonsolidasi produk Total dalam industri hilir di Indonesia. Total memiliki

beberapa rangkaian produk pada divisi ini, termasuk bahan bakar minyak, diesel

kecepatan tinggi, bahan bakar aviasi, balap dan maritim. TOI juga merupakan

pemasok bahan bakar untuk berbagai macam sektor industri, mulai dari

manufaktur, pembangkit listrik, pertanian serta pertambangan, (id.total.com)

PT Elnusa Petrofin. Perusahaan ini adalah anak Perusahaan PT Elnusa

Tbk. dimana PT Elnusa Tbk. merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero),

(elnusapetrofin.co.id)

C. Konsumen BBM

Konsumen BBM adalah semua masarakat Indonesia baik untuk pemakaian

individu maupun kelompok/perusahaan. Konsumsi terbanyak BBM untuk

kendaraan bermotor adalah di kota besar, target konsumen BBM non subsidi

perusahaan terutama adalah pemilik kendaraan mewah. Oleh karena itu, banyak

SPBU perusahaan swasta dibangun di kota besar, khususnya Jakarta dan

Surabaya. Selain kendaraan bermotor, konsumen BBM adalah perusahaan besar,

konsumsi BBM digunakan untuk industri pertambangan, pembangkit listrik dan

peggerak mesin industri, bahan bakar pertanian dan nelayan, bunker, avtur bahan

bakar pesawat.

8
Persaingan harga di SPBU Pertamina dan SPBU milik asing yang

berdekatan tidak dapat dihindarkan untuk mendapatkan pelanggan. Hal ini

menguntungkan konsumen, konsumen BBM dapat memilih SPBU yang menjual

BBM dengan harga lebih murah, pelayanan lebih baik dan ramah.

Sampai saat ini pelanggan terbanyak masih dipegang oleh SPBU

Pertamina, selain SPBU Pertamina di seluruh Indonesia mempunyai jumlah yang

lebih banyak dibandingkan dengan SPBU kompetitornya. Beberapa konsumen

menyatakan lebih memilih SPBU Pertamina karena alasan nasionalisme, bahwa

Pertamina adalah perusahaan dalam negeri. Selain itu ada juga yang menyatakan

kekhawatiran apabila harus mencampur BBM dari SPBU Pertamina dengan BBM

dari SPBU lain, sedangkan di luar kota masih banyak yang tidak terdapat SPBU

selai Pertamina (pikiran-rakyat.com).

Meskipun Pertamina masih mendominasi, tetapi di berbagai daerah seperti

di Surabaya, SPBU Shell juga mempunyai banyak pelanggan untuk BBM jenis

Shell Super Oktan 92, karena harga seringkali lebih murah daripada di SPBU

retail Pertamina disekitarnya, pelayanan juga lebih baik (bisnis.news.viva.co.id)

D. Segmen Pasar BBM

Shell merupakan perusahaan energi utama, salah satu peringkat 4 atas

perusahaan swasta minyak dan gas di dunia. Shell Indonesia memasarkan BBM di

wilayah Jabodetabek, Bandung, dan beberapa wilayah di Jawa Timur. Shell

mengoperasikan 3 Terminal (terminal pihak ketiga, JV dan BOOT) di Merak

(Jawa Barat), Gresik (Jawa Timur) dan Pulau Laut (Kalimantan), (shell.co.id).

9
PT. Total Oil Indonesia (TOI) memasok bahan bakar dengan kapasitas

15.000 KL tangki yang berlokasi di Vopak Terminal Jakarta (VTJ),

memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan manfaat dari supply point yang

strategis di Jakarta, (id.total.com).

AKR Corporindo mendistribusikan diesel berkecepatan tinggi, marine fuel

oil dan minyak diesel industri untuk perusahaan di industri pertambangan,

pembangkit listrk dan bunker. Perusahaan ini memilih wilayah Kalimantan

sebagai target wilayah distribusi. Pertimbangannya, mereka bisa sekaligus

memasok industri tambang yang ada di sana. AKR membangun terminal bongkar

muat dan tangki penyimpanan BBM di Kalimantan Selatan. Sampai saat ini AKR

secara total sudah mengoperaikan 116 gerai Stasiun Pengisian Bahan Bakar

Kendaraan Bermotor (SPBKB) dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan

(SPBN). Stasiun pengisian bahan bakar tersebut berada di Lampung, Medan,

Banjarmasin dan Bali. Dan pada tahun ini AKR berencana menambah 110 SPBU

berlokasi di Jawa, Sumatra dan Kalimantan, (akr.co.id)

Petronas dimiliki sepenuhnya oleh Pemerintah Malaysia, perusahaan ini

mendapatkan hak atas seluruh sumber daya minyak dan gas di Malaysia dan

diberi kepercayaan mengembangkan dan menambah nilai sumber daya tersebut.

Petronas Niaga Indonesia mengincar pasar Sumatera Utara. Kedekatan dengan

kilang mereka di Malaysia menjadi salah satu pertimbangan (petronas.com).

PT Elnusa Petrofin dengan pengalamannya dalam bidang Jasa Migas dan

Distribusi BBM (Blending BBMK, Trading & Distribusi BBM), telah memiliki

jaringan bisnis yang meliputi Pulau Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan dan

10
Sulawesi dengan kantor perwakilan yang tersebar dibeberapa kota di Indonesia,

(elnusapetrofin.co.id)

SPBU sebagai perusahaan retail Pertamina, yaitu SPBU COCO (Company

Operation Company Owner), CODO (Company Operation Dealer Owner) dan

DODO (Dealer Operation Dealer Owner) sudah terdapat di seluruh wilayah

Indonesia. Pertamina menargetkan pembangunan 1000 SPBU COCO di

Indonesia, (pertaminaretail.com).

E. Penawaran BBM (Supply)

Pertamina, pemilik market share terbesar atau 68,4%, unggul dengan

menjual 5,24 juta liter. Kemudian di peringkat kedua, PT AKR Corporindo Tbk

dengan market share 6,9% atau 528 ribu liter dan di peringkat ketiga PT Shell

Indonesia selaku operator SPBU Shell dengan market share 5,4% atau 413 ribu

liter. PT Petronas Niaga Indonesia pada kuartal dua 2012 hanya 0,54%, atau di

peringkat 10. Ini berarti Petronas hanya berhasil menjual 38.300 liter BBM

(beritaprima.com).

Menurut Michael E. Porter, paling tidak ada tiga strategi persaingan

supaya bisa lebih unggul, yaitu yang pertama unggul dalam pembiayaan (price

leadership) yang kedua adalah perbedaan, dan yang ketiga konsentrasi terhadap

poin tertentu. Unggul dalam pembiayaan maksudnya dapat menekn biaya

produksi secara keseluruhan, biaya yang lebih rendah suatu pelaku usaha

dibandingkan dengan biaya pesaingnya menjadi strategi utama persaingan

walaupun kualitas, pelayanan dan bidang lain tidak boleh diabaikan.

1. Shell

11
Bahan Bakar yang diperjualbelikan oleh SPBU Shell adalah Shell Super,

Shell Super Extra, dan Shell Diesel. Shell Super adalah bahan bakar minyak

produksi Shell dengan tingkat formulasi oktan 92, yang dikhususkan untuk

membantu menjaga mesin tetap bersih, bagi kendaraan bermotor dengan mesin

bensin. Menurut data, pada awal bulan Mei 2014 dipasarkan dengan harga Rp.

10.850 untuk wilayah Jabodetabek, Rp. 10.950 di Bandung, dan Rp. 11.000 di

Surabaya (shell.co.id).

Shell Super Extra adalah bahan bakar minyak produksi Shell dengan

kinerja terbaik, tingkat formulasi oktan 95, yang akan menghasilkan tenaga ekstra

dan menjaga mesin tetap bersih, bagi kendaraan bermotor dengan mesin bensin.

Sejak bulan April 2013, jenis BBM ini dikenal dengan nama Shell V-Power. Pada

Mei 2014 dipasarkan dengan harga, Rp. 12.400 di Jabodetabek, Rp. 12.400 di

Bandung dan Rp. 12.500 di Surabaya. Shell Diesel adalah bahan bakar minyak

produksi Shell yang direkomendasikan untuk semua jenis kendaraan bermotor

bermesin diesel dan membuat mesin bersih dan bebas dari deposit. Pada April

2014 dipasarkan dengan harga, Rp. 12.750 di Jabodetabek, Rp. 12.550 di

Bandung dan Rp. 12.950 di Surabaya (shell.co.id).

Shell menawarkan beberapa kunggulan produk yang dapat bersaing.

Bahan bakar Shell V-Power didesain untuk meningkatkan kinerja mesin

kendaraan apapun. Kekuatan pembersih yang ampuh diformulasikan untuk

membersihkan mesin kendaraan dari penumpukan endapan dalam katup inlet dan

membantu menjaga kinerja mesin secara optimal (shell.co.id).

Bahan Bakar Shell Fuel Economy Formula tersedia dalam Shell Super

octan 92 yang didesain untuk membantu meningkatkan efisiensi mesin dengan

12
mengurangi pemborosan energi. Diformulasikan untuk mencegah terjadinya

endapan di dalam mesin, sehingga memberikan lebih banyak energi untuk tenaga

dalam roda, sehingga meningkatkan efisiensi bahan bakar. Selain itu Shell juga

menawarkan layanan Shell Smart Pay juga layanan di SPBU berupa servis mobil

profesional, toserba pilihan, dan staf SPBU yang ramah (shell.co.id).

Shell mencoba menarik perhatian konsumen melalui pelayanan jasanya

yang baik, ramah dan lebih terbuka kepada konsumen. Selain itu di SPBU Shell

konsumen mendapatkan pelayanan pembersihan kaca jendela dan pompa ban

secara gratis (liputan6.com).

2. Total Oil

Seperti halnya Pertamina dan Shell, Total juga mempunyai SPBU sendiri

yang saat ini masih berada di wilyah Jakarta. Didukung dengan kapasitas 15.000

KL tangki yang berlokasi di Vopak Terminal Jakarta (VTJ). Di SPBU Total, harga

Performance 92 dijual harga Rp. 11.650 per liter dan Performance 95 dibanderol

Rp. 12.950 per liter (energitoday.com). Total Performance 92 dan Total

Performance 95 adalah bensin berkualitas tinggi bebas timbal. Bahan bakar ini

mengandung aditif yang bermanfaat bagi kendaraan, menjaga kebersihan

komponen dan membersihkan mesin yang kotor (terutama karburator, injector dan

katup). Total Performance Diesel adalah diesel berkualitas tinggi dengan

tambahan zat aditif dengan manfaat:

1. Menjaga kebersihan sistem injector dalam waktu yang lama

2. Dengan teknologi anti busa yang membuat bensin lebih efektif dan mudah

terisi

3. Menghindari timbulnya karat dan korosi

13
Total Oil menawarkan 5 keuntungan apabila menggunakan BBM total,

yaitu jarak tempuh yang lebih baik, mesin kendaraan lebih bersih, mesin

kendaraan lebih tahan lama, lebih nyaman dan mudah ketika menyalakan mesin

kendaraan, meningkatkan kecepatan dan mengurangi kebisingan kendaraan dan

dapat mengurangi biaya untuk perawatan mesin kendaraan. Selain itu Total juga

menawarkan kelengkapan pelayanan di SPBU seperti coffee corner, convenience

store, care car products, moto pad, ATM, tire gauge dan Mushola (id.total.com).

3. PETRONAS

PT Petronas Niaga Indonesia adalah anak usaha milik Petronas asal

Malaysia, yang berlaku sebagai operator SPBU Petronas dalam penjualan bahan

bakar minyak (BBM) non subsidi. Perusahaan ini sejak 31 Agustus 2012 telah

menutup 15 SPBU dari 19 SPBU di Indonesia (detik.com). Tahun 2010 ini efektif

PT Petronas Niaga Indonesia memenangkan tender pengadaan dan penyediaan

BBM bersubsidi jenis Premium dengan kuota 20.400 KL dalam setahun. Produk

yang ditawarkan Petronas adalah Primax 92 dan Primax 95, Prima 88 serta Diesel

(petronas.com)

Seperti halnya Shell, SPBU Petronas juga mengusung konsep pelayanan

yang ramah terhadap konsumen. Selain pelayanan jasa yang ramah, SPBU

Petronas juga memberikan promo kepada konsumen yang membeli produknya.

Misalnya, setiap pembelian 35liter atau lebih maka konsumen akan mendapatkan

minuman ringan kalengan, sedangkan untuk pembelian 25liter atau lebih

konsumen akan mendapatkan bonus minuman kemasan kotak. Fasilitas yang

disediakan oleh SPBU juga terbilang lengkap mulai dari tempat isi angin ban &

air radiator yang diberikan secara cuma2, mini market yang menjual makanan,

14
minuman hingga oli, toilet, ATM hingga pembayaran yang bisa menggunakan

kartu debit ataupun kartu kredit, (detik.com).

4. PERTAMINA

Pertamina pernah mempunyai monopoli pendirian SPBU di Indonesia,

namun monopoli tersebut telah dihapuskan pemerintah pada tahun 2001.

Perusahaan ini juga mengoperasikan 7 kilang minyak dengan kapasitas total

1.051,7 MBSD. Produk BBM yang dijual oleh Pertamina yang pertama adalah

Premium atau yang kita sebut BBM bersubsidi, memiiki nilai oktan paling rendah

antara 85-88. Kedua adalah Pertamax yang memiliki nilai oktan 92, dan ketiga

adalah Pertamax Plus yang memiliki niai oktan 95, keempat adalah Pertamax Dex

yang memiliki nilai cetan diatas 53, Pertamax Racing dengan nilai oktan 100, Bio

Solar, Vi-Gas dan Envogas. Hingga pertengahan Oktober 2005, perusahaan

pemerintah, Pertamina, merupakan satu-satunya perusahaan yang mendirikan

SPBU di Indonesia. Berbeda dengan kompetitornya yang belum melakukan

perubahan harga, Pertamina justru telah menaikan harga BBM Rp 100 per liter

mulai Sabtu, 15 Februari 2014. Harga Pertamax naik menjadi Rp 11.050 per liter

dan harga Pertamax Plus menjadi Rp 12.650 per liternya (energitoday.com).

Seperti para kompetitornya, SPBU retail Pertamina juga menyediakan

store, car wash, cafe, olimart dsb. Meskipun Pertamina masih tetap mendominasi

pasar hilir BBM, namun demikian Pertamina tidak mau kalah mempertahankan

pasarnya. Strategi yang dilakukan oleh Pertamina adalah dengan menurunkan

harga Pertamax dan Pertamax Plus sampai rata-rata 6% di SPBU yang letaknya

berdekatan dengan SPBU Shell, Petronas maupun Total (energytoday.com).

5. AKR

15
AKR merupakan perusahaan swasta nasional yaitu PT Aneka Kimia Raya

(AKR) Corporindo yang memenangkan tender untuk BBM bersubsidi jenis Solar

dengan kuota 56.500 KL dalam setahun. Selama tahun 2013, alokasi kuota

distribusi bensin RON 88 dan solar meningkat menjadi 880.850 KL dari 267.892

KL. Wilayah distribusinya pun kini diperluas mencakup kota di provinsi Sumatera

Utara, Lampung, DKI Jakarta, Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Kalimantan

Barat, Kalimantan Timur, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali,

dan Sulawesi Selatan (migasreview.com)

Perseroan telah membangun 47 gerai ritel SPBU dan SPBN untuk

distribusi BBM bersubsidi dan mengoperasikan terminal tangki di 19 pelabuhan

laut dan pelabuhan sungai utama di Indonesia, 8 unit SPOB/vessel dan 300 truk.

Dalam rangka kontrol distribusi BBM bersubsidi, perseroan telah

mengimplementasikan platform teknologi informasi yang efektif untuk

mengawasi dan melaporkan penggunaan BBM bersubsidi di seluruh jaringannya.

F. Permintaan BBM (Demand)

Konsumsi migas di Indonesia cukup tinggi, sebagaimana di beritakan

Home News tanggal 20 Juni 2013, pertumbuhan dari tahun ke tahun semakin

meningkat yaitu sebesar 4 sampai dengan 5 persen bahkan diprediksi mendekati

tahun 2015 kebutuhan akan meningkat samai delapan persen. Dalam satu dekade

tahun terakhir Indonesia menjadi konsumen terbesar ke 14 di dunia. Dan untuk

Asia Indonesia menduduki 5 besar setelah China, Jepang, India dan korea selatan.

16
Penduduk Indonesia tiap tahun tumbuh 1,1%, ekonomi tumbuh 6,2%-

6,3%, hal tersebut mengakibatkan permintaan untuk pemenuhan kebutuhan BBM

di Indonesia juga meningkat mencapai 1,4 juta kiloliter (KL) per hari,

(finance.detik.com). Hal ini menyebabkan permintaan BBM di stasiun pengisian

bahan bakar baik milik Pertamina maupun perusahaan swasta lain juga akan

meningkat, hal ini juga tergantung dengan fasiliitas maupun pelayanan yang

diberikan masing-masing SPBU perusahaan.

G. Kelebihan Dan Kelemahan Pasar Oligopoli

1. Kelebihan pasar oligopoli

a. Memberi kebebasan memilih bagi pembeli.

Pasar oligopoli ini sangat memberi kebebasan terhadap pemilihan

produk, secara umum pembeli memperkirakan akan lebih baik membeli

produk yang mana yang dibutuhkan yang mana yang mampu memenuhhi

kebutuhan, jadi para pembeli tidak akan di tawarkan dengan agresif oleh

perusahaan dalam pasar ini, namun pembelilah yang menentukan akan

membeli produk dari perusahaan mana.

b. Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk.

Dalam pasar Oligopoli ini tentu penelitian akan banyak terjadi,

contohnya penelitian tentang minat pembeli yang banyak membeli dari

perusahaan lain di banding dengan perusahaan kita, ini merupakan penelitian

untuk pengembangan produk yang perusahaan ini miliki agar dapat menarik

pembeli dari perusahaan pesaing berkat keunggulan kualitas yang dimiliki.

17
c. Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan

penjual.

Didalam pasar Oligopoli ini kepuasan konsumen atau pembeli sangat

berpengaruh karena bisa saja dengan ketidak puasannya seorang pembeli

dapat membuat pembeli lain ikut tidak puas dan beralih dengan produk lain

dari perusahaan yang lain pula. oleh sebab itu banyak perusahaan bersikap

baik dalam halnya pelayanan dan memperhatikan kepuasan pembeli agar

pembeli bersikap loyal dan dapat membeli produk perusahaan ini dengan

jenjang waktu yang lama.

d. Adanya penerapan teknologi baru

Didalam pasar olihopoli ini penerapan teknologi terbaru sangatlah

bermanfaat, jika teknologi yang semakin berkembang tidak diikuti oleh

perusahaan bisa jadi pembeli akan membeli produk dari perusahaan lain yang

memberi penerapan teknologi terbaru. oleh karena itu penerapan teknologi

terbaru dapat memudahkan perusahaan untuk mengembangkan produknya

agar lebih di minati.

2. Kelemahan pasar oligopoli

a. Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan

Dalam pasar oligopoli ini sering kali terjadi ketimpangan distribusi

pendapatan,dimana perusahaan yang besar yang sudah lama berdiri dan

banyak sekali peminatnya lebih banyak mendistribusikan produk dagangnya

yang mengakibatkan hasil pendapatan yang banyak pula. sedangkan

perusahaan yang kurang di minati pembeli otomatis akan mendistribusikan

18
barang dangangnya dalam jumlah yang sedikit dan memperoleh pendapatan

yang kecil.

b. Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi

Didalam pasar oligopoli ini harga sangat bergantung, terkadang harga

yang mahal itu menggambarkan kuliatas yang bagus pun belum tentu banyak

peminatnya oleh karena itu perusahaan yang bekecimbung di dalam usaha ini

sangat jarang menaikan harga, itupun jika naik hanya sedikit dan tidak

berpengaruh terhadap minat pembeli sehingga jauh untuk terjadinya inflasi.

c. Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar

oligopolis karena semangat bersaing kurang

Didalam pasar oligopoli ini timbul pemborosan akiban biaya produksi

yang besar namu pemasukan tidak seimbang ini diakibatkan perusahaan yang

kurang peminat bekerjasama dengan perusahaan oligopolis lainnya yang juga

kurang peminat untuk bersaing dengan perusahaan pemimpin pasar, mengapa

bisa boros? karena biasanya dua perusahaan yang mempunyai satu produk

kerjasama akan menimbulkan sedikit penghasilan namun biaya produksi yang

sama. akibatnya biaya produksi dan penghasilan perusahaan tersebut goyan

dan bisa menyebabkan pemborosan.

d. Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi

Didalam pasar oligopoli ini timbul eksploitasi terhadap pembeli dan

pemilik faktor produksi , ini dikarenakan minat pembeli yang cenderung

memihak terhadap pemimpin pasar yang mengakibatkan faktor produksi

perusahaan yang baru memulai eksistensinya kurang minat dari pembeli.

e. Sulit ditembus atau dimasuki perusahaan baru

19
Didalam pasar oligopoli ini sulit untuk perusahaan lain bergabung

dalam usaha karena minat pembeli yang tinggi terhadap pimpinan pasar

sehingga sangat sulit untuk perusahaan baru untuk berkembang karena

kurangnya peminat dari pembeli

f. Bisa berkembang ke arah monopoli perusahaan dalam pasar oligopoli

Didalam pasar oligopoli ini bisa berkembang kearah monopoli jika

sudah tidak ada yang mampu bersaing dengan pemimpin pasar, ini

mengebabkan monopoli perusahaan ini berlanjut dengan menyaingin produk

barang lainnya yang belum perusahaan ini kuasai. perusaaan ini

berkemungkinan menyaring banyak pembeli karena produk yang lama sudah

banyak peminat dan jika perusahaan ini menonopoli produknya sama dengan

produk lain yang banyak di minati pembeli ,boleh jadi dengan produk

terbarunya perusahaan ini dengan mudah menyaingi perusahaan lama lainnya

yang memiliki produk yang belum di miliki oleh perusahaan ini.

PENUTUP

A. Kesimpulan

BBM merupakan komoditi pertambangan, struktur pasar BBM di

Indonesia sekarang ini adalah Oligopoli dan jenisnya adalah pure oligopoly

dengan Pertamina masih berperan sebagai market leader. Selain Pertamina, sejak

20
tahun 2005 ada beberapa perusahaan swasta asing yang menjual dan

mendistribusikan BBM diantaranya adalah Shell, TOI, AKR dan Petronas.

Segmentasi pasar beberapa perusahaan mayoritas sama, hanya saja ada beberapa

sasaran pendistribusian yang berbeda. Permintaan BBM di Indonesia sangat besar,

karena kebutuhan BBM maimencapai 1,4 juta kiloliter (KL) per hari.

Konsumen BBM adalah individu maupun perusahaan seperti industri

pertambangan, pembangkit listrik dan peggerak mesin industri, bahan bakar

pertanian dan nelayan, bunker, avtur bahan bakar pesawat.

Saran

Guna menghindari dampak buruk yang mungkin ditimbulkan oleh pasar

oligopoli, maka pemerintah dapat membuat kebijakan sebagai berikut:

1. Memberikan aturan kemudahan bagi perusahaan baru untuk masuk ke dalam

pasar dan ikut menciptakan persaingan, seperti masuknya Petronas dan Shell.

2. Memberlakukan undang-undang anti kerjasama antar produsen, yaitu dengan

diberlakukannya UU anti monopoli No. 5 Tahun 1999.

DAFTAR PUSTAKA

http://beritaprima.com/?p=9573, diakses 1 Mei 2014.

http://www.shell.co.id/id/aboutshell.html, diakses 1 Mei 2014.

http://www.akr.co.id/petroleum-solution/products.html, diakses 1 Mei 2014.

http://id.wikipedia.org.html, diakses 1 Mei 2014.

21
http://web.pertaminaretail.com/, diakses 1 Mei 2014.

http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2013/12/12/mengenali-spbu-pertamina-
coco-615974.html, diakses 1 Mei 2014.

http://www.pikiran-rakyat.com/node/183293.html, diakses 1 Mei 2014.

http://energitoday.com/2014/02/17/harga-bbm-nonsubsidi-pertamina-bersaing-
dengan-total-dan-shell/, diakses 1 Mei 2014.

http://www.id.total.com/in/spbu/bahan-bakar.html, diakses 1 Mei 2014.

http://www.elnusa.co.id/product-services/, diakses 1 Mei 2014.

http://www.liputan6.com/tag/spbu-pertamina, diakses 1 Mei 2014.

http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/193038-pertamina-dibandingkan-shell-
dan-petronas, diakses 1 Mei 2014.

http://www.bphmigas.go.id/id/komoditas-bbm.html, diakses 1 Mei 2014.

http://www.kabarbisnis.com/read/2834161, diakses 1 Mei 2014.

http://finance.detik.com/read/2012/10/23/155903/2070627/1034/spbu-petronas-
banyak-tutup-karena-harga-bbm-subsidi-tak-naik-naik, diakses 1 Mei 2014.

http://regional.kompas.com/read/2013/06/23/1159318/Peneliti.Kenaikan.Harga.B
BM.Untungkan.Perusahaan.Asing, diakses 1 Mei 2014.

http://www.smanepus.sch.id/kumpulan%20materi/KUMPULAN
%20MATERI/Ekonomi/kls%20x/mp_239/materi3.html, diakses 1 Mei 2014.

http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/ekonomi/08/12/25/22471-
struktur-pasar-bbm-menuju-oligopoli, diakses 1 Mei 2014.

Silalahi, Jur M. Udin, DR., (2007). Perusahaan saling mematikan dan


bersekongkol, baagaimana caranya?. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.

22

Anda mungkin juga menyukai