CKB Ich
CKB Ich
Oleh:
Ririn Setianingrum
I1A009015
Pembimbing:
dr. Agus Suhendar, Sp.BS
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
10
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien ..................................................................
13
B. Anamnesis .........................................................................
13
C. Pemeriksaan Fisik..............................................................
14
D. Pemeriksaan Penunjang.....................................................
16
E. Diagnosis ...........................................................................
17
F. Penatalaksanaan.................................................................
18
G. Follow Up ..........................................................................
18
BAB IV
PEMBAHASAN ....................................................................
22
BAB V
PENUTUP ..............................................................................
24
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
52000 orang
meningkatnya
jumlah
dan
padatnya
kendaraan
bermotor
yang
pembuluh darahnya, dan jaringan otak itu sendiri. Cidera kepala tertutup
(intrakranial) jika otak tidak berhubungan dengan dunia luar, seperti pada
hematoma (pembekuan darah/perdarahan) epidural, subdural, subaraknoid,
intraserebral, dan fraktur kranii terbuka. Pada Cidera kepala intrakranial ini sering
4,5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hematoma yang semakin membesar, maka seluruh isi dalam otak akan
terdorong
kearah
yang
berlawanan
menyebabkan
tekanan
intrakranial
terkena
benturan
yang
hebat
di
kepala,
pergerakan dari otak akan menyebabkan pengikisan atau robekan dari pembuluh
darah yang mengelilingi otak dan
duramater,
ketika
pembuluh
darah
mengalami robekan maka darah akan terakumulasi dalam ruang antara dura
dan tulang tengkorak,
7,8
menghentikan perdarahan.
Bila hematoma tidak membesar dalam keadaan baik, maka operasi tidak
perlu dilakukan karena bekuan darah akan mencair dan diserap, dan perlu
4
dilakukan
pemeriksaan CT-Scan.
Score
4
3
2
1
6
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
tingkat TIK sendiri. Edema otak yang terjadi oleh sebab apapun akan
meninggikan TIK yang berakibat gangguan ADO yang berakibat memperberat
edema.
Cedera otak dapat kita dibedakan atas kerusakan primer dan kerusakan
sekunder. Kerusakan otak primer adalah yang timbul saat terjadi cedera, sebagai
akibat dari kekuatan mekanik yang menyebabkan deformasi jaringan. Kerusakan
ini dapat bersifat fokal ataupun difus. Kerusakan fokal dapat berupa kontusio
cerebri, laserasi otak, perdarahan intradural dan ekstradural.
10
sementara.
Pada saat autoregulasi cairan darah otak intak, viscositas hanya berpengaruh
sedikit terhadap Aliran Darah Otak (ADO), yang secara primer dipengaruhi oleh
diameter pembuluh darah. Pada keadaan Autoregulasi hilang (Saat cedera kepala),
pembuluh darah dilatasi maksimal, dan viscositas menjadi faktor yang sangat
menentukan terhadap ADO.
11
12
Penurunan Aliran Darah Otak sering terlihat setelah cedera kepala berat. Ini
terutama disebabkan oleh turunnya metabolisme dibanding oleh adanya tanda
12
iskemik serebral.
Banyak studi telah menunjukkan bahwa Aliran Darah Otak akan turun
secara bermakna dalam beberapa jam pertama setelah mendapat cedera kepala
berat baik pada manusia dan model hewan.
13
6,14
serebri
yaitu
disfungsi
neuron
otak
sementara
serebri
(memar
otak)
yaitu
cidera
kepala
yang
periosteum
kranium
sedangkan
pada
dewasa
subdural
adalah perdarahan
biasanya
sering
di daerah
frontal,
Hematom epidural
sebagai akibat dari cidera kepala berat dan jika pada hasil CT scan
didapatkan perdarahan > 30cc.
Fraktur kranii terbuka adalah fraktur pada dasar tengkorak
dan jaringan otak yang
rumah
sakit
dengan
10
dengan
11
dari robeknya salah satu cabang arteri meningea media dan sinus venosus
duramater
kepala
yang
dilakukan
craniotomy
dapat
12
14
BAB III
LAPORAN KASUS
A.
B.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn.Maulana
Umur
: 19 tahun
No. RMK
: 1.12.08.43
Bangsa
: Indonesia
Suku
: Banjar
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Pelajar
Alamat
MRS
: 20 September 2014
ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
: Penurunan Kesadaran
15
C.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Primary Survey
Keadaan Umum : Tampak sakit berat
A : Clear
B : Respirasi rate: 28 x/menit Ronki (-/-), Wheezing (-/-)
C : Tekanan darah :140/90 Nadi : 120 x/menit
T : 36,5 C
D : Stupor, GCS : E2 V2 M3
B. Status generalis
Pemeriksaan Kepala dan Leher
Umum
: Bentuk mesosefali
Rambut
Mata
:
-
eksoftalmus (-/-)
16
Mulut
Leher
:
-
C. Pemeriksaan Thoraks
Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Palpasi
Perkusi
17
Palpasi
Perkusi
: Timpani
E. Pemeriksaan Ekstrimitas
D.
Atas
Bawah
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Hasil Laboratorium tgl 20/9/2014
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Hemoglobin
14.3
g/dl
Leukosit
15.0
ribu/ul
Eritrosit
5.19
juta/ul
Hematokrit
42.2
vol%
Trombosit
192
ribu/ul
PT
13.0
Detik
APTT
22.9
Detik
GDS
77
mg/dl
SGOT
84
U/l
SGPT
30
U/l
Ureum
55
mg/dL
Creatinin
1.2
mg/dL
18
E.
DIAGNOSIS
Diagnosis klinis
Diagnosis etiologi
Diagnosis komplikasi
: Peningkatan TIK
Diagnosis penyerta
:-
19
F.
PENATALAKSANAAN
Obs. Tanda vital
Head Up 30
FOLLOW UP
RR: 18x/m
N: 89x/m
T: 36,2 C
20
Ekstremitas:
Atas
Bawah
22/9/2014
HP: 2 POD:1
S) Penurunan kesadaran (-)
Mual/muntah (-/-) nyeri kepala (-)
O) GCS : E4 V5 M6
TD: 120/70
RR: 20x/m
N: 84x/m
T: 36,5 C
Ekstremitas:
Atas
Bawah
21
P)
23/9/2014
HP: 3 POD:2
S) Penurunan kesadaran (+)
Mual/muntah (-/-) nyeri kepala (-)
O) GCS : E4 V5 M6
TD: 120/80
RR: 18x/m
N: 86x/m
T: 36,5 C
Ekstremitas:
Atas
Bawah
22
24/9/2014
HP: 4 POD:3
RR: 18x/m
N: 86x/m
T: 36,5 C
Ekstremitas:
Atas
Bawah
23
BAB IV
PEMBAHASAN
Cedera kepala adalah suatu ruda paksa yang menimpa struktur kepala
sehingga dapat menimbulkan kelainan struktural dan atau gangguan fungsional
jaringan otak.Cedera kepala merupakan hantaran energi luar seperti tenaga
mekanik yang menyebabkan rusaknya jaringan kepala sehingga timbul reaksi
jaringan.
Hematoma yang semakin membesar, maka seluruh isi dalam otak akan
terdorong
kearah
yang
berlawanan
menyebabkan
tekanan
intrakranial
24
25
BAB V
PENUTUP
26
Daftar Pustaka
1. Selladurai B, Reilly P. Epidemiology of Acute Head Injury. in : Initial
Management of Head Injury, a Comprehensive guide. Australia : McGraw
Hill, 2007:3-7
2. Marshall LF. Head injury: recent past, present, and future. Neurosurgery
2000;47:54661.
3. Yusherman, Jasni.Epidemiologi
Bandung, 2008.
Kecelakaan
Lalu
Lintas.Rineka
Cipta,
13. Bauma, GT, Muizellar, JP. Cerebral blood flow, cerebral blood volume, and
cerebrovascular reactivity after severe head injury. Journal Neurotrauma, 9,
333- 348. 1992.
14. Charles M.A, Edward C.J, Claude H.J. Emergency Neurogical Life Support:
Intracerebral Hemorrhage.Neurocritical Care Society 17, 37-38: 2012
15. Ngoerah, G, 1991. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Saraf, Penerbit Airlangga
University Press, Surabaya.Marjono, M.N, 1994.