TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn H
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
DI RUANG ANGSOKA RUMAH SAKIT JIWA MUTIARA SUKMA
I. IDENTITAS KLIEN
Nama
Insial
Umur
Alamat
Agama
Informan
No RM
: Tn H
: Laki-laki
: 33 Tahun
: Batukliang, Lombok Tengah
: Islam
: Klien
:
10
Klien mengatakan sepulang dari Rumah sakit, klien tidak meminum obat
dengan teratur.
3. Aniaya fisik
Klien mengatakan pernah melakukan aniaya fisik seperti aniaya kekerasan
dalam keluarga dan pernah memukul orang lain karena sering diejek.
Masalah keperwatan : Resiko Perilaku Kekerasan
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : ( Tidak Ada )
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
seperti yang di alami dirinya.
Masalah keperawatan : Tidak Ada
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan tidak pernah mengalami masa lalu yang tidak menyenagkan,
namun menurut klien hal yang paling tidak menyenagkan adalah jauh dari
keluarganya, terutama ibunya.
IV. FISIK
1. Tanda-tanda vital
TD = 110/90 mmHg
N = 96 x/m
S = 370C
RR = 20 x/m
2. Keluhan fisik ( Tidak Ada )
3. Masalah keperawatan : Tidak Ada
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
11
13.
14.
15.
16.
17.
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
Keterangan :
32.
33.
: Laki-laki
38.
34.
Perempuan
35.
36.
Meninggal (Laki)
39.
:
: Klien
:
Garis
perkawinan
37.
40.
Meninggal (Pr)
:
tinggal
serumah
:
Garis
keturunan
41.
Penjelasan :
42. Klien mengatakan kalau kakek dan neneknya telah meninggal dunia. Klien
tinggal serumah bersama orang tuanya. Klien merupakan anak bungsu dari 6
bersaudara.
43.
44.
2. Konsep diri:
a. Citra tubuh
12
45.
50.
3. Hubungan social
a) Orang yang terdekat
51.
ibunya.
b) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
52.
orang lain karena merasa malu, dan tidak pandai dalam memulai
percakapan.
54.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah
4. Spriritual
a. Nilai dan keyakinan
55.
Nilai dan keyakinan yang dipegang oleh klien adalah nilai nilai
b. Kegiatan Ibadah
56.
Kegiatan ibadah klien adalah shalat, dan tidak pernah lalai untuk
shalat
57.
58.
59.
60.
61.
VI.
STATUS MENTAL
1.
Penampilan
62.Penampilan klien cukup rapi, rambut lurus, kemudian menggunakan baju
yang seharusnya, dan mandi 2 kali dalam sehari. Klien cukup memperhatikan
penampilannya.
2.
Pembicaraan
63.Klien berbicara dengan keras, agak kacau serta terlihat cepat tersinggung
64.
3.
Aktivitas motorik
65.Klien terlihat sehat dan selalu mengikuti kegiatan yang ada di rumah sakit
4.
Alam perasaan
66.
Sakit.
5.
Afek
67.Afek klien labil, cepat marah dan tersinggung.
68.Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
6.
7.
Persepsi
71.Klien mengatakan tidak pernah mendengar bisikan-bisikan aneh ataupun
melihat bayangan-bayangan aneh juga.
8.
Proses pikir
72.Proses fikir klien adalah flight of ideas karena sering megganti topic
pembicaraan tanpa menyelesaikan topic pertama.
73.Masalah keperawatan : Waham
14
9.
Isi Pikir
74.Klien mengatakan dirinya memiliki suatu ilmu dan pernah bekerja di luar
daerah serta menganggap dirinya memiliki kekuatan.
75.Masalah Keperawatan : Waham
10.
Tingkat kesadaran
76.Compos mentis (Klien sadar akan dirinya)
77.Tingkat kesadaran klien baik dan klien tidak mengalami disorientasi
terhadap waktu, tempat dan orang. Buktinya klien masih mengingat tanggal
masuk rumah sakit dan dia tahu berada di ruang Angsoka.
11.
Memori
78.Klien tidak mengalami gangguan daya ingat karena klien mampu
menjelaskan kegiatan sehari-hari dan juga menceritakan pengalamanpengalaman saat sebelum masuk rumah sakit.
12.
13.
Kemampuan penilaian
80.Kemampuan penilaian klien mengalami gangguan penilaian ringan. Klien
bisa tidak bisa memilih antara dua pilihan.
14.
VII.
2. BAK/BAB
85.
Klien bisa mandi 2 kali sehari pagi dan sore hari tanpa bantuan
orang lain
4. Berpakaian/berhias
87.
Klien tidak mengalami gangguan tidur. Klien tidur siang 4-5 jam
dan untuk tidur malam 8-9 jam. Aktivitas sebelum tidur biasanya pasien
hanya berjalan-jalan dan mengobrol bersama teman sekamar maupun
perawat.
6. Penggunaan obat
89.
IX.
16
102.
berkecukupan.
103.
X.
XI.
XII.
ASPEK MEDIK
107.
Diagnosa Medik
: Skizofrenia paranoid
108.
Terapi medik
: - Risperidon 2 x 1 mg
ANALISA DATA
109.
110.
111.
DATA
MASAL
AH
KEP
ERA
WAT
AN
112.
113.DS : Klien mengatakan cepat
115.
116.
117.
118.
Resiko
Peril
aku
Keke
rasan
17
119.
120.DS: Klien merasa malu dengan orang
lain
122.
123.
125.
Harga
diri
renda
h
129.
126.
127.DS :Klien mengatakan dirinya
memiliki suatu ilmu, pernah bekerja di
130.
memiliki kekuatan
128.
132.
133.
Waham
kebe
saran
18
163.
164.
159.
155.
160.
161.
165.
168.
173.
169.
174.
170.
175.
171.
176.
172.
177.
1. Klien
percaya dengan:
tanda-tanda
membina
percaya kepada
hubungan
perawat:
berinteraksi
o Perkenalkan nama,
saling
o Wajah cerah,
percaya
167.
178.
166. menunjukkan
1. Klien dapat
156.
tersenyum
o Mau
berkenalan
o Ada kontak
mata
o Bersedia
menceritakan
perasaan
nama panggilan
perawat dan tujuan
perawat berkenalan
o Tanyakan dan panggil
nama kesukaan klien
o Tunjukkan sikap
empati, jujur dan
menepati janji setiap
kali berinteraksi
o Tanyakan perasaan
klien dan masalah
yang dihadapi klien
o Buat kontrak interaksi
yang jelas
o Dengarkan dengan
penuh perhatian
ungkapan perasaan
179.
180.
181.
2. Klien
182.
19
2. Klien
klien
2. Bantu klien
184.
dapat
menceritakan
mengungkapkan
mengidentifika
penyebab
perasaan marahnya:
si penyebab
perilaku
perilaku
kekerasan yang
menceritakan
kekerasan yang
dilakukannya:
dilakukannya
o Menceritakan
penyebab
atau jengkelnya
o Dengarkan tanpa
perasaan
menyela atau
jengkel/kesal
memberi penilaian
setiap ungkapan
sendiri
perasaan klien
183.
maupun
lingkunganny
a
185.
186.
187.
3. Klien
188.
3. Klien
190.
3. Bantu klien
dapat
menceritakan
mengungkapkan tanda-
mengidentifika
keadaan
si tanda-tanda
o Fisik : mata
yang dialaminya:
perilaku
merah,
o Motivasi klien
kekerasan
tangan
menceritakan kondisi
mengepal,
ekspresi
kekerasan terjadi
tegang, dan
lain-lain.
o Motivasi klien
menceritakan kondisi
o Emosional :
perasaan
marah,
o Motivasi klien
jengkel,
menceritakan kondisi
bicara kasar.
o Sosial :
perilaku kekerasan
bermusuhan
189.
20
yan
o Motivasi klien
menceritakan kondisi
g dialami
hubungan dengan
saat terjadi
191.
perilaku
terjadi perilaku
kekerasan.
192.
193.
194.
4. Klien
195.
196.
dapat
o Jenis-jenis
kekerasan yang
si jenis
ekspresi
perilaku
kemarahan
kekerasan yang
yang selama
menceritakan jenis-
pernah
ini telah
dilakukannya
dilakukannya
o Perasaannya
saat
o Motivasi klien
permah dilakukannya.
o Motivasi klien
menceritakan
kekerasan
cara yang
5. Klien
melakukan
o Efektivitas
199.
200.
197.
mengidentifika
198.
kekerasan
4. Diskusikan
tindak kekerasan
tersebut terjadi
dipakai
o Diskusikan apakah
dalam
dengan tindak
menyelesaika
kekerasan yang
n masalah
dilakukannya masalah
201.
5. Klien
dapat
menjelaskan
mengidentifika
akibat tindak
si akibat
kekerasan yang
perilaku
dilakukannya
kekerasan
o Diri sendiri :
luka, dijauhi
teman, dll
o Orang
lain/keluarga
: luka,
tersinggung,
ketakutan, dll
21
o Diri sendiri
o Orang lain/keluarga
o Lingkungan
203.
o Lingkungan :
barang atau
benda rusak
dll
204.
205.
206.
6. Klien
dapat
207.
208.
o Menjelaskan
mengidentifika
cara-cara
si cara
sehat
konstruktif
mengungkap
dalam
kan marah
mengungkapka
n kemarahan
o Apakah klien mau
mempelajari cara
baru mengungkapkan
marah yang sehat
o Jelaskan berbagai
alternatif pilihan
untuk
mengungkapkan
marah selain perilaku
kekerasan yang
diketahui klien.
o Jelaskan cara-cara
sehat untuk
mengungkapkan
marah:
Cara fisik: nafas
dalam, pukul
bantal atau
kasur, olah raga.
Verbal:
mengungkapkan
bahwa dirinya
22
209.
sedang kesal
kepada orang
lain.
Sosial: latihan
asertif dengan
orang lain.
Spiritual:
sembahyang/doa
, zikir, meditasi,
dsb sesuai
keyakinan
agamanya
210.
211.
212.
7. Klien
213.
7. Klien
masing-masing
214. 7. 1. Diskusikan cara
dapat
memperagakan
mendemonstras
cara mengontrol
ikan cara
perilaku
mengontrol
kekerasan:
mungkin untuk
o Fisik: tarik
mengungkapkan
perilaku
kekerasan
nafas dalam,
memukul
bantal/kasur
o Verbal:
mengungkapk
kemarahan.
215. 7.2. Latih klien
memperagakan cara
yang dipilih:
o Peragakan cara
an perasaan
melaksanakan cara
kesal/jengkel
yang dipilih.
pada orang
lain tanpa
menyakiti
o Spiritual:
zikir/doa,
meditasi
sesuai
agamanya
23
217.
sempurna
216. 7.3. Anjurkan klien
menggunakan cara
yang sudah dilatih saat
218.
219.
220.
marah/jengkel
221.
222. 8.1. Jelaskan manfaat
8. Klien
menggunakan
obat sesuai
menggunakan obat
o Manfaat
program yang
telah
225.
minum obat
menggunakan obat
o Kerugian
ditetapkan
223.
tidak minum
obat
o Nama obat
o Bentuk dan
warna obat
o Dosis yang
diberikan
kepadanya
Waktu
obat)
pemakaian
Cara
pemakaian
Efek yang
dirasakan
menggunak
o Waktu pemakaian
o Cara pemakaian
o
an obat sesuai
224.
program
Minta dan
menggunakan obat
24
tepat waktu
o
Lapor ke
perawat/dokter jika
mengalami efek yang
tidak biasa
Beri pujian
terhadap kedisplinan
klien menggunakan
obat.
228.
Perencanaan
233.
226.
232.
227.
236.
237.
234.
238.
1.1 Setelah ... X
interaksi klien :
a. Mau menerima
kehadiran perawat
disampingnya
239.
b. Mengatakan mau
1. Klien dapat
membina
hubungan
saling percaya
dengan
perawat
menerima bantuan
perawat
c. Tidak menunjukkan
yang disukai
c. Jelaskan tujuan
tanda-tanda curiga
d. Mengijinkan duduk
interaksi
d. Yakinkan klien
disamping
25
1.2
240.
241.
242.
1.2 Setelah ... X
243. interaksi Klien :
a. Klien menceritakan
ide-ide dan
perasaan yang
memenuhinya
1.2 Bantu klien untuk
1.3
mengungkapkan
perasaan dan
pikirannya
a. Diskusikan dengan
muncul secara
klien pengalaman
berulang dalam
pikirannya
ini termasuk
hubungan dengan
orang yang berarti,
lingkungan kerja,
sekolah, dsb
b. Dengarkan
pernyataan klien
dengan empati tanpa
mendukung atau
menentang
pernyataan
wahamnya
c. Katakan perawat
dapat memahami apa
yang diceritakan
244.
245.
246.
1.3 Setelah ... X
247. interaksi klien
a. Dapat menyebutkan
kejadian sesuai
dengan urutan
waktu serta harapan
atau kebutuhan
dasar yang tidak
klien
1.3 Bantu klien
mengidentifikasi
kebutuhan yang
tidak terpenuhi serta
kejadian yang
menjadi faktor
pencetus wahamnya
a. Diskusikan dengan
terpenuhi seperti
klien tentang
kejadian-kejadian
aman, dsb
b. Dapat menyebutkan
26
traumatik yang
1.4
hubungan antara
menimbulkan rasa
kejadian traumatik
takut, ansietas
kebutuhan tidak
maupun perasaan
terpenuhi dengan
wahamnya
tidak dihargai
b. Diskusikan
kebutuhan atau
harapan yang belum
terpenuhi
c. Diskusikan cara-cara
mengatasi kebutuhan
yang tidak terpenuhi
dan kejadian
traumatik
d. Diskusikan dengan
klien antara
kejadian-kejadian
tersebut dengan
248.
249.
250.
1.4 Setelah ... X
251. interaksi klien
wahamnya
1.4 Bantu klien
mengidentifikasi
menyebutkan
keyakinan yang
perbedaan
pengalaman nyata
dengan pengalaman
wahamnya
27
1.5
d. Diskusikan
frekuensi, intensitas
dan durasi terjadinya
waham
e. Bantu klien
membedakan situasi
nyata dengan situasi
yang dipersepsikan
252.
253.
254.
1.5 Setelah ... X
255. interaksi klien
menjelaskan
pengalaman yang
gangguan fungsi
tidak
hidup sehari-hari
menguntungkan
yang diakibatkan
ide-ide atau
wahamnya
pikirannya yang
seperti :Hambatan
dalam berinteraksi
kenyataan seperti :
a. Hubungan dengan
keluarga
b. Hubungan dengan
orang lain
c. Aktivitas seharihari
d. Pekerjaan
e. Sekolah
f. Prestasi, dsb
dengan keluarga,
Hambatan dalam
interaksi dengan
orang lain dalam
melakukan aktivitas
sehari-hari
1.6 Ajak klien melihat
bahwa waham
tersebut adalah
masalah yang
membutuhkan
bantuan dari orang
lain
1.7 Diskusikan dengan
klien tentang orang
atau tempat ia dapat
meminta bantuan
28
1.8
apabila wahamnya
timbul atau sulit di
kendalikan
256.
257.
258.
259.
1.6 Setelah ...X
260. interaksi klien
melakukan aktivitas
yang konstruktif
sesuai dengan
minatnya yang
dapat menglihkan
fokus klien dari
wahamnya
1.14
aktivitas yang
disukainya
1.9 Anjurkan klien
memilih dan
melakukan aktivitas
yang membutuhkan
perhatian dan
keterampilan
1.10 Ikut sertakan
klien dalam aktivitas
fisik yang
membutuhkan
perhatian sebagai
pengisi waktu luang
1.11 Libatkan klien
pada topik-topik
yang nyata
1.12 Anjurkan klien
untuk bertanggung
jawab secara
personal dalam
mempertahankan
atau meningkatkan
kesehatan dan
pemulihannya
1.13 Beri
penghargaan bagi
setiap upaya klien
261.
262.
263.
1.7 Setelah ... X
264. interaksi dengan
29
yang positif
1.14 Diskusikan
dengan klien tentang
1.18
klien, dapat
manfaat dan
mendemonstrasikan
kerugian tidak
penggunaan obat
dengan baik
1.8 Setelah ... X
minum obat
1.15 Pantau klien saat
penggunaan obat,
interaksi klien
menyebutkan
menggunakan obat
akibat berhenti
minum obat tanpa
dengan benar
1.16 Diskusikan
akibat klien berhenti
konsultasi dengan
dokter
konsultasi dengan
dokter
1.17 Anjurakan klien
untuk konsultasi jika
terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan.
265.
266.
267.
271.
Rencana
272.
Keperawatan
277.
280.
281.
282.
283.
284.
1.
285.
286.
287.
288.
289.
290.
291.
302.
303.
307.
308.
309.
310.
304.
311.
305. 1.Setelah 4 kali
Pasien bisa
interaksi,
pasien
membina
menunjukkan
hubungan
ekspresi
wajah
saling percaya bersahabat,
dengan
memperlihatkan rasa
perawat
senang, ada kontak
306.
mata, mau berjabat
tangan,
mau
menyebutkan
namanya,
mau
menjawab
salam,
pasien mau duduk
30
312.
313.
314.
315.
316.
317.
1.
Bina hubungan
saling
percaya
dengan
menggunakan
prinsip komunikasi
terapeutik :
Sapa pasien dengan
ramah, baik verbal
maupun non verbal
Perkenalkan
diri
dengan sopan
Tanyakan
nama
278.
321.
292.
293.
294.
295.
296.
297.
298.
299.
300.
301.
322.
323.
324.
2.
328.
329.
330.
3.
335.
336.
337.
4.
berdampingan
lengkap dan nama
dengan perawat, mau
panggilan
yang
mengutarakan
disukai Residen
masalah
yang Jelaskan
tujuan
dihadapi
pertemuan
Jujur dan menepati
janji
Tunjukkan empati dan
menerima pasien apa
adanya
318.
Beri perhatian dan
perhatikan
kebutuhan
dasar
pasien
319.
320.
Pasien dapat 1. Setelah 4 kali
1. Diskusikan dengan
mengidentifik interaksi pasien
pasien tentang :
asi aspek
menyebutkan :
Aspek positif yang
positif dan
Aspek
dimiliki
pasien,
kemampuan
positif
dan
keluarga
dan
yang dimiliki
kemampuan yang
lingkungan
dimiliki pasien
Kemampuan
yang
Aspek
dimiliki pasien
positif keluarga
2. Bersama pasien buat
Aspek
daftar tentang :
Aspek
positif pasien,
positif lingkungan
pasien
keluarga, lingkungan
Kemampuan
yang
dimiliki pasien
3. Beri pujian yang
realistis, hindarkan
memberi
evaluasi
negatif
325.
326.
Pasien dapat 3.
Setelah 4 kali
1. Diskusikan dengan
menilai
interaksi pasien
pasien kemampuan
kemampuan
menyebutkan
yang
dapat
yang dimiliki
kemampuan yang
dilaksanakan
untuk
dapat dilaksanaan 2. Diskusikan
dilaksanakan
kemampuan
yang
dapat
dilanjutkan
pelaksanaannya
331.
332.
333.
Pasien dapat
338. 4. Setelah 4 1. Rencanakan bersama
31
327.
334.
339.
merencanakan
kegiatan
sesuai dengan
kemampuan
yang dimiliki
kali interaksi
pasien membuat
rencana kegiatan
harian
EVA
L
U
A
352.
353. DS:Klien
mengatakan
cepat 362.
SI
S : Klien mengatakan merasa
berkenalan,
keinginan
mengejeknya.
mengungkapkan
memukul
orang
yang
344.
memiliki kekuatan.
364.
O : -
flight
li
of
ideas,
banyak
en
355.
a
m
356.
357.
u
k
358.
ul
ka
359.
su
r/
ba
nt
al
satu
Berdiskusi tentang kebutuhan
360.
R
361.
365.
366. A : RPK masih ada, Waham masih
kedua.
368.
P:
latihan pukul kasur bantal 2x/hari
dan saat ingin marah
latihan menggambar 2x/hari
33
369.
370.
371.
DS
Klien
terkadang
mengatakan 380.
masih
tersinggung,
mengamuk,
setelah berlatih
381.
lain,
O:
mengatakan
dirinya
kuat.
sedikit
keras,
tidur
373.
D 382.A :RPK masih ada, waham masih
ada, HDR berkurang
383.
374.
RPK, Waham: kebesaran, HDR
375.
K
376.
Klien mampu nafas dalam,
pukul
P:
kasur
bantal,
menggambar
377.
T
Melatih mengontrol marah
secara verbal
Melatih kemampuan positif
kedua.
378.
R
379.
34
384.
385.
35