Anda di halaman 1dari 26

BAB III

TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn H
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
DI RUANG ANGSOKA RUMAH SAKIT JIWA MUTIARA SUKMA

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


Hari/ tanggal pengkajian
Ruang
Hari/tanggal di rawat

: Rabu, 10 Februari 2016


: Angsoka
: Selasa, 26 Januari 2016

I. IDENTITAS KLIEN
Nama
Insial
Umur
Alamat
Agama
Informan
No RM

: Tn H
: Laki-laki
: 33 Tahun
: Batukliang, Lombok Tengah
: Islam
: Klien
:

II. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT


Mengamuk, suka mengancam, berbicara keras.
-Keluhan utama ( saat di kaji ) :
Klien mengatakan cepat tersinggung dan ingin mengamuk, emosi labil.
Masalah Keperawatan: Resiko Perilaku Kekerasan
III. FAKTOR PREDIPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? (Ya)
Klien mengatakan pernah masuk Rumah sakit jiwa 2 kali
2. Pengobatan sebelumnya ( Kurang berhasil )

10

Klien mengatakan sepulang dari Rumah sakit, klien tidak meminum obat
dengan teratur.
3. Aniaya fisik
Klien mengatakan pernah melakukan aniaya fisik seperti aniaya kekerasan
dalam keluarga dan pernah memukul orang lain karena sering diejek.
Masalah keperwatan : Resiko Perilaku Kekerasan
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : ( Tidak Ada )
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
seperti yang di alami dirinya.
Masalah keperawatan : Tidak Ada
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan tidak pernah mengalami masa lalu yang tidak menyenagkan,
namun menurut klien hal yang paling tidak menyenagkan adalah jauh dari
keluarganya, terutama ibunya.
IV. FISIK
1. Tanda-tanda vital
TD = 110/90 mmHg
N = 96 x/m
S = 370C
RR = 20 x/m
2. Keluhan fisik ( Tidak Ada )
3. Masalah keperawatan : Tidak Ada
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
11

13.
14.
15.
16.
17.

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.

25.
26.

27.
28.
29.
30.
31.

Keterangan :

32.
33.

: Laki-laki

38.

34.

Perempuan
35.
36.

Meninggal (Laki)
39.
:

: Klien
:
Garis

perkawinan
37.

40.

Meninggal (Pr)
:
tinggal

serumah
:

Garis

keturunan
41.

Penjelasan :

42. Klien mengatakan kalau kakek dan neneknya telah meninggal dunia. Klien
tinggal serumah bersama orang tuanya. Klien merupakan anak bungsu dari 6
bersaudara.
43.
44.
2. Konsep diri:
a. Citra tubuh

12

45.

Klien mengatakan anggota tubuhnya baik dan klien menyukai

tubuhnya apa adanya


b. Identitas diri
46.
Klien mengatakan anak terakhir dari 6 bersaudara. Klien bersekolah
hanya sampai SD, lalu bekerja sebagai buruh tani.
c. Peran
47.

Klien mengatakan berperan sebagai anak ke-6 dalam keluarga.

Klien belum menikah. Biasanya klien membantu pekerjaan ibunya di rumah


seperti mencuci, menyapu dan membantu ayahnya dalam beraktivitas
karena ayahnya dalam kondisi buta.
d. Ideal diri
48.

Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan segera pulang berkumpul

bersama keluarganya dan bekerja serta menikah


e. Harga diri
49.

Klien mengatakan merasa malu dengan orang lain

50.

Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah

3. Hubungan social
a) Orang yang terdekat
51.

Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah

ibunya.
b) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
52.

Klien ikut berperan aktif dalam kegiatan kelompok.

c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :


53.

Klien mengatakan memiliki hambatan dalam berhubungan dengan

orang lain karena merasa malu, dan tidak pandai dalam memulai
percakapan.
54.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah
4. Spriritual
a. Nilai dan keyakinan
55.

Nilai dan keyakinan yang dipegang oleh klien adalah nilai nilai

islam dan klien mengatakan shalat itu wajib.


13

b. Kegiatan Ibadah
56.

Kegiatan ibadah klien adalah shalat, dan tidak pernah lalai untuk

shalat
57.

Masalah Keperawatan : Tidak Ada.

58.
59.
60.
61.
VI.

STATUS MENTAL
1.

Penampilan
62.Penampilan klien cukup rapi, rambut lurus, kemudian menggunakan baju
yang seharusnya, dan mandi 2 kali dalam sehari. Klien cukup memperhatikan
penampilannya.

2.

Pembicaraan
63.Klien berbicara dengan keras, agak kacau serta terlihat cepat tersinggung

64.

Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

3.

Aktivitas motorik
65.Klien terlihat sehat dan selalu mengikuti kegiatan yang ada di rumah sakit

4.

Alam perasaan

66.

Klien mengatakan merasa senang dan bahagia tinggal di Rumah

Sakit.
5.

Afek
67.Afek klien labil, cepat marah dan tersinggung.
68.Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

6.

Interaksi selama wawancara


69.Interaksi selama wawancara klien baik, namun kontak mata tajam.
70.Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

7.

Persepsi
71.Klien mengatakan tidak pernah mendengar bisikan-bisikan aneh ataupun
melihat bayangan-bayangan aneh juga.

8.

Proses pikir
72.Proses fikir klien adalah flight of ideas karena sering megganti topic
pembicaraan tanpa menyelesaikan topic pertama.
73.Masalah keperawatan : Waham
14

9.

Isi Pikir
74.Klien mengatakan dirinya memiliki suatu ilmu dan pernah bekerja di luar
daerah serta menganggap dirinya memiliki kekuatan.
75.Masalah Keperawatan : Waham

10.

Tingkat kesadaran
76.Compos mentis (Klien sadar akan dirinya)
77.Tingkat kesadaran klien baik dan klien tidak mengalami disorientasi
terhadap waktu, tempat dan orang. Buktinya klien masih mengingat tanggal
masuk rumah sakit dan dia tahu berada di ruang Angsoka.

11.

Memori
78.Klien tidak mengalami gangguan daya ingat karena klien mampu
menjelaskan kegiatan sehari-hari dan juga menceritakan pengalamanpengalaman saat sebelum masuk rumah sakit.

12.

Tingkat konsentrasi dan berhitung


79.Tingkat konsentrasi Klien baik karena masih dapat berhitung dan dapat
menjawab perhitungan sederhana yang diberikan perawat.

13.

Kemampuan penilaian
80.Kemampuan penilaian klien mengalami gangguan penilaian ringan. Klien
bisa tidak bisa memilih antara dua pilihan.

14.

VII.

Daya tilik diri

81.Klien mengatakan dirinya sehat dan tidak semestinya dibawa ke Rumah


Sakit.
82.
83.
KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
84.

Klien makan 3 kali sehari dengan tanpa bantuan.

2. BAK/BAB
85.

Klien dapat defekasi atau berkemih tanpa bantuan dengan

frekueansi kurang lebih 4x sehari.


3. Mandi
86.

Klien bisa mandi 2 kali sehari pagi dan sore hari tanpa bantuan

orang lain
4. Berpakaian/berhias
87.

Klien dapat berpakaian dengan rapi tanpa bantuan orang lain.


15

5. Istirahat dan tidur


88.

Klien tidak mengalami gangguan tidur. Klien tidur siang 4-5 jam

dan untuk tidur malam 8-9 jam. Aktivitas sebelum tidur biasanya pasien
hanya berjalan-jalan dan mengobrol bersama teman sekamar maupun
perawat.
6. Penggunaan obat
89.

Untuk pengguanaan obat Klien tidak membutuhkan bantuan

karena Klien bisa melakukannya sendiri dan mengetahui obat-obat yang di


konsumsi
90.
7. Pemeliharaan kesehatan
91.Klien mengatakan jarang pergi ke pusat kesehatan untuk memeriksakan
diri.
8. Aktivitas di dalam rumah
92.Klien mampu melakukan kegiatan rumahan dengan baik misalnya,
mononton TV, menyiapkan makanan ataupun menjaga kerapian rumah.
9. Aktivitas di luar rumah
93.Klien masih dapat melakukan aktivitas diluar rumah secara mandiri seperti
berkendaraan ataupun berjalan-jalan dan mengobrol dengan keluarganya.
94.
VIII. MEKANISME KOPING
95. Mekanisme koping maladaptif karena klien mengatakan saat dia

IX.

mengalami masalah biasanya klien merusak barang-barang di sekitarnya


96. Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
97.
MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
a. Masalah dukungan kelompok
98.
Klien mengatakan keluarga dan saudaranya mendukung untuk
kesembuhannya
b. Masalah hubungan dengan lingkungan
99.
Klien megatakan mengalami masalah dengan lingkungan karena
sering diejek dan ingin memukul orang-orang yang mengejeknya.
c. Masalah dengan pendidikan
100.
Klien mengatakan putus sekolah sejak kelas 5 SD.
d. Masalah dengan pekerjaan
101.
Klien tidak mengalami masalah dalam bekerja
e. Masalah ekonomi

16

102.

Klien mengatakan hidupnya dan keluarganya masih mampu dan

berkecukupan.
103.
X.

KURANG PENGETAHUAN TENTANG


104. Klien kurang mampu menahan diri untuk memukul orang karena orangorang sekitarnya selalu mengejeknya.
105. Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
106.

XI.

XII.

ASPEK MEDIK
107.

Diagnosa Medik

: Skizofrenia paranoid

108.

Terapi medik

: - Risperidon 2 x 1 mg

ANALISA DATA
109.

110.

111.

DATA

MASAL
AH
KEP
ERA
WAT
AN

112.
113.DS : Klien mengatakan cepat

115.

tersinggung, ingin mengamuk, pernah


memukul orang lain serta

116.

mengungkapkan keinginan memukul


orang-orang yang mengejeknya.

117.

114.DO : Klien berbicara keras, agak


kacau, cepat tersinggung, emosi labil,
kontak mata tajam.

118.
Resiko
Peril
aku
Keke
rasan

17

119.
120.DS: Klien merasa malu dengan orang
lain

122.
123.

121.DO: Menyendiri, lebih banyak


124.

menghabiskan waktu di kamar.

125.
Harga
diri
renda
h
129.

126.
127.DS :Klien mengatakan dirinya
memiliki suatu ilmu, pernah bekerja di

130.

luar daerah, serta menganggap dirinya


131.

memiliki kekuatan

128.

132.

DO : Proses fikir flight of ideas, berkata

133.
Waham
kebe
saran

tidak sesuai kenyataan, cepat


tersinggung.
134.
135.
136.
137.
XIII. POHON MASALAH
138.
139.
Perilaku Kekerasan
140.
141.
142.
Resiko
143. perilaku kekerasan
144.
145.
Waham : Kebesaran
146.
147.
148.
Harga Diri Rendah
149.
150.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
151.
1. Resiko Prilaku Kekerasan
2. Waham : Kebesaran

18

3. Harga Diri Rendah


152.
C. INTERVENSI

163.

164.

159.

155.
160.

161.

165.

168.

173.

169.

174.

170.

175.

171.

176.

172.

177.

1. Klien

percaya dengan:

tanda-tanda

o Beri salam setiap

membina

percaya kepada

hubungan

perawat:

berinteraksi
o Perkenalkan nama,

saling

o Wajah cerah,

percaya
167.

178.

1. Bina hubungan saling

166. menunjukkan
1. Klien dapat

156.

tersenyum
o Mau
berkenalan
o Ada kontak
mata
o Bersedia
menceritakan
perasaan

nama panggilan
perawat dan tujuan
perawat berkenalan
o Tanyakan dan panggil
nama kesukaan klien
o Tunjukkan sikap
empati, jujur dan
menepati janji setiap
kali berinteraksi
o Tanyakan perasaan
klien dan masalah
yang dihadapi klien
o Buat kontrak interaksi
yang jelas
o Dengarkan dengan
penuh perhatian
ungkapan perasaan

179.

180.
181.

2. Klien

182.
19

2. Klien

klien
2. Bantu klien

184.

dapat

menceritakan

mengungkapkan

mengidentifika

penyebab

perasaan marahnya:

si penyebab

perilaku

perilaku

kekerasan yang

menceritakan

kekerasan yang

dilakukannya:

penyebab rasa kesal

dilakukannya

o Motivasi klien untuk

o Menceritakan
penyebab

atau jengkelnya
o Dengarkan tanpa

perasaan

menyela atau

jengkel/kesal

memberi penilaian

baik dari diri

setiap ungkapan

sendiri

perasaan klien
183.

maupun
lingkunganny
a
185.

186.
187.

3. Klien

188.

3. Klien

190.

3. Bantu klien

dapat

menceritakan

mengungkapkan tanda-

mengidentifika

keadaan

tanda perilaku kekerasan

si tanda-tanda

o Fisik : mata

yang dialaminya:

perilaku

merah,

o Motivasi klien

kekerasan

tangan

menceritakan kondisi

mengepal,

fisik saat perilaku

ekspresi

kekerasan terjadi

tegang, dan
lain-lain.

o Motivasi klien
menceritakan kondisi

o Emosional :
perasaan

emosinya saat terjadi


perilaku kekerasan

marah,

o Motivasi klien

jengkel,

menceritakan kondisi

bicara kasar.

psikologis saat terjadi

o Sosial :

perilaku kekerasan

bermusuhan
189.

20

yan

o Motivasi klien
menceritakan kondisi

g dialami

hubungan dengan

saat terjadi

orang lainh saat

191.

perilaku

terjadi perilaku

kekerasan.
192.

193.
194.

4. Klien

195.
196.

dapat
o Jenis-jenis

kekerasan yang

si jenis

ekspresi

perilaku

kemarahan

kekerasan yang

yang selama

menceritakan jenis-

pernah

ini telah

jenis tindak kekerasan

dilakukannya

dilakukannya

yang selama ini

o Perasaannya
saat

o Motivasi klien

permah dilakukannya.
o Motivasi klien
menceritakan

kekerasan

perasaan klien setelah

cara yang

5. Klien

dilakukannya selama ini:

melakukan
o Efektivitas

199.
200.

197.

dengan klien perilaku

mengidentifika

198.

kekerasan
4. Diskusikan

tindak kekerasan
tersebut terjadi

dipakai

o Diskusikan apakah

dalam

dengan tindak

menyelesaika

kekerasan yang

n masalah

dilakukannya masalah

201.

5. Klien

yang dialami teratasi.


202.
5. Diskusikan

dapat

menjelaskan

dengan klien akibat

mengidentifika

akibat tindak

negatif (kerugian) cara

si akibat

kekerasan yang

yang dilakukan pada:

perilaku

dilakukannya

kekerasan

o Diri sendiri :
luka, dijauhi
teman, dll
o Orang
lain/keluarga
: luka,
tersinggung,
ketakutan, dll
21

o Diri sendiri
o Orang lain/keluarga
o Lingkungan

203.

o Lingkungan :
barang atau
benda rusak
dll
204.

205.
206.

6. Klien

dapat

207.

208.

o Menjelaskan

mengidentifika

cara-cara

si cara

sehat

konstruktif

mengungkap

dalam

kan marah

mengungkapka
n kemarahan
o Apakah klien mau
mempelajari cara
baru mengungkapkan
marah yang sehat
o Jelaskan berbagai
alternatif pilihan
untuk
mengungkapkan
marah selain perilaku
kekerasan yang
diketahui klien.
o Jelaskan cara-cara
sehat untuk
mengungkapkan
marah:
Cara fisik: nafas
dalam, pukul
bantal atau
kasur, olah raga.
Verbal:
mengungkapkan
bahwa dirinya
22

209.

sedang kesal
kepada orang
lain.
Sosial: latihan
asertif dengan
orang lain.
Spiritual:
sembahyang/doa
, zikir, meditasi,
dsb sesuai
keyakinan
agamanya
210.

211.
212.

7. Klien

213.

7. Klien

masing-masing
214. 7. 1. Diskusikan cara

dapat

memperagakan

yang mungkin dipilih

mendemonstras

cara mengontrol

dan anjurkan klien

ikan cara

perilaku

memilih cara yang

mengontrol

kekerasan:

mungkin untuk

o Fisik: tarik

mengungkapkan

perilaku
kekerasan

nafas dalam,
memukul
bantal/kasur
o Verbal:
mengungkapk

kemarahan.
215. 7.2. Latih klien
memperagakan cara
yang dipilih:
o Peragakan cara

an perasaan

melaksanakan cara

kesal/jengkel

yang dipilih.

pada orang
lain tanpa
menyakiti
o Spiritual:
zikir/doa,
meditasi

o Jelaskan manfaat cara


tersebut
o Anjurkan klien
menirukan peragaan
yang sudah dilakukan.
o Beri penguatan pada

sesuai

klien, perbaiki cara

agamanya

yang masih belum

23

217.

sempurna
216. 7.3. Anjurkan klien
menggunakan cara
yang sudah dilatih saat
218.

219.
220.

marah/jengkel
221.
222. 8.1. Jelaskan manfaat

8. Klien

menggunakan
obat sesuai

menggunakan obat
o Manfaat

program yang
telah

225.

secara teratur dan


kerugian jika tidak

minum obat

menggunakan obat

o Kerugian

ditetapkan

223.

tidak minum
obat
o Nama obat
o Bentuk dan
warna obat
o Dosis yang
diberikan
kepadanya

o Jenis obat (nama,


wanrna dan bentuk

Waktu

obat)

pemakaian
Cara

o Dosis yang tepat untuk


klien

pemakaian
Efek yang

dirasakan
menggunak

o Waktu pemakaian
o Cara pemakaian
o

Efek yang akan


dirasakan klien

an obat sesuai

224.

program

Minta dan
menggunakan obat

24

tepat waktu
o

Lapor ke
perawat/dokter jika
mengalami efek yang
tidak biasa

Beri pujian
terhadap kedisplinan
klien menggunakan

obat.
228.
Perencanaan
233.

226.
232.

227.

236.

237.

234.

238.
1.1 Setelah ... X
interaksi klien :
a. Mau menerima
kehadiran perawat
disampingnya
239.
b. Mengatakan mau

1. Klien dapat
membina
hubungan
saling percaya
dengan
perawat

menerima bantuan

1.1 Bina hubungan


saling percaya
dengan klien
a. Beri salam
b. Perkenalkan diri,
Tanyakan nama,
serta nama panggilan

perawat
c. Tidak menunjukkan

yang disukai
c. Jelaskan tujuan

tanda-tanda curiga
d. Mengijinkan duduk

interaksi
d. Yakinkan klien

disamping

dalam keadaan aman


dan perawat siap
menolong dan
mendampinginya
e. Yakinkan bahwa
kerahasiaan klien
akan tetap terjaga
f. Tunjukkan sikap
terbuka dan jujur
g. Perhatikan
kebutuhan dasar dan
bantu pasien

25

1.2

240.

241.

242.
1.2 Setelah ... X
243. interaksi Klien :
a. Klien menceritakan
ide-ide dan
perasaan yang

memenuhinya
1.2 Bantu klien untuk

1.3

mengungkapkan
perasaan dan
pikirannya
a. Diskusikan dengan

muncul secara

klien pengalaman

berulang dalam

yang dialami selama

pikirannya

ini termasuk
hubungan dengan
orang yang berarti,
lingkungan kerja,
sekolah, dsb
b. Dengarkan
pernyataan klien
dengan empati tanpa
mendukung atau
menentang
pernyataan
wahamnya
c. Katakan perawat
dapat memahami apa
yang diceritakan

244.

245.

246.
1.3 Setelah ... X
247. interaksi klien
a. Dapat menyebutkan
kejadian sesuai
dengan urutan
waktu serta harapan
atau kebutuhan
dasar yang tidak

klien
1.3 Bantu klien
mengidentifikasi
kebutuhan yang
tidak terpenuhi serta
kejadian yang
menjadi faktor
pencetus wahamnya
a. Diskusikan dengan

terpenuhi seperti

klien tentang

harga diri, rasa

kejadian-kejadian

aman, dsb
b. Dapat menyebutkan
26

traumatik yang

1.4

hubungan antara

menimbulkan rasa

kejadian traumatik

takut, ansietas

kebutuhan tidak

maupun perasaan

terpenuhi dengan
wahamnya

tidak dihargai
b. Diskusikan
kebutuhan atau
harapan yang belum
terpenuhi
c. Diskusikan cara-cara
mengatasi kebutuhan
yang tidak terpenuhi
dan kejadian
traumatik
d. Diskusikan dengan
klien antara
kejadian-kejadian
tersebut dengan

248.

249.

250.
1.4 Setelah ... X
251. interaksi klien

wahamnya
1.4 Bantu klien
mengidentifikasi

menyebutkan

keyakinan yang

perbedaan

salam tentan situasi

pengalaman nyata

yang nyata (bila

dengan pengalaman
wahamnya

klien sudah siap)


a. Diskusikan dengan
klien pengalaman
wahamnya tanpa
berargumentasi
b. Katakan kepada
klien akan keraguan
perawat tehadap
pernyataan klien
c. Diskusikan dengan
klien respon
perasaan terhadap
wahamnya

27

1.5

d. Diskusikan
frekuensi, intensitas
dan durasi terjadinya
waham
e. Bantu klien
membedakan situasi
nyata dengan situasi
yang dipersepsikan
252.

253.

254.
1.5 Setelah ... X
255. interaksi klien

salah oleh klien


1.5 Diskusikan tentang
pengalaman-

menjelaskan

pengalaman yang

gangguan fungsi

tidak

hidup sehari-hari

menguntungkan

yang diakibatkan

sebagai akibat dari

ide-ide atau

wahamnya

pikirannya yang

seperti :Hambatan

tidak sesuai dengan

dalam berinteraksi

kenyataan seperti :
a. Hubungan dengan
keluarga
b. Hubungan dengan
orang lain
c. Aktivitas seharihari
d. Pekerjaan
e. Sekolah
f. Prestasi, dsb

dengan keluarga,
Hambatan dalam
interaksi dengan
orang lain dalam
melakukan aktivitas
sehari-hari
1.6 Ajak klien melihat
bahwa waham
tersebut adalah
masalah yang
membutuhkan
bantuan dari orang
lain
1.7 Diskusikan dengan
klien tentang orang
atau tempat ia dapat
meminta bantuan

28

1.8

apabila wahamnya
timbul atau sulit di
kendalikan
256.
257.

258.

259.
1.6 Setelah ...X
260. interaksi klien
melakukan aktivitas
yang konstruktif
sesuai dengan
minatnya yang
dapat menglihkan
fokus klien dari
wahamnya

1.8 Diskusikan hobi atau

1.14

aktivitas yang
disukainya
1.9 Anjurkan klien
memilih dan
melakukan aktivitas
yang membutuhkan
perhatian dan
keterampilan
1.10 Ikut sertakan
klien dalam aktivitas
fisik yang
membutuhkan
perhatian sebagai
pengisi waktu luang
1.11 Libatkan klien
pada topik-topik
yang nyata
1.12 Anjurkan klien
untuk bertanggung
jawab secara
personal dalam
mempertahankan
atau meningkatkan
kesehatan dan
pemulihannya
1.13 Beri
penghargaan bagi
setiap upaya klien

261.

262.

263.
1.7 Setelah ... X
264. interaksi dengan
29

yang positif
1.14 Diskusikan
dengan klien tentang

1.18

klien, dapat

manfaat dan

mendemonstrasikan

kerugian tidak

penggunaan obat
dengan baik
1.8 Setelah ... X

minum obat
1.15 Pantau klien saat
penggunaan obat,

interaksi klien

beri pujian jika klien

menyebutkan

menggunakan obat

akibat berhenti
minum obat tanpa

dengan benar
1.16 Diskusikan
akibat klien berhenti

konsultasi dengan

minum obat tanpa

dokter

konsultasi dengan
dokter
1.17 Anjurakan klien
untuk konsultasi jika
terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan.
265.
266.
267.
271.

Rencana

272.

Keperawatan
277.
280.

281.

282.

283.
284.
1.
285.
286.
287.
288.
289.
290.
291.

302.
303.

307.
308.
309.
310.

304.
311.
305. 1.Setelah 4 kali
Pasien bisa
interaksi,
pasien
membina
menunjukkan
hubungan
ekspresi
wajah
saling percaya bersahabat,
dengan
memperlihatkan rasa
perawat
senang, ada kontak
306.
mata, mau berjabat
tangan,
mau
menyebutkan
namanya,
mau
menjawab
salam,
pasien mau duduk
30

312.
313.
314.
315.
316.
317.
1.
Bina hubungan
saling
percaya
dengan
menggunakan
prinsip komunikasi
terapeutik :
Sapa pasien dengan
ramah, baik verbal
maupun non verbal
Perkenalkan
diri
dengan sopan
Tanyakan
nama

278.

321.

292.
293.
294.
295.
296.
297.
298.
299.
300.
301.

322.

323.

324.
2.

328.

329.

330.
3.

335.

336.

337.
4.

berdampingan
lengkap dan nama
dengan perawat, mau
panggilan
yang
mengutarakan
disukai Residen
masalah
yang Jelaskan
tujuan
dihadapi
pertemuan
Jujur dan menepati
janji
Tunjukkan empati dan
menerima pasien apa
adanya
318.
Beri perhatian dan
perhatikan
kebutuhan
dasar
pasien
319.
320.
Pasien dapat 1. Setelah 4 kali
1. Diskusikan dengan
mengidentifik interaksi pasien
pasien tentang :
asi aspek
menyebutkan :
Aspek positif yang
positif dan
Aspek
dimiliki
pasien,
kemampuan
positif
dan
keluarga
dan
yang dimiliki
kemampuan yang
lingkungan
dimiliki pasien
Kemampuan
yang

Aspek
dimiliki pasien
positif keluarga
2. Bersama pasien buat

Aspek
daftar tentang :
Aspek
positif pasien,
positif lingkungan
pasien
keluarga, lingkungan
Kemampuan
yang
dimiliki pasien
3. Beri pujian yang
realistis, hindarkan
memberi
evaluasi
negatif
325.
326.
Pasien dapat 3.
Setelah 4 kali
1. Diskusikan dengan
menilai
interaksi pasien
pasien kemampuan
kemampuan
menyebutkan
yang
dapat
yang dimiliki
kemampuan yang
dilaksanakan
untuk
dapat dilaksanaan 2. Diskusikan
dilaksanakan
kemampuan
yang
dapat
dilanjutkan
pelaksanaannya
331.
332.
333.
Pasien dapat
338. 4. Setelah 4 1. Rencanakan bersama
31

327.

334.

339.

merencanakan
kegiatan
sesuai dengan
kemampuan
yang dimiliki

kali interaksi
pasien membuat
rencana kegiatan
harian

pasien aktifitas yang


dapat dilakukan tiap
hari
sesuai
kemampuan pasien :
2. Tingkatkan kegiatan
sesuai kondisi pasien
3. Beri contoh cara
pelaksanaan kegiatan
yang dapat pasien
lakukan
340. 341.
342.
5. Pasian dapat
5. Setelah 4 kali 1. Anjurkan pasien untuk
melakukan
interaksi pasien
melaksanakan kegiatan
kegiatan
melakukan
yang telah
sesuai rencana
kegiatan sesuai
direncanakan
yang dibuat
jadwal yang 2. Pantau kegiatan yang
dibuat
dilaksanakan pasien
3. Beri pujian
4. Diskusikan
kemampuan
pelaksanaan kegiatan
setelah pulang
343.
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
345.
1. Nama Pasien
: Tn"H
2. Umur
: 33 Tahun
3. Diagnosa Medis
: Skizofrenia Paranoid
4. Ruangan
: Angsoka Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma
5. No. RM
:
346.
347.
348.
349.
350. CATATAN
351.
PERKEMBANGAN

EVA
L
U
A

352.
353. DS:Klien

mengatakan

cepat 362.

SI
S : Klien mengatakan merasa

tersinggung, mengamuk, pernah

senang dan sedikit tenang setelah

memukul orang lain, merasa

berkenalan,

malu dengan orang lain, dirinya

keinginan

memiliki ilmu, pernah bekerja di

mengejeknya.

luar daerah, menganggap dirinya 363.


32

mengungkapkan
memukul

orang

yang

344.

memiliki kekuatan.

364.

354. DO :Tatapan tajam, berbicara

O : -

keras dan kacau, menyendiri,

flight

li

of

ideas,

banyak

enghabiskan waktu di kamar.

en
355.

a
m

356.

RPK, Waham: Kebesaran, HDR

357.

u
k

358.

ul

Klien mampu nafas dalam.

ka
359.

su

r/
ba

Melatih pukul kasur/ bantal


Melatih kemampuanpositif

nt
al

satu
Berdiskusi tentang kebutuhan

Klien mampu berdiskusi tentang

klien yang tidak terpenuhi.

kebuthan yang tidak terpenuhi


Klien mampu melatih kemampuan

360.

positif satu yaitu menggambar

R
361.

365.
366. A : RPK masih ada, Waham masih

Latih mengontrol marah secara


verbal, latih kemampuan positif

ada, HDR masih ada.


367.

kedua.

368.
P:
latihan pukul kasur bantal 2x/hari
dan saat ingin marah
latihan menggambar 2x/hari
33

369.
370.
371.

DS

Klien

terkadang

mengatakan 380.

masih

tersinggung,

cepat S :Klien merasa senang dan sedikit tenang

mengamuk,

setelah berlatih

merasa malu dengan orang

381.

lain,

O:

mengatakan

dirinya

kuat.

Klien belum mampu mengontrol

372. DO : Tatapan masih tajam,


berbicara

sedikit

marah secara verbal


Klien mampu melatih kemampuan

keras,

positif kedua: Merapikan tempat

menyendiri, flight of ideas.

tidur
373.
D 382.A :RPK masih ada, waham masih
ada, HDR berkurang
383.

374.
RPK, Waham: kebesaran, HDR

375.
K

Latihan mengontrol marah secara


verbal 2x/hari dan saat ingin
marah
Latihan merapikan tempat tidur
2x/ hari

376.
Klien mampu nafas dalam,
pukul

P:

kasur

bantal,

menggambar
377.
T
Melatih mengontrol marah
secara verbal
Melatih kemampuan positif
kedua.
378.
R
379.
34

384.
385.

Latih mengontrol marah secara


spiritual
386.

35

Anda mungkin juga menyukai