BAB II
TATANAN GEOLOGI
2.1 Geologi Regional
Cekungan Natuna Barat berada pada kerak kontinen yang tersusun oleh batuan
beku dan metamorf yang berumur Kapur Awal Kapur Akhir. Cekungan ini dibatasi
oleh Cekungan Penyu di baratdaya, Cekungan Malay di baratlaut, Kepulauan Natuna di
timur, Khorat Swell di utara serta Paparan Sunda di selatannya (Gambar 2.1). Pengisian
sedimen Cekungan Natuna Barat diperkirakan dimulai dari Oligosen sampai dengan
Resen.
Gambar 2.1 Lokasi Cekungan Natuna Barat (Darman dan Sidi, 2000).
Minyak dan gas pada Cekungan Natuna Barat ditemukan di Formasi Gabus,
Udang, Upper Arang dan Lower Arang. Dengan sumber organik adalah batubara yang
ada pada Formasi Lower Arang dan Gabus, serta shale lakustrin yang terdapat pada
Formasi Belut, Gabus, Barat, Lower Arang dan Upper Arang (Pollock et al., 1984;
Michael dan Adrian, 1996). Batuan penudung (seal rocks) merupakan batulempung yang
banyak dijumpai pada Formasi Belut, Gabus, Barat, Lower dan Upper Arang.
batuan
metasedimen
dan
metavolkanik
seperti
argillite
dan
metakonglomerat.
Penamaan formasi pada cekungan ini tidak sesuai dengan kaidah sandi stratigrafi
yang berlaku. Namun untuk mempermudah pemahaman laporan penelitian ini, penulis
tetap mencantumkan nama formasi seperti apa adanya.
10
2.2.
2.2.1
Struktur Geologi
Lapangan Dalmatian terletak pada Tenggol Arch, berada di sebelah baratlaut dari
Cekungan Natuna Barat. Lapangan ini memiliki struktur antiklin empat dip (four-way dip
anticline), yang terdiri dari dua area, yaitu area barat dan area utama (gambar 2.4).
Area utama terbentuk sebagai akibat dari inversi Miosen Awal pada half graben berumur
Oligosen. Sedangkan area barat terbentuk sebagai hasil draping sedimen berumur
Oligosen Awal - Miosen Awal di atas tinggian batuan dasar granitik. Reservoir A
dalam penelitian ini berada pada area utama.
Area Utama
Area Barat
Gambar 2.4 Peta struktur bawah permukaan pada Lapangan Dalmatian, memperlihatkan
adanya antiklin pada area Barat dan area Utama (Conocophillips, 2007)
Ekstensi dan subsidens cekungan bermula pada Oligosen, kemudian diendapkan
batuan sumber Miosen Awal (Formasi Barat) serta batupasir pada graben dan half graben
pada Tenggol Arch. Tahapan ini dapat dihubungkan dengan fase syn-rift dan post-rift
pada Cekungan Natuna Barat.
Kompresi regional pertama terjadi pada Miosen Awal, mengakibatkan inversi
pada graben serta terbentuknya lipatan yang berarah ENE (gambar 2.5). Tahap ini juga
bisa dihubungkan dengan fase syn-inversi yang terjadi pada Cekungan Natuna Barat.
11
12
13