Judul
Pembimbing:
dr. Samsul Arifin
dr. Chusnul Chuluq, MPH
dr. Sri Purwani
dr. Febriani Lombogia
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
2016
: 15xx
Identitas Pasien:
Nama
Umur / tanggal lahir
Jenis kelamin
Alamat
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Status perkawinan
Sistem pembayaran
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Ny. Paini
55 tahun
Perempuan
Jl. Bantaran V/ 19 Malang
Islam
Tidak tamat SD
Penjual kue
Menikah
BPJS
Anamnesis:
Auto-Anamnesis / Hetero-Anamnesis (coret salah satu yang sesuai)
Keluhan Utama / Alasan Kedatangan:
Pusing berputar
Riwayat Pengobatan
Sebelumnya pasien berobat ke puskesmas Kendalsari dan diberi captopril 3 x
12,5 mg tetapi tidak kuat dengan efek sampingnya dan ketika meminta ganti obat
pasien mengatakan tidak ada obat lain di puskesmas selain captopril pada saat
itu. Kemudian pasien berobat ke bidan setempat untuk penyakit hipertensinya
dan diberi amlodipine 1 x 10 mg malam hari. Pasien tidak rutin minum obat dan
kembali ke bidan jika merasa pegal-pegal dan tengkuknya kaku.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum dan Tanda Vital dan Status Gizi
Keadaan Umum
Kesadaran
Status Gizi
Tekanan Darah
Frekuensi Nadi
Frekuensi Nafas
Suhu Aksila
Tinggi Badan
Berat Badan
IMT
Status Generalis
Kepala
Leher
Thorax
Abdomen
vesikuler |
vesikuler |
vesikuler |
Ronkhi - | -|-|-
Wheezing - | -|-|-
vesikuler
vesikuler
vesikuler
Jantung
Iktus tidak terlihat, teraba pada ICS V MCL sinistra
Batas Jantung Kanan pada SL dextra
Batas Jantung Kiri sesuai iktus
S1S2 single, murmur (-), gallop (-)
Flat, soefl, sikatrik (-)
Bising Usus (+) normal, metallic sound (-)
Perkusi : timpani pada seluruh lapangan abdomen
Liver span + 8 cm, Traube space timpani
Shifting dullness (-)
Ekstremitas
Status Lokalis
-
Sistol
<120
120-139
140-159
>160
Diastol
<80
80-89
90-99
>100
Latihan fisik
Menurunkan asupan garam
Meningkatkan konsumsi buah dan sayur serta menurunkan asupan lemak
Jenis-jenis obat antihipertensi untuk terapi farmakologis hipertensi yang
dianjurkan oleh JNC 7 :
Diuretika, terutama jenis Thiazide (Thiaz) atau Aldosteron Antagonist (Aldo Ant)
Beta Blocker (BB)
Calcium channel blocker atau calcium antagonist (CCB)
Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI)
Angiotensin II Receptor Blocker atau AT1 Receptor Antagonist / Blocker (ARB)
Untuk sebagian besar pasien hipertensi, terpi dimulai secara progresif dalam
beberapa minggu. Dianjurkan untuk menggunakan obat antihipertensi dengan
masa kerja panjang atau memberikan efikasi 24 jam dengan pemberian sekali
sehari. Pilihan apakah memulai terapi dengan satu jenis obat antihipertensi atau
dengan kombinasi tergantung pada tekanan darah awal dan ada atau tidaknya
komplikasi. Jika terapi dimulai dengan satu jenis obat dan dalam dosis rendah,
dan kemudian tekanan darah belum mencapai target, maka langkah selanjutnya
adalah meningkatkan dosis obat tersebut atau berpindah ke antihipertensi lain
dengan dosis rendah. Efek samping umumnya bisa dihindari dengan
menggunakan dosis rendah, baik tunggal maupun kombinasi. Sebagian besar
pasien memerlukan kombinasi obat antihipertensi untuk mencapai target tekanan
darah, tetapi terapi konbinasi dapat meningkatkan biaya pengobatan dan
menurunkan kepatuhan pasien karena jumlah obat yang harus diminum
bertambah.4,7
Kombinasi yang telah terbukti efektif dan dapat ditoleransi pasien yaitu :
Diuretika dan ACEI atau ARB
CCB dan BB
CCB dan ACEI atau ARB
CCB dan diuretika
AB dan BB
Kadang diperlukan tiga atau empat kombinasi obat
Pada pasien ini ditemukan keluhan pusing berputar sejak 7 hari yang lalu. Pusing
terasa hilang timbul tiga sampai empat kali sehari. Pasien merasa badannya
terasa seperti berputar ketika memejamkan maupun membuka mata. Tidak ada
keluhan telinga berdenging, tidak ada telinga grebeg-grebeg, tidak ada
penurunan kesadaran. Pusing dirasa bertambah parah ketika perubahan posisi
kepala dan membaik ketika istirahat beberapa saat. Pusing berputar tidak diikuti
8
riwayat mual dan muntah. Pasien mengku sedang ada pikiran tentag anaknya
yang sedang hamil 9 bulan di Jember. Pada pemeriksaan fisik Dix-Hallpike
maneuver didapatkan nystagmus horizontal pada pasien
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit yang dapat memicu timbulnya hipertensi.
Ayah pasien juga pernah didiagnosis hipertensi. Penyebab terjadinya hipertensi
pada pasien ini tidak diketahui secara jelas, sehingga dapat digolongkan sebagai
hipertensi Primer. Pasien merasa tengkuk nya kadang terasa sakit dan pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 160/100mmHg. Oleh karena itu
pasien didiagnosis dengan Hipertensi Stage II
Diagnosis Holistik
Aksis 1 - Aspek Personal
Persepsi
: Pasien menganggap
pusingnya akibat serangan stroke
Harapan
: Pasien ingin sembuh dan
beraktifitas dengan normal
Kekhawatiran
: Pasien khawatir jika
nantinya tidak bisa berjalan normal
Upaya
: Pasien berobat ke puskesmas
Aksis 2 - Aspek Biomedis
: Vertigo
Hipertensi Stage II
Usia lanjut
Obesitas
Sering memikirkan anaknya yang sedang hamil
Merasa kesepian saat dirumah
Intervensi Komprehensif
Diagnosis
Holistik
Aksis 1
Intervensi Komprehensif
1. Masalah : Pusing berputar
Intervensinya : Menjelaskan kepada pasien bahwa pusing
yang terjadi dapat dikarenakan oleh kurang istirahat dan
beban pikiran. Serta menjelaskan faktor-faktor lain seperti
hipertensi yang dapat mempengaruhinya dan bagaimana
mencegah keluhan muncul lagi.
2. Masalah : Hipertensi dan tengkuk terasa kaku serta
linu-linu
Intervensinya : Menjelaskan kepada pasien bahwa
tengkuk yang kaku bisa disebabkan karena hipertensinya
dan linu-linu bisa diakibatkan karena aktifitasnya serta
proses penuaan. Menjelaskan penyebab dan faktor
resiko penyakit serta pencegahan perburukan kondisi.
Aksis 2
Aksis 3
10
Aksis 4
Aksis 5
badan
dengan
pola
makan
seimbang
yaitu
memperbanyak sayur dan buah.
-Saya mengedukasi pasien untuk menerapkan pola diet
rendah Natrium dan mengukur porsi garam pada
masakan di rumah dengan mengganti garam dapur
menjadi garam meja
-Saya menyarankan pasien untuk menjaga komunikasi
dengan keluarga terutama dengan anak pasien yang
sedang hamil.
Melakukan pendekatan pada anak terkahir pasien untuk
sering berkomunikasi dapat mengetahui permasalahan
ibunya (pasien). Serta tetap menjaga hubungan dengan
keluarga, komuniasi yang optimal dengan tetangga sekitar.
Masalah : Derajat 1 (No difficulty at all)
Intervensi : KIE kepada pasien untuk menjaga pola hidup
sehat dalam beraktifitas sehari hari.
11
Tanggal
: 27 Desember 2016
Tempat
Yang Hadir
: Pasien
Family Genogram
KELUARGA Tn. S
Tn. S 74th
Ny A 57th
Tn B 30th
Keterangan
Ny R 29th
Ny R 28th
Ny S 70th
Ny P 55th
Tn. T 26th
Tn K 50th
Tn. H 24th
Tn G 23th
Tn. H 20th
:
: Perempuan
: Laki-Laki
: Meninggal
: Tinggal satu rumah
: Pasien
: Vertigo
: Hipertensi
12
Family Apgar
No.
Pertanyaan
1.
Sering
2.
Kadangkadang
3.
4.
5.
Jarang
Family SCREEM
Social
Cultural
Religion
Economic
13
Education
Medical
14
Mandala of Health
Culture
Community
Hubungan antar tetangga yang
sangat baik
Personal
Behaviour:
Sering ke
tetangga
sekitar karena
keadaan
rumah yang
sepi
Sick Care
System
Tidak
adanya
amlodipine
untuk
beberapa
waktu
membuat
pasien
malas ke
puskesmas
Lifestyle
Kurang terbuka pada keluarga
karena kurangnya komunikasi
Family
Pasien dan anak bungsu
Wanita
Usia lanjut
Vertigo
Hipertensi
Stage II
Komunikasi
keluarga yang
kurang
PsychoSocioEconomic
Environment
Beban pikiran
terhadap
anaknya
Work
Pasien
bekerja
sebagai
pembuat
kue dan
mengantar
kan ke
warungwarung
sekitar
Physical
Environment
Pasien tinggal
di
permukiman
yang banyak
terdapat
tetangga
Human
Biology
Wanita
Obesitas
Usia Lanjut
Human-Made Environment
15
Dx
Holistik
Aksis 1
Aksis 2
Subyektif
Pasien mengeluh
pusing
berputar
sejak 7 hari yang
lalu
Pasien
khawatir
jika terus menerus
jalan
sempoyongan dan
tidak bisa berjalan
normal
Pasien
merasa
kadang-kadang
tengkuknya terasa
kaku
Vertigo
Hipertensi stage II
Obyektif
TD : 160/100 mmHg
N : 86 x/mnt
RR : 18 x/mnt
Tax : 36,6oC
TD : 160/100 mmHg
N : 86 x/mnt
RR : 18 x/mnt
Tax : 36,6oC
Aksis 3
TB
: 150 cm
BB
: 60 kg
IMT
: 26,6 kg/m2
(Overweight)
Aksis 4
Planning /
Intervensi
Menjelaskan
faktor-faktor yang
dapat
mempengaruhi.
Memberikan obat
untuk
keluhan
pasien.
Brandt-daroff
maneufer
Dimenhidrinat 3
x 50 mg
Pola Diet rendah
garam, rendah
lemak
Amlodipin 1 x 10
mg
Motivasi kepada
pasien
untuk
tetap
rutin
berolahraga
Menjelaskan
pola diet rendah
garam
untuk
pasien Hipertensi
Penjelasan
keuntungan
minum
obat
Hipertensi
dengan teratur
KIE
kepada
pasien
bahwa
komunikasi antar
keluarga
itu
penting.
16
memikirkannya
Aksis 5
Derajat 1 (no
difficulty at all)
Mampu
melakukan
pekerjaan ringan
sehari-hari
di
dalam dan luar
rumah
KIE
kepada
pasien
untuk
menjaga
pola
hidup
sehat
dalam
beraktifitas
sehari hari
17
Lampiran
Karakteristik Rumah dan Lingkungan
Luas rumah:5 x 10 m2
Jumlah orang dalam satu rumah: 2 orang
Luas halaman rumah: Tidak bertingkat
Lantai rumah dari: sebagian keramik, sebagian semen
Dinding rumah dari: tembok
Penerangan di dalam rumah
Jendela: ada; Jumlah: 2 buah di bagian ruang tamu depan
Listrik: ada
Ventilasi
Kelembapan rumah: lembap
Bantuan ventilasi di dalam rumah: ada
Kebersihan di dalam rumah:
Tampak bersih di ruang tamu, tetapi kesannya kurang bersih di bagian belakang
(dapur, tempat cuci )
Tata letak barang dalam rumah: Cukup tersusun rapi
Sumber air
air minum dari: Air sumur
air cuci dan masak dari: Air sumur
Jarak sumber air dari septic tank: < 5 meter
18
19
Keterngan :
1 : Ruang tamu + ruang keluarga
2 : Kamar 1
3 : Kamar 2
4 : Gudang + kasur
5 : Sumur
6 : Tempat cuci piring
7. Kamar mandi
8. Dapur
7
8
1
2
20
Foto Dokumentasi
21
22
Resep Pasien
R/ Dimenhidrinat tab 50 mg
No XX
S 3 dd 1
___________________________
Innn
R/ Amlodipin tab 10 mg
No XX
S 1 dd 1
Innn
R/ Paracetamol tab 500 mg
No XV
S 3 dd 1
Innn
Pro
Ny Paini
Usia
55 th
Alamat
DAFTAR PUSTAKA
23
24