Sebagian ulama menjadikan ayat di atas sebagai landasan diharamkannya onani dan
masturbasi. Karena, orang yang melakukan onani dan masturbasi termasuk mencari selain
yang Allah telah halalkan. Yang berarti telah melampaui batas sebagaimana yang disebutkan
dalam ayat di atas.
Ibnu Katsir menyebutkan bahwa Imam Asy-Syafii, Imam Malik, dan ulama lainnya berdalil
dengan ayat ini tentang diharamkannya onani. Hal ini juga disebutkan oleh Al-Qurthubi
dalam tafsirnya. (Adhwa`ul Bayan)
Nah, buat kamu yang sudah terlanjur ketagihan melakukannya, kami sebutkan beberapa hal
yang bisa kamu lakukan buat meredakan dorongan jiwa ini. Terapi yang ditempuh untuk
menghilangkan kebiasaan haram ini di antaranya adalah:
selalu pertolongan Allah, jangan lemah. [H.R. Muslim dari sahabat Abu
Hurairah z].
11. Coba kamu renungkan, Allah telah menciptakan kamu, memberikan segala fasilitas
buat kamu, melimpahkan nikmat-Nya lahir dan batin. Allah taala
berfirman, Tidakkah kalian perhatikan bahwasanya Allah telah menundukkan untuk
kalian apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu
nikmat-Nya lahir dan batin. [Q.S. Luqman:20]. Kenapa justru kamu balas dengan
maksiat?
Poin terakhir, kami ingatkan, semakin besar dan berat usaha kamu, semakin besar pula
pahalanya di sisi Allah. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari, dari
Aisyah Radhiyallaahu anha, Rasulullah SAW bersabda yang artinya, Sesungguhnya
balasanmu sesuai dengan kadar keletihanmu.
Ayo berjuang, kamu bisa, insya Allah. Allahu alam.
Sumber:
tashfiyah
Posted in Ilmu, Islam