JURUSAN KEPERAWATAN
Jl. Soekarno Hatta No. 01 Hajimena Bandar Lampung Telp. 0721 703580
: Tn. F
Usia
: 18 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Pelajar
Pendidikan
: SMA
Suku
: Jawa
Status Perkawinan
: Belum Menikah
Nomor RM
Dx Medis
Tanggal masuk RS
: 9 November 2016
Tanggal operasi
: 9 November 2016
Jenis operasi
: Laparatomi cito
Indikasi operasi
: Eviserasi Usus
Tanggal Pengkajian
: 9 November 2016
PENGKAJIAN
1. Riwayat Penyakit
o Keluhan utama : Nyeri
o Riwayat Penyakit Sekarang (PQRST)
Tn. F 18 tahun datang ke rumah sakit jam 09.15 wib dengan keluhan nyeri
didaerah perut dengan skala nyeri 9 dan
usus keluar melalui selangkangan kanan setelah tertusuk celurit 2 jam sebelum
masuk rumah sakit. Tampak ekspresi wajah menyeringai kesakitan.
Saat datang, pasien dalam keadaan Apatis. Pada primary survey, ditemukan
adanya masalah pada sirkulasi berupa akral yang teraba dingin yang disertai
dengan takikardi (pulse = 120 x/menit) dan hipotensi (blood pressure = 90/50
mmHg).
Pada secondary survey, terlihat abdomen datar, tampak laserasi pada regio
inguinal, usus terburai, berwarna merah kebiruan, tampak peristaltik dan ada
perdarahan 800 cc,
o Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien dan keluarga mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan seperti darah
tinggi, kencing manis. Klien dan keluarga mengatakan tidak memiliki penyakit
menular seperti TBC, hepatitis, HIV.
2. Pemeriksaan Umum
o Keadaan Umum
: Lemah
o Kesadaran
: Apatis, E : 3
o Tinggi badan
: 165 cm
o Berat badan
: 58 kg
o CRT
: 1 detik
M:5 V:4
: 90/50 mmHg
RR
: 24 x/menit
Nadi
: 120 x/menit
Suhu
: 38,2oC
3. Pemeriksaan Fisik
o Kulit
o Rambut
o Mata
o Hidung
o Telinga
o Mulut
o Leher
o Dada (IPPA)
o Abdomen (IPPA)
o Genetalia
o Ekstremitas
4. Pengkajian Psikologi
o Status Emosional
Klien tampak Panik. Klien tidak kooperatif
o Kesiapan klien menghadapi operasi
Klien mengatakan siap apabila dilakukan operasi
o Harapan klien terhadap operasi dan anestesi
Klien berharap operasi dapat berjalan lancar
o Pengetahuan klien tentang operasi (pre, intra, post)
Klien mengatakan tidak mengetahui tentang prosedur operasi
5. Persiapan Operasi
N
JENIS PERSIAPAN
O
01
02
Pemeriksaan Penunjang
o Darah
YA
TIDAK
Leu : 12.400/ul
o Radiologis
o Urinalisis
o EKG
KET/ HASIL
Hb : 10,2 g/dl
o
03
V
V
o Jantung
o Paru
04
o Anestesi
05
NPO
06
Alergi : ...
07
V
V
Prostetik (Pelepasan)
o Lensa kontak
o Kaca mata
Premedikasi ..
09
Pakaian operasi
Antibiotik; Inj.Ceotaxime
o Mandi
o Cukur
Penyimpanan barang barang berharga
o Uang
1g dan Analgetik;
Inj.Ketorolac 2 amp/drip
Persiapan kulit
10
100cc
o Mata palsu
08
Area pubis
o Cincin
o Kalung
11
o HP
Pengosongan urine
o Berkemih
o Kateter
Obat obatan/kelengkapan ke ruang
operasi : .
B. ANALISA DATA
NO
DATA
.
1
DS:
MASALAH
ETIOLOGI
Perdarahan
Nyeri akut
Luka trauma
DO :
DS :
DO :
DS :
Kerusakan integritas
Luka trauma
kulit
DS :
Resiko infeksi
DO :
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
2.
3.
4.
D. RENCANA KEPERAWATAN
NO DX
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
TGL
1
kristaloid 2400 cc
merupakan cairan
dengan secepatnya
(20ml/KgBB/Jam)
pengganti cairan
1-3
Ekspresi wajah tenang
Dengan diberikan asuhan
1. Cairan kristaloid
cairan kristaloid
2. Observasi tanda
dengan jumlah
perdarahan yaitu 3 : 1
2. Mengetahui status
kebutuhan cairan dan
1. Ajarkan teknik
perkembangan pasien
1. Teknik relaksasi
menghilangkan nyeri
2. Obat analgetik
dokter dalam
memblok nyeri.
pemberian analgetik
keperawatan diharapkan
laparatomi
penjahitan
besar guna
kembali normal
interrupteddi
membenarkan posisi
regional
dan
inguinal
merupakan operasi
ke semula
dekstra.
2. Siapkan pasien untuk
operasi :
Cukur area pubis
Puasa
Konsultasi dokter
ahli bedah,
penyakit dalam,
dan anastesi
2. Merupakan persiapan
sebelum dilakukan
tindakan operasi
1. Kaji tanda-tanda
infeksi seperti
kemerahan, panas,
KH :
infeksi
Suhu : 36,5-37,5 oC
Leukosit : 4.000-10.000/ul
Hb : 13.5-18.0 g/dl
1. Menjadi acuan
adanya infeksi
adanya fungsiolesa
2. Ukur temperature
2. Suhu tinggi
klien
menandakan adanya
infeksi
3. Peningkatan leukosit
3. Observasi nilai
laboratorium darah
menandakan adanya
lengkap
4. Kolaborasi dengan
infeksi
4. Mencegah terjadinya
dokter dalam
infeksi
pemberian antibiotik
E. IMPLEMENTASI
NO
1
TGL /
JAM
9.18
NO.
INTERVENSI
DX
1 1. Berikan infus cairan
WIB
secepatnya
(20ml/KgBB/Jam)
2. Observasi tanda
WIB
9.22
9.18
2
IMPLEMENTASI
jalur
2. Mengobservasi
tanda
tanda
tanda
WIB
distraksi
2. Kolaborasi
9.22
3
WIB
9.30
dengan
dalam
dokter 2. Memberikan
1. Rencanakan
WIB
laparatomi
dan
dan
anastesi
4
09.00 WIB
Pasien dikonsulkan ke dokter
ahli
WIB
interrupteddi
9. 40
penjahitan
regional
operasi :
Cukur area pubis
Puasa
Konsultasi dokter ahli:
amp/drip.
penjahitan
inguinal dekstra.
2. Siapkan
pasien
WIB
Ketorolac
interrupteddi
9.30
inj.
anastesi,
dan
penyakit dalam
1. Memeriksa luka pasien
2. Mengukur suhu tubuh klien
3. Memberikan
Antibiotik;
Inj.
bedah,
Cefotaxime 1g
fungsiolesa
2. Ukur temperature klien
3. Observasi nilai laboratorium
darah lengkap
4. Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian antibiotik
F. EVALUASI (SOAP)
NO.
1
TGL /
JAM
10.10
NO.
IMPLEMENTASI
PRF
DX.
1. 1. Memberikan IVFD RL Agu
387 tpm 2 jalur
ng
2. Mengobservasi tanda
tanda
cairan
defisit
volume
Agu
EVALUASI
PRF
S :
Agu
ng
O:
ng
Memberikan IVFD RL
Agu
ng
A:
Defisit volume cairan
sebagian teratasi
P:
1. Lanjutkan terapi
cairan
2. Pantau adanya tanda
-tanda defisit volume
cairan
10.15
1. Mengajarkan
teknik Agu
ng
inj.
S:
Agu
ng
Ketorolac 2 amp/drip.
O:
Agu
kesakitan
Telah diberikan inj.
Agu
Ketorolac 2
ng
ng
amp/drip.
A :
Nyeri belum teratasi
P :
10.20
1. Merencanakan
Operasi Agu
Lanjutkan terapi
analgetik
Pertahankan teknik
dan ng
laparatomi
O:
regional
inguinal
Agu
ng
A:
WIB
Pasien dikonsulkan ke
Kerusakan integritas
dokter
ahli
Agu
ng
penjahitan interrupteddi
dekstra.
Agu
2. Melakukan :
ng
Pencukuran di area
bedah,
P:
dalam
Lakukan operasi
laparatomi cito
10.25
Agu
S:
Agu
ng
Klien mengatakan
ng
mengalami kecelakaan
karena tertusuk celurit
O:
usus terburai
Suhu : 36,7 C
Telah diberikan Inj.
Cefotaxime 1g
LAPORAN KEPERAWATAN
INTRA OPERATIF
Nama klien
: Tn. F
Usia
: 18 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Pelajar
Pendidikan
: SMA
Status Perkawinan
: Belum Menikah
Alamat
Tanggal operasi
: 9 November 2016
Jenis operasi
: Laparatomi Cito
Indikasi operasi
: Eviserasi Usus
Pramedikasi
Pemberian
: 1 jam 30 menit
Jenis anestesi
: General Anastesi
Dokter operator
Dokter Anestesi
Asisten
: Asisten 1: dr. U
Asisten 2: Ns. D,. S.Kep
kulit klien lembab dan dingin, akral dingin, serta CRT 2 detik.
7. Dilakukan pemasangan tampon di empat kuadran
8. Dilakukan eksplorasi, hepar intak, lien intak, gaster-colon intak
9. Usus yang berada di luar dimasukkan ke rongga abdomen, usus yang berada di luar 80
cm anal dari lig.Treitz, 5 cm oral dari valvula Bauhini, sepanjang 430 cm
10. Terdapat luka pada regio inguinal dekstra berukuran 15 X 5 X 2 cm, ditutup dengan jahitan
interrupted.
11. Usus dinilai masih intak dan edema dengan warna merah kebiruan
12. Saat eksplorasi dilanjutkan, tampak hematoma pada zona 2 kiri, tampak rembesan darah
dicurigai berasal dari vena iliaca dekstra,yang kemudian dilakukan tampon
13. Selain itu juga ditemukan robekan pada daerah retroperitoneal di zona III, terdapat
rembesan, kemudian diputuskan dilakukan tampon dengan roll hass 2 buah.
14. Dilakukan penilaian pada tampon,tampon dilepas, sudah tidak terdapat rembesan dari luka
di retroperitoneal (zona III), kesan perdarahan telah berhenti, diputuskan untuk aff tampon.
15. Operasi diselesaikan dengan melakukan penutupan abdomen dengan penjahitan secara
continuous
16. Tutup dengan dermafix, kasa steril dan hipafix
B. ANALISA DATA
NO
1
DATA
DS : -
MASALAH
ETIOLOGI
Resiko syok
DO :
dan Perdarahan
DO :
Kerusakan integritas
kulit
Luka trauma
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko syok b.d Defisit volume cairan dan Perdarahan
2. Kerusakan integritas kulit b.d Luka trauma
D. RENCANA KEPERAWATAN
NO DX
TGL
1
TUJUAN
Dengan diberikan asuhan
INTERVENSI
RASIONAL
1. Lanjutkan terapi
1. Mempertahankan
keperawatan diharapkan
diberikan dan
berikan cairan
durantee operasi
dan resusitasi
akan menggantikan
perdarahan selama
operasi
2. Pantau perdarahan
eksternal melalui
tabung suction
3. Pantau adanya
perdarahan
2. Tabung suction
digunakan untuk
menghitung jumlah
perdarahan
tanda - tanda resiko 3. Monitor pasien untuk
syok, balance
memantau kondisi
melalui monitor
Durantee operasi diberikan cairan:
(3x700 = 2100cc)
terjadinya syok
Total kebutuhan cairan
2758+1044=3802cc
(20ml/KgBB/Jam = 387
tpm)
(3802cc = 3 Jam 16 Menit)
(2400-1742
658cc)
2
(Total = 2758cc)
1. Lakukan operasi
1. Operasi laparatomi
keperawatan diharapkan
laparatomi dan
merupakan operasi
penjahitan
besar guna
kembali normal
interrupted di
membenarkan posisi ke
regional inguinal
semula
dekstra.
E. IMPLEMENTASI
NO
1
TGL /
JAM
10.40
NO.
INTERVENSI
IMPLEMENTASI
DX.
1
1. Lanjutkan terapi cairan yang telah 1. Memberikan IVFD RL 387
diberikan dan berikan cairan
Menit
10.45
2. Memantau
eksternal
suction
3. Memantau
perdarahan
melalui
tanda
tabung
tanda
11.10
dan
penjahitan
interrupted
inguinal dekstra.
F. EVALUASI (SOAP)
TGL /
O
1
JAM
12.00
NO.
IMPLEMENTASI
PRF
DX.
1
1. Memberikan IVFD RL Agu
387 tpm 2 jalur selama ng
3 Jam 16 Menit
2. Memantau perdarahan
eksternal
melalui
tabung suction
3. Memantau tanda
tanda
ng
syok,
balance
serta
TTV
cairan,
Agu
Agu
melalui monitor.
EVALUASI
PRF
S:-
Agu
O:
ng
Perdarahan di tabung
suction 700 cc
Balance cairan = -917
cc
Kulit lembab dan dingin
Akral dingin
Mukosa bibir kering
Turgor kulit tidak elastis
ng
Agu
ng
Agu
ng
Monitor :
TD : 110/80 mmhg
S : 36,8 oC
N : 100x/mnt
RR : 24x/mnt
12.10
1. Melakukan
laparatomi
operasi Agu
dan ng
penjahitan interrupted
13.46
(30-35ml/KgBB/Hari)
(2030 cc / 24 jam)
(RL 28 tpm)
S:-
Agu
O:
ng
dilakukan
Tampak pada luka di
dekstra
berukuran 15 X 5 X 2
berukuran 15 X 5 X 2
cm.
Nama klien
: Tn. F
Usia
: 18 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Pelajar
Pendidikan
: SMA
Status Perkawinan
: Belum Menikah
Alamat
Tanggal operasi
: 9 November 2016
Jenis operasi
: Laparatomi Cito
Indikasi operasi
: Eviserasi Usus
Pramedikasi
Pemberian
Lama Operasi
: 1 jam 30 menit
Jenis anestesi
: General Anastesi
Dokter operator
Dokter Anestesi
Asisten
: Asisten 1 : dr. U
Asisten 2: Ns. D,. S.Kep
: 12.10 WIB
PENGKAJIAN PRIMER
A (Air Way)
Bersih
o Obstruksi
Saliva
Darah
Muntahan
Trauma langsung
Trauma laryngeal
Trauma muka
Fraktur
Lidah
Edema laring
Benda lain : .
o Pemeriksaan
Bersih
Stridor/ngorok
Wheezing
Ronchi
Krackels
B (Breathing)
o Pergerakan dada
Simetris
Asimetris
Dispnea
o Tachypnea
o Retraksi interkostae
o Bradypnea
o Biots
o Cheyne Stokes
o Hyperventilasi
C (Circulation)
o Denyut nadi karotis, Femoralis, Radialis,Brakhialis( Lingkar yang diperiksa)
Bradikardi
Kuat
Tachicardi
Lemah
Tak teraba
Irreguler
Aritmia
Bradikardi
Takikardi
Irreguler
V Reguler
Kulit
Lembab
Kering
Sianosis
Pucat
Dingin
Hangat
CRT : 2 detik
Perdarahan Eksternal
D (Disability)
o Kesadaran : compos mentis
o Aldrate Score : 8
o Pupil
Isokor
Anisokor
Pin point
Midriasis
o Ekstremitas atas
Plegia
Parese
o Ekstremitas bawah
B.
Plegia
Parese
PENGKAJIAN LANJUTAN
Luka Operasi
o Letak
: Abdomen
o Kondisi : Tidak ada eksudat, jaitan rapi , tidak ada perdarahan , tidak ada kemerahan .
Alat Invasif
o O2 : 4 L/menit
Nasal kanul
Simple mask
Rebreathing
Non rebreathing
Venturi
ETT
Trakeostomi
Orofaringeal tube
o IV line
Cairan dan elekrolit : Cairan IVFD RL 387 tpm 2 jalur
Plasma
Whole blood
PRC
Protein
Lain lain : .
Drain
NGT
WSD
CVP
Mual
Muntah
Nyeri
Pusing
Batuk
Hiccough
Kesulitan menelan
Mengantuk berat
Lain lain :
Keterangan :
Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Lemah
Pemeriksaan tanda tanda vital
TD
RR
: 100/70 mmhg
: 23x/m
N
: 89x/m
S
: 37oC
SPO2 : 95%
Pemeriksaan Laboratorium
o AGD
Darah : Hb: 10,2g/dL , Leukosit : 12.400/ul
Elektrolit
o Radiologi
o EKG
o Endoskopi
o Lain lain
Balance Cairan
Pukul
Intake
o Oral
Jmh (cc)
0 cc
Output
Urine
Jmh (cc)
760 cc
o Enteral
0 cc
Muntah
0 cc
o Parenteral
3680 cc
Drain
1500 cc
- Durantee
1044 cc
- Resusitasi
879 cc
(Perdarahan)
IWL
(3:1) (2636/3)
o AM
(800cc+700cc)
870 cc
(15 x KgBB)
290 cc
(5 x KgBB)
Jumlah
2213 cc 3130 cc = -917 cc
B. ANALISA DATA
2213 cc
Jumlah
3130 cc
NO
1
DATA
DS:
MASALAH
ETIOLOGI
Nyeri akut
Luka insisi
Defisit volume
Perdarahan
cairan
DO :
Klien diberikan IVFD RL 387 tpm
2 jalur
Perdarahan Total 1500cc
TTV :
TD : 100/70 mmHg
N
: 89x/m
Kulit dingin dan pucat
Akral dingin
Mukosa bibir kering
Turgor kulit tidak elastis
CRT : 2 detik
3
DS : -
Resiko infeksi
Tidak adekuat
pertahanan sekunder
DO :
Terdapat luka post op hari 1, luka bersih,
kering, tidak ada pengeluaran cairan
D. RENCANA KEPERAWATAN
NO
DX
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
TGL
Dengan diberikan
asuhan keperawatan
komprehensif
selanjutnya
2. Ajarkan relaksasi progresif 2. Mengurangi nyeri
3. Kolaborasi
3. Mengurangi nyeri dengan
diharapkan nyeri
berkurang
dalampemberian anlgetik
4. Berikan lingkungan
1. Menentukan intervensi
memblok nyeri
4. Meringankan nyeri
Dengan diberikan
1. Mengetahui perkembangan
asuhan keperawatan
diharapkan tidak
terjadi infeksi
adanya fungsiolesa
2. Ukur temperature klien
luka
3. Observasi nilai
adanya infeksi
3. Peningkatan leukosit
laboratorium (leukosit)
4. Cuci tangan sebelum dan
sesudahmelakukan
tindakan keperawatan
5. Berikan terapi antibiotik
sesuai instruksi
infeksi
5. Mencegah melalui terapi
obat
E. IMPLEMENTASI
NO
1
TGL/J
NO.
AM
10/10/
INTERVENSI
DX.
1
1. Kaji skala nyeri secara
2016
komprehensif
10.00
2. Ajarkan relaksasiprogresif
IMPLEMENTASI
1. Mengaji skala nyeri
2. Mengajarkan
relaksasiprogresif
WIB
3. Kolaborasi dalampemberian
anlgetik
10.20
stimulus rendah
1. Observasi tanda dan gejala infeksi 1. Mengobservasi tanda dan
WIB
gejala infeksi
(leukosit)
4. Cuci tangan sebelum dan
laboratorium (leukosit)
4. Mencuci tangan sebelum dan
sesudahmelakukan tindakan
keperawatan
keperawatan
5. Memberikan Inj. Cefotaxime
1gr/12jam
instruksi
F. EVALUASI (SOAP)
N
TGL/
O
1
JAM
11.00
NO.
IMPLEMENTASI
DX.
1 1. Mengaji skala nyeri
WIB
PRF
EVALUASI
Agu
S:
Agu
ng
ng
2. Mengajarkan relaksasi
progresif
operasi hari 1
Agu
3. Memberikan Inj.
ng
P : Saat di gerakkan
Q : Tertusuk-tusuk
R : Abdomen
4. Memberikan lingkungan
yang nyaman dan tenang
PRF
Agu
S :6
ng
T : Kadang-kadang
O:
Agu
ng
meringis menehan
-
nyeri
Tegang
TD : 100/70mmHg,
Nadi : 89 x/menit,
RR : 23x/menit,
Suhu : 37c
Klien tampak
kooperatif dalam
pembelajaran teknik
relaksasi progresif
A:
Nyeri teratasi sebagian
-
Klien mampu
melakukan relaksasi
nafas dalam
P: Lanjutkan intervensi
11.10
WIB
1. Mengobservasi tanda
dan gejala infeksi
Agu
komprehensif
Pertahankan relaksasi
progresif
Kolaborasi dalam
pemberian anlgetik
Berikan lingkungan
Agu
ng
O:
klien
laboratorium (leukosit)
ng
2. Mengukur temperature
3. Mengobservasi nilai
Agu
ng
Agu
tindakan keperawatan
ng
5. Memberikan Inj.
kemerahan, bengkak,
Cefotaxime 1gr/12jam
Agu
panas, maupun
ng
fungsiolesa
Perawat selalu
maupun fungsiolesa
Cefotaxime 1gr masuk
sesuai program
Perawat selalu
melakukan cuci tangan
sebelum dan sesudah
melakukan tindakan
keperawatan kepada
pasien
P: Lanjutkan intervensi
adanya fungsiolesa
Ukur temperature klien
Observasi nilai
laboratorium (leukosit)
Cuci tangan sebelum
dan sesudah melakukan
tindakan keperawatan
Berikan terapi
antibiotik sesuai
instruksi