Anda di halaman 1dari 5

2.2.

POP Hotels
2.2.1. Sejarah POP Hotels
Didirikan pada tahun 2001, TAUZIA Hotel Management dimulai sebagai
Jasa Konsultansi aktif mendukung pengembangan ACCOR seperti itu perwakilan
eksklusif di Indonesia 2001-2006. Pada tahun 2002, TAUZIA Hotel Management
dirintis dan dikelola konsep hotel dan produk di Indonesia dengan koleksi merek
di properti deluxe - Preferensi & WORLDHOTELS, skala menengah - HARRIS
HOTELS, ekonomi - Hotel Yello untuk hotel budget 'ramah lingkungan' POP
HOTELS. Di samping layanan manajemen hotel, TAUZIA membawa pengalaman
yang luas dalam MANAJEMEN ESTATE & jasa konsultasi. The TAUZIA Tim
Korporat, yang terletak di kantor pusat di Jakarta, terdiri dari 70 anggota
menyediakan panel sangat keahlian berkualitas yang sangat penting untuk
mendukung dan menindaklanjuti operasi sehari-hari dari properti yang dikelola
oleh TAUZIA. TAUZIA Hotel Management menyediakan bantuan aktif dalam
Sumber Daya Manusia, Keuangan, Pengembangan Produk, Desain Grafis, Sales
& Marketing, Bantuan Teknis, E-distribusi dan IT.
Setelah sukses membuka Pop! Hotel di Jakarta, Bandung, Denpasar<
Manado, dan Jogjakarta PT. Sinjaya Indotel Mandiri menggandeng Tauziah Hotel
Management mendirikan Pop! Hotel Tanjung Karang. Lokasinya di Jl. Wolter
Monginsidi, Bandar Lampung. Hotel berbintang dua ini merupakan hotel pertama
di wilayah Sumatera. Sebab pertumbuhan perekonomian provinsi lampung yang
cukup tinggi membuat pengelola Pop! Harris Hotel mananamkan investasinya di
Lampung. Hotels yang memiliki 10 lantai dengan kapasitas 168 kamar ini
dilengkapi fasilitas yang cukup reperesentatif untuk sebuah hotel bintang dua plus

namun seperti hotel bintang lima. Sebab, hotel ini memiliki tempat tidur yang
menggunakan King size produk Amerika, coffee shop brand ternama di Indonesia,
Wifi, CCTV untuk keamanan 24 jam, shower pod yang inovatif menjadi ciri khas
hotel ini, serta luas lahan parkir yang dapat menampung kendaraan untuk 50
mobil dan 50 motor. Pop! Hotel Tanjung Karang akan menjadi hotel favorit semua
kalangan baik pebisnis, smart traveler, dan keluarga kecil. Karena hotel ini sangat
terjangkau, ditambah dengan ramah lingkungan karena dilengkapi eco-friendly
dan konsep green (konsep hijau).

2.2.2. Visi dan Misi POP Hotels


a.

Visi POP Hotels

Membangun campuran budaya dalam gaya manajemen, inovasi produk


dan layanan.

Mempromosikan keragaman budaya dalam bisnis perhotelan.

a. Misi POP Hotels

Buat garis inovatif dan personal produk untuk setiap pasar tertentu

Menyediakan layanan yang efektif biaya dengan tetap menjaga kualitas


kerja dan efisiensi untuk kepuasan pelanggan

Menciptakan lingkungan profesional, dinamis dan positif bermanfaat bagi


karir dan pengembangan diri dari tim kami

Menjamin pertumbuhan ekonomi dari semua merek kami melalui kinerja


keuangan

Mengembangkan jaringan yang luas untuk kepentingan karyawan dan


klien.

2.2.3.

Struktur Organisasi POP Hotels


Struktur organisasi berguna untuk memudahkan cara kerja, agar tujuan

yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan mudah, serta memudahkan pula
sistem tanggung jawab dan wewenang atas pekerjaa. Dalam pencapaian tujuan
itu,

hubungan kerjasama antar karyawan baik horizontal maupun vertikal

sangatlah penting. Maka perlu perencanaan dan penyusunan struktur organisasi


dapat dipandang sebagai kerangka menyeluruh mengenai hubunngan antara
pemimpin dan bawahan atau antara sesama bawahan dalam pelaksanaan kegiatan
perusahaan dan struktur organisasi yang baik menggambarkan secara skematis
tentang hubungan kerjasama, tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari orangorang yang terdapat dalam organisasi.

Gambar 1.2
Struktur Organisasi Pop! Hotels

Hotel
Manage
r
Asst.
Hotel
Manage

Sr.
Accounta
nt

Sales
Exsekuti
f

Room
Supervi
sor

HK
Supervi
sor

Engineer
ing
Supervis

Jr.
Accounta
nt

Sales &
Reserva
tion

FO
Attend
ant

RA, PA
&
Linen

Engineer
ing
Staf

2.2.4. Penjelasan Umum Kegiatan Operasional POP Hotels


Secara umum, ruang lingkup kegiatan subsektor industri hotel meliputi
penyediaan jasa di bidang perhotelan dengan segala fasilitas dan sarana
penunjangnya yang terdiri dari :
1. Akomodasi (yaitu ruang inap beserta seluruh kelengkapannya).
2. Perkantoran (yaitu ruang kantor beserta fasilitas komunikasi).
3. Pusat perbelanjaan (yaitu ruang toko beserta fasilitas penunjangnya).
4. Apartemen (yaitu ruang huni permanen beserta kelengkapannya).
5. Sarana rekreasi dan hiburan (contoh restoran, kafe, kolam renang, pusat
kebugaran, sauna, dan lain-lain).
6. Sarana penunjang lainnya (contoh areal parkir, binatu, banquet, jasa boga,
pusat layanan kegiatan bisnis, tranportasi, pemesanan tiket, perwakilan agen
wisata, dan lain-lain).
Oleh karena seluruh kegiatan yang tersebut di atas umumnya terintegrasi
dalam satu lokasi, maka pihak manajemen hotel biasanya menerapkan konsep
responsibility center untuk mengukur dan mengakui pendapatan dan bebannya.
Secara umum, pihak manajemen hotel membagi pengelolaan manajemen menjadi
dua bagian, yaitu penyedia jasa selaku profit center dan pemelihara sarana dan
prasarana selaku cost center. Dari segi status, pihak pengelola hotel dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu Hotel Owner, Hotel Operator, dan Hotel Franchisor. Dalam

pelaksanaannya, status pihak pengelola hotel dapat terpisah-pisah seperti kategori


di atas namun tidak tertutup kemungkinan satu pihak memiliki gabungan ketiga
status tersebut.

Anda mungkin juga menyukai