Di BUAT
JAKARTA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Tujuan
Tujuan dari pembuatan mini project ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat membuat mini project berupa batu baterai dari kulit pisang.
2. Mampu menguji baterai yang telah dibuat dengan peralatan elektronik rumah
tangga.
3. Dapat menjelaskan proses pembuatan dari awal sampai dengan pengujian
TINJAUAN PUSTAKA
Magnesium ini juga bisa melakukan reaksi dengan klorida sehingga bisa
menghasilkan sebuah elektrolit yang kuat. Jumlah magnesium dalam kulit pisang
sendiri jumlahnya hanya 14 % dari keseluruhan kandungan pisang. Akan tetapi jumlah
ini sudah cukup untuk menjadikan baterai kulit pisang.
Kandungan seng pada pisang juga masuk dalam elektrolit yang baik. Pada
baterai kulit pisang ini seng berfungsi sebagai elektron positif yang sangat baik. Akan
tetapi kandungan seng pada kulit pisang ini terbilang kecil yang hanya berkisar 2 %.
Jadi pada baterai kulit pisang ini zat yang paling berperan adalah potassium yang
kemudian melakukan reaksi dengan garam. Baterai kulit pisang ini juga terbilang
cukup awet maksimal 6 hari. Hanya beda satu hari dari baterai konvensional biasa.
Tentu tidak terlalu mengecewakan untuk hasilnya.
2.7 Kegunaan
Kegunaan dari batu baterai tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat karena
dapat membantu agar kita tidak perlu membeli batu baterai untuk menggantikan batu
baterai jam dinding ataupun remot tv. Dengan adanya kulit buah pisang kita dapat
menghasilkan energy listrik yang dapat membantu dalam kebutuhan kita sehari-hari,
entah itu untuk menghidupkan peralatan rumah tangga yang menggunakan energy
listrik.
2.8 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh adalah:
Bagi mahasiswa, adalah
a. Merupakan implementasi ilmu yang telah diberikan selama duduk dibangku kuliah
b. Salah satu bekal pengalaman ilmu untuk mahasiswa sebelum terjun ke dunia
industri, sebagai modal persiapan untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang telah
diberikan.
Bagi Lembaga Pendidikan, adalah:
a. Merupakan pengembangan ilmu dan pengetahuan (IPTEK) yang tepat guna dalam
hal menciptakan ide untuk menghasilkan suatu alat yang baru. atau memodifikasi
alat yang sudah ada
b. Merupakan inovasi awal yang dapat dikembangkan kembali dikemudian hari
dengan lebih baik
Bagi Dunia Industri, adalah:
a. Merupakan bentuk kreativitas mahasiswa dengan menciptakan atau memodifikasi
alat / mesin ini diharapkan mampu mempermudah dalam melakukan perkerjaan
serta sebagai teknologi terbaru ketika energi listrik dari PLN sudah tidak ada.
b. Memacu masyarakat untuk berfikir secara dinamis dalam memanfaatkan teknologi
tepat guna dalam kehidupan sehari-hari
.
2.9 Metode Perancangan
Metode perancangan yang sistematis diperlukan dalam proses mendesain suatu
produk agar memenuhi beberapa aspek seperti kenyamanan, kepraktisan dan
kemudahan saat penggunaan, pemeliharaan, perbaikan serta keamanan/keselamatan.
Metode perancangan yang akan dipakai adalah VDI 2221, dimana suatu perancangan
dituntut effisien, sederhana dan sistematik. Perancangan dengan menggunakan metode
VDI 2221 (Verein Deutcher Ingenieure) (Gerhard Pahl dan Wolfgang Beitz dalam
bukunya Engineering Design: A Systematic Approach) merupakan salah satu metode
dengan pendekatan sistematis untuk menyelesaikan permasalahan serta
mengoptimalkan penggunaan material dan teknologi.
Metode perancangan VDI 2221 yang sistematis diharapkan dapat mempermudah
perancang untuk menguasai sistem perancangan tanpa harus menguasai secara detail.
Metode ini membantu mempermudah proses merancang sebuah produk dan
mempermudah proses belajar bagi pemula serta dapat mengoptimalkan produktivitas
perancang untuk mencari pemecahan masalah paling optimal.
Dibawah ini merupakan 4 tahapan Metode VDI 2221:
Tahap I : Klasifikasi Tugas (Clarification of the Task)
Tahap II : Perancangan Konsep Produk (Conceptual Design)
Tahap III : Perancangan Wujud Produk (Embodiment Concept)
Tahap IV : Perancangan Terinci (Detail Design)
a. Tahap I Klasifikasi Tugas (Clarification of the Task)
Tahap ini meliputi pengumpulan informasi atau data tentang syarat-syarat yang
harus dipenuhi oleh rancangan alat tersebut beserta batasan-batasannya. Hasil dari
tahap ini berupa syarat-syarat atau spesifikasi. Untuk membantu memudahkan
dalam penyusunan spesifikasi, digunakan suatu daftar periksa (check list).
TUGA
Menjelaskan dan
1 mendefinisakan tugas
SPESIFIKASI
2danMenentuka fungsi
strukturnya
STRUKTUR
FUNGSI
Mancari prinsip
3solusi dan
kombinasinya
PRINSIP
SOLUSI
Membagi kedalam
4modulmodul yang
dapat diwujudkan
STRUKTUR
MODUL
Membuat lay out
5modul-modul yang
penting
LAY OUT AWAL
Melengkapi lay out
6secara keseluruhan
LAY OUT
DEFINITIF
Menyiapkan
7produksi dan instruksi
operasi
DOKUMEN
PRODUK
Kulit pisang dapat digunakan untuk mengganti serbuk karbon dalam batu
baterai, hal ini karena kulit pisang mengandung natrium, kalium, dan magnesium.
Kandungan ini dapat digunakan sebagai pengganti serbuk karbon pada batu baterai
untuk menghasilkan energi listrik.
KEHENDAK III
Batu baterai dari kulit pisang dapat digunakan untuk mengganti baterai alat-alat
elektronik seperti jam, senter, dan remot televisi. Untuk penggunaan alat elektronik
dengan voltase yang tinggi seperti dinamo listrik, baterai ini belum mampu karna
hanya memiliki tegangan yang kecil. Untuk ketahanan, secara teori baterai dari kulit
pisang memiliki umur yang pendek karena terbuat dari bahan organik tanpa campuran
bahan-bahan lain.
.
solasi
kabel
Output
Jam / remot
Jam menyala dan
dinding / remot dapat di gunakan
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas tentang pemanfaatan Kulit Pisang Sebagai Bahan Batu
Baterai maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Batu baterai dapat dibuat dari kulit pisang dengan peralatan yang sederhana dan
dapat dilakukan dengan mudah.
2. Batu baterai dari kulit pisang memiliki tegangan yang cukup untuk menghidupkan
jam dinding dan remot televisi.
3. Dalam pembuatan harus hati-hati, karena jika batang karbon patah maka batu
baterai tidak akan dapat digunakan.
4. Tegangan dalam batu baterai dari kulit pisang tidak setabil, setelah digunakan
beberapa lama maka akan menurun dan harus menunggu lagi sebelum tegangan
naik dan dapat digunakan lagi.
5.2 Saran
Saran yang perlu untuk baterai dari kulit pisang kedepannya adalah:
1. Perlu dilakukan penelitian lagi agar batu baterai dari kulit pisang memiliki tegangan
yang stabil dan tahan dari pembusukan.
2. Perlu dicari solusi agar tegangannya dapat tinggi sehingga dapat menghidupkan
peralatan dengan tegangan tinggi seperti dinamo listrik.
DAFTAR PUSTAKA
Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama 2009
Fitriani, D. (2013). Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Sebagai Elektrolit Pada Sel
Januari 2014)