www.afiesh.blogspot.com
BIOLOGI UDANG
2013
Taksonomi Udang
Phylum : Arthropoda
Subphylum : Crustacea
Class : Malacostraca
Subclass : Eumalacostraca
Superorder : Eucarida
Order : Decapoda
Suborder : Natantia
Superfamily : Penaeoidea
Family : Penaeidae
Genus : Penaeus / Litopenaeus
Species : Penaeus monodon
Penaeus vannamei diganti (Litopenaeus vannamei)
Pada th 1997 nama Penaeus vannamei diubah menjadi Litopenaeus vannamei oleh
DR.Isabel Perez Farfante dan DR. Brian Kensley.
Ciri-Ciri
Udang windu (Penaeus monodon):
o Duri rostrum bag atas (5-9), bag bawah (1-4) rata-rata 7/3, rostrum agak
sigmoid.
o Warna kehitaman/kehijauan/kebiruan belang putih/kekuningan sebanyak 9
garis.
Udang vaname (Litopenaeus vannamei):
o Duri rostrum bag atas (5-8), bag bawah (2-4) rata-rata 6/2
o Warna putih kadang agak kecoklatan atau kebiruan tergantung lingkungan.
Kebiasaan Makan
Udang penaid (windu dan vaname) merupakan hewan nocturnal. Aktif di malam hari
atau kondisi gelap.
Termasuk hewan Omnivore scavenger atau pemakan segala.
Kebiasaan mangsa sesama jenis (kanibal).
Makanan alaminya adalah :
o Detritus, Algae (fitoplankton terutama diatom), Lumut, Zooplankton :
Copepoda, Polychaeta, Larva kerang, Bahkan (menurut beberapa ahli) sangat
mungkin kotorannya dimakan kembali.
Udang mengetahui makanan dengan bantuan organ sensor berupa bulu-bulu halus
yang terdapat pada antenula, antena, mulut, capit, dan maxillaped yang dapat
mengetahui sinyal kimiawi.
Udang mengambil makanan dengan capitnya yang terdapat pada kaki jalan 1,2 dan 3.
kemudian dimasukkan mulutnya.
Habitat/ Tempat Hidup
Afiesh sp
www.afiesh.blogspot.com
Pada umumnya udang lebih menyukai hidup di dasar perairan, dengan kondisi dasar
yang berlumpur atau lumpur berpasir.
Udang windu lebih banyak diam di dasar sepanjang hidupnya.
Sedangkan udang vaname lebih aktif di dalam kolom air dan suka menggaruk-garuk
dasar.
Masing-masing jenis udang memiliki pengaruh (sensitivitas) yang berbeda terhadap
sinar. Ada yang sensitif, ada yang tidak terpengaruh.
Jenis Udang Berdasarkan Sinar
Udang Penaeid dapat dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan kebiasaan sembunyi.
o Hidup di air jernih, sembunyi di siang hari, terang bulan, saat darurat. P. duorarum,
P. latisulcatus, P. plebejus, kemungkinan P. brasiliensis, P. notialis.
o Hidup di air agak keruh, keluar di malam hari, tetapi kadang-kadang siang hari
(darurat) P. aztecus, P. esculentus, P. monodon, P. japonicus and P. semisulcatus.
o Hidup di air keruh kadang-kadang sembunyi. P. indicus, P. merguiensis, P.
chinensis [= orientalis], P. setiferus dan mungkin P. occidentalis and P. schmitti
(Dall et al., 1990).
Penyebaran Udang Windu dan Vanamei
Udang windu tersebar dari China (Taiwan), Thailand, Philippina, Malaysia, Indonesia,
Australia, India sampai Madagaskar (Afrika).
Udang vaname ditemukan Pantai Pacific Timur dari Sonora (Mexico Utara) hingga
Amerika tengah dan Selatan Tumbes, Peru.
Siklus Hidup
Afiesh sp
www.afiesh.blogspot.com
Gambar 1. Siklus Hidup Udang di Alam
(a)
Afiesh sp
www.afiesh.blogspot.com
(b)
Gambar 8. Perkembangan Telur Udang
Morfologi Udang
Bagian tubuh terdiri atas
o Cephalothorax (kepala-dada)
o Abdomen (perut) : 6 ruas
Anggota tubuh udang (appendages) dibentuk oleh 2 cabang (biramous)
o Exopodite
o Endopodite
Appendages:
o Pada bag chephalothorax : 1 ps mata, 1 ps anatenula, 1 ps antena, 2 ps
maxillae, 1 ps mandibula, 3 ps maxillaped, 5 ps kaki jalan (pteriopoda).
o Pada abdomen : 5 pasang kaki renang (pleopoda), 1 ps uropoda dan telson.
Pada bag cephalothorax tertutup (dilindungi) oleh carapace. Pada ujung depan
carapace terdapat tonjolan yang disebut rostrum. Pada bagian atas dan bawah rostrum
terdapat duri, yang biasanya digunakan untuk mengidentifikasi jenis udang
(taksonomi).
Jumlah duri pada rostrum udang windu adalah : (5-9) / (1-4) rata-rata 7/3 (7 duri bag
atas dan 3 duri bag bawah) . Sedangkan pada vaname (5-8) / (2-4) rata-rata 6/2
Dalam pertumbuhannya melakukan ganti kulit secara periodik yang disebut moulting
(ecdysis).
Afiesh sp
www.afiesh.blogspot.com
(a)
Brock and Main (1994)
(b)
Gambar 9. Morfologi Udang
Moulting
Moulting merupakan sifat alami bagi udang, untuk tumbuh. Moulting terjadi secara
periodik.
Pada saat larva proses moulting dapat terjadi setiap beberapa jam, kemudian setiap
hari dan semakin tua umurnya semakin jarang frekuensi moultingnya.
Moulting disamping merupakan proses alami untuk tumbuh secara periodik juga
dapat dipengaruhi adanya perubahan lingkungan. Proses moulting diatur oleh hormon
ecdysteroid yang dihasilkan oleh organ-Y.
Ada 3 penyebab moulting :
o Secara alami / periodik
o Karena rangsangan yang sengaja diberikan
o Stress berat yang biasanya diikuti dengan kematian.
(Chanratchakool et al, 1998)
Afiesh sp
www.afiesh.blogspot.com
(Anonym, 1991)
Stage IV
Sumber:
Fegan, D. 2005. Introduction to shrimp Biology. In Shrimp Health Management Training
Workshop. Bangkok, Thailand
Brock, J.A. and Kevan L. Main, 1994. A guide to the common problems and diseases of
cultured Penaeus vannamei. World Aquaculture society. Baton Rouge. Lousiana, USA
Shigueno, K. 1975. Shrimp Culture in Japan. Association for technical Promotion. Tokyo,
Japan.