Anda di halaman 1dari 32

BAGIAN RADIOLOGI REFERAT

FAKULTAS KEDOKTERAN SEPTEMBER 2016

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

DIVERTIKEL BULI-BULI

Disusun Oleh :

Febby Dahlia P, S.Ked.

10542 008509

Pembimbing :

dr. Anita A.J Asmal, M.kes, Sp.Rad

Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik Pada

Bagian Radiologi

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016

1
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:

Nama : Febby Dahlia P, S.Ked.


Stambuk : 10542 0085 09
Judul Laporan kasus : Divertikel Buli-Buli

Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Radiologi
Fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, September 2016

Pembimbing

dr. Anita A.J Asmal, M.kes, Sp.Rad

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya serta segala kemudahan yang diberikan dalam setiap kesulitan hamba-
Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan Referat dengan judul Divertikel Buli-
Buli.Tugas ini ditulis sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Kepaniteraan
Klinik di Bagian Radiologi.

Berbagai hambatan dialami dalam penyusunan tugas Referat ini, namun


berkat bantuan saran, kritikan, dan motivasi dari pembimbing serta teman-teman
sehingga tugas ini dapat terselesaikan.

Penulis sampaikan terima kasih banyak kepada, dr. Anita A.J Asmal,
M.kes, Sp.Rad, selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dengan
tekun dan sabar dalam membimbing, memberikan arahan dan koreksi selama proses
penyusunan tugas ini hingga selesai.

Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih jauh dari yang diharapkan
oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis akan senang menerima kritik dan
saran demi perbaikan dan kesempurnaan tugas ini. Semoga laporan kasus ini dapat
bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis secara khusus.

Makassar, September 2016

Febby Dahlia P, S.Ked

3
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan

BAB II Anatomi dan Fisiologi

BAB III Pembahasan

A. Definisi
B. Insiden dan Epidemiologi
C. Etiologi
D. Patogenesis
E. Diagnosis
1. Gambaran klinis
2. Pemeriksaan radiologi
F. Diagnosa banding
G. Penatalaksanaan
H. Prognosis
I. Kajian islam
J. Kesimpulan

BAB I
PENDAHULUAN

Divertikel buli-buli adalah sebuah kantong yang keluar dari dinding buli-buli,
asimptomatik dan hampir tidak pernah terdiagnosis. 1 Divertikel buli-buli adalah salah
satu penyakit bawaan (congetital) dan dapat terjadi pada semua usia. Tapi sebagian
besar biasanya terdeteksi pada usia pertrengahan (middle age 45-59 tahun) atau lansia

4
(old age 75-90 tahun). Walaupun kosekuensi yang ditimbulkan oleh divertikuli buli-
buli kongenital terkadang bisa disebabkan oleh obstruksi 2 pada saluran keluar buli-
3
buli dan retensi urin akut, mayoritas yang ditimbulkan obstruksi buli-buli adalah
divertikel buli-buli kongenital dan penyebab sekunder adalah neuron motorik bagian
atas (upper motor neuron) jenis kandung kemih neurogenik. Peningkatan tekanan
intravesika menyebabkan mukosa vesikalis menuyup dan masuk kedalam otot yang
4
hipertropi; sehinga kantong mukosa ektravasasi berkembang. Urin yang berada
dalam divertikel mungkin tidak keluar sepenuhnya dan dapat menyebabkan infeksi
atau batu. Divertikel buli-buli juga mungkin menjadi suatu keganasan. Meskipun
tumor buli-buli yang berasal dari suatu divertikel jarang terjadi, tetapi diperkirakan
bahwa dalam 2% - 7% pasien dengan divertikula dapat berkembang menjadi
neoplasma; disisi lain, karsinoma yang timbul akibat divertikel buli-buli memiliki
prognosis yang buruk dibanding neoplasma yang berasal dari dalam lumen kandung
kemih sebagai proses awal infiltratif tumor transluminal. 5 Jadi, divertikel buli-buli
sangat signifikan dan harus di selidiki.
Pria jauh lebih sering dibanding wanita, dengan prevalensi 9:1.1 Perbedaan
yang mencolok antara pria dan wanita, mungkin adalah penyebab sekunder dari
pembesaran prostat jinak atau Benignan Prostat Hypertropi (BPH) pada pria lansia.6

BAB II
ANATOMI DAN FISIOLOGI

A. Anatomi
Buli-buli atau vesika urinaria atau kandung kemih merupakan suatu organ berongga
yang terletak dibelakang tulang simfisis pubis dan menempati sebagian besar rongga
pelvic. Dalam keadaan buli penuh, letaknya lebih tinggi dari tulang simpisis pubis
sehingga dapat diraba atau diperkusi dari luar. Bila isi buli melebihi kapasitas
buli over distensi, baik akut maupun kronis, maka usus akan terdorong ke atas dan
benjolan dapat terlihat dari luar. Berdasarkan topografinya pada laki-laki di bagian

5
posterior buli terdapat vesika seminalis, vasdeferen, ureter dan rectum. Daerah fundus
dan posterior dilapisi oleh peritoneum. Secara garis besar dibagi atas dua komponen
yaitu : korpus yang terletak diatas orifisium ureter, dan dasar buli yang terdiri dari
trigonum posterior deepdestrusor dan dinding anterior buli. Secara histologis otot
longitudinal dari dasar buli meluas kearah distal kedalam uretra membentuk lapisan
longitudinal yang melingkari leher buli.7

Dinding buli terdiri dari 3 lapis yaitu: lapisan mukosa,lapisan otot dan lapisan
emak.Pada bagian tengah,lapisan muscular dibentukoleh otot polos yang disebut
detrusor.Otot detrusor yang arah seratnya saling menyilang sedemikian rupa sehingga
kontraksi otot-otot tersebut menyebabkan buli mengkerut, dengan demikian terjadi
pengosongan isi rongga. Ureter bermuara pada trigonum buli dengan menembus otot
detrusor secara oblig. Perjalanan ureter yang seperti ini dapat memberikan suatu
mekanisme katup untuk mencegah kembalinya urin dari buli ke ginjal.8

B. Fisiologi
Ada tiga fungsi utama buli yaitu : sebagai reservoir urin, fungsi ekpulsi urin, dan anti
refluk. Sebagai reservoir buli-buli berkapasitas 400-500 cc. Fase pengisian buli
ditandai dengan penyesuaian volume buli-buli terhadap peningkatan jumlah urin pada
suatu tekanan yang rendah, kurang 20 cm H2O.Menjelang fase pengisian, otot
detrusor mengalami relaksasi untuk mengakomodasikan peningkatan volume.
Dengan penuhnya volume buli-buli akan menyebabkan peregangan dinding yang
dapat merangsang reseptor sehingga otot buli berkontraksi, tekanan dalam buli
meningkat dan uretra posterior membuka. Keadaan ini dirasakan sebagai perasaan
ingin kemih, namun masih dapat diatur secara volunter oleh spingter eksterna.Pada
kondisi ini kedudukan kandung kemih dipertahankan oleh kelompok otot-otot levator
ani terutama otot pubokoksigeus.

6
Sistem Persarafan Kandung Kemih

Fungsi dari sistem urinaria bagian bawah adalah bergantung dari fungsi sistem
persarafan dari otak.Sistem persarafan dibagi menjadi system saraf pusat dan system
saraf tepi.Sistem saraf pusat mencakup otak dan medulla spinalis.Sistem saraf tepi
mencakup saraf autonomic dan somatik. Sistem saraf autonom tidak dibawah control
kesadaran dan disebut system involunter.

Sistem saraf involunter mencakup, system saraf simpatis dan


parasimpatis.Sistem saraf simpatis yang berasal dari segmen thorakolumbal (T11-L2)
dan sacral pada medulla spinalis yang berjalan menuju ke ganglia mesentarika
inferior (pleksus mesentarika inferior) lalu menuju ke nervus hipogastrik atau nervus
pelvikus yang berjalan pada rantai paravertebral yang berada pada kandung kemih
dan uretra.,Sistem saraf ini mengatur pengisian kandung kemih melalui (1)
merelaksasi otot kandung kemih sehingga dapat diisi oleh urin, dan (2)
mengkontraksikan sfingter uretra internal dalam mecegah urin memasuki uretra.
Sistem saraf parasimpatis yang berasal dari S2-S4 yang berjalan dari akral sacral dan
nervus pelvikus yang mnuju keganglia yang berada pada pleksus pelvikus dan
dinding kandung kemih.Saraf parasimpatis dapat menimbulkan keinginan untuk
berkemih atau pengosongan kandung kemih malalui (1) stimulasi otot kandung kemih
untuk berkontraksi sehingga menyebabkan sensasi berkemih dan (2) merelaksasi
sfingter uretra internal yang menyebabkan urin masuk uretra.

Sistem saraf somatic mengirim signal ke sfingter uretra eksternal untuk


mencegah kebocoran urin atau untuk berelaksasi sehingga urin dapat keluar.

Fungsi sistem persarafan bergantung pada pelepasan zat kimiawi yang kita
kenal dengan neurotransmitter.Zat yang peling penting mempengaruhi kandung
kemih adalah asetilkolin (ACH) yang dilepaskan oleh akson parasimpatis
postganglionic..Ketika ACH dilepas ia akan menyebabkan otot-otot kandung kemih
mengalami kontraksi.Pelepasan ACH ini diakibatkan adanya stimulasi dari M3

7
reseptor muskarinik yang terdapat pada otot polos kandung kemih.Pelepasan zat
kimiawi ini mengatur respon dari sistem persarafan pada kandung kemih.Selain
asetilkolin, system saraf simpatis postganglionic juga melepaskan noradrenalin yang
diaktivasi oleh reseptor 3 adrenergik yang merelaksasikan otot polos kandung kemih
dan adanya aktivasi dari a1 adrenergik yang mengkontraksikan otot polos
uretra.Akson somatic dari nervu pudendus akan melepaskan ACH yang diakibatkan
kontraksi oleh otot spinchter eksterna yang diaktivasi oleh reseptor kolinergik
nikotinik.

Sistem Perdarahan

Suplai arteri pada kandung kemih bagian superior,media, dan inferior vesika berasal
dari anterior trunkus hipogastrik.Obturator dan arteri gluteal inferior yang juga
memberikan suplai pada cabang kecil visceral kandung kemih.Pada wanita ,cabang
ini juga berasal dari arteri uterin dan vagina. vena berasal dari pleksus yang berada
dipermukaan inferior dan fundus dekat prostat.9

Proses Miksi

Mekanisme proses Miksi ( Mikturisi ) Miksi ( proses berkemih ) ialah proses di mana
kandung kencing akan mengosongkan dirinya waktu sudah penuh dgn urine.
Mikturisi ialah proses pengeluaran urine sebagai gerak refleks yang dapat
dikendalikan (dirangsang/dihambat) oleh sistim persarafan dimana gerakannya
dilakukan oleh kontraksi otot perut yg menambah tekanan intra abdominalis, dan
organ organ lain yang menekan kandung kencing sehigga membantu mengosongkan
urine.

8
Reflex mikturisi adalah reflex medulla spinalis yang bersifat otonom, yg dikendalikan
oleh suatu pusat di otak dan korteks cerebri. Reflex mikturisi merupakan penyebab
dasar berkemih, tetapi biasanya pusat yang lebih tinggi yang akan melakukan kendali
akhir untuk proses mikturisi sebagai berikut :

1. Pusat yang lebih tinggi menjaga agar reflex mikturisi tetap terhambat
sebagian, kecuali bila mikturisi diinginkan

2. Pusat yang lebih tinggi dapat mencegah mikturisi, bahkan jika terjadi reflex
mikturisi, dengan cara sfingter kandung kemih eksterna terus-menerus melakukan
kontraksi tonik hingga saat yang tepat datang dengan sendirinya

3. Jika waktu berkemih tiba, pusat kortikal dapat memfasilitasi pusat mikturisi
sacral untuk membantu memulai reflex mikturisi dan pada saat yang sama
menghambat sfingter eksterna sehingga pengeluaran urin dapat terjadi.

Mekanisme Berkemih
Dalam keadaan normal kandung kemih dan uretra berhubungan secara simultan
dalam penyimpanan dan pengeluaran urin.Selam penyimpanan, leher kandung kemih
dan uretra proksimal menutup, dan tekanan intra uretra berkisar antara 20-50
cmH2O.Sementara itu otot detrusor berelaksasisehingga tekanan kandung kemih
tetap rendah.

Mekanisme berkemih terdiri dari 2 fase, yaitu fase pengisian dan fase pengosongan
kandung kemih

1. Fase pengisian (filling phase)

Untuk mempertahankan kontinensia urin, tekanan intra uretra selamanya harus


melebihi tekanan intra vesikal kecuali pada saat miksi.Selama masa pengisian,
ternyata hanya terjadi sedikit peningkatan tekanan intra vesika, hal ini disebabkan

9
oleh kelenturan dinding vesikal dan mekanisme neural yang diaktifkan pada saat
pengisian vesika urinaria.Mekanisme neural ini termasuk refelk simpatis spinal yang
mengatifkan reseptor pada vesika urinaria dan menghambat aktifitas parasimpatis.
Selama masa pengisian vesika urinaria tidak ada aktivitas kontraktil involunter pada
detrusor.

Tekanan normal intra vesika maksimal adalah 50 cm H2O sedangkan tekanan


intrauretra dalam keadaan istirahat antar 50-100 cm H2O.

Selama pengisian vesika urinaria,tekanan uretra perlahan meningkat.


Peningkatan pada saat pengisian vesika urinaria cenderung kerah peningkatan
aktifitas otot lurik spinchter.Refelek simpatis juga meningkatkan stimulasi reseptor a
pada otot polos uretra dan meningkatkan kontraksi uretra pada saat pengisian vesika
urinaria.

2. Fase miksi (Voiding phase)

Selama fase miksi terjadi penurunan tekanan uretra yang mendahului kontraksi otot
detrusor. Terjadi peningkatan intravesika selama peningkatan sensasi distensi untuk
miksi.Pusat miksi terletak pada batang otak.Reflek simpatis dihambat, aktifitas
efferent somatic pada oto lurik spinchter dihambat dan aktifitas parasimpatis pada
otot detrusor ditingkatkan.Semua ini menghasilkan kontraksi yang terkoordinasi dari
otot detrusor bersamaan dengan penurunan resistensi yang melibatkan otot lurik dan
polos uretra.Terjadi penurunan leher vesika urinaria dan terjadi aliran urin. Ketika
miksi secara volunter, dasar panggul berkontraksi untuk meninggikan leher vesika
urinaria kearah simfisis pubis,leher vesika tertutup dan tekanan detrusor menurun.

Pengeluaran urin secara volunter biasanya dimulai dengan cara sebagai


berikut : Mula-mula, orang tersebut secara volunter mengkontraksikan otot perutnya,
yang akan meningkatkan tekanan di dalam kandung kemih dan memunkinkan urin

10
tambahan memasuki leher kandung kemih dan uretra posterior dalam keadaan di
bawah tekanan, sehingga meregangkan dindingnya. Hal ini memicu reseptor regang,
yang mencetuskan reflex mikturisi dan secara bersamaan menghambat sfingter uretra
eksterna. Biasanya, seluruh urin akan dikeluarkan, dan menyisakan tidak lebih dari 5-
10 milimeter urin di dalam kandung kemih.

Atau dapat dijelaskan melalui skema berikut :

Pertambahan vol urine tek intra vesicalis keregangan dinding vesicalis


(m.detrusor) sinyal-sinyal miksi ke pusat saraf lebih tinggi (pusat kencing)
untuk diteruskan kembali ke saraf saraf spinal timbul refleks spinal melalui n.
Pelvicus timbul perasaan tegang pada vesica urinaria shg akibatnya menimbulkan
permulaan perasaan ingin berkemih.9,10

11
12
BAB III
PEMBAHASAN

A. Definisi
Divertikel kandung kemih adalah kantong di dinding kandung kemih yang
merupakan kondisi bawaan (kongenital) atau diperoleh. Divertikel congenital
(Hutch Diverticulum) umumnya soliter, ditemukan pada anak-anak dan biasanya
tidak memerlukan pengobatan khusus. Divertikel kandung kemih yang diperoleh
biasanya merupakan hasil dari obstruksi outlet kandung kemih (misalnya
pembesaran prostat atau bekas luka di daerah uretra), disfungsi kandung kemih
karena cedera saraf atau akibat dari operasi kandung kemih sebelumnya.
Divertikel yang diperoleh seringkali multipel dan biasanya terlihat pada pria
yang lebih tua. 11

B. Insiden dan Epidemiologi

13
Kandung kemih divertikula jarang terjadi. Dalam serangkaian lebih dari 5000
anak-anak belajar, kejadian perkiraan 1,7%. Insiden terbanyak > 90% pada pria,
rentang umur 1-81 tahun.12

C. Etiologi
a. Kasus divertikel kongenital adalah karena obstruksi kandung kemih atau
kegagalan pembangunan otot.

b. Kasus divertikel yang diperoleh lebih umum , dan biasanya karena


pembesaran prostat menyebabkan hipertrofi otot dan herniasi mukosa fokus
tanpa muskularis propria di bidang kelemahan , sering dekat lubang ureter ,
kubah kandung kemih atau lubang uretra.13

D. Patogenesis

Divertikel biasanya timbul akibat dari sumbatan aliran urin salah satunya karena
BPH. Karena proses pembesaran prostat terjadi secara perlahan-lahan maka efek
perubahannya juga terjadin secara perlahan-lahan. Pada tahap awal setelah terjadi
pembesaran prostat, resistensi pada leher vesika dan daerah prostat meningkat,
dan detrusor menjadi lebih tebal. Penonjolan serat detrusor ke dalam kandung
kemih dengan sistoskopi akan terlihat seperti balok yang disebut trabekulasi
(buli-buli balok).

Mukosa dapat menerobos keluar diantara serat detrusor.Tonjolan serat yang


kecil dinamakan sakula, sedangkan yang besar dinamakan divertikel.Fase
penebalan detrusor ini disebut fase kompensasi otot dinding. Apabila keadaan
berlanjut maka detrusor menjadi lelah dan akhirnya mengalami dekompensasi
dan tidak mampu lagi untuk berkontraksin sehingga terjadi retensi urin.13

E. Diagnosis

14
Divertikulum tidak terlihat dan akan terdeteksi hanya jika hal itu menyebabkan
masalah. Biasanya ditemukan selama pemeriksaan untuk penyebab berulang
infeksi saluran kemih. Sinar-X atau cystoscopy yang digunakan untuk
mengidentifikasi itu.

Divertikula kandung kemih sering tidak menimbulkan gejala spesifik

tetapi mungkin berhubungan dengan infeksi saluran kencing, kesulitan

berkemih atau penuhnya vesika urinaria, terutama jika divertikulum menjadi

besar menyebabkan pengosongan kandung kemih menjadi tidak optimal. Paling

umum divertikula kandung kemih tidak memiliki gejala langsung tetapi secara

kebetulan ditemukan saat mencari penyebab kesulitan kemih lainnya seperti

infeksi saluran kencing, kesulitan buang air kecil atau darah dalam urin.

1. Gambaran klinis

a. Kebanyakan diverticula kandung kemih ukurannya kecil dan


asimtomatik
b. Ketika memunculkan gejala , biasanya berhubungan dengan infeksi dan
batu ( karena stasis urine ) , retensi urin atau perforasi
c. Beberapa kasus yang berhubungan dengan anomali genitourinari
tambahan ( striktur uretra , kandung kemih neurogenik , digandakan
sistem pengumpulan ) atau sindrom hereditable ( Ehlers - Danlos , dll )
d. Keganasan bisa terjadi pada 1-10 % dari kandung kemih diverticula
e. Tumor sering besar karena lokasi tersembunyi
f. Semua varian karsinoma urothelial telah dilaporkan di kandung kemih
divertikula , dengan frekuensi yang relatif lebih tinggi dari subtipe yang
tidak biasa jika dibandingkan dengan populasi umum13

15
2. Pemeriksaan radiologi
Divertikula bisa di diagnosa dengan menggunakan pencitraan , termasuk
ultrasound , CT , MRI dan IVU.14

a. Intravenous Urography

Intravena urography ( IVU ) , juga disebut sebagai pyelography intravena


( IVP ) atau ekskresi urografi ( EU ) , adalah studi radiografi parenkim ginjal ,
sistem pelviokalises , ureter dan kandung kemih . ujian ini sebagian besar
telah digantikan oleh CT urography .

Gambar di atas menunjukkan divertikula simetris dapat dilihat di dekat kedua


lubang ureter (panah). Lesi ini, dikenal sebagai Hutch divertikula, biasanya
kongenital dan terjadi sebagai akibat dari kandung kemih neurogenik atau
infeksi atau obstruksi. Hutch diverticula lebih sering terlihat pada pria dan
anak laki-laki dan biasanya unilateral dan tanpa gejala. 15,16
b. Cystogram
Cystografi merupakan salah satu pemeriksaan traktus urinarius yang
dikhususkan untuk memeriksa bagian vesica urinaria ( kandung kemih ) dan

16
uretra, dengan cara memasukan suatu bahan kontras yang dimasukan melalui
uretra, dengan mengunakan kateter atau langsung menggunakan spuit.
Ada beberapa tujuan dilakukannya pemeriksaan Cystografi, berikut
tujuan-tujuan tersebut :
- Untuk melihat anatomi dari vesica urinaria beserta dengan fungsi
fisiologinya.
- Untuk melihat apakah ada kelainan fungsi dari vesica urinaria dan uretra.
- Untuk melihat adakah massa atau batu didalam vesica urinaria dan uretra.
Posisi rutin yang biasa dilakukan untuk pemeriksaan cystografi adalah
AP.Tujuan pembuatan posisi AP pada pemeriksaan retrograde cystografi
adalah untuk melihat vesica urinaria dan proximal urethra.17

Gambar diatas memperlihatkan Divertikula kandung kemih berukuran besar.


Gambaran dari cystourethrogram menunjukkan dua buah divertikula kandung
kemih dengan ukuran yang besar ( D ) mengapit lumen kandung kemih ( B ) .
Diverticula ini di wilayah insersi ureter . Sering dikaitkan dengan refluks
( Hutch diverticula).18
c. USG

USG menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar dari dalam


tubuh. Hal ini digunakan untuk membantu mendiagnosa penyebab nyeri,

17
pembengkakan dan infeksi pada organ internal tubuh dan untuk memeriksa
bayi pada wanita hamil dan otak dan pinggul pada bayi. Ini juga digunakan
untuk membantu biopsi panduan, mendiagnosa kondisi jantung, dan menilai
kerusakan setelah serangan jantung. USG aman, non-invasif, dan tidak
menggunakan radiasi pengion.19
Untuk melihat Divertikel kandung kemih, maka Usg yang
dilakukan adalah pada abdomen pada bagian kandung kemih. Kandung kemih
dapat dipindai melalui rute transabdominal suprapubik , sedangkan rute
perineal dan intravesical praktis tidak digunakan . Visualisasi ultrasonik
kandung kemih dan struktur panggul lainnya memerlukan kandung kemih
penuh . Kandung kemih harus diperiksa saat nyaman penuh . Ultrasonography
adalah alat yang nyaman , aman dan relatif murah untuk pemeriksaan kandung
kemih . Berbagai macam patologi mungkin melibatkan kandung kemih dan ini
dapat didiagnosis dengan ultrasonografi .20

USG Panggul ( kandung kemih ) menunjukkan outpouching besar ( D ) dari


dinding kandung kemih dan mukosa memproyeksikan dari lumen kandung
kemih ( B ) . diverticulum ini berada di dekat pintu masuk ureter ke dalam

18
kandung kemih sehingga jenis tertentu dari kandung kemih tic dikenal sebagai
" Hutch " divertikulum.21

d. CT-Scan
Computed tomography ( CT ) scan adalah metode pencitraan yang
menggunakan x-ray untuk membuat gambar penampang tubuh.21

Gambar diatas menunjukkan gambaran Dinding kandung kemih yang tebal


dan terbentuk beberapa divertikula. Catatan ditandai peningkatan vaskularisasi
pada dinding kandung kemih terutama pada fundus. 14

e. MRI
Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah tes yang menggunakan medan
magnet dan pulsa energi gelombang radio untuk membuat gambar organ dan
struktur di dalam tubuh. Dalam banyak kasus, MRI memberikan informasi
yang berbeda tentang struktur dalam tubuh daripada yang bisa dilihat
dengan X-ray , USG , atau computed tomography (CT) Scan . MRI juga bisa

19
menunjukkan masalah yang tidak bisa dilihat dengan metode pencitraan
lainnya. 22

Aksial T2-weighted MR gambar (A) menunjukkan beberapa divertikula


kandung kemih (D) dan pseudodiverticula (panah). Aksial ADC gambar (B)
menunjukkan bahwa diverticula (D) memiliki nilai ADC rendah. Asterisk:
kandung kemih.23

F. Diagnosa banding

1. Blader Ears
o Menonjol melalui cincin inguinalis internal yang
o Lebih sering terlihat pada anak-anak daripada orang dewasa
o Terlihat paling sering ketika kandung kemih adalah maksimal buncit
o Akan mengosongkan kandung kemih dikosongkan ( diverticula
cenderung untuk mengisi ketika kandung kemih dikosongkan )

2. Divertikula kandung kemih pada sindrom William


o Juga hiperkalsemia dan aorta dan lainnya stenosis

20
3. Sindrom Ehlers - Danlos , sindrom Menkes juga memiliki insiden yang lebih
tinggi dari kandung kemih diverticula.18

G. Penatalaksanaan

Gambar diatas adalah alur pemeriksaan pada pasien divertikel buli-buli.24


1. Pengobatan

21
Obstruksi kandung kemih yang disertai divertikula kandung kemih harus
diperbaiki jika ada, karena banyak divertikula kandung kemih sembuh secara
spontan setelah obstruksi diatasi. Diverticula kongenital biasanya diangkat
melalui pembedahan.
Sinus Urachal dapat diamati dalam 4-8 minggu pertama kehidupan.
Untuk kista tanpa gejala urachal kecil ditemukan secara kebetulan,
pengamatan dengan ultrasonografi seri mungkin tepat. Sebuah urachus paten
umumnya dapat diamati dalam beberapa bulan pertama kehidupan karena
beberapa kasus mungkin menyelesaikan secara spontan. Kegigihan setelah 2
bulan waran koreksi bedah. Jika obstruksi kandung kemih hadir, itu harus
diperbaiki terlebih dahulu karena mungkin penyebab urachal patensi
persisten. Kebanyakan pasien dengan divertikulum vericourachal tidak
memerlukan pengobatan.
Tidak diperlukan perawatan untuk telinga kandung kemih, karena
hampir semua kasus sembuh secara spontan.
Kandung kemih agenesis harus diperlakukan dengan cara diversi urin
dan rekonstruksi berikutnya (misalnya, benua waduk kemih).
Dengan megacystis, kateterisasi intermiten bersih dapat
dipertimbangkan pada pasien yang memiliki lengkap pengosongan kandung
kemih atau infeksi saluran kemih sering. Pada anak-anak di antaranya bersih
kateterisasi intermiten dilembagakan, studi urodinamik harus diperoleh.
Lengkap duplikasi kandung kemih sering tidak perlu diobati ketika
saluran kemih atas normal dan kandung kemih mengosongkan sepenuhnya.
Jika anomali terkait lainnya yang hadir, mereka harus ditangani secara
individual.
Untuk kandung kemih pembentukan sekat, tergantung pada anatomi,
tidak ada pengobatan mungkin tepat; contoh akan menjadi pembentukan
sekat lengkap kecil dengan saluran atas normal dan pengosongan kandung
kemih yang lengkap.

22
2. Terapi Bedah
Pasien dengan kandung kemih divertikula umumnya memerlukan operasi
ketika divertikula yang menyebabkan obstruksi, infeksi berulang saluran
kemih (ISK), vesicoureteral refluks (VUR), atau pembentukan batu. Jika
diverticula muncul obstruksi sekunder, obstruksi saluran harus dikoreksi
pertama karena beberapa diverticula ini spontan menyelesaikan lega obstruksi.

Diverticulectomy bedah untuk divertikula kongenital dapat didekati


extravesically atau intravesically. Pendekatan bedah bervariasi, tergantung
pada ukuran lesi dan lokasi, anomali terkait (misalnya, VUR), dan preferensi
ahli bedah individu. Dalam diverticula paraureteral sangat besar, perawatan
harus dilakukan untuk menghindari melukai struktur yang berdekatan
(misalnya, ureter atau vas deferens).

Sebuah robot-dibantu pendekatan laparoskopi untuk kandung kemih


diverticulectomy telah dijelaskan. Marte et al, dalam serangkaian 16 anak

23
laki-laki (rentang usia, 4-12 tahun) dengan gejala divertikula kandung kemih,
ditemukan diverticulectomy vesicoscopic aman dan efektif.

Di hadapan obstruksi ureter, fungsi ginjal mendikte manajemen. Jika


ginjal terkait memiliki sedikit atau tidak ada fungsi, nefrektomi dengan
kandung kemih diverticulectomy dilakukan. Jika fungsi ginjal adalah cukup,
diverticulectomy dan ureter reim- plantasi ditunjukkan.
Koreksi bedah dari sinus urachal melibatkan penghapusan lengkap
urachus, dari umbilikus ke kubah kandung kemih. Pada bayi atau anak, ini
dapat didekati dengan mudah melalui sayatan Pfannenstiel. Pada bayi, jarak
dari kubah kandung kemih ke dasar umbilikus sangat pendek. penghapusan
lengkap menghilangkan masalah lebih lanjut. Operasi pengangkatan harus
direncanakan setelah perawatan yang memadai dari infeksi karena struktur
intraperitoneal dapat mematuhi urakus dalam proses inflamasi.

Setelah perawatan yang memadai dari urachal kista terinfeksi, operasi


pengangkatan seluruh urachus dibenarkan. Sebuah sayatan Pfannenstiel dapat
digunakan pada bayi atau anak. Sekali lagi, pada bayi, jarak dari kubah
kandung kemih ke dasar umbilikus sangat pendek. penghapusan lengkap
menghilangkan masalah lebih lanjut.

Seperti halnya dengan kista urachal, penghapusan lengkap dari


urachus paten menggunakan teknik yang dijelaskan menghilangkan masalah
lebih lanjut.

Operasi pengangkatan divertikulum vesicourachal disediakan untuk


diverticula gejala besar menyebabkan ISK berulang, batu, atau pengosongan
miskin.

Pasien dengan telinga kandung kemih tidak memerlukan pengobatan


bedah, karena hampir semua kasus sembuh secara spontan.

24
Pengobatan awal dari kandung kemih agenesis terdiri dari diversi urin.
rekonstruksi kompleks kemih (misalnya, penciptaan reservoir kemih benua)
dapat dilakukan di kemudian hari.

Pada pasien dengan megacystis, yang VUR besar dikoreksi oleh ureter
reim- plantasi, yang biasanya melibatkan meruncing ureter pada saat reim-
plantasi. Koreksi megacystis dengan cara pengurangan cystoplasty sering
tidak diperlukan; koreksi refluks saja mungkin cukup. Jika ISK berulang atau
kandung kemih tidak lengkap pengosongan terjadi setelah reim- plantasi,
cystoplasty pengurangan dapat dipertimbangkan. Dalam kasus yang jarang
terjadi, vesicostomy dapat dilakukan sebagai langkah sementara pada anak-
anak dengan megacystis dan VUR parah sampai rekonstruksi yang lebih
formal dapat dilakukan.

Lengkap kandung kemih duplikasi memiliki insiden yang lebih tinggi


dari anomali terkait memerlukan koreksi bedah, seperti fistula antara uretra
dan struktur yang berdekatan. Variabel anatomi setiap kasus menentukan
pendekatan bedah. Sebuah gabungan pendekatan robot-terbuka digambarkan
oleh Bowen et al pada pasien dengan kandung kemih duplikasi dan uretra
melipattigakan.

Pengobatan bedah kandung kemih pembentukan sekat ditentukan oleh


anatomi pasien individu. Tujuan adalah untuk meringankan kandung kemih
dan obstruksi saluran atas.12

H. Prognosis

25
Pada umumnya baik dan kembali normal setelah dilakukan operasi/tindakan
pembedahan, namun beberapa resiko atau komplikasi juga bisa muncul pasca
operasi. Seperti ruptur spontan , serta kekambuhan pasca - bedah. 24,25

I. Kajian islam
Hidup ini tidak lepas dari cobaan dan ujian, bahkan cobaan dan ujian
merupakan sunatullah dalam kehidupan. Manusia akan diuji dalam
kehidupannya baik dengan perkara yang tidak disukainya atau bisa pula pada
perkara yang menyenangkannya.

Allah taala berfirman yang artinya, Tiap-tiap yang berjiwa akan


merasakan mati. Kami akan mengujimudengan keburukan dan kebaikan sebagai
cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu
dikembalikan. (QS.al-Anbiyaa:35).

Sakit menjadi kebaikan bagi seorang muslim jika dia bersabar :

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya, Sungguh


menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya
merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin.
Jika dia mendapat kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan
kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini
merupakan kebaikan baginya. (HR. Muslim)

Sakit akan menghapuskan dosa:

26
Terkadan sakit juga merupakan hukuman atas dosa-dosa yang kita lakukan.
Sebagaimana firman Allah taala, Dan apa saja musibah yang menimpamu
maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah
memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS. asy-Syuura:
30). Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,Tidaklah menimpa
seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan
juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan
akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya. (HR.Muslim)

Sakit adalah ujian:


Allah subhanahu wa taala menegaskan bahwa Dia akan menguji setiap orang
yang mengaku beriman, Apakah manusia itu mengira bahwa mereka
dibiarkan (saja) mengatakan: Kami telah beriman, sedang mereka tidak
diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum
mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan
sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. Al-Ankabuut:
2-3)

Apa yang harus dilakukan ketika sakit?


1. Berbaik sangka kepada Allah (husnudzhon)
2. Hendaknya segera bertaubat dan bersungguh-sungguh beramal shalih
3. Hendaknya cepat meminta kehalalan atas kezhaliman kezhaliman
yang pernah dilakukannya serta membayar dan menunaikan hak-hak dan
kewajiban kepada pemiliknya, dan menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya
4. Perbanyak doa dan dzikir dan istigfar ( memohon ampun )
5. Mengharap pahala dari Allah atas musibah (penyakit) yang dideritanya
6. Berserah diri dan tawakal

27
J. Kesimpulan
Divertikel buli-buli adalah sebuah kantong yang keluar dari dinding buli-buli,
asimptomatik dan hampir tidak pernah terdiagnosis. 1 Divertikel buli-buli adalah
salah satu penyakit bawaan (congetital) dan dapat terjadi pada semua usia. Tapi
sebagian besar biasanya terdeteksi pada usia pertrengahan (middle age 45-59
tahun) atau lansia (old age 75-90 tahun).

Kandung kemih divertikula jarang terjadi. Dalam serangkaian lebih


dari 5000 anak-anak belajar, kejadian perkiraan 1,7%. Insiden terbanyak > 90%
pada pria, rentang umur 1-81 tahun.12

Pada Kasus divertikel kongenital adalah karena obstruksi kandung


kemih atau kegagalan pembangunan otot. Sedangkan pada Kasusdivertikel yang
diperoleh lebih umum , dan biasanya karena pembesaran prostat menyebabkan
hipertrofi otot dan herniasi mukosa fokus tanpa muskularis propria di bidang
kelemahan , sering dekat lubang ureter , kubah kandung kemih atau lubang
uretra.13

Pada tahap awal setelah terjadi pembesaran prostat, resistensi pada


leher vesika dan daerah prostat meningkat, dan detrusor menjadi lebih tebal.
Penonjolan serat detrusor ke dalam kandung kemih dengan sistoskopi akan
terlihat seperti balok yang disebut trabekulasi (buli-buli balok).

Mukosa dapat menerobos keluar diantara serat detrusor.Tonjolan serat


yang kecil dinamakan sakula, sedangkan yang besar dinamakan divertikel.Fase
penebalan detrusor ini disebut fase kompensasi otot dinding. Apabila keadaan

28
berlanjut maka detrusor menjadi lelah dan akhirnya mengalami dekompensasi
dan tidak mampu lagi untuk berkontraksin sehingga terjadi retensi urin.13

Divertikula kandung kemih sering tidak menimbulkan gejala spesifik


tetapi mungkin berhubungan dengan infeksi saluran kencing, kesulitan berkemih
atau penuhnya vesika urinaria, terutama jika divertikulum menjadi besar
menyebabkan pengosongan kandung kemih menjadi tidak optimal. Divertikula
bisa di diagnosa dengan menggunakan pencitraan , termasuk ultrasound , CT ,
MRI dan IVU.14

Dapat didiagnosa banding dengan Blader Ears, Divertikula kandung


kemih pada sindrom William dan Sindrom Ehlers Danlos.

Obstruksi kandung kemih yang disertai divertikula kandung kemih harus


diperbaiki jika ada, karena banyak divertikula kandung kemih sembuh secara
spontan setelah obstruksi diatasi. Diverticula kongenital biasanya diangkat
melalui pembedahan.

Pada umumnya baik dan kembali normal setelah dilakukan operasi/tindakan


pembedahan, namun beberapa resiko atau komplikasi juga bisa muncul pasca
operasi. Seperti ruptur spontan , serta kekambuhan pasca - bedah. 24,25

29
Daftar Pustaka

1 London RL. Diverticulum of the urinary bladder. Am Fam Physician 1984;30


(4) :151-3
2 Shukla AR, Bellah RA, Canning DA, et al. Giant bladder diverticula causing
bladder outlet obstruction in children. J urol 2004; 172:1977-9
3 Oge O, Gemalmaz H, Ozeren B. Acute urinary retention in a child caused by a
congenital bladder diverticulum. J Endurol 2004; 18 (1):69-72
4 Gerridzen RG, Futter NG. Ten-year review of vesical diverticula. Urology
1982; 20:33-5
5 Dondalski M, Whitw EM, Ghahremani GG, Patel SK. Carcinoma arising in
urinary bladder diverticula: imaging findings in six patients. Am J Roentgenol
1993; 161 (4):817-20
6 Garraway VM, Collins GN, Lee RJ. High prevalance of beningn prostat
hypertrophy in community. Lancet 1991; 338(8765):469-71
7 Ganong, William F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. EGC. Jakarta
2008.jakartaclemow
8 DB. Steers WD. McCarty R, Tuttle JB. Altered Regulation of bladder nerve
growth factor and neurally mediated hyperactive voiding. Am J Physiol 1998;
275:1279-86.
9 Guyton dan Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC. 2008.
10 Kamus kesehatan. Divertikel kandung kemih [Online]. Tersedia:
http://kamuskesehatan.com/arti/divertikel-kandung-kemih/ [11 september
2016].

30
11 Bartley G Cilento, Jr, MD (2016). Pediatric Surgery for Bladder Anomalies
[Online]. Tersedia: http://Emedicine.Medscape.Com/Article/1015329-
Overview [11 september 2016].
12 Alcides Chaux, M.D (2016). Bladder Acquired non - neoplastic anomalies
Diverticula [Online]. Tersedia:
http://Www.Pathologyoutlines.Com/Topic/Bladderdiverticula.Html [11
september 2016].
13 Dr Weerakody Yunagara, dr Bicle Ian, et al. Radiopedia.org: Urinary bladder
diverticulum [Online]. Tersedia: http://radiopaedia.org/articles/urinary-
bladder-diverticulum [12 september 2016]
14 Chin-Chen Chang, M.D., and Kao-Lang Liu M.D, (2010). Bladder
diverticula [Online]. Tersedia :
http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMicm0912917#t=article [13
september 2016]
15 Burgener Francis.A, Kormano Martti, Pudas Tomi. Differential diagnosis in4
conventional radiology, 3rd Edition. Thieme 2008; 35: 827.
16 Urology Care Foundation. Urologic condition: what is cystography [Online].
Tersedia: http://www.urologyhealth.org/urologic-conditions/urologic-
radiology/what-is-cystography [13 september 2016]
17 Bartley G Cilento (2007). Bladder Anomali [Online]. Tersedia:
http://www.learningradiology.com/archives2007/COW%20280-Bladder
%20tics/bladderticscorrect.html [12 september 2016].
18 Radiologi Info (2016). General ultrasound. [Online]. Tersedia :
http://www.radiologyinfo.org/en/info.cfm?pg=genus [13 september 2016]
19 Bala Conu Gopal, Chou Yi-Hong. Journal of medical ultrasound :
Ultrasonography of urinary bladder. J med ultrasound 2010 ; 18 (3): 105-114.
20 University of Virginia (2013). Genitourinary radiologi; bladder; outpouching
of bladder wall; diverticula [Online]. Tersedia: https://www.med-
ed.virginia.edu/courses/rad/gu/bladder/diverticula.html [13 september 2016]
21 Jason Levy, MD (2014). US National Library Of Medicine. MedLine Plus:
Ct-Scan [Online]. Tersedia: https://medlineplus.gov/ency/article/003330.htm

31
22 Web MD (2014). Magnetic resonance imaging (MRI) [online]. Tersedia:
http://www.webmd.com/a-to-z-guides/magnetic-resonance-imaging-mri [13
september 2016]
23 Ihsan Yuce, Hayri Ogul, Suat Eren, Ummugulsum Bayraktutan, Mecit
Kantarci, and Ahmet Yalcin (2015). International Brazilian Journal of
Urology: Vesicoenteric fistula caused by bladder diverticulitis: MRI Findings
[online]. Tersedia: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4752159/
[13 september 2016]
24 Rovner Es, Wein Al. Bladder diverticula in adults. In: Resnick M, Elder A
Spirnak JP, editors. Decision making in urology, 3rd Edition. Hamiltom I
Ontariol B,C. Decker 2004; p.260.
25 Dr Weerakody Yunagara, dr Praven Jha, et al. Radiopedia.org: Hucth
diverticulum [Online]. Tersedia: http://radiopaedia.org/articles/urinary-
bladder-diverticulum [13 september 2016].

32

Anda mungkin juga menyukai