(10)
PEMBAHASAN
I. DEFINISI
Penyakit meniere adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan
berulang vertigo, tuli, dan tinnitus. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit
telinga bagian dalam dan memiliki trias klinis seperti vertigo berulang,
gangguan pendengaran sensorineural yang berfluktuasi, dan tinnitus. Sifat
kekambuhan penyakit secara signifikan dapat mempengaruhi kualitas hidup
pasien, terutama selama periode gejala akut. Vertigo terutama mempengaruhi
dimensi fisik, sedangkan tinnitus dan kehilangan pendengaran mempengaruhi
dimensi psikososial hidup pasien.
II. ANATOMI TELINGA
Telinga terbagi menjadi bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga
dalam.
A. Telinga luar
Telinga luar terdiri dari pinna (daun telinga), meatus auditorius eksternus
(saluran telinga), dan membran timpani (gendang telinga). Pinna adalah
lipatan menonjol tulang rawan berlapis kulit yang mengumpulkan
gelombang suara dan menyalurkannya ke saluran telinga luar. Auricula
merupakan tambahan yang melekat pada sisi kepala untuk menangkap suara
yang dibentuk oleh cartilago dan di bagian caudalnya terdapat lobules
auriculae.
Meatus acusticus externus adalah suatu saluran udara, panjang sekitar 2-3
cm dengan arah ke medial sampai pada telinga tengah, berada dalam pars
petrosa ossis temporalis. Sepertiga bagian lateral dibentuk oleh cartilago dan
2/3 bagian medial dibentuk oleh tulang biasa.
Pada ujung medial saluran tersebut terdapat membran timpani, yang
terletak miring memisahkan meatus acusticus externus dari cavum timpani.
Letak membran dengan sisi luarnya menghadap ke arah ventral, caudal dan
lateral. Pada sluran ini terdapat mucosa yang mengandung rambut, kelenjar
sebacea dan kelenjar keringat yang disebut serumen. Membrane timpani
berbentuk bundar dan cekung bila dilihat dari arah liang telinga dan terlihat
oblik terhadap sumbu liang telinga.
B. Telinga tengah
Telinga tengan berisi udara, dipisahkan dari meatus acusticus externus
oleh membran timpani yang terdapat hubungan antara cellulae mastoidea
dangan cavum timpani melalui aditus (antrum) tympanicum. Membran
timpani berfungsi menerima getaran udara (suara) dan meneruskannya ke
nervus cochlearis (N. vestibulocochlearis). Terdapat tiga buah tulang kecil
yang menyilang dalam cavum timpani mulai dari lateral ke medial. Tulang
paling luar adalah malleus, ditangah incus dan sebelah dalam adalah stapes.
Ketiga tulang tersebut meneruskan getaran utara yang diterima oleh
membran timpani, selanjutnya diteruskan ke venestra vestibuli. Gerakan
dari tulang-tulang tersebut dikontrol oleh M. Tensor tympani dan M.
Stapedius.
dengan
daerah-daerah
bertekanan
rendah
karena
penjarangan
tengah
melalui
rangkaian
tulang
pendengaran
yang
akan
terjadinya defleksi stereosilia sel-sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan
terjadi pengelepasan ion bermuatan listrik dari badan sel.
Meniere
mempengaruhi
hanya
satu
telinga.
Dalam
kasus
VI. PATOFISIOLOGI
Penyebab pasti penyakit Mnire adalah kontroversial. Mekanisme yang
mendasari yaitu diyakini distorsi dari labirin membran karena akumulasiberlebih dari endolymph. Sebuah sistem membran, yang disebut labirin
membranosa, berisi cairan yang disebut endolymph. Membran dapat menjadi
melebar seperti balon ketika tekanan meningkat. Hal ini disebut "hydrops".
Aliran endolymphatic sebelumnya telah digambarkan sebagai "danau-sungaikolam" model. Endolymph mengalir dari ruang cairan endolimfatik (danau)
melalui saluran air vestibular (sungai) untuk kantung endolimfatik (kolam) .
Jika ada halangan, maka hydrops endolimfatik akan terjadi.
Hidrops yang terjadi mendadak dan hilang timbul di duga disebabkan oleh:
1.
2.
3.
4.
dan organ otolithic) dan pendengaran (koklea). Sehingga terdapat dua bagian:
labirin tulang dan labirin membran. Labirin membranosa diisi dengan cairan yang
disebut endolymph.
endolymph dan perilymph. Cairan ini dipisahkan oleh membran tipis, yang kaya
jaringan saraf pendengaran dan keseimbangan. Lebih khusus, episode hidrops
mungkin disebabkan oleh peningkatan tekanan endolimfatik yang menyebabkan
kerusakan dalam membrane yang memisahkan perilymph (cairan ekstrasel-kalium
miskin) dan endolymph (cairan intraseluler kaya kalium). Campuran bahan kimia
yang dihasilkan menggenangi reseptor saraf vestibular, menyebabkan depolarisasi
blokade dan kehilangan fungsi sementara. Perubahan mendadak dalam laju
11
1995,
terdapat
trias
gejala
yaitu
vertigo,
tinnitus
dan
tuli
meskipun keadaannya berangsur baik. Penyakit ini bisa sembuh tanpa obat dan
gejala penyakit bisa hilang sama sekali pada serangan ke dua kalinya dan
slanjutnya dirasakan lebih ringan tidak seperti serangan yang pertama kali.
Vertigo menyebabkan
12
terjadi pada frekuensi yang rendah. Suara yang keras mungkin menjadi tidak
nyaman dan sangat mengganggu pada telinga yang terpengaruh.(12)
VIII. DIAGNOSIS
Diagnosis dipermudah dengan dibakukannya kriteria diagnosis, yaitu:
Episode periodik vertigo atau pusing berputar, gangguan pendengaran, Tinnitus
(Sebuah sensasi "kepenuhan" atau tekanan di telinga). Penyakit Meniere
disease ditegakkan apabila seseorang telah memenuhi gejala tersebut.(11)
A. Episode periodik vertigo atau pusing berputar.
Ciri Gejala Penyakit Meniere adalah vertigo. Vertigo didefinisikan
sebagai perasaan dunia berputar di sekitar individu. Serangan periodik dari
vertigo adalah yang paling mengganggu dari gejala lain yang dirasakan
pasien. serangan vertigo ini biasanya yang menyebabkan pasien untuk
mencari perawatan medis. Biasanya, vertigo terjadi dalam bentuk
serangkaian serangan selama periode minggu atau bulan, vertigo mungkin
akan dirasakan bertahan selama berjam-jam atau hari. (11)
B. Gangguan pendengaran.
Timbulnya vertigo dapat didahului oleh sensasi rasa tekanan di telinga,
peningkatan gangguan pendengaran dan tinnitus. Hilangnya pendengaran
biasanya mempengaruhi satu telinga. (11)
C. Tinnitus
Kadang menetap (periode detik hingga menit), meskipun di luar
serangan. Tinnitus sering memburuk sebelum terjadi serangan vertigo.
Tinnitus sering didekripsikan pasien sebagai suara motor, mesin, gemuruh,
berdenging, berdengung, dan denging dalam telinga. (11)
IX. DIAGNOSIS BANDING
A. Vestibular schwannoma
Pasien dengan schwannoma vestibular (neuroma akustik) biasanya hadir
dengan progresif gangguan pendengaran asimetris tapi kadang-kadang dapat
memiliki berfluktuasi gangguan pendengaran.Pasien tersebut jarang
memiliki vertigo tetapi mungkin mengeluh ketidakseimbangan. Kadangkadang pasien akan memiliki tinnitus dan ketidakseimbangan dengan
pendengaran
normal.
Respon
batang
otak
pendengaran
(auditory
lainnya.
Kelainan
sentral
terlihat
pada
pengujian
progresivitas
penyakit,
terutama
ketulian
dan
gangguan
14
(Valium),
lorazepam
(Ativan),
promethazine
(Phenergan),
digunakan
mengganggu
untuk
penderita.
membantu
Tujuannya
ketidakseimbangan
adalah
untuk
yang
membantu
dapat
melatih
kemampuan tubuh dan otak untuk memperoses informasi. Jika berhasil, ini
dapat membantu seseorang mendapatkan kembali kepercayaan dalam
kemampuan untuk bergerak.
Ketika perawatan konservatif tidak bekerja: Untuk 20-40% dari orang-orang
yang tidak merespon terhadap obat maupun diet, dokter mungkin menyarankan
pengobatan yang melibatkan risiko fisik. Salah satu pengobatan tersebut, ialah
gentamisin intratympanic ,obat ini menghancurkan jaringan vestibular dengan
suntikan ke dalam telinga antibiotik aminoglikosida (gentamisin). Baru-baru
ini, suntikan steroid intratympanic telah digunakan dengan risiko kehilangan
pendengaran dan peristent ketidakseimbangan.
Metode lain yang kurang konservatif pengobatan yaitu operasi .Dua
kategori operasi yang tersedia.Tujuan dari tipe pertama adalah untuk
meringankan tekanan pada telinga bagian dalam. Operasi ini untuk mengurangi
tekanan.
Tujuan dari operasi tipe kedua adalah untuk memblokir pergerakan
informasi dari telinga ke otak yang terkena. Proses ini melibatkan baik
menghancurkan telinga bagian dalam sehingga telinga tidak menghasilkan
informasi untuk dikirim ke otak, atau
15
terapi fisik ini berguna untuk membantu otak mengkompensasi dari hilangnya
fungsi telinga bagian dalam karena operasi.
XI. PROGNOSIS
Presentasi pasien dan perkembangan penyakit sangat bervariasi. Penyakit
Meniere belum dapat disembuhkan dan bersifat progresif, tapi tidak fatal dan
banyak pilihan terapi untuk mengobati gejalanya. Penyakit ini berbeda untuk
tiap pasien. Beberapa pasien mengalami remisi spontan dalam jangka waktu
hari hingga tahun. Pasien lain mengalami perburukan gejala secara cepat.
Namun ada juga pasien yang perkembangan penyakitnya lambat.
Tingkat
remisi spontan biasanya lebih dari 50% dalam waktu 2 tahun dan lebih dari
70% setelah 8 tahun. Sebagian besar sisanya diberikan perawatan dengan baik
dengan obat-obatan. Sekitar kurang lebih hanya 5-10% pasien yang
memerlukan penanganan pembedahan.
KESIMPULAN
16
Penyakit
Mnire adalah
gangguan telinga
bagian dalam
yang
DAFTAR PUSTAKA
17
18