Anda di halaman 1dari 11

YAYASAN PENDIDIKAN KESEHATAN ARNOLDUS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KATOLIK


ST. VINCENTIUS A PAULO SURABAYA
Jl. Jambi 12-18 Surabaya 60241; Telp. 031-5612220 Fax. 031-5663894
Website: http://www.stikvinc.com; email: sekretariat@stikvinc.com

LAPORAN STATUS KLINIK


NAMA : ANGGER PRADIPTA
N.I.M. : 201503006
TEMPAT PRAKTIK : RSUD Sidoarjo
PEMBIMBING : __________________________

Tanggal Pembuatan Laporan : 09/02/2017


Kondisi/kasus : FT B (MUSKULOSKELETAL)

I. KETERANGAN UMUM PENDERITA


Nama : Tn. A
Umur : 23 tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Pekerjaan : karyawan pabrik
Alamat :-

II. DATA MEDIS RUMAH SAKIT


A. DIAGNOSIS MEDIS
Tanggal 31 Januari
Luka Bakar Derajat Dua

B. CATATAN KLINIS
-

C. TERAPI UMUM
-

D. RUJUKAN FISIOTERAPI DARI DOKTER


-

PENGKAJIAN FISIOTERAPI
III. PENGKAJIAN FISIOTERAPI
A. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF

Body Chart

1. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Luka bakar derajat dua saat sedang bekerja dan terkena ledakan
LPG. Luas luka bakar 54%, klien mengeluh nyeri pada kedua tangan,
kaki, dan dada. Keluhan bertambah berat ketika menggerakkan
anggota tubuhnya dan berkurang saat tidur

2. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Tidak ada

3. RIWAYAT KELUARGA

Tidak ada

4. RIWAYAT SOSIAL
Tidak ada

B. PEMERIKSAAN FISIK
1. VITAL SIGN :
Tensi : 120/70 mmHg Nadi : 80 x/menit

Nafas : 18 x/menit Suhu : 36 C

2. INSPEKSI/OBSERVASI

Posture : ideal alignment upper crossed syndrome


lower crossed syndrome kyphosis-lordosis posture
flat back posture sway back posture

Muscle form : Bentuk otot : tebal tonus

Bengkak otot atrofi otot


hipertrofi

Gait : antalgic gait arthrogenic gait gluteus


maximus gait
trendelenburgs sign short leg gait drop
foot gait

3. PALPASI

Suhu : panas normal

Tenderness : tulang ligament tendon


trigger point saraf
Oedema effusion
spasme otot ganglion

4. JOINT TEST
a. PEMERIKSAAN GERAK DASAR

Gerak Aktif : Mampu menggerakkan tetapi tidak ROM penuh


disertai sedikit nyeri

Gerak Pasif : Klien mampu mengerakkan ROM penuh dan


terdapat beberapa end feel keras pada beberapa angota gerak
disertai nyeri.
Gerak Isometrik melawan Tahanan : Klien tidak mampu
menggerakkan anggota geraknya akibat nyeri

5. KEMAMPUAN FUNGSIONAL DAN LINGKUNGAN


AKTIFITAS

Makan masih membutuhkan bantuan, berpindah dari kursi ke tempat


tidur dan sebaliknya serta duduk di bed masih membutuhkan
bantuan, belum mampu membersihkan badan sendiri (mencuci
muka, menyisir rambut, mencukur dan menggosok gigi), belum
mampu melakukan aktifitas toilet sendiri (buang air besar dan kecil),
belum mampu mandi tanpa bantuan, belum mampu berjalan di jalan
datar dan menggunakan kursi roda, belum mampu naik turun tangga,
belum mampu berpakaian sendiri, pasien masih mampu mengontrol
BAB dengan baik dan klien masih menggunakan kateter

6. PEMERIKSAAN SPESIFIK

a. Nyeri (VAS)

1. Nyeri diam : 9 cm (nyeri berat terkontrol)


2. Nyeri gerak : 10 cm (nyeri berat tak terkontrol)

b. Indeks Barthel
NO Aktifitas Nilai Nilai
Pemeriksaan Normal
1 Makan 3 0 - 10
2 Berpindah dari kursi 4 0 - 15
roda ke tempat tidur
dan sebaliknya,
termasuk duduk di
tempat tidur
3 Kebersihan diri, 0 0-5
mencuci muka,
menyisir rambut,
mencukur dan
menggosok gigi
4 Aktifitas toilet (buang 0 - 10
air besar dan buang 0
air kecil)
5 Mandi 0 0-5
6 Berjalan di jalan yang 0 0 - 15
datar
Menggunakan kursi
roda
7 Naik turun tangga 0 0 - 10
8 Berpakaian termasuk 0 0 - 10
mengenakan sepatu
9 Kontrol BAB 10 0 - 10
10 Kontrol BAK (kateter) 0 - 10
Jumlah 17 100

c. LGS

Gerak aktif Kiri Kanan Nilai normal


(MacDermic et all,
1999 187:192)
Bahu Aktif S = 20 - 0 - 35 S = 100 - 0 - 165
F = 0 - 0 - 40 S = 120 - 0 - 180
F = 0 - 0 - 140 F = 0 - 0 - 150
Bahu Pasif S = 20 - 0 - 35 S = 105 - 0 - 165
F = 0 - 0 - 40
F = 0 - 0 - 140
Siku Aktif S = 0 - 0 - 40 S = 0 - 0 - 140 S = 0 - 0 - 150
Siku Pasif S = 0 - 0 - 40 S = 0 - 0 - 140
Tangan Aktif S = 5 - 0 - 10 S = 45 - 0 - 50
F=5-0-5 F = 15 - 0 - 20 S = 70 - 0 - 75
Tangan Pasif S = 5 - 0 - 10 S = 50 - 0 - 55 F = 20 - 0 - 30
F=5-0-5 F = 15 - 0 - 20
Panggul Aktif S = 0 - 0 - 45 S = 0 - 0 - 40
F = 20 - 0 - 30 F = 20 - 0 - 30 S = 30 - 0 - 120
Panggul Pasif S = 0 - 0 - 45 S = 0 - 0 - 45 F = 45 - 0 - 30
F = 20 - 0 - 30 F = 20 - 0 - 30
Lutut Aktif S = 0 - 0 - 30 S = 0 - 0 - 30 S = 0 - 0 - 135
Lutut Pasif S = 0 - 0 - 35 S = 0 - 0 - 30
Kaki Aktif S=5-0-0 S=5-0-5 S = 20 - 0 - 50
Kaki Pasif S=5-0-5 S=5-0-5
d. Pemeriksaan Laboratorium
NO PEMERIKSAN HASIL NILAI NORMAL
PEMERIKSAAN
1 HB 14,4 AS/DL L=13,0-17,5 AS/DL
P=11,5 - 16,5
/
2 Natrium 139 / 135 - 145 / /
/
3 Kalium 3,8 / 3,6 - 5,0 g/dl
4 Albumin 1,9 g/dl 3,5 - 5,0 g/dl

C. DIAGNOSIS FISIOTERAPI

Impairment
1. Adanya nyeri pada kedua tangan, kaki dan dada
2. Adanya keterbatasan gerak pada semua gerak aktif

Functional Limitation
1. Makan masih membutuhkan bantuan.
2. Berpindah dari kursi ke tempat tidur dan sebaliknya serta duduk di
bed masih membutuhkan bantuan.
3. Belum mampu membersihkan badan sendiri (mencuci muka,
menyisir rambut, mencukur dan menggosok gigi).
4. Belum mampu melakukan aktifitas toilet sendiri (buang air besar
dan kecil),
5. Belum mampu mandi tanpa bantuan,
6. Belum mampu berjalan di jalan datar dan menggunakan kursi roda,
7. Belum mampu naik turun tangga,
8. Belum mampu berpakaian sendiri,
9. Klien masih menggunakan kateter

Disability/Participation restriction
Pasien belum mampu melakukan aktifitasnya dengan baik
dikarenakan keterbatasan gerak sendi yang disebabkan oleh nyeri.
D. INTERVENSI FISIOTERAPI

1. Teknologi Intervensi FT dan Rasionalisasinya


Fase resusitasi (48 jam pertama)
Fase akut (setelah 48 jam pertama luka bakar mulai sembuh)
Fase rehabilitasi (pengembalian fungsi tubuh) dengan ;
1. Mengurangi oedem, memlihara lingkup gerak sendi dan
mencegah kontraktur dengan latihan aktif dan pasif.
2. Mencegah terjadinya kontraktur dengan potitioning,
exercise dan stretching.

2. Pelaksanaan Intervensi Fisioterapi

1) Positioning
Siku fleksi 30
Bahu abduksi 60
Abduksi Hip 10
Lutut fleksi 10
Plantar fleksi 90
Jari jari kaki saling menjauh

2) Exercise
Free active exercise : frekuensi 8-10 x/sesi, 3 x/sesi.
Istirahat antar sesi 1 menit, durasi 2 x/hari
Isometric exercise : tahan 6 detik, istirahat 3 detik,
frekuensi 8-10 x/sesi, 3x/sesi. Istirahat antar sesi 1 manit,
durasi 2x/hari
Active assisted exercise : frekuensi 8-10 x/seri. 3x/sesi.
Istirahat antar sesi 1 menit, durasi 2x/hari
Resisted active exercise : tahan selama 6 detik, istirahat 3
detik, frekuensi 8-10 x/seri. 3x/sesi. Istirahat antar sesi 1
menit, durasi 2x/hari
Passive exercise : frekuensi 10-15 x/seri. 3x/sesi. Istirahat
antar sesi 1 menit, durasi 2x/hari
3) Stretching
Kontraktur ringan : stretching 20 - 30 menit
Kontraktur berat : stretching 30 menit atau lebih
E. EVALUASI
F. HASIL TERAPI AKHIR DAN TINDAK LANJUT

Pembimbing,

_______________________
________
NIP.

Anda mungkin juga menyukai