Makalah Media Video Animas Untuk Anak Usia Dini PDF
Makalah Media Video Animas Untuk Anak Usia Dini PDF
Disusun oleh :
Caraka Mahardhika Wahyuputra
1215153471
KELAS B TP 2015
Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
kasihNya penulis dapat menyelesaikan makalah Pengantar Teknologi Komunikasi dan
Informasi Pemanfaatan Media Video Animasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Kognitif
Anak Usia Dini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu dan menambah
pengetahuannya tentang pemanfaatan media video animasi. Yaitu dalam meningkatkan
kemampuan kogntif pada anak usia dini.
Makalah ini dibuat oleh penulis untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester pada
mata kuliah Pengantar Teknologi Komunikasi dan Informasi, jurusan Kurikulum dan
Teknologi Pendidikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu DR. R.A Murti Kusuma
Wirasti M.Si selaku dosen pengampu pada mata kuliah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan. Terimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mendorong adanya
inovasi yang mendorong adanya penggunaan produk teknologi di dalam proses
pembelajaran. Dalam prosesnya para pengajar diharapkan tidak hanya menggunakan
metode ceramah dan diskusi saja, tetapi juga menggunakan produk dari kemajuan teknologi
untuk mempermudah mencapai tujuan dalam proses belajarmengajar.
Banyak media yang dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas dan keaktifan
anak. Pemilihan media dapat disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Oleh karena itu,
pendidik harus cermat memilih media yang dapat menumbuhkan minat, keinginan,
keterampilan, pemahaman dan ketercapaian nilai peserta didik.
Masa Golden Age (periode emas) pada anak merupakan periode dimana anak mulai
peka atau sensitif untuk menerima erbagai rangsangan. Masa ini memungkinkan anak untuk
dapat lebih cepat menerima hal baru. Oleh karena itu, masa ini harus dioptimalkan. Masa
Golden Age ini terjadi antara usia 0 5 tahun, dan dapat terjadi secara optimal bila anak
mendapat asupan gizi yang cukup dan mendapat pendidikan yang baik dari keluarga dan
lingkungannya. Anak dapat berkembang dari berbagai aspek, yaitu aspek afektif, kognitif,
psikomotorik halus dan kasar, dan aspek sosial.
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa dalam masa kanak-kanak, hal yang disukai oleh anak
adalah menonton film atau video animasi. Dengan menonto video animasi sebenarnya itu
adalah salah satu media yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepekaan anak
terhadap hal baru.
Proses pembelajaran akan berlangsung efektif bila didukung dengan perencanaan
yang matang dan juga media yang mendukung proses belajar. Dalam proses pembelajaran
terlebih didalam pembelajaran anak usia dini, salah satu metode yang mudah diterima oleh
peserta didik adalah menggunakan media visual dan audio visual. Contohnya adalah dengan
mengajak peserta didik untuk menonton video animasi yang interaktif.
Dengan teknologi saat ini yang semakin canggih, bukan tidak mungkin unuk bisa
membuat media pembelajaran yang bisa untuk memenuhi kebutuhan media untuk anak
usia dini.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa manfaat penggunaan media belajar bagi anak usia dini?
2. Apa pengertian dan manfaat dari video animasi?
3. Video animasi apa yang sesuai dengan perkembangan anak usia dini?
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Ahmad Rohani (1997:3) mendefinisikan media sebagai segala sesuatu yang dapat
diindra yang berfungsi sebagai perantara atau saran atau alat untuk proses
komunikasi(proses belajar-mengajar). Pengertian serupa diungkapkan
Arief.S.Sadiman(2006:7) yang menyatakan media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran , perasaan , perhatian , dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar
terjadi. Sementara Smaldino,et.al(2005:5) menyatakan media sebagai sarana komunikasi
dan sumber informasi. Untuk memahami pengertian media pembelajaran lebih lanjut , mari
simak pendapat para ahli lainnya , Gagne dalam Yusufhadi Miarso(2007:457) menyatakan
bahwa media pembelajaran adalah sarana untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya
proses pembelajaran terjadi. Media pendidikan atau pembelajaran berkembang sejalan
dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Perkembangan dari media visual , audio visual ,
televisi , komputer , hingga teknologi modern lainnya.
Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia , materi atau kejadian
yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan ,
ketrampilan , atau sikap. Hal ini diungkapkan oleh Gerlach dan Ely yang dikutip Azhar
Arsyad(2006:3) . Sementara Sri Anitah(2008:2) mendefinisikan media pembelajaran adalah
setiap orang , bahan , alat atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang
memungkinkan peserta didik menerima pengetahuan , ketrampilan , dan sikap.
3
sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling
berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi
belajar yang diharapkan.
c. Media pembelajaran dalam penggunaanya harus relevan dengan tujuan dan
ide pembelajaran. Hal ini mengandung makna bahwa penggunaan media
harus selalu melihat kepada tujuan atau kemampuan yang akan di kuasai
anak dan bahan ajar.
d. Media pembelajaran berfungsi untuk mempercepat proses belajar, artinya
anak dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih mudah dan lebih cepat.
e. Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses
pmebelajaran. Artinya pembelajaran lebih tahan lama mengendap dalam
pikiran anak sehingga kualitas pembelajaran menilai yang tinggi.
f. Media pembelajaran meletakaan dasar-dasar yang kongkret untuk berfikir.
1. Media Auditif
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat
didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak untuk
mempelajari isi tema. Contoh media audio yaitu program kaset suara dan program radio.
Penggunaan media audio dalam kegiatan pendidikan untuk anak usia dini pada umumnya
untuk melatih keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan
mendengarkan. Dari sifatnya yang auditif, media ini mengandung kelemahan yang harus
diatasi dengan cara memanfaatkan media lainnya.
Terdapat beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan apabila Anda akan
menggunakan media audio untuk anak usia dini yaitu:
a. Media ini hanya akan mampu melayani secara baik mereka yang sudah memiliki
kemampuan dalam berpikir abstrak. Sedangkan kita mengetahui bahwa anak usia
4
dini masih berpikir konkrit, oleh karena itu penggunaan media audio bagi anak usia
dini perlu dilakukan berbagai modifikasi disesuaikan dengan kemampuan anak.
b. Media ini memerlukan pemusatan perhatian yang lebih tinggi dibanding media
lainnya, oleh karena itu jika akan menggunakan media audio untuk anak usia dini
dibutuhkan teknik-teknik tertentu yang sesuai dengan kemampuan anak.
c. Karena sifatnya yang auditif, jika Anda ingin memperoleh hasil belajar yang yang
dicapai anak lebih optimal, diperlukan juga pengalaman-pengalaman secara visual.
Kontrol belajar bisa dilakukan melalui penguasaan perbendaharaan kata-kata,
bahasa, dan susunan kalimat.
2. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat. Jenis media visual ini nampaknya yang
paling sering digunakan oleh guru pada lembaga pendidikan anak usia dini untuk membantu
menyampaikan isi dari tema pendidikan yang sedang dipelajari. Media visual terdiri atas
media yang dapat diproyeksikan (projected visual) dan media yang tidak dapat
diproyeksikan (non-projected visual). Media visual yang diproyeksikan pada dasarnya
merupakan media yang menggunakan alat proyeksi (disebut proyektor) di mana gambar
atau tulisan akan nampak pada layar (screen). Media proyeksi ini bisa berbentuk media
proyeksi diam misalnya gambar diam (still pictures) dan proyeksi gerak misalnya gambar
bergerak (motionpictures). Alat proyeksi tersebut membutuhkan aliran listrik dan
membutuhkan ruangan tertentu yang cukup memadai. Jenis-jenis alat proyeksi yang biasa
digunakan untuk menyampaikan pesan pendidikan untuk anak usia dini antaranya: OHP
(overhead projection) dan slaid suara(soundslide).
Pada lembaga PAUD yang ada di daerah perkotaan yang memiliki kemampuan untuk
mengadakan alat proyeksi ini tentu sangat menguntungkan sebab pembelajaran bisa ditata
lebih menarik perhatian dibandingkan dengan media yang tidak diproyeksikan. Namun pada
umumnya lembaga PAUD di daerah-daerah tertentu, terutama di pedesaan, belum
memungkinkan untuk mengadakan media proyeksi ini masih dianggap sangat mahal
harganya. Di samping itudiperlukan juga kemampuankemampuan khusus yang memadai
dari para guru untuk menggunakan dan memelihara alat proyeksi tersebut.
Media visual yang tidak diproyeksikan terdiri atas media gambar diam/mati, media
grafis, media model, dan media realia.
5
a. Gambar diam atau gambar mati adalah gambar-gambar yang disajikan secara
fotografik atau seperti fotografik, misalnya gambar tentang manusia, binatang,
tempat, atau objek lainnya yang ada kaitannya dengan bahan/isi tema yang
diajarkan. Gambar diam ini ada yang sifatnya tunggal ada juga yang berseri yaitu
berupa sekumpulan
b. Media grafis adalah media pandang dua dimensi (bukan fotografik) yang dirancang
secara khusus untuk mengkomunikasikan pesan-pesan pendidikan. Unsur-unsur
yang terdapat dalam media grafis ini adalah gambar dan tulisan. Media ini dapat
digunakan untuk mengungkapkan fakta atau gagasan melalui penggunaan kata-kata,
angka serta bentuk simbol (lambang). Bila Anda akan menggunakan media grafis ini
Anda harus memahami dan mengerti arti simbol simbolnya, sehingga media ini akan
lebih efektif untuk menyajikan isi tema kepada anak. Karakteristik media ini yaitu
sederhana, dapat menarik perhatian, murah dan mudah disimpan dan dibawa. Jenis-
jenis media grafis ini diantaranya: grafik, bagan, diagram, poster, kartun, dan komik.
c. Media model adalah media tiga dimensi yang sering digunakan dalam kegiatan
pendidikan untuk anak usia dini, media ini merupakan tiruan dari beberapa objek
nyata, seperti objek yang terlalu besar, objek yang terlalu jauh, objek yang terlalu
kecil, objek yang terlalu mahal, objek yang jarang ditemukan, atau objek yang terlalu
rumit untuk dibawa ke dalam kelas dan sulit dipelajari wujud aslinya. Jenis-
jenismedia model diantaranya: model padat (solid model), model penampang
(cutaway model), model susun (build-up model), model kerja (working model), mock-
up dan diorama. Masing-masing jenis model tersebut ukurannya mungkin persis
sama, mungkin juga lebih kecil atau lebih besar dengan objek sesungguhnya.
d. Media realia merupakan alat bantu visual dalam pendidikan yang berfungsi
memberikan pengalaman langsung (direct experience) kepada anak. Realia ini
merupakan model dan objek nyata dari suatu benda, seperti mata uang, tumbuhan,
binatang, dsb.
3. Media Audiovisual
Sesuai dengan namanya, media ini merupakan kombinasi dari media audio dan media visual
atau biasa disebut media pandang-dengar. Dengan menggunakan media audio-visual ini
maka penyajian isi tema kepada anak akan semakin lengkap dan optimal. Selain itu media
6
inidalam batas-batas tertentu dapat juga menggantikan peran dan tugas guru. Dalam hal ini
guru tidak selalu berperan sebagai penyampai materi, karena penyajian materi bisa diganti
oleh media. Peran guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar yaitu memberikan
kemudahan bagi anak untuk belajar. Contoh dari media audio visual ini di antaranya
program televisi/video pendidikan/instruksional, program slide suara, dsb.
Media ini dibagi ke dalam :
a) Audiovisual diam
b) Audiovisual gerak
Dilihat dari daya liputnya, Media dibagi ke dalam :
a) Media dan daya liput luas dan serentak. Contoh : radio dan televisi.
b) Media dengan daya liput terbatas oleh ruang dan tempat. Contoh : film, soun slide,
film rangkai.
c) Media untuk pengajaran individual. Media ini digunakan hanya untuk seorang diri.
Contoh : modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.
Dilihat dari bahan pembuatannya, Media dibagi :
a) Media sederhana
b) Media kompleks
7
BAB III
PEMBAHASAN
Pengertian Animasi Menurut Ibiz Fernandes dalam bukunya Macromedia Flash Animation &
Cartooning: A creative Guide, animasi definisikan sebagai berikut :
8
Animation is the process of recording and playing back a sequence of stills to achieve the
illusion of continues motion ( Ibiz Fernandez McGraw- Hill/Osborn, California, 2002)
Yang artinya kurang lebih adalah :
Animasi adalah sebuah proses merekam dan memainkan kembali serangkaian gambar
statis untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan. Berdasarkan arti harfiah, Animasi
adalah menghidupkan. Yaitu usaha untuk menggerakkan sesuatu yang tidak bisa bergerak
sendiri.
Secara garis besar, animasi computer dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
a. Computer Assisted Animation, animasi pada kategori ini biasanya menunjuk pada
system animasi 2 dimensi, yaitu mengkomputerisasi proses animasi tradisional
yang menggunakan gambaran tangan. Computer digunakan untuk pewarnaan,
penerapan virtual kamera dan penataan data yang digunakan dalam sebuah
animasi.
b. Computer Generated Animation, pada kategori ini biasanya digunakan untuk
animasi 3 dimensi dengan program 3D seperti 3D Studio Max, Maya, Autocad dll.
Animasi merupakan salah satu bentuk visual bergerak yang dapat dimanfaatkan
untuk menjelaskan materi pelajaran yang sulit disampaikan secara konvensional. Dengan
diintergrasikan ke media lain seperti video, presentasi, atau sebagai bahan ajar tersendiri
animasi cocok untuk menjelaskan materi-materi pelajaran yang secara langsung sulit
dihadirkan di kelas atau disampaikan dalam bentuk buku.
9
DAFTAR PUSTAKA
Dra. Yenina Akmal, M. H., & Niken Pratwi, S. (2012). Pengertian Pendidikan. Dalam M. H. Dra. Yenina
Akmal, & S. Niken Pratwi, Ilmu Pendidikan Anak (hal. 2). jakarta: FIP PRESS.
PENGERTIAN, PRINSIP-PRINSIP, DAN PERBEDAAN ANIMASI. (2014, JUNE 14). Dipetik january 4, 2016,
dari Study For My Future: http://marcoturnip.blog.widyatama.ac.id/2014/06/14/pengertian-prinsip-
prinsip-dan-perbedaan-animasi/
10