Anda di halaman 1dari 2

1.

PENGERTIAN KEBIJAKAN DAN PERATURAN PUBLIK


2. RUANG LINGKUP KEBIJAKAN DAN PERATURAN PUBLIK

Sebuah framework (kerangka kerja) diperlukan dalam menganalisis atau


membuat sebuah kebijakan, seperti yang digambarkan dalam segitiga analisis
kebijakan yang terdiri dari aktor, konteks, konten, dan proses (Buse, Mays, &
Walt; 2012). KONTE
KS

AKTOR/PELAK
U
- INDIVIDU
- GRUP
- ORGANISASI

KONTE PROSE
N S
GAMBAR 1. SEGITIGA KEBIJAKAN
(TRIANGLE OF HEALTH POLICY)
(Walt & Gilson, 1994)

Isi Kebijakan (Policy Content) Terdiri dari sejumlah pilihan keputusan


tentang urusan publik yang dibuat
oleh lembaga dan pejabat
pemerintah. Isi sebuah kebijakan
merespons berbagai masalah publik
(public issues) yang mencakup
berbagai bidang kehidupan
(keamanan, energy, kesehatan,
pendidikan, kesejahteraan).
Aktor atau Pemangku Merupakan individu atau kelompok
Kepentingan Kebijakan (Policy yang berkaitan langsung dengan
Stakeholder) sebuah kebijakan yang dapat
mempengaruhi atau dipengaruhi oleh
keputusan atau kebijakan tersebut.
Contoh aktor kebijakan: sekelompok
warga, organisasi buruh, pedagang
kaki lima, komunitas wartawan, partai
politik.
Lingkungan Kebijakan (Policy Merupakan latar/wadah dimana
Environment)/Konteks sebuah kebijakan terjadi, yang
berpengaruh dan dipengaruhi oleh
aktor da nisi kebijakan itu sendiri.

Aktor/pelaku berada di tengah kerangka kebijakan kesehatan. Aktor dapat


digunakan untuk menunjuk individu, organisasi, atau bahkan suatu
pemerintahan. Peranan aktor penting terhadap suatu kebijakan yang semuanya
dapat mempengaruhi proses kebijakan sesuai dengan latar belakang organisasi
yang diwakilinya.
Konteks mengarah pada faktor secara sistemik, politik, ekonomi, dan
sosial, baik di tingkat nasional maupun internasional yang mempengaruhi
kebijakan kesehatan. Buse, Mays, & Walt (2012) menjelaskan bahwa faktor-faktor
tersebut dapat dikategorikan menjadi: faktor situasional, faktor structural, faktor
kultural, dan faktor internasional/eksogen.
Proses kebijakan publik merajuk pada cara memulai, mengembangkan,
menyusun, menegosiasi, melaksanakan, dan mengevaluasi kebijakan itu sendiri.
Tahapan penyusunan kebijakan meliputi: identifikasi masalah, perumusan
kebijakan, implementasi kebijakan, dan evaluasi kebijakan. Menurut Dunn (1999)
dalam Winarno (2007), tahapan dalam pembuatan kebijakan, antara lain: (1)
penyusunan agenda, (2) formulasi kebijakan, (3) adopsi kebijakan, (4)
implementasi kebijakan, dan (5) penilaian kebijakan.

3. EVALUASI KEBIJAKAN DAN PERATURAN PUBLIK


4. TINJAUAN PUSTAKA

Ayuningtyas, D. (2015). Kebijakan kesehatan: Prinsip dan praktik. Edisi 1. Jakarta:


Rajawali Pers.

Buse, K., Mays, N., & Walt, G. (2012). Making health policy. Second Edition. New
York: Open University Press

Walt, G., & Gilson, L. (1994). Health policy and planning. United Kingdom: Oxford
University Press.

Winarno, B. (2007). Kebijakan public: Teori dan proses. Edisi Revisi. Yogyakarta:
Media Pressindo.

Anda mungkin juga menyukai