Anda di halaman 1dari 2

ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN

(Disampaikan oleh Manajer SBKL pada Kegiatan Senam Jumat Pagi)

Jumat (2/12) yang lalu, seluruh pegawai PT PLN (Persero) Sektor Pengendalian
Pembangkitan Bengkulu (SBKL) melaksanakan rutinitas mingguan yakni senam pagi
bersama di lapangan kantor sektor. Cuaca pagi itu terlihat cerah sehingga menambah
semangat para karyawan untuk menyegerakan diri berkumpul di lapangan. Senam kali
ini dipimpin oleh dua orang instruktur wanita yang telah piawai memimpin gerakan
senam jantung sehat. Tepat pukul 07.00 semua karyawan telah berkumpul di lapangan
dan tidak terlihat satupun pegawai yang terlambat mengikuti senam pagi ini. Memang
kebiasaan tepat waktu selalu dibudayakan di SBKL sendiri, salah satu kesepakatan yang
diterapkan pada senam Jumat pagi adalah menempati barisan paling depan bagi
karyawan yang terlambat hadir di lapangan. Konsekuensi ini memberikan efek di
kedepannya sehingga sang pelaku tidak datang terlambat lagi untuk mengikuti senam
pagi.
Tema kostum pada Jumat di pekan pertama bulan Desember ini adalah
mengenakan pakaian berwarna hitam. Baik tua maupun muda, manajer ataupun
karyawan hingga tenaga alih daya pun semua mengenakan pakaian dengan warna yang
sama. Kostum yang sengaja diseragamkan ini selalu diterapkan tiap pekan agar suasana
kekompakan dan kebersamaan SBKL semakin erat.
Selepas senam pagi Manajer SBKL memberikan arahannya kepada seluruh
pegawai agar dapat mengawali pekan pertama ini dengan semangat. Briefing pagi itu
membahas penerapan hak dan kewajiban yang harus disadari oleh seluruh pegawai.
Pada dasarnya semua orang di dunia ini memiliki hak dan kewajiban. Hak merupakan
sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita
sendiri, bahkan hak itu sendiri telah ada sejak kita dilahirkan. Namun dalam keseharian
jika semua orang menuntut haknya, maka hak siapakah yang akan menang? Tentu saja
kita membutuhkan sebuah penyeimbang agar semua hak yang ada di dunia ini tidak
saling bertabrakan, oleh karena itu dibutuhkan kewajiban. Kewajiban tersebut
merupakan sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab.
Contoh kecil yang dapat kita terapkan untuk hak dan kewajiban adalah terkait
sampah. Memang sampah bekas makanan telah menjadi hak kita untuk diletakkan
dimana saja, namun jika semua orang melakukan hal tersebut maka nantinya sampah
akan berserakan dimana-mana. Untuk itu pentingnya kewajiban kita membuang sampah
di tempatnya karena selain merupakan hak, membuang sampah tersebut adalah
tanggung jawab kita dalam menjaga lingkungan sekitar.
Penerapan hak dan kewajiban telah banyak dikenalkan kepada anak usia dini di
beberapa sekolah. Misalnya saja di beberapa taman kanak-kanak terdapat taman lalu
lintas yang merupakan miniatur dari kondisi lalu lintas yang ada. Di taman tersebut
dapat kita temukan lampu lalu lintas yang memiliki warna sesuai dengan aslinya. Anak-
anak kemudian diajarkan untuk memenuhi haknya menyebrangi jalan jika lampu telah
menunjukkan warna hijau, namun mereka juga harus sadar akan kewajiban mereka jika
lampu telah berwarna merah maka mereka diharuskan untuk berhenti sejenak. Namun
pendidikan hak dan kewajiban tersebut seharusnya juga diajarkan saat mereka pulang
dari sekolah. Sepulang sekolah, anak-anak tersebut dijemput oleh orang tuanya
melewati simpang yang terdapat lampu lalu lintas. Dikarenakan jalanan tersebut sepi,
orang tua mereka dengan sengaja menerobos lampu lalu lintas yang sedang berwarna
merah tersebut. Akhirnya pelajaran yang baru saja diterima oleh anak tersebut hilang
karena melihat orang tuanya sendiri yang tidak memenuhi kewajibannya.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membuat pelanggar atas hak dan
kewajiban menjadi jera. Contohnya saja pengalaman yang pernah dialami oleh Manajer
SBKL sewaktu menjadi panitia ospek. Para mahasiswa baru diberikan tugas membuat
suatu tulisan mengenai suatu bidang keilmuan yang harus dikumpulkan esok harinya.
Pada waktu pengumpulan, beberapa mahasiswa ada yang menyelesaikan tugasnya dan
ada pula yang mengabaikan tugas tersebut. Untuk memberikan hukuman kepada
mahasiswa yang tidak melaksanakan kewajibannya, maka diberikan tugas tambahan
lagi dan tugas sebelumnya yang belum dikumpul harus tetap diselesaikan. Keesokan
harinya, jika masih ada mahasiswa yang tidak mengumpulkan tugas, maka tugas yang
diberikan akan ditambah lagi untuk yang ketiga kalinya. Jika langkah tersebut belum
berhasil juga untuk menyadarkan kepada mereka tentang tanggung jawabnya, tindakan
terakhir yang dapat dilakukan adalah memberikan hukuman fisik dengan cara push up.
Dengan adanya konsekuensi tersebut diharapkan dapat membuat kesadaran akan
keseimbangan antara hak dan kewajiban yang harus kita jalankan dengan rasa tanggung
jawab.
Kegiatan Jumat pagi tersebut kemudian ditutup dengan yel-yel SBKL dan
dilanjutkan dengan sarapan pagi bersama di teras gedung serbaguna Sektor Bengkulu.

Anda mungkin juga menyukai