Reduksi Roda Gigi
Reduksi Roda Gigi
Reduksi roda gigi dilakukan untuk mereduksi atau mengurangi putaran poros dari motor
dengan menggunakan transmisi roda gigi. Berikut adalah persamaan dalam mereduksi putaran
n4 N1 N 3 n N
x atau a b
n1 N 3 N 4 nb N a
na z b n .z
atau z b a a
nb z a nb
Atau :
N a za
Dimana : : Jumlah gigi roda gigi penggerak
N b zb
: Jumlah gigi roda gigi yang digerakan
na
: Putaran roda gigi penggerak (rpm)
nb
: Putaran roda gigi yang digerakan (rpm)
Roda gigi merupakan komponen penghubung untuk mentransmisikan daya dari motor
menuju suatu komponen melalui poros. Roda gigi yang digunakan dalam perencanaan
perancangan ini sebagai pereduksi putaran dari motor dan bentuknya adalah termasuk roda gigi
Roda gigi dalam perencanaan banyak jenisnya berdasarkan letak poros yaitu sebagai
berikut :
Created By : Susilawati
Roda gigi lurus (a), roda Klasifikasi atas dasar
gigi miring (b), roda gigi bentuk alur gigi
miring ganda (c)
Roda Gigi dengan poros
Roda gigi luar, roda gigi Klasifikasi berdasarkan
sejajar
dalam dan pinion (d), dan arah putaran yang
batang gigi pinion (e) berlawanan, putaran sama,
dan gerakan lurus berputar
Roda gigi kerucut (f), roda Klasifikasi atas dasar
gigi kerucut spiral (g), roda bentuk jalur gigi
gigi kerucut zerol, roda gigi
Roda gigi dengan poros kerucut miring, dan roda
berpotongan gigi kerucut miring ganda
Roda gigi permukaan Klasifikasi roda gigi dengan
dengan poros berpotongan poros berpotongan
(h) berbentuk istimewa
Roda gigi miring (i), batang Klasifikasi berdasarkan
gigi miring silang kontak titik, gerakan lurus
dan berputar.
Roda gigi cacing silindris
Roda gigi dengan poros (j) roda gigi cacing
silang selubung ganda (k), roda
gigi cacing samping.
Roda gigi hiperoid, roda
gigi hipoid (l), dan roda gigi
permukaan silang
(Sularso,1997:212)
Created By : Susilawati
Gambar 2.10 : Klasifikasi Roda Gigi
a. Modul
Pada dasarnya modul pada roda gigi diketahui sehingga dalam perencanaan roda gigi
Dp
m mm
z
b. Lebar Gigi
b = 10 m
t e x m x cos
d. Tinggi Kepala
Created By : Susilawati
hk
=k.m untuk k = 1
e. Tinggi Kaki
hf k . m . ck ck
= untuk = 0,25
f. Tinggi Gigi
H = 2,25 . m
g. Jumlah Gigi
Dp
z
m
i. Diameter Pitch
D p z.m mm
z : Jumlah gigi
hk
: Tinggi Kepala (mm)
hf
: Tinggi Kaki (mm)
te
: Jarak bagi lingkar dan normal
H : Tinggi gigi
Dp
: Diameter pitch
ck
: Kelonggaran puncak (0,25)
Created By : Susilawati
Gambar 2.11 : Profil Roda Gigi
Kecepatan keliling merupakan kecepatan yang dicapai roda gigi dalam satu meter per
.d o1 .n1
v
60.1000
d o1
: Diameter roda gigi penggerak (mm)
n1
: Putaran mula roda gigi (rpm)
Gaya tangensial adalah gaya yang diperoleh dalam arah keliling atau tangensial, gaya ini
102 Pd
F1 Dimana Pd f c P
v
F1
: gaya tangensial (kg)
Besarnya beban lentur yang diijinkan per satuan lebar sisi dapat dihitung dengan
besarnya modul motif jumlah gigi (z), faktor bentuk gigi (Y) dari roda gigi standar dengan sudut
tekanan 20
a
Dimana : : tegangan lentur yang diijinkan (kg/mm)
m : modul
fv
: factor dinamis
Created By : Susilawati
26.5 Faktor Dinamis Roda Gigi
Semakin tinggi kecepatanya, semakin besar pula variasi beban atau tumbukan yang
terjadi.
( fv )
Koreksi karena pengaruh kecepatan ini diberikan dalam bentuk faktor dinamis yang
Ft
fv
b bmY
Dimana : m : Modul
Y : Faktor bentuk
Created By : Susilawati
fv
Tabel 2.14 Faktor Dinamis
(Sularso,1997:240)
Perhitungan beban permukaan yang diijinkan per satuan lebar gigi dapat diperoleh dari
persamaan :
2.z 2
F ' H f v . k H . d o1 . ..........(kg / mm)
z1 z 2
kH
Dimana : : factor tegangan kontak
d o1
: diameter lingkaran jarak bagi
fv
: factor dinamis.
Lebar sisi gigi yang diperlukan atas dasar perhitungan kekuatan permukaan adalah :
Ft
b
FH
Pada umumnya harga b ditetapkan antara (6-10)m, untuk daya besar antara
(10-16)m. Roda gigi dengan sisi yang sangat lebar cenderung mengalami deformasi, khususnya
juga bekerja sebagai pinion, terutama jika ketelitian rendah dan mempunyai kesalahan dalam
Created By : Susilawati
pemasangan, sehingga distribusi tekananya pada sisi gigi tidak merata. Jika dari suatu
perhitungan kekuatan ternyata diperlukan perhitungan kembali dengnan mengambil bahan lain
Pemeriksaan roda gigi terhdap lenturan ini merupakan awal dari pemilihan beban yang
akan digunakan dalam perencanaan, sehingga perencanaan aman untuk digunakan, berikut
Ft
b
f v bmY
b
Dimana : : Tegangan lentur (kg/mm)
Ft
: Gaya tangensial (kg)
m : modul
Pada dasarnya pemilihan roda gigi tidak lepas dari bahan yang digunakan, akan tetapi
pemilihan bahan roda gigi pada umumnya dipilih berdasarkan kekuatan tarik, tegangan lentur
dan beban digunakan atau dikenakan. Berikut adalah klasifikasi tegangan lentur yang diijinkan
tersebut adalah :
Created By : Susilawati
Besi Cor FC 15 15 140 160 7
FC 20 20 160 -180 9
FC 25 25 180 240 11
FC 30 30 190 - 240 13
Baja Cor SC 42 42 140 12
SC 46 46 160 19
SC 49 49 190 20
Baja karbon untuk S25C 45 123 183 21
konstruksi mesin S35C 52 149 207 26
S45C 58 167 - 229 30
S 15 CK 50 400 (dicelip 3C
dingin dalam
Baja paduan
minyak)
dengan pengerasan
SNC 21 80 600 (dicelup 35 40
kulit
SNC 22 100 dingin dalam 40- 55
air)
Baja Chrom nikel SNC 1 75 212 225 35 -40
SNC 2 85 248 302 40 60
SNC 3 95 269 -321 40 60
Perunggu 18 85 5
logam delta 35 -60 - 10 -20
Perunggu phospor 19 -30 70 -100 57
Perunggu nikel 64 -90 180 - 260 20 3-
Dammar phenol 3-5
(Sularso,1997:24)
Created By : Susilawati