E Mail
E Mail
ABSTRAK
METODE
Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan pada penelitian ini antara lain gelas kimia 300
mL, stopwatch, neraca analitik, kertas saring Whatman 40, labu takar 25 mL,
pengaduk, corong, pipet gondok 5 mL, pipet volumetri 1 mL, oven, batang statif,
tabung reaksi botol semprot 300 mL.
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain larutan HCl
37% untuk membuat larutan HCl 10%, BaCl2 padatan untuk membuat larutan
BaCl2.10%, NaNO2 padatan untuk membuat larutan 10%, aquades, dan 7 sampel
berbagai merk minuman berenergi yang dijual di Palangka Raya.
Prosedur
Uji Kualitatif (uji pengendapan)
Pada uji pengendapan atau gravimetri ini prinsipnya berdasarkan
mengendapkan sampel dengan menambahkan suatu pelarut yang sesuai ke dalam
sampel sehingga sampel terendapkan.
Sampel diambil sebanyak 5 ml kemudian ditambahkan BaCl2 10%
sebanyak 2,5 ml, didiamkan selama 30 menit. Kemudian endapan dipisahkan
dengan filtratnya dengan cara disaring menggunakan kertas saring Whatman 40.
Lalu ditambahkan 2,5 ml HCl 10% dan ditambahkan lagi 2,5 ml NaNO2 10% dan
dipanaskan di atas penangas air. Kemudian diamati hingga terdapat endapan putih
yang menunjukkan adanya siklamat.
. Uji Kuantitatif (uji pengendapan)
Sampel diambil sebanyak 5 ml kemudian ditambahkan BaCl2 10%
sebanyak 2,5 ml, didiamkan selama 30 menit. Kemudian endapan dipisahkan
dengan filtratnya dengan cara disaring menggunakan kertas saring Whatman 40.
Lalu ditambahkan 2,5 ml HCl 10% dan ditambahkan lagi 2,5 ml NaNO2 10% dan
dipanaskan di atas penangas air. Kemudian diamati hingga terdapat endapan putih
yang menunjukkan adanya siklamat.
Penentuan kadar siklamat ditentukan dengan cara menyaring endapan
putih dari BaSO4 dengan kertas saring. Lalu dikeringkan. Kemudian ditimbang
massa siklamat pada neraca analitik hingga berat konstan.
2 B Kuning Asam - -
4 D Kuning Asam - -
5 E Kuning Asam - -
6 F Kuning Asam manis - -
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada beberapa minuman berenergi,
yaitu minuman A dan G ditambahkan pemanis buatan berupa siklamat. Namun
ada juga minuman berenergi lain yang yang tidak ditambahkan pemanis buatan
berupa siklamat. Sampel minuman berenergi yang positif mengandung siklamat
yaitu sebanyak 2 jenis sampel sementara yang negatif tidak mengandung siklamat
berjumlah 5. Bahkan didapatkan pada komposisi kemasan di merk G tidak tertera
pemanis buatan Natrium Siklamat. Adapun untuk kadar pemanis buatan Natrium
Siklamat yang ditambahkan kedalam minuman berenergi masih di bawah batas
yang diijinkan oleh Kementerian Kesehatan (3 g/kg), kadar siklamat tertinggi
berada pada 0,06% atau setara dengan 0,0006 g/mL (0,0006 g dalam 5 mL larutan
sampel).
Prinsip identifikasi adanya siklamat dalam sampel yaitu dengan cara
pengendapan. Pengendapan dilakukan dengan cara menambahkan Barium klorida
kemudian ditambah Natrium nitrit dalam suasana asam. sehingga akan terbentuk
endapan Barium sulfat. Untuk analisis adanya siklamat, ada sebagian sampel yang
menghasilkan reaksi positif artinya di dalam sebagian larutan sampel tersebut
terdapat kandungan siklamat. Reaksi antara siklamat dengan HCl akan terurai
menghasilkan amina alifatis primer. Metode ini berdasarkan sifat bahwa siklamat
(ikatan sulfitnya) oleh HCl akan membentuk asam sulfat dan jumlahnya setara
dengan siklamat yang ada. Adanya siklamat ditunjukkan dengan endapan putih.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari 7 sampel minuman berenergi yang diperiksa terdapat 2 sampel yang
mengandung siklamat sebagai bahan pemanisnya yaitu sampel A dan sampel
G.
2. Didapatkan kadar pemanis buatan Natrium siklamat pada minuman berenergi
yang tersebar di Palangka Raya, minuman berenergi merk A sebesar 0,06%
dan merk G sebesar 0,01%.
3. Kadar pemanis buatan siklamat di dalam sampel minuman berenergi yang
beredar masih di bawah batas maksimum penggunaan siklamat pada minuman
ringan berdasarkan Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/1988 tentang BTM,
namun termasuk dalam keadaan yang waspada karena sampel G tidak
mencantumkan natrium siklamat sebagai pemanis di kemasannya.
4. Kadar pemanis buatan Natrium siklamat yang paling besar terdapat pada merk
A yaitu 0,06% atau 0,0006 gr dalam 5 ml minuman berenergi.
BSN (Badan Standar Nasional).2010. Cara Uji Pemanis Buatan dalam SNI
01-2893-1994.
Suprayatmi, Mira, 1996. Yang Manis Tidak Selalu Manis. Artikel, 18 Mei
2004, www.infopangandangizi.com.
Winarno, FG., Sulistyowati, Titi, 1994. Bahan Tambaban untuk Makanan
dan Kontaminan. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.