3. Prevalensi:
90% kasus terjadi pada wanita (Hoek & van Hoeken, 2003)
1-2% terjadi pada populasi umum (Hoek & van Hoeken, 2003)
Biasanya terjadi pada remaja, dapat berlanjut ke masa dewasa
(Kring, et al., 2014)
5. Penyebab
42% disebabkan oleh faktor genetis
Keturunan pertama dari wanitia bulimia 4x lebih rentan
Tingkat serotonin yang rendah
Pengeluaran Dopamin Transporter Gene (DAT) secara berlebihan
Standar sosial yang lebih menghargai perempuan dari penampilan,
sedangkan laki-laki dari penghasilan
Selebrasi tubuh kurus sebagai tubuh yang ideal melalui media
seperti web, blog, dan majalah
Masyarakat yang menganggap wajar dan mendukung gerakan diet
untuk mengurangi berat badan
Latar belakang keluarga yang berkonflik
Penyiksaan/kekerasan di masa kecil
Kepribadian histrionic, sisi afektif tidak stabil, dan disposisi sosial
yang mudah bergaul
(Kring, et al., 2014)
6. Penanganan:
Cognitive Behavioral Therapy
Pengobatan medis
(Kring, et al., 2014)
7. Gejala:
Memiliki
dorongan
berlebihan
untuk
makan
Konsumsi
Diet Ketat makanan
berlebihan
Muntah
Merasa untuk
malu dan mencegah
jijik pada kenaikan
diri sendiri berat
badan
8. Pencegahan:
Mendorong pandangan yang sehat terhadap diri sendiri dan orang
lain.
Buat sebuah pendekatan yang sehat terhadap makanan dan
kegiatan olahraga.
(WebMD, 2015; Smith & Segal, 2016)
Referensi
Hoek, H.W., & van Hoeken, D.(2003). Review of the prevalence and
incidence of eating
disorders. International Journal of Eating Disorders, 34, 383396.
Kring, A.M., Johnson, S.L., Davison, G., & Neale, J. (2014). Abnormal
psychology. Hoboken, NJ: John Wiley & Sons.
Smith, M., & Segal, J. (2016). Bulimia nervosa: Signs, symptoms,
treatment, and help. Diakses dari:
http://www.helpguide.org/articles/eating-disorders/bulimia-
nervosa.htm.
WebMD. (2015). Bulimia nervosa: Prevention. Diakses dari:
http://www.webmd.com/mental-health/eating-disorders/bulimia-
nervosa/bulimia-nervosa-prevention.