Kritik Sastra Senja Bersama Rosi
Kritik Sastra Senja Bersama Rosi
Tema adalah gagasan dasar dan makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Untuk
mendapatkan tema, terlebih dahulu haus diidentifkasi masalah-masalah di dalam cerita yang
dapat membantu menemukan tema.
Pengertian masalah dengan tema berbada karena masalah merupakan suatu unsure
untuk membangun tema, sehingga timbul beberapa masalah yang mendukung tema. Masalah
yang ada dalam novel Sunset Bersama Rosie antara lain:
2.1 Masalah Terjadinya Bom di Jimbaran sebagai awal timbulnya konflik
Dalam novel Sunset Besama Rosie, bom yang terjadi di Jimbaran-Bali,
mengakibatkan konflik yang terjadi pada diri tokoh Tegar. Karena tokoh Tegar menjadi panic
atas kondisi keluarga Rosie, orang yang pernah dicintainya yang pada saat itu berada di
Jimbaran.
di Jakarta, seribu mil dari kejadian, aku buru-buru bangkit dari jatuh. Menyambar telepon
genggam. Gemetar menekan tombol phone book. Rosie R R. Perintah inari
dikirimkan mlalui satelit. Melesat melalui menara BTS terdekat, menghujam keatas,
kemudian dilemparkan ke BTS pantai jimbaran. Mencari di mana pun telepon genggam yang
hendak kutelpon itu berlokasi. Perintah binary itu kembali tidak aktif. Dering putus-putus
melalui telinga. Telepon genggam Rosie tidak dapat dihubungi. (Suset Bersama Rosie: 22)
Dalam kutipan tersbut dapat dilihat bawa Tegar sangat panic dengan kondisi Rosie
dan keluarganya yang berada di Jimbaran Bali. Kepanikan tersebut terlihat ketika Tegar
terburu-buru mengambil telepon genggam. Akan tetai bom jimbaran tak hanyamengakibatkan
Tegar panic, melainkan juga mengakibatkan Rosie dan anak-anaknya kehilangan Nathan.
Nathan sudah pergi, Tegar Rosie berbisik lirih. (Sunset Bersama Rosie, 2011:41)
Dalam kutipan tersebut, dengan jelas Roie bilang pada Tegar bahwa Nathan sudah
pergi. Kepergian Nathan tersebut tentu akibat adanya bom yang terjadi di Jimbaran.
Tiga belas tahun pernikahan yang hebat.tiga belas tahun dengan kebahagiaan intensitas
tinggi. Berakhir seperti ini. Nathan pergi dengan kepala pecah. Nathan pergi dengan sekejap,
tanpa sempat kami bersiap, tanpa sempat berpamit. Pergi begitu saja. (Sunset Bersama
Rosie, 2011:42)
Dalam kutipan tersebut, terlihat pernyataan tokoh Tegar sangat me-nyayangkan
kepergian Nathan yang tidak diduga-duga meninggalkan keluarga-nya. Hal tersebut tentu
menjadi konflik bagi keluarga Nathan.
2.2 Masalah Pertunangan yang Batal
Akibat bom Jimbaran yang merenggut nyawa Nathan, Tegar harus mengurus kondisi
Rosie dan terutama anak-anak Rosie. Mereka tak boleh terus larut dalam kesedihan. Tegar
harus membangkitkan semangat mereka kembali. Karena itu Tegar sampai melupakan hari
petunangannya dengan Sekar di Jakarta.
Kau ada di mana Tegar? Aku sudah menunggu dari tadi- maksudku Papa, Mama dan sluruh
keluarga. Kami menunggu callon tunangan prianya. Kau tahu, kami menunggu dengan wajah
harap-harap cemas sperti film-film itu. Suara Sekar terdengar riang. ( Sunset Bersama Roie,
2011:49)
Dalam pembicaraan Sekar tersebut tentu sudah jelas permasalahannya, bahwa Sekar
sudah menunggu calon tunangan pria sekian lama sehingga ia merasa cemas.
Aku, aku ada di Bali. Tercekat. Semua ini benar-bear membuatku lupa. Kepanikan
semalam membuatku lupa kalau hari ini hari penting bagiku. Pertunangan kami. (Sunset
Bersama Rosie, 2011: 49)
Dalam kutipan tersebut sudah jelas bahwa Tegar melupakan hari pertunangannyya
dengan Sekar akibat peristiwa semalam, yaitu peristiwa bom Jimbaran.
2.3 Masalah Mental/ Psikologi
Akibat suatu peristiwa yang memukul, seseorang terkadang mengalami gangguan
mental /psikologi. Begitu juga dengan Rosie yang kehilangan Nathan, suaminya akibat bom
Jimbaran. A mengalami depresi pasca kehilangan suaminya.
kita tidak punya banyak waktu. Rosie harus segera dibawa ke pusat rehabiltasi. Ini kelas
kegagalan pengenalan diri atas lingkungan sektar. Semakin lama tidak ditangani akan
semakin berbahaya. Gejala khas depresi akut.Rosie tidak dapat membedkan mana yang nyata
dan mana yang tidak.kesedihan itu menarik pengertiannya akan realita baru dalam
kesehariannya. Rosie tidak ta lagi mana desah riang, mana tarikan napas panjang lega, semua
menjadi simbolisasi yang merenggut kebahagiannya. (Sunsset Bersama Rosie, 2011:132)
Dalam kutipan tersbut merupaan penjelasan Mitcell kepada Tegar bahwa kondisi Rsie
tidak memungkinkan untuk tinggal di rumah. Ia harus dibawa ke pusat rehabilitasi karena
mengalami depresi akut.
2.4 Masalah Sosial
Tegar penah mencintai Rosie. Oleh karena itu ia sangat menyayangi Rosie dan
keluargaya. Apalagi ketika mereka ditinggal mati oleh ayahnya. Tegar tak isa begitu saja
meninggalkan mereka dalam keadaan sedih. Sebisa mungkin Tegar membangkitkan semangat
mereka kembali. Karena hal tersebut, Tegar rela meninggalkan Sekar demi mengurus anak-
anak dan resor milik keluarga Rosie.
masalahnya bukan waktu. Bukan waktu. Aku ikhlas Tegar. Pergilah. Kau memiliki
kehidupan di sini. Dan aku ternyata tidak bisa menguhkan diri untuk menerima khiduanmu di
sini. Ya Tuhan, dulu aku piker aku bisa menerimamu, ternyata tidak. Aku egois. Aku ingin
uuh memilikimu. Tanpa berbagi. Tetapi kau selalu dipunyai anak-anak itu, sama seperti dulu.
Kau selalu dipunyai Rosie. Sunset Bersama Rosie, 2011:179)
Dari pernyataan Sekar tersebut jelas bahwa Sekar lebih baik pergi dari Tegar darpada
harus menikah dengan Tegar tetapi tinggal bersama Rosie. Itu akan lebih menyakitkan
menurut Sekar. Dengan pernyataan Sekar, Tegar memilih tetap tinggal bersama anak-anak
untuk mengurusi mereka. Hal tersebut menunjukkan bahwa Tegar sangat menyayangi
mereka.
2.5 Masalah Terkuaknya Masa Lalu
Hamper dua tahun, Rosie tidak mengalami kemajuan atas psikolooginya, sehingga
Tegar sudah hamper putus asa. Namun ketika Tegar hamper putus asa, justru Rosie
mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Karena ketika Rosie mengalami depresi yang
kesekian kali, Tegar mengungkap masa lalu menyakitkan itu. Ia mengungap masa lalu itu di
depan anak-anak.
Ros tidak bisakah kau sedikit saja menyadari,kau selalu unya kesematan meneruskan hidup
dengan baik lihatlah aku! Itulah yang aku katakana berkali-kali kepada driku di malam-
malam panjang. Mmbujuk diriku untuk terus melanjutkan hidup. Tidk mengakirinya dengan
segala kesedihan. Berusaha meneruskan hari meski merangkak. Tahukah kau, saat itu juga
aku merasa semua sia-sia. Sia-sia ketka ku menyadari kau mencintai Nathan. Dua puluh
tahun yang sia-sia. Lihatla sekarang aku!aku tetap hidup melalui lima tahun hidup yang
menyakitkan. Padahal kau tahu emua itu sungguh menyakitkan Karena aku tak tahu apakah
kau mencintai aku atau tidak. aku menggigit bibir. ( Sunset Bersama Rosie, 2011:206)
Dari kutipan tersebut bahwa Tegar sangat menyesali kan perasaan Rosie yang
mencintai Nathan dulu. Padahal Nathan yang mencintai Rosie sudh dua puluh tahun, namun
perasaannya itu sia-sia belaka.
2.6 Masalah Perasaan yang Kembali Bersemi
Sejak peristiwa pengungkapan perasaan Tegar, Rosie kembali seperti dulu. Ia seperti
mencintai Tegar lagi. Namun Tegar mengnggap masa lalu itu tinggal masa lalu. Tegar
menyayangi Rosie dan anak-anaknya. Namun mencintai, itu hanya masa lalu.
enam bulan terakhir, saat kau mengataan kalimat itu di shelter, Anggrek yang melaporkan
kepadaku. Saat itu sempurna sudah kau mencukil perasaan masa lalu itu di hati Rosie. Aku
sungguh keliru, enam bulan terakhir, semuanya tidak terkendali lagi. (Sunset Bersama
Rosie, 2011: 414)
Oma berseru lirih, Rosie mencitaimu Tegar. Rosie selalu mencintaimu.sejak kecil.
Masalahnya cinta kau yang terlalu besar tidak pernah memberinya kesempatan untuk
mengert. Tetapi dia selalu dan akan selalu mencintainu Tegar. (Sunset Bersama Roie, 2011:
414-415)
Dari kutian tersebut dapat disimpulkan bahwa semenjak Tegar mengungkap masa lalu
menyaktkan di sheler, perasan Rosie kembli tumbuh. Ia kemballi mencintai Tegar. Akan
tetapi semua itu terungkap keia Tegar sudah mantap untuk menikahi Sekar.
BAB II
Analisis Fakta-fakta Cerita
Pada bab ini dibahas masalah yang berkenaan dengan fakta-fakta cerita, yang
merupakan salah satu unsure struktur novel. Pembahasan fakta-fakta cerita ini mencakup
pembicaraan mengnai plot, tokoh dn penokohan, dan latar.
3.1 Pengertian Alur
Stanton ( dalam Nurgiyantoro 1995: 113) mengemukakan bahwa plot adalah cerita
yang berisi urutn kejadian, setiap kejadian itu hanya dihubungkan sebab akibat, peristiwa
yang selalu disebabkan atau menyebabkan kejadian atau peristiw yang lain.
Sumirto (1988: 7) menyimpulkan bahwa plot atau alur fiksi hendaknya diatikan tidak
hanya sebagai peristiwa-peristiwa yang dicerikan dengan panjang lebar, dengan sutu
rangkaian peristiwa tetapi leih merupakan penyusunan yang dilakukan oleh penulisnya
tentang peristiwa-peristiwa tersebut berdasarkan hubungan-hubungan kuaitasnya.
Novel Sunset Bersama Roie terbagi dalam berbagai bagian untuk memudahkan
pembahasan mengenai plot.
Bagian-bagian Buku
1) Mawar Biru untuk Rosie
Pada bagian pertama ini diceritakan tentang percakapan Tegar dengaan keluarga
Rosie yang sedang merayakan hari ulng tahun pernikahan Rosie dengan Nathan yang ke tia
belas tahun di Jimbaran Bali.tanpa sengaja ternyata video-streaming itu sangat bermanfaat
bagi jalan keluar ceritaa novel ini. Kamera di Jimbaran itu merekan banyak hal. Termasuk
ketika Sakura dan Jasmin berlari-lari membawa mawar biru untuk Rosie sebagai hadiah ulang
tahun dn ketika itu mereka menabrak seorng yang tergesa-gesa keluar kafe. Kamera itu jug
merekam meledaknya bom Jimbaran sehingga Tegar panik.
2) Bom Jimbaran
Pada bagian kedua diceritakan tentang kepanikan Tegar. Keputussn Tegar untuk
menghubungi siapa saja yang dikenalnya di Bali. Ia mendapat kabar bahwa ada Bom di
Jimbaran. Tanpa piker panjang Tegar langsung terbang menuju Bali. Kondisi pantai Jimbaran
sangat memprihatinkan. Suasana yang biasanya memesona berubah menjadi seperti bekas
pertempuran. Namun Tegar bellum menemukan Rosie dan keluarganya.
3) Nathan Pergi
Pada bagian ini diceritakan tentng bom imbaran yang mengakibatkan kematian
Nathan, suami Rosie. Kematian Nathan membt semua terpukul. Rosie belum bisa menerima
kepergian Nathan ketika itu.
6) Pemakaman Pasir
Pada bagia ini diceritakan tentang pemakaman Nathan yang sangat menyedihkan.
Semua menangis. Apalagi ketika Lili anak mereka yang paling kecil menangis ketika
pemakaman dilangsugkan. Rosie tk mamu beranjak setelah pemakaman selesai, membuat
anak-anaknya juga enggan beranjak. Tegar membujuk namun mereka tetap enggan beranjak.
Khirnya Tegar memaksa mereka pulang. Dalam bagian ini jua diceritakan kehidpan mereka
setelah kepergian Nathan. Khidupan yang hampa. Namun Tegar mencoba membuat mereka
bangkit dengan caranya sendiri.
7) Demi Anak-anak
Pada bagian ini diceritakan bahawa Tegar berusaha mengembalikan keadaan seperti
semula. Nak-anak tidak boleh sedih berlarut-lart. Mereka harus menjalani rutinitas hidup
seperti hari-hari sebelumnya. Ia mengantar anak-anak ke sekola sebeum ia mengetahui bahwa
Rosie over dosis karenaa minum obat tidur terlalu banyak dengan niat bunuh diri. Tegar
meminta agar peridtiwa tersebut dirahasiakan dari anak-anak. Pada bab ini Tegar tak hanya
mencemaskan kehidupan Rosie dengan anak-anaknya, namun juga mencemaskan sikap ganjil
Sekar.
8) Bertahanlah Ros
Pada bagian ini diceritakan tentang kepulangan Sakura dari rumah sakit. Ia diantar
oleh Clarice dengan helicopter sewaannya. Semua bahagia. Namun kebahagiaan itu ternyata
tak bertahan lama. Sesaat setelah Sakura samai resor, mereka harus menyaksikan Rosie
depresi. Ia tertawa kesetanan. Anak-anak mencoba mendekati ibunya, akan tetapi justru
pukulan menyakitkan yang mereka dapatkan.peristiwa itu membuat semua terpukul termasuk
oma. Tegar terus menenangkan Rosie sssampai akhinya Rosie lemah dn pngsan. Beberapa
saat setelah Rosie sadar, ia menyesal dan minta maaf kepada anak-anak. Suasana kembali
mengharu biru.kondisi membaik. Tetap, menjelang subuh, Rosie kembali berteriak kalap.
Anak-anak kemabali menangis. Tegar dan Smith memutuskan membawa Rosie ke pusat
rehabilitasi.
18) Keputusan-keputusan
Pada bagian ini diceritakan tentang Skar yang memberi kesempatan kepada Tegar.
Rosie dan anak-anaknya pulang ke Gili Trawangan tapa Tegar. Sementara Tegar
menyelesaikan urusan perasaannya dengan Sekar.
2) Bagian Kedua
a) Semenjak pertemuan Tegar dengan Rosie dan Nathan mereka kembali bersahabat.
b) Ketika Rosie dan Nathan merayakan ulang tahun pernikahan yang ke tga belas bersma anak-
anak di Jimbaran, merek melakukan video streaming dengan Tegar.
c) Video Streaming itu ternyata sangat berguna bagi pencaian pelaku pengeboman di Jimbaran
Bali.
d) Bom Jimbaran mengakibakan Nathan mennggalkan Rosie dan anak-anaknya dengan kepala
Pecah.
e) Kematian Nathan mengakibatkan Rosie depresi dan harus dibawa ke pusat rehabilitasi
f) Peristiwa tersebut mengakibatkan Tegar melupakan hari pertunngannya dengan Sekar yang
akan dilangsungkan di Jakarta.
g) Karena kondisi Rosie dan ank-anaknya yang tidak memungkinkan untuk Tegar tinggalkan
akhirnya Tegar dengan Sekar putus.
h) Tegar juga memutuskan keluar dari pekerjaannya untu menguru resor.
i) Resor mengalami kemajuan pesat setelah Tegar yang mengurusi, bahkan Tegar mampu
membuka cabang resor.
j) Rosie mengalami kemajuan setelah Tegar mengungkapkan masa lalu itu di shelter di dean
anak-anak.
k) Semenjak Tegar mengungkap masa lalu, Rosie kembali mencintai Tegar.
3) Bagian ketiga
a) Tegar bertemu dengan Linda, sahabat sekaligus saudara Sekar setelah festival laying-layang
b) Tegar menemui Sekar ketika Sakura melaangsungkan konser di Jakara bersama sang maestro
c) Sekar memberi kesempatan kepada Tegar untuk membahagiakannya dengan menikahinya.
d) Anak-anak tidak terima dengan keputusan Tegar begitupiun dengan Rosie.
e) Oma mengungkap perasaan Rosie yang mencintai Tegar sejak dulu sampai sekarang
sebelulm esoknya Tegar kembali ke Jakarta.
f) Tegar agak bimbang dengan perasaannya
g) Tegar tetap berniat menikahi Sekar
h) Rosie dan anak-anaknya dating ke pestapernikahan Tegar dan Sekar
i) Karena perkataan Lili, anak terakhir Rosie, Sekar merelakan Tegar menikahi Rosie saat itu
juga.
3.1.2 Jalinan Struktur Plot
(1.2.b) Tokoh Aku (Tegar) menunggu video-streaming dari Jimbaran Bali,
menyebabkan (1.3.a) Bercakap-cakap tentang ulang tahun pernikahan ke-13 dengan Rosie
dan keluarganya melalui video-streaming, menyebabkan (1.13.a) Tegar menanyakan kado
yang akan diberikan kepada Rosie dan Nathan, kemudian Sakura dan Jasmin pergi,
menyebabkan peristiwa (1.14.b) Sebelum pergi, Sakura sempat menggeser kamera di atas
tripod menghadap meja makan sekaligus jejeran bangunan kafe, mengakibatkan peristiwa
(1.15.a) Tegar melihat Sakura yang bertabrakan dengan seseorang yang bergegas keluar dari
kafe, dan (1.15.c) Tegar juga melihat orang itu baru saja meletakan tas ransel di bawah salah
satu meja makan tepat di tengah keramaian, menyebabkan peristiwa (1.19.b) Rosie dan
Nathan tak sempat terharu melihat hadiah dari Sakura, karena bom memporakporandakan
semua, menyebabkan (2.22.b) Jimbaran hancur, menyebabkan peristiwa (2.25.a) Tegar pergi
ke Bali untuk memastikan Rosie dan keluarganya, menyebabkan (2.26.d) Tegar melihat
Nathan pergi dengan kepala pecah ketika ulang tahun pernikahan mereka yang ke-13,
menyebabkan (5.76.a) Nathan dimakankan. Semua mengikuti prosesi pemakaman,
mengakibatkan peristiwa (8.120.a) Beberapa hari setelahnya, Rosie depresi, tertawa
kesetanan, menyebabkan (8.132.b) Mitchell memutuskan untuk membawa Rosie ke pusat
rehabilitasi, mengakibatkan (8.133.d) Clarice mengirim helikopter, mengakibatkan (9.139.b)
Clarice memperkenalkan Tegar dengan Dr. Ayasa, mengakibatkan (9.143.b) Tegar bisa
tertawa rileks dan yakin menitipkan Rosie kepada Dr. Ayasa, mengakibatkan (9.151.a) Tegar
memberi pengertian-pengertian kepada anak-anak, mengakibatkan (9.158.b) Tegar meminta
Sekar datang ke Denpasar (telah melupakan hari pertunangan kemarin), mengakibatkan
(10.179.b) Sekar dan Tegar berpisah, peristiwa (10.163.a) Tegar ingin berhenti bekerja,
mengakibatkan (10.164.a) Eric Theo mengatakan bahwa ia akan menjadikan Tegar orang
terpenting, menyebabkan (10.166.b) Tegar membuka e-mail melihat/membuktikan omongan
Eric Theo, mengakibatkan (10.168.b) melihat e-mail Linda tentang petugas yang menemukan
potongan video-streaming, karena sebelumnya mereka menemukan kamera yang hancur di
Jimbaran, mengakibatkan (13.241.b) Petugas menemukan pelaku yang ternyata bertabrakan
dengan Sakura yang tertangkap oleh kamera milik Tegar, mengakibatkan (13.243.c) Pelaku
mendapat hukuman mati.
Peristiwa (11.197.a) Kemajuan Rosie amat lambat, mengakibatkan (11..197.d) Hingga
18 bulan terus kambuh, mengakibatkan (11.203.a) Saat mereka mengunjungi Rosie di bulan
ke-18, Rosie kembali depresi, mengakibatkan (11.205.a) Tegar mengungkap masa lalu
mereka, dimana Tegar sangat terpuruk menjalani hidup setelah menyaksikan Rosie menerima
Nathan di Puncak Rinjani, mengakibatkan [(1.9.a) Tegar ingat dia yang memperkenalkan
Rosie dengan Nathan, mengakibatkan (1.9.b) Nathan bersama Rosie dan Tegar mendaki
Puncak Rinjani. Mengakibatkan (1.9.b) Tegar menyatakan cinta kepada Rosie, setelah dua
bulan berkenalan, mengakibatkan (1.9.c) Enam bulan setelah wisuda mereka memutuskan
menikah. Tegar pergi, mengakibatkan (1.9.e) Tegar bekerja di Jakarta dan menenggelamkan
diri pada dunia kerja, mengakibatkan (1.9.f) Di tahun ke-6 Rosie, Nathan dan dua buah
hatinya mengunjungi Tegar, mengakibatkan (1.10.a) Kebencian di hati Tegar seketika
menguak demi melihat Rosie dan Nathan, mengakibatkan (1.10.b) Kebencian itu sirna saat
melihat dua makhluk kecil, mengakibatkan (1.10.c) Persahabatan mereka terjalin lagi, Tegar
sangat dekat dengan ank-anak Rosie, mengakibatkan (16.318.a) Tegar membeli apartemen
setelah lima tahun kejadian di Rinjani, mengakibatkan (16.319.a) Tegar menceritakan
apartmen dan pekerjaannya kepada Oma], mengakibatkan (11.207.d) Siang itu anak-anak
mengerti semua masa lalu itu, mengakibatkan (11.188.a) Dua bulan berlalu sejak bom
Jimbaran, (11.199.a) Resor maju pesat, mengakibatkan (11.200.b) Tegar membuka cabang di
Dreamland, mengakibatkan (11.200.a) Tegar menolak tawaran Eric Theo kembali dalam
perusahaannya, mengakibatkan (12.220.a) Tegar tetap tinggal dan pergi ke segara anakan
bersama clarice dan anak-anak, mengakibatkan (12.230.a) Tegar menceritakan masa lalu itu
kepada anak-anak [1.9.a-1.10.c-16.318.a-16.319.a, di atas], mengakibatkan peristiwa
selanjutnya. Kehidupan mereka terus berlanjut tanpa Rosie,(15.284.d) Rosie pulang satu hari
setelah pengambilan rapor anak-anak, mengakibatkan (15.288.d) Oma menyuruh Tegar
pulang untuk menjemput kebahagiannya, mengakibatkan (16.313.a) Rosie akan ikut ke
Jakarta pada acara Resital Biola Sakura. Mengakibatkan (16.329.a) Tegar menemui Linda
saat Sakura memainkan biola, mengakibatkan (16.338.a) Tegar menyesal telah melupakan
janjinya dan hendak menemui Sekar, mengakibatkan (18.367.c) Sekar memberi kesempatan
untuk Tegar, mengakibatkan (18.379.c) Tegar minta izin kembali ke Bali untuk menjelaskan
kepada mereka, mengakibatkan (19.391.b) Rosie enggan bicara, mengakibatkan (20.410.a)
Oma menceritakan ketika menjelang pernikahan Rosie dan Nathan, mengakibatkan
(20.412.2) Tegar mengetahui ketika Oma memberitahu Rosie, Tegar mencintainya, ia
menangis, mengakibatkan (20.413.2) Pernikahan berlangsung setelah enam bulan ditunda,
mengakibatkan (20.414.c) Mereka tak sadar Rosie memperhatikan, mengakibatkan (20.416.c)
Tegar pasrah kepada Tuhan, mengakibatkan (20.417.a) Tegar berangkat esok paginya,
mengakibatkan (20.422.a) pernikahan berjalan normal, mengakibatkan 20.422.d) Mereka
datang, (20.423.c) Lili menghampiri Tegar, mengakibatkan (21.425.e) Sekar mengizinkan
mereka menikah.
3.2.2 Jenis Watak
Foster (1970: 75) membagi watak tokoh menjadi da jenis, yaitu tokoh yang berwatak
bulat, datar atau sederhana. Kedua jenis watak terdapat dlam suatu peristiwa di bawah ini.
3.2.2.1 Tokoh Berwatak Bulat dan Datar
Nurgiyantro (1998: 183) mengatakan tokoh bulat atau kompleks sebagai tokoh yang
memiliki dan disebut berbagai kemungkinan sisi kehidupnnya, sisi kepribadiannya, dan jati
dirinya. Abrams (1981: 20-21) bahwa tokoh bulat atau kompleks dikatakan lebih mempunyai
kehidupan manusia yang sesungguhnya karena disampng sebagai kemungkinan sikap dan
tidakan ia juga sering memberi kebutuhan. Sedangkan tokoh berwatak datar atau sederhana
adalah toko yang hanya memiliki saatu kualitas pribadi tertentu. (Nurgiyantoro, 1998: 182)
3.2.3 Teknik Pelukisan Tokoh
Dalam novel Sunset Bersama Rosie tokoh-tokoh bulat dan datar tampak jelas
dilukiskan .
a. Tegar
Tokoh tegar dilukiskan melalui pernyataan dr. Ayasa.
kau mungkin tidak pernah mendapatkan pendidikan psikolog, Tegar. Kau mungkiin tak
berbakat menjadi psikiater. Ayasa tertawa kecil bergurau. tetapi kau dokter terbaik bagi
anak-anak itu, Tegar. Kau adalah paman paling hebat, kerena dn super bagi mereka. Kalau
ada orang yang bisa membawa anak-anak itu melewati masa-masa sulit ini, maka kaulah
orangnya. (Sunset Bersama Rosie, 2011: 143).
Dari kutipan tersebut dapat dilihat bahwa Tegar memiliki sifat penyayang terhadap
anak-anak Rosie. Tegar rela mengorbankan pekerjaan dan hari pertunangannya demi merawat
Rosie dan anak-anaknya sepeninggal Nathan karena bom Jimbaran.
Dari kutipan lain, yaitu pernyataan Tegar sendiri ketika membujuk Rosie tatkala
Rosie mengalami depresi yang kesekian kali di shelter.
Ros tidak bisakah kau sedikit saja menyadari,kau selalu unya kesematan meneruskan hidup
dengan baik lihatlah aku! Itulah yang aku katakana berkali-kali kepada driku di malam-
malam panjang. Mmbujuk diriku untuk terus melanjutkan hidup. Tidk mengakirinya dengan
segala kesedihan. Berusaha meneruskan hari meski merangkak. Tahukah kau, saat itu juga
aku merasa semua sia-sia. Sia-sia ketka ku menyadari kau mencintai Nathan. Dua puluh
tahun yang sia-sia. Lihatla sekarang aku!aku tetap hidup melalui lima tahun hidup yang
menyakitkan. Padahal kau tahu emua itu sungguh menyakitkan Karena aku tak tahu apakah
kau mencintai aku atau tidak. aku menggigit bibir. ( Sunset Bersama Rosie, 2011:206)
Dari kutipan tersebut dapat dilihat bahwa Tear memiliki watak yang mau berusaha
keras, tidak mudah putus asa ketika menghadapi suatu permasalahan. Tegar juga memliki
watak tak dendam, buktinya Tegar yang dulunya membenci Rosie dan Nathan, ternyata
setelah bertemu dengan malaikat-malaikat kecil itu hatinya menjadi luluh.
b. Rosie
Rosie adalah sahabat Tegar sejak mereka kecil. Namun setelah mereka dewasa,
Rosie menikah denggan Nathan yang berujung pada perpisahan Rosie dan Tegar, karena
Tegar mencintai Rosie tanpa se-pengetahuan siapapun kecuali Oma. Fisik Rosie tergambar
dalam pernyataan Mitcell sebagai berikut:
sambil makan, meja ramai oleh celoteh anak-anak. Sakura menjepit kepiting berusaha
memecahkan cangkangnya. Tertawa. Sakura yang masih sebal dengaan Mitcell merasa tak
perlu minta maaf karaena memuncrati Mitell. Mitchell melempar pipet lagi, balas tertawa,
melanjutkan pembicaraan dengan Rosie. kau terlihat lebih cantik sekarang Ros. Astaga, kau
sperti gadis berumur dua puluh tahunan, lebih mirip adik-kakak dengn Anggrek Mitchell
bergurau. Rosie tersipu.aku menelan ludah, sekejap seperti melihat kembali wajah itu dulu,
wajah Rosie yang memerah. Buru-buru meraiih sumpit. (Sunset Bersama Rosie, 2011: 258)
Dari kutipan tersebut dilukiskn tokoh Rosie yang memiliki wjah cantik. Setelah
sekian lama berada di shelter dengan kondisi kejiwaan yang kurang baik, saat itu Rosie
kembali sepeti dulu. Kemali cantik. Karena memang Rosie sudah kembali pulih.
c. Anggrek
Anggrek adalah anak Rosie dn Nathan yang paling besar. Tokoh Anggrek
diukiskan sebagai berikut:
Anggrek, sulung Rosie dan Nathanbulan ini genap dua belas tahun. Wajahnya mewarisi
gurat muka Rosie. Keibuan dan bisa diandal-kan. Rambtnya lurus bergerai. Senang mengisi
waktu luang dengan membaca buku. Setiap kali aku berkunjung ke Lombok maka tasku
dipenuhi buku-buku pesanannya. (Sunset Bersama Roie, 2011: 3)
Dari kutipan di atas dapat dilihat bahwa tokoh Angrek merupakan tokoh yang
bertanggung jawab dan senang membaca buku.suka sekali menayakan hal-hal yang belum ia
mengerti sehingga kadag-kadag Rosie kualahan mengatasinya.
d. Sakura
Sakura adalah anak kedua Rosie dan Nathan. Pelukisan tokoh Sakura sebagai
berikut:
Sakura, anak kedua Rosie dan Nathan, dua bulan lalu menginjak usia Sembilan bulan.
Sekecil itu ia lanar berbicara empat bahasa asing, maksudku meski lancer tetap dengan
kosakata yang terbatas. Kemampuan Sakura ini bisa dimengerti, karena Nathan dan Rosie
mengurus resor keci Gili Trawangan, Lombok. Resor yang dienuhi tusris Australia, Jepang,
Hongkong tak peduli musim apapun. (Sunset Bersama Rosie, 2011: 5)
Dari kutipan tersebut dapat dikeahui bahwa Sakura adalah anak yang pandai. Tentu
ia adalah anak yang pndai berbicara. Terbukti bahwa ia pandai berbicara empat bahasa.
Seringkali mereka menggunakan Sakura sebagai pemandu bagi turis asing.
e. Jasmin
Jasmin adalah anak ketiga mereka. Pelukisan tokoh Jasmin sebagai berikut:
Jasmin, anak ketiga mereka enam bulan lalu menginjak usia lima tahun. Yang satu ini lebih
pendiam. Apalagi jika disbanding Sakura. Jasmin pemerhati yang baik. Penrut. Tidak banyak
membantah seperti Sakura. Berbeda dengan kedua kakaknya, ia memanggilku paman.
Menurutnya kata itu indah. Paman. Menakjubkan. Meski pendam Jasmin seringkali
meakukan hal-hal menakjubkan. Kalimat-kalimatnya sealu menyentuh. Aku pernah
mendongak terharu saat gadis kkecil itu mwmwluk leherku dan berbisik, seandainya Jasmin
punya empat paman seperti paman Tegar, maka Jasmin tidaka perlu menunggu hingga larut
alam untuk mendengar ceria paman. (Sunset Bersama Rosie, 2011: 5)
Jasmin merupakan anak yang lembut dan penurut. Ia juga menyayangi Tegar.
Bahkan terkadang ia harus menunggu larut malam menunggu cerita Tegar karena harus
bergantian dengan saudari-saudarinya. Karena sifat dewsanya, Jasminlah yang selalu
membawa Lili, anak Rosie yang paling kecil kemana-mana. Jadi, dimana ada Lili maka di
situ ada Jasmin.
Dari kutipan di atas, jalan pikiran Tegar sangat masuk akal. Tegar adalah orang yang
sangat menyayangi Rosie dan anak-anaknya. Demi anak-anak Rosie, Tegar merelakan
pekerjaannnya untuk mengurus anak-anak selepaas peristiwa bom Jimbaran. Ia akan
mengurus Rosie dan resor juga sampai kondisi sedikit pulih. Meskipun Tegar harus menyakiti
Sekar arena menuda pertunangan mereka demi anak-anak dan Rosie.
aku tahu ini amat menyakkitkan. Tapi kau juga harus tahu kita akan melalui semua ini
bersama. Aku akan menemanimu, anak-anak akan bersamamu. Menapaki hari demi hari
dengan tegar, seperti namaku bukan? Tegr. (Sunset Bersama Rosie, 2011: 109)
Kutipan di atas membahas tentang cara menghadapi hidup. Tak perlu bersedih terlalu
dalam, tak perlu merasa sendiri. Karena banyak yang menyayangi Rosie termasuk Tegar.
bergegas turun. Lari di anak tangga. Membuat penumpang lain mengomel. Lari juga di
pelataran bandara. Menerobos pintu keluar. Dan kecepatanku terhambat. Benar-benar
menyebalkan. Ke mana semua taksi, kendaran umum, dan segala apapun bentuknya yang
bisa digunakan menuju Jimbaran dari bandara? KE MANA? Lobi bandara penuh oleh calon
penumpang. Bandara Ngurah Rai berubah cepat menjadi seperti pasar. Aku berlari-lari di
parkiran bandara. Mengumpat. Bertabrakan dua-tiga kali dengan rombongan turis yang
bergegas. Wajah-wajah panic. (Sunset Bersama Rosie, 2011: 27)
aku sudah di Jimbaran. Rosie di mana? Aku juga berteriak. (Sunset Bersama Rosie, 211:
37)
lima menit, motor gede Made merapat ke pelataran pakir rumah sakit. Halaman depan
rumah sakit itu berubah menjadi pasar malam. Pemandangan yang mengenaskan. Aku
melompat. Berlarian di koridor. Menabrak beberapa orang. Mendesiskan kata maaf. Made
mengunci motornya. Telepon genggamku mendadak berdenging. Mengumpat, siapa lagi?
Aku harus bergegas melihat Rosie dan kelluarganya. Hamper bertabrakan dengan salah satu
perawat. Telpon genggam it uterus berdenging . aku mendengus meraaihnya. (Sunset
Bersama Rosie, 2011: 38)
kalau saja urusan ini lebih menyenangkan, pemandngan di tempat rehabilitasi ini bukan
main, persis terletk di tubir pantai yang berbentuk cadas setinggi tiga puluh meter, dan di
bawah cadas itu terbentang hamparan pasir dan ombak yang sililh berganti berdembam
menghantam dinding jurang. Halaman shelter dipenuhi bunga-bunga indah dengan pohon
cemara yang tertata rapi. Shelter ini tidak terpencil. Sepelemparan batu di dekatnya, rumah-
rumah penduduk dengan bentuk khas berjejer rapi. Gapura berwarna keemasannya terlihat
elok. Berpadu dengan kabut yang masih mengamang di sel-sela pohon. (Sunset Bersama
Rosie, 2011: 139)
ruang pengadilan itu sesak oleh pengunjung.(Sunset Bersama Rosie, 2011: 241)
aku yang memperkenalkan mereka sattu sama lain. Dua bulan berkenalan, sat kami bertiga
bersama-sama mendaki gunung rinjni, Nathan menyatakan perasaannya ke Rosie,. Cepat
sekali. Teramt cepat alah. Du bulan Nathan berkenalan sebanding dengan dua puluh tahun
millikku. Massa lalu mereka yang indah, sekaligus masa laluu yang getir. (Sunset Bersama
Rosie, 2011: 9)
menjelang senja Lian kembali dari mataram. Aku menyuruh pelayang resr membantu Lian
menyiapkan makan malam yang istimewa. Cumi bakar. Natha punya kebiasaan mengajak
turis-turis makan malam bersama. Pukul 19.30 hidangan siap. Rosie dibimbing menuju meja
mkan. Jasmin dan Anggrek duduk manis di kursinya. Lili diletakkan di kursi bayi. Semua
harus dipulihkan sesegera mungkin. (Sunst Bersama Rosie, 2011: 83).
kami nak ke atas peraahu plastic. Aaku mengayuh dayung, perahu meluncur di hmparan air
yang tenag. Anggrek memegang teroong besar. Sakura semangat memasangkan kailnya.
Giliran dia. Jasmin dan Lli duduk di sebelahku. Carice dan tim riset muli bekerja di pinggir
segara anakan, mereka membuat patok-patok. (Sunset Bersama Rosie, 2011: 224)
malam beranjak turun. Kaki langit mulai terihat. Lautan biru memerah. Pemandangan hebat
dri jalur turun guung puncak Rinjani lewat senaru. Tetapi aku tidk sempat memperhatikan.
Kakiku tersangkut akar pohon. Tanganku yang menggenggam dahan tak kuasa menahan berat
tubuh. Bergulingan, biarlah, biarlah jatuh. Menimpa tunggul-tunggul. Badanku dipenuhi
deaunan dan tanah. Terhenti oleh batang pinus raksasa. Meringkuk. Meringkuk sambil
tersengal-sengal sambil tersedu. (sunset Bersama Rosie, 2011:32)
aku bergegas memperbaiki posisi duduk. Sudah pukul 17.15. di Jimbaran itu berarti pukul
18.15. berbilag menit lagi matahari akan tenggelam di sana. (Sunset Bersama Rosie, 2011:
6)
Pukul 21.30 akhirnya pesawat penyu itu bersiap-siap mendarat. (Sunset Bersama Rosie,
201: 27)
pagi-pagi mereka baru tiba dip s pendakian. Pos senaru. Anak muda tanggung, penjaga pos
awal pendakian itu mengatakan melihatku tadi malam turun Rinjani terburu-buru Rosie dan
Nathan menghela napas lega. Meski mereka tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
(Sunset Bersama Rosie, 201: 67)
Satu setengah jam berlalu, hanya kami yang tinggal di pemakaman. Lian yang terakhir pergi
lima belas menit lalu menepuk bahuku, izin pamit. Ada yang harus diurus di resor. (Sunset
Bersama Rosie, 2011: 79)
malam semakin matang. Serunai nyanyian putrid dung terdengar semakin sendu. (Sunset
Bersama Rosie, 2011:110).
hari kamis, saatnya menjemput Sakura di rumah sakit. (Sunset Bersama Rosie, 2011: 115)
Lima detik, helicopter itu melesat naik, menjejak langit biru, menuju Gii Trawangan.
(Sunset Bersama Rosie, 2011: 117).
Dua hari yang berlalu bagai dua ratus abad. (Sunset Bersama Rosie, 2011: 124).
b. Seorang dokter
Dr. Ayasa adalah dokter yang menangani Rosie di pusat rehbilitasi.
BAB IV
SARANA SASTRA
Stanton (1965: 23) menyatakan sarana sastra sebagai cara pengarang untuk
menyeleksi dan menyusun bagian-bagian cerita sehingga tercipta karya sastra yang
bermakna. Tujuan sarana sstra adalah agar pembaca dapat melihat fakta-faaakta cerita melalui
sudut pandang pengarang. Melihat arti fakta cerit sehingga dapat bertukar pendapat tentang
pengalaman yang terlukiskan. Pembahasan mengenai sarana sastra meliputi pusat
pengisahan, gaya bahasa, nada dan ironi. Di bawah ini, ktiga sarana itu diahas satu persatu.
4.1 Pusat Pengisahan
Di dalam sebuah cerita, pengarang memilih pposisi atau hubungan dengan setiap
peristiwa atau tokoh yang diceritakan, apakah secara emosional pengarang terlibat atau tidak.
Posisi yang merupakan dasar berpijak untuk melihat peristiwa dalam cerita itulah yang
disebut sudut pandang (point of view) (Stanton, 1965: 26).
Adapun Abrams (1981: 142) menyatakan bahwa sudut pandang adalah cara yang
dipergunakan pengarang, sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai
peristiwa yang membetuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca.
Pengarang menggunakan pusat pengisahan persona ketiga atau Warren dan Wellek
(1989: 296) menyebutnya sebagai metode naratif yang salah satu cirinya adalah pengarang
menggunakan persona ketiga mahatahu. Dalam novel Sunset Bersama Rosie pusat
pengisahan menggunakan teknik persona pertama : aku. Narrator adalah seorang yang
terlibat dalam cerita. Ia adalah si aaku tokoh yang berkisah, mengisahkan kesadaran dirinya
sendiri, mengisahkan peristiw atau tindakaan yang diketahui, dilihat, didengar, dan dirasakan
serta sikapnya terhadap orang atau tokoh lain kepada pembaca.
Si aku tentu saja punya nama, namun karena ia mengisahkan pengalaman sendiri,
mananya jarang diebut. Penyebutan nama si aku justru berasal dari ucapan tokoh lain yang
bagi si aku merupakan tokoh dia.
Pusat pengisahan persona ketiga oleh Wellek dan Werren dibgi atas dua jenis yaitu
metode romantic-ironic dan metode objektif. Metode romantic-ironic memungkinkan
pengarang mengetahui segala macam hal mengenai peristiwa dan tokoh juga diperbolehkan
mengomentari peristiwa dan enasihati tokoh-tokoh dalam cerita.
Adapun metode objektif mempunyai cirri tidak hadirnya yang mahatahu dan
berlakunya sudut pandang yang terkontrol. Pengarang menceritakan ceritanya dengan
menjelaskan semua proses yang dialami semua tokoh dengan tidak memberitahu apa yang
akan terjadi selanjutnya. Dengan batasan bahwa did lam metode ini tidak diperkenankan
hadirnya pengarang yang mahatahu.
Novel Sunset Bersama Rosie dianggap menggunakan metode pesona pertama aku
karena tokoh Tegar mengisahkan ceritanya sekaligus terlibat dalam peristiwa di dalam novel.
Penyebutan nama Tegar juga dilakukan dalam percakapan oleh tokoh lain.
Rosie mennatapku semakin galak ingin tahu. Akku melambaikan tangan, tidak mau
menjelaskan apa yang diambil Sakura dan Jasmin. Tertawa. (Sunset Bersama Rosie, 201:14)
terimakasih untuk kesekian kalinya mau bergabung dengan kami, Tegar. Rosie tersenyum
hngat. Tangan kanannya menarik baju Anggrek yang bersiap mengejar Sakura. Aku ikut
tersenyum. Rosie terlihaat cantik dengan gaun putih. Nak-anaknya juga mengenakan gaun
putih berenda. (Sunset Bersama Roie, 2011: 14)
matahari tenggelam di kaki cakrawala. Langit biru meski redup terlihat bersih memesona.
Membuat sunset terllihat begitu menggetarkan hati. Sore ini puncak gunung Rinjani tanpa
kabut sehelaipun. Itu berarti seluruh hamaran pulau Lombok terlihat. Lengkap dengan laut
birunya (Sunset Bersama Rosie, 2011: 31).
aku membeku. Prosesi pemakaman terhenti. Dua turis yang memegangi peti mayat Nathan
tak kuasa menahan sedih. Peti kayu Nathan diletakkan sebentar. (Sunset Bersama Rosie, 20:
76).
hanya Made yang berkali-kali mencengkeram pinggangku. Berbisik kecut bilang jangan
ngebut-ngebut. Aku tertawa, bahkan Lili jauh lebih berani. Kapan terakhir kali aku
mengendarai motor dengan perasaan senang? Ahiya, bersama Sekar, juga di Bali,
mengelilingi Denpasar dua tahun lalu. (Sunset Bersama Rosie, 2011: 382)
a. Simile
Menurut Nurgiyantoro (2005: 298) simile menyarankan pada adanya
perbandingan yang langsung dan eksplisit dengan mempergunakan panand keeksplisitan
seperti: seperti, sebagai, laksana, mirip, dan sebagainya. Fungsi dari simile adalah memahami
dengan baik lewat konteks wacana yang bersangkutan.
keluarga mereka dikarunia empat gadis kecil yang bagai kembang di taman bunga.
(Sunset Bersama Rosie, 2011: 3).