Anda di halaman 1dari 4

Soal 4

1. Apa yang dimaksud dengan kesetimbangan adsorpsi dan parameter apa saja yag
perlu diukur atau dihitung? Apa perbedaan antara adsorpsi dan absorpsi?
Kesetimbangan adsorpsi merupakan salah satu kesetimbangan kimia fasa cair-cair yang terjadi
karena adanya perbedaan konsentrasi antara molekul adsorben dengan adsorbat.
Parameter yang perlu diukur dalam terjadinya kesetimbangan adsorpsi adalah konsentrasi, yaitu
saat konsentrasi molekul di permukaan film yang menjadi adsorben memiliki konsentrasi yang
sama dengan konsentrasi ruah pada adsorbat.
Secara rinci, adsorpsi (penyerapan) adalah suatu proses pemisahan dimana komponen dari suatu
fase fluida berpindah ke permukaan zat padat yang menyerap (adsorben). Biasanya partikel-
partikel kecil zat penyerap dilepaskan pada adsorpsi kimia yang merupakan ikatan kuat antara
penyerap dan zat yang diserap sehingga tidak mungkin terjadi proses yang bolak-balik (Tinsley,
1979). Dalam adsorpsi digunakan istilah adsorbat dan adsorban, dimana adsorbat adalah
substansi yang terjerap atau substansi yang akan dipisahkan dari pelarutnya, sedangkan adsorban
adalah merupakan suatu media penyerap yang dalam hal ini berupa senyawa karbon (Webar,
1972).
Sedangkan absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara
pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan pelarutan.
Kelarutan gas yang akan diserap dapat disebabkan hanya oleh gaya-gaya fisik (pada absorpsi
fisik) atau selain gaya tersebut juga oleh ikatan kimia (pada absorpsi kimia). Komponen gas yang
dapat mengadakan ikatan kimia akan dilarutkan lebih dahulu dan juga dengan kecepatan yang
lebih tinggi. Karena itu absorpsi kimia mengungguli absorpsi fisik.

Perbedaan adsorpsi dan absorpsi dapat dilihat dalam tabel berikut


Parameter Adsorpsi Absorpsi
Gejala Fenomena permukaan Fenomena ruah
Suhu Dipengaruhi suhu Tidak dipengaruhi suhu
Pertukaran Eksotermik Endotermik
Panas
Laju Reaksi Terus meningkat hingga mencapai Seragam
kesetimbangan
Konsentrasi Konsentrasi pada adsorben berbeda Sama
dengan konsentrasi ruah
2. Ilustrasikan proses adsorpsi dan apakah indikasi tercapainya kesetimbangan
adsorpsi?

Adsorpsi dapat terjadi secara kimia (Chemisorption) yaitu ketika terbentuknya ikatan
kimia (bukan ikatan van Dar Wallis) antara senyawa terlarut dalam larutan dengan
molekul dalam media, maupun secara fisika (Physisorption) yaitu karena gaya Van der
Walls dimana ketika gaya tarik molekul antara larutan dan permukaan media lebih besar
daripada gaya tarik substansi terlarut dan larutan, maka substansi terlarut akan diadsorpsi
oleh permukaan media, contohnya adsorpsi oleh karbon aktif.

Adsorben karbon aktif akan membua pori sehingga ketika suhunya tinggi, substansi
terlarut berupa fluida gas ataupun cair akan semakin banyak terikat pada permukaan
adsorbat sehingga lama kelamaan terbentuklah lapisan film di permukaannya.

Transfer
Proses Proses
molekul
difusi difusi Adsorpsi
zat
film pori
terlarut

Pada proses difusi pori, sekitar 90% masuk ke permukaan internal, dan sisanya sekitar
10% masuk ke permukaan eksternal dari adsorbat. Selanjutnya proses ini berjalan secara
kontinu hingga konsentrasi konstan atau setimbang, antara kosnsentrasi awal/ruah dengan
konsentrasi akhir pada lapisan film.

3. Model persamaan kesetimbangan adsorpsi isotermis bisa mengikuti persamaan


Langmuir, persamaan Freundlich, ataupun BET. Apa perbedaan model tersebut
berdasarkan kondisi adsorpsi dan persamaannya?
a) Persamaan Langmuir
Irvin Langmuir beranggapan bahwa padatan mempunyai permukaan yang sama,
molekul yang di adsorpsi ditempatkan pada tempat yang spesifik (hanya dapat
mengadsorpsi satu molekul adsorbat untuk setiap molekul adsorbennya) , energi
permukaan tidak tergantung pada ditempati atau tidaknya permukaan, dan molekul
yang diadsorpsi hanya membentuk satu lapis (monolayer) saat adsorpsi maksimum.
Dengan asumsi ini, maka sorbat maksimal yang dapat dijerap oleh sorben dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan Langmuir berikut

Keterangan :
C = konsentrasi zat terlarut pada keadaan stimbang
b = konstanta langmuir
X = jumlah molekul adsorbat yang diserap per-m2 penyerap (mol.m-2)
Xm = jumlah molekul adsorbat yang dapat diserap per- m2 zat penyerap yang
membentuk sebuah lapisan tunggal (mol.m-2 ).

b) Persamaan Freundlich
Isoterm Freundlich dapat diambil dengan mengubah anggapan Langmuir untuk
memperbolehkan beberapa macam tempat adsorpsi pada padatan. Adsorben
mempunyai permukaan yang heterogen dan tiap molekul mempunyai potensi
penyerapan yang berbeda-beda. Persamaan ini merupakan persamaan yang paling
banyak digunakan saat ini. Setiap tempat adsorpsi mempunyai panas adsorpsi yang
berbeda (Ira. N. Levine, 2003 : 401).
Hubungan antara jumlah zat yang diadsorpsi dan konsentrasi dapat dinyatakan
sebagai berikut:

X/M = jumlah adsorbat yang diadsorpsi per m2 sorben (mol/m2)


Ce = konsentrasi sorbat dalam larutan setelah diadsorpsi
K dan n = konstanta yang tergantung pada suhu

c) Isoterm BET
Isoterm ini berdasar asumsi bahwa adsorben mempunyai permukaan yang homogen.
Perbedaan isoterm ini dengan Langmuir adalah BET berasumsi bahwa molekul-molekul
adsorbat bisa membentuk lebih dari satu lapisan adsorbat di permukaannya. Pada isoterm
ini, mekanisme adsoprsi untuk setiap proses adsorpsi berbeda-beda. Mekanisme yang
diajukan dalam isoterm ini adalah Isoterm Langmuir biasanya lebih baik apabila
diterapkan untuk adsorpsi kimia, sedangkan isoterm BET akan lebih baik daripada
isotherm Langmuir bila diterapkan untuk adsoprsi fisik.

qe = mass of material adsorbed (at equilibrium) per mass of adsorbent.


Ce = equilibrium concentration in solution when amount adsorbed equals qe.

qe/Ce relationships depend on the type of adsorption that occurs, multi-layer,


chemical, physical adsorption, etc.

CS =saturation (solubility limit) concentration of the solute. (mg/liter)


KB = a parameter related to the binding intensity for all layers.

Note: when Ce << CS and KB >> 1 and K = KB/Cs BET isotherm approaches
Langmuir isotherm.

Anda mungkin juga menyukai