Anda di halaman 1dari 61

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Allah menciptakan segala sesuatunya selain indah juga sesuai dengan takaran|ukurannya
masing-masing. Antara satu makhluk dengan makhluk lainnya terjalin hubungan yang
seimbang|neraca|tidak jomplang. Kalau shob masih ingat pelajaran di sekolah dulu tentang
piramida makanan, ya itulah keseimbangan yang direfleksikan dalam suatu bentuk piramida
oleh para ahli sain. Namun seiring waktu berjalan, keseimbangan yang prima tersebut lama
kelamaan menjadi rusak. Dan manusialah penyebabnya. Untuk mencapai kebutuhan
hidupnya, manusia melakukan segala cara, termasuk merusak alam. Dan salah satu dari
sekian banyak korban adalah Kupu-kupu Raja Monarki plus saudara-saudaranya. Makanan
utama larvanya yakni Milkweed termasuk Biduri dibabat demi kepentingan manusia
seperti pembuatan jalan, perkebunan, atau perhunian. Karena itu jumlah kupu-kupu Monarki
dan Danaus sp. semakin lama juga kian jauh berkurang. Untuk itu para konservasionis di
Amerika sana bekerja keras untuk menghidupkan kembali area inang mereka dengan
menanam kembali berbagai jenis rumput getah.

Dan kupu-kupu Harimau ini adalah kupu-kupu ke-28 tamu dari tumbuhan Ajeran.
Sebenarnya bukan kupu-kupu terakhir karena saya belum bisa menangkap lewat kamera
kupu-kupu lainnya seperti Mottled Emigrant, Gram Blue, dan lain-lain. Jadi, insya Allah
kalau saya mendapatkan gambarnya saya akan sambung pada tulisan yang akan datang.

Nama Binomial:

Danaus genutia

Common Tiger | Kupu-Kupu Harimau

Diskripsi:

Bentang sayap 7 9 cm.


Mempunyai banyak paduan warna yakni hitam, putih, jingga, coklat muda/krem, coklat tua.
Ada dua varian yang saya tangkap, yakni:

Ada noktah putih pada lapis ketiga dari bawah

Tanpa noktah
Model hinggap:
Saya belum pernah mengetahui kupu ini terbang, kecuali saat berpindah dari satu bunga ke
bunga lain. Jadi model terbang saya abaikan. Seringnya saya menjumpainya saat hinggap
dengan sayap terkatup. Sangat jarang membuka sayapnya, jadi gambar yang saya ambil pun
lebih banyak posisi sayap tertutup.

Tumbuhan rumah:

Asclepiadaceae Asclepias curassavica (Butterfly weed/Bulak/damo), Widuri|Biduri


(Calotropis gigantea), Graphistemma pictum, Raphistemma pulchellum, Ceropegia
intermedia, Cynanchum dalhousieae, Stephanotis spp., Tylophora tenuis, Mikania micrantha;
Genus Concolvulaceae Ipomoea alba, Ipomoea bona-nox; Sapindaceae Lepisanthes
rubiginosa; Euphorbiaceae Euphorbia milii; Genus Moraceae Ficus laevis, Ficus
racemosa

Tumbuhan nektar:
Ajeran (Bidens pilosa), Rumput Pecut Ekor Kuda (Stachytarpheta indica),
Adelocaryum, Cosmos, Celosia, Lantana, Zinnia

Level jepret:

Easy. Kesulitan adalah mendapatkan sudut atau momen foto yang baik yakni saat sayap
terbuka karena kupu-kupu ini lebih suka hinggap dengan sayap tertutup. Kesulitan lainnya
adalah jumlahnya yang sedikit di alamnya, jadi kalau kita tidak beruntung ya tidak akan
berjumpa dengan kupu-kupu ini.

Keistimewaan:

Selain bukan makanan yang lezat bagi predatornya, juga menyerupai spesies-spesies lain
yang juga beracun.

Kemiripan spesies:
Mirip sekali dengan Kupu-kupu Raja Monarki (Danaus plexippus) yang terkenal itu. Ya
maklum karena masih sodaraan. Penampilan keduanya sangat mirip sekali. Awalnya saya
kesulitan sekali membedakannya. Namun dengan terus mengamati akhirnya ketemu jua
bedanya, yakni pada bando tepi sayap. Pada Kupu Raja Monarki bando warna hitamnya
penuh dan lebih tajam dengan bulatan-bulatan putih. Pada kupu-kupu Harimau pola
lingkarannya lonjong dengan warna yang tidak setajam pada Kupu-kupu Raja Monarki.
Selain itu wilayah persebarannya jauh berbeda. Kupu-kupu Harimau tersebar di Asia Selatan
mulai India terus ke selatan melewati Asia Tenggara hingga Australia dan sekitarnya
kecuali New Zealand. Sedang kupu-kupu Raja Monarki ada di benua Amerika dan sekitarnya.
Jadi keduanya insya Allah tak akan nyasar keluar dari daerah habitatnya, kecuali ada alasan
khusus yang mendasarinya.

Populasi:

Sudah jarang. Saya duga di sekitar lokasi hunting saya jauh dari tumbuhan inang utama
mereka yakni Widuri atau Milkweed yang jaraknya sekitar 10 km dari tempat saya biasa
menjepret. Selain itu menurut beberapa laporan jumlah kupu-kupu Danaus sp. memang
memprihatinkan. Kita mungkin menjumpainya barang 1 2 ekor saja di beberapa tempat.

Hayooo siapa yang mau mengkonservasi kupu-kupu ini? Caranya sangat mudah: 1 jangan
tangkap mereka, 2 jangan babat tumbuhan Widuri, kalau memang terpaksa bisa
dipindahkan ke lokasi lain, namun jangan di pindahkan ke taman lho karena kupu-kupu ini
saya lihat tidak suka berdekatan dengan manusia, meski kalau dijepret dia mau.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tak ada kupu-kupu yang membuat saya puyeng bgt selain jenis dari Genus Eurema. Selain
penampilannya yang sangat susah dibedakan, saya belum mendapatkan rujukan dengan info
mendetail. Data-data yang saya unduh simpang siur. Ada foto Eurema tertentu sedang mating.
Dalam foto sangat jelas betina dan jantan tampilannya berbeda. Yang bikin puyeng tampilan
betinanya mirip Eurema lain dan tampilan jantannya mirip Eurema lainnya lagi. Walah-walah
bagaimana tidak pousingggg? Apakah antar jenis Eurema bisa kawin silang? Akhirnya saya
ambil jalan yang termudah saja, yakni pakai blog rujukan yang tidak bikin pusing. Benar atau
salah ID-nya, pikir nanti saja. Maka dari itu, prosentase kesalahan saya dalam
mengidentifikasi kupu-kupu ini juga besar.

Sebenarnya membedakan secara tampilan itu mudah sekali, yang sulit itu ID-nya karena
beberapa blog berbeda dalam penamaan Eurema-nya padahal tampilan kupu-kupunya sama,
atau juga sebaliknya. Pembeda ada pada pola dan hiasan sayap. Ada yang punya satu, dua,
atau tiga titik atau tidak sama sekali. Ada yang bernoktah coklat, ada yang tidak. Ada yang
totol-totolnya tidak beraturan atau tidak berbentuk, ada yang rapi. Namun itu juga tidak bisa
dijadikan tolakan baku, karena Small Grass Yellow|Eurema brigitta mempunyai ciri-ciri yang
dipunyai oleh Eurema lainnya, hanya ukurannya lebih kecil. Namun ukuran ini juga tidak
bisa dijadikan patokan baku, karena kupu-kupu Eurema betina juga ukurannya lebih kecil
dibanding kupu-kupu jantan. Nah, lho. Beberapa jenis Eurema mungkin saja tampilan sayap
terbukanya juga berbeda, namun karena saya tidak mempunyai fotonya, jadi saya abaikan.
Karena itu dalam penamaan ID, saya memakai blog mayoritas|umum.

Nama jenis:

Eurema andersonii |Kupu Kuning 1 Titik | One Spot Grass Yellow

Jantan
Eurema hecabe|Kupu-kupu Rumput Kuning Biasa|Kupu-kupu Belerang Biasa|Common
Grass Yellow|Two Spot Grass Yellow

Jantan
Betina
Eurema blanda|Kupu Kuning 3 Titik | Three Spot Grass Yellow

Jantan
Variasi coklat

Betina
Unknown Grass Yellow female butterfly (gambarnya kurang detail)
Diskripsi:

Ukuran ditaksir 3,5 4 cm. Sayap dan tubuh berwarna kuning. Ada bintik-bintik dengan
bentuk dan letak yang tidak beraturan, mayoritas serupa klip atau oval. Sayap bagian dalam,
tepinya terdapat warna hitam atau coklat tua yang mencapai ujung sayap bawah. Perbedaan
jantan dan betina Genus Eurema pada warna dan ukuran. Warna betina kuning pucat dan
tidak seterang jantannya. Ukurannya pun lebih kecil sedikit antara 2 3 mm. Untuk kupu-
kupu berukuran kecil perbedaan sebesar itu cukup mencolok. Corak sayap antara individu
satu dengan lainnya kemungkinan berbeda-beda dalam letak, besar, atau bentuknya, juga
jenis subspesiesnya.

Model terbang:
Zigzag naik-turun/zigzag terbalik atau kadang zigzag kiri kanan. Kadang cepat dan kadang
juga terbang santai. Kebanyakan terbang pada ketinggian 0 2 m karena lebih suka mencari
nektar pada bunga-bunga rerumputan. Namun sari bunga kopi atau Akasia juga disukainya.

Tumbuhan inang:
Bunga Merak|Peacock Flower (Caesalpinia pulcherrima); Falcata Kayu Sengon
(Albizia falcataria), Albizia procera, Albizia corniculata, Albizia lebbeck, Mimosaceae
Mimosa sp., Putri Malu|Mimosa pudica, Leucaena leucocephala; Euphorbiaceae Breynia
fruticosa, Bridelia tomentosa; Fringed Spiderflower|Cleome rutidospermae D.C.|Maman
Ungu|Maman Lelaki; Lantana camara; Stachytarphetae jamaicensis|Snake Weed|Rumput
Pecut Ekor Kuda; Ageratum conyzoides; Pennisetum purpureum; Cratoxylum conchinensis;
Alstonia scholaris; Caesalpinia pulcherima; Delonix regia; Phyllanthus emblica; Phyllanthus
niruri; Arachis hypogea; Leucaena leucephala; Parkia speciosa; Pithecelobium lobatum;
Rhamnus sp.; Santalum sp.; Tectona grandis; Caesalpinaceae Senna tora, Caesalpinia
(Poinciana); Rhamnaceae Sageretia thea; Camachile Pithecellobium sp.; Indigofera;
Papilionaceae Cassia sp., Moullava, Acacia sp., Sesbania cochinchinensis
Tumbuhan pangan:
Ajeran, Songgo Langit (Tridax procumbens), Sidoguri, Sawi Langit, Maman Ungu, Rumput
Pecut Ekor Kuda, Saliara (Lantana camara), Seruni Jalar (Wedelia triloba), Cassia alata,
Cassia siamea, Caesalpinia pulcherima, Delonix regia, Arachis hypogea, Leucaena
leucephala, Parkia speciosa, Albizia procera, Pithecelobium lobatum, Cooffea sp., Tectona
grandis, dan tumbuhan Verbenaceae lainnya.

Level jepret:

Easy. Kadang juga masih sulit difoto yakni kupu yang memiliki naluri masih kuat, namun toh
rasa laparnya mengalahkan ketakutan akan kehadiran kita. So, kita pun akan leluasa memfoto
mereka dengan jarak dekat. Saya juga mendapatkan foto dengan jarak dekat sekali.

Populasi dan Habitat:

Melimpah. Setiap kali hunting, hampir 100% ketemu dengan kupu-kupu ini. Apalagi range
hidupnya juga luas dari habitat terbuka seperti padang rumput, tepian jalan hingga habitat
tertutup dengan pepohonan yang tidak rapat dan masih terdapat semak belukar atau area
berbayang. Tidak ditemukan pada habitat tertutup murni dengan vegetasi pepohonan yang
rapat. Mayoritas ditemukan pada area terbuka. Sesekali ada juga yang mampir di halaman
untuk menghisap nektar koleksi bebungaan saya utamanya Sawi Langit yang memang saya
tanam. Namun tingkat kehadirannya memang jarang.

Kemiripan spesies:

Mayoritas anggota genus Eurama penampilannya memang sangat mirip. Perbedaan termudah
yang dapat kita lihat ada pada jumlah titik di dekat pangkal sayap bawah. Beberapa juga
mempunyai sapuan warna coklat atau band coklat tua pada sudut sayap atas.

Spesial trims:

Teguh Heny Sulistyani, Skripsi: KEANEKARAGAMAN JENIS KUPU-KUPU

(LEPIDOPTERA: RHOPALOCERA) DI KAWASAN CAGAR ALAM ULOLANANG


KECUBUNG KABUPATEN BATANG atas daftar Food n House plant-nya

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Terkadang dilematis juga ya, semakin banyak data yang kita unduh berarti semakin banyak
pengetahuan dan ilmu yang kita dapat. Namun di sisi lain kita juga semakin puyeng
dibuatnya bila data yang kita unduh itu isinya menyesatkan, termasuk dalam
mengidentifikasi kupu-kupu jenis Hypolimnas ini.

Dalam Islam sebenarnya ada juga pepatah seperti itu, semakin kita banyak ilmu semakin
terlihatlah betapa bodohnya kita. Artinya dalam analisis saya, semakin kita mendapatkan
suatu ilmu maka semakin terlihatlah betapa sebenarnya ilmu yang kita miliki itu ternyata
sangat sedikit sekali, masih banyak ilmu-ilmu lain yang tidak|belum kita miliki. Jadi
terlihatlah betapa bodohnya kita ini, terbengong-bengong untuk mengerti apalagi memahami
ilmu baru tersebut. Maka dari itu Islam melarang menuntut ilmu tanpa guru karena prosentase
kesesatannya sangat besar. Guru bisa membimbing kita memahami suatu ilmu. Namun
sekarang ini, kebanyakan kita mencari ilmu tanpa berguru, yakni tinggal klik Google saja.
Cara ini sifatnya untung-untungan. Kalau ketemu dengan blog yang baik, maka baik juga
pemahaman kita, namun kalau ketemu situs yang sesat dan amburadul tentu saja
pengetahuan kita pun menjadi tak karuan juga.

Dan saya seringkali mengalami yang demikian ini manakala mencoba mengidentifikasi jenis-
jenis kupu-kupu atau organisme lain yang telah saya awetkan melalui foto. Namun apa mau
dikata, mencari ahli kupu-kupu di Kediri juga sulit. Padahal kalau kita mencoba
mengidentifikasi kupu-kupu berdasar foto saja, itu tidak akan bisa mengurai kepuyengan kita.
Tapi ya itulah risiko yang harus kita tanggung. Maka kalau kita ingin berjalan lebih jauh lagi
untuk memahami organisme yang kita dapat tersebut, tentu kita harus berani meneliti lebih
lanjut, mencocokkan antara teori dan praktik di lapangan. Namun saya belum nyampai
kepada tahap itu. Yang saya lakukan masih sebatas mengenal kupu-kupu yang telah saya
tangkap tersebut dan mencoba menuliskannya dalam blog. Dan kupu-kupu Hypolimnas ini
hanyalah salah satu dari sekian banyak organisme yang membuat saya pusing karena
kesimpang siuran data blog acuan, serta banyaknya kemiripan spesies, dan lain-lain lain
problem. But I keep say alhamdulillah. Meski biologi termasuk golongan ilmu, yang mana
buat penuntut dan penyebarnya mendapatkan pahala, namun kesalahan info tidak akan
membuat penulis serta pembacanya menjadi tersesat kemudian masuk neraka. Kesesatan
dalam ilmu biologi plus ilmu di luar agama tidak sampai merusak ibadah-ibadah yang
memang telah diwajibkan seperti sholat, puasa, dan lain-lain. Paling-paling hanya kepusingan
yang kita dapatkan.

Sebenarnya tak ada yang istimewa saat saya hunting kupu-kupu ini. Acara foto-foto berjalan
lancar dan biasa-biasa saja. Tak ada yang khusus atau apalah-apalah. Hanya saja pas saatnya
identifikasi, baru pusingnya datang. Kalau sudah mendapatkan fotonya kan, tentu kita ingin
tahu ID dan infonya bukan? Namun justru blog-blog acuan yang telah saya unduh
informasinya tidak lengkap, atau kontennya saling bertabrakan. Apalagi banyak blog yang
asal-asalan saja mengidentifikasi kupu-kupu Hypo ini maklum budaya copy paste .

Kalau sekedar gambar atau foto saja tentu tidak bisa dijadikan acuan yang valid karena sangat
diragukan kedetailannya. Apalagi belum tentu foto-foto yang kita punya pleg aslinya, karena
terkadang sudah mengalami perubahan didasarkan kualitas dari kamera kita. Dari foto saja
juga tidak akan diketahui ukuran sebenarnya dari spesies tersebut, bagaimana detail-detail
sayap, tubuh, maupun coraknya. Selain itu warnanya kemungkinan juga mengalami
perubahan, baik karena karakter kameranya sendiri maupun sudah mengalami proses editing.
Namun saya tetap mengambil benang merahnya, kemudian menangkap kepingan yang
terserak itu menjadi sebuah gambaran yang lebih jelas, laksana puzzle. Dan inilah hasilnya,
meski tak 100% valid.
Nama dalam Taksonomi:

Hypolimnas bolina

(Great Eggfly, Common Eggfly, Varied Eggfly, Blue Moon Butterfly)

Nama dalam bahasa Inggris itu mengacu pada ciri-ciri yang dipunyai kupu-kupu jantan.
Hingga saat ini saya belum menemukan nama lokalnya yang pas. Sedangkan nama sub
spesies didasarkan pada ragam warna dan corak. Ini juga berlaku pada kupu-kupu Lemon
Emigrant betina yang telah saya tulis artikelnya.

Diskripsi:

Taksiran lebar wings 8 10 cm. Ukuran juga bisa berbeda diakibatkan tingkat kerakusan
makan dan ketersediaan pangan saat masih dalam tahap ulat.

Trade mark jenis bolina, baik jantan maupun betina, tepi sayap berbentuk seperti renda dan
berlekuk dalam|tajam.

Serta, band|pita putih di bawah sudut sayap atas underside-nya.


Pada betina renda tersebut dijahit dengan benang putih yang tebal mulai dari sudut sayap
kiri hingga sudut sayap kanan sebanyak satu hingga dua jahitan.
Jantan warna dasar sayap hitam yang tepinya dihiasi semacam jahitan putih. Terdapat juga
lingkaran putih 6 buah yang tepiannya dikelilingi warna biru. Warna ini bisa menghilang|
rusak dikarenakan beberapa sebab. Biasanya karena sudah uzur. Tebal tipisnya garis biru
tersebut juga bisa berbeda. Di New Zealand garis biru pada dua lingkaran sayap bawah lebih
mendominasi dibanding warna putihnya, hingga tak heran kalau di sana disebut Blue Moon
Eggfly.

Jantan tampak upperside


Underside
Begini tampang betina underside

Warna sayap lebih pudar. Terdapat semburat warna jingga. Hiasan|jahitan putih pada renda
juga lebih tebal dan ramai. Terkadang pita putih sayap bawah juga lebih tebal.

Model terbang:
Dibanding besar tubuhnya kupu-kupu ini terbangnya lambat pada ketinggian 0 5 m atau
adakalanya lebih dari itu. Lebih suka hinggap dibandingkan terbang dengan posisi sayap
menutup saat istirahat. Pada waktu menghisap nektar posisi sayap membuka dengan sesekali
digerak-gerakkan, sehingga tampaklah warna-warni dan corak sayap dalam yang memang
lebih cantik dan ngejreng.

Makanan ulat:
Acanthaceae Asystasia sp. (A. intrusa, A.scandens, dan A. gangetica| Zamboangenita),
Pseuderanthemum variabile, Dipteracanthus spp., Ruellia spp. (Meadow weed);
Convolvulaceae Kentang|Sweet potato|Kamote (Ipomoea batatas), I. triloba, Merremia
hederacea; Malvaceae Sidoguri (Sida rhombifolia); Portulacacaeae Krokot (Portulaca
oleracea); Asteraceae Synedrella nudiflora; Papilionaceae Desmodium triflorum,
Phaseolus vulgaris; Urticaceae Laportea sp., Pipturus incanus, Urtica thunbergiana;
Polygonaceae Polygonum prostratum

Makanan kupu-kupu:
Ajeran (Bidens pilosa), Kenikir (Cosmos sp.), Zinnia; Kaliandra (Caliandra portoricensis);
Duranta erecta; Asystasia sp. (A. intrusa dan A. gangetica); Amaranthaceae; Commelinaceae
Dayflower; Moraceae; Convolvulaceae; Papilionaceae; Krokot (Portulaca oleracea);
Ipomoea batatas; Urticaceae Boehremia nivea

Shoot Level:

Very Easy. Tak ada yang istimewa atau trik khusus untuk memotret kupu-kupu ini yang
memang bertipe santai.

Populasi:

Banyak dengan ketersediaan pangan yang melimpah juga beragamnya variasi pangan, baik
pada larva maupun stadium dewasanya.

Kemiripan spesies:

Sesama Hipolimnas jantan, namun masih bisa dibedakan dengan mudah. Saat posisi sayap
tertutup sekilas juga sudah dibedakan antara kupu jantan dan betinanya.

Keistimewaan:

Khusus kupu betina mempunyai kemampuan untuk polimorfisme, yakni dua atau lebih jenis
organisme yang berbeda yang hidup dalam populasi yang sama dari suatu spesies atau dengan
kalimat lain banyaknya variasi warna|corak dalam satu jenis. Kalau boleh dianalogikan sih
seperti tokoh wayang Arjuna dengan istri-istrinya yang seabreg itu. Bentuk-bentuk
polimorfisme kupu betina.

Hypolimnas bolina bolina


Hypolimnas bolina aphrodite

Hypolimnas bolina jacintha dari Google, arsip sudah hilang


Kemungkinan besar H. b. philippensis gambar dari http://pbh-butterflies.yolasite.com/

Varian bolina betina dari http://www.butterflyhouse.com.au/


Dan saya tidak tahu faktor-faktor apakah yang menyebabkan kupu-kupu tersebut melakukan
poliformisme dan mimikri. Bagaimana prosesnya? Apakah sejak lahir ataukah di saat
datangnya bahaya ataukah tergantung kondisi lingkungannya? Wallahualam bishshowwab.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kupu-kupu betina ini mempunyai corak dan warna yang ramai. Perpaduan warna jingga,
coklat, kuning kecoklatan, hitam, dan putih, berpadan dengan bunga Ajeran yang berwarna
putih dan kuning itu saat saya memotretnya. Kalau dalam jumlah yang banyak tentu akan
menyemarakkan grassland dengan warna-warna cerah mereka. Sayangnya saya belum pernah
menjumpai momen yang seperti itu. Warnanya yang cerah dan beragam tersebut bertolak
belakang dengan kupu-kupu jantan yang didominasi warna hitam dan putih serta sedikit
warna jingga kecoklatan. Jarang ada fauna yang betinanya lebih cakep dibanding jantannya.
Dan kupu-kupu Genus Hypolimnas adalah salah satu pengecualiannya.
Nama dalam Taksonomi:

Hypolimnas misippus

(Danaid|Diadem|Mimic Eggfly)

Diskripsi:

Taksiran bentang sayap 7 9 cm. Mempunyai trade mark khas genus Hypolimnas, yakni baik
jantan maupun betinanya tepi sayapnya berenda dengan lekukan yang dalam|tajam.

Jantan

Tampang sang pejantan saat open wings dengan 6 lingkaran putih yang tak bertepi biru.
Saat kuncup memiliki band putih yang paling lebar dalam genus Hypolimnas. Sayap
bersemburat jingga|krem kecoklatan. Untuk lebih jelasnya biasa diintip di Wikimedia karena
saya tak punya fotonya.

Betina

Corak dan hiasan sayap dalam maupun luar sama-sama cantiknya. Hanya saja warna sayap
dalam lebih indah dan tajam dengan tekstur laiknya beludru.

Kecantikan dilihat dari atas


Kemolekan saat tampak samping
Model terbang:
Karakter tidak jauh berbeda dengan H. bolina yakni lambat dengan ketinggian terbang antara
0 m hingga > 5 m. Lebih senang hinggap dengan sayap terbuka yang sekali-kali dikepakkan.
Namun pada saat istirahat sayapnya terkatup murni.

Makanan ulatnya:
Acanthaceae Asystasia sp. (A. intrusa, A.scandens, dan A. gangetica| Zamboangenita),
Pseuderanthemum variabile, Dipteracanthus spp., Ruellia spp. (Meadow weed);
Convolvulaceae Ubi Jalar|Sweet potato|Kamote (Ipomoea batatas), I. triloba, Merremia
hederacea; Malvaceae Sidoguri (Sida rhombifolia); Portulacaceae Krokot (Portulaca
oleracea); Asteraceae Synedrella nudiflora; Papilionaceae Desmodium triflorum,
Phaseolus vulgaris; Urticaceae Laportea sp., Pipturus incanus, Urtica thunbergiana;
Polygonaceae Polygonum prostratum

Makanan Nektar:
Ajeran (Bidens pilosa), Kenikir Sayur (Cosmos sp.), Zinnia; Kaliandra (Caliandra
portoricensis); Duranta erecta; Asystasia sp. (A. intrusa dan A. gangetica); Amaranthaceae;
Commelinaceae Dayflower; Moraceae; Convolvulaceae; Papilionaceae; Krokot (Portulaca
oleracea); Ipomoea batatas; Urticaceae Boehremia nivea

Shoot Level:

Easy. Lebih aktif sedikit dibanding H. bolina, namun masih mudah difoto kok.
Populasi:

Saya jarang bertemua dengan Hipolimnas ini, baik jantan maupun betinanya. Kupu-kupu
jantan bahkan lebih jarang ditemui. Mungkin area terbuka bukanlah tempat favoritnya.

Keistimewaan & Kemiripan spesies:

Betina

Kemampuan mimikrinya keserupaan/kesamaan suatu spesies dengan spesies lain untuk


melindungi salah satu atau kedua jenis spesies dari ancaman yang mungkin ada dengan cara
meniru serupa spesies lain yang dikenal beracun membuat kupu-kupu ini mirip dengan
kupu-kupu beracun Plain Tiger|Danaus chrysippus. Predator sering terkecoh dibuatnya,
terutama saat posisi sayap terbuka yang memang disengaja oleh kupu-kupu ini agar
pemangsa berpikir dulu untuk memakannya. Meski sekilas tampak serupa namun
membedakannya mudah saja kok. Sayang saya tidak punya foto Plain Tiger dan Hipo betina
saat membuka sayapnya dengan penuh, maybe next time, insya Allah saya akan tulis lagi
kalau sudah punya foto detailnya.

Membedakan dengan mudah adalah saat sayap Plain Tiger tertutup yang mana
perbedaannya saya beri lingkaran biru.

Jantan
Saat open wings mempunyai kemiripan dengan jantan Hypolimnas bolina. Bedanya lingkaran
putihnya tidak bertepi biru. Juga tidak ada jahitan pada pinggir sayapnya.

Perbedaan mencolok pada posisi sayap tertutup, yakni warna dasar sayap jingga kecoklatan
atau coklat buram atau warna gradasi. Strip putihnya juga lebih lebar, bahkan mungkin paling
lebar pada Genus Hypolimnas. Sayang saya tak punya fotonya, jadi tak bisa menulis lebih
banyak lagi. Barakallah.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kupu-kupu ini punya warna dan pattern cantik yang katanya mirip macan. Ukurannya yang
relatif besar 7 8 mengundang predator burung untuk memburunya. Namun, selain
mempunyai zat beracun yang tidak enak rasanya, kupu-kupu ini juga memiliki kemiripan
dengan spesies lain yang juga tidak disukai para predator. Saya hanya beberapa kali saja
berjumpa dengan kupu-kupu ini, itu pun tidak sepasang. Sepinya keberadaannya saya duga
karena Ajeran bukanlah bunga kesukaannya atau mungkin rumput Ajeran jauh dari
keberadaan tumbuhan inang favoritnya, yakni Biduri (dan Fiscus) yang kian lama juga kian
susah diperoleh. Dari salah satu laporan penelitian Cagar Alam Ulolanang, tidak ada seekor
pun kupu-kupu ini ada di sana.

Nama Binomial:

Danaus chrysippus

(Plain Tiger Butterfly|Kupu-Kupu Widuri|African monarch|Milkweed butterflies)

Diskripsi:

Jantan lebih kecil ukurannya namun lebih terang warnanya. Pada sayap ada noktah hitam
berjumlah 4 (1 noktah berukuran besar tengahnya putih), sedangkan pada betina noktahnya
hanya tiga.

Genus Danainae mempunyai ciri khas yakni separuh abdomen termasuk kepala berwarna
hitam bertotol-totol putih. Ciri ini juga dimiliki oleh kupu-kupu Gagak. Dan jangan terkecoh
dengan genus Hypolimnas yang setengah badan dan kepalanya juga bermotif serupa, namun
totol-totolnya tidak begitu banyak.

Jantan
Betina
Model terbang:
Terbang dengan kecepatan sedang cenderung lambat. Saat hinggap lebih banyak
mengatupkan sayapnya. Sesekali saja sayap dibuka.

Tumbuhan inang / houseplant:


Asclepiadaceae Asclepias curassavica (Butterfly weed/Bulak/damo), Widuri|Biduri
(Calotropis gigantea); Concolvulaceae Ipomoea alba, Ipomoea bona-nox; Sapindaceae
Lepisanthes rubiginosa; Euphorbiaceae Euphorbia milii; Moraceae Ficus laevis, Ficus
racemosa

(Wikipedia menulis banyak jenis tumbuhan inang dari larva kupu-kupu Plain Tiger ini)

Tumbuhan nektar:
Ajeran (Bidens pilosa), The Prickly Lantana (Lantana camara) saya hanya menjumpai dua
tumbuhan ini saja, mungkin saja ada blog lain yang menulis lebih banyak tumbuhan
pakannya.

Level jepret:

Easy. Kesulitannya adalah mendapatkan angle terbaik yakni pada posisi open wing. Saya juga
bisa menjepret dengan jarak beberapa mm saja.

Populasi:

Saat hunting saya hanya menemui 2 atau 3 ekor betina dan jantan secara tidak bersamaan.
Meski range habitatnya termasuk luas, namun kupu-kupu ini saya rasa tidak akan bisa jauh
dari tumbuhan inang utama larvanya yakni Widuri atau Milkweed lainnya yang
keberadaannya semakin jarang.

Keistimewaan:

Termasuk kupu-kupu beracun. Mempunyai kemampuan menyerupai spesies-spesies lain,


sehingga memiliki banyak varian dalam upaya mempertahankan diri dari predatornya.

Kemiripan spesies:

Di antaranya mirip dengan Leopard lacewing (Cethosia cyane), Indian Tamil lacewing
(Cethosia nietneri mahratta), Common palmfly (Elymnias hypermnestra) betina, Argyreus
hyperbius betina, dan Danaid eggfly (Hypolimnas misippus) betina.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Perpaduan momennya antara bunga/daun, cahaya, bayang-bayang, dan si kupu-kupu sendiri


membuat saya selalu lagi, lagi, dan lagi untuk terus menjepretnya, padahal saya sudah punya
banyak gambar-gambarnya. Apalagi file yang saya dapatkan juga bagus-bagus, jarang yang
harus dibuang. Terkadang dilematis, mau dihapus sayang, kalau nggak dihapus menuhin
gudang file.

Setelah saya mendapatkan gambar-gambarnya, tibalah untuk mencari tahu ID dan informasi
dari si kupu-kupu ini. Olala ternyata banyak banget kupu-kupu Skippers yang saling
mirip. Ada puluhan. Bingung juga dibuatnya. Jangankan sepintas, melihat dengan mata
terbuka lebar-lebar pun kita sangat sulit untuk membedakan satu dan lainnya. Saya harus
kerja keras untuk itu. Saya banding-bandingkan antara gambar yang saya peroleh dengan
gambar rujukan. Mengamati dengan saksama warna sayapnya, bando tepi sayap ada|tidak,
lebar|sempit, panjang|pendek, berstrip|tidak , strip dan corak sayap lebar, warna, bentuk ,
warna tubuh|abdomen, dan antenanya. Alhamdulillah ketemu jua nama ID dari kupu-kupu
Skipper Kuning nan mungil ini, meski prosentase kesalahannya tetap ada.

Dari 4 atau 5 jenis skipper yang saya temukan, skipper mungil inilah yang paling sering saya
jumpai. Besarnya dibandingkan dengan bunga rumput Teki Udel-udelan tidaklah berbeda
jauh. Panjang tubuhnya kayaknya 1 cm. Begini skalanya:

Nama Binomial:

Taractrocera archias|Yellow Grass Dart


Synonym: Pamphila archias C. Felder, 1860

Diskripsi:

Ukuran < 1,5 cm atau antara 1,1 1,3 cm. Mempunyai ciri-ciri pembeda dengan Skipper
lainnya yang memiliki tampang serupa, yakni tidak adanya apiculus atau kait (hook) pada
ujung antena. Inilah ciri utama dari Genus Taractrocera. Untuk jelasnya dapat dilihat pada
gambar.

Sayap tertutup:

Lingkaran biru: strip kuning lebarnya menyatu

Lingkaran hijau: strip kuning berjumlah 5 tumpuk

Lingkaran merah: ada strip dekat pangkal sayap

Lingkaran putih: antena berbentuk pentung dan tak berpengait


Sayap terbuka:

Lingkaran pink: semua keempat sayapnya bolak-balik dihiasi pita setengah melingkar
(discal) warna kuning polos

Lingkaran kuning: strip kuning menyatu

Model terbang:
Cepat laiknya Skipper lainnya. Sayap terbuka saat berjemur, bisa tertutup atau terbuka saat
sedang makan.

Tumbuhan inang:
Saya belum menemukan sumbernya

Tumbuhan pangan:
Ajeran (Bidens pilosa), Kenikir (Cosmos sp.), Songgo Langit (Tridax procumbens), Rumput
Pecut Ekor Kuda|The Snakeweed (Stachytarpheta indica), Lantana camara, Asystasia sp.
Level jepret:

Very Easy Easy. Posenya selalu menarik nafsu saya untuk selalu memotretnya, padahal
saya sudah miliki banyak gambarnya, namun selalunya saya terus memotret dan memotret
lagi. Apalagi kupu-kupu ini juga merasa tak terusik meski kamera kita begitu dekat
dengannya.

Habitat:

Daerah terbuka hingga area tertutup dengan pepohonan yang tidak begitu rapat. Mulai dari
padang rumput, tepi hutan, perkebunan, persawahan, taman, pinggir jalan, dan area yang
berlimpah tumbuhan angiosperma (tumbuhan berbunga). Seringkali mampir di kebun saya,
baik halaman depan maupun kebun belakang yang cukup teduh. Terbanyak ditemui memang
pada area terbuka.

Populasi:

Banyak. Saya sering berjumpa dengan kupu-kupu Yellow Grass Dart ini.

Kemiripan subspecies:
Didasarkan pada tempat sebarannya, yakni Taractrocera archias archias (Jawa, Bali dan
Banka), Taractrocera archias samadha Fruhstorfer, 1910 (utara Burma), Taractrocera
archias quinta Swinhoe, 1913 (dari Burma ke Indocina dan Malaya), Taractrocera archias
kisaga Frustorfer, 1910 (Kepulauan Sunda Kecil), Taractrocera archias bavius Mabille, 1891
(Kepulauan Sunda Kecil)

Kemiripan spesies:

Oriens sp.|Dartlet

Kita sering terkecoh dengannya. Namun Skippers dari Genus Oriens (Dartlet) tidak
mempunyai noktah kuning dekat pangkal sayap bawah. Selain itu warna kecoklatannya lebih
dominan dibanding skipper kuning ini. Saya tak bisa menampilkan gambar perbedaannya
karena memang tidak mempunyai fotonya.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kupu-kupu ini selalu ada dalam acara hunting saya, artinya populasinya melimpah. Terbang
dengan nyantainya dari satu bunga ke bunga lain yang berada di pinggir-pinggir jalan yang
terdapat banyak bunga kesukaannya. Selain nyantai, juga gampang ditangkap melalui
kamera dan tidak takut pada kehadiran kita. Hampir di semua spot bunga Ajeran yang saya
datangi selalu ada kupu-kupu ini, tak peduli saya ke sana pagi hari, siang, atau sore.
Warnanya yang coklat muda coklat jingga (tawny) berpadu serasi dengan warna bunga
Ajeran yang kuning dan putih itu.

Nama ID:

Acraea violae (Wikipedia menggunakan Acraea terpsicore sebagai nama binomial Acraea
violae sebagai nama sinonimnya)

Tawny Coaster

Diskripsi:

Ukuran ditaksir 5 6 cm. Mudah dikenali karena sayapnya berwarna jingga terang dengan
corak totol-totol hitam sebagai hiasan. Beberapa bundaran yang tak rata tersebut ada yang
menyatu membentuk semacam pita tak beraturan. Pada kupu-kupu jantan yang baru lahir
warna jingganya terang sekali. Perpaduan warna hitam dan putih juga menghias tepi sayap
bawah bagaikan bando hitam berhiaskan bundaran putih. Corak sayap inilah yang menjadi
ciri khas sebagian besar kupu-kupu Acraea. Tak hanya itu, tubuhnya pun terbelah menjadi
dua. Bagian perut berwarna oranye dan gradasinya sesuai dengan tingkat usia kupu-kupu dan
jenisnya. Sedangkan bagian dada hingga kepala berwarna hitam berbintik-bintik putih.
Sebagian besar genus Acraea memang berpenampilan mirip. Perbedaan hanya pada warna
dan corak atau motif.
Tampilan kupu-kupu Tawny Coster jantan dan betina tidak jauh berbeda. Hanya saja bulatan
hitam pada sayap kupu-kupu betina, baik sayap bagian luar/underside maupun dalam/upper
side lebih besar dibanding yang jantan. Kalau lebih teliti lagi dapat dilihat dari bentuk alat
kelaminnya. Namun cara-cara ini akan sangat membingungkan dan tidak cocok digunakan
bagi pecinta kupu-kupu pemula atau orang awam seperti saya. Lain lagi kalau memang
berniat meneliti tentang kupu-kupu. Ada tanda yang paling mudah kita lihat dalam hal jantan
dan betinanya, yakni warna sayap kupu-kupu betina lebih coklat atau cenderung kecoklatan
atau kusam. Awalnya saya mengira ada dua jenis kupu-kupu Tawny Coster. Namun saat
mencocokkan data dengan Wikipedia, ternyata dua jenis yang saya kira berbeda tersebut
ternyata sama, hanya jenis kelaminnya saja yang berbeda.

Jantan
Betina
Kupu-kupu tua sayapnya kusam
Flight pattern:

Lambat dan gemulai, melayang-layang dengan kepakan sayap yang jarang. Lebih sering
hinggap dengan sesekali menggerak-gerakkan sayapnya. Kayaknya kupu-kupu yang paling
nyantai deh

Houseplant:
Passiflora foetida, Passiflora tuberosa,kemungkinan juga ulatnya makan daun PutriMalu,
Lantana, Rumput Pecut Ekor Kuda

Foodplant:
Ajeran, Songgo Langit (Tridax procumbens), Pecut ekor kuda (Stachytarpheta jamaicensis),
Tembelekan (Lantana camara)

Level jepret:

Very Easy. Guampang banget difoto hingga kitanya mungkin yang bosan karena tidak ada
tantangannya. Apalagi kalau sudah menghisap nektar, seakan dia lupa akan segalanya
maupun bahaya. Walaupun suatu waktu tidak mudah didekati, namun secara umum kupu-
kupu ini tidak pemalu dan rewel.

Populasi dan Habitat:

Melimpah. Setiap kali hunting, pasti bertemu dengan kupu-kupu ini. Senang berada pada
habitat terbuka seperti pinggir-pinggir jalan, padang rumput, lapangan terbuka, dan area
terbuka lainnya untuk mencari nektar pada bunga-bunga rerumputan atau herba. Tidak
ditemui pada habitat tertutup seperti hutan, kebun, atau pun area yang bervegetasi pepohonan.
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ada tiga jenis kupu-kupu Gagak dua telah saya tulis sebelumnya yang saya tangkap

dengan kamera, namun


selain filenya sedikit juga hasilnya kurang detail, hingga saya pun masih bingung untuk
menetapkan identifikasinya, maka prosentase kesalahan ID yang saya lakukan juga besar,
termasuk kupu-kupu gagak ini.

Tampilan salah satu jenis Kupu-kupu Gagak ini memang sederhana. Hitam kusam cenderung
coklat plus hiasan sayap berupa totol-totol putih bersemu biru (tidak semuanya) dengan
jumlah yang tak begitu banyak. Sederhana dan tak meriah. Namun dalam penamaan
binomialnya tidak sesederhana penampilannya. Nama sub spesiesnya banyak sekali
disesuaikan dengan daerah sebaran atau variasinya, seperti Euploea tulliolus sambawana
yang berada di Sumbawa. Belum lagi nama-nama sinonimnya seperti Calliploea sp. atau
Salpinx sp. atau Papilio sp. Jadi cukup bikin puyeng juga. Populasinya yang rendah
memerlukan perhatian lebih agar tidak punah.

Nama Binomial dan Tampangnya:

Euploea tulliolus (Kupu Gagak Biasa)|Dwarf Crow


Diskripsi secara umum:

Bentang sayap ditaksir 5 6 cm. Tidak ada hal istimewa yang dapat membedakannya dengan
kupu-kupu Gagak lainnya, tapi mengapa kok dinamakan Dwarf|kerdil ya? Padahal ukuran
kupu-kupu gagak ini relatif besar. Panjang tubuh 4 cm dengan rentang sayap 6 7 cm. Dari
info dapat diketahui perbedaan betina dan jantan ada pada sayap terbentang, yakni sayap
bawah jantan coklat polos.

Model terbang:
Kecepatan lambat dan lebih sering hinggap pada bunga-bungaan.

Tumbuhan inang:

Widuri, Mikania cordata (Compositae), Nerium oleander,

Beringin-beringinan|Ficus sp. (benghalensis, glomerhena, benjamina, coronata, lyrata,


obliqua, dll), Cynanchum sp., Malaisia scandens

Tumbuhan pangan:
Ajeran (Bidens pilosa), Lantana camara, Rumput Pecut Ekor Kuda|The Snakeweed
(Stachytarpheta indica), Heliotrope (Heliotropium indicum)

Level jepret:

Easy.

Habitat:

Sering dijumpai pada tempat yang ada pohon Beringin dan juga area tertutup dengan banyak
vegetasi pepohonan.

Populasi:

Jarang|sedikit. Saya hanya menjumpainya satu kali saja, mungkin tempat terbuka bukanlah
habitat kesukaannya.

Kemiripan spesies:

Sesama anggota genus.


Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kita tahu tumbuhan Widuri itu mempunyai getah beracun. Kita tahu juga kalau Nerium
oleander|bunga Mentega menjadi the top ten of poisonous plant in the world. Namun kita
juga tahu jika Allah sudah berkehendak atas sesuatu, pasti akan terjadi, walau di luar
jangkauan nalar manusia. Nah tumbuhan-tumbuhan yang beracun itu Allah menjadikannya
tawar bahkan makanan favorit dari larvanya kupu-kupu Gagak dan kupu-kupu Monarki.
Genus Euploea bersama Genus Danaus menjadikan Milkweed|Rumput Getah dan tumbuhan
beracun lainnya sebagai tanaman inang utama bagi larva-larva mereka. Namun karena
populasi tumbuhan beracun tersebut sudah jauh berkurang, maka populasi dua genus ini pun
juga berkurang. Widuri, salah satu dari Milkweed yang ada di negeri kita ini populasinya di
alam juga memprihatinkan. Saya menemukan Widuri hanya di beberapa spot saja, itu pun
tidak sampai merumpun. Satu spot terdiri dari 1 2 tumbuhan saja. Beberapa alasan orang
tidak menanam Widuri karena daunnya memang fave ulat. Selain beracun juga manfaatnya
belum tereksplor.

Nama Binomial dan Tampangnya:

Euploea core

The Crow Butterfly|Kupu-kupu Gagak|Kupu-kupu Gagak Inti|The Common Crow Butterfly|


Oleander Butterfly

Diskripsi secara umum:

Taksiran lebar sayap 7 8 cm. Tampilan sayap dan warnanya serupa dengan jenis Kupu-kupu
Gagak lainnya, dominan hitam kecoklatan. Terkadang ditemukan juga warna sayap yang
memutih|kusam. Perbedaan ada pada corak sayap. Warna pola pada sayap semua putih.
Beberapa di antaranya memang ada yang bersemu biru atau bahkan terdapat warna biru. Dan
kupu-kupu Gagak ini tak memiliki warna biru sama sekali. Strip putih|margin sayap bawah
pada kupu-kupu jantan sedikit melengkung, sedang betina lurus.

Model terbang:
Kecepatan sedang cenderung lambat dan lebih sering hinggap.

Tumbuhan inang:

Widuri dan Milkweeds lainnya (Asclepias spp), Streblus asper, Beringin-beringinan|Ficus sp.
(benjamina dan hampir semua jenis tergantung persebarannya), Nerium (odoratum,
oleander, indicum), Brachystelma glabriflorum, Ceropegia cumingiana, Ichnocarpus
frutescens, Toxocarpus wightianus, Morinda spp., Girionniera reticulata, Allemanda sp.,
Carissa ovata, Holarrhena antidysenterica, Mandevilla sp., familia Moraceae, Chilean
Jasmine|Mandevillea laxa, Stephanotis spp, Melati Jepang/Cina|Trachelospermum
jasminoides

Tumbuhan pangan:
Ajeran (Bidens pilosa), Lantana camara, Rumput Pecut Ekor Kuda|The Snakeweed
(Stachytarpheta indica), Muntinga calabura(Cherry Tree|Talok|Kersen), Chilean Jasmine|
Mandevillea laxa, Stephanotis spp, Melati Jepang/Cina|Trachelospermum jasminoides,
Widuri dan Milkweeds lainnya (Asclepias spp).

Level jepret:

Easy. Karena jarang berjumpa pada spot Ajeran, so, tak banyak file yang saya dapat.
Habitat:

Mungkin jarangnya saya menjumpai kupu-kupu Gagak ini dikarenakan mereka memang
lebih menyukai area tertutup dengan banyak vegetasi pepohonan. Dan saat saya menjepretnya
di padang terbuka, mungkin mereka sedang melakukan perjalanan menuju tempat yang
disukainya. Meski tinggal pada habitat tertutup tapi ada yang melaporkan kalau jumlahnya
memang sudah sedikit. Maka perlu mendapat perhatian yang lebih agar keberadaannya tetap
terus terjaga.

Populasi:

Jarang|sedikit. Kupu-kupu Gagak yang saya temukan ini populasinya lebih rendah dibanding
Euploea mulciber (Kupu-Kupu Gagak Bergaris) yang belum pernah saya temui. Kalau
dibiarkan saja, dikhawatirkan kupu-kupu ini populasinya akan kian terancam. Ups jangan
sampai dech . Namun fakta-fakta di lapangan memang sudah mengarah ke sana lho,
apalagi kuantitas tumbuhan inangnya juga semakin berkurang.

Keistimewaan:

Mengeluarkan bau yang kuat sebagai penanda bahwa dia beracun agar para predator tidak
memangsanya. Namun tidak semua predator menjauhinya seperti laba-laba, capung, lalat,
tawon|tabuhan serta beberapa jenis burung tawar terhadap racun tersebut.

Kemiripan spesies:

Sesama anggota genus.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Genus Euploea tercatat ada sekitar 59 spesies dengan sayap berwarna coklat gelap cenderung
hitam. Sebagian besar memiliki pita dobel yang tersusun dari totol-totol putih dan titik-titik
putih pada thorax|rongga dadanya. Saat sayap terbuka, jantan sayapnya dihiasi warna biru
atau ungu cemerlang, namun tidak semua spesies memiliki warna tersebut. Saya tidak tahu
apakah kupu Gagak yang saya jepret ini ada warna birunya, karena saya hanya punya dua file
saja.

Nama Binomial:

Euploea leucostistos

(Kupu Gagak Mata)

Diskripsi secara umum:

Taksiran wingspan 8 cm. Tampilan sayap dan warna khas Genus Euploea, yakni coklat
kehitaman, namun pola sayapnya berbeda. Totol-totolnya bersemu biru, meski tidak
semuanya. Kupu Gagak yang saya temukan ini sayapnya ada warna putih kusamnya. Saya
tidak tahu apakah sejak lahir sudah berwarna seperti itu ataukah karena sudah semakin tua,
warna coklatnya pun mengusam menjadi memutih.
Model terbang:
Kecepatan sedang cenderung lambat dan lebih sering hinggap.

Tumbuhan inang:

Widuri dan Asclepias sp. lainnya, Beringin-beringinan|Ficus sp., Nerium sp., Ichnocarpus sp.,
Hemidesmus sp., Cryptolepis sp., Toxocarpus sp., Morinda sp., Girionniera sp., Allemanda
sp., Carissa sp., Holarrhena sp., Mandevilla sp., Mikania sp., Malaisia sp., Adenium sp.,
Parsonsia sp., Trachelospermum sp., Plumeria sp., Asclepias spp., Cryptostegia sp., Hoya
sp., Marsdenia sp. Stephanotis sp., Tylophora sp.
Tumbuhan pangan:
Ajeran (Bidens pilosa), Lantana camara, Rumput Pecut Ekor Kuda|The Snakeweed
(Stachytarpheta indica), Muntingia calabura (Cherry Tree|Talok|Kersen)

Level jepret:

Easy.

Habitat:

Mungkin jarangnya saya menjumpai kupu-kupu Gagak di rerumpunan Ajeran karena mereka
memang lebih menyukai area tertutup seperti hutan hujan dan area bervegetasi pepohonan.
Dan saat saya menjumpai mereka di padang terbuka, mungkin mereka sedang melakukan
perjalanan menuju tempat yang disukainya. Meski tinggal pada habitat tertutup tapi ada yang
melaporkan kalau jumlahnya memang sudah sedikit. Jadi memang harus mendapatkan
perhatian lebih.
Populasi:

Jarang|sedikit.

Kemiripan spesies:

Sesama anggota genus.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai