Anda di halaman 1dari 9

MEMBUAT BATA AKUSTIK DARI LIMBAH GERGAJIAN KAYU

Keberadaan limbah gergajian kayu yang tergolong sampah organik (seperti yang tertulis di buku

Sampah dan Pengelolaannya terbitan PPPGT/VEDC Malang. 1999) di Indonesia pada umumnya

cukup banyak, terutama pada daerah yang memiliki industri penggergajian atau pengolahan kayu.

Namun sejauh ini pemanfaatan limbah tersebut masih terbatas misalnya untuk peningkatan bahan

bakar, media penanaman jamur seperti penelitian yang dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor.

Meskipun limbah gergajian kayu hingga saat ini bukan merupakan limbah yang mengganggu

secara serius terutama pada lingkungan, bahkan keberadaanya bisadimanfaatkan untuk kepentingan

kepentingan tertentu, namun perlu adanya minimisasi pembuangan dan maksimisasi daur

ulang (seperti yang tertulis di buku terbitan Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup,1996).

Pendaur ulangan limbah gergajian kayu dipandang perlu jika memang memiliki manfaat lebih dan

bisa dipertanggungjawabkan secara teknis dan terlebih jika mampu menjadikan bahan yang murah

serta mudah diaplikasikan.

Sebenarnya manfaat limbah gergajian kayu masih bisa ditingkatkan jika kita mengerti bahan mana

yang bisa dicampurkan dengannya sehingga menjadi masa padat yang kemungkinan bisa digunakan

sebagai pasangan dinding . Kebutuhan material atau bahan untuk dinding peredam suara hingga

saat ini masih cenderung sulit didapatkan, dan kalaupun ada biasanya dengan harga cukup mahal.

Sedangkan kebutuhan akan bahan peredam suara semakin banyak dibutuhkan bukan hanya di

studio, tempat konser musik, ruang meeting dll, tetapi sampai ditingkat rumah tangga pun diperlukan

karena kebisingan bisa mengganggu seseorang dalam beraktivitas (seperti yang ditulis Prasasto

Satwiko, dalam buku Fisika Bangunan 2).

Bata ringan akustik yang akan dibuat ini terdiri dari limbah gergajian kayu ditambah gypsum

sebagai bahan perekat dan air serta dicetak dengan ukuran tertentu yang diharapkan bisa menjadi

pilihan untuk pembuatan dinding penyekat dan yang memerlukan redam suara.

Limbah atau juga disebut sampah adalah barang yang sudah tidak
dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhanya atau efek lain dari sebuah proses
pembuatan suatu benda (kamus istilah lingkungan untuk manajemen,Ecolink,1996),
begitu juga dengan limbah gergajian kayu, limbah ini terjadi karena proses
pembuatan atau pengolahan kayu dari masih glondong (loging) hingga menjadi
kayu kayu batangan dengan aneka ukuran sesuai dengan kebutuhanya. Dari proses
tersebut terdapat atau terjadi material yang harus dikurbankan akibat adanya
penggergajian, dengan digergaji kayu glondong bisa dibelah atau dipotong, nah
pada proses tersebut ada kayu yang termakan gergaji dan jadilah bubukan kayu
yang kemudian disebut limbah gergajian kayu.
Warna limbah gergajian kayu sangat tergantung dari dominasi jenis kayunya, secara umum kayu

berwarna merah keputih putihan akan tetapi ada beberapa jenis kayu yang memiliki warna mencolok

seperti kayu nangka yang berwarna kuning pada bagian galihnya, kayu sono keling yang berwarna

hitam dan lain lain.

Dimensi limbah gergajian kayu dimensi sangat dipengaruhi oleh kekerasan kayu, jenis atau type

gergaji dan arah pemotonganya, semakin keras kayu yang digergaji akan makin kecil demensi

limbahnya, sebaliknya makin lunak kayu yang digergaji akan makin besar dimensi limbahnya, arah

potong melintang akan menghasilkan limbah gergajian berdimensi lebih kecil dari pada arah

memanjang atau searah dengan batang kayunya .

Gypsum

Gypsum berbentuk serbuk yang dikenal dengan sebutan casting plaster,


merupakan bubukan gypsum yang biasa digunakan untuk pembuatan
asessories seperti lis lis sudut antara dinding dan plafon, gantungan lampu,
hingga souvenir dengan berbagai macam bentuk. Casting plaster merupakan
pruduk gypsum dari pabrik yang dijual dalam kemasan per 20 kg berbentuk sak .
Sifat sifat gypsum adalah tidak mudah terbakar, ramah lingkungan tetapi tidak
tahan terhadap air seperti yang tertulis pada buku petunjuk pemakaian papan
gypsum Jayaboard, casting plaster mudah dan cepat mengeras jika dicampur
air dengan perbandingan 2 gypsum :1 air, mudah dibentuk sesuai dengan
cetakan atau yang dikehendaki.
Air
Air adalah bahan pembantu pengerasan, casting plaster akan dapat
mengeras jika dicampur dengan air ber perbandingan tertentu. Yang digunakan
adalah air yang dapat diminum atau air bersih,
Bata ringan akustik

Bata ringan adalah bata yang memiliki berat dibawah bata merah yaitu 1700 Kg/m3 (menurut

Pedoman Pembebanan Indonesia 1983)


Sedangkan Akustik berasal dari bahasa inggris Acoustics yang artinya ilmu gelombang suara ,

ilmu bunyi, sifat khas bunyi dalam suatu ruangan yang dapat di dengar dengan jelas.Untuk

mendapatkan suara yang bisa diterima dengan jelas diperlukan bahan yang dapat mengendalikan

gelombang bunyi, dan ini akan diperoleh dari bahan yang lunak atau berongga sehingga gelombang

bunyi dapat terurai.seperti yang tertulis pada buku akustik lingkungan bahwa karakteristik akustik

dasar adalah semua bahan berpori seperti papan serat, plesteran lembut, mineral wools, dan selimut

isolasi merupakan suatu jaringan seluler dengan pori pori yang saling berhubungan.

Jadi bata ringan akustik adalah bata yang mampu untuk kedua nya yaitu ringan dan dapat

berfungsi sebagai

pengendali gelombang suara atau bunyi dalam suatu ruangan

Proses pembuatan bata akustik


Awal pembuatan bata akustik dimulai dari penyiapan material dan peralatan
kemudian dilanjutkan dengan pencetakan, ukuran bata akustik adalah 5 X
10 X 20,6 cm.sedangkan tempat pelaksanaan pembuatan dibengkel Teknologi
Batu dan Beton PPPPTK/VEDC Malang
Limbah gergajian kayu yang diambil (dibeli) dari tempat penggergajian kayu
dikumpulkan pada bak dan ditempatkan pada tempat terlindung, hal ini utuk
mempertahankan kondisi limbah gergajian kayu dalam kondisi kering
normal.sedangkan casting plaster beli dalam bentuk sak sakan dengan berat 20
kg menggunakan merk jaya board, merk ini dipilih karena peneliti sudah lebih
famlier dibandingkan dengan merk lain, air yang dipakai menggunakan air yang
ada di PPPPTK BOE/VEDC Malang
Gambar. 1. Serbuk gergajian kayu Gambar.2. Gypsum (casting plaster)

Peralatan yang digunakan adalah: ember, sekop, cetok, kapi baja, kuas, kotak adukan, cetakan batakhusus, palu

karet

Gambar. 3 . Peralatan yang digunakan

Sebelum membuat bata akustik terlebih dahulu mempersiapkan material danperalatan yang akan

digunakan, langkah langkah pembuatan bata akustik adalahsebagai berikut :


1. Menakar limbah gergajian kayu dengan ember sebanyak 3 bagian (3 ember)
2. Menakar gysum sebanyak 1 bagian (1 ember)
3. Menyiapkan air 1 ember

Gambar. 4. Menyiapkan material

4. Tuang ketiga bahan tersebut kedalam bak adukan secara berurutan yaitu dimulai dari
limbah gergajian kayu, gypsum, kemudian diaduk aduk dan setelah tercampur merata
baru ditambahkan air sambil diaduk kembali hingga merata
Gambar 5. Menuang meterial ke tempat adukan Gambar 6. Mencampur adukan kering

Gambar7. Campuran kering homogin Gambar 8. Campuran kering ditambah air

5. Pencetakan bata akustik

Siapkan cetakan dalam kondisi bersih kemudian tuang adukan kira kra 1/3
cetakan sambil dipadatkan dengan bilah kayu atau sejenisnya , tuang lagi hingga
mencapai kira kira 2/3 cetakan sambil dipadatkan seperti tahap pertama,
lanjutkan hingga penuh dan selalu dipadatkan, khusus yang terakhir harus
diratakan pada bagian permukaanya.
Menuangkan adukan dan pemadatan harus dengan kecepatan tinggi karena
adukan akan mengeras kira kira 30 menit sejak dicampur dengan air
Gambar.9.Mencetak bata ringan akustik
6. Hasil cetakan dibiarkan kira kira 1 jam (untuk pengerasan) kemudian dibuka

Gambar.10. Mengeluarkan bata ringan akustik dari cetakan


7. Setelah dibuka dari cetakan, bata ringan akustik ditempatkan di palet dan
dibiarkan mengering

Gambar.11. Hasil pencetakan bata ringan


Gambar.12. Bata akustik setelah kering, siap dipasang sebagai peredam
No Beratbasa Beratkerin Keteranga
h g n
(kg) (kg)
1 2,3 1,22
2 2.21 1,2
3 2,22 1,23
4 2,2 1,22
5 2,24 1,23
6 2.15 1,17
7 2.13 1,19
8 2.33 1,24
9 2.2 1,2
10 2.17 1,18
11 2,16 1,21
12 2,1 1,17
13 2,24 1,22
14 2,3 1,24
15 2,23 1,21
16 2,23 1,22
17 2,16 1,18
18 2,19 1,19
19 2,18 1,18
20 2,22 2,21
Rata 2.208 1.25
2
Tabel pengujian berat bata akustik
HasilPengujian

Pengujian yang dilakukan dibatasi pada pengujian berat dan kekerasan secara visual, serta hanya

diambil 20 buah sebagai sampel, pengambilan sampel dilakukan pada hari yang sama dari beberapa

kali pencetakan.

1. Berat basah rata rata 2.21 kg


2. Berat kering rata rata 1.25 kg
3. Pengeringan dengan dijemur alami selama 8 jam tiap hari dimulai dari jam 07.00
sampai jam 15.00 (8 jam/hari) butuh waktu 4 hari.
4. Pengeringan di ruangan terbuka beratap atau diangin anginkan butuh waktu 4
minggu (satu bulan)
5. Warna batu bata akustik sangat dipengaruhi warna serbuk kayunya, kurang lebih
berwarna keputih putihan dan kemerah merahan.
6. Kekerasan tidak diuji, karena bata akustik ini hanya digunakan sebagai dinding
penyekat yang berfungsi sebagai peredam suara (bunyi)

Dari hasil pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Limbah gergajian kayu dicampur dengan gypsum dengan perbandingan 1


gypsum: 3 serbuk gergajian kayu bisa dicetak (dibuat) menjadi bata ringan akustik
2. Limbah gergajian kayu bisa dimanfaatkan sebagai bahan finishing bangunan
gedung khususnya untuk dinding penyekat atau peredam suara
3. Dengan diciptakanya bata ringan yang terbuat dari limbah gergajian kayu, secara
otomatis akan mengurangi pencemaran lingkungan yang berupa limbah padat dan
asap akibat pembakaran.

Refensi

1.Agung suprihatin, Dwiprihatno,Michel Gelbert. 1999. Sampah dan Pengelolaanya. Edisi

ke2.PPPGT/VEDC Malang.

2.Kantor Menteri Negara ingkungan Hidup 1997.Buku publikasi awal,Agenda 21 Indonesia Strategi

Nasional Untuk Pembagunan Berkelanjutan. Jakarta, Palangi rafika.

3..Koesnadi Hardjosoemantri, 1997. Hukum Tata Lingkungan. Edisi ke 6 Cetakan ke 13. Jogjakarta,

Gajah Mada University Pess.

4.Leslie L.Doelle, Lea Prasetio, Akustik Lingkungan, Erlangga, Jakarta 1985 hal.15-22

5.Prasasto Satwiko, 2004, Fisika Bangunan 2. Andi Jogjakarta, hal 14-162


6.Solusi Sistem, 2005, Petunjuk Penggunaan, Jayaboard, Majalah

Anda mungkin juga menyukai