Pedoman Pemantauan Tinggi Badan Anak Baru Sekolah - Tbabs
Pedoman Pemantauan Tinggi Badan Anak Baru Sekolah - Tbabs
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Ibtidaiyah (SD/MI). Karena keterbatasan dana baru dapat
dilaksanakan di 5 propinsi daerah bantuan CHN3 (Jawa Barat,
Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Irian Jaya).
Selanjutnya pada tahun 1999/2000 ini akan dilaksanakan di 22
propinsi lainnya.
Tujuan
a. Tujuan Umum
Diperolehnya gambaran kecenderungan pertumbuhan dan
besarnya masalah gangguan pertumbuhan fisik anak usia
baru masuk sekolah tingkat dasar di seluruh Indonesia.
b. Tujuan Khusus
Mengukur tinggi badan pada anak baru masuk sekolah.
Mengolah dan menganalisis data hasil pengukuran untuk
mendapatkan gambaran rata-rata tinggi badan dan
prevalensi gangguan pertumbuhan.
Menyebarluaskan informasi hasil pemantauan TBABS.
Kegunaan
Informasi yang diperoleh dari pelaksanaan pemantauan TBABS
secara periodik bermanfaat untuk mengevaluasi kecenderungan
pertumbuhan fisik anak usia sekolah di Indonesia. Disamping
itu, informasi ini juga sangat berguna untuk para penentu
kebijakan dalam rangka perencanaan dan intervensi upaya
peningkatan status gizi pada umumnya serta sebagai indikator
pembangunan.
2
METODOLOGI
A. Penentuan Sampel
3
B. Anak Yang Diukur
Anak yang diukur hanya siswa kelas I pada tahun ajaran 1999/2000
di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (Negeri dan Swasta) yang
terpilih sebagai sampel.
C. Waktu Pengukuran
Pengukuran dilakukan secara serentak pada bulan Juli-Agustus
1999.
D. Pelaksana Pengukuran
D. Alat Ukur
4
PETUNJUK PENGUKURAN TINGGI BADAN
(UNTUK GURU)
5
dengan benang. Dengan demikian pita meteran akan
terpasang tegak lurus. Setelah pita meteran terpasang tegak
lurus, benang dapat dilepas untuk selanjutnya siap untuk
melakukan pengukuran tinggi badan.
Waktu mengukur tinggi badan anak, ada tiga hal yang harus
diperhatikan yaitu :
a. Posisi Anak
Sewaktu diukur anak dalam posisi dengan syarat-syarat
berikut (Lihat Gambar 2) :
1) Sewaktu diukur, anak tidak boleh memakai alas kaki
(sepatu, sandal, dsb) dan penutup kepala (topi, dll).
6
2) Anak berdiri membelakangi dinding dengan pita
meteran berada di tengah bagian kepala.
2) Posisi anak harus berdiri tegak bebas. Tidak sikap
tegap seperti tentara.
4) Tangan dibiarkan tergantung bebas menempel ke badan.
5) Tumit rapat, tetapi ibu jari kaki tidak rapat.
6) Kepala, tulang belikat, pinggul dan tumit menempel ke
dinding
7) Anak menghadap dengan pandangan lurus ke depan.
7
Gambar 3. Rentangan Pita Meteran dan Mistar Segitiga Siku-siku
Catatlah segera hasil ukur pada formulir yang disediakan untuk itu.
8
Gambar 4b. Cara Membaca Pita Meteran
9
PETUNJUK PENCATATAN DAN PELAPORAN
PEMANTAUAN TBABS
10
No. 12 Tulis Nama Anak secara lengkap pada kotak yang
disediakan
No. 13 Tulis Jenis Kelamin dari anak yang diukur. Tulis angka 1
(satu) jika laki-laki, atau tulis angka 2 (dua) jika
perempuan
No. 14 Tulis Tanggal Lahir dari anak yang diukur
Contoh : Anak dengan tanggal lahir 22 Juni 1992,
maka ditulis : 22-06-92
No. 15 Tulis Umur anak yang diukur dalam tahun. Umur anak
dihitung dalam tahun penuh. Kelebihan bulan tidak
dihitung.
Contoh : Anak dengan tanggal lahir 22 Juni 1992, dan
tanggal pengukuran 22 Juli 1998 (berarti
umurnya 6 tahun lebih 1 bulan),
maka ditulis : 06 tahun
Anak umur 6 tahun 2 bulan ditulis : 06 tahun
Anak umur 6 tahun 11 bulan ditulis : 06 tahun
No. 16 Tulis Tinggi Badan anak yang diukur dalam centimeter
(cm) berdasarkan hasil pengukuran dengan alat yang
disediakan oleh Departemen Kesehatan
Contoh : Anak dengan tinggi badan 97,6 cm
maka ditulis : 097,6 cm
No. 17-18 Tentukan Kategori Status Gizi Anak (TB/U) :
Beri tanda (x) pada kolom 18, jika status gizi anak
termasuk kategori I
Beri tanda (x) pada kolom 19, jika status gizi anak
termasuk kategori II
11
FII/TBABS/99 merupakan formulir pelaporan data di tingkat
kecamatan/puskesmas. Formulir ini diisi oleh petugas puskesmas, yang
merupakan rekapitulasi dari FI/TBABS/99 untuk setiap SD/MI.
Formulir FII/TBABS/99 ini harus dikirim ke Dinkes Dati II bersama-
sama dengan FI/TBABS/99.
12
dilakukan di propinsi, FIII/TBABS/99 ini harus dikirim bersama-
sama dengan FI/TBABS/99, ke seksi UKD Kanwil Depkes
Propinsi.
13
No. 07-08 Jumlah anak menurut status gizi (TB/U) :
Tulis jumlah anak yang termasuk Kategori I pada
kolom 07 (Laki-laki dan Perempuan)
Tulis jumlah anak yang termasuk Kategori II pada
kolom 08 (Laki-laki dan Perempuan)
14
7. Mengirimkan formulir hasil pengukuran (FI/TBABS/99) sebanyak
1 rangkap (lembar warna merah) bersama-sama dengan
FII/TBABS/99 ke Seksi KIA Dinas Kesehatan Dati II
Kabupaten/Kotamadya.
8. Mengirimkan 1 rangkap (lembar warna putih) langsung ke Seksi
UKD Kanwil Depkes Propinsi melalui pos.
15
7. Mengirimkan alat pengukur tinggi badan, formulir TBABS
(F/TBABS/98), buku pedoman dan leaflet (brosur) TBABS ke
seluruh puskesmas
8. Memberikan penjelasan teknis kepada petugas puskesmas
9. Memantau pelaksanaan pengukuran TBABS dan pengiriman
formulir FI/TBABS/99 sebanyak 1 rangkap (merah) dari
puskesmas ke Dinkes Dati II Kabupaten/Kotamadya
10. Menerima, memeriksa, merekapitulasi formulir TBABS yang
dikirimkan Puskesmas, dan mengirimkan umpan balik ke seluruh
puskesmas tentang daftar sekolah sampel yang belum mengirimkan
F/TBABS/99
11. Merekapitulasi FII/TBABS/99 yang diterima dari puskesmas ke
dalam FIII/TBABS/99
12. Melakukan entri data dari seluruh FI/TBABS/99 yang dikirim oleh
Puskesmas.
13. Mengirimkan Disket Data dan FIII/TBABS/99 ke Seksi UKD
Kanwil Depkes Propinsi.
16
3. Mempelajari dan memahami buku pedoman pengukuran
TBABS
4. Menerima daftar sekolah yang terpilih sebagai sampel dari
Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes
5. Menerima alat pengukur tinggi badan, formulir TBABS
(FI/TBABS/99), buku pedoman dan leaflet (brosur) TBABS
sesuai kebutuhan dari Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes
5. Mengirimkan daftar sekolah yang terpilih sebagai sampel ke
seluruh Dinkes Dati II Kabupaten/Kotamadya
6. Mengirimkan alat pengukur tinggi badan, formulir TBABS
(FI/TBABS/999), buku pedoman dan leaflet (brosur) TBABS
ke seluruh Dinkes Dati II Kabupaten/Kotamadya
7. Memberikan penjelasan teknis kepada petugas Dinkes Dati II
Kabupaten/Kotamadya
8. Memantau pelaksanaan pengukuran TBABS dan pengiriman
formulir FI/TBABS/99 warna putih dari Puskesmas ke kanwil
Depkes Propinsi.
9. Merekapitulasi FIII/TBABS/99 yang diterima dari Dinkes Dati
II ke dalam FIV/TBABS/99.
10. Melakukan entri data dari seluruh FI/TBABS/99 yang dikirim
oleh Puskesmas melalui Dinkes Dati II. Entri data dilakukan
jika Dati II tidak melakukannya.
11. Mengirimkan Disket Data (termasuk Disket Data dari Dati II)
dan FIV/TBABS/99 ke alamat berikut :
17
BAGAN ARUS PENGIRIMAN DATA DAN PELAPORAN
PUSAT
PROPINSI
FI/TBABS/99 (Disket Data)
dan FIII/TBABS/99
Umpan Balik
KAB/KODYA
FI/TBABS/99
dan FII/TBABS/99
Umpan Balik
PUSKESMAS/
KECAMATAN
Memantau dan mengambil
Formulir FI/TBABS/99
(Merah dan Putih)
DESA/KELURAHAN
(SD/MI Negeri dan Swasta)
Semua murid kelas I pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (Negeri dan Swasta)
yang terpilih sebagai sampel diukur tinggi badannya dan dikumpulkan datanya
sesuai formulir F/TBABS/99
Keterangan :
Arus Pelaporan
Umpan Balik
18
TABEL TITIK BATAS PENGGOLONGAN STATUS GIZI
BERDASARKAN INDEKS TINGGI BADAN DAN UMUR (TB/U)
UNTUK ANAK LAKI-LAKI DAN ANAK PEREMPUAN
UMUR 60-102 BULAN (5 8,5 TAHUN)
19
90 111.9 111.1 7 tahun, 6 bulan
91 112.3 111.6
92 112.7 112.0
93 113.1 112.4
94 113.5 112.8
95 113.9 113.3
96 114.3 113.7 8 tahun
97 114.6 114.2
98 115.0 114.6
99 115.5 115.0
100 115.8 115.5
101 116.2 115.9
102 116.6 116.4 8 tahun, 6 bulan
Keterangan :
Kategori I (Mengalami gangguan pertumbuhan) : indeks TB/U <90%
Kategori II (Normal) : indeks TB/U >=90%
20