Disusun oleh:
Aulia Choirina Putri 15013096
Medina Winandyani 15013101
Maria Dyah Angraini 15013101
Nurafni Nugroho P 15013114
Dinda Wulandari 15013115
Kota Bandung memiliki banyak jalan utama. Salah satunya adalah ruas jalan yang
kami teliti, yaitu jalan Surapati atau sering juga disebut jalan Suci. Jalan Suci
merupakan jalan perkotaan yang membentang sepanjang mulai dari perempatan
gasibu hingga perempatan Taman Makam Pahlawan, Bandung, Jawa Barat. Survey
arus kendaraan dilakukan di ruas jalan Suci yang mengarah dari barat ke timur,
tepatnya di seberang Pusat Dakwah Islam.
Jalan Surapati adalah jalan arteri antar kota yang terdiri dari 4 lajur dan 2 arah.
Setelah dilakukan survey lapangan selama 5 menit dan mengkonversi hasilnya
menjadi data LHR didapatkan data seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 1 1 LHR Jalan Surapati
Jumlah(per
Kendaraan Beban Jumlah(per5menit) LHR Satuan
1jam)
Kendaraan ringan 1+1 10 120 2880 kend
Bus 3+5 2 24 576 kend
Truk 2as 5+8 3 36 864 kend
Truk 3as 6+7.7 1 12 288 kend
Total 4608 kend
Kendaraan 1 3 5 6 8 14 AngkaEkivalen
Kendaraanringan 0.0015 0.0015
Bus 0.103 0.134 0.2367
Truk2as 0.792 0.903 1.6951
Truk3as 1.642 0.693 2.3355
2. Perhitungan beban gandar standard untuk lajur rencana selama umur rencana
Menentukan w18 per hari (Beban gandar standar kumulatif)
Kendaraan 288 0.0014673
= x = 4.2259676
ringan 0 5
0.2366553 136.31347
Bus = 576 x =
39 51
1.6950936 1464.5609
Truk 2 As = 864 x =
63 25
2.3354854 672.61980
Truk 3 As = 288 x =
2 1
2277.7201
w'18 per hari =
69
Menentukan w18 (beban gandar per tahun gandar standar per tahun)
Menentukan nilai S0
Nilai S0 untuk perkerasan fleksibel ditetapkan sebesar 0.35
Menentukan PSI
Selisih IP0 dan IPt diperkirakan sebesar 2.7
Menentukan SN rencana
Koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan Lapis pondasi atas granular (a2)
Menentukan SN
SN 2 =0.95
Apabila SN3 sama dengan 3,15, maka tebal lapis pondasi bawah yang
diperlukan adalah:
D3 =
( SN 3( SN 1 + SN 2
a 3 m3
)
)
D3= ( 50.08
( 2.95+ 0.95 )
1.2 )
D3 =11.458 inch
Berikut ini adalah rekap tebal perkerasan dalam satuan cm:
D1 18 cm
D2 15 cm
D3 29 cm
IPo 4.5
IPt 2
IP 2.5
ITP 12.864
So 0.35
MR 3600 psi
W18 20218485785
ZR -1.037
Dari grafik di atas, kita dapat memproyeksikan nilai IP pada saat repetisi beban
mencapai 25% repetisi izin, 50% repetisi izin, dan 75% repetisi izin. Sehingga didapat
nilai IP sebagai berikut:
Kesimpulan:
W18 16,690,106,312 IPt
25% 4,172,526,578 3.065
50% 8,345,053,156 2.605
75% 12,517,579,734 2.275
3. Perhitungan beban gandar standard untuk lajur rencana selama umur rencana
Menentukan w18 per hari (Beban gandar standar kumulatif)
Kendaraan 288 0.0014673
= x = 4.2259676
ringan 0 5
0.2366553 136.31347
Bus = 576 x =
39 51
1.6950936 1464.5609
Truk 2 As = 864 x =
63 25
2.3354854 672.61980
Truk 3 As = 288 x =
2 1
2277.7201
w'18 per hari =
69
Menentukan w18 (beban gandar per tahun gandar standar per tahun)
w t=10,183,848
Menentukan Rstage
1/ 2
Rstage =(0.85)
Rstage =0.922
Menentukan nilai S0
Nilai S0 untuk perkerasan fleksibel ditetapkan sebesar 0.35
Menentukan PSI awal
Selisih IP0 dan IPt direncanakan sebesar 1.5
Modulus resilien tanah dasar efektif (Mr)
Mr=CBR 1500
Mr=2.4 1500
Mr=3600 psi
Menentukan SN rencana 5 tahun
SN rencana diperoleh dengan memplot nilai R, S0, W18, dan MR ke
nomogram. Sehingga akan didapat SN rencana sebesar 4.1.
Menentukan SN rencana 15 tahun
SN rencana diperoleh dengan memplot nilai R, S0, W18, dan MR ke
nomogram. Sehingga akan didapat SN rencana sebesar 5.
Koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan Lapis pondasi atas granular (a2)
Dari nomogram di bawah ini diperoleh nilai a2 sebesar 0.14
Menentukan SN 5 Tahun
Menentukan SN 15 tahun
Pada Sn 15 tahun, diketahui nilai Ebs = 30.000 psi, untuk reliability 85% dan
w18 = 665,17 didapat SN1 = 1.55 Sehingga tebal lapis permukaan aspal
beton yang diperlukan adalah:
SN 1 1.55
D1= = =3.69 inch
a 1 0.42
SN 1 =a 1 D1 =0.42 3.69=1.55 inch
Seperti untuk lapis aspal beton, dengan menggunakan modulus lapis pondasi
bawah 11.000 psi sebagai modulus resilien tanah dasar, SN2 = 2.3 dan tebal
material lapis pondasi atas yang diperlukan adalah:
SN 2SN 1
D 2= ( a2 m2 )
D2= ( 2.31.55
0.14 1.2 )
D2=4.46 inch
SN 2 =D 2 a2 m 2
SN 2 =4.46 0.14 1.2
SN 2 =0.75
Apabila SN3 sama dengan 3 yang diperoleh dari nomogram, maka tebal lapis
pondasi bawah yang diperlukan adalah:
D3 =
( SN 3( SN 1 + SN 2
a 3 m3
)
)
D3= ( 30.08
( 1.55+ 0.75 )
1.2 )
D3 =7.29inch
Berikut ini adalah rekap tebal perkerasan untuk umur rencana 15 tahun dalam
satuan cm:
Pada tahun ke-15 akan dilakukan kegiatan penebalan jalan tahap dua. Pada
tahap kedua ini penebalan hanya dilakukan pada lapisan paling atas (D1) saja.
15 tahun
IPo 4,5
IPt 2
IP 2,5
ITP 8,04
So 0,35
MR 3600 psi
W18 271505299,5
ZR -1,037
Pada gambar tersebut digambarkan bahwa penebalan tahap dua dilakukan pada saat
103.687.260 saat IPt1 mencapai 2.5. Proses penebalan tahap dua memiliki IPo2
sebesar 4.5 dan memiliki IPt2 bernilai 2 dengan jumlah pengulangan beban
410.072.728.
DAFTAR PUSTAKA