Anda di halaman 1dari 22

TUGAS I

SI-4142 Rekayasa Struktur dan Bahan Perkerasan


Dosen: Ir. Nasuhi Zein, MT.

Disusun oleh:
Aulia Choirina Putri 15013096
Medina Winandyani 15013101
Maria Dyah Angraini 15013101
Nurafni Nugroho P 15013114
Dinda Wulandari 15013115

Program Studi Teknik Sipil


Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
Institut Teknologi Bandung
2016
SI-4142 Rekayasa Struktur dan Bahan
Perkerasan

Kota Bandung memiliki banyak jalan utama. Salah satunya adalah ruas jalan yang
kami teliti, yaitu jalan Surapati atau sering juga disebut jalan Suci. Jalan Suci
merupakan jalan perkotaan yang membentang sepanjang mulai dari perempatan
gasibu hingga perempatan Taman Makam Pahlawan, Bandung, Jawa Barat. Survey
arus kendaraan dilakukan di ruas jalan Suci yang mengarah dari barat ke timur,
tepatnya di seberang Pusat Dakwah Islam.

Gambar 1 1 Lokasi Survey

Jalan Surapati adalah jalan arteri antar kota yang terdiri dari 4 lajur dan 2 arah.
Setelah dilakukan survey lapangan selama 5 menit dan mengkonversi hasilnya
menjadi data LHR didapatkan data seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 1 1 LHR Jalan Surapati

Jumlah(per
Kendaraan Beban Jumlah(per5menit) LHR Satuan
1jam)
Kendaraan ringan 1+1 10 120 2880 kend
Bus 3+5 2 24 576 kend
Truk 2as 5+8 3 36 864 kend
Truk 3as 6+7.7 1 12 288 kend
Total 4608 kend

2 | Laporan Tugas I Kelompok III


SI-4142 Rekayasa Struktur dan Bahan
Perkerasan

A. PERENCANAAN DESAIN PERKERASAN FLEKSIBEL


Perkerasan dirancang dengan umur rencana 20 tahun. Dari tribun.com, diketahui
tingkat pertumbuhan lalu lintas di Kota Bandung sebesar 10.98% dan besar CBR
diasumsikan sebesar 3%. Perencanaan tebal perkerasan ini mengacu pada SNI 2002 -
Pedoman Tebal Perkerasan Lentur.
1. Penentuan faktor ekivalen (Pasal 5.1.1)
4
beban gandar satu sumbu tunggal dalam kN
Angka ekivalen roda tunggal=( )
53
Didapat:
Tabel 1 2 Angka Ekivalen

Kendaraan 1 3 5 6 8 14 AngkaEkivalen
Kendaraanringan 0.0015 0.0015
Bus 0.103 0.134 0.2367
Truk2as 0.792 0.903 1.6951
Truk3as 1.642 0.693 2.3355
2. Perhitungan beban gandar standard untuk lajur rencana selama umur rencana
Menentukan w18 per hari (Beban gandar standar kumulatif)
Kendaraan 288 0.0014673
= x = 4.2259676
ringan 0 5
0.2366553 136.31347
Bus = 576 x =
39 51
1.6950936 1464.5609
Truk 2 As = 864 x =
63 25
2.3354854 672.61980
Truk 3 As = 288 x =
2 1
2277.7201
w'18 per hari =
69

Menentukan DD (Faktor distribusi arah)


Karena jalan surapati terdiri dari 2 lajur tiap arahnya maka dipilih nilai DD
sebesar 0.8

3 | Laporan Tugas I Kelompok III


SI-4142 Rekayasa Struktur dan Bahan
Perkerasan

Menentukan DL (Faktor distribusi lajur)


Dari tabel di bawah ini ditentukan faktor distribusi sebesar 0.8

Menentukan w18 (beban gandar per tahun gandar standar per tahun)

w 18=0.5 365 w '18 D D D L


w 18=0.5 365 2277.7 0.8 0.8
w 18=266038
Menentukan w18 (beban gandar standar untuk lajur rencana selama umur
rencana)
n
(1+ g) 1
w t=w18
g
(1+ 0.1098)201
w t=266038
0.1098
w t=17041212.67

3. Perhitungan tebal perkerasan


Menentukan nilai R
Dari tabel di bawah ini diambil nilai R sebesar 0.85

Menentukan nilai S0
Nilai S0 untuk perkerasan fleksibel ditetapkan sebesar 0.35
Menentukan PSI
Selisih IP0 dan IPt diperkirakan sebesar 2.7
Menentukan SN rencana

4 | Laporan Tugas I Kelompok III


SI-4142 Rekayasa Struktur dan Bahan
Perkerasan

SN rencana diperoleh dengan memplot nilai R, S0, W18, dan MR ke


nomogram. Sehingga akan didapat SN rencana sebesar 5.55.
Untuk merencanakan tebal perkerasan, data-data lain yang diperlukan adalah
sebagai berikut:
Modulus resilien tanah dasar efektif (Mr)
Mr=CBR 1500
Mr=2.4 1500
Mr=3600 psi

Modulus elastisitas Aspal beton (Eac)


Nilai modulus elastisitas aspal beton diasumsikan sebesar 400000 psi
Modulus elastisitas Lapis pondasi atas granular (Ebs)
Nilai modulus elastisitas lapis pondasi atas granular diasumsikan sebesar
30000 psi
Modulus elastisitas Lapis pondasi bawah granular (Esb)
Nilai modulus elastisitas lapis pondasi bawah granular diasumsikan sebesar
11000 psi
Koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan Aspal beton (a1)
Dari grafik di bawah ini diperoleh nilai a1 sebesar 0.42

Koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan Lapis pondasi atas granular (a2)

5 | Laporan Tugas I Kelompok III


SI-4142 Rekayasa Struktur dan Bahan
Perkerasan

Dari nomogram di bawah ini diperoleh nilai a2 sebesar 0.14

Koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan Lapis pondasi bawah granular


(a3)
Dari nomogram di bawah ini diperoleh nilai a3 sebesar 0.08

6 | Laporan Tugas I Kelompok III


SI-4142 Rekayasa Struktur dan Bahan
Perkerasan

Koefisien drainase (m) untuk memodifikasi koefisien kekuatan relative


material untreated base dan subbase pada perkerasan lentur untuk lapis
pondasi atas granular (m2)
Dari tabel di bawah ini, untuk kualitas drainase yang baik dengan persen
waktu struktur perkerasan dipengaruhi kadar air yang mendekati jenuh
sebanyak lebih dari 25%, diambil nilai m2 1.2

Koefisien drainase (m) untuk memodifikasi koefisien kekuatan relative


material untreated base dan subbase pada perkerasan lentur untuk lapis
pondasi bawah granular (m3)
Dengan menggunakan tabel yang sama seperti point sebelumnya, diperoleh
m3 sebesar 1.2

7 | Laporan Tugas I Kelompok III


SI-4142 Rekayasa Struktur dan Bahan
Perkerasan

Menentukan SN

Menentukan SN yang diperlukan di atas material lapis pondasi dengan


nomogram pada gambar di atas dengan menggunakan modulus resilien
material lapis pondasi atas (dari pada modulus resilien tanah dasar). Nilai Ebs
= 30.000 psi, untuk reliability 85% dan w18 = 17041212.67 didapat SN1 =
2.95. Sehingga tebal lapis permukaan aspal beton yang diperlukan adalah:
SN 1 2.95
D 1= = =7.023 inch
a 1 0.42
SN 1 =a 1 D 1 =0.42 7.023=2.95
Seperti untuk lapis aspal beton, dengan menggunakan modulus lapis pondasi
bawah 11.000 psi sebagai modulus resilien tanah dasar, SN2 = 3.9 dan tebal
material lapis pondasi atas yang diperlukan adalah:

SN 2SN 1
D2=
( a2 m2 )
D2= ( 3.92.95
0.14 1.2 )
D 2=5.654 inch
SN 2 =D2 a2 m2
SN 2 =5.654 0.14 1.2

8 | Laporan Tugas I Kelompok III


SI-4142 Rekayasa Struktur dan Bahan
Perkerasan

SN 2 =0.95
Apabila SN3 sama dengan 3,15, maka tebal lapis pondasi bawah yang
diperlukan adalah:


D3 =
( SN 3( SN 1 + SN 2
a 3 m3
)
)
D3= ( 50.08
( 2.95+ 0.95 )
1.2 )

D3 =11.458 inch
Berikut ini adalah rekap tebal perkerasan dalam satuan cm:
D1 18 cm
D2 15 cm
D3 29 cm

4. Plotting grafik repetisi beban terhadap kondisi indeks perkerasan


Plotting grafik dilakukan dengan memasukkan nilai dari data-data yang sudah
diketahui di atas ke dalam persamaan di bawah ini:

IPo 4.5
IPt 2
IP 2.5
ITP 12.864
So 0.35
MR 3600 psi
W18 20218485785
ZR -1.037

9 | Laporan Tugas I Kelompok III


SI-4142 Rekayasa Struktur dan Bahan
Perkerasan

Indeks Pelayanan vs Jumlah Pengulangan Beban


5
4.5
4
3.5
3
2.5
Indeks Pelayanan (IP) 2
1.5
1
0.5 f(x) = + 1
0
1,000 1,000,000,000
1 1,000,000 1,000,000,000,000

Jumlah Pengulangan Beban Sumbu Standar Ekivalen N (ESA)

Dari grafik di atas, kita dapat memproyeksikan nilai IP pada saat repetisi beban
mencapai 25% repetisi izin, 50% repetisi izin, dan 75% repetisi izin. Sehingga didapat
nilai IP sebagai berikut:
Kesimpulan:
W18 16,690,106,312 IPt
25% 4,172,526,578 3.065
50% 8,345,053,156 2.605
75% 12,517,579,734 2.275

10 | Laporan Tugas I Kelompok III


SI-4142 Rekayasa Struktur dan Bahan
Perkerasan

B. DESAIN PERKERASAN LENTUR DENGAN METODA KONSTRUKSI


BERTAHAP
Konstruksi bertahap digunakan untuk kondisi tertentu seperti adanya keterbatasan
biaya untuk membuat perkerasan dengan tebal yang sesuai, atau sulit untuk
memperkirakan perkembangan lalu lintas. Perkerasan pada tugs ini direncanakan
dalam dua tahap. Tahap pertama untuk 5 tahun, dan tahap berikutnya untuk 15 tahun.
Perkerasan Dari tribun.com, diketahui tingkat pertumbuhan lalu lintas di Kota
Bandung sebesar 10.98% dan besar CBR diasumsikan sebesar 3%. Perencanaan tebal
perkerasan ini mengacu pada SNI 2002 - Pedoman Tebal Perkerasan Lentur.
1. Parameter yang dibutuhkan

2. Penentuan faktor ekivalen (Pasal 5.1.1)


4
beban gandar satu sumbu tunggal dalam kN
Angka ekivalen roda tunggal=( )
53
Didapat:
Kendaraan 1 3 5 6 8 14 AngkaEkivalen
Kendaraan ringan 0.0015 0.0015
Bus 0.103 0.134 0.2367
Truk 2as 0.792 0.903 1.6951
Truk 3as 1.642 0.693 2.3355

3. Perhitungan beban gandar standard untuk lajur rencana selama umur rencana
Menentukan w18 per hari (Beban gandar standar kumulatif)
Kendaraan 288 0.0014673
= x = 4.2259676
ringan 0 5
0.2366553 136.31347
Bus = 576 x =
39 51
1.6950936 1464.5609
Truk 2 As = 864 x =
63 25
2.3354854 672.61980
Truk 3 As = 288 x =
2 1
2277.7201
w'18 per hari =
69

11 | Laporan Tugas I Kelompok III


SI-4142 Rekayasa Struktur dan Bahan
Perkerasan

Menentukan DD (Faktor distribusi arah)


Karena jalan surapati terdiri dari 2 lajur tiap arahnya maka dipilih nilai DD
sebesar 0.8

Menentukan DL (Faktor distribusi lajur)


Dari tabel di bawah ini ditentukan faktor distribusi sebesar 0.8

Menentukan w18 (beban gandar per tahun gandar standar per tahun)

w 18=0.5 365 w '18 D D D L


w 18=0.5 365 2277.7 0.8 0.8
w 18=266038
Menentukan w18 (awal umur rencana)
w t=w18
w t=266038
Menentukan w18 (tahun 5)
n
(1+ g) 1
w t=w18
g
5
w t=266038 (
(1+11.2 ) 1
11.2
+266038)
w t=1929471
Menentukan w18 (tahun 15)
n
(1+ g) 1
w t=w18
g
(1+12 )151
w t=266038 ( 12 )
+266038

12 | Laporan Tugas I Kelompok III


SI-4142 Rekayasa Struktur dan Bahan
Perkerasan

w t=10,183,848

4. Perhitungan tebal perkerasan


Menentukan nilai R
Dari tabel di bawah ini diambil nilai R sebesar 0.85

Menentukan Rstage

1/ 2
Rstage =(0.85)
Rstage =0.922
Menentukan nilai S0
Nilai S0 untuk perkerasan fleksibel ditetapkan sebesar 0.35
Menentukan PSI awal
Selisih IP0 dan IPt direncanakan sebesar 1.5
Modulus resilien tanah dasar efektif (Mr)
Mr=CBR 1500
Mr=2.4 1500
Mr=3600 psi
Menentukan SN rencana 5 tahun
SN rencana diperoleh dengan memplot nilai R, S0, W18, dan MR ke
nomogram. Sehingga akan didapat SN rencana sebesar 4.1.
Menentukan SN rencana 15 tahun
SN rencana diperoleh dengan memplot nilai R, S0, W18, dan MR ke
nomogram. Sehingga akan didapat SN rencana sebesar 5.

13 | Laporan Tugas I Kelompok III


SI-4142 Rekayasa Struktur dan Bahan
Perkerasan

`Untuk merencanakan tebal perkerasan, data-data lain yang diperlukan adalah


sebagai berikut:
Modulus resilien tanah dasar efektif, Mr
Dari perhitungan sebelumnya didapat Mr = 3600 psi
Modulus elastisitas Aspal beton (Eac)
Nilai modulus elastisitas aspal beton diasumsikan sebesar 400000 psi
Modulus elastisitas Lapis pondasi atas granular (Ebs)
Nilai modulus elastisitas lapis pondasi atas granular diasumsikan sebesar
30000 psi
Modulus elastisitas Lapis pondasi bawah granular (Esb)
Nilai modulus elastisitas lapis pondasi bawah granular diasumsikan sebesar
11000 psi
Koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan Aspal beton (a1)
Dari grafik di bawah ini diperoleh nilai a1 sebesar 0.42

Koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan Lapis pondasi atas granular (a2)
Dari nomogram di bawah ini diperoleh nilai a2 sebesar 0.14

14 | Laporan Tugas I Kelompok III


SI-4142 Rekayasa Struktur dan Bahan
Perkerasan

Koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan Lapis pondasi bawah granular


(a3)
Dari nomogram di bawah ini diperoleh nilai a3 sebesar 0.08

15 | Laporan Tugas I Kelompok III


SI-4142 Rekayasa Struktur dan Bahan
Perkerasan

Koefisien drainase (m) untuk memodifikasi koefisien kekuatan relative


material untreated base dan subbase pada perkerasan lentur untuk lapis
pondasi atas granular (m2)
Dari tabel di bawah ini, untuk kualitas drainase yang baik dengan persen
waktu struktur perkerasan dipengaruhi kadar air yang mendekati jenuh
sebanyak lebih dari 25%, diambil nilai m2 1.2

Koefisien drainase (m) untuk memodifikasi koefisien kekuatan relative


material untreated base dan subbase pada perkerasan lentur untuk lapis
pondasi bawah granular (m3)
Dengan menggunakan tabel yang sama seperti point sebelumnya, diperoleh
m3 sebesar 1.2

16 | Laporan Tugas I Kelompok III


SI-4142 Rekayasa Struktur dan Bahan
Perkerasan

Menentukan SN 5 Tahun

Menentukan SN yang diperlukan di atas material lapis pondasi dengan


nomogram pada gambar di atas dengan menggunakan modulus resilien
material lapis pondasi atas (dari pada modulus resilien tanah dasar).
Pada Sn 5 tahun, diketahui nilai Ebs = 30.000 psi, untuk reliability 85% dan
w18 = 1929471 didapat SN1 = 1.4 Sehingga tebal lapis permukaan aspal
beton yang diperlukan adalah:
SN 1 1.4
D1= = =3.333 inch
a 1 0.42
SN 1 =a 1 D 1 =0.42 3.333=4.667 inch
Seperti untuk lapis aspal beton, dengan menggunakan modulus lapis pondasi
bawah 11.000 psi sebagai modulus resilien tanah dasar, SN2 = 2.2 dan tebal
material lapis pondasi atas yang diperlukan adalah:
SN 2SN 1

D2 = (
a2 m2 )
D2= ( 2.24.667
0.14 1.2 )
D 2=4.762inch

SN 2 =D2 a2 m2

17 | Laporan Tugas I Kelompok III


SI-4142 Rekayasa Struktur dan Bahan
Perkerasan

SN 2 =4.762 0.14 1.2


SN 2 =0.8
Apabila SN3 sama dengan 3.15 yang diperoleh dari nomogram, maka tebal
lapis pondasi bawah yang diperlukan adalah:
SN 3( SN 1 + SN 2 )

D3 = ( a 3 m3 )
3.15( 4.667+0.8 )

D3 = ( 0.08 1.2 )
D 3=9,89inch
Berikut ini adalah rekap tebal perkerasan untuk direncanakan memiliki umur
rencana 5 tahun dalam satuan cm:

Menentukan SN 15 tahun

Pada Sn 15 tahun, diketahui nilai Ebs = 30.000 psi, untuk reliability 85% dan
w18 = 665,17 didapat SN1 = 1.55 Sehingga tebal lapis permukaan aspal
beton yang diperlukan adalah:
SN 1 1.55
D1= = =3.69 inch
a 1 0.42
SN 1 =a 1 D1 =0.42 3.69=1.55 inch

18 | Laporan Tugas I Kelompok III


SI-4142 Rekayasa Struktur dan Bahan
Perkerasan

Seperti untuk lapis aspal beton, dengan menggunakan modulus lapis pondasi
bawah 11.000 psi sebagai modulus resilien tanah dasar, SN2 = 2.3 dan tebal
material lapis pondasi atas yang diperlukan adalah:
SN 2SN 1
D 2= ( a2 m2 )
D2= ( 2.31.55
0.14 1.2 )
D2=4.46 inch
SN 2 =D 2 a2 m 2
SN 2 =4.46 0.14 1.2
SN 2 =0.75
Apabila SN3 sama dengan 3 yang diperoleh dari nomogram, maka tebal lapis
pondasi bawah yang diperlukan adalah:


D3 =
( SN 3( SN 1 + SN 2
a 3 m3
)
)
D3= ( 30.08
( 1.55+ 0.75 )
1.2 )

D3 =7.29inch
Berikut ini adalah rekap tebal perkerasan untuk umur rencana 15 tahun dalam
satuan cm:

Pada tahun ke-15 akan dilakukan kegiatan penebalan jalan tahap dua. Pada
tahap kedua ini penebalan hanya dilakukan pada lapisan paling atas (D1) saja.

5. Plotting grafik repetisi beban terhadap kondisi indeks perkerasan


Plotting grafik dilakukan dengan memasukkan nilai dari data-data yang sudah
diketahui di atas ke dalam persamaan di bawah ini:

19 | Laporan Tugas I Kelompok III


SI-4142 Rekayasa Struktur dan Bahan
Perkerasan

Umur rencana 5 tahun


5 tahun
IPo 4
IPt 2,5
IP 1,5
ITP 8,196
So 0,35
MR 3600 psi
W18 4,33E+08
ZR -1,037

Umur rencana 15 tahun

15 tahun
IPo 4,5
IPt 2
IP 2,5
ITP 8,04
So 0,35
MR 3600 psi
W18 271505299,5
ZR -1,037

20 | Laporan Tugas I Kelompok III


SI-4142 Rekayasa Struktur dan Bahan
Perkerasan

Indeks Pelayanan vs Jumlah Pengulangan Beban


5
4.5
4
3.5
3

Indeks Pelayanan (IP) 2.5


2
1.5
1
f(x) = + 1
0.5
0
10,000,000 10,000,000,000

Jumlah Pengulangan Beban Sumbu Standar Ekivalen N (ESA)

Pada gambar tersebut digambarkan bahwa penebalan tahap dua dilakukan pada saat
103.687.260 saat IPt1 mencapai 2.5. Proses penebalan tahap dua memiliki IPo2
sebesar 4.5 dan memiliki IPt2 bernilai 2 dengan jumlah pengulangan beban
410.072.728.

21 | Laporan Tugas I Kelompok III


SI-4142 Rekayasa Struktur dan Bahan
Perkerasan

DAFTAR PUSTAKA

- Pedoman Perencanaan Perkerasan Lentur Pt T-01-2002-B


- Petunjuk Perencanaan Tebal Metode MAK 1987

22 | Laporan Tugas I Kelompok III

Anda mungkin juga menyukai