Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan buku
tentang Panduan Internal Surveilans Epidemiologiini dengan baik meskipun masih
banyak kekurangan di dalamnya.

Kami sangat berharap buku ini dapat berguna dalam rangka menambah
pengetahuan serta menunjang kelancaran kerja dalam melaksanakan program
surveilans. Kami juga menyadari di dalam buku panduan ini masih terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap banyak
kritik, saran dan usulan demi perbaikan buku panduan yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa ada
saran yang membangun.

Semoga buku panduan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya serta dapat bermanfaat bagi kami sendiri dan orang lain yang
membacanya. Kami mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan.
Kami tunggu kritik dan saran yang membangun untuk berbaikan buku panduan ini
di masa yang akan datang.

Blitar, Maret 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

Bagian I Surveilans Epidemiologi


SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

I. PENDAHULUAN
Surveilans penyakit merupakan salah satu alat penting dalam program
pencegahan dan pemberantasan penyakit, efektivitas program
pemberantasan sehingga sangat ditentukan oleh dukungan surveilans
penyakit yang efektif.
Rangkaian kegiatan pengumpulan data secara sistematis, pengolahan
data, analisa dan interpretasi data serta penyebaran informasinya kepada
semua pihak yang membutuhkan agar dapat dimanfaatkan secara optimal
dalam surveilans agar dapat menghasilkan informasi epidemiologi yang
akurat dan tepat waktu.
II. TUJUAN
Buku Panduan ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan surveilans
dalam melaksanakan surveilans epidemiologi dan mengembangkan
sistem suveilans yang terintegrasi dengan sistem surveilans nasional .

III. PENGERTIAN SURVEILANS


Surveilans Epidemiologi adalah suatu proses pengamatan terus menerus
dan sistematik dan berkesinambungan terhadap terjadinya penyebaran
penyakit serta kondisi yang memperbesar risiko penularan dengan
melakukan pengumpulan data, analisis, interpretasi dan penyebaran
interpretasi serta tidak lanjut perbaikan dan perubahan. Informasi
epidemiologi yang dapat dipercaya merupakan inti dari Surveilans
Epidemiologi.

IV. DASAR HUKUM


Sebagai dasar hukum yang dapat digunakan dalam pelaksanaan
surveilans epidemiologi penyakit adalah :
1. Undang-ungang No 4 Tahun 84 tentang Wabah Penyakit Menular
2. Undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom
4. SK Menkes No. 130 tahun 2000 tentang organisasi dan tata kerja
Depkes
5. Keputusan Dirjen PPM-PLP No. 914.1/PD.03.04.PB/1992 tentang
penanggulangan penyakit demam berdarah.
6.
V. KONSEP DASAR SURVEILANS
Konsep dasar Surveilans meliputi :
1. Pengumpulan Data

2. Pengolahan data Analisis

3. Umpan Balik
VI. JENIS PENGAMATAN SURVEILANS
A. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular

B.
VII. MANAJEMEN PROGRAM SURVEILANS
Agar Kegiatan surneilans secara keseluruhan dapat berjalan sesuai
dengan yang diharapkan, maka perlu adanya suatu manajemen kegiatan
yang baik mulai dari perencanaan samapai evaluasi.
1. Input
a. Dokumen perencanaan tahunan
Setiap tahun unit surveilans harus membuat dokumen
usulan/rencana kegiatan sekaligus komponen pembiayaan. Daftar
kegiatan program surveilans yang mungkin dapat dilakukan dan
dikembangkan sesuai kondisi.
b. Dukungan Sarana
Segala peralatan yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan
surveilans (missal Buku pedoman,Surveilans Kids ATK, Overhead
Proyektor, Infokus dll)
c. Dukungan Dana
Sumber Dana :
- Dana Program (APBD, APBN)
- Bantuan : Swasta

d. Sumber Daya Manusia


Tenaga kesehatan yang terlatih
2. Proses
Kegiatan di puskesmas
a. Pengumpulan, validasi data (agar data menjadi sahih dan akurat)
b. Pengiriman laporan
c. Pemantauan resiko terjadinya KLB dengan Ewars (Mingguan)
d. Konmfirmasi dugaan adanya KLB (SKD-KLB)
e. Pertemuan analisis data surveilans
f. Kerjasama dengan surveilans di pelayanan kesehatan swasta

3. Monitoring dan Evaluasi


Untuk mengetahui keberhasilan maupun kendala dalam manajemen
kegiatan surveilans sebaiknya selau dilakukan monitoring terutama
terhadap proses dan keluaran kegiatan surveilans secara keseluruhan.
Dengan monitoring kelemahan sakan segera diketahui dan segera
dilakukan perbaikan, sedangkan melalui evaluasi dapat ditentukan
strategi penyusunan perencanaan unit surveilans tahyn berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai