Anda di halaman 1dari 94

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

SATUAN NON VERTIKAL TERTENTU PERENCANAAN


DAN PENGAWASAN JALAN DAN JEMBATAN ( P2JJ )
PROPINSI SUMATERA BARAT

PEKERJAAN :
JEMBATAN SEI. AIR GADANG
KABUPATEN PASAMAN BARAT

P.T. VISITECH GEMILANG


Engineering & Management Consultants
Jln. T.Tambusai Komp.Paninsula Blok B No.4 Pekanbaru-28282
Telp. 0761-571309, Fax. 571703 E-mail : visi_gemilang@yahoo.com

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


SATUAN NON VERTIKAL TERTENTU PERENCANAAN
DAN PENGAWASAN JALAN DAN JEMBATAN ( P2JJ )
PROPINSI SUMATERA BARAT

PEKERJAAN :
JEMBATAN SEI. AIR GADANG
KABUPATEN PASAMAN BARAT

P.T. VISITECH GEMILANG


Engineering & Management Consultants
Jln. T.Tambusai Komp.Paninsula Blok B No.4 Pekanbaru-28282
Telp. 0761-571309, Fax. 571703 E-mail : visi_gemilang@yahoo.com

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

KATA PENGANTAR

Pembangunan jembatan Sungai Air Gadang Kabupaten Pasaman


Barat merupakan peningkatan kualitas dibidang pelayanan transportasi di
wilayah bagian utara propinsi Sumatera Barat, disamping itu pembangunan
ini juga menunjang dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian
masyarakat di kedua kabupaten tersebut dan pembangunan jembatan ini
juga dapat memberikan dampak positif maupun dampak negatif.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor


11 Tahun 2006, tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL), menetapkan bahwa
kegiatan pembangunan ketiga lokasi jembatan tersebut di atas termasuk
kegiatan yang tidak tergolong sebagai kegiatan wajib AMDAL, tetapi
diwajibkan untuk membuat studi kelayakan lingkungan yaitu Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
(UKL-UPL).
.
Semoga dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) pembangunan jembatan Sungai Air
Gadang Kabupaten Pasaman Barat dapat bermanfaat dan berguna dalam
perencanaan pembangunan dan pengelolaan serta pemantauan lingkungan
hidup..

Padang, Juli 2010


Hormat kami,

Penyusun

p.t. visitech gemilang


i

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

DAFTAR ISI

halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
I PENDAHULUAN I. 1
1.1. Latar Belakang I. 1
1.2. Tujuan dan Kegunaan Kegiatan I. 3
1.3. Tujuan dan Kegunaan UKL-UPL I. 3
1.4. Peraturan I. 4
II. RUANG LINGKUP RENCANA KEGIATAN II. 1
2.1. Gambaran Umum Wilayah Studi II. 1
2.2. Lingkup Rencana Kegiatan II. 2
2.3. Lingkup Studi II. 6
2.4. Wilayah Studi II. 9
III. RONA LINGKUNGAN HIDUP III. 1
3.1. Fisika-Kimia III. 1
3.2. Biologi III. 14
3.3 Sosial Ekonomi Budaya III. 15
IV. DAMPAK LINGKUNGAN YANG TERJADI IV. 1
4.1. Tahap Prakonstruksi IV. 1
4.2. Tahap Konstruksi IV. 2
4.3. Tahap Operasi IV. 6
V. PROGRAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP V. 1
5.1. Tahap Prakonstruksi V. 1
5.2. Tahap Konstruksi V. 3
5.3. Tahap Operasi V. 14
VI. PROGRAM PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP VI. 1
6.1. Tahap Prakonstruksi VI. 1
6.2. Tahap Konstruksi VI. 3
6.3. Tahap Operasi VI. 16
DAFTAR PUSTAKA iii
LAMPIRAN

p.t. visitech gemilang


ii

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

DAFTAR TABEL
halaman
2.1. Jenis alat berat dan kendaraan yang diperlukan untuk II-3
pembangunan jembatan dan mobilisasinya.
2.2. Kebutuhan tenaga kerja pembangunan jembatan selama konstruksi II-4
2.3. Kebutuhan Pondasi Tiang Pancang Jembatan Air Gadang II-5
2.4. Parameter, Metode Pengukuran/Analisis dan Peralatan Yang II-7
Digunakan Untuk Kualitas Tanah
2.5. Metode dan Peralatan Analisis Kualitas Udara Ambien II-8
2.6 Parameter dan Metode Analisis Kualitas Air Permukaan (Air II-8
Sungai)
2.7. Parameter dan Metode Analisis Kualitas Air Tanah Dangkal (Air II-9
Sumur)
3.1 Kondisi Iklim Di Lokasi Kegiatan dan Sekitarnya III-1
3.2. Data Curah Hujan, Suhu Udara, Kelembaban Udara dan Kecepatan III-1
Angin di Daerah Sukamenanti dan Sekitarnya (2000-2005)
3.3. Kualitas Air sungai Air Gadang Pada Rencana Peningkatan III-5
Pembangunan Jembatan Air Gadang Kabupaten Pasaman Barat
3.4. Hasil analisis kualitas air Sungai Air Gadang pada rencana III-6
pembangunan jembatan Air Gadang, Kabupaten Pasaman Barat
3.5. Kualitas Udara Ambien di Rencana Lokasi Pembangunan Air III-7
Gadang, Kabupaten Pasaman Barat
3.6. Hasil pengukuran tingkat kebisingan pada rencana pembangunan
Jembatan Air Gadang, Kabupaten Pasaman Barat III-8
3.7. Hasil pengukuran getaran pada rencana pembangunan Jembatan Air Gadang
Kabupaten Pasaman Barat III-9
3.8. Hasil analisis sifat fisik tanah di lokasi kegiatan III-10
3.9. Hasil Prediksi Laju Erosi tanah di Lokasi kegiatan III-11
3.10. Tingkat Bahaya Erosi di Lokasi kegiatan III-11
3.11. Hasil Perhitungan Laju Erosi, TBE dan Kelas/Skala Erosi di Lokasi III-11
kegiatan
3.12. Jenis Flora disekitar Lokasi Kegiatan III-12
3.13. Jumlah Penduduk Kecamatan Pasaman Menurut Kelompok Umur III-14
3.14. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan III-15
3.15. Jumlah Kunjungan Pasien yang berkunjung ke Puskesmas di Kecamatan III-17
Pasaman menurut penyakit Utama
4.1 Matrik Identifikasi Dampak Kegiatan Pembangunan Jembatan Peningkatan IV-8
Pembangunan Jembatan Air gadang Terhadap Komponen Lingkungan
4.2. Matrik Komponen dampak lingkungan Kegiatan Peningkatan Pembangunan IV-9
Jembatan Air Gadang
5.1. Matrik Program Pengelolaan Lingkungan Hidup Kegiatan Peningkatan V-19
Pembangunan Jembatan Air Gadang Kabupaten Pasaman Barat
6.1. Parameter, alat dan metoda analisa kandungan gas VI-4
6.2. Parameter, alat dan metoda analisa kualitas air sungai untuk VI-8
pelaksanaa pemantauan
6.3. Matrik Program Pemantauan Lingkungan Hidup Kegiatan Peningkatan VI-21
Pembangunan Jembatan Air Gadang Kabupaten Pasaman Barat.

p.t. visitech gemilang


iii

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

DAFTAR PUSTAKA

1. Srikandi Fardiaz, 1992, Polusi Air dan Udara, cetakan ke 9, Penerbit


Kanisius, Yokyakarta,

2. Setiaty Pandia, Amir Husin, Zuhrina Masyitah, 1995, Kimia


Lingkungan, Dirjen DIKTI Depdikbud, Jakarta.

3. Philip Kristanto, 2002, Ekologi Industri, Penerbit Andi Offset,


Yokyakarta

4. Samin, 2006, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL),


Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang, Malang

5. F Gunawarman Suratmo, 2004, Analisis Mengenai Dampak


Lingkungan, Penerbit Gadjah Mada University Prsess, Yogyakarta.

p.t. visitech gemilang


iv

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kebijakan Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera Barat yang tertuang dalam


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2006 2010 pada
Agenda Peningkatan Sarana dan Prasarana Transportasi yaitu mengembangkan,
meningkatkan dan memelihara sarana dan prasarana jalan raya. Pengembangan,
peningkatan dan pemeliharaan prasarana jalan dilakukan dalam rangka meningkatkan
aksesibilitas antar wilayah yang diperlukan untuk mengembangkan perekonomian daerah
dan pelayanan masyarakat. Implementasi dari pelaksanaan RPJMD tersebut terjabarkan
dalam Program Pembangunan Jalan dan Jembatan dengan salah satu kegiatan yang
dilaksanakan pada Tahun 2010 oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian
Umum Direktorat Jenderal Bina Marga adalah pembangunan jembatan sebagai sarana
penunjang transportasi dan pertumbuhan ekonomi di wilayah selatan dan utara dari Provinsi
Sumtera Barat. wilayah Utara Kabupaten Pasaman Barat yang berbatasan dengan Provinsi
Sumatera Utara.

Kabupaten Pasaman Barat yang terletak pada kondisi geografis terletak pada
0 59 2 28 lintang selatan dan 1090 19 1010 18, dengan rata-rata kepadatan penduduk
0 0

pada tahun 2008 berkisar 84 orang km2 dengan sektor unggulan dari pertumbuhan ekonomi
berasal dari sektor perkebunan, perindustrian, perdagangan, pertanian, pertambangan,
perikanan kelautan dan lain-lain. Melihat perkembangan pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi yang terus meningkat di Kabupaten Pasaman Barat serta untuk mengantisipasi
perkembangan kemajuan kota, pemerintah Kabupaten Pasaman Barat terus meningkatkan
potensi sumber daya alamnya yang belum dimanfaatkan secara optimal.

Salah satu kendala dari pemerintah Kabupaten Pasaman Barat dalam


mengembangkan kota dan mobilisasi kendaraan yang bergerak dibidang perekonomian
terus meningkat tiap tahunnya yang kurang didukung dengan kualitas jalan dan jembatan
yang belum memadai. Selama ini mobilisasi barang dan jasa masyarakat Kabupaten
Pasaman Barat tersebut untuk menuju pusat Kota baik untuk keperluan perdagangan,
pendidikan dan sebagainya hanya menggunakan jembatan yang tidak dapat dilalui secara
sekaligus dua kendaraan atau hanya satu kendaraan yang bisa melintas jembatan tersebut.
Menyadari hal tersebut maka mulai sejak tahun anggaran 2009 Pemerintah Republik
Indonesia melalui Satuan Non Vertikal Tertentu Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan
Jembatan (P2JJ) Provinsi Sumatera Barat telah merencanakan pembangunan jembatan Sei.
Air Gadang Kabupaten Pasaman Barat.
p.t. visitech gemilang I-1

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

Pembangunan jembatan selain memberikan dampak positif terhadap


perkembangan wilayah di Kabupaten tersebut dan meningkatkan pertumbuhan
perekonomian masyarakat, pelaksanaan kegiatan pembangunan jembatan ini juga
berpeluang menimbulkan dampak negatif pada lingkungan. Untuk mengantisipasi dan
mengendalikan dampak negatif serta meningkatkan dampak positif, maka sejak dari proses
perencanaan pembangunan Jembatan ini perlu dilengkapi dengan Studi Kelayakan
Lingkungan. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dinyatakan bahwa setiap rencana kegiatan yang
diperkirakan menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan wajib dilengkapi
dengan analisis mengenai dampak lingkungan, yang pelaksanaannya diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL).

Dalam penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1999 tersebut


dikemukakan bahwa untuk kegiatan yang tidak menimbulkan dampak besar dan penting dan
atau dampak yang ditimbulkan secara teknologi dapat dikelola, maka tidak diwajibkan
menyusun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), tetapi harus dilengkapi dengan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
(UKL/UPL). Begitu juga sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
11 Tahun 2006 tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi AMDAL,
maka kegiatan Pembangunan Jembatan ini bukan dikategorikan jenis kegiatan yang wajib
menyusun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Oleh sebab itu studi kelayakan
lingkungan rencana kegiatan Pembangunan Jembatan hanya dikategorikan wajib menyusun
studi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
(UKL/UPL) sebagai acuan bagi pelaksana dalam melakukan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan.

1.2. TUJUAN DAN KEGUNAAN KEGIATAN

1.2.1. Tujuan

Tujuan pembangunan jembatan ini adalah dalam rangka pengembangan dan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Pasaman Barat.

1.2.2. Kegunaan

Kegunaan Pembangunan Jembatan adalah :

1. Meningkatkan aksesibilitas transportasi masyarakat di Kabupaten Pasaman Barat;

2. Mempermudah mobilitas barang dan jasa.

p.t. visitech gemilang I-2

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

1.3. TUJUAN DAN KEGUNAAN UKL & UPL


1.3.1. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan dokumen UKL dan UPL ini adalah untuk memberikan

arahan pengelolaan dan pemantauan terhadap dampak lingkungan yang mungkin

timbul akibat Pembangunan Jembatan.

1.3.2. Kegunaan

1. Bagi Pemrakarsa :

a. Sebagai acuan dan pedoman serta dasar dalam melaksanakan pengelolaan

dan pemantauan lingkungan pada setiap tahap pelaksanaan pembangunan

jembatan.

b. Memprediksi dan mengendalikan serta meminimalisasi dampak negatif yang

akan ditimbulkan akibat pembangunan jembatan.

2. Bagi Pemerintah :

a. Sebagai acuan penilairn atas kelayakan lingkungan dari suatu kegiatan

pembangunan jembatan.

b. Merupakan pedoman bagi Instansi terkait dalam melakukan evaluasi

pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang telah dilakukan oleh

pemrakarsa.

3. Bagi Masyarakat :

Merupakan informasi bagi masyarakat untuk dapat memanfaatkan dampak positif

dan menghindari dampak negati rencana sejak dari tahap prakontruksi, kontruksi

dan pasca kontruksi.

1.4. PERATURAN

Dasar hukum yang melandasi pelaksanaan penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan


Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup rencana kegiatan pembangunan jembatan
ini antara lain sebagai berikut :

1.4.1. Undang-Undang

1. Undang-undang No. 5 Tahun 1990, tentang Sumberdaya Alam Hayati dan


Ekosistemnya. Peraturan ini digunakan karena kegiatan pembangunan jembatan
p.t. visitech gemilang I-3

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

harus memperhatikan kawasan sempadan sungai serta dampaknya terhadap


ekosistem perairan di sekitar kegiatan yang direncanakan.

2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003, tentang Tenaga Kerja.


Peraturan ini digunakan sebagai pedoman bagi rencana kegiatan dalam proses
perekrutan dan pelepasan tenaga kerja.

3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 2004, tentang Sumber Daya Air.
Peraturan ini digunakan sebagai pedoman bagi rencana kegiatan dalam melakukan
pengelolaan sumber daya air di wilayah studi.

4. Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan


Daerah. Peraturan ini digunakan sebagai pedoman bagi pemerintah daerah dalam
mengembangkan potensi sumber daya pembangunan yang dimiliki untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

5. Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004, tentang Jalan. Peraturan ini
digunakan sebagai pedoman untuk mengetahui klasifikasi jalan .

6. Undang-Undang No.26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang. Peraturan ini


digunakan sebagai pedoman apakah rencana kegiatan tidak menyalahi rencana tata
ruang di wilayah studi.

7. Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009, tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup. Peraturan ini digunakan sebagai acuan dalam
menentukan kebijakan di bidang lingkungan hidup dan rencana kegiatan
pembangunan jembatan ini berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan
hidup.

1.4.2. Peraturan Pemerintah

1. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai. Peraturan ini


digunakan sebagai pedoman dalam pemanfaatan sumberdaya air sungai.

2. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999, tentang Pengendalian Pencemaran


Udara. Peraturan ini digunakan sebagai tolok ukur untuk baku mutu udara
ambien yang dibolehkan.

3. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air. Peraturan ini digunakan sebagai tolok ukur
kualitas air permukaan yang diperbolehkan.

p.t. visitech gemilang I-4

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

4. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007, tentang Pembagian Urusan


Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota. Peraturan ini digunakan sebagai pedoman dalam menentukan
kewenangan urusan pemerintahan untuk rencana kegiatan pembangunan
jembatan ini.

1.4.3. Keputusan Presiden

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan


Kawasan Lindung. Ketentuan ini merupakan pedoman dalam mengelola sempadan
sungai sebagai kawasan lindung.

1.4.4. Peraturan Menteri

1. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 tahun 2006 tentang


Jenis-jenis kegiatan dan/atau usaha yang wajib dilengkapi dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan. Peraturan ini digunakan sebagai pedoman dalam
menentukan bentuk dokumen kelayakan lingkungan yang diperlukan

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 15 Tahun 1973, tentang Tata Cara
Pembebasan Tanah. Peraturan ini digunakan sebagai pedoman dalam
pembebasan tanah yang akan terkena rencana kegiatan pembangunan jembatan
ini .

3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 63/PRT/1993, tentang Garis Sempadan


Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan Bekas Sungai.
Peraturan ini digunakan sebagai pedoman apakah rencana kegiatan mengenai
sempadan sungai, daerah manfaat sungai.
1.4.5. Keputusan Menteri
1. Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 296/KPTS/1996, tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL) Proyek Bidang Pekerjaan Umum. Peraturan ini
digunakan sebagai perbandingan dalam penyusunan Upaya Pengelolaan
Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan rencana kegiatan pembangunan
jembatan ini.

2. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002 tentang


pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup. Keputusan ini sebagai pedoman penyusunan
dan mekanisme pembahasan dokumen rencana kegiatan pembangunan
jembatan ini.

p.t. visitech gemilang I-5

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

BAB II
RUANG LINGKUP RENCANA KEGIATAN

2.1. GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI


Secara administratif kegiatan pembangunan jembatan Air Gadang terletak
di Kabupaten Pasaman Barat, Propinsi Sumatera Barat. Pembangunan jembatan
yang bersifat permanen ini sangat strategis dalam rangka pengembangan Kota ke
arah utara Propinsi Sumatera Barat. Selain itu juga pembangunan jembatan ini yang
merupakan duplikasi dari jembatan lama akan sangat membantu untuk kelancaran
mobilisasi kendaraan dengan lancar dan semakin baik.

Pembangunan jembatan ini menggunakan sistem Jembatan Beton


Konvensional (Balok T) beton bertulang dan jembatan ini merupakan duplikasi dari
jembatan lama dengan bentang 4 @ 25,00 (100,00 meter) dan lebar jalur lalu-lintas
7,00 meter dan trotoar 2 @ 1,00 meter, sedangkan pondasi direncanakan pondasi
dalam berupa tiang pancang beton pratekan 50 cm. Jembatan ini merupakan
jembatan bentang banyak (multy span) dengan 3 (tiga) buah pilar untuk
menghubungkan 4 (empat) bentang jembatan.

Pada lokasi jembatan ini terdapat disekitarnya pemukiman penduduk.


Kegiatan pembangunan jembatan ini sudah barang tentu akan memberikan dampak
terhadap kondisi pada lokasi jembatan ini, karena bersentuhan langsung dengan
kegiatan. Oleh sebab itu perlu dilakukan upaya pengelolaan lingkungan hidup dalam
rangka mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan pembangunan
jembatan ini.

2.2. LINGKUP RENCANA KEGIATAN

2.2.1. Tahap Prakonstruksi

Pekerjaan tahap prakonstruksi adalah kegiatan yang terdiri dari; stake out,
pembebasan lahan, pemagaran tapak kegiatan, dan mobilisisasi alat berat. Urairn
kegiatan pada tahap prakonstruksi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Stake out

Kegiatan stake out merupakan pekerjaan pengukuran dan penggambaran

p.t. visitech gemilang


II-1

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

yang berkaitan dengan tapak kegiatan pembangunan jembatan. Hasil


pengukuran dan penggambaran tersebut selanjutnya dilakukan interprestasi
lapangan untuk mencocokan desain dengan kondisi lapangan. Sehubungan
dengan kegiatan stake out juga diikuti dengan kegiatan survey lokasi kegiatan
pembangunan jembatan. Survey investigasi rencana kegiatan pembangunan
jembatan dilakukan oleh Satuan Non Vertikal Tertentu Perencanaan dan
Pengawasan Jalan dan Jembatan (P2JJ) Propinsi Sumatera Barat. Maksud
survey investigasi sebagai pedoman teknis arah dan penentuan fungsi ruang.
Kegiatan Survey Investigasi ini meliputi pengukuran untuk menentukan posisi
konstruksi sesuai rencana. Selain itu juga dilakukan pendataan kepemilikan
lahan serta bangunan masyarakat yang termasuk di dalam areal rencana
pembangunan jembatan.

2. Pembebasan lahan

Pembebasan lahan hanya dilakukan pada lahan yang terdapat di pangkal


jembatan. Untuk keperluan tapak kegiatan yaitu pangkal jembatan hanya
dilakukan pembebasan terhadap rumah masyarakat, karena tanah yang
berada pada sempadan sungai bukan milik masyarakat. Jumlah rumah yang
diperkirakan akan terkena akibat pembangunan jembatan Aie Gadang
sebanyak 3 unit yang terdiri dari 1 unit bagian utara jembatan dan bagian
selatan jembatan sebanyak 2 unit rumah. Pemberian ganti rugi terhadap
rumah yang terkena pembangunan jembatan berpedoman pada nilai jual objek
pajak (NJOP).

3. Pembangunan base camp dan pemagaran tapak kegiatan

Base camp diperlukan untuk operasional tenaga kerja dan juga berfungsi
sebagai gudang peralatan selama konstruksi. Pembangunan base camp
berada dekat tapak kegiatan yaitu di pangkal jembatan. Untuk pengamanan
dan tidak terganggunya aktifitas masyarakat dilakukan pemagaran kedua
lokasi pangkal jembatan tersebut. Pemagaran dilakukan bersifat sementara
dengan menggunakan seng sebagai dinding pagar.

4. Mobilisasi Alat Berat

Untuk pembangunan jembatan diperlukan mobilisasi alat-alat berat, sebelum


pelaksanaan kontruksi jembatan dilakukan. Jenis alat berat dan kendaraan

p.t. visitech gemilang


II-2

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

yang diperlukan dalam pembangunan jembatan tertera pada Tabel 2.1 berikut
ini.
Tabel 2.1. Jenis alat berat dan kendaraan yang diperlukan untuk
pembangunan jembatan dan mobilisasinya.

No. Jenis alat berat dan kendaraan Satuan Jumlah Mobilisasi


1. Crane unit 1 darat
2. Excavator unit 1 Darat
3. Loader unit 1 Darat
4. Pile Hammer unit 1 Darat
5. Concrete Mixer unit 2 Darat
6. Motor Grader unit 1 Darat
7. Generator set unit 1 Darat
8. Concrete Vibrator unit 4 Darat
9. Truck Trailer unit 1 Darat
10. Dump truck unit 3 Darat
11. Pick Up unit 2 Darat
12. Compactor unit 1 Darat
Sumber: PT Visitech Gemilang, 2010

2.2.2. Tahap Konstruksi

1. Mobilisasi Material

Untuk pembangunan jembatan diperlukan material seperti semen, pasir,


sirtukil, besi beton, kayu, perpipaan dan tiang pancang beton pratekan.
Kebutuhan berbagai jenis material berupa batu, pasir dan krikil akan dipenuhi
dari quarry yang dikelola pihak lain atau langsung dilakukan oleh kontraktor
pelaksana pekerjaan yang didatangkan oleh perusahaan suplaier. Mobilisasi
material tersebut umumnya dilakukan lewat darat. Semua material tersebut
ditempatkan pada lokasi base camp yang telah dipagar.

2. Rekruitmen Tenaga Kerja

Dalam pelaksanaan pembangunan jembatan selama konstruksi diperlukan


tenaga kerja. Kebutuhan tenaga kerja disesuaikan dengan volume kerja, lama
pekerjaan dan spesifikasi tenaga kerja. Kebutuhan tenaga untuk
pembangunan jembatan tertera pada Tabel 2.2 berikut ini.

Tabel 2.2. Kebutuhan tenaga kerja pembangunan jembatan selama konstruksi.


Jumlah Status
No. Tenaga Kerja Kualifikasi Asal
(orang) Karyawan
1. Project Manager S1 1 Tetap
2. Sekretaris D3 1 Tetap
3. Ahli Teknik Jembatan S1 1 Tetap
4. Pengawas D3 1 Tetap
5. Pekerja SD, SLTP, SLTA 20 Tidak tetap
6. Tukang SLTP, SLTA 5 Tidak tetap

p.t. visitech gemilang


II-3

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

7. Mandor SLTA 1 Tidak tetap


8. Operator SLTA 5 Tidak tetap
9. Pembantu Operator SLTA 5 Tidak tetap
10. Sopir SLTA 6 Tidak tetap
11. Pembantu Sopir SLTA 6 Tidak tetap
12. Mekanik SLTA 2 Tidak tetap
13. Pembantu Mekanik SLTA 2 Tidak tetap
14. Kepala Tukang SLTA 2 Tidak tetap
Total 58
Sumber: PT Visitech Gemilang, 2010

Tenaga kerja lebih diutamakan masyarakat setempat namun jika tenaga kerja
yang mempunyai keahlian khusus tidak di dapat maka akan diusahakan dari
luar daerah.

3. Pembangunan Pondasi (foundation)

Pembangunan pondasi yang terdiri dari pondasi dalam yaitu berupa tiang
pancang beton pratekan dengan diameter 50 cm. Dipancang pada lokasi
abutment dan pilar. Jumlah kebutuhan dan panjang tiang pancang sesuai
perencanaan dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut:

Tabel 2.3 Kebutuhan Pondasi Tiang Pancang Jembatan Air Gadang


Tiang Pancang
No. Lokasi Diameter Jumlah Panjang
(cm.) (batang) (meter)
1. Abutmen 1 50 15 32,00
2. Abutmen 2 50 15 32,00
3. Pilar I, II & III 50 18 x 3 35,00
Sumber: PT Visitech Gemilang, 2010

4. Pembangunan Bangunan Bawah (sub structure)

Bangunan bawah jembatan berfungsi sebagai penyangga bangunan atas


(super structure) yang terdiri dari kepala jembatan (abutment) dan pilar (pier)
sebagai penyambung bentang jembatan pada bentangan jembatan jamak
(multy span). Bangunan bawah dibangun di atas pondasi (tiang pancang) yang
berfungsi untuk meletakkan balok-balok jembatan dan terdapat 2 (dua) buah
abutment 3 (tiga) buah pilar. Konstruksi bangunan bawah dibangun dengan
konstruksi beton bertulang meliputi pekerjaan penggalian, perakitan besi beton
dan pengecoran.

p.t. visitech gemilang


II-4

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

5. Konstruksi Bangunan Atas (super structure).

Bangunan atas jembatan terdiri dari konstruksi balok beton bertulang


berbentuk T (T beam) yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga lebar
jembatan terpenuhi sesuai rencana. Balok-balok beton ini dicor ditempat
dengan memakai perancah kayu untuk memikul sementara balok-balok
jembatan sampai dengan beton cukup umur (mengeras).

6. Pembangunan Jalan Pendekat (approach road)

Jalan pendekat (oprit) pembangunannya dilakukan pada kedua ujung


jembatan. Tujuan pembangunan oprit ini adalah untuk menghubungkan jalan
dengan jembatan dan dibangun sedemikian rupa sehingga pengguna
jembatan merasakan kenyamanan pada saat memasuki jembatan.

7. Pasangan Batu (stone masonry)

Pasangan batu dipasang terutama pada jembatan Sei. Air Gadang pada sisi
Abutment II (arah Batas Sumut). Pasangan batu dipasang untuk melindungi
abutment (kepala jembatan) dari gerusan air.

8. Pekerjaan Finishing

Pekerjaan tahap akhir dari konstruksi ini yaitu pengecetan, pemasangan


rambu-rambu, patok pengarah (guide post) dan marka jalan, serta kemudian
juga dlakukan pembersihan lokasi dari sisa-sisa atau ceceran material yang
akan menggangu lalu lintas nantinya.

9. Demobilisasi Alat Berat

Setelah konstruksi pembangunan jembatan selesai maka dilakukan


pengembalian (demobilisasi) alat-alat berat dan kendaraan setelah pekerjaan
selesai dan pelunasan kontrak kerja maka secara otomatis peralatan kerja
akan diangkut kembali oleh kontraktor. Pelaksanaan demobilisasi dilakukan
melaui darat menggunakan truck trailer.

2.2.3. Tahap Operasi

1. Pemutusan hubungan kerja

Tenaga kerja tidak tetap setelah selesai konstruksi pembangunan jembatan


dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Pemutusan kerja tersebut sesuai
dengan perjanjian tidak diberikan pesangon.

p.t. visitech gemilang


II-5

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

2. Operasional jembatan

Jembatan yang telah selesai dapat di operasikan sesuai dengan perjanjian


kerja sama dengan kontraktor. Kemudian diikuti dengan kegiatan
pemeliharaan jembatan yang meliputi pemeliharan fisik dan perbaikan bagi
bagian yang rusak.

2.3. LINGKUP STUDI


Ruang lingkup studi kegiatan UKL-UPL pembangunan Jembatan meliputi:
2.3.1. Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder yang akan dikumpulkan adalah meliputi data iklim, curah hujan,
kelembaban dan kependudukan pada instansi terkait seperti Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika, Perhubungan dan Pekerjaan Umum serta Badan
Statistik.

2.3.2. Pengumpulan Data Primer


Pengumpulan data primer yaitu dilakukan langsung dilapangan dan selain itu juga
dilakukan pengumpulan dilapangan dan dilanjutkan analisa di laboratorium. Data
primer yang akan dikumpulkan adalah sebagai berikut
a. Sifat Fisik Tanah
Pengumpulan data sifat fisik tanah dilakukan dengan cara sampling
dilapangan, kemudian analisanya dilakukan di laboratorium. Data yang
diperoleh selanjutnya digunakan untuk menganalisis rona lingkungan tanah
disekitar kegiatan.
Tabel 2.4 Parameter, Metode Pengukuran/Analisis dan Peralatan Yang
Digunakan Untuk Kualitas Tanah
Metode
No Parameter Satuan Peralatan
Pengukuran/Analisis
1 Berat Volume g/cm3 Gravimetri Ring Sampel
2 Porositas % Matematis --
3 Permeabilitas cm/jam Hukum Darcy Permeameter
4 Tekstur
a. Pasir % Pipet & Hukum -
b. Debu % Stokes
c. Liat % --
5 C-Organik % Walkley dan Black -

b. Kualitas Udara Ambien

Pengumpulan data primer untuk kualitas udara ambien dilakukan sampling


dilapangan dengan menggunakan penyerap untuk gas dan filter untuk debu.

p.t. visitech gemilang


II-6

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

Kemudian hasilnya dilanjutkan untuk dianalisa di laboratorium. Kemudian


tingkat kebisingan dilakukan pengukuraan langsung dilapangan.
Metode analisis untuk pengumpulan data primer pencemar udara yang
digunakan seperti tertera pada Tabel 2.5

Tabel 2.5 Metode dan Peralatan Analisis Kualitas Udara Ambien


No Paramater Metode Alat
1 SO2 Pararosaniline Spektrofotometer
2 NO2 Saltzman Spektrofotometer
3 CO Perakamoniakal Spektrofotometer
4 Total Partikel Tersuspensi (TSP) Gravimetri HVAS

c. Kualitas Air Sungai


Data untuk kualitas air sungai dilakukan sampling dan beberapa parameter
diukur langsung dilapangan. Kemudian sebagian parameter kualitas air dapat
dilakukan analisa di laboratorium.
Sedangkan parameter kualitas air permukaan disesuaikan dengan jenis
kegiatan dan mengacu kepada PP 82 Tahun 2001. Hasil yang diperoleh
dilakukan analisis berdasarkan pemanfaatan air sungai PP 82 Tahun 2001.
Parameter dan metode yang digunakan dalam menganalisis kualitas air sungai
tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 2.6 Parameter dan Metode Analisis Kualitas Air Permukaan (Air Sungai)
No. Parameter Satuan Metoda Alat
1 2 3 4 5
I FISIKA
o
1. Temperatur C Pemuairn Termometer
2. Padat terlarut (TDS) mg/L Gravimetrik Timbangan
3. Padat tersuspensi (TSS) mg/L Gravimetrik Timbangan
II. KIMIA
1. pH - Potesiometrik pH-meter
2. BOD mg/L Winkler Buret
3. COD mg/L Titrimetri Buret
4. DO mg/L Winkler Buret
5. Senyawa Non logam mg/L Spektrofotometri Spektrofotometer
6. Persenyawaan Logam mg/L Spektrofotometri AAS
7. Detergen sebagai MBAS mg/L Spektrofotometri Spektrofotometer
8. Senyawa Fenol mg/L Spektrofotometri Spektrofotometer

d. Kualitas Air Sumur

Sampling kualitas air tanah dangkal (air sumur) diambil pada rencana
pembangunan jembatan, yaitu sumur masyarakat. Sampling langsung
dilapangan dan analisis terhadap parameternya dilakukan di laboratorium.
Parameter dan metoda yang digunakan untuk analisis kualitas air sumur dapat
terlihat pada Tabel 2.7 berikut ini:

p.t. visitech gemilang


II-7

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

Tabel 2.7 Parameter dan Metode Analisis Kualitas Air Tanah Dangkal (Air
Sumur)
No. Parameter Satuan Metoda Alat
1 2 3 4 5
I FISIKA
1. Warna Unit Pt-Co Spektrofotometri Spektrofotometer
o
2. Temperatur C Pemuain Termometer
3. Kekeruhan NTU Turbidimetri Turbidimeter
4. Padat terlarut (TDS) mg/L Spektrofotometri Spektrofotometer
II. KIMIA
1. Persenyawan Logam mg/L Spektrofotometri AAS
2. Senyawa NonLogam mg/L Spektrofotometri Spektrofotometer
3. Kesahan total (CaCO3) mg/L Spektrofotometri AAS
4. pH - Potesiometrik pH-meter

e. Komponen Flora

Parameter flora dilakukan dilapangan dengan cara pengamatan dilapangan


pada daerah yang akan dibangun jembatan.

f. Sosial Ekonomi dan Sosial Budaya

Untuk pengumpulan data sosial ekonomi dan sosial budaya dilakukan


wawancara dengan penduduk setempat dan pemuka masyarakat.

2.4. WILAYAH STUDI

Kabupaten Pasaman Barat Propinsi Sumater Barat, merupakan daerah yang dilalui
jalan lintas barat tersebut telah menimbulkan multiplier effect terhadap perkembangan
pembangunan daerah termasuk kemajuan pembangunan ibukota Kabupaten Pasaman
Barat. Untuk mengantisipasi perkembangan kemajuan pusat kota dari kabupaten
tersebut dan terus mengembangkan potensi sumberdaya alamnya belum dimanfaatkan
secara optimal.

Lokasi jembatan Aie Gadang terletak di Nagari Aie Gadang Kecamatan


Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Orientasi lokasi masing-masing rencana kegiatan
pembangunan jembatan dan gambar konstruksi jembatan secara umum berturut-turut
dapat dilihat pada Gambar 1 Situasi & Gambar 2 Denah Potongan Memanjang dan
Potongan Melintang (Jembatan Aie Gadang).

p.t. visitech gemilang


II-8

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

BAB III
RONA LINGKUNGAN HIDUP

Rona lingkungan hidup yang diperlukan dalam studi Upaya Pengelolaan


Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Rencana Kegiatan
Peningkatan Pembangunan Jembatan Aie Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten
Pasaman Barat meliputi komponen fisik-kimia, biologi, dan sosial ekonomi serta sosial
budaya. Data rona lingkungan hidup berupa data sekunder dan data primer. Data
sekunder diperoleh dari studi dokumen dan kepustakaan, sedangkan data primer
diperoleh dari dari hasil pengukuran, pengamatan (observasi), dan wawancara.

3.1. KOMPONEN FISIK KIMIA

3.1.1. Kondisi Iklim

a. Klasifikasi Iklim

Kondisi iklim di Sumatera Barat sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis dan
posisi lautan dalam hubungannya dengan gerakan angin. Pegunungan Bukit
Barisan yang terbentang dari arah Barat Daya ke Tenggara dan Lautan Hindia
di sebelah Barat menyebabkan terjadinya proses kondensasi ketika
pengangkatan awan secara vertikal dan orografik yang mengandung banyak
uap air atau hujan di daerah lereng sebelah Barat. Berdasarkan posisi
geografis, wilayah studi terletak di sebelah Barat daerah Pegunungan Bukit
Barisan diperkirakan mendapat hujan relatif lebih banyak dibandingkan lereng
sebelah Timur. Selanjutnya akan diuraikan kondisi iklim wilayah studi
berdasarkan beberapa sistim klasifikasi iklim yang berlaku di Indonesia.

a) Berpedoman pada sistim klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson (1951),


wilayah studi mempunyai iklim tipe A (sangat basah), dimana nilai Q
(Quotient) untuk daerah Sukamenanti (Q=1,8), Silawai (Q=3,7) dan Air
Bangis (Q=3,7). Iklim tipe A dicirikan dengan iklim sangat basah dengan
curah hujan tinggi sepanjang tahun.
b) Menurut sistim klasifikasi iklim W.Koppen, wilayah studi tergolong iklim tipe
Afa. Tipe Afa dicirikan dengan iklim tropis basah dengan curah hujan tinggi
dan merata sepanjang tahun. Suhu udara bulan terdingin di atas 180C dan
suhu udara bulan terpanas di atas 220C. Perincian mengenai tipe iklim
tertera pada Tabel 3.1.

p.t. visitech gemilang III-1

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

c) Berdasarkan pada system klasifikasi Oldeman, Irsal Las dan S.N. Darwis
(1979) dalam An Agroclimatic Map of Sumatra, wilayah studi tergolong
pada zona agroklimat A. Zona agroklimat A dicirikan dengan jumlah bulan
basah (curah hujan di atas 200 mm) berturut-turut sebanyak 9-11, dan
bulan kering (curah hujan kurang dari 100 mm) berturut-turut kurang dari 2.

Tabel 3.1. Kondisi Iklim Di Lokasi Kegiatan dan Sekitarnya


Tipe
Nilai Schmidt Tipe
Jumlah Jumlah Bulan Kering Jumlah Bulan Basah
Elevasi Q dan Koppen
No Sistim Iklim Tahun
(MDPL) Ferguson
Pengamatan
Rata- Rata- Rata-
Maks Frek Maks Frek Maks Frek
Rata Rata Rata
1 Sukamenanti 180 13 0,2 1 2 11 12 7 1,8 A Afa
2 Silawai 15 18 0,4 1 6 10,7 12 5 3,7 A Afa
3 Air Bangis 3 20 0,4 2 2 10,8 12 6 3,7 A Afa
Sumber : Schmidt, F.H/ and J.H.A. Ferguson. 1951. Rainfall Types Based On Wet Dry Period Rations for
Indonesia with Western New Guinee. Verhandelingen, No. 42.

b. Curah Hujan, Suhu Udara, Kelembaban Udara, dan Kecepatan Angin

Unsur-unsur iklim meliputi curah hujan, suhu udara, kelembaban udara dan
kecepatan angin tertera pada Tabel 3.2. Data-data unsur iklim tersebut
diperoleh dari Dinas PSDA Propinsi Sumartera Barat dengan stasiun
klimatologi Sukamenanti dalam kurun waktu 2000-2005.
Tabel 3.2. Data Curah Hujan, Suhu Udara, Kelembaban Udara dan Kecepatan Angin di Daerah Sukamenanti
dan Sekitarnya (2000-2005).
Curah Suhu Udara (0C) Kecepatan
Hari Kelembaban
No Bulan Hujan Rata- Angin
Hujan Maks Min Udara (%)
(mm) Rata (km/hari)
1 Januari 435 16 35,50 18,00 26,80 91,20 8,47
2 Februari 250 11 36,00 18,00 26,67 91,78 13,71
3 Maret 227 8 35,00 18,00 26,73 91,80 6,58
4 April 313 15 36,00 18,00 26,78 92,16 3,60
5 Mei 163 8 35,00 18,00 26,83 91,60 8,31
6 Juni 117 7 35,00 18,00 26,23 90,10 0,83
7 Juli 167 9 35,00 18,00 26,89 91,74 16,22
8 Agustus 467 17 35,00 18,00 25,98 91,29 6,81
9 September 511 19 35,00 18,00 26,53 90,33 5,93
10 Oktober 386 17 36,00 18,00 26,05 89,19 3,85
11 November 506 22 36,00 18,00 26,83 91,17, 3,15
12 Desember 499 20 35,50 17,00 26,71 92,50 6,17
Total Tahunan 4.041 169
Rata-rata 337 14 35,25 26,58 26,58 92,50 6,97
Bulanan
Sumber : Dinas PSDA Propinsi Sumatera Barat

p.t. visitech gemilang III-2

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

Dari Tabel 3.2 menunjukkan bahwa curah hujan tahunan sebesar 4.041 mm
dengan rata-rata bulanan 337 mm, Jumlah hari hujan rata-rata tahunan 169
dan rata-rata bulanan sebesar 14. Curah hujan tertinggi terdapat pada bulan
November dan terendah pada Bulan Juni. Distribusi curah hujan dengan bulan
basah merata sepanjang tahun dengan tanpa bulan kering. Suhu udara
maksimum rata-rata 35,250C, minimum rata-rata 17,830C dan rata-rata
bulanan 26,580C. Kelembaban udara rata-rata bulanan berkisar antara 91,24%
sampai 92,50% dengan rata-rata tahunan 91,24%. Kecepatan angin rata-rata
bulanan di wilayah studi berkisar antara 0,83 km/hari sampai 16,22 km/hari
dengan rata-rata bulanan 6,97 km/hari.

3.1.2. Fisiografi

Secara fisiografis, lokasi kegiatan tergabung dalam sistim fisiografi alluvial.


Fisiografi alluvial ini terbentuk dari endapan alluvium resen dari sungai Batang
Pasaman. Endapan aluvium ini membentuk teras sungai (river terrace) dengan
endapan pasir yang paling dominan sebagai material yang mudah lepas. Bentuk
wilayah datar dengan kemiringan lereng 0 2 %.

3.1.3. Geologi

Kondisi geologi di lokasi kegiatan berpedoman pada Peta Geologi Bersistem


Lembar Lubuk Sikaping (0716), Skala 1:250.000 yang dipublikasikan oleh
Direktorat Geologi (N.M.S Rock, D.T. Aldiss, J.A Aspden, M.C.G Glauke, A.
Djunuddin, W. Kantawa, S.J. Thompson dan R. Wandoyo, 1983).

a. Komposisi Litologi
Secara litologi, lokasi kegiatan terbentuk dari endpaan sungai yang masih
muda berumur kuarter (Q2l). Endapan aluvium ini terdiri dari pasir, kerikil, dan
debu. Endapan aluvium ini membentuk dataran aluvial yang teridri dari teras
sungai dan tanggul sungai.

b. Struktur Geologi
Di lokasi kegiatan dan sekitarnya tidak terindikasi adanya struktur geologi
dalam bentuk sesar. Keberadaan sesar berada jauh di luar lokasi kegiatan,
yaitu di daerah perbukitan dan pegunungan.

p.t. visitech gemilang III-3

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

3.1.4. Hidrologi

a. Debit Sungai
Rencana kegiatan peningkatan jembatan Air Gadang Kabupaten Pasaman
Barat melintasi Sungai Batang Pasaman. Berdasarkan hasil pengukuran debit
Sungai Batang Pasaman yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU)
Kabupaten Pasaman Barat dalm rentang waktu 10 tahun 1998 2008, rata-
rata debit sungai Batang Pasaman 220 m3/dtk dan berair sepanjang tahun
(parenial river). Perbedaan fluktuasi debit sungai yang cukup besar antara
musim penghujan dan musim kemarau, terutama disebabkan oleh
terganggunya fungsi hidrologis Daerah Aliran Sungai (DAS) pada bagian
hulunya.

b. Sifat Aliran

Sifat aliran dari sungai utama Batang Pasaman dan anak-anak sungai yang
terdapat dalam DAS Batang Pasaman tergolong aliran yang mengalir
sepanjang tahun (continuous flow) dan sifat alirannya tergantung pada musim.
Pada musim penghujan aliran sungai besar dengan kecepatan tinggi dan
sebaliknya pada musim kemarau.

c. Pola Aliran

Pola aliran hanya digambarkan dalam sistem percabangan sungai ekosistem


DAS. Sistem percabangan sungai Batang Pasaman bertekstur sedang
(medium). Pada bagian hulu dan tengah DAS pola aliran yang berkembang
adalah tipe tipe dandritik. Tipe dranditik ini merupakan tipe pola drainase
erosional dan berkembang bebas dalam segala arah dengan percabangan
tidak teratur.

d. Data Kualitas Air

1) Kualitas Air Sungai


Kualitas air sungai Aie Gadang akibat pembangunan pengembangan
jembatan akan mempengaruhi kualitas air sungai tersebut. Perubahan
kualitas air sungai disebabkan peningkatan kandungan parameter fisika
maupun parameter kimia akibat kegiatan tersebut khususnya sewaktu
kegiatan konstruksi berlangsung. Dalam kajian kelayakan lingkungan
diperlukan kualitas air sungai sebelum kegiatan dilaksanakan untuk
mengetahui rona atau kondisi awal yang dapat dijadikan rujukan untuk
melihat perubahan kualitas air sungai apabila telah berlangsung

p.t. visitech gemilang III-4

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

pembangunan jembatan. Lokasi pengukuran kualitas air sungai dilakukan


pada bagian hulu dan bagian hilir berdasarkan rencana pembangunan
jembatan. Hasil pengukuran kualitas air sungai Aie Gadang dapat terlihat
pada Tabel berikut ini.

Tabel 3.3. Kualitas Air sungai Aie Gadang Pada Rencana Peningkatan Pembangunan Jembatan Aie
Gadang Kabupaten Pasaman Barat

Kode sampel PP 82/2001 PerGub 05/2008


No. Parameter Satuan
SAG.1 SAG.2 Kls I Kls II Kls I Kls II
1 2 3 4 5 6 7 8 9
I FISIKA
1. Temperatur oC 28,6 28,5 Dev.3 Dev.3 Dev.3 Dev.3
2. Padat terlarut (TDS) mg/L 337 75 1000 1000 1000 1000
3. Padat tersuspensi (TSS) mg/L 2,00 1,00 50 50 50 50
II. KIMIA
1. pH - 8,21 8,14 6-9 6-9 6-9 6-9
2. DO mg/L 4,00 4,20 6 4 6 4
3. BOD mg/L 0,67 0,38 2 3 2 3
4. COD mg/L 5,00 3,00 10 25 10 25
5. Nitrat (NO3-N) mg/L 0,59 0,20 10 10 10 10
6. Amoniak (NH3-N) mg/L 0,60 ttd 0,5 (-) 0,5 (-)
7. Klorida (Cl) mg/L 97,56 ttd 600 (-) 600 (-)
8. Sulfat (SO4) mg/L 13,43 2,79 400 (-) 400 (-)
9. Timbal (Pb) mg/L ttd ttd 0,03 0,03 0,03 0,03
10. Tembaga (Cu) mg/L 0,05 ttd 0,02 0,02 0,02 0,02
11. Besi (Fe) mg/L 0,87 0,50 0,3 (-) 0,3 (-)
12. Seng (Zn) mg/L 0,02 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
13. Minyak/Lemak mg/L ttd ttd 1 1 0,50 0,75
14. Detergen (MBAS) mg/L 0,01 ttd 0,2 0,2 0,2 0,2
Keterangan
Kode sampel KAP.1 = Sungai Aie Gadang (bagian hulu)
KAP.2 = Sungai Aie Gadang (bagian hilir)
ttd = tidak terdeteksi
(-) = tidak dipersyaratkan
Sumber: Hasil analisis laboratorium Baristand Industri Padang, 2010

Berdasarkan data yang diperoleh bahwa semua parameter memenuhi


baku mutu yang telah ditetapkan yaitu menurut Peraturan Pemerintah
Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air dan Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2008 tentang
Kriteria Mutu Air Sungai Sumatera Barat, baik untuk kelas I maupun untuk
kelas II.
2) Kualitas Air Sumur
Kualitas air tanah dangkal atau air sumur masyarakat yang terdekat dari
rencana pembangunan jebatan aie gadang diperoleh data seperti Tabel
berikut ini

p.t. visitech gemilang III-5

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

Tabel 3.4. Hasil analisis kualitas air Sungai Aie Gadang pada rencana pembangunan jembatan Aie Gadang,
Kabupaten Pasaman Barat.

Kode Sampel
No Parameter Satuan Baku Mutu*)
TAG-1
1 2 3 4 5
I FISIKA
1. Kekeruhan NTU 0,40 5
2. Warna TCU 0,46 15
II. KIMIA
1. pH - 6,81 6,5 - 8,5
2. Kesahan total (CaCO3) mg/L 36,12 500
3. Nitrat (NO3-N) mg/L 6,93 10
4. Klorida (Cl) mg/L 4,85 600
5. Belerang (H2S) mg/L 0,05 (-)
6. Sulfat (SO4) mg/L 4,84 400
7. Tembaga (Cu) mg/L ttd (-)
8. Besi (Fe) mg/L ttd 1,0
9. Timbal (Pb) mg/L ttd 0,05
10. Seng (Zn) mg/L ttd 15
Keterangan
Kode sampel AT.1 = Sumur Masyarakat (Aie Gadang)
ttd = tidak terdeteksi
(-) = tidak dipersyaratkan
Sumber: Hasil analisis laboratorium Baristand Industri Padang, 2010

Berdasarkan data kualitas air sumur masyarakat bahwa semua parameter


yang telah dianalisis memenuhi kriteria menurut Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 416 Tahun 1999. Sehingga air sumur masyarakat
tersebut masih layak digunakan sebagai sumber air bersih, karena
berdasarkan parameter yang telah dianalisis memenuhi persyaratan.

3.1.5. Kualitas Udara

Pembangunan pengembangan jembatan Aie Gadang di Kabupaten Pasaman


Barat, khususnya selama konstruksi berlangsung dapat memberikan dampak
terhadap penurunan kualitas udara ambien. Untuk mengetahui perubahan kualitas
lingkungan udara ambien selama pembangunan jembatan tersebut diperlukan
data kualitas udara ambien sebelum berlangsungnya pembangunan jembatan.
Parameter yang akan digunakan sebagai acuan untuk kualitas udara ambien
meliputi debu total (TSP) dan gas CO, NO2 serta SO2. Lokasi pengukuran kualitas
udara dilakukan pada dua lokasi yaitu pada kedua ujung jembatan yang berada
pada pemukiman masyarakat. Hasil pengukuran kualitas udara ambien sebelum
pembangunan jembatan dapat terlihat pada Tabel berikut ini.

p.t. visitech gemilang III-6

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

Tabel 3.5 Kualitas Udara Ambien di Rencana Lokasi Pembangunan Aie Gadang, Kabupaten Pasaman
Barat
Kode Sampel Baku Mutu*)
No. Parameter Satuan
KUAG-1 KUAG-2
1. Debu total (TSP) g/m3 45,0 65,0 230
2. Belerang dioksida (SO2) g/m3 172,48 77,47 900
3. Nitrogen dioksida (NO2) g/m3 126,36 131,32 400
4. Karbon oksida(CO) g/m3 5.656 23.197 30.000
Keterangan: Kode sampel KUAG-1 = Bagian Utara
KUAG-2 = Bagian Selatan
*) Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 Tahun 1999
Sumber: Laboratorium Hiperkes dan Tenaga Kerja Sumatera Barat, 2010

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap kandungan debu total (TSP) untuk kedua
lokasi memperlihat hasil yang masih berada dibawah baku mutu berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 untuk lingkungan udara ambien.
Kandungan TSP relatif sangat kecil yaitu 45,0 g/m3 dan 65,0 g/m3 sedangkan
baku mutu 230 g/m3. Sebagai sumber kandungan debu pada udara ambien
adalah berasal dari kegiatan transportasi yang melewati lokasi pembangunan
jembatan serta aktifitas masyarakat disekitarnya. Rendahnya kandungan debu
total disebabkan oleh rendahnya aktifitas kendaraan yang melalui lokasi ini karena
lokasi rencana pembangunan jembatan relatif jauh dari pusat perkotaan.
Kendaraan yang sering melewati lokasi ini selain kendaraan umum juga
kendaraan pengangkut buah kelapa sawit dan minyak kelapa sawit (CPO). Selain
itu pada lokasi ini masih banyak vegetasi atau tanaman yang dapat menyerap
atau menghalangi penyebaran debu ke lingkungan udara ambien.
Kandungan gas (CO, NO2 dan SO2) yang dipantau juga memberikan nilai jauh
berada dibawah baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun
1999 untuk lingkungan udara ambien.

3.1.6. Tingkat Kebisingan dan Getaran

a. Tingkat Kebisingan

Kegiatan pembangunan jembatan khususnya selama tahap konstruksi


diperkirakan dapat mempengaruhi tingkat kebisingan. Sehubungan dampak
tersebut diperlukan untuk mengukur kebisingan pada rencana lokasi
pembangunan jembatan pada kawasan pemukiman masyarakat. Hasil
pengukuran tingkat kebisingan pada dua lokasi pengukuran dapat terlihat pada
Tabel berikut ini.

p.t. visitech gemilang III-7

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

Tabel 3.6. Hasil pengukuran tingkat kebisingan pada rencana pembangunan Jembatan Aie Gadang,
Kabupaten Pasaman Barat
Kode Sampel
No. Parameter Satuan Baku Mutu*)
KUAG-1 KUAG-2
1 2 3 5 6 7
1. Kebisingan dB(A) 68 62 55
Keterangan: Kode sampel KUAG-1 = Bagian Utara
KUAG-2 = Bagian Selatan
*) Peraturan Pemerintah RI 41/1999
Sumber: laboratorium Hiperkes dan Tenaga Kerja Sumatera Barat, 2010

Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh nilai kebisingan adalah 68 dB dan 62


dB, nilai tersebut melebihi baku mutu untuk kawasan pemukiman tetapi berada
dibawah peruntuk fasilitas umum menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41
Tahun 1999. Walaupun pengukuran dilakukan pada pemukiman masyarakat
tetapi lokasi ini merupakan kawasan yang termasuk fasilitas umum.

b. Getaran

Getaran merupakan komponen lingkungan yang dapat tejadi selama


konstruksi akibat penggunakan alat-alat berat dan kendaraan angkut material.
Untuk mengetahui getaran pada kondisi awal yaitu sebelum pembangunan
jembatan dilakukan pengukuran pada dua lokasi. Hasil pengukuran getaran
pada lokasi rencana pembangunan jembatan dapat terlihat pada Tabel berikut
ini.

Tabel 3.7. Hasil pengukuran getaran pada rencana pembangunan Jembatan Aie Gadang Kabupaten
Pasaman Barat
Kode Sampel Baku Mutu*)
No. Parameter Satuan
KUAG-1 KUAG-2
1 2 3 5 6 7
1. Getaran mm/detik 6,3 5,9 >5,2 - 16
Keterangan: Kode sampel KUAG-1 = Bagian Utara
KUAG-2 = Bagian Selatan
*) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 49 Tahun1996
Sumber: laboratorium Hiperkes dan Tenaga Kerja Sumatera Barat, 2010

p.t. visitech gemilang III-8

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

Berdasarkan hasil pengukuran getaran untuk dua lokasi diperoleh nilai getaran
5,9 mm/detik dan 6,3 mm/detik, nilai tersebut memenuhi baku mutu menurut
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 49 Tahun 1996. Sumber
getaran selama pengukuran bersumber dari aktifitas kendaraan yang melalui
lokasi rencana pembangunan jembatan.

3.1.7. Kondisi tanah

a. Klasifikasi Tanah
Tanah yang terdapat di lokasi kegiatan adalah Aluvial distrik (Pusat Penelitian
Tanah, 1983). Kesatuannya adalah sistem klasifikasi soil Taxonomy (2006)
termasuk pada sub group Typic Udifluvents, dan menurut sistem klasifikasi
tanah FAO-UNESCO (1990) termasuk Dystric Fluvisols.

b. Sifat dan Karakteristik Tanah


Tanah Aluvial Distrik Aluvial (Typic Udifluvents) merupakan tanah mineral yang
belum berkembang atau baru berkembang (recent). Tanah ini tersebar pada
satuan fisiografi dataran aluvial dengan bahan induk tanah berasal dari
endapan aluvium sungai. Pemanfaatan lahan saat ini adalah kebun campuran
antara tanaman semusim dan tanaman tahunan (kelapa sawit dan kakao).
Sifat dan karakteristik tanah dicirikan dengan sifat fisik tanah yaitu drainase
tanah sedang, permeabilitas sedang, struktur berbutir dan remah serta tekstur
tanah sedang (lempung). Kedalaman tanah 80-100 cm (agak dalam). Sifat
kimia tanah dicirikan dengan reaksi tanah masam (pH 4,5 -5,5), kandungan C-
organik sedang, nitrogen total sedang, P2O5 total dan K2O total tergolong
rendah. Kapasitas tukar kation (KTK) rendah dan kejenuhan basa (KB) rendah.
Status kesuburan tanah tergolong rendah. Hasil Analisis sifat dan karekteristik
tanah disajikan pada tabel 3.8

Tabel 3.8 Hasil analisis sifat fisik tanah di lokasi kegiatan


S1 S2
No Kualitas Tanah Satuan
Nilai Kriteria Nilai Kriteria
A. Sifat Fisik Tanah
1. Berat Volume g/cm3 1,05 sedang 1,11 sedang
2. Porositas Tanah % 60,38 sedang 58,11 sedang
3. Permeabilitas Tanah cm/jam 6,13 sedang 5,58 sedang
4. Struktur Tanah - - berbutir - berbutir
5. Konsitensi Tanah - - gambur - gambur

p.t. visitech gemilang III-9

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

6. Kedalaman Tanah cm 94 Agak dalam 86 Agak dalam


7. Distribusi Ukuran Partikel
a. Pasir % 42,07 - 51,26 -
b. Debu % 26,18 - 24,33 -
c. Liat % 31,75 - 24,41 -
8. Tekstur Tanah - - - - -
B Sifat Kimia Tanah
1. pH 4,98 masam 5,12 masam
2. C- Organik % 2,12 sedang 2,56 sedang
3. N- Total % 0,32 sedang 0,29 sedang
4. P2O5 Total mg/100g 17,86 rendah 19,05 rendah
5. K2O Total mg/100g 16,31 rendah 18,26 Rendah
6. Basa-Basa Dapat Ditukar
a. Ca mg/100g 3,15 rendah 2,82 rendah
b. Mg mg/100g 0,83 rendah 0,56 rendah
c. K mg/100g 0,41 sedang 0,48 sedang
d. Na mg/100g 1,73 tinggi 1,56 tinggi
7. KTK mg/100g 14,5 rendah 15,0 rendah
8. KB % 42,21 rendah 36,13 rendah
C. Status Kesuburan Tanah - rendah rendah
Sumber : Hasil analisa Laboratorium Jurusan Tanah Universitas Andalas (2010)

Keterangan : S1. Lokasi sampling pinggir Sungai Batang Pasaman sebelah utara
S2. Lokasi sampling pinggir Sungai Batang Pasaman sebelah selatan

c. Erosi tanah
Laju erosi tanah dihitung menggunakan persamaan umum kehilangan tanah
atau persamaan USLE (universal Soil Loss Equation). Hasil perhitungan
disajikan pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9. Hasil Prediksi Laju Erosi tanah di Lokasi kegiatan

Laju Erosi
No Lokasi R K Ls CP
(ton/ha/tahun)
1. S1 3.170 0,19 0,74 0,002 8,91
2. S2 3.170 0,20 0,74 0,002 10,32
Sumber : Hasil Analisis, 2010
Keterangan : R = Indeks Erosifitas hujan
K = Indeks Erodibiltas tanah
Ls = Faktor Topografi
CP = Tindakan pengelolaan tanaman dan tindakan konservasi tanah

Penilairn tingkat bahaya erosi (TBE) ditentukan dengan cara


mempertimbangkan laju erosi dengan kedalaman solum. Hasil penilairn TBE
disajikan pada Tabel 3.10.

p.t. visitech gemilang III-10

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

Tabel 3.10. Tingkat Bahaya Erosi di Lokasi kegiatan

Laju Erosi Kedalaman


No Lokasi TBE
(ton/ha/tahun) Solum (m)
1. S1 8,91 93 Sangat Ringan
2. S2 10,32 96 Sangat Ringan
Sumber: Hasil Analisis, 2010

Rekapitulasi hasil pengamatan erosi tanah yang meliputi laju erosi, TBE dan
kalsa/skala erosi disajikan pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11. Hasil Perhitungan Laju Erosi, TBE dan Kelas/Skala Erosi di Lokasi kegiatan

Laju Erosi Kelas / Skala


No Lokasi TBE
(ton/ha/tahun) Erosi
1. S1 8,91 SR 5
2. S2 10,32 SR 5
Sumber: Hasil Analisis, 2010
Keterangan : SR : sangat rendah
Kelas/skala erosi 5 : sangat baik

Dari hasil perhitungan parameter erosi tanah yang tertera pada Tabel 3.9;
3.10; 3.11 menunjukkan bahwa erosi tanah adalah 8,91 10,32 ton/ha/tahun.
Laju erosi tersebut apabila ditinjau dari tingkat bahaya erosi (TBE) sangat
rendah (SR) dan kelas atau skala erosi sangat baik (skala 5). Berdasarkan
hasil observasi lapangan tidak ditemukan bentukan permukaan akibat erosi,
baik erosi alur (rill erosion) maupun erosi parit (gully erosion). Terkait lokasi
kegiatan berada pada bantaran sungai, ditemukan adanya erosi tebing sungai
(streambank erosion) disepanjang teras sungai.

3.2. KOMPONEN BIOLOGI

Lokasi kegiatan berada di tengah-tengah pemukiman penduduk, sehingga flora


yang ditemukan dapat dikelompokkan pada kategori tanaman hias, tanaman
pekarangan, tanaman budidaya dan tanaman liar (semak). Tanaman pekarangan
merupakan tanaman yang sengaja ditanaman dipekarangan rumah atau di pinggir
jalan yang juga dimanfaatkan sebagai tanaman pelindung. Sedangkan tanaman
budidaya merupakan tanaman yang sengaja ditanam dalam jumlah yang besar
untuk tujuan ekonomis.

p.t. visitech gemilang III-11

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

Dari inventarisasi flora yang dilakukan didapatkan 4 jenis yang dominan berada
disekitar jembatan, yaitu Ficus hispida, Cocos nucifera, Elaeis guinensis dan
Theobroma caccao. Diantara keempat jenis tersebut, tiga terakhir merupakan
tanaman budidaya yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Selain itu, disekitar area
studi juga ditemukan Durio zibethinus (durian) yang merupakan tanaman yang
dillindungi menurut SK Mentan No. 54/Kpts/Um/2/1972 yang menyatakan bahwa
flora ini tidak boleh ditebang jika diameter batangnya kurang dari 60 cm.
Berdasarkan jumlah jenis flora yang ditemukan, yaitu 51 jenis, maka
lingkungannya dapat digolongkan sangat baik (skala 5). Data lengkap jenis flora
dapat dilihat pada Tabel 3.12.

Tabel 3.12. Jenis Flora disekitar Lokasi Kegiatan

No Family Jenis Nama Daerah Keberadaan Keterangan


1 Acanthaceae Asystasia sp + TL
2 Agavaceae Agave sp + TH
3 Agavaceae Sansiviera sp Lidah mertua + TH
4 Amaranthaceae Amaranthus hybridus Bayam + TL
5 Amaranthaceae Celosia argentea Bunga tahi ayam + TH
6 Anacardiaceae Mangifera indica Mangga ++ TP
7 Araceae Caladium bicolor Keladi + TL
8 Araceae Colocasia esculenta Keladi ++ TL
9 Araliaceae Nothopanax scutellarium Tapak leman + TP
10 Asteraceae Zinnia limnearis bunga lilin + TH
11 Asteraceae Ageratum conyzoides Siangik ++ TL
12 Asteraceae Micania micrantha ++ TL
13 Asteraceae Euphatorium inulifolium + TL
14 Asteraceae Emilia sonchifolia + TL
15 Bombacaceae Durio zibethinus Durian + TP
16 Cannaceae Canna indica Sabiah-sabiah + TL
17 Caricaceae Carica papaya Pepaya + TP
18 Convolvulaceae Ipomoea larii + TL
19 Convolvulaceae Ipomoea batatas Ubi rambat + TB
20 Euphorbiaceae Euphorbia neriifolia Euphorbia ++ TH
21 Euphorbiaceae Manihot utilissima Ubi kayu ++ TB
22 Euphorbiaceae Euphorbia pulcerrima + TL
23 Euphorbiaceae Ceiba petandra Kapas + TP
24 Euphorbiaceae Mallotus barbatus + TL
25 Graminae Saccharum officinarum Tebu ++ TB
26 Labiatae Hyptis capitata Subang-subang ++ TL
27 Leguminosae Laucena glauca Petai cina + TL
28 Leguminosae Clitoria laurifolia Kacang giring-giring + TL

p.t. visitech gemilang III-12

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

29 Leguminosae Pterocarpus indicus Lansano + TP


30 Malvaceae Sida acuta ++ TL
31 Malvaceae Hibiscus rosacinensis Kembang sepatu + TP
32 Mimosaceae Mimosa pudica Putri malu + TL
33 Mimosaceae Mimosa figra + TL
34 Moraceae Arthocarpus integra Cempedak ++ TP
35 Moraceae Ficus hispida +++ TL
36 Musaceae Musa paradisiaca Pisang ++ TB
37 Myrtaceae Psidium guajava Jambu biji ++ TP
38 Myrtaceae Syzigium aquatica Jambu air + TP
39 Nygtaginaceae Bougenville spectabilis Bunga kertas + TH
40 Oleaceae Jasminum sambac Melati + TH
41 Palmae Cocos nucifera Kelapa +++ TB
42 Palmae Elaeis guinensis Sawit +++ TB
43 Palmae Areca catechu Pinang ++ TB
44 Piperaceae Piper aduncum Siriah-siriah + TL
45 Rosaceae Rosa hybrida Bunga mawar + TH
46 Rubiaceae Boreria alata + TL
47 Rubiaceae Ixora sp Bunga soka + TH
48 Sapindaceae Nephelium lappaceum Rambutan ++ TP
49 Scropulariaceae Scoparia dulcis + TL
50 Sterculiaceae Theobroma caccao Coklat +++ TB
51 Verbenaceae Stacytarpeta jamaicensis Bujang kalam + TL
Sumber: Hasil Perhitungan dan Analisis Tahun 2010
Ket:
+ Sedikit
++ Banyak
+++ Dominan
TH Tan. Hias
TP Tan. Pekarangan
TB Tan. Budidaya
TL Tan. Liar

3.3. KOMPONEN SOSEKBUDKESMAS

3.3.1. Demografi
Secara umum penyebaran penduduk di Kenagarian Air Gadang Kecamatan
Pasaman secara liner yaitu di sepanjang jalan lintas barat menuju Sumatera
Utara dan di sekitar kantor pemerintahan nagari. Luas Nagari Air Gadang adalah
130,44 km2 dengan jumlah penduduk 10.434 jiwa terdiri dari 5.204 laki-laki dan
5.230 perempuan dengan kepadatan penduduk 80 jiwa per km2. Sebagian besar
penduduk Kecamatan Pasaman merupakan umur produktif. Jumlah penduduk
menurut kelompok umur tertera pada Tabel 3.13.

p.t. visitech gemilang III-13

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

Tabel 3.13 Jumlah Penduduk Kecamatan Pasaman Menurut Kelompok Umur


Jenis Kelamin
No. Kelompok Umur Jumlah
Laki-laki Perempuan
1. 0-4 3.422 3.208 6.630
2. 5-9 3.367 3.123 6.490
3. 10-14 3.061 2.754 5.815
4. 15-19 2.863 2.863 5.726
5. 20-24 2.552 2.566 5.118
6. 25-29 2.340 2.297 4.637
7. 30-34 2.009 1.975 3.984
8. 35-39 1.854 1.946 3.805
9. 40-44 1.631 1.602 3.233
10. 45-49 1.260 1.144 2.404
11. 50-54 985 766 1.751
12. 55-59 464 500 964
13. 60-64 547 544 1.146
14. 65-69 314 347 661
15. 70-74 312 376 688
16. +75 249 384 638
Jumlah (Tahun) 27.235 26.455 53.690
Sumber : Kecamatan Pasaman Dalam Angka, 2008

3.3.2. Sosial Ekonomi


Secara umum masyarakat Nagari Air Gadang memiliki perekonomian yang relatif
baik. Berdasarkan wawancara dengan tokoh masyarakat dan masyarakat pada
umumnya pendapatan masyarakat perkapita rata-rata bervariasi dari 20.000/hari-
30.000/hari atau Rp. 800.000,00/bulan. Sebagian besar mata pencarian penduduk
bergerak di bidang pertanian yaitu sebagai petani/pekebun hal sangat di dukung
oleh potensi sumber daya alam yang cukup memadai. Tanaman budidaya yang
dikelola oleh masyarakat pada umumnya adalah padi dan jagung sedangkan
perkebunannya adalah tanaman kelapa sawit. Data jumlah penduduk berdasarkan
jenis pekerjaannya disajikan pada Tabel 3.14.

Tabel. 3.14. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan


Jenis Kelamin
No. Lapangan Usaha Jumlah
Laki-laki Perempuan
1. Pertanian 11.108 3.772 14.880
2. Pertambangan dan penggalian 202 0 202
3. Industri pengolahan 423 29 452
4. Listrik dan air bersih 5 0 5
5. Bangunan 56 15 71
6. Perdagangan hotel, dan restoran 1.223 804 2.027
7. Pengangkutan dan komunikasi 115 0 115
8. Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 708 808 1.516
9. Jasa-jasa 1.725 700 2.425
10. Lainnya 16 14 30
Jumlah (Tahun) 15.581 6.142 21.723
Sumber: Kecamatan Pasaman dalam Angka Tahun 2009

p.t. visitech gemilang III-14

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

3.3.3. Sosial Budaya

a. Adat Istiadat dan Pola Kebiasaan Yang Berlaku


Masyarakat Nagari Aie Gadang di dominasi oleh masyarakat hukum adat
minangkabau (95%). Adapun suku minangkabau yang dominan terdiri dari
suku Jambak, Melayu, Caniago, dan Koto. Tatanan kehidupan sosial yang
berlaku didasarkan pada tatanan nilai adat istiadat Minangkabau, yang
diperlihatkan dalam prilaku kebiasaan masyarakat. Di samping itu juga ditemui
lebih kurang 5% masyarakat pendatang, yaitu suku Mandailing, Nias, Batak
dan Jawa. Meskipun demikian, masyarakat pendatang mampu menyesuaikan
diri dengan tatanan kehidupan sosial yang ada. Hal ini bersesuairn dengan
prinsip tatanan sosial dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Pada sisi
lain bagi warga masyarakat Minangkabau di Kenagarian Aie Gadang sangat
elegan dan terbuka menerima kehadiran masyarakat pendatang, termasuk
memberikan penghormatan dan apresiasi yang baik terhadap kegiatan
kekerabatan yang hidup dan berkembang di kalangan masyarakat pendatang,
seperti upacara perkawinan diantara sesama warga yang berasal dari suatu
daerah yang sama mereka tetap melaksanakan adat istiadat yang diwariskan
secara turun temurun dan ini berlaku juga untuk berbagai kehidupan sosial
lainnya dengan tetap menghormati tatanan nilai sosial yang hidup.

b. Proses sosial Yang Terjadi Dalam Masyarakat

Kerjasama yang sering timbul proses sosial kemasyarakat adalah seperti


kegiatan gotong-royong dalam membangun untuk fasilitas keagamaan dan
sosial. Sedangkan akomodasi yang dilakukan adalah kegiatan proses sosial
secara bersama dengan melakukan aktifitas secara bersama dengan
memberikan bantuan dan pertolongan kepada yang kurang mampu dan yang
membutuhkan. Proses sosial yang berkembang dengan masyarakat
pendatang jarang menimbulkan konflik karena hubungan dan interaksi sosial
dengan masyarakat pribumi terjalin dengan baik, walaupun adanya benturan
kebiasaan yang mereka bawa dengan yang mereka temui di masyarakat
pribumi.

c. Akulturasi, Asimilasi, Dan Integrasi Dari Berbagai Kelompok Masyarakat


Keadaan akulturasi dan asimilasi serta integrasi yang dilakukan dalam
hubungan bermasyarakat tidak mendapatkan hambatan dan kendala, karena
hubungan sosial secara akulturasi disesuaikan dengan keadaan dan tempat

p.t. visitech gemilang III-15

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

tinggal warga. Hal tersebut juga mendorong terciptanya suatu asimilasi yang
lebih terkoordinasi dan terbaur dengan prinsip saling menghargai antara
pendatang dengan pribumi. Disamping itu tidak adanya pola pembedaan
dalam melakukan komunikasi secara sosial dan ekonomi. Akan tetapi dalam
kepemilikan tanah di kuasai oleh nagari sebagai tanah ulayat nagari Air
Gadang dan masyarakat pendatang tidak bisa mengelola tanah ulayat nagari
tersebut.

d. Pranata Sosial

Kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat sehari-harinya dapat membentuk


kegiatan yang berbentuk kelembagaan. Adapun lembaga yang tumbuh antara
lain lembaga kegiatan pemuda, lembaga PKK, kegiatan wirid yasin para ibu-
ibu dan jemaah keagaman, kelompok tani, koperasi, organisasi olah raga,
karang taruna, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) yang aktif dan
melakukan kegiatan sesuai dengan jalur dan fungsi yang ada.

e. Persepsi Masyarakat

Berdasarkan wawancara dengan masyarakat terutama dengan masyarakat


yang terkena dampak langsung akibat kegiatan pembangunan jembatan Air
Gadang, ternyata seluruh masyarakat yang diwawancarai menyetujui
pembangunan jembatan tersebut dengan syarat ada ganti rugi terhadap
bangunan rumah, tanaman produktif dan tanah mereka . Masyarakat sekitar
menyadari bahwa jembatan tersebut sangat vital untuk kelancaran arus lalu
lintas dan selama ini jembatan Aie Gadang hanya dapat dilalui satu kendaraan
dengan sistem bergantian (satu-satu melintasi jembatan) dengan
ditingkatkannya jembatan ini akan mempelancar arus lalu lintas.

3.3.4. Kesehatan Masyarakat

Kebiasaan masyarakat berobat dengan obat tradisional dan jika agak parah
berobat ke puskesmas, bidan dan dokter terdekat. Jenis penyakit yang dominan
diderita oleh masyarakat Kecamatan Pasaman adalah ISPA (31 %), dan gastritis
(13,60 %) . Hal ini dapat dilihat pada pada banyaknya penyakit yang diderita olah
masyarakat Kecamatan Pasaman seperti yang disajikan pada Tabel 3.15.
Sarana kesehatan yang tersedia di Kecamatan Pasaman ialah puskesmas 2 unit,
puskesmas pembantu 3 unit , posyandu 55 unit dan polindes 16 unit.

p.t. visitech gemilang III-16

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

Tabel 3.15. Jumlah Kunjungan Pasien yang berkunjung ke Puskesmas di Kecamatan Pasaman
menurut penyakit Utama
No. Jenis Penyakit Jumlah %
1. ISPA 35.236 31,00
2. Diare 7.122 6,26
3. Penyakit kulit karena infeksi 9.115 8,02
4. Rematik 11.110 9,78
5. Gastritis 15.455 13,60
6. Disentri - -
7. Tekanan darah tinggi 9.076 7,99
8. Penyakit kulit karena alergi 6.086 5,35
9. Penyakit lain pada saluran napas 13.598 11,96
10. Lainnya 6.864 6,04
Jumlah 113.662 100,00
Sumber : Kecamatan Pasaman Dalam Angka, 2008

p.t. visitech gemilang III-17

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

BAB IV
DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI

4.1. TAHAP PRAKONSTRUKSI


Pada tahap prakonstruksi ini kegiatan meliputi stake out, pembebasan lahan,
pembangunan base camp dan pemagaran tapak kegiatan, dan mobilisisasi alat
berat. Pada tahap prakonstruksi akan memberikan dampak terhadap komponen
lingkungan diantaranya :

1. Persepsi Masyarakat
a. Sumber Dampak
Dampak terhadap munculnya persepsi masyarakat adalah berasal dari
kegiatan stake out, pembebasan lahan dan pembangunan base camp serta
pemagaran tapak kegiatan
b. Jenis Dampak
Timbulnya persepsi masyarakat tentang keberadaan kegiatan peningkatan
pembangunan jembatan Aie Gadang
c. Besaran Dampak
Besaran dampak yang ditimbulkannya adalah sedang, karena akan
timbulnya pertanyaan dari masyrakat terhadap keberadaan kegiatan.

2. Gangguan Lalu Lintas


a. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap gangguan lalu lintas yang berasal dari kegiatan
mobilisasi alat berat.
b. Jenis Dampak
Timbulnya gangguan lalu lintas di sekitar ujung jembatan akibat oleh
kendaraan yang membawa alat berat
c. Besaran Dampak
Besaran dampak yang ditimbulkan adalah kecil, karena mobilisasi alat berat
hanya sesaat dan jumlah alat berat yang dibawa tidak banyak.

p.t. visitech gemilang IV-1

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

4.2. TAHAP KOSTRUKSI


Kegiatan yang berlangsung selama tahap kostruksi atau pembangunan fisik meliputi
mobilisasi material, rekrutmen tenaga kerja, pembangunan pondasi, pembangunan
bangunan bawah, konstruksi bangunan atas, pembangunan jalan pendekat,
pemasangan batu , pekerjaan finishing dan demobilisasi alat berat.
1. Kandungan Debu
a. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap perubahan kandungan debu berasal dari kegiatan
mobolisasi material, pembangunan jalan pendekat dan pekerjaan finishing.
b. Jenis Dampak
Terjadinya penurunan kualitas udara ambien terutama terhadap
peningkatan kandungan parameter debu total (TSP) disekitar lokasi
kegiatan.
c. Besaran Dampak
Dampak yang ditimbulkan adalah kecil karena volume pekerjaan relatif
sedikit.

2. Kandungan Gas
a. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap perubahan kandungan gas berasal dari kegiatan
mobilisasi material
b. Jenis Dampak
Terjadinya penurunan kualitas udara ambien terhadap peningkatan
parameter gas (CO, NO2, SO2) disekitar lokasi kegiatan.
c. Besaran Dampak
Dampak yang ditimbulkan adalah kecil karena volume pekerjaan relatif
sedikit.

3. Penigkatan Tingkat Kebisingan


a. Sumber Dampak
Dampak peningkatan tingkat kebisingan berasal dari kegiatan mobilisasi
material, pembangunan pondasi, pembangunan bangunan bawah,
konstruksi bangunan atas dan pembangunan jalan pendekat.

p.t. visitech gemilang IV-2

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang ditimbulkan adalah terjadinya peningkatan tingkat
kebisingan.
c. Besaran Dampak
Dampak yang ditimbulkan adalah kecil, karena menggunakan alat berat
sedikit dengan volume sedikit.

4. Peningkatan Tingkat Getaran


a. Sumber Dampak
Dampak peningkatan tingkat getaran berasal dari kegiatan pembangunan
pondasi..
b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang ditimbulkan adalah terjadinya peningkatan tingkat
getaran.
c. Besaran Dampak
Dampak yang ditimbulkan adalah kecil, karena menggunakan alat berat
sedikit dengan volume sedikit.

5. Penurunan Kualtas Air Sungai


a. Sumber Dampak
Dampak terhadap perubahan kualitas air sungai berasal dari pembangunan
pondasi, pembangunan bangunan bawah, konstruksi bangunan atas dan
pemasangan batu.
b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut adalah penurunan
kualitas air sungai, terutama terhadap peningkatan kandungan padatan
tersuspensi (TSS).
c. Besaran Dampak
Dampak yang ditimbulkan adalah sedang karena kegiatan yang potensi
terhadap penurunan kualitas air hanya pada saat pembangunan pondasi dan
pemasangan batu.

p.t. visitech gemilang IV-3

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

6. Erosi Tebing Sungai


a. Sumber Dampak
Terjadi longsor pada tebing sungai Aie Gadang berasal dari kegiatan
pembangunan pondasi.
b. Jenis Dampak
Dampak terhadap tanah yaitu terjadinya longsor dan peningkatan erosi
tanah.
c. Besaran Dampak
Dampak yang ditimbulkan adalah kecil karena areal yang akan dibersihkan
relatif kecil.

7. Kerusakan Sempadan Sungai


a. Sumber Dampak
Dampak terhadap kerusakan sempadan sungai berasal dari kegiatan
pembangunan pondasi.
b. Jenis Dampak
Dampak yang akan terjadi adalah kerusakan sempadan sungai yaitu tidak
dapat difungsikannya sempadan sungai sebagai daerah pengamanan
sungai..
c. Besaran Dampak
Besaran dampak kerusakan sempadan sungai oleh kegiatan ini adalah kecil,
karena sedikitnya lahan atau sempadan sungai yang akan dimanfaatkan
untuk pembangunan jembatan.

8. Kesempatan Kerja
a. Sumber Dampak
Dampak terhadap kesempatan berkerja bersumber dari peningkatan
pembangunan jembatan adalah pada saat rekrutmen tenaga kerja.
b. Jenis Dampak
Dampak yang ditimbulkan adalah adanya peluang untuk bekerja sesuai
dengan formasi yang dibutuhkan/tersedia.
c. Besaran Dampak
Dampak yang ditimbulkan adalah kecil karena jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan relatif kecil.

p.t. visitech gemilang IV-4

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

9. Peluang Usaha
a. Sumber Dampak
Dampak terhadap munculnya peluang usaha adalah berasal dari kegiatan
Pembangunan pondasi, pembangunan bangunan bawah, Konstruksi
Bangunan Atas, Pembangunan Jalan Pendekat, Pemasangan batu dan
Pekerjaan Finishing
b. Jenis Dampak
Timbulnya peluang usaha berupa munculnya warung-warung menjual
makanan bagi para pekerja disekitar lokasi kegiatan, pengadaan bahan dan
material dan pengangkutan bahan material
c. Besaran Dampak
Besaran dampak yang ditimbulkan kecil dan bersifat positif.

10. Kecemburuan Sosial


a. Sumber Dampak
Timbulnya keresahan masyarakat bersumber dari kegiatan penerimaan
tenaga kerja.
b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang ditimbulkan adalah munculnya keresahan masyarakat,
khususnya bagi masyarakat yang tidak dapat diterima sebagai tenaga kerja.
c. Besaran Dampak
Besaran dampak yang ditimbulkan kecil, karena jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan relatif sedikit dan membutuhkan keahlian tersendiri.

11. Kesehatan Masyarakat


a. Sumber Dampak
Timbulnya keresahan masyarakat bersumber dari kegiatan mobilisasi
material
b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang ditimbulkan adalah gangguan kesehatan masyarakat
akibat mobilisasi material
c. Besaran Dampak
Besaran dampak yang ditimbulkan kecil, karena velume pekerjaan relatif
kecil dan dampak ini merupakan dampak turunan.

p.t. visitech gemilang IV-5

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

12. Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja


a. Sumber Dampak
Dampak terhadap keselamatan tenaga kerja bagi tenaga kerja berasal dari
Pembangunan pondasi, pembangunan bangunan bawah, konstruksi
bangunan atas dan pekerjaan finishing
b. Jenis Dampak
Dampak yang akan ditimbulkan adalah terjadinya kecelakaan kerja pada
tenaga kerja.
c. Besaran Dampak
Besaran dampak terhadap kecelakaan kerja pada tenaga kerja adalah
tergolong sedang, karena menggunakan peralatan besi.

13. Gangguan Lalu Lintas


a. Sumber Dampak
Terjadinya gangguan lalu lintas sungai bersumber dari kegiatan mobilisasi
material dan pembangunan jalan pendekat serta demobilisasi alat berat.
b. Jenis Dampak
Timbulnya gangguan lalu lintas di sekitar ujung jembatan akibat kendaraan
yang membawa material , pembangunan jalan pendekat dan demonbilsasi
alat berat.
c. Besaran Dampak
Besaran dampak terhadap gangguan lalu lintas termasuk sedang karena
kegiatan tersebut tidak menghalangi kelancaran lalu lintas.

4.3. TAHAP OPERASI


Pada tahap operasi kegiatan yang akan dilakukan adalah demobilisasi alat berat,
pemutusan hubungan kerja dan operasional jembatan
1. Kesempatan Kerja
a. Sumber Dampak
Sumber dampak dari kesempatan kerja adalah berasal dari pemutusan
hubungan kerja (PHK)
b. Jenis Dampak
Dampak yang akan ditimbulkan adalah menurunnya tingkat penghasilan
masyarakat, khusus tenaga kerja.

p.t. visitech gemilang IV-6

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

c. Besaran Dampak
Besaran dampak kecil, karena sebelumnya telah dilakukan penjelasan
bentuk ketenagakerjaan.

2. Persepsi Masyarakat
a. Sumber Dampak
Dampak terhadap persepsi masyarakat dan kecemburuan sosial bersumber
dari kegiatan pemutusan hubungan kerja.
b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang ditimbulkan adalah keresahan masayarakat akibat
pemurusan hubungan kerja, karena tidak berkerjanya atau berkurangnya
penghasilan masyarakat.
c. Besaran Dampak
Besaran dampak terhadap persepsi masyarakat kecil, karena sedikitnya
masyarakat yang bekerja pada kegiatan peningkatan pembangunan
jembatan.

3. Kelancaran Lalu Lintas


a. Sumber dampak
Peningkatan kelancaran lalu lintas berasal dari kegiatan beroperasinya
jembatan
b. Jenis dampak
Dampak yang ditimbulkan adalah dampak positif yaitu semakin lancarnya
akses masyarakat
c. Besaran dampak
Dampak aksesibilitas dapat digolongkan sedang, karena akses masyarakat
semakin lancar.

p.t. visitech gemilang IV-7

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

Tabel 4.1. Matrik Identifikasi Dampak Kegiatan Pembangunan Jembatan Peningkatan Pembangunan
Jembatan Aie gadang Terhadap Komponen Lingkungan
Pra-Konstruksi Konstruksi Operasi
KOMPONEN KEGIATAN
No.
1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2
KOMPONEN
LINGKUNGAN
A GEOFISIK-KIMIA
1. IKLIM
2. KUALITAS UDARA DAN
KEBISINGAN
a. Kandungan Debu
b. Kualitas Gas
c. Kebisingan
d. Getaran
3. HIDROLOGI
a. Kualitas Air Sungai
4. TANAH DAN LAHAN
a. Erosi Tebing Sungai
b. Kerusakan Sempadan Sungai
B. SOSIAL, BUDAYA dan Kesehatan MASYARAKAT
1. SOSIAL EKONOMI
a. Kesempatan kerja
b. Peluang Usaha
2. SOSIAL BUDAYA
a. Persepsi Masyarakat
b. Kecemburuan social
3. KESEHATAN MASYARAKAT
a. Kesehatan Masyrakat
b. Keselamatan dan kesehatan
Tenaga Kerja
4. PRASARANA TRANSPORTASI
a. Gangguan lalu lintas
d. Kelancaran lalu lintas

KETERANGAN II. KONSTRUKSI III. OPERASI


I. PRAKONSTRUKSI 1. Mobilisasi material 1. Pemutusan Hubungan
1. Stake out 2. Rekrutmen tenaga kerja Kerja
2. Pembebasan lahan 3. Pembangunan pondasi 2. Operasional Jembatan
3. Pembangunan Base camp dan 4. pembangunan bangunan
Pemagaran tapak kegiatan bawah
4. Mobilisasi alat berat 5. Konstruksi Bangunan Atas
6. Pembangunan Jalan
Pendekat
= ada dampak 7. Pemasangan batu
8. Pekerjaan Finishing
9. Demobilisasi alat berat

p.t. visitech gemilang IV-8

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

Tabel 4.2. Matrik Komponen dampak lingkungan Kegiatan Peningkatan Pembangunan


Jembatan Aie Gadang
No. Kegiatan Jenis Dampak Besaran Keterangan
I. PRAKONTRUKSI
1. Stake out Persepsi masyarakat Sedang Dampak negatif dan primer
2. Pembebasan lahan Persepsi masyarakat Sedang Dampak negatif dan primer
3. Pembangunan Base Persepsi masyarakat Kecil Dampak negatif dan primer
camp dan Pemagaran
tapak kegiatan
4. Mobilisasi alat berat Gangguan lalu lintas Kecil Dampak negatif dan primer

II. KONSTRUKSI
1. Mobilisasi material 1. Peningkatan kandungan debu Sedang Dampak negatif dan primer
2. Peningkatan kandungan gas Kecil Dampak negatif dan primer
3. Peningkatan kebisingan Kecil Dampak negatif dan primer
4. Kesehatan Masyarakat Kecil Dampak negatif dan primer
5. Gangguan lalu lintas Kecil Dampak negatif dan primer
2. Rekrutmen tenaga kerja 1. Kesempatan bekerja kecil Dampak positif dan primer
2. Kecemburuan sosial Kecil Dampak negatif dan primer
3. Pembangunan pondasi 1. Kebisingan Kecil Dampak negatif dan primer
2. Getaran Kecil Dampak negatif dan primer
3. Kualitas Air Sedang Dampak negatif dan primer
4. Erosi Tebing Sungai Kecil Dampak negatif dan primer
5. Kerusakan Sempadan Sungai Sedang Dampak negatif dan primer
6. Peluang usaha Kecil Dampak positif dan primer
7. Keselamatan/Kesehatan Kerja Sedang Dampak negatif dan primer
4. Pembangunan 1. Peningkatan kebisingan Kecil Dampak negatif dan primer
Bangunan Bawah 2. Kualitas air sungai Kecil Dampak negatif dan primer
3. Peluang usaha Kecil Dampak positif dan primer
4. Keselamatan/Kesehatan Kerja Sedang Dampak negatif dan primer
5. Konstruksi bangunan 1. Peningkatan kebisingan Sedang Dampak negatif dan primer
atas 2. Kualitas air sungai Kecil Dampak negatif dan primer
3. Peluang usaha Kecil Dampak positif dan primer
4. Keselamatan/Kesehatan Kerja Sedang Dampak negatif dan primer
6. Pembangunan Jalan 1. Peningkatan debu Kecil Dampak negatif dan primer
pendekat 2. Peningkatan kebisingan Kecil Dampak negatif dan primer
3. Peluang usaha Kecil Dampak positif dan primer
4. Kesehatan Masyarakat Kecil Dampak negatif dan turunan
5. Gangguan lalu lintas Sedang Dampak negatif dan primer
7. Pemasangan Batu 1. Kualitas air sungai Kecil Dampak negatif dan primer
2. Peluang usaha Kecil Dampak positif dan primer
8. Pekerjaan finishing 1. Peningkatan kandungan debu Kecil Dampak negatif dan primer
2. Peluang usaha Kecil Dampak positif dan primer
3. Keselamatan/Kesehatan Pekerja Kecil Dampak negatif dan primer
9. Demobilisasi alat berat Gangguan lalu lintas Kecil Dampak negatif dan Primer
III. OPERASI
1. Penutusan Hubungan 1. Kehilangan Kesempatan Kerja Kecil Dampak negatif dan primer
Kerja 2. Persepsi masyarakat Kecil Dampak negatif dan primer
2. Operasional Jembatan Kelancaran lalulintas Sedang Dampak positif dan primer

p.t. visitech gemilang IV-9

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

BAB V

PROGRAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

5.1. TAHAP PRAKONSTRUKSI

1. Persepsi Masyarakat

a. Sumber Dampak
Dampak terhadap munculnya persepsi masyarakat adalah berasal dari
kegiatan Stake out, pembebasan lahan, pembangunan base camp dan
pemagaran tapak kegiatan.

b. Jenis Dampak
Timbulnya persepsi masyarakat tentang keberadaan kegiatan
peningkatan pembangunan jembatan Aie Gadang

c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup


Sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi kegiatan tentang
pembangunan jembatan, pembebasan lahan dan pengamanan lokasi
kegiatan.

d. Waktu Pengelolaan Lingkungan Hidup


Sebelum pelaksanaan kegiatan konstruksi pembangunan jembatan Aie
Gadang

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Masyarakat yang berada di sekitar rencana peningkatan pembangunan
jembatan Aie Gadang di Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman
Kabupaten Pasaman Barat

f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pelaksana
SATKER Pembangunan /Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan
Pemda Kab. Pasaman Barat.

p.t. visitech gemilang V-1

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

2. Gangguan Lalu Lintas

a. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap gangguan lalu lintas yang berasal dari
kegiatan mobilisasi alat berat.

b. Jenis Dampak
Timbulnya gangguan lalu lintas di sekitar ujung jembatan akibat oleh
kendaraan yang membawa alat berat

c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup


Mengunakan jasa pemandu dalam rangka mobilisasi alat berat menuju
lokasi kegiatan.

d. Waktu Pengelolaan Lingkungan Hidup


Sewaktu mobilisasi alat berat menuju ke lokasi kegiatan peningkatan
pembangunan jembatan Air Gadang

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Jalan yang dilalui ketika mobilisasi alat berat menuju ke lokasi
peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang

f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat .

p.t. visitech gemilang V-2

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

5.2. TAHAP KONSTRUKSI

1. Kandungan Debu
a. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap perubahan kandungan debu berasal dari
kegiatan mobolisasi material, pembangunan jalan pendekat dan
pekerjaan finishing.

b. Jenis Dampak
Terjadinya penurunan kualitas udara ambien terhadap peningkatan
kandungan parameter debu total (TSP) disekitar lokasi kegiatan.

c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan adalah:
o Menutup bak truk pembawa material pasir, batu, dan kerikil dengan
terpal
o Pemadatan dan penyiraman material timbunan dalam pekerjaan
pembangunan jalan pendekat.
o Pelaksanaan finishing sesuai prosedur

d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup


o Pengelolaan dilakukan setiap kali pengangkutan material sirtukil
o 2x dalam satu hari pada musim kemarau.

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup


Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yaitu lokasi kegiatan
peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Kabupaten Pasaman
Barat.

f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor

p.t. visitech gemilang V-3

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat .

Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

2. Kandungan Gas

a. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap perubahan kandungan gas berasal dari
kegiatan mobilisasi material.

b. Jenis Dampak
Terjadinya penurunan kualitas udara ambien terhadap peningkatan
parameter gas (CO, NO2, SO2) disekitar lokasi kegiatan.

c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup


Penggunaan kendaraan yang layak pakai atau lolos uji keur termasuk
lolos uji emisi gas buang kendaraan.

d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup


Waktu pengelolaan adalah selama mobilisasi material dalam rangka
konstruksi peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Kab.
Pasaman Barat.

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup


Sewaktu mobilisasi alat berat menuju ke lokasi kegiatan peningkatan
pembangunan jembatan Air Gadang.

f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat .

p.t. visitech gemilang V-4

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

3. Peningkatan Tingkat Kebisingan

a. Sumber Dampak
Dampak peningkatan tingkat kebisingan berasal dari kegiatan mobilisasi
material, pembangunan pondasi, pembangunan bangunan bawah,
konstruksi bangunan atas dan pembangunan jalan pendekat.

b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang ditimbulkan adalah terjadinya peningkatan tingkat
kebisingan.

c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup


o Penggunaan kendaraan pembawa material yang laik pakai atau lolos
uji keur.
o Pengunaan alat berat yang laik pakai.

d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup


Pengelolaan dilakukan setiap saat selama pembangunan Air Gadang
Kab. Pasaman Barat.

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup


Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yaitu lokasi kegiatan
peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Kabupaten Pasaman
Barat.

f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor.
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat .
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

p.t. visitech gemilang V-5

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

4. Peningkatan Tingkat Getaran


a. Sumber Dampak
Dampak peningkatan tingkat getaran berasal dari kegiatan pembangunan
pondasi.
b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang ditimbulkan adalah terjadinya peningkatan tingkat
getaran.

c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup


o Pelaksanaan pembangunan pondasi atau pemancangan tiang
pancang sesuai dengan SOP
o Pengunaan alat berat yang laik pakai.

d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup


Pengelolaan dilakukan setiap saat selama pembangunan Air Gadang
Kab. Pasaman Barat.

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup


Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yaitu lokasi kegiatan
peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Kabupaten Pasaman
Barat.
f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksana
Kontraktor.
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat .
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

5. Penurunan Kualitas Air Sungai


a. Sumber Dampak
Dampak terhadap perubahan kualitas air sungai berasal dari
pembangunan pondasi, pembangunan bangunan bawah, konstruksi
bangunan atas dan pemasangan batu.

p.t. visitech gemilang V-6

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut adalah penurunan
kualitas air sungai, terutama terhadap peningkatan kandungan padatan
tersuspensi (TSS).

c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup


o Meminimalkan ceceran adukan semen dan material lainnya masuk
kedalam sungai.

o Melakukan pembanguan sesuai dengan prosedur teknis.

d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup


Pengelolaan dilakukan setiap saat selama pembangunan

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup


Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yaitu lokasi kegiatan
peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Kabupaten Pasaman
Barat.

f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor.
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat .
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

6. Erosi Tebing Sungai


a. Sumber Dampak
Terjadi longsor pada tebing sungai Air Gadang berasal dari kegiatan
pembangunan pondasi.

b. Jenis Dampak
Dampak terhadap tanah yaitu terjadinya longsor dan peningkatan erosi
tanah.

p.t. visitech gemilang V-7

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup


Meminimalkan penggalian pondasi sesuai pelaksanaan teknis untuk
mengurangi erosi tebing sungai.

d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup


Pengelolaan dilakukan setiap saat selama pembangunan

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup


Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yaitu lokasi kegiatan
peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Kabupaten Pasaman
Barat.

f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor.
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Dinas PU Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat .
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

7. Kerusakan Sempadan Sungai


a. Sumber Dampak
Dampak terhadap kerusakan sempadan sungai berasal dari kegiatan
pembangunan pondasi.

b. Jenis Dampak
Dampak yang akan terjadi adalah kerusakan sempadan sungai yaitu tidak
berfungsinya sempadan sungai.

c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup


Areal sempadan sungai yang akan digunakan untuk pembangunan
pondasi disesuai dengan kebutuhan pondasi dalam rangka meminimalkan
kerusakan sempadan sungai.

p.t. visitech gemilang V-8

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup


Pengelolaan dilakukan setiap saat selama pembangunan

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup


Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yaitu lokasi kegiatan
peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Kabupaten Pasaman
Barat.

f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor.
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Dinas PU Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat .
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

8. Kesempatan Kerja
a. Sumber Dampak
Dampak terhadap kesempatan berkerja bersumber dari adanya kegiatan
rekruitmen tenaga kerja untuk kebutuhan pembangunan jembatan.

b. Jenis Dampak
Dampak yang ditimbulkan adalah adanya peluang untuk bekerja sesuai
dengan formasi yang dibutuhkan/tersedia.

c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup


Mengutamakan tenaga kerja dengan kualifikasi buruh berasal dari daerah
setempat sesuai dengan formasi yang ada.

d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup


Pengelolaan dilakukan setiap saat selama pembangunan

p.t. visitech gemilang V-9

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup


Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yaitu lokasi kegiatan
peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Kabupaten Pasaman
Barat.

f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor.
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat .
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

9. Peluang Usaha
a. Sumber Dampak
Dampak terhadap munculnya peluang usaha adalah berasal dari kegiatan
Pembangunan pondasi, pembangunan bangunan bawah, Konstruksi
Bangunan Atas, Pembangunan Jalan Pendekat, Pemasangan batu dan
Pekerjaan Finishing.
.
b. Jenis Dampak
Timbulnya peluang usaha berupa munculnya warung-warung menjual
makanan bagi para pekerja disekitar lokasi kegiatan, pengadaan bahan
dan material serta pengangkutan bahan material

c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup


o Memberikan kesempatan kepada masyarakat disekitar lokasi kegiatan
untuk memanfaatkan peluang usaha ini.
o Pengadaan bahan dan material dari masyarakat yang berada disekitar
lokasi kegiatan.
o Memanfaatkan truk pengangkutan bahan dan material dengan
memprioritaskan masyarakat setempat.

p.t. visitech gemilang V-10

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup


Pengelolaan dilakukan selama pembangunan jembatan/tahap kontruksi

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup


Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yaitu lokasi kegiatan
peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Nagari Air Gadang
Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor.
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Bagian Pemerintahan Kantor Bupati Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat .

Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

10. Kecemburuan Sosial


a. Sumber Dampak
Timbulnya keresahan masyarakat bersumber dari kegiatan penerimaan
tenaga kerja yang tidak dapat mengabulkan permintaan masyarakat.

b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang ditimbulkan adalah munculnya keresahan
masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang tidak dapat diterima
sebagai tenaga kerja.

c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup


Memberikan sosialisasi terkait dengan rekrutmen tenaga kerja untuk
mengatasi terjadinya kecemburuan sosial.

d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup


Pengelolaan dilakukan setiap saat selama pembangunan

p.t. visitech gemilang V-11

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup


Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yaitu lokasi kegiatan
peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Nagari Air Gadang
Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasaman Barat
o Bagian Pemerintahan Kantor Bupati Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat .
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

11. Kesehatan Masyarakat


a. Sumber Dampak
Timbulnya keresahan masyarakat terhadap gangguan kesehatan yang
bersumber dari kegiatan mobilisasi material dan pembangunan jalan
pendekat

b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang ditimbulkan adalah gangguan kesehatan masyarakat
akibat mobilisasi material

c. Program Pengelolaan Ligkungan Hidup


o Menutup bak truk pembawa material pasir, batu, dan kerikil dengan
terpal
o Pemadatan dan penyiraman material timbunan dalam pekerjaan
pembangunan jalan pendekat.

d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup


Pengelolaan dilakukan setiap saat selama pembangunan

p.t. visitech gemilang V-12

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup


Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yaitu lokasi kegiatan
peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Nagari Air Gadang
Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat .
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

12. Keselamatan dan Kesehatan Pekerja


a. Sumber Dampak
Dampak terhadap keselamatan tenaga kerja bagi tenaga kerja berasal
dari pembangunan pondasi, pembangunan bangunan bawah, konstruksi
bangunan atas dan pekerjaan finishing.

b. Jenis Dampak
Dampak yang akan ditimbulkan adalah terjadinya kecelakaan kerja pada
tenaga kerja.

c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup


o Pengunaan Alat Pengaman Diri sesuai dengan SOP
o Menyertakan seluruh tenaga kerja untuk mendapat asuransi
JAMSOSTEK
o Operasional peralatan disesuaikan dengan prosedur yang ada

d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup


Pengelolaan dilakukan setiap saat selama pembangunan

p.t. visitech gemilang V-13

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup


Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yaitu lokasi kegiatan
peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Nagari Air Gadang
Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pelaksana
kontraktor
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat .
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

13. Gangguan Lalu Lintas


a. Sumber Dampak
Terjadinya gangguan lalu lintas sungai bersumber dari kegiatan mobilisasi
material , pembangunan jalan pendekat dan demobilisasi alat berat.

b. Jenis Dampak
Timbulnya gangguan lalu lintas di sekitar ujung jembatan akibat
kendaraan yang membawa material , pembangunan jalan pendekat dan
kendaraan pembawa alat berat.

c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup


o Menggunakan jasa pemandu dalam rangka demobilisasi alat berat,
mobilisasi material dan pembangunan jalan pendekat
o Menghindari waktu kegiatan pekerjaan tersebut pada jam sibuk atau
padat lalu lintas.

d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup


Pengelolaan dilakukan setiap saat selama pembangunan

p.t. visitech gemilang V-14

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup


Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yaitu lokasi kegiatan
peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Nagari Air Gadang
Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor .
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Dinas PU Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat .
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

5.3. TAHAP OPERASI

1. Kehilangan Kesempatan Kerja


a. Sumber Dampak
Sumber dampak dari kehilangan kesempatan kerja adalah berasal dari
pemutusan hubungan kerja (PHK)

b. Jenis Dampak
Dampak yang akan ditimbulkan adalah menurunnya tingkat penghasilan
masyarakat, khusus tenaga kerja yang diakibatkan dari selesainya
pembangunan jembatan.

c. Pengelolaan Lingkungan Hidup


Melakukan sosialisasi dan penjelasan tertulis pada calon tenaga kerja
terkait dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) ketika selesainya
kegiatan pembangunan jembatan.

d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup


Pelaksanaan pengelolaan dilakukan adalah sebelum pelaksanaan PHK
dilakukan.

p.t. visitech gemilang V-15

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup


Lokasi pengelolaan yang dilakukan tersebut adalah di kantor pemrakarsa.

f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor.
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat .
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

2. Persepsi Masyarakat
a. Sumber Dampak
Dampak terhadap persepsi masyarakat dan kecemburuan sosial
bersumber dari kegiatan pemutusan hubungan kerja.

b. Jenis Dampak
Jenis dampak yang ditimbulkan adalah keresahan masyarakat akibat
pemutusan hubungan kerja, karena tidak berkerjanya atau berkurangnya
penghasilan masyarakat.

c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup


Transparansi terkait pemutusan hubungan kerja yang sesuai dengan
sosialisasi yang telah dilakukan pada awal penerimaan tenaga kerja.

d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup


Pelaksanaan pengelolaan dilakukan adalah sebelum pelaksanaan PHK
dilakukan.

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup


Lokasi pengelolaan yang dilakukan tersebut adalah di kantor pemrakarsa.

p.t. visitech gemilang V-16

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor.
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Bagian Pemerintahan Kantor Bupati Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat .
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat.

3. Kelancaran lalulintas
a. Sumber dampak
Peningkatan kelancaran lalu lintas berasal dari kegiatan beroperasinya
jembatan

b. Jenis dampak
Dampak yang ditimbulkan adalah dampak positif yaitu semakin lancarnya
akses masyarakat

c. Pengelolaan Lingkungan Hidup


Mengoperasikan jembatan sesuai dengan kemampuan dan daya dukung
dari jembatan

d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup


Pengelolaan dilakukan telah selesainya pembangunan jembatan

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup


Pengelolaan dilakukan pada lokasi kagitan peningkatan pembangunan
jembatan Air Gadang Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman
Kabupaten Pasaman Barat.

f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II

p.t. visitech gemilang V-17

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Dinas PU Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat .
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

p.t. visitech gemilang V-18

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

BAB VI
PROGRAM PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

6.1. TAHAP PRAKONSTRUKSI

1. Persepsi Masyarakat
a. Tujuan Pemantauan
Mengetahui efektifitasnya sosialisasi yang telah dilakukan terhadap dampak
presepsi masyarakat.

b. Parameter Yang Dipantau


Pendapat atau pandangan masyarakat terhadap kegiatan stake out,
pembebasan lahan, pembangunan base camp dan pemagaran tapak
kegiatan

c. Metoda pemantauan
Pelaksanan pemantauan dilakukan melalui wawancara dengan masyarakat
yang terkena dampak.

d. Tolok Ukur Dampak


Tidak munculnya gejolak sosial masyarakat terhadap rencana kegiatan
peningkatan pembangunan jembatan

e. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup


Masyarakat yang berada disekitar tapak kegiatan yaitu Nagari Air Gadang
Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat

f. Frekuensi Pemantauan
Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa
prakonstruksi.

g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup


Pelaksana
SATKER Pembangunan /Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pemda
Kab. Pasaman Barat.

p.t. visitech gemilang VI-1

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

2. Gangguan Lalu Lintas


a. Tujuan Pemantauan
Tujuan dilakukan pemantauan adalah untuk mengetahui sejauh mana
efektifitas pengelolaan yang dilakukan

b. Parameter Yang Dipantau


Sebagai parameter yang akan dipantau adalah adanya gangguan terhadap
arus lalu lintas kendaraan

c. Metoda Pemantauan
Metoda pemantauan yang dilakukan adalah observasi langsung kelapangan

d. Tolok ukur Dampak


Tolok ukur yang akan digunakan adalah ada atau tidak adanya gangguan
lalu lintas darat

e. Lokasi Pemantauan
Lokasi pemantauan yang akan dilakukan adalah pada jalan yang dilalui oleh
kendaraan dan alat-alat berat, khususnya pada daerah yang padat
kendaraan.

f. Frekuensi Pemantauan
Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa
prakonstruksi.

g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor

p.t. visitech gemilang VI-2

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Dinas Perhubungan Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

6.2. TAHAP KONSTRUKSI

1. Kandungan Debu
a. Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui efektifitas pengelolaan terhadap penurunan kualitas
kandungan debu akibat kegiatan selama tahap konstruksi.

b. Parameter Yang Dipantau


Parameter yang digunakan dalam pemantauan yaitu total debu (TSP).

c. Metoda Pemantauan
Metoda untuk pengukuran/pemantauan parameter total debu mengunakan
metoda gravimetri dengan mengunakan alat HVAS

d. Tolok Ukur Dampak


Peraturan Pemerintah No 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran
Udara dengan baku mutu udara TSP (230 g/m3)

e. Lokasi Pemantauan
Lokasi sampling adalah pada ujung jembatan (dua lokasi) dan pemukiman
masyarakat.

f. Frekuensi Pemantauan
Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa konstruksi.

h. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor

p.t. visitech gemilang VI-3

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

2. Kandungan Gas
a. Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui efektifitas pengelolaan terhadap penurunan kualitas
kandungan gas akibat kegiatan selama tahap konstruksi.

b. Parameter Yang Dipantau


Parameter yang digunakan dalam pemantauan yaitu CO, SO2 dan NO2

c. Metoda Pemantauan
Metoda untuk parameter kandungan gas dapat terlihat pada Tabel 6.1.
berikut ini
Tabel 6.1. Parameter, alat dan metoda analisa kandungan gas
No. Parameter Alat Metoda Satuan BMUA
1. CO Spektrofotometer Perakamoniakal g/m3 2260
2. SO2 Spektrofotometer Pararosanilin g/m3 260
3. NO2 Spektrofotometer Saltzman g/m3 92,5
Keterangan: BMUA = Baku Mutu Udara Ambien

d. Tolok Ukur Dampak


Peraturan Pemerintah No 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran
Udara.

e. Lokasi Pemantauan
Lokasi sampling adalah pada ujung jembatan (dua lokasi) dan pemukiman
masyarakat.

f. Frekuensi Pemantauan
Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa konstruksi.

p.t. visitech gemilang VI-4

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

3. Peningkatan Tingkat Kebisingan


a. Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui efektifitas pengelolaan yang telah dilakukan terhadap
kendaraan dan alat-alat berat agar tingkat kebisingan semakin kecil.

b. Parameter Yang Dipantau


Sebagai parameter yang akan dipantau adalah tingkat kebisingan.

c. Metoda Pemantauan
Metoda yang digunakan adalah pengukuran langsung dilapangan bantuan
alat sound level meter (SLM).

d. Tolok Ukur Dampak


Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48/1996, tentang Baku Tingkat
Kebisingan.

e. Lokasi Pemantauan
Lokasi sampling adalah pada ujung jembatan (dua lokasi) dan pemukiman
masyarakat.

f. Frekuensi Pemantauan
Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa konstruksi.

g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor

p.t. visitech gemilang VI-5

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

4. Peningkatan Tingkat Getaran


b. Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui efektifitas pengelolaan yang telah dilakukan terhadap
pemakairn alat pancang agar tingkat getaran semakin kecil.

b. Parameter Yang Dipantau


Sebagai parameter yang akan dipantau adalah tingkat getaran.

b. Metoda Pemantauan
Metoda yang digunakan adalah pengukuran langsung dilapangan bantuan
alat penangkap getaran, alat ukur analisis getaran, pencatat tingkat getaran
dan alat analisis pengukur tingkat getaran.

b. Tolok Ukur Dampak


Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 49/1996, tentang Baku Tingkat
Getaran.

b. Lokasi Pemantauan
Lokasi sampling adalah pada ujung jembatan (dua lokasi) dan pemukiman
masyarakat.

b. Frekuensi Pemantauan
Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa konstruksi.

b. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat

p.t. visitech gemilang VI-6

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

Pelaporan
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

5. Penurunan Kualitas Air Sungai


a. Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui efektifitas pengelolaan yang telah dilakukan terhadap
pengendalian penurunan kualitas air sungai Batang Pasaman

b. Parameter Yang Dipantau


Parameter yang akan dipantau disesuai dengan sumber dampak dan
menurut PP Nomor 82 Tahun 2001 untuk kelas II

c. Metoda Pemantauan
Metoda, alat yang digunakan dalam pemantauan kualitas air sungai dapat
disajikan pada Tabel 6.2 berikut ini.

Tabel 6.2. Parameter, alat dan metoda analisa kualitas air sungai untuk pelaksanaa
pemantauan

No Parameter Satuan Metoda Alat


1 2 3 4 5
I FISIKA
1. Suhu oC Pemuian Termometer
2. Padatan terlarut (TDS) mg/L Gravimetri Timbangan
3. Padatan tersuspensi (TSS) mg/L Gravimetri Timbangan
II. KIMIA
1. pH - Potensiometri pH-meter
2. DO mg/L Winkler Buret
3. BOD mg/L Winkler Buret
4. COD mg/L Titrimetri Buret
5. Posfat (PO4-P) mg/L Spektrofotometri Spetrofotometer
6. Nitrat (NO3-N) mg/L Spektrofotometri Spetrofotometer
7. Nitrit (NO2-N)) mg/L Spektrofotometri Spetrofotometer
8. Amoniak (NH3-N) mg/L Spektrofotometri Spetrofotometer
9. Klorida (Cl) mg/L Spektrofotometri Spetrofotometer
10. Sulfat (SO4) mg/L Spektrofotometri Spetrofotometer
11. Timbal (Pb) mg/L Spektrofotometri AAS
12. Tembaga (Cu) mg/L Spektrofotometri AAS
13. Besi (Fe) mg/L Spektrofotometri AAS
14. Seng (Zn) mg/L Spektrofotometri AAS
15. Minyak/Lemak mg/L Gravimetri Timbangan
16. Detergen (MBAS) mg/L Spektrofotometri Spetrofotometer

p.t. visitech gemilang VI-7

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

d. Tolok Ukur Dampak


o Peraturan Pementintah RI Nomor 82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
o Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2008, tentang Penetapan Kriteria
Mutu Air Sungai di Propinsi Sumatera Barat.

e. Lokasi Pemantauan
Lokasi pemantauan dilakukan pada sungai Batang Pasaman yaitu pada
bagian hulu dan bagian hilir dari pembangunan jembatan.

f. Frekuensi Pemantauan
Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa konstruksi.

g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

6. Erosi Tebing Sungai


a. Tujuan Pemantauan
Tujuan dilakukan pemantauan adalah untuk mengetahui sejauh mana
efektifitas pengelolaan pengedalian erosi tebing sungai yang dilakukan

b. Parameter Yang Dipantau


Sebagai parameter yang akan dipantau adalah terjadinya erosi tebing sungai
Batang Pasaman

c. Metoda Pemantauan
Metoda pemantauan yang dilakukan adalah observasi langsung ke lapangan

p.t. visitech gemilang VI-8

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

d. Tolok Ukur Dampak


Tolok ukur yang digunakan untuk pemantauan ini adalah ada atau tidak
adanya tebing sungai Batang Pasaman yang longsor dan jaju sedimentasi
yang terdapat di Sungai Batang Pasaman.

e. Lokasi Pemantauan
Lokasi pemantauan dilakukan pada sungai Batang Pasaman

f. Frekuensi Pemantauan
Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa konstruksi.

g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Dinas PU Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

7. Kerusakan Sempadan Sungai


a. Tujuan Pemantauan
Tujuan dilakukan pemantauan adalah untuk mengetahui sejauh mana
efektifitas pengelolaan yang dilakukan.

b. Parameter Yang Dipantau


Parameter dalam pemantauan yang dilakaukan adalah kerusakan sempadan
sungai seperti pengikisan sempadan sungai

c. Metoda Pemantauan
Metoda dalam pelaksanaan pemantauan dapat dilakukan dengan cara
observasi langsung ke lapangan

p.t. visitech gemilang VI-9

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

d. Tolok Ukur Dampak


Sebagai tolok ukur dalam pelaksanaan pemantauan adalah ada atau tidak
adanya sempadan sungai yang rusak

e. Lokasi Pemantauan
Lokasi pemantauan dilakukan adalah pada sempadan sungai yang
digunakan sebagai lokasi pembangunan jembatan yaitu sungai Batang
Pasaman

f. Frekuensi Pemantauan
Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa konstruksi.

g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Dinas PU Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

8. Kesempatan Kerja
a. Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui efektifitas pengelolaan yang telah dilakukan terhadap
kesempatan berkerja bagi masyarakat setempat

b. Parameter Yang Dipantau


Parameter yang dipantau adalah dominasi masyarakat setempat yang
bekerja pada pembangunan jembatan sesuai dengan formasi dan keahlian
yang ada.

c. Metoda Pemantauan
Metoda pemantauan adalah observasi langsung kelapangan dan wawancara
dengan tenaga kerja serta masyarakat setempat.

p.t. visitech gemilang VI-10

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

d. Tolok Ukur Dampak


Sebagai tolok ukur kesempatan bekerja adalah dominasi masyarakat
setempat yang bekerja pada kegiatan pembangunan jembatan ini.

e. Lokasi Pemantauan
Lokasi pemantauan dilakukan pada Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman
Kabupaten Pasaman Barat.

f. Frekuensi Pemantauan
Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa konstruksi.

g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

9. Peluang Usaha
a. Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui efektifitas pengelolaan yang telah dilakukan terhadap
peluang usaha yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat setempat

b. Parameter Yang Dipantau


Jenis usaha masyarakat terkait pemanfaatan peluang usaha akibat kegiatan
pembangunan jembatan

c. Metoda Pemantauan
Metoda pemantauan adalah observasi langsung kelapangan dan wawancara
dengan masyarakat setempat.

d. Tolok Ukur Dampak


Pemanfaatan peluang usaha oleh masyarakat setempat.

p.t. visitech gemilang VI-11

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

e. Lokasi Pemantauan
Lokasi pemantauan dilakukan pada Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman
Kabupaten Pasaman Barat.

f. Frekuensi Pemantauan
Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa konstruksi.

g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor .
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Bagian Pemerintahan Kantor Bupati Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

10. Kecemburuan Sosial


a. Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui sejauh mana realisasi sosialisasi yang telah dilaksanakan
terhadap masyarakat

b. Parameter Yang Dipantau


Sebagai parameter yang digunakan dalam pemantauan ini adalah timbulnya
keresahan masyarakat

c. Metoda Pemantauan
Metoda pemantauan adalah observasi langsung kelapangan dan wawancara
dengan masyarakat setempat.

d. Tolok Ukur Dampak


Tolok ukur yang digunakan dalam pemantauan ini adalah tidak adanya
gejolak sosial masyarakat

p.t. visitech gemilang VI-12

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

e. Lokasi Pemantauan
Lokasi pemantauan dilakukan pada Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman
Kabupaten Pasaman Barat.

f. Frekuensi Pemantauan
Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa konstruksi.

g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Bagian Pemerintahan Kantor Bupati Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

11. Kesehatan Masyarakat


a. Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas pengelolaan lingkungan yang
telah dilakukan terhadap sumber-sumber pencemar yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat.

b. Parameter Yang Dipantau


Sebagai parameter yang digunakan dalam pemantauan ini adalah tidak ada
keresahan masyarakat terhadap gangguan kesehatan

c. Metoda Pemantauan
Metoda pemantauan adalah observasi langsung kelapangan dan wawancara
dengan masyarakat setempat.

d. Tolok Ukur Dampak


Tolok ukur yang digunakan dalam pemantauan ini adalah tidak adanya
gangguan kesehatan masyarakat akibat kegiatan peningkatan pembangunan
jembatan.

p.t. visitech gemilang VI-13

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

e. Lokasi Pemantauan
Lokasi pemantauan dilakukan pada Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman
Kabupaten Pasaman Barat.

f. Frekuensi Pemantauan
Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa konstruksi.

g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

12. Keselamatan dan Kesehatan Pekerja


a. Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui efektifitas pengelolaan yang telah dilakukan terhadap
keselamatan dan kesehatan pekerja

b. Parameter Yang Dipantau


Sebagai parameter yang digunakan adalah keselamatan tenaga kerja atau
kecelakaan tenaga kerja dan gangguan kesehatan yang diakibatkan aktifitas
peningkatan pembangunan jembatan

c. Metoda Pemantauan
Metoda pemantauan adalah observasi langsung kelapangan dan wawancara
dengan tenaga kerja

d. Tolok Ukur Dampak


Sebagai tolok ukur dapat digunakan adalah ada atau tidak adanya tenaga
kerja yang mengalami kecelakaan dan gangguan kesehatan.

p.t. visitech gemilang VI-14

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

e. Lokasi Pemantauan
Lokasi pemantauan dilakukan lokasi peningkatan pembangunan jembatan

f. Frekuensi Pemantauan
Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa konstruksi.

g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

13. Gangguan Lalu Lintas


a. Tujuan Pemantauan
Tujuan dilakukan pemantauan adalah untuk mengetahui sejauh mana
efektifitas pengelolaan yang telah dilakukan.

b. Parameter Yang Dipantau


Tingkat gangguan lalu lintas jalan pada kawasan kegiatan pembangunan
jembatan dan jalan yang dilalui oleh kendaraan material dan demobilisasi
alat berat.

c. Metoda Pemantauan
Metoda pemantauan adalah observasi langsung kelapangan dan wawancara
dengan tenaga kerja dan masyarakat.

d. Tolok Ukur Dampak


Sebagai tolok ukur dapat digunakan adalah ada atau tidak adanya gangguan
lalu lintas.

p.t. visitech gemilang VI-15

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

e. Lokasi Pemantauan
Jalan yang dilalui oleh kendaraan yang membawa material, alat berat dan
lokasi pembangunan jembatan.

f. Frekuensi Pemantauan
Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa konstruksi.

g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Dinas PU Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

6.3. TAHAP OPERASI

1. Kehilangan Kesempatan Kerja


a. Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui sejauh mana sosialisasi atau penjelasan tertulis yang
telah dilakukan kepada tenaga kerja dengan PHK setelah selesai kegiatan
pembangunan jembatan..

b. Parameter Yang Dipantau


Sebagai peremter yang digunakan adalah menurunnya tingkat pendapatan
masyarakat, khususnya tenaga kerja

c. Metoda Pemantauan
Metoda pemantauan adalah observasi langsung kelapangan dan wawancara
dengan tenaga kerja

d. Tolok Ukur Dampak


Tidak terjadi gejolak sosial terkait pemutusan hubungan kerja oleh
pemrakasa akibat selesainya pembangunan jembatan.

p.t. visitech gemilang VI-16

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

e. Lokasi Pemantauan
Lokasi pemantauan dilakukan pada Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman
Kabupaten Pasaman Barat.

f. Frekuensi Pemantauan
Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa operasi.

g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

2. Persepsi Masyarakat
a. Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui efektifitas sosialisi yang telah dilakukan terhadap persepsi
masyarakat

b. Parameter Yang Dipantau


Sebagai parameter pemantauan adalah timbulnya persepsi negatif dan
gejolak sosial masyarakat.

c. Metoda Pemantauan
Pelaksanan pemantauan dilakukan dengan cara observasi dan wawancara
dengan masyarakat yang terkena dampak.

d. Tolok Ukur Dampak


Tidak munculnya gejolak sosial masyarakat terhadap rencana kegiatan
tersebut.

p.t. visitech gemilang VI-17

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

e. Lokasi Pemantauan
Lokasi pemantauan dilakukan pada Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman
Kabupaten Pasaman Barat.

f. Frekuensi Pemantauan
Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa operasi.

g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Kontraktor
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Bagian Pemerintahan Kantor Bupati Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

3. Kelancaran lalulintas
a. Tujuan Pemantauan
Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas pengelolaan lingkungan yang
telah dilakukan

b. Parameter Yang Dipantau


Sebagai parameter yang akan dipantan adalah semakin lancar akses
masyarakat untuk melakukan penyeberangan baik menggunakan kendaraan
maupun bagi pejalan kaki

c. Metoda Pemantauan
Metoda pemantauan yang dilakukan adalah observasi langsung ke lapangan

d. Tolok Ukur Dampak


Sebagai tolok ukur yang digunakan adalah semakin lancarnya masyarakat
menggunakan jembatan Air Gadang sebagai sarana penyeberangan.

e. Lokasi Pemantauan
Lokasi pemantauan adalah jembatan Air gadang yang telah dioperasikan.

p.t. visitech gemilang VI-18

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

f. Frekuensi Pemantauan
Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan dua kali setahun selama masa
operasi.

g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup


Pelaksana
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II
Pengawas
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Dinas PU Kabupaten Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat
Pelaporan
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat

p.t. visitech gemilang VI-19

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

Tabel. 5.1. MATRIK PROGRAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


KEGIATAN PENINGKATAN PEMBANGUNAN JEMBATAN AIR GADANG KABUPATEN PASAMAN BARAT
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
No. Jenis Dampak Sumber Dampak
Program Lokasi Waktu Pelaksana Pengawas
I. PRAKONSTRUKSI
1. Persepsi masyarakat 1. Stake out Sosialisasi kepada masyarakat sekitar Nagari Air Gadang Selama tahap SATKER o Kantor Lingkungan
lokasi kegiatan tentang pembangunan Kecamatan Pasaman prakonstruksi Pembangunan Hidup Kabupaten
jembatan. Kabupaten Pasaman /Pejabat Pembuat Pasaman Barat
Barat Komitmen (PPK) dan o Bapedalda Propinsi
2. Pembebasan lahan Sosialisasi kepada masyarakat sekitar Nagari Air Gadang Pemda Kab. Sumatera Barat
lokasi kegiatan tentang pembebasan Kecamatan Pasaman Pasaman Barat
lahan Kabupaten Pasaman
Barat
3. Pembangunan Base Sosialisasi kepada masyarakat sekitar Nagari Air Gadang
camp dan Pemagaran lokasi kegiatan tentang pengamanan Kecamatan Pasaman
tapak kegiatan lokasi kegiatan/pembangunan Base Kabupaten Pasaman
Camp dan Pemagaran tapak kegiatan Barat
2. Gangguan lalu lintas Mobilisasi alat berat Mengunakan jasa pemandu dalam Jalan yang dilalui Selama tahap Kontraktor o Kantor Lingkungan
darat rangka mobilisasi alat berat menuju ketika mobilisasi alat prakonstruksi Hidup Kabupaten
lokasi kegiatan. berat menuju ke Pasaman Barat
lokasi peningkatan o Dinas PU Kab.Pasaman
pembangunan Barat
jembatan Air Gadang o Bapedalda Propinsi
Sumatera Barat
II. KONSTRUKSI
1. Kandungan Debu 1. Mobilisasi material Menutup bak truk pembawa material lokasi kagitan Selama tahap Kontraktor o Kantor Lingkungan
pasir, batu, dan kerikil dengan terpal. peningkatan konstruksi Hidup Kabupaten
pembangunan Pasaman Barat
jembatan Air Gadang o Bapedalda Propinsi
2. Pembangunan Jalan Pemadatan dan Penyiraman material lokasi kagitan Sumatera Barat
Pendekat timbunan dalam pekerjaan peningkatan
pembangunan jalan pendekat. pembangunan
jembatan Air Gadang
3. Pekerjaan finishing Pelaksanaan finishing sesuai dengan lokasi kagitan
prosedur peningkatan
pembangunan
jembatan Air Gadang

p.t. visitech gemilang


V-19

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

2. Kandungan Gas Mobilisasi material 1. Kendaraan olos uji keur Sewaktu mobilisasi Selama tahap Kontraktor o Kantor Lingkungan
2. uji emisi gas buang alat berat menuju ke konstruksi Hidup Kabupaten
lokasi kegiatan Pasaman Barat
peningkatan o Bapedalda Propinsi
pembangunan Sumatera Barat
jembatan Air Gadang.
3. Peningkatan tingkat 1. Mobilisasi material Penggunaan kendaraan pembawa Sewaktu mobilisasi Selama tahap Kontraktor o Kantor Lingkungan
Kebisingan material yang laik pakai atau lolos uji alat berat menuju ke konstruksi Hidup Kabupaten
keur. lokasi kegiatan Pasaman Barat
peningkatan o Bapedalda Propinsi
pembangunan Sumatera Barat
jembatan Air Gadang
2. Pembangunan Pondasi Pengunaan alat berat yang laik pakai. lokasi kegiatan Selama tahap Kontraktor o Kantor Lingkungan
peningkatan konstruksi Hidup Kabupaten
pembangunan Pasaman Barat
jembatan Air Gadang o Bapedalda Propinsi
Sumatera Barat
3. Pembangunan Bangunan Pengunaan alat berat yang laik pakai lokasi kegiatan Selama tahap Kontraktor o Kantor Lingkungan
Bawah peningkatan konstruksi Hidup Kabupaten
pembangunan Pasaman Barat
jembatan Air Gadang o Bapedalda Propinsi
Sumatera Barat
4. Kontruksi Bangunan Atas Pengunaan alat berat yang laik pakai lokasi kegiatan Selama tahap Kontraktor o Kantor Lingkungan
peningkatan konstruksi Hidup Kabupaten
pembangunan Pasaman Barat
jembatan Air Gadang o Bapedalda Propinsi
Sumatera Barat
5. Pembangunan Jalan Pengunaan alat berat yang laik pakai lokasi kegiatan Selama tahap Kontraktor o Kantor Lingkungan
Pendekat peningkatan konstruksi Hidup Kabupaten
pembangunan Pasaman Barat
jembatan Air Gadang o Bapedalda Propinsi
Sumatera Barat
4. Peningkatan Tingkat Pembangunan Pondasi atau o Pelaksanaan pembangunan pondasi lokasi kegiatan Selama tahap Kontraktor o Kantor Lingkungan
Getaran pemancangan tiang pancang atau pemancangan tiang pancang peningkatan konstruksi Hidup Kabupaten
sesuai dengan SOP pembangunan Pasaman Barat
o Pengunaan alat berat yang laik jembatan Air Gadang o Bapedalda Propinsi
pakai. Sumatera Barat

p.t. visitech gemilang


V-20

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

5. Penurunan kualitas 1. Pembangunan pondasi 1. Menghindari ceceran semen yang lokasi kegiatan Selama tahap Kontraktor o Kantor Lingkungan
air sungai masuk kedalam sungai. peningkatan konstruksi Hidup Kabupaten
2. Melakukan pembanguan sesuai pembangunan Pasaman Barat
dengan prosedur teknis. jembatan Air Gadang o Bapedalda Propinsi
Sumatera Barat
2. Pembangunan bangunan 1. Menghindari ceceran semen yang lokasi kegiatan Selama tahap Kontraktor o Kantor Lingkungan
bawah masuk kedalam sungai. peningkatan konstruksi Hidup Kabupaten
2. Melakukan pembanguan sesuai pembangunan Pasaman Barat
dengan prosedur teknis. jembatan Air Gadang o Bapedalda Propinsi
Sumatera Barat
3. Konstruksi Bangunan Atas 1. Menghindari ceceran semen yang lokasi kegiatan Selama tahap Kontraktor o Kantor Lingkungan
masuk kedalam sungai. peningkatan konstruksi Hidup Kabupaten
2. Melakukan pembanguan sesuai pembangunan Pasaman Barat
dengan prosedur teknis. jembatan Air Gadang o Bapedalda Propinsi
Sumatera Barat
4. Pemasangan batu 1. Menghindari ceceran semen yang lokasi kegiatan Selama tahap Kontraktor o Kantor Lingkungan
masuk kedalam sungai. peningkatan konstruksi Hidup Kabupaten
2. Melakukan pembanguan sesuai pembangunan Pasaman Barat
dengan prosedur teknis. jembatan Air Gadang o Bapedalda Propinsi
Sumatera Barat
6. Erosi tebing sungai Pembangunan pondasi Meminimalkan pengalian pondasi lokasi kegiatan Selama tahap Kontraktor o Kantor Lingkungan
sesuai pelaksanaan teknis untuk peningkatan konstruksi Hidup Kabupaten
mengurangi arosi tebing sungai. pembangunan Pasaman Barat
jembatan Air Gadang o Dinas PU Kab.
Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi
Sumatera Barat
7. Kerusakan Pembangunan pondasi Areal sempadan sungai yang akan lokasi kegiatan Selama tahap Kontraktor o Kantor Lingkungan
sempadan sungai digunakan untuk pembangunan peningkatan konstruksi Hidup Kabupaten
pondasi disesuai dengan kebutuhan pembangunan Pasaman Barat
pondasi dalam rangka meminimalkan jembatan Air Gadang o Dinas PU kab.
kerusakan sempadan sungai. Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi
Sumatera Barat
8. Kesempatan bekerja Rekrutmen tenaga kerja Mengutamakan tenaga kerja dengan Nagari Air Gadang Selama tahap Kontraktor o Kantor Lingkungan
kualifikasi buruh berasal dari daerah Kecamatan Pasaman konstruksi Hidup Kabupaten
setempat sesuai dengan formasi yang Kabupaten Pasaman Pasaman Barat

p.t. visitech gemilang


V-21

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

ada. Barat. o Dinas Tenaga Kerja


Kab. Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi
Sumatera Barat

9. Peluang Usaha Pembangunan pondasi, 1.Memberikan kesempatan kepada Nagari Air Gadang Selama tahap Kontraktor o Kantor Lingkungan
pembangunan bangunan masyarakat disekitar lokasi kegiatan Kecamatan Pasaman konstruksi Hidup Kabupaten
bawah, Konstruksi untuk memanfaatkan peluang usaha Kabupaten Pasaman Pasaman Barat
Bangunan Atas, ini. Barat. o Bagian Pemerintahan
Pembangunan Jalan 2.Pengadaan bahan dan material dari Kantor Bupati Pasaman
Pendekat, Pemasangan batu masyrakat yang berada disekitar Barat
dan Pekerjaan Finishing lokasi kegiatan. o Bapedalda Propinsi
3.Memanfaatkan truk pengangkutan Sumatera Barat
bahan dan material dengan
memprioritaskan masyrakat
setempat.
10. Kecemburuan Sosial Rekrutmen tenaga kerja Memberikan sosialisasi terkait dengan Nagari Air Gadang Selama tahap Kontraktor o Kantor Lingkungan
rekrutmen tenaga kerja untuk Kecamatan Pasaman konstruksi Hidup Kabupaten
mengatasi terjadi kecemburuan sosial. Kabupaten Pasaman Pasaman Barat
Barat. o Bagian Pemerintahan
Kantor Bupati Pasaman
Barat
o Bapedalda Propinsi
Sumatera Barat
11. Kesehatan 1. Mobilisasi material Menutup bak truk pembawa material Sewaktu mobilisasi Selama tahap Kontraktor o Kantor Lingkungan
Masyarakat pasir, batu, dan kerikil dengan terpal alat berat menuju ke konstruksi Hidup Kabupaten
lokasi kegiatan Pasaman Barat
peningkatan o Dinas Kesehatan Kab.
pembangunan Pasaman Barat
jembatan Air Gadang o Bapedalda Propinsi
Sumatera Barat
2. Pembangunan jalan Pemadatan dan Penyiraman material Nagari Air Gadang Selama tahap Kontraktor o Kantor Lingkungan
pendekat timbunan dalam pekerjaan Kecamatan Pasaman konstruksi Hidup Kabupaten
pembangunan jalan pendekat. Kabupaten Pasaman Pasaman Barat
Barat. o Bapedalda Propinsi
Sumatera Barat

p.t. visitech gemilang


V-22

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

12. Keselamatan dan 1. Pembangunan pondasi 1. Pengunaan Alat Pengaman Diri Lokasi kegiatan Selama tahap Kontraktor o Kantor Lingkungan
Kesehatan Pekerja sesuai dengan SOP peningkatan konstruksi Hidup Kabupaten
2. Menyertakan sesluruh tenaga kerja pembangunan Pasaman Barat
untuk mendapat asuransi jembatan Air Gadang
JAMSOSTEK o Dinas Tenaga Kerja
3. Operasional peralatan disesuaikan Kab. Pasaman Barfat
dengan prosedur yang ada o Bapedalda Propinsi
2. Pembangunan bangunan 1. Pengunaan Alat Pengaman Diri Lokasi kegiatan Sumatera Barat
bawah sesuai dengan SOP peningkatan
2. Menyertakan sesluruh tenaga kerja pembangunan
untuk mendapat asuransi jembatan Air Gadang
JAMSOSTEK
3. Operasional peralatan disesuaikan
dengan prosedur yang ada
3. Konstruksi Bangunan Atas 1. Pengunaan Alat Pengaman Diri Lokasi kegiatan
sesuai dengan SOP peningkatan
2. Menyertakan sesluruh tenaga kerja pembangunan
untuk mendapat asuransi jembatan Air Gadang
JAMSOSTEK
3. Operasional peralatan disesuaikan
dengan prosedur yang ada
4. Pekerjaan Finishing 1. Pengunaan Alat Pengaman Diri Lokasi kegiatan
sesuai dengan SOP peningkatan
2. Menyertakan sesluruh tenaga kerja pembangunan
untuk mendapat asuransi jembatan Air Gadang
JAMSOSTEK
3. Operasional peralatan disesuaikan
dengan prosedur yang ada
13. Gangguan lalu lintas 1. Mobilisasi material dan 1. Mengunakan jasa pemandu dalam Lokasi kegiatan Selama tahap Kontraktor o Kantor Lingkungan
demobilisasi alat berat rangka mobilisasi material dan peningkatan konstruksi Hidup Kabupaten
pembangunan jalan pendekat pembangunan Pasaman Barat
2. Menghindari waktu pada padat lalu jembatan Air Gadang o Dinas PU Kab.
lintas. Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi
Sumatera Barat
2. Pembangunan jalan 1. Mengunakan jasa pemandu dalam Lokasi kegiatan Selama tahap Kontraktor o Kantor Lingkungan
pendekat rangka mobilisasi material dan peningkatan konstruksi Hidup Kabupaten
pembangunan jalan pendekat pembangunan Pasaman Barat

p.t. visitech gemilang


V-23

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

2. Menghindari waktu pada padat lalu jembatan Air Gadang Bapedalda Propinsi
lintas Sumatera Barat
III. OPERASI
1. Kesempatan Kerja Pemutusan hubungan kerja Melakukan sosialisasi dan penjelasan Lokasi pengelolaan sebelum Kontraktor o Kantor Lingkungan
tertulis pada calon tenaga kerja terkait yang dilakukan pelaksanaan PHK Hidup Kabupaten
dengan pemutusan hubungan kerja tersebut adalah di dilakukan. Pasaman Barat
(PHK) ketika selesainya kegiatan kantor pemrakarsa o Dinas Tenaga Kerja
pembangunan jembatan. Kab. Pasaman Barat
o Bapedalda Propinsi
Sumatera Barat
2. Perspesi masyarakat Pemutusan hubungan kerja Transparansi terkait pemutusan Lokasi pengelolaan sebelum Kontraktor o Kantor Lingkungan
hubungan kerja yang sesuai dengan yang dilakukan pelaksanaan PHK Hidup Kabupaten
sosialisasi yang telah dilakukanb pada tersebut adalah di dilakukan. Pasaman Barat
awal penerimaan tenaga kerja. kantor pemrakarsa o Bagian Pemerintahan
Kantor Bupati Pasaman
Barat
o Bapedalda Propinsi
Sumatera Barat
3. Kelancaran Lalulintas Operasional jembatan Mengoperasikan jembatan sesuai Lokasi kegiatan Telah selesainya Balai Besar o Kantor Lingkungan
dengan kemanpuan dan daya peningkatan pembangunan Pelaksanaan Jalan Hidup Kabupaten
dukungnya pembangunan jembatan Nasional II Pasaman Barat
jembatan Air Gadan o Bapedalda Propinsi
Sumatera Barat

p.t. visitech gemilang


V-24

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

Tabel 6.3 MATRIK PROGRAM PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP


KEGIATAN PENINGKATAN PEMBANGUNAN JEMBATAN AIR GADANG KABUPATEN PASAMAN BARAT
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
No. Jenis Dampak Sumber Dampak
Parameter Lokasi Waktu Pelaksana
I. PRAKONSTRUKSI
1. Perspesi masyarakat 1. Stake out Pendapat atau pandangan masyarakat Disekitar tapak Sekali selama masa SATKER
terhadap kegiatan stake out kagiatan prakonstruksi Pembangunan
/Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan
Pemda Kab. Pasaman
Barat
2. Pembebasan lahan Pendapat atau pandangan masyarakat Disekitar tapak Sekali selama masa SATKER
terhadap kegiatan Pembebasan lahan kagiatan prakonstruksi Pembangunan
/Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan
Pemda Kab. Pasaman
Barat
3. Pembangunan Base camp dan Pendapat atau pandangan masyarakat Disekitar tapak Sekali selama masa SATKER
Pemagaran tapak kegiatan terhadap kegiatan Pembangunan kagiatan prakonstruksi Pembangunan
Base camp dan Pemagaran tapak /Pejabat Pembuat
kegiatan Komitmen (PPK) dan
Pemda Kab. Pasaman
Barat
2. Gangguan lalu lintas darat Mobilisasi alat berat Adanya gangguan terhadap lalu lintas Jalan yang dilalui Sekali selama masa Kontraktor
oleh kendaraan dan prakonstruksi
alat-alat berat,
khususnya pada
daerah yang padat
kendaraan.
II. KONSTRUKSI
1. Kandungan Debu 1. Mobilisasi material Total debu (TSP) Kedua ujung jembatan Sekali selama masa Kontraktor
2. Pembangunan Jalan Pendekat dan pemukiaman konstruksi
3. Pekerjaan finishing masyarakat
2. Kandungan Gas Mobilisasi material CO, SO2 dan NO2 Kedua ujung jembatan Sekali selama masa Kontraktor
dan pemukiaman konstruksi
masyarakat

p.t. visitech gemilang


V-25

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

3. Peningkatan tingkat Mobilisasi material Tingkat kebisingan Kedua ujung jembatan Sekali selama masa Kontraktor
kebisingan dan pemukiaman konstruksi
masyarakat
4. Peningkatan tingkat getran Pembangunan pondasi atau Tingkat Getaran Kedua ujung jembatan Sekali selama masa Kontraktor
pemancangan tiang pancang dan pemukiaman konstruksi
masyarakat
5. Penurunan kualitas air 1. Pembangunan pondasi Disesuai dengan sumber dampak dan Sungai Batang Sekali selama masa Kontraktor
sungai 2. Pembangunan bangunan bawah menurut PP nomor 82 Tahun 2001 Pasaman yaitu pada konstruksi
3. Konstruksi Bangunan Atas untuk kelas II bagian hulu dan
4. Pemasangan batu bagian hilir dari
pembangunan
jembatan
6. Erosi tebing sungai Pembangunan pondasi Terjadinya erosi tebing sungai Batang Tebing sungai Sekali selama masa Kontraktor
Pasaman Batang Pasaman konstruksi
yang dimanfaatkan
untuk pembangunan
jembatan
7. Kerusakan sempadan Pembangunan pondasi Kerusakan sempadan sungai seperti Tebing sungai Sekali selama masa Kontraktor
sungai pengikisan sempadan sungai Batang Pasaman konstruksi
yang dimanfaatkan
untuk pembangunan
jembatan
8. Kesempatan bekerja Rekrutmen tenaga kerja Bekerjanya masyarakat setempat Nagari Air Gadang Sekali selama masa Kontraktor
sesuai dengan formasi dan keahlian Kecamatan Pasaman konstruksi
yang ada. Kabupaten Pasaman
Barat.

9. Peluang Usaha Pembangunan pondasi, pembangunan Jenis usaha masyarakat terkait Nagari Air Gadang Sekali selama masa Kontraktor
bangunan bawah, Konstruksi pemanfaatan peluang usaha akibat Kecamatan Pasaman konstruksi
Bangunan Atas, Pembangunan Jalan kegiatan pembangunan jembatan Kabupaten Pasaman
Pendekat, Pemasangan batu dan Barat.
Pekerjaan Finishing
10. Kecemburuan sosial Rekrutmen tenaga kerja Tidak ada keresahan masyarakat Nagari Air Gadang Sekali selama masa Kontraktor
Kecamatan Pasaman konstruksi
Kabupaten Pasaman
Barat.

p.t. visitech gemilang


V-26

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat

11. Kesehatan Masyarakat 1. Mobilisasi material Tidak ada keresahan masyarakat Nagari Air Gadang Sekali selama masa Kontraktor
2. Pembangunan jalan pendekat terhadap gangguan kesehatan Kecamatan Pasaman konstruksi
Kabupaten Pasaman
Barat.
12. Keselamatan tenaga kerja 1. Pembangunan pondasi Keselamatan tenaga kerja atau Lokasi pembangunan Sekali selama masa Kontraktor
2. Pembangunan bangunan bawah kecelakaan tenaga kerja dan jembatanAir Gadang konstruksi
3. Konstruksi Bangunan Atas gangguan kesehatan yang diakibatkan
4. Pekerjaan Finishing aktifitas peningkatan pembangunan
jembatan
13. Gangguan lalu lintas 1. Mobilisasi material Tingkat gangguan lalu lintas jalan Jalan yang dilewati Sekali selama masa Kontraktor
2. Pembangunan jalan pendekat pada kawasan kegiatan pembangunan oleh alat berat konstruksi
3. Demobilisasi alat berat jembatan dan jalan yang dilalui oleh
kendaraan material
III. OPERASI
1. Kesempatan Kerja Pemutusan hubungan kerja Menurunnya tingkat pendapatan Nagari Air Gadang Sekali selama masa Kontraktor
masyarakat, khususnya tenaga kerja Kecamatan Pasaman operasi
Kabupaten Pasaman
Barat.
2. Perspesi masyarakat Pemutusan hubungan kerja Timbulnya persepsi negatif dan Nagari Air Gadang Sekali selama masa Kontraktor
gejolak sosial masyarakat. Kecamatan Pasaman operasi
Kabupaten Pasaman
Barat.
4. Kelancaran Lalulintas Operasional jembatan Semakin lancar akses masyarakat Jembatan Air Gadang Dua kali setahun Balai Besar Pelaksanaan
untuk melakukan penyeberangan baik selama masa Jalan Nasional II
menggunakan kendaraan maupun operasi
bagi pejalan kaki.

p.t. visitech gemilang


V-27

PU-net Kementerian Pekerjaan Umum


PU-net Kementerian Pekerjaan Umum
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum

Anda mungkin juga menyukai