TITRASI BROMOMETRI
Disusunoleh :
Kelompok 3
2015
A. Tujuan
1. Menetapkan normalitas Na2S2O3 menggunakan baku
primer KIO3
2. Menetapkan kadar zat dalam sampel yang diuji
B. Dasar Teori
Bromometri merupakan penentuan kadar senyawa berdasarkan
reaksi reduksi-oksidasi dimana proses titrasi (reaksi antara reduktor dan
bromin berjalan lambat) sehingga dilakukan titrasi secara tidak langsung
dengan menambahkan bromin berlebih (anonim,2012).
Brom dapat digunakan sebagai oksidator seperti Iodium. Brom
akan direduksi oleh zat-zat organik dengan terbentuknya senyawa hasil
subsitusiyang tidak larut dalam
air misalnya tribromofenol, ribromoanilin, dan sebagainya yang reaksinya
berlangsung secara kuantitatif. Brom juga dapat digunakan untuk
menetapkan kadar senyawa-senyawa organik yang mampu bereaksi
secara adisi atau subsitusi dengan brom.
Larutan kalium iodat dibuat dengan melarutkan sejumlah tertentu
kalium iodat dalam air secukupnya. Kalium iodat dapat diperoleh dalam
keadaan murni dan bersifat stabil sehingga larutan ini tidak perlu
dibakukan kembali. Larutan baku kalium iodat tidak menggunakan
normalitas akan tetapi molaritas karna normalitasnya dapat bermacam-
macam,tergantung reaksinya. Dalam hal ini,maka reduksi kalium iodat
menjadi iodida tidak bisa seragam sebagaimana kalium bromat(Ghoib
Ibnu,2007)
Bromatometri atau bromometri merupakan salah satu metode
oksidasi metri dengan dasar reaksi oksidasi dari ion bromat (BrO3).
BrO3- + 6H+ + 6e Br- + 3H2O
Dari persamaan ini ternyata bahwa 1 gram ekuivalen sama dengan 1/6
gram molekul. Disini dibutuhkan lingkungan asam karena kepekatan ion
H+berpengaruh terhadap perubahan ion bromat menjadi ion bromida (Br).
Seperti terlihat dari reaksi diatas,ion bromat direduksi menjadi ion
bromida selama titrasi,adanya sedikit kelebihan kalium bromat dalam
larutan akan menyebabkan ion bromida bereaksi dengan ion bromat dan
bromin dibebaskan akan merubah larutan menjadi warna kuning pucat.
BrO3- + 5Br- + 6H+ 3Br2 + 3H2O
Metode titrasi langsung dan tidak langsung dalam bromometri dan
bermotometri terutama digunakan untuk meletakkan senyawa organik
seperti misalnya fenol-fenol, asam salisilat, resorsinol, peraklorfenol, dan
sebagainya dengan membentuk trimbrum sustilusi. Dalam bidang farmasi
metode penetapan kadar dengan titrasi dengan titrasi bromometri-
bromametri sangat penting karena senyawa-senyawa obat atau sedianan
farmasi dan khususnya yang mengandung senyawa organik aromatis
perlu diketahui kadarnya agar dapat di peroleh mutu dan kualitas dari
sediaan farmasi tersebut (anonim, 2012).
Bromometri merupakan salah satu metode titrimetri. Pada metode
ini digunakan bromin, sebagai oksidator. Brom akan direduksi oleh zat-
zat organik dan terbentuk senyawa hasil subtitusi yang tidak larut dalam
air. Brom juga dapat digunakan untuk menetaplam kadar senyawa-
senyawa organik yang mampu bereaksi secara adisi atau subtitusi dengan
brom (Said, J.wunas, 1886).
Adapun maksud percobaan yaitu untuk mengetahui dan memahami
cara penetapan kadar suatu senyawa dengan menggunakan metode
bromometri. Adapun tujuan percobaan yaitu untuk menetapkan kadar
Asam salisilat isoniasi dengan metode bromometri. Adapun prinsip
percobaan yaitu untuk penentuan kadar HCl dengan menggunakan
metode bromometri berdasarkan reaksi reduksi oksidasi dengan
mereaksikan sampel yang bersifat reduktor dengan menggunakan
indikator kanji.
D.Prosedur Kerja
1. Membuat larutan Na2S2O3 0,1 N
Melarutkan 26 gram natrium tiosulfat dan 200 mg
natrium karbonat di dalam air bebas CO2
2. Membuat larutan kanji
Mencampurkan 10 gram tepung kanji dengan aquades
bebas CO2 100 mL. Kemudian dipanaskan sampai
mengental.
3. Membuat larutan KI 10%
Melarutkan sebanyak 15 gram KI dalam 150 mL
aquades bebas CO2.
4. Mengencerkan 10 mL H2SO4dengan aquades bebas
CO2100 mL.
5. Masukkan larutan Na2S2O3 0,1 N ke dalam buret
6. Menimbang sebanyak 50 mg KIO3atau kopi kemudian
dilarutkan dengan 10 mL aquades bebas CO2 di dalam
tabung erlenmeyer
7. Masukkan H2O 10 mL, H2SO4 2 mL, dan KI 5, serta KBr
10 mL (apabila sampel yang digunakan adalah kopi)
mL ke dalam tabung erlenmeyer yang sama
8. Menutup tabung dengan plastik agar iodin tidak
menguap
9. Titrasi campuran di atas dengan Na2S2O3 0,1 N yang
berwarna coklat peka hingga warnanya berubah
menjadi kuning tipis
10. Masukkan larutan kanji 2 mL hingga larutan yang
semula berwarna kuning berubah menjadi keunguan
11. Masukkan Na2S2O3 0,1 N kembali hingga larutan
berubah warna menjadi kebiruan sampai putih
12. Melakukan percobaan di atas sampai tiga kali
13. Mencatat banyaknya volume Na2S2O3 0,1 N yang
digunakan
E. Hasil Praktikum
1. Sampel Kopi
massa kopi
194
0.06 x 21,3 x
4
1. % = x 100 =61,9
100
194
0.06 x 20,5 x
4
2. % = x 100 =59,6
100
194
0.06 x 20,5 x
4
3. % = x 100 =60,0
100
F. Pembahasan