Anda di halaman 1dari 1

Upacara adat Jawa yang pertama adalah kenduren atau selametan.

Upacara ini
dilakukan secara turun temurun sebagai peringatan doa bersama yang dipimpin
tetua adat atau tokoh agama. Adanya akulturasi budaya Islam dan Jawa di abad ke
16 Masehi membuat upacara ini mengalami perubahan besar, selain doa
hindu/budha yang awalnya digunakan diganti ke dalam doa Islam, sesaji dan
persembahan juga menjadi tidak lagi dipergunakan dalam upacara ini.
Berdasarkan tujuannya, upacara adat Jawa yang satu ini terbagi menjadi beberapa
jenis yang diantaranya: Kenduren wetonan (wedalan) adalah upacara kenduren
yang digelar pada hari lahir seseorang (weton) dilakukan sebagai sarana untuk
memanjatkan doa panjang umur secara bersama-sama. Kenduren sabanan
(munggahan) adalah upacara yang dilakukan untuk menaikan leluhur orang Jawa
sebelum memasuki bulan puasa. Upacara kenduren ini umumnya dilakukan di akhir
bulan Sya,ban, sebelum ritual nyekar atau tabur bunga di makam leluhur mereka
lakukan. Kenduren likuran adalah upacara kenduren yang digelar pada tanggal 21
bulan puasa dan dilakukan untuk memperingati turunnya Al-Quran atau Nujulul
Quran. Kenduren badan adalah kenduren yang digelar pada 1 Syawal atau saat hari
Raya Idul Fitri yang tujuannya untuk menurunkan arwah leluhur ke tempat
peristirahatannya. Kenduren ujar adalah ritual upacara yang digelar jika suatu
keluarga Jawa memiliki hajat atau tujuan, misal ketika hendak berkirim doa pada
arwah leluhur, khitanan, pernikahan, dan lain sebagainya. Kenduren muludan adalah
upacara adat Jawa yang digelar setiap tanggal 12 bulan Maulud dengan tujuan
untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/08/9-upacara-adat-jawa-unik-
keterangannya.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.

Anda mungkin juga menyukai