TINJAUAN PUSTAKA
H H H H
Gambar 2.1 Struktur bangun asam linoleat
(Surdayantiningsih, 2009)
Sumber makanan yang mengandung asam linoleat (omega 6) antara lain pada
daging, unggas, telur, alpukat, sereal, gandum, margarin, minyak nabati, minyak biji
rami, minyak kedelai, minyak biji kapas, minyak bunga matahari, minyak jagung,
biji labu, biji bunga matahari, biji kenari, kacang mete, kacang kedelai, dan kacang-
kacangan lainnya. Jumlah asam linoleat (omega 6) yang diperlukan oleh tubuh
sekitar 7-16 g perhari tergantung usia dan jenis kelamin. Asam lemak omega 6 sama
pentingnya seperti asam lernak omega 3, meski jumlahnya tidak dianjurkan sebesar
omega 3. Namun faktanya, orang justru lebih banyak mengkonsumsi asam lemak
omega 6 dibandingkan omega 3. Hal ini disebabkan karena banyak makanan yang
kita makan sehari-hari menggunakan minyak yang tinggi kandungan asarn lemak
omega,6.
Omega 6 sama esensialnya dengan omega 3 namun dalam pengkonsumsiannya
harus hati-hati sebab apabila jumlahnya tidak seimbang dengan konsumsi omega 3,
akan berakibat negatif bagi tubuh walaupun omega 6 memiliki arti penting bagi
tubuh, sehingga rasio seimbang antara omega 6 dan omega 3 sangatlah penting. Bila
rasio keseimbangan tidak diperhatikan akan terjadi perubahan fungsi pada omega 6
dan omega 3. Perbandingan konsumsi omega 6: omega 3 adalah 1:2 (Diana, 2013).
Dari Tabel 2.2 diatas maka dipilih proses hidrolisa minyak atau lemak dan untuk
mendapatkan asam linoleat dengan cara fraksinasi kering dengan pertimbangan asam
linoleat yang dihasilkan pada proses tersebut lebih banyak dan cara pembuatan yang
lebih efisien, sedangkan untuk mendapatkan minyak dari biji alpukat dilakukan
ekstraksi dengan cara pengepresan.
2.6 Deskripsi Proses Pembuatan Asam Linoleat dari Minyak Biji Alpukat
Biji Alpukat
Pembersihan Pengotor
Penggilingan
Pemanasan Air
Pengepresan
Pemanasan Gum
Air Pencampuran
Pemisahan
Minyak
murni
Air Hidrolisis
Asam Lemak
Gliserol
A
A
Asam Stearat
dan Asam Kristalisasi
Palmitat
Penyimpanan
Gambar 2.1 Diagram Pembuatan Asam Linoleat dari Minyak Biji Alpukat
2.6.11 Crystallizer
Pada crystallizer pemisahan lanjutan terjadi untuk memisahkan asam lemak
jenuh dan tak jenuh berdasarkan titik bekunya, dimana pada saat dilakukan
pengkristalan, asam lemak jenuh (asam palmitat dan asam stearat) yang akan
mengkristal terlebih dahulu. Campuran asam lemak jenuh dan tak jenuh dialirkan
menuju heat exchanger dan dipanaskan sampai 85 oC, untuk memudahkan proses
kristalisasi. Pemanasan dilakukan dengan menggunakan steam yang memasuki heat
exchanger. Kemudian campuran dipompakan menuju tangki kristalisasi. Dimana
pada tangki kristalisasi terjadi penurunan suhu minyak melalui 2 tahapan.
Tahapan penurunan suhu pertama :
Dari suhu 85 oC, diturunkan menjadi 55 oC.
Dari suhu 55 oC, diturunkan menjadi 45 oC.
Media pendingin dipergunakan air dari cooling tower dengan suhu 24 oC (suhu ini
adalah suhu yang dapat dihasilkan oleh cooling tower tersebut).
Kemudian tahap penurunan suhu kedua :
Dari suhu minyak 45 oC, diturunkan menjadi 38 oC.
Dari suhu minyak 38 oC, diturunkan menjadi 33 oC.
Dari suhu minyak 33 oC, diturunkan menjadi 29 oC.
Pada proses penurunan suhu yang kedua ini media pendingin yang dipergunakan
adalah air dari chiller dengan suhu 10-11 oC. Ruang dalam tangki kristalisasi terbagi
atas dua kolom yaitu kolom minyak dan kolom air, dimana air dan minyak tidak
bercampur.
Setelah terpisah antara asam lemak jenuh dan tak jenuh, maka akan dilakukan
pengkristalan yang kedua kalinya pada crystallizer. Tujuan dilakukan pengkristalan
yang kedua adalah untuk memisahkan antara asam linoleat dan linolenat dari asam
oleat sebagai produk yang diinginkan.
2.7.2 Produk
1. Asam Oleat
Adapun sifat-sifat produk utama asam oleat adalah sebagai berikut :
Rumus Molekul : H18H34O2
Berat Molekul : 282,47 g/mol
Titik Lebur : 13,4 oC (alpha) dan 16,3 oC (beta)
Titik Didih : 286 oC
Densitas (20 oC) : 0,8905 g/cm3
Tekanan Uap (20 oC) : > 1hPa
(Wiley, 2012)
2. Gliserol
Adapun sifat-sifat produk samping gliserol adalah sebagai berikut :
Berat Molekul : 92,09 gr/mol
Titik Didih : 290 oC
Titik Leleh : 19 oC
Specific Gravity : 1,2636
Tekanan Uap (20 oC) : 0 kPa
Densitas Uap (Udara = 1) : 3,17
(ScienceLab, 2015)
3. Asam Palmitat
Adapun sifat-sifat produk samping asam palmitat adalah sebagai berikut :
Berat Molekul : 256,42 gr/mol
Titik Didih : 271,5 oC
Densitas : 0,849 gr/cm3
Titik Leleh : 63 oC
Bentuk : Padatan Putih
(Perry, 1993)
4. Asam Stearat
Adapun sifat-sifat produk samping asam stearat adalah sebagai berikut :
Berat Molekul : 284,48 gr/mol
Titik Leleh : 69,4 oC
Titik Didih : 291 oC (terdekomposisi pada 350 oC)
Specific Gravity (Air = 1) : 0,9408
Bentuk : Padatan Kristal / Bubuk
Kelarutan : Mudah larut dalam dietil eter
Kestabilan : Produk Stabil
(ScienceLab, 2015c)
5. Asam Linoleat
Adapun sifat-sifat produk samping asam stearat adalah sebagai berikut :
Berat Molekul : 280,46 gr/mol
Titik Leleh : -5 oC
Specific Gravity (Air = 1) : 0,903
Bentuk : Cair
Kelarutan : Mudah larut dalam metanol dan aceton
Kestabilan : Produk Stabil
(ScienceLab, 2015a)
6. Asam Linolenat
Adapun sifat-sifat produk samping asam stearat adalah sebagai berikut :
Berat Molekul : 278,44 gr/mol
Titik Leleh : -11,3 oC
Specific Gravity (Air = 1) : 0,9164
Bentuk : Cair
Kelarutan : Tidak larut dalam air dingin
Kestabilan : Produk Stabil
(ScienceLab, 2015b)
DAFTAR PUSTAKA
Anita, Zulisma. 2013. Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Asam Oleat dari Refined
Bleached Deodorized Palm Stearin (RBDPS) dengan Kapasitas 50.000
ton/tahun. Universitas Sumatera Utara.
Bachman, Janet. Small-Scale Oilseed Processing, Value-Added & Processing Guide.
Appropriate Technology Transfer for Rural Areas (ATTRA) 800-346-9140.
NCAT Agriculture Specialist: 2001.
Badan Pusat Statistik. 2015. Statistik Buah-Buahan dan Sayuran Tahunan.
www.bps.go.id.
Chandra, Andy., Hie Maria Inggrid dan Verawati. 2013. Pengaruh pH dan Jneis
Pelarut pada Perolehan dan Karakterisasi Pati dari Biji Alpukat. Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Universitas Katolik
Parahyangan.
Diana, Fivi Melva. 2012. Omega 6. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol.7, No.1. Studi
Literatur. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Andalas: Padang.
Herlianti, Novi., 2007. Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Asam Oleat Dari CPO
dengan Kapasitas 1000 Ton/Hari. Teknologi Kimia Industri Departemen
Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara Medan
Perry, Robert H dan Don W Green. Perrys Chemical Engineers Handbook. Edisi
ke-7. Mc Graw Hill.
Pramudono, Bambang., Septian Ardi Widioko, Wawan Rustyawan. Ekstraksi
Kontinyu dengan Simulasi Batch Tiga Tahap Aliran Lawan Arah:
Pengambilan Minyak Biji Alpukat Menggunakan Pelarut n-Hexane dan Iso
Propil Alkohol. Jurnal Reaktor, Vol. 12 No. 1, Juni 2008, hal. 37 - 41.
Prasetyowati, Retno Pratiwi dan Fera Tris O. 2010. Pengambilan Minyak Biji
Alpukat (Persea Americana Mill) dengan Metode Ekstraksi. Jurnal Teknik
Kimia No.2, Vol. 17. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik. Universitas
Sriwijaya: Palembang.
Rachimoellah, H.M., Resti, Dyah Ayu., Zibbeni, Ali., Susila, I Wayan. Production of
Biodiesel through Transesterification of Avocado (Persea Gratissima) Seed
Oil Using Base Catalyst. Jurnal Teknik Mesin Vol. 11, No. 2, 2009, hal. 85-
90.
ScienceLab. 2015. Glycerin Material Safety Data Sheet. Science Laboratorium
Chemical and Laboratory Equipment.
________. 2015a. Linoleic Acid Material Safety Data Sheet. Science Laboratorium
Chemical and Laboratory Equipment.
________. 2015b. Linolenic Acid Material Safety Data Sheet. Science Laboratorium
Chemical and Laboratory Equipment.
________. 2015c. Stearic Acid Material Safety Data Sheet. Science Laboratorium
Chemical and Laboratory Equipment.
________. 2015d. Water Material Safety Data Sheet. Science Laboratorium
Chemical and Laboratory Equipment.
Wiley. 2012. Oleic Acid. The MAK Collection for Occupational Health and Safety.
John Wiley & Sons.